Anda di halaman 1dari 4

Nama : Della Safitri

NRP : 142021010
Hari/Tanggal Pengumpulan : Kamis/14 Oktober 2021

RESUME > BAB 03 > PERULANGAN


1. GATRA
Yaitu semua bentuk yang mirip rautnya dan muncul dalam rancang lebih dari
sekali. Gatra hendaklah sederhana, karena jika terlalu rumit dan sering menonjol
dengan berlebihan akan merusak kesan perpaduan rancang.

2. PERULANGAN GATRA
Perulangan yaitu bentuk yang sama dalam rancang yang digunakan lebih dari satu
kali, perulangan gatra biasanya memperlihatkan kesan keserasian seakan-akan
merupakan ketukan tertentu sebuah irama.

3. JENIS PERULANGAN
A. PERULANGAN RAUT
Raut yang berulang dapat berbeda ukuran, warna, dan yang lain-lainnya.

B. PERULANGAN UKURAN
Ini hanya mungkin jika raut juga berulang atau sangat mirip.

C. PERULANGAN WARNA
Semua bentuk sama warnanya sementara raut dan ukurannya dapat berbeda.

D. PERULANGAN BARIK
Semua bentuk yang tercetak pejal dengan jenis tinta yang sama pada
permukaan yang sama dapat dipandang sebarik atau sama bariknya.

E. PERULANGAN ARAH
Ini hanya mungkin jika bentuk memperlihatkan kesan arah dengan tegas tanpa
ada ketaksaan sedikitpun.
F. PERULANGAN KEDUDUKAN
Ini berhubungan dengan cara bentuk tersusun dalam kaitannya dengan rancang.
G. PERULANGAN RUANG
Semua bentuk dapat menempati ruang dengan cara yang sama, bentuk juga
dapat semua positif atau semua negative.
H. PERULANGAN GAYA BERAT
Gaya berat sebagai unsur terlalu abstrak untuk diulang, sukar dikatakan sama
berat atau ringan kecuali jika unsur lain berulang dengan tegas.

4. PERULANGAN BERAGAM
A. ARAH BERAGAM
a. Arah berulang

b. Arah bertualang

c. Arah bersilih

d. Arah beringsut

e. Arah sehala

B. RUANG BERAGAM
Ruang dapat dibuat beragam dengan jalan mempertemukan bentuk yang satu
dengan yang lain dalam pertalian ganda, Seperti pertindihan, pelantasan,
peleburan, atau penggabungan positif dan negative.

5. UPAGATRA DAN ADIGATRA


Disebut “Upagatra” apabila gatra dapat terdiri atas unsur yang lebih kecil dan
berulang. Sebaliknya dapat disebut “Adigatra” jika sejumlah gatra dikelompokkan
dalam bentuk yang lebih besar.

6. PERTEMUAN EMPAT BUNDARAN


A. SUSUNAN LANJAR
Empat bundaran dideretkan sepanjang garis konsep yang melewati pusat
bundaran. Dalam peristiwa sepaling, setisp bundaran memotong ketiga
bundaran lain dengan serempak sehingga terjadi tiga belas bagian yang
terpisah.
B. SUSUNAN SEGI EMPAT ATAU BUJUR SANGKAR
Keempat bundaran menempati empat titik yang jika dihubungkan akan
membentuk bujur sangkar atau segi empat. Sama halnya seperti penjelasan A
peristiwa sepaling menunjukan tiga belas bagian jika semua bagian bundaran
saling melantas dalam-dalam.

C. SUSUNAN BELAH KETUPAT


Keempat bundaran menempati titik yang jika dihubungkan akan membentuk
belah ketupat. Dengan mengatur jarak antar bundaran dapat diperoleh berbagai
jenis adigatra.

D. SUSUNAN SEGITIGA
Keempat bundaran disusun sehingga yang tiga mengisi tiga titik segitiga,
sedangkan yang keempat terletak di pusat dan menghasilkan berbagai adigatra
yang menarik.

E. SUSUNAN LINGKARAN
Empat bundaran dalam susunan lingkaran sama halnya dengan segi empat
tetapi susunan lingkaran akan sangat among bila bundarannya banyak. Empat
bundaran dapat disusun seperti busur lingkaran, tetapi hal itu akan menyerupai
susunan lanjar.

7. PERULANGAN DAN PENCERMINAN


Pencerminan merupakan peristiwa khusus tentang perulangan, yang menghasilkan
ganal (bentuk yang mirip dengan bentuk yang dipercermin). Ganal hanya dapat
diperoleh kalau bentuk yang dicerminkan tidak setangkup karena bentuk setangkup
akan menghasilkan bentuk yang sama dan sebangun.
8. CONTOH PERULANGAN

Anda mungkin juga menyukai