Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REFLEKSI KASUS

PENGGUNAAN SARUNG TANGAN MEDIS SEKALI PAKAI

Disusun untuk Memenuhi Syarat Ujian

Kepaniteraan Pendidikan Klinik bagian Ilmu Kesehatan


Masyarakat

RSUD Soehadi Prijonegoro


Sragen

Disusun Oleh:

Nuzulina Safira Hapsari


Sunanto 17711026/21712018

Dokter Pembimbing Klinik


dr. Any Susilowati

Dokter Pembimbing Fakultas


dr. Yayuk Fathonah, M.Sc

Pendidikan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan


Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia RSUD Soehadi Prijonegoro
Sragen
2022
Page 1
FORM REFLEKSI KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Nuzulina Safira H.S NIM: 21712018
Stase : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Diagnosis/ kasus : Penggunaan sarung tangan sekali pakai
Pengambilan kasus pada minggu ke:3
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain

Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Handscoon atau sarung tangan medis merupakan salah satu alat perlindungan diri ketika
melakukan tindakan atau memberikan layanan kepada pasien. Alat perlindungan diri ini harus
digunakan sekali pakai. Alat perlindungan diri ini digunakan untuk menghindari agen infeksius.
Tempat pelayan kesehatan , memiliki banyak agen infeksius sehingga setiap petugas yang
akan melayani pasien diharapkan agat tetap menggunakan sarung tangan steril sekali pakai
agar tidak menyebarkan agen infeksius ke sesame petugas kesehatan, petugas kesehatan ke
pasien, pasien ke petugas kesehatan maupun dari pasien ke pasien. Di Puskesmas Masaran
2, penggunaan handscoon atau sarung tangan steril tidak digunakan _untuk sekali pakai.
Terkadang tenaga medis hanya akan mencucinya dengan cairan alokohol dan akan digunakan
kembali untuk memeriksa pasien yang selanjutnya. Hal ini disebabkan karena adanya kendala
biaya terhadap pembelian sarung tangan steril. Sehingg a penggunaan cairan alcohol dirasa
sudah cukup. Namun petugas kesehatan juga akan meminta pasien mencuci tangannya
kembali sebelum meninggalkan puskesmas

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus


Handscoon atau sarung tangan medis merupakan salah satu alat perlindungan diri saat

Page 2
pelayanan. Sarung tangan medis digunakan olen tenaga kesehatan dengan tujuan tangan
pekerja tenaga kesehatan tidak terkontaminasi cairan berbahaya, cairan tubuh ataupun darah
dan untuk mengurangi penyebaran kuman. Penyebaran kuman dapat terjadi kuman ke
lingkungan, transmisi dari petugas kesehatan ke pasieri, transmisi dari pasien ke petugas
kesehatan ataupun dari pasien ke pasien. Handscoon atau sarung tangan medis ini
penggunaannya hanya sekali pakai yang berarti setiap sarung tangan medis digunakan untuk
satu tindakan. Walaupun penggunaan handscoon dibutuhkan untuk tindakan intervensional,
namun terkadang terdapat tindakan non-intervensional yang membutuhkan handscoon juga.
Sehingga kepatuhan penggunaan sarung tangan medis sangat penting. Menurut WHO, sarung
tangan steril atau sarung tangan medis sekali pakai jika terkena alcohol dapat merusak struktur
dari sarung tangan tersebut. Schingga hal tersebut dapat mengikis lapisan sarung tangan yang
membuat pengguna sarung tangan tersebut lebih rentan tertempel agen infeksius. Hal tersebut
sangat merugikan orang lain maupun diri sendiri.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang
sesuai *
*pilihan minimal satu
Alat pelindung diri seperti sarung tangan medis ialah salah satu jenis sarung tangan yang
digunakan sekali pakai sesuai dengan indikasi medis. Jenis sarung tangan medis ialah : 1. sarung
tangan untuk pembedahan; 2. Sarung tangan medis steril atau bersih. Alat pelindung diri seperti
sarung tangan bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kontaminasi age infeksius petugas
kesehatan yang berasal dari cairan tubuh pasien dan mengurangi terjadinya risiko penularan
antar pasien atau petugas kesehatan.

Indikasi alat pelindung diri seperti sarung tangan ialah 1.) Kontak tidak langsung dengan pasien
(penanganan limbah infeksius dan pembersihan alat medis) 2.) Kontak langsung dengan pasien
yang memiliki resiko penularan (penyuntikan, kontak dengan darah atau mukosa). Menurut teori
adapun indikasi tidak diperlukannya penggunaan sarung tangan dengan keadaan seperti 1.
Kontak langsung pasien (vital sign), 2. Kontak tidak langsung (pengisian berkas pasien).

Menurut WHO, aturan penggunaan alat pelindung dir yaitu sarung tangan hanya diperkenankan
untuk satu pasien saja. WHO tidak merekomendasikan dilakukannya pencucuian sarung tangan
menggunakan sabun ataupun alcohol scrubs. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kerusakan
intergritas struktur sarung tangan. Akhibat dari perilaku ini dapat menyebabkan meningkatkan
Page 3
risiko terjadinya kontaminasi agen infeksius petugas kesehatan yang berasal dari cairan tubuh
pasien dan mengurangi terjadinya risiko penularan antar pasien atau petugas kesehatan. Alasan
penghematan penggunaan satung tangan sebagar alat pelndung diri tidak bisa menjadi alasan
untuk menggunakan sarung tangan dalam satu kali pelayanan. Dalam dunia kedokteran, terdapat
asas etika tradisional ialah non maleficience suatu prinsip yang melarang tindakan tenaga
kesehatan yang dapat merugikan pasien. Dari kasus yang sudah dibahas, penggunaan satu
sarung tangan medis selama pelayanan merupakan suatu tindakan yang memberikan mudharat
karena meningkatkan risiko transmisi agen infeksius antar pasien maupun tenaga kesehatan itu
sendiri.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai


Menurut ajaran Islam, seorang yang beragama Islam diperintahkan untuk tidak melakukan
perbuatan keji seperti perbuatan zalim kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain. Allah SWT
berfirman bahwa akan memberi azab bagi orang yang zalim. Hal ini sebagaimana ditegaskan
dalam firman-Nya surat al Furgan
ayat 19

Arti:
"Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka
kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa
di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar."
Bentuk dari perilaku zalim ialah perbuatan yang tidak disenangi olen Allah SWT. Contoh dari
bentuk kezaliman seperti menyinggung keormatan orang lian, menyakiti tubuh orang lain ataupun
mengambil harta orang lain tanpa dasar yang benar. Ketiga perilaku tersebut dangat tidak
disenangi oleh Allah SWT karena dapat mencelakai orang lain. Perbuatan tersebut dapat
membuat Allat WT murka sehingga Allah bisa ambil amalan orang yang seacra sadar berbuat
zalim dan memberikan kepada orang yang dizalimi.
Rasullah SAW berkata:
"'Barangsiapa yang berbuat zalim kepada saudaranya, baik terhad ap kehormatannya maupun
sesuatu yang lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalannya darinya hari ini juga sebelum
Page 4
dinar dan dirham tidak lagi ada. Jika la punya amal salih, maka amalannya itu akan diambil sesuai
dengan kadar kezaliman yang dilakukannya. Dan jika ia tidak punya kebaikan, maka keburukan
orang yang ia zalimi itu dibebankan kepadanya." (Hadits Riwayat Bukhari)

Perilaku pertugas dalam menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan satu kali dalam
satu kali pelayanan merupakan bentukkeji yaitu zalim terhadap orang lain karena bisa
menyebabkan terjadinya trasmisi cairan infeksius antar pasien ataupun ke tenaga medis dan hal
ini dapat menjadi salah satu perbuatan yang dapat membuat Allah SWT memberikan azab bagi
siapapun yang melakukannya tanpa alasan yang tidak benar.

Umpan balik dari pembimbing

Sragen, 16 Juli 2022


TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

----------------------------------- Nuzulina Safira H.S

Page 5

Anda mungkin juga menyukai