Adi Wicaksono
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Noor Salim, M.Eng ; Taufan Abadi, ST,. MT.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Jalan Karimata 49, Jember 68172, Indonesia
Wicaksonoadi653@gmail.com
RINGKASAN
Jalan beton (Rigid Pavement) cenderung lebih mahal dari pada jalan aspal
(Flexibel pavement) yang selama ini menjadi metode utama dalam pembangunan kontruksi
Jalan terutama jalan perkotaan. Pada setiap tahap pembangunan kontruksi perkerasan jalan
perlu di perhitungkan tebal yang di gunakan serta di analisa berapa tingkat biaya
finansialnya. Sebelum itu perlu pengecekan atas kondisi pada bagian yang kurang
memenuhi syarat sebagai jalan Provinsi.
1
PENDAHULUAN 4. Untuk analisa finansial tidak menghitung
Secara umum penyebab kerusakan jalan analisa biaya operasional kendaraan (BOK).
yakni umur rencana jalan yang telah
dilewati, genangan air pada permukaan jalan MANFAAT PENELITIAN
yang tidak dapat mengalir akibat drainase Adapun manfaat dari pembahasan ini ialah :
yang kurang baik, beban lalu lintas yang 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
acuan oleh instansi terkait dalam penyusunan
berlebihan (overloaded) yang menyebabkan
program pemeliharaan jalan.
umur pakai jalan lebih pendek dari 2. Menjadi acuan bagi peneliti lain yang akan
perencanaan. Perencanaan yang tidak tepat, melanjutkan kajian tentang persoalan
pengawasaan yang kurang baik dan perkerasan jalan di ruas Jalan Alun-Alun
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan Rambipuji, Kabupaten Jember.
rencana yang ada. 3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menambah pemahaman ilmu pengetahuan
RUMUSAN MASALAH khususnya mengenai metode perkerasan jalan
Rumusan masalah yang akan dibahas antara dengan menggunakan metode Bina Marga
lain : 1987 dan 2013.
1. Bagaimana Kondisi Lapis Kontruksi
Perkerasan Jalan yang terjadi pada ruas LOKASI PENELITIAN
Jalan Alun-Alun Rambipuji Kabupaten Lokasi penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di
Jember? ruas Jalan Alun-Alun Rambipuji Kabupaten
2. Bagaimana Evaluasi Tebal Perkerasan Jember.
Lentur Menurut Metode Bina Marga 1987
dan Perkerasan Kaku Menurut Bina Marga Lokasi Penelitian Tugas Akhir
2013 pada ruas Jalan Alun-Alun Rambipuji,
Kabupaten Jember ? METODE PENELITIAN
3. Berapa hasil perbandingan Analisa Finansial Berikut ini adalah diagram alur untuk tahapan
dari kedua Tebal Perkerasan tersebut? penelitian.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai antara lain: HASIL
1. Mengetahui bagaimana kondisi lapis DAN
kontruksi perkerasan jalan yang terjadi pada
ruas jalan Alun-Alun Rambipuji Kabupaten
Jember.
2. Merencanakan Tebal Perkerasan Lentur
dengan metode Bina Marga 1987 dan
Perkerasan Kaku dengan metode Bina
Marga 2013 pada ruas Jalan Alun-Alun
Rambipuji, Kabupaten Jember.
3. Membandingkan Hasil Analisa Finansial
dari kedua metode perkerasan tersebut.
PEMBAHASAN
BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam pembahasan ini ialah : PENENTUAN KONDISI KERUSAKAN
1. Survei yang dilakukan di ruas Jalan Alun- MENGGUNAKAN METODE PCI.
Alun Rambipuji, Kabupaten Jember. SURVEI KERUSAKAN JALAN
JENIS TINGKAT DAN HASIL PENGUKURAN
1
STA (m)
0+000
Kiri
Posisi
Tengah kanan L
Tingkat
M H P (m)
Hasil Pengukuran
L (m) D (cm) A (m) Lr (mm)
Jenis
√
√
√
√
2
2
7
1.30
0.90
2.10
2.6
1.8
14.7
TAMBALAN
TAMBALAN
TAMBALAN
9 0+090 √ √ 5 1.70 8.5 10 RETAK MEMANJANG
2
PCI = 100 – CDV
Menentukan Jumlah Kerusakan dan Luas.
AIRFIELD ASPHALT PAVEMENT SKETCH SKETCH :
Keterangan :
CONDITION SURVEI DATA SHEET FO SAMPLE UNIT
100 m
10 m
2 Kegemukan (m2)
Retak Kotak/Blok
9
CDV = Correct Deduct Value
Pinggir Jalan Turun Vertikal
(m)
Retak
16 Sungkar (m2)
7
Amblas (m2)
Retak Pinggir (m)
13
14
Dimulai pada proses penjumlahan nilai Pavement
Lubang (count)
Perpotongan Rel (m2)
STA
Distres
Severity
19H 208.8
Condition Index (PCI) setelah didapatkan nilai
Quantity (m/m2) Total (m)
DENSITY
(%)
Deduct Value
0 + 000 S/D
0 +100
13M
11M 3
total, selanjutnya hasil total PCI masuk ke tahap
0.18 0.15
2.6 1.8
10M 8.5 5.5
pembagian dengan jumlah STA contoh
Mencari Nilai Pengurangan/Deduct Value perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :
(DV)
41+2+22+16+60+75+50+21 = 287
287/8=32 Sangat Buruk (VERRY POOR)
3
Jumlah jam puncak kendaraan menurut depan pada tahun 2039 adalah 39782 Kendaraan.
Data LHR
Mobil
pribadi, Bus, Truck
Lintas Ekivalen Tengah (LET) Untuk Umur
Sepeda
Arah Pukul
motor,
roda 3,
mobil
hantaran,
2 as, Truck
3 as, Truck Rencana 20 Tahun Total
Kendaraan/hari
pick up, Gandengan,
Vespa
mobil
box.
semi/trailer LET20 = ½ (LEP+LEA)
(WIB) MC LV HV
LET20 = ½ (6236.03+16360.34)
Rambipuji
- Tanggul
06.00-
07.00
304 86 87 LET20 = 11298.18 477
Tanggul - 06.00-
288 82 147 517
Rambipuji 07.00
Total 592
Lintas Ekivalen Rencana (LER)
168 234 994
D3 = 4,4/0,1 Cm = 44 Cm 5
10
5
10
5,2
10,9
5,4 5,6 5,9 6,1
12 13,2 14,5 15,9
15 15 17,3 20 23,3 27,2 31,8
20 20 24,3 29,8 36,8 45,8 57,3
25 25 32 41,6 54,9 73,1 98,3
30 30 40.6 56.1 79.1 113.3 164.5
35 35 50 73,7 111,4 172,3 271
40 40 60,4 95 154,8 259,1 442,6
4% + 6% 29,8 + 36,8
D1 = 7,5 cm (LASTON) = = 33,3
2 2
D2 = 20 cm (Batu Pecah
Kelas A)
D3 = 44 cm (Batu Pecah
Menentukan nilai JSKN :
Kelas B) JSKN = 365 x JSKNH x R
= 365 x 10542 x 33,3
= 128.132739 = 13x107
Lapisan Perkerasan
Jumlah lajur bedasarkan lebar perkerasan dan
PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU koefisien distibusi (C) kendaraan niaga pada
METODE BINA MARGA 2013 jalur rencana.
Koefisien
Jumlah
Lebar perkerasan (Lp) distribusi
Perhitungan Kapasitas Jalan (C) dapat dihitung lajur (nI)
1 Arah 2 Arah
Lp < 5,50 m 1 lajur 1 1
dengan rumus : 5,50 m ≤ Lp < 8,25 m 2 lajur 0,70 0,50
C = Co x Fcw x Fcsp x Fsf 8,25 m ≤ Lp < 11,25
11,25≤ Lp <15,00 m
3 lajur
4 lajur
0,50
-
0,475
0,45
15,00 m ≤ Lp < 18,75
5 lajur - 0,425
m
Maka nilai C adalah : 18,75 m ≤ Lp < 22,00
6 lajur - 0,40
m
C = 2900x1,29x1,00x0,99
5
Menentukan Nilai JSKN Rencana : perencanaan ini, jenis dan spesifikasi material
JSKN rencana : pondasi bawah (subbase) menggunakan BP atau
= JSKN x C Bahan Pengikat dengan mutu beton K125 dengan
= 0,50 x 13 x 107 = 6,5 x 107 tebal 12,5 cm.
Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana CBR Tanah Dasar Efektif Dan Tebal Pondasi
Bawah
Jenis Sumbu Beban Sumbu (ton) Jumlah Sumbu Proporsi Beban Proporsi Sumbu Lalu-lintas Rencana Repetisi yang terjadi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
STRT 6 792 0.09 1.36 65000000 8036216.047
5 2481 0.28 1.36 65000000 25174055.57
4
3
2266
920
0.26
0.11
1.36
1.36
65000000
65000000
22992507.02
9334998.439
CBR
Total
2 2266
8725
0.26
1
1.36 65000000 22992507.02
Tanah
STRG 5 920 1 0.14 65000000 9334998.439
Total 920 1
Dasar
STdRG 14 897 0.60 0.23 65000000 9101623.478
Total
594
1491
0.40
1
0.23 65000000 6027162.036 Efektif
Komulatif 112994068
Dan
Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi
menurut proporsi beban dan proporsi sumbu
serta jumlah lalu lintas rencana ditemukan total
nilai sebesar 112994068 (komulatif). Rencana
Nilai
No. Penggunaan
FKB
1 Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan 1,2
berlajur banyak, yang aliran lalu lintasnya tidak
terhambat serta volume kendaraan niaga yang tinggi.
Bila menggunakan data lalu – lintas dari survei beban
(weight-in-motion) dan adanya kemungkinan route
alternatif, makan nilai faktor keamanan beban dapat
dikurangi menjadi 1,15
2 Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan 1,1
volume kencaraan niaga menengah.
3 Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah 1,0
6
Harga Satuan
(Rp)
Volume PU Bina Marga
Jenis Pekerjaan (M3) 2019 Jumlah (Rp)
Perkerasan Lentur
Beban Sumbu Beban Rencana Repetisi yang faktor tegangan Analisa fatik Analisa Erosi 3 Batu Pecah Kelas B 3520 327400 1,152,448,000.00
Jenis Sumbu
ton (kN) Per roda (kN) terjadi dan erosi Repetisi Ijin Persen Rusak (%) Repetisi Ijin Persen Rusak (%)
Jumlah Keseluruhan (Rp) 2,617,548,000.00
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
6(60) 0.08 8036216.047 TE = 0.72 TT 0 TT 0
Perkerasan Kaku
5(50) 0.02 25174055.57 FRT = 0.16 TT 0 TT 0 (Rigit Pavement)
STRT 4(40) 0.02 22992507.02 FE = 1.96 TT 0 TT 0
3(30) 0.04 9334998.439 TT 0 TT 0 1 Beton 1920 878800 1.687,296,000.00
2(20) 0.01 22992507.02 TT 0 TT 0
2 Lean Mix Concrete 1000 878800 878,800,000.00
5(50) 0.06 9334998.439 TE = 1.17 TT 0 TT 0
STRG FRT = 0.27
3 LPA Kelas A 1000 370400 370,400,000.00
FE = 2.56
14(140) 0.17 9101623.478 TE = 0.99 TT 0 TT 0 Jumlah Keseluruhan (Rp) 2,936,496,000.00
STdRG 0.26 6027162.036 FRT = 0.23 TT 0 TT 0
FE = 2.69
total 0 <100% 0 <100%
Menurut perhitungan analisa fatik dan erosi Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Jalan
dapat di simpulkan beton layak untuk di gunakan Metode Biaya NPV (Rp) Selisih (Rp) Keterangan
Rp Rp
karna perhitungan repetisi ijin dan persen Flexible 4,325,129,913 283,336,370 Lebih Murah
Pavement (lentur) Rp biaya
kerusakan masih di bawah 100%. Rigid Pavement
(kaku)
4,608,466,283 Flexibel
pavement
Beton = 24 cm
Dalam rencana anggaran biaya dengan panjang
Lean Mix Concrete = Jalan 800 meter dan lebar jalan 10 meter, didapat
12,5 cm besaran harga sebagai berikut :
LPA kelas A = 12,5 cm Flexible Pavement Rp 4,325,129,913
Rigid Pavement Rp 4,608,466,283
Lapisan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement). Selisih pada Biaya kedua tipe perkerasan tersebut
sebesar Rp 283,336,370 dan dapat di simpulkan
Perbandingan Desain Perkerasan Lentur dan lebih Murah pada Rencana anggaran biaya
Perkerasan Kaku Flexibel pavement.
Susunan
Susunan KESIMPULAN
Perkerasan
Perkerasan (Rigid Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada jalan
(Flexible
Pavement) raya Rambipuji Kabupaten Jember sepanjang
Pavement)
jalan 800 meter dan lebar jalan 10 meter yang
Beton = 24 cm Laston MS 744 dilakukan pengamatan dan perhitungan
Lean = 7,5 cm perbandingan tebal perkerasan flexible dan rigid
Mix Concrete = Batu Pecah pavement serta Analisa Finansialnya, didapat
12,5 cm Kelas A = 20 cm beberapa kesimpulan sebagai berikut :
LPA Kelas A = Batu Pecah
12,5 cm Kelas B = 44 cm 1. Kondisi perkerasan jalan pada ruas Jalan Alun-
Alun Rambipuji Kabupaten Jember meliputi :
Perencanaan Anggaran Biaya (RAB) a. Kondisi Volume kendaraan Berat yang
Perhitungan Volume Pekerjaan (M3) tinggi terutama pada jenis kendaraan HV
Panjang
Jalan
Lebar
Jalan
Tebal
Analisa Volume
(High Vehicle)
Jenis Pekerjaan
Perkerasan Lentur
(meter) (meter) (meter) (M3) b. Kondisi perkerasan jalan yang kurang
(Flexible Pavement) memadai dengan nilai PCI sebesar 32%,
1 Laston MS 744 800 10 0.075 600
2 Batu Pecah Kelas A 800 10 0,20 1600 yang termasuk dalam kategori sangat
3 Batu Pecah Kelas B 800 10 0,44 3520
Perkerasan Kaku buruk.
(Rigit Pavement)
1 Beton 800 10 0.24 1920
2 Lean Mix concrete 800 10 0.125 1000 c. Kurangnya pemeliharaan rutin pada jalan
3 LPA Kelas A 800 10 0.125 1000
2. Dalam perencanaan tebal perkerasan lentur
(flexible pavement) dan kaku (rigit pavement)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan perkembangan lalu lintas i = 5% dan
umur rencana (UR) = 20 tahun pada Jalan raya
Rambipuji Kabupaten Jember, didapat hasil
sebagai berikut :
a. Flexible Pavement :
Lapis Permukaan (LASTON MS 744)
7
= 7,5 cm (D1) Teknik, Bina Marga, 2013. Analisa
Lapis Pondasi Atas (Batu Pecah Pekerjaan Jalan dan Jembatan.
Kelas A) = 20 cm (D2) Direktur Bintek. Jakarta.
Lapis Pondasi Bawah ( Batu Pecah
kelas B) = 44 cm (D3). Teknik, Spesifikasi. 2010 Rev. 2.
b. Rigid Pavement : Divisi 5. Perkerasan Berbutir .
Beton = 24 cm Litbang Prasarana Transportasi Badan
Lean Mix Concrete = 12,5 cm Penelitian dan Pengembangan,
Jakarta.
LPA Kelas A = 12,5 cm
3. Dalam rencana anggaran biaya dengan Ir. Husen, Abrar, MT. 2009.
panjang Jalan 800 meter dan lebar jalan 10 Manajemen Proyek. CV. ANDI
meter, didapat : OFFSET, Yogyakarta.
Flexible Pavement Rp
4,325,129,913 Zulfikar Rahmadani, 2016, Studi
Rigid Pavement Rp 4,608,466,283 Perbandingan Lapis Pondasi Atas
Selisih Biaya sebesar Rp 283,336,370 dan dapat dengan Cement Trade Base (CBT)
di simpulkan lebih Murah pada Rencana Pada Proyek Pelebaran Jalan
anggaran biaya Flexibel pavement. Nasional Trenggalek –
BTS.Kabupaten Tulungagung,
SARAN Unmuh, Jember.
Penyusun akan menyampaikan beberapa saran
dan harapan agar dapat digunakan sebagai Sinta. (2011). Studi Pemodel
bahan masukan (referensi) dalam rangka
mengupayakan peningkatan kinerja jalan.
Adapun saran yang penyusun sampaikan
diantaranya :
1. Perlunya pemeliharaan dan pengawasan
beban kendaraan dan angkutannya yang
melintas pada jalan raya Rambipuji
Kabupaten Jember khususnya disekitar
traffic light Polsek Rambipuji sampai traffic
light Kaliputih Rambipuji.
2. Untuk pembangunan atau peningkatan jalan,
diperlukan evaluasi ulang untuk tebal
perkerasan, baik dengan konstruksi flexible
pavement (lentur) maupun rigid pavement
(kaku). Hal ini mengingat jalan tersebut
merupakan jalan raya akses antar kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA
8
9