NIM : 221750007
MENGAWALI IDE
• MENULIS DARI KERESAHAN
Mengawali penulisan dari keresahan/keingintahuan/permasalahan = memulai tulisan
dari rumusan masalah atau latar belakang/ pendahuluan.
• MENULIS DARI SOLUSI
Mengawali jawabannya/solusi yang sudah kita ketahui sejak awal = memulai tulisan dari
kesimpulan atau bagian akhir pembahasan.
• MENULIS DARI BAHAN YANG SUDAH ADA
Karena sudah berkecimpung setiap hari maka tinggal ditulis apa yang Anda lakukan =
pembahasan selesai dengan mudah.
• MENULIS DARI BIDANG YANG ANDA KUASAI/SUKAI
Bidang yang dikuasai dan disukai akan membuat Anda mudah memulai dan
menyelesaikan tulisan.
RESUME MATERI TATA CARA PROSES PENGIRIMAN KARYA TULIS ILMIAH
Langkah-langkah
1. Siapkan naskah anda
2. Tentukan media publikasi yang dituju
3. Cari terbitan yang dituju
4. Kenali terbitan yang dituju
5. Ikuti aturan penerbit
6. Submit
ATURAN PENERBITAN BUKU
1. PANDUAN PENULISAN
2. TEMPLATE NASKAH : menjelaskan terkait sistematika, gaya selingkung, gaya refrensi.
ATURAN PENERBITAN JURNAL
1. PETUNJUK PENULIS : berisi informasi terkait sistematika pembaban jurnal, gaya
refrensi, aturan dalam proses penerbitan naskah jurnal.
2. TEMPLATE NASKAH : penyesuaian dengan gaya selingkung jurnal yang sudah
ditetapkan untuk memudahkan penulis.
3. HAK CIPTA : Hak cipta yang diatur ketika naskah diterbitkan. Hak cipta ini meliputi :
o Pemilik akhir hak cipta (bisa jurnal, penulis, institusi penerbit atau yang lainnya)
o Lisensi terbitan digital (creative commons)
o Hak penyebarluasan (penerbit, penulis atau pihak lain terkait
4. PEER REVIEW PROCESS
5. SIMILARITY THRESHOLD : Similarity naskah atau proses pengecekan kesamaan
naskah yang sudah dipublikasikan bertujuan untuk mengukur aspek legalitas sebuah
naskah layak diproses atau tidak.
RESUME MATERI LITERASI DI ERA DIGITAL
Pengertian literasi digital
literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam
memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan
lain sebagainya.
Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk
menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta
memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai
kegunaannya.
Konten negatif
Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital.
Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu
dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi,
harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui,
mana konten yang positif dan bermafaat serta mana konten negatif.
Contoh literasi digital
Literasi digital bisa diterapkan di mana saja, yakni di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat. Berikut beberapa
contoh penerapan literasi digital:
Literasi digital di sekolah
Komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial.
Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.
Pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi ataupun web.
Mencari bahan ajar dari sumber tepercaya di internet.
Literasi digital di rumah
Melakukan penelusuran dengan menggunakan browser.
Mendengarkan musik dari layanan streaming resmi.
Melihat tutorial memasak dari internet.
Menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan
tugas atau pekerjaan.
Literasi digital di lingkungan masyarakat
Menggunakan media internet untuk menggalang dana atau donasi.
Penggunaan media sosial untuk sarana promosi penjualan.
Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT.
Menggunakan grup di media sosial untuk menyebarkan informasi yang
tepat dan kredibel.