Anda di halaman 1dari 19

urnal

MODUL 2

A. Mata Pelajaran : ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

B. Kelas /Semester : XII / Ganjil

C. Kompetensi Dasar ( KD) :

3.12 Menganalisa estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan


jembatan (P)
4.12 Menghitung estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan
jembatan (K)

D. Tujuan Pembelajaran :

• Pengetahuan (P) ,

1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat

Menganalisa estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan

jembatan dengan mengerjakan soal terkait di Lembar Kerja Siswa

minimal nilai sama dengan KKM.

2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu

Menganalisa estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan

jembatan pada pekerjaan bangunan dengan mengerjakan soal terkait

Lembar Kerja Siswa minimal nilai sama dengan KKM

• Keterampilan (K) ,

1. Siswa dapat menghitung estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung,

minimal nilai sama dengan KKM.

2. Siswa dapat menghitung estimasi biaya pekerjaan konstruksi jalan

,minimal nilai sama dengan KKM.

3. Siswa dapat menghitung estimasi biaya pekerjaan konstruksi

jembatan,minimal nilai sama dengan KKM.


urnal

E .URAIAN MATERI .

ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG,


JALAN, DAN JEMBATAN
Perhitungan volume pekerjaan bertujuan untuk menghitung kebutuhan material, tenaga
kerja, dan harga pada setiap pekerjaan konstruksi. Cara perhitungan yang dilakukan di
setiap pekerjaan berbeda-beda tergantung bentuk dan jenis pekerjaannya, tetapi rumus
dasar yang digunakan tetap sama yaitu menggunakan rumus matematika.
Untuk mempermudah perhitungan volume pekerjaan kita harus mengacu pada soft
drawing. Selain itu kita harus mampu mengidentifikasi satuan pekerjaan, yaitu m1, m2,
dan m3. Satuan m1 digunakan untuk pekerjaan yang memiliki ukuran 1 dimensi.
Satuan ini diperoleh dari perhitugan dimensi panjang saja, lebar saja, tinggi saja, atau
keliling. Satuan m2 digunakan untuk satuan luas.
urnal

Satuan m3 digunakan untuk satuan 3 dimensi yaitu hasil dari perkalian panjang x
lebar x tinggi. Selain satuan m1, m2, dan m3, ada juga satuan pekerjaan yang dihitung
dengan satuan buah, unit, dan set, yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi
satu kesatuan.

1. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung (Estimasi


Biaya Konstruksi).
Untuk menghasilkan perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung yang terinci
dan tepat perlu mengidentifikasi seluruh pekerjaan konstruksi gedung dan
mengelompokkan sub-sub pekerjaan ke dalam satu kelompok pekerjaan yang
sejenis.

Keterangan:
V = Volume pembersihan lahan
P = Panjang lahan
L = Lebar lahan
i. Pengukuran lahan
Volume pengukuran tersebut dihitung dengan satuan lumpsum.
Perhitungan lumpsum adalah perhitungan pekerjaan yang diperkirakan.
Contoh: pekerjaan pengukuran diperkirakan dapat dikerjakan 2 hari dengan
2 tukang, maka perhitungannya adalah mengalikan jumlah tukang
dengan hari dan upah tukang per hari. Jika upah tukang per
jumlah hari Rp 75,000.00,
maka biaya pekerjaan tersebut adalah Rp 75,000.00 x 2 x 2 = Rp 300,000.00.
ii. Pekerjaan bouwplank
Bouwplank digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari
bangunan. Volume pemasangan bouwplank dihitung dengan satuan m'.

V = ((P+2)+(L+2))x2
urnal

Keterangan:
V = Volume bouwplank P =
Panjang bangunan L = Lebar
bangunan
b. Pekerjaan galian dan urukan
1) Galian tanah fondasi
Galian tanah fondasi dikerjakan setelah papan bouwplank dipasang
mengelilingi bangunan.

Urukan pasir yang berfungsi sebagai penstabil tanah dan perletakan adukan
pasangan fondasi batu kali yang akan dipasang.
Volume urukan pasir dihitung dengan satuan m³.

V=hxlxp

Keterangan:
urnal

V = Volume urukan pasir di bawah fondasi h =


Tebal urukan
l = Lebar urukan
p = Panjang fondasi
3) Urukan pasir di bawah lantai
Urukan pasir di bawah lantai berfungsi sebagai penstabil tanah.
Sebagai landasan lantai kerja (adukan lantai) di atasnya untuk diteruskan
ke daya dukung tanah. Biasanya urukan 5-10 cm padat.

(Sumber : Sahdieng/www.sahdieng.blogspot.com)

Volume urukan pasir di bawah lantai dihitung dengan


satuan m³.
V = h x l x p atau V = h x L

Keterangan
:V = Volume urukan pasir
h = Tebal urukan pasir
l = Lebar ruangan
p = Panjang ruangan
L = Luas lantai keramik
4) Urukan tanah kembali sisi fondasi
Volume urukan tanah kembali sisi fondasi dihitung dengan satuan m³.

V = Volume Galian Tanah - (Volume Pasangan Batu kali + Volume


Urukan Pasir Bawah Fondasi)

5) Urukan tanah untuk peninggian lantai


Volume urukan tanah untuk peninggian lantai dihitung dengan satuan m³.

V = h x l x p atau V = h x L

Rumus perhitungan volume peninggian lantai


urnal

Keterangan:
V = Volume urukan tanah h = Tebal
urukan tanah
l = Lebar urukan
P = Panjang ruangan
L = Luas ruangan pekerjaan persiapan, galian dan urukan
4) Pekerjaan fondasi
a) Pasangan aanstamping
Aanstamping mempunyaiketebalan 10 cm. Cara
perhitungan anstamping adalah luas penampang
dikalikan tebal dengan satuan m3 .

Rumus perhitungan volume aanstamping


V=hxlxp

Keterangan:
V = Volume
aanstamping h = Tebal
aanstamping
l = Lebar
b) aanstamping
Pasangan= fondasi pada bangunan rumah tinggal lantai 1 adalah fondasi
Panjang fondasi
batu kali (stal). Volume fondasi memiliki satuan m3.

V = ½ (a+b) x h x p

Keterangan :
V = Volume fondasi
a = Lebar bawah fondasi
b = lebar atas fondasi
h = Tinggi fondasi
p = Total panjang fondasi
c. Pekerjaan beton
Pekerjaan beton bertulang terdiri dari 3 bagian pekerjaan, yaitu
pekerjaan begisting, pembesian dan pengecoran beton. Begisting mempunyai
satuan m 2, pembesian mempunyai satuan kg, dan beton satuannya m 3.
urnal

Sloof adalah struktur bangunan yang berada di atas fondasi. Cara menghitung volume sloof sebagai berikut :
a) Begisting = panjang x lebar (m2)
b) Besi = total panjang besi x bobot besi per meter (Kg) Langkah
perhitungan bobot dan jumlah besi beton.
(1) Mencari jumlah begel
Cara mencari jumlah beugel yaitu panjang total sloof dibagi jarak
begel ditambah 1 = jumlah begel.
Jumlah begel dikalikan panjang satu begel = total panjang besi
beton yang dibutuhkan.
(2) Menghitung jumlah besi tulangan pokok.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan
cara jumlah tulangan pokok dikalikan total panjang.
(3) Beton = panjang x lebar x tinggi
Untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi =
satuan m3.
2) Kolom
Cara menghitung volume sama dengan cara menghitung sloof.
Tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,
sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom
satuan m3.
3) Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof
kolom.
dan
d. Pekerjaan dinding
1) Pasangan bata
Pasangan dinding yang biasa dipakai untuk pembuatan rumah
tinggal adalah pasangan dinding ½ bata. Perhitungan volume
2
dinding menggunakan satuan luas (m ).
Pasangan dinding bata merah pada umumnya dipasang dengan
perbandingan adukan antara semen dengan pasir 1:3 dan 1:5.
Untuk
campuran adukan 1:3 digunakan pada pasangan trasraam setinggi 40 cm
– 60 cm, dan pada tempat-tempat yang kedap air pada kamar mandi setinggi
160 cm dari lantai. Adukan 1:5 untuk pasangan dinding biasa yang terletak di
atas dinding trasraam. Volume dinding bata merah 1:3 untuk
trasraam dihitung dengan satuan m².
urnal

Perhitungan bata merah 1:3 untuk trasraam dihitung dengan cara sebagai berikut:

V1 = h x p - Lpintu

Dinding bata merah 1:3


Volume pasangan dinding bata merah adukan 1:3 digunakan pada kamar

V2 = h x p

Total volume dinding bata merah 1:3

VTot = V1 + V2

Keterangan
:
VTot = Volume pasangan dinding untuk keduakamar
mandi
mandi/WC setinggi pasangan, dihitung dengan cara sebagai berikut:

V₁ = Volume pasangan dinding stinggi 30 cm


V₂ = Volume pasangan dinding stinggi 160
cm h = Tinggi dinding trasram
p = Panjang dinding trasram
Lpintu = Luas pintu kamar mandi
(WC) Dinding bata merah 1:5
Pasangan dinding bata merah adukan 1:5. Volume pasangan biasa
dalam
satuan m².

VTot = h x p – ΣLpj

Keterangan:
Vtot = Volume pasangan dinding bata merah 1:5
h = Tinggi dinding bata merah 1:5
p = Panjang dinding bata merah 1:5
ΣLₚⱼ = Jumlah seluruh luas pintu dan jendela
2) Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3) Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran, tetapi dikurangi daerah
yang tidak diaci seperti dinding keramik.
urnal
urnal

4) Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang
dari lebar dinding (15 cm), maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan.
e. Pekerjaan kusen dan pintu, jendela
1) Pembuatan Kusen Pintu dan Jendela
2) Perhitungan volume kusen yang terbuat dari kayu memakai rumus panjang x lebar x tinggi,
sedangkan kusen pabrikan dihitung per set kusen. Daun pintu dan jendela perhitungan
volumenya biasanya dihitung per unit.
3) Pasang kusen pintu dan jendela volume pemasangan dihitung dengan cara panjang keliling
kusen, per lubang, atau per unit.
4) Pasang daun pintu dan jendela volume pemasangan dihitung per unit, di luar pemasangan
kunci tanam, hak angin, slot.
f. Pekerjaan rangka atap
1) Pembuatan kuda-kuda
Volume pembuatan kuda-kuda dihitung dengan satuan m3,
panjang bahan dikalikan dimensi penampang kayu yang dipakai.
2) Perhitungan Gording.
Satuan volume pembuatan gording adalah m3. Cara mencari volume
sama dengan cara mencari volume pada perhitungan volume kuda-
kuda.
3) Perhitungan jurai sama dengan perhitungan gording.
4) Perhitungan balok nok sama dengan pembuatan gording, dan jai

5) Pasang Kuda-kuda.

Pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda yang dipasang di


lokasi. Pemasangan kuda-kuda tidak membutuhkan material tambahan,
karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50% dari
biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording,
balok nok. Satuan volumenya adalah m3.

6) Pasang Papan Reuter.Satuan volumenya adalah m1.


7) Pasang Usuk/Kaso. Perhitungan volume usuk/kaso yaitu luas dengan
satuan
m2 .
8) Pasang Alumunium Poil. Satuannya adalah m2.
urnal

Talang seng volumenya adalah luas dengan satuan m 2. Talang


PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk
talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
9) List plank. Perhitungan volumenya ada yang menggunakan m’, m2, m3.
g. Pekerjaan penggantung dan pengunci.
1) Perhitungan pekerjaan penggantung dan pengunci menggunakan satuan unit, atau buah.
2) Pasang Kaca.
Pemasangan kaca perhitungan volumenya menggunakan satuan luas (m2).
h. Pekerjaan rangka plafon dan pasang penutup plafon
1) Rangka Plafon
Ada beberapa jenis bahan rangka plafon yang digunakan, yaitu rangka kayu
4/6, rangka besi, rangka hollow galvalum. Penggunaan kayu dihitung dengan
satuan luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2) Pasang Penutup Plafon dan List Plafon
Untuk pengitungan volumenya adalah luas dengan satuan m2.
List plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara
plafon dengan dinding. Satuan volumenya adalah m1.
i. Pekerjaan lantai dan keramik
1) Rabat Beton Lantai 1:3:5, Perhitungan volume lantai beton m3.
2) Pasang Keramik Lantai Utama, WC, dan Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik
lantai volume yang digunakan adalah luas dengan satuan m2.
j. Pekerjaan sanitasi
1) Pasang Saluran air bersih dan Air kotor, perhitungan volume adalah
panjang dengan satuan m1.
2) Pasang Closet, Kran. Perhitungan volumenya adalah buah atau unit.
3) Pembuatan Septick tank atau beerput dan Saluran Peresapan atau
Sumur Peresapan. Perhitungan volumenya adalah unit (langsung jadi).
k. Pekerjaan pengecatan
1) Pengecatan dinding baru
Volume pengecatan dinding baru menggunakan satuan m2. Perhitungannya
sama dengan volume pekerjaan acian.
2) Pengecatan plafon
urnal

3) Pengecatan kayu. Volume pengecatan kayu dihitung dengan satuan luas (m 2).
l. Pasang instalasi listrik
1) Pasang instalasi titik lampu
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu yang
dipasang dengan harga satuan setiap titik lumpsum.
2) Pasang instalasi saklar dan stop kontak
Perhitungan instalasi titik lampu dihitung berdasarkan jumlah titik lampu.
yang dipasang dengan harga satuan setiap titik lumsum.
3) Pasang lampu
Volume dihitung berdasarkan jumlah lampu.

2. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi


Jalan.
a. Menghitung volume jalan telford
Konstruksi makadam dijadikan struktur dasar pada konstruksi jalan dengan
konstruksi telford.

Gambar 1.3 Penampang Melintang Jalan Makadam


(Sumber : Narto, 2019)

Menghitung volume jalan makadam tiap satuan m 1 dengan asumsi lebar jalan 3
meter.
Sirtu = 3 m x 1 m x = 3 m2 Telford 15/20
=3 m x 1 m = 3 m2
Urukan sirtu bahu jalan = ((0,15 + 0,20)/2) x 2 m x 1 m' = 0,25 m3
b. Cara mengitung volume jalan beton
Jalan beton memiliki daya tahan lebih kuat jika dibandingkan
urnal

Gambar 1.4 Penampang Melintang Jalan Beton (Sumber :


Narto, 2019)

Volume jalan beton dihitung dengan satuan m3.


Rumus perhitungan jalan beton

V=pxlxt

Keterangan :
V = Volume jalan beton
p = Panjang
fondasi l = lebar
jalan beton t = tebal
jalan beton
c. Menghitung volume jalan penetrasi makadam (lapen)
Pembangunan jalan
belah (Telford) aspal lapis
dengan dapat permukaan
menggunakanmenggunakan
konstruksi fondasi
lapisjalan
Penetrasi Makadam
batu
(lapen).

Gambar 1.5 Penampang Melintang Jalan Lapen


(Sumber : Narto, 2019)

Volume per m1 dengan asumsi lebar jalan 3 meter. Lapen


=3 m x 1 m = 3 m2
Telford 10/15 =3 m x 1 m = 3 m2
Urukan sirtu bahu = ((0,15 + 0,10)/2) x 2 m x 1 m' = 0,25 m 3

3 ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI JEMBATAN.


Konstruksi jembatan berfungsi meneruskan atau menghubungkan
jalan sehingga lalu lintas tidak terputus. Konstruksi jembatan 3 bagian
yang merupakan satu kesatuan yang utuh, yakni : Bangunan Bawah
(Sub Struktur) yang terdiri dari fondasi, abutmen, pilar jembatan.
Bangunan Atas (Super Structure) yang terdiri dari lantai kendaraan
(pelat jembatan), trotoar, tiang-tiang sandaran dan gelagar. Bangunan
Oprit yaitu bagian jembatan yang menghubungkan jalan dengan
jembatan.
urnal

a. Menghitung volume fondasi jembatan


Fondasi jembatan terbuat dari beton bertulang atau pasangan batu
kali. Campuran adukan yang digunakan pada pasangan batu kali adalah 1:2.
Volume fondasi jembatan dihitung dengan satuan m3.
Rumus perhitungan volume fondasi jembatan.

V = Lf x p

Keterangan :
V = Volume fondasi
Lf = Luas penampang
fondasi p = Panjang fondasi
b. Menghitung Volume oprit
Oprit adalah struktur penghubung antara jembatan dengan jalan. Struktur oprit
terbuat dari Konstruksi Telford. Volume oprit dihitung dengan satuan m3.
V = Lo x p

Keterangan :
V = Volume oprit
Lo = Luas penampang oprit
p = Panjang oprit
c. Menghitung Volume tumpuan jembatan
Tumpuan jembatan terbuat dari beton bertulang yang berfungsi untuk tumpuan
balok jembatan. Volumenya beton dihitung dengan satuan m3, sedangkan
volume besi dihitung dengan satuan kg.
Rumus perhitungan volume tumpuan balok

V = Ltj x p

Keterangan :
V = Volume tumpuan balok
Ltj = Luas penampang tumpuan p =
Panjang tumpuan
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang digunakan.
Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
urnal

d. Menghitung volume balok jembatan


Balok jembatan terbuat dari baja IWF atau struktur beton bertulang. Volume
balok jembatan dari baja IWF dihitung dengan satuan kg, dan beton bertulang
dihitung dengan satuan m3 untuk betonnya, sedangkan volume besi dihitung
dengan satuan kg.

V = Lb x p

Keterangan :
V = Volume balok
Lb = Luas penampang
balok p = Panjang balok
Menghitung volume besi disesuaikan dengan bobot/m besi yang
digunakan. Bobot besi tergantung diameter besi yang digunakan.
e. Menghitung volume pelat/slab lantai jembatan
Pelat lantai jembatan berfungsi sebagai tumpuan alat transportasi yang
melewati jembatan. Lantai jembatan terbuat dari pelat beton bertulang. Volume
pelat beton jembatan dihitung dengan satuan m 3, sedangkan volume besi
dihitung dengan satuan kg.

Vs = ps x ls x ts

Rumus menghitung volume pelat jembatan


Keterangan :
Vs = Volume pelat/slab
ps = Panjang pelat/slab
ls = lebar pelat/slab ts = tebal
pelat/slab
f. Menghitung volume sandaran jembatan
Sandaran jembatan berfungsi sebagai pengaman bagi alat transportasi atau
orang yang melintas. Sandaran jembatan terbuat dari beton bertulang dan pipa
urnal

galvanis berdiameter 2.5” – 3“. Volume beton sandaran dihitung dengan satuan
m3, sedangkan volume besi dihitung dengan satuan kg.

Gambar 1.6 Penampang Sandaran Jembatan


(Sumber : Narto,
2019)
Rumus menghitung volume sandaran jembatan
Vsd = Ls x ts

Keterangan :
Vsd = Volume sandaran
Lsd = Luas penampang
sandaran tsd = tebal sandaran
g. Menghitung volume penunjuk jembatan.
Penunjuk jembatan berfungsi untuk memberikan informasi pada pengendara
mengenai keberadaan dan batas-batas jembatan. Penunjuk jembatan terbuat
dari pasangan bata yang diberi ornamen pasangan batu tempel atau dicat

Vp = p x l x t

Keterangan :
Vp = Volume penunjuk jembatan

dengan warna cerah. Volume penunjuk jembatan dihitung dengan satuan m 3.


p = panjang penunjuk jembatan
l = lebar penunjuk jembatan t =
tinggi penunjuk jembatan

E. RANGKUMAN :

1. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung


Perhitungan volume harus mengidentifikasi satuan pekerjaan, yaitu m 1, m2, dan m3. Ada
juga satuan pekerjaan yang dihitung dengan satuan buah, unit, dan set.
urnal

Perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, meliputi :


a. pekerjaan
b. pekerjaan galian dan urukan
c. pekerjaan fondasi
d. pekerjaan beton
e. pekerjaan dinding
f. pekerjaan kusen dan pintu, jendela
g. pekerjaan rangka atap

h. 2. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi jalan


i.a. menghitung volume jalan telford
j.b. mengitung volume jalan beton
c. menghitung volume jalan penetrasi makadam (lapen)
k.
3.Perhitungan
l. volume pekerjaan konstruksi jembt
Menghitung
m. Volume Pekerjaan Jembatan
menghitung
c.n. pekerjaan volume fondasi
penggantung dan jembatan
pengunci
d. menghitung
o. pekerjaan volume
lantai dan oprit
keramik
e. menghitung volume tumpuan jembatan
f. menghitung volume balok jembatan
g. menghitung volume pelat/slab lantai jembatan
h. menghitung volume sandaran jembatan
i. menghitung volume penunjuk jembatan
urnal

F. LEMBAR KERJA SISWA :

G. TUGAS /LATIHAN :

NO1.Dinding yang terbuat dari pasangan ½ bata terdiri dari 2 campuran


spesi, yaitu 1: 3 untuk pasangan kedap air, dan 1:5 untuk pasangan dinding
biasa. Tuliskan perhitungan volume total dinding

NO 2. Menghitung volume jalan telford harus memperhitungkan faktor loss material


batu yang digunakan. Jika faktor loss batu 10%, dan lebar jalan 300 cm, berapa
material batu yang dibutuhkan untuk membuat jalan telford sepanjang 28 meter?

N0 3.Perhatikan gambar di bawah.

Gambar di atas adalah penampang abutment jembatan yang terbuat dari pasangan
batu kali. Jika lebar jembatan 3 meter,tingginya 200 cm, hitung volume abutment
tersebut.

--------------------------

Anda mungkin juga menyukai