MODUL 2
D. Tujuan Pembelajaran :
• Pengetahuan (P) ,
• Keterampilan (K) ,
E .URAIAN MATERI .
Satuan m3 digunakan untuk satuan 3 dimensi yaitu hasil dari perkalian panjang x
lebar x tinggi. Selain satuan m1, m2, dan m3, ada juga satuan pekerjaan yang dihitung
dengan satuan buah, unit, dan set, yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi
satu kesatuan.
Keterangan:
V = Volume pembersihan lahan
P = Panjang lahan
L = Lebar lahan
i. Pengukuran lahan
Volume pengukuran tersebut dihitung dengan satuan lumpsum.
Perhitungan lumpsum adalah perhitungan pekerjaan yang diperkirakan.
Contoh: pekerjaan pengukuran diperkirakan dapat dikerjakan 2 hari dengan
2 tukang, maka perhitungannya adalah mengalikan jumlah tukang
dengan hari dan upah tukang per hari. Jika upah tukang per
jumlah hari Rp 75,000.00,
maka biaya pekerjaan tersebut adalah Rp 75,000.00 x 2 x 2 = Rp 300,000.00.
ii. Pekerjaan bouwplank
Bouwplank digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari
bangunan. Volume pemasangan bouwplank dihitung dengan satuan m'.
V = ((P+2)+(L+2))x2
urnal
Keterangan:
V = Volume bouwplank P =
Panjang bangunan L = Lebar
bangunan
b. Pekerjaan galian dan urukan
1) Galian tanah fondasi
Galian tanah fondasi dikerjakan setelah papan bouwplank dipasang
mengelilingi bangunan.
Urukan pasir yang berfungsi sebagai penstabil tanah dan perletakan adukan
pasangan fondasi batu kali yang akan dipasang.
Volume urukan pasir dihitung dengan satuan m³.
V=hxlxp
Keterangan:
urnal
(Sumber : Sahdieng/www.sahdieng.blogspot.com)
Keterangan
:V = Volume urukan pasir
h = Tebal urukan pasir
l = Lebar ruangan
p = Panjang ruangan
L = Luas lantai keramik
4) Urukan tanah kembali sisi fondasi
Volume urukan tanah kembali sisi fondasi dihitung dengan satuan m³.
V = h x l x p atau V = h x L
Keterangan:
V = Volume urukan tanah h = Tebal
urukan tanah
l = Lebar urukan
P = Panjang ruangan
L = Luas ruangan pekerjaan persiapan, galian dan urukan
4) Pekerjaan fondasi
a) Pasangan aanstamping
Aanstamping mempunyaiketebalan 10 cm. Cara
perhitungan anstamping adalah luas penampang
dikalikan tebal dengan satuan m3 .
Keterangan:
V = Volume
aanstamping h = Tebal
aanstamping
l = Lebar
b) aanstamping
Pasangan= fondasi pada bangunan rumah tinggal lantai 1 adalah fondasi
Panjang fondasi
batu kali (stal). Volume fondasi memiliki satuan m3.
V = ½ (a+b) x h x p
Keterangan :
V = Volume fondasi
a = Lebar bawah fondasi
b = lebar atas fondasi
h = Tinggi fondasi
p = Total panjang fondasi
c. Pekerjaan beton
Pekerjaan beton bertulang terdiri dari 3 bagian pekerjaan, yaitu
pekerjaan begisting, pembesian dan pengecoran beton. Begisting mempunyai
satuan m 2, pembesian mempunyai satuan kg, dan beton satuannya m 3.
urnal
Sloof adalah struktur bangunan yang berada di atas fondasi. Cara menghitung volume sloof sebagai berikut :
a) Begisting = panjang x lebar (m2)
b) Besi = total panjang besi x bobot besi per meter (Kg) Langkah
perhitungan bobot dan jumlah besi beton.
(1) Mencari jumlah begel
Cara mencari jumlah beugel yaitu panjang total sloof dibagi jarak
begel ditambah 1 = jumlah begel.
Jumlah begel dikalikan panjang satu begel = total panjang besi
beton yang dibutuhkan.
(2) Menghitung jumlah besi tulangan pokok.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan
cara jumlah tulangan pokok dikalikan total panjang.
(3) Beton = panjang x lebar x tinggi
Untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi =
satuan m3.
2) Kolom
Cara menghitung volume sama dengan cara menghitung sloof.
Tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,
sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom
satuan m3.
3) Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof
kolom.
dan
d. Pekerjaan dinding
1) Pasangan bata
Pasangan dinding yang biasa dipakai untuk pembuatan rumah
tinggal adalah pasangan dinding ½ bata. Perhitungan volume
2
dinding menggunakan satuan luas (m ).
Pasangan dinding bata merah pada umumnya dipasang dengan
perbandingan adukan antara semen dengan pasir 1:3 dan 1:5.
Untuk
campuran adukan 1:3 digunakan pada pasangan trasraam setinggi 40 cm
– 60 cm, dan pada tempat-tempat yang kedap air pada kamar mandi setinggi
160 cm dari lantai. Adukan 1:5 untuk pasangan dinding biasa yang terletak di
atas dinding trasraam. Volume dinding bata merah 1:3 untuk
trasraam dihitung dengan satuan m².
urnal
Perhitungan bata merah 1:3 untuk trasraam dihitung dengan cara sebagai berikut:
V1 = h x p - Lpintu
V2 = h x p
VTot = V1 + V2
Keterangan
:
VTot = Volume pasangan dinding untuk keduakamar
mandi
mandi/WC setinggi pasangan, dihitung dengan cara sebagai berikut:
VTot = h x p – ΣLpj
Keterangan:
Vtot = Volume pasangan dinding bata merah 1:5
h = Tinggi dinding bata merah 1:5
p = Panjang dinding bata merah 1:5
ΣLₚⱼ = Jumlah seluruh luas pintu dan jendela
2) Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3) Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran, tetapi dikurangi daerah
yang tidak diaci seperti dinding keramik.
urnal
urnal
4) Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang
dari lebar dinding (15 cm), maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan.
e. Pekerjaan kusen dan pintu, jendela
1) Pembuatan Kusen Pintu dan Jendela
2) Perhitungan volume kusen yang terbuat dari kayu memakai rumus panjang x lebar x tinggi,
sedangkan kusen pabrikan dihitung per set kusen. Daun pintu dan jendela perhitungan
volumenya biasanya dihitung per unit.
3) Pasang kusen pintu dan jendela volume pemasangan dihitung dengan cara panjang keliling
kusen, per lubang, atau per unit.
4) Pasang daun pintu dan jendela volume pemasangan dihitung per unit, di luar pemasangan
kunci tanam, hak angin, slot.
f. Pekerjaan rangka atap
1) Pembuatan kuda-kuda
Volume pembuatan kuda-kuda dihitung dengan satuan m3,
panjang bahan dikalikan dimensi penampang kayu yang dipakai.
2) Perhitungan Gording.
Satuan volume pembuatan gording adalah m3. Cara mencari volume
sama dengan cara mencari volume pada perhitungan volume kuda-
kuda.
3) Perhitungan jurai sama dengan perhitungan gording.
4) Perhitungan balok nok sama dengan pembuatan gording, dan jai
5) Pasang Kuda-kuda.
3) Pengecatan kayu. Volume pengecatan kayu dihitung dengan satuan luas (m 2).
l. Pasang instalasi listrik
1) Pasang instalasi titik lampu
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu yang
dipasang dengan harga satuan setiap titik lumpsum.
2) Pasang instalasi saklar dan stop kontak
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu.
yang dipasang dengan harga satuan setiap titik lumsum.
3) Pasang lampu
Volume dihitung berdasarkan jumlah lampu.
Menghitung volume jalan makadam tiap satuan m 1 dengan asumsi lebar jalan 3
meter.
Sirtu = 3 m x 1 m x = 3 m2 Telford 15/20
=3 m x 1 m = 3 m2
Urukan sirtu bahu jalan = ((0,15 + 0,20)/2) x 2 m x 1 m' = 0,25 m3
b. Cara mengitung volume jalan beton
Jalan beton memiliki daya tahan lebih kuat jika dibandingkan
urnal
V=pxlxt
Keterangan :
V = Volume jalan beton
p = Panjang
fondasi l = lebar
jalan beton t = tebal
jalan beton
c. Menghitung volume jalan penetrasi makadam (lapen)
Pembangunan jalan
belah (Telford) aspal lapis
dengan dapat permukaan
menggunakanmenggunakan
konstruksi fondasi
lapisjalan
Penetrasi Makadam
batu
(lapen).
V = Lf x p
Keterangan :
V = Volume fondasi
Lf = Luas penampang
fondasi p = Panjang fondasi
b. Menghitung Volume oprit
Oprit adalah struktur penghubung antara jembatan dengan jalan. Struktur oprit
terbuat dari Konstruksi Telford. Volume oprit dihitung dengan satuan m3.
V = Lo x p
Keterangan :
V = Volume oprit
Lo = Luas penampang oprit
p = Panjang oprit
c. Menghitung Volume tumpuan jembatan
Tumpuan jembatan terbuat dari beton bertulang yang berfungsi untuk tumpuan
balok jembatan. Volumenya beton dihitung dengan satuan m3, sedangkan
volume besi dihitung dengan satuan kg.
Rumus perhitungan volume tumpuan balok
V = Ltj x p
Keterangan :
V = Volume tumpuan balok
Ltj = Luas penampang tumpuan p =
Panjang tumpuan
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang digunakan.
Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
urnal
V = Lb x p
Keterangan :
V = Volume balok
Lb = Luas penampang
balok p = Panjang balok
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang
digunakan. Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
e. Menghitung volume pelat/slab lantai jembatan
Pelat lantai jembatan berfungsi sebagai tumpuan alat transportasi yang
melewati jembatan. Lantai jembatan terbuat dari pelat beton bertulang. Volume
pelat beton jembatan dihitung dengan satuan m 3, sedangkan volume besi
dihitung dengan satuan kg.
Vs = ps x ls x ts
galvanis berdiameter 2.5” – 3“. Volume beton sandaran dihitung dengan satuan
m3, sedangkan volume besi dihitung dengan satuan kg.
Keterangan :
Vsd = Volume sandaran
Lsd = Luas penampang
sandaran tsd = tebal sandaran
g. Menghitung volume penunjuk jembatan.
Penunjuk jembatan berfungsi untuk memberikan informasi pada pengendara
mengenai keberadaan dan batas-batas jembatan. Penunjuk jembatan terbuat
dari pasangan bata yang diberi ornamen pasangan batu tempel atau dicat
Vp = p x l x t
Keterangan :
Vp = Volume penunjuk jembatan
E. RANGKUMAN :
G. TUGAS /LATIHAN :
Gambar di atas adalah penampang abutment jembatan yang terbuat dari pasangan
batu kali. Jika lebar jembatan 3 meter,tingginya 200 cm, hitung volume abutment
tersebut.
--------------------------