Laporan Pendahuluan Wastek Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Laporan Pendahuluan Wastek Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
LAPORAN PENDAHULUAN
JUNI 2022
PAKET:
PENGAWASAN TEKNIS PEMBANGUNAN
JALAN LINGKAR PULAU RUMBERPON
No. Kontrak : 056.C/SPK/01.05-BM/600/2022
Tanggal Kontrak : 27 Mei 2022
PEMBANGUNAN JALAN
LINGKAR PULAU RUMBERPON
No. Kontrak : 056.A/KONTR/01.05-BM/600/2022
Tanggal Kontrak : 27 Mei 2022
No. Kontrak Add. I : 056.A/ADD.1/01.05-BM/600/2022
Tanggal Kontrak Add. I : 13 Juni 2022
Disampaikan oleh:
Rasiei, 10 Juni 2022
Nomor : 01/LAP.PEND/PTPJLPR/CHM/PUPR-PB/VI/2022
Lampiran : -
Kepada Yth,
Pejabat Pembuat Komitmen
OPD Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Provinsi Papua Barat
Di, -
Manokwari
Dengan hormat,
Menunjuk Kontrak Paket Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon,
dengan No. Kontrak: 056.C/SPK/01.05-BM/600/2022 tanggal 27 Mei 2022 serta Surat Perintah Mulai
Kerja No. 056.C/SPMK/01.05-BM/600/2022, tanggal 27 Mei 2022 di Kabupaten Teluk Wondama
Provinsi Papua Barat, maka dengan ini kami sampaikan buku Laporan Pendahuluan pada kegiatan
tersebut sebagai bahan informasi dan evaluasi sebelum dilakukannya pekerjaan fisik dilapangan untuk
mencapai hasil yang optimal.
Konsultan Supervisi
CV. Harvey Mandiri
Bernard Lumbantoruan, ST
Supervision Engineer
Laporan Pendahuluan i
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
5.6 Dokumentasi Kegiatan Konsultan Supervisi...................................................................... 20
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 21
Struktur Organisasi OPD PUPR Provinsi Papua Barat ............................................................. 22
Struktur Organisasi Konsultan Supervisi .................................................................................. 23
Struktur Organisasi Penyedia Jasa Konstruksi ......................................................................... 24
Peta Kegiatan........................................................................................................................... 25
Kesehatan, Keselamatan Dan Keamanan Kerja (K-3) .............................................................. 28
Gambar Sketsa Typical Pekerjaan ........................................................................................... 29
Laporan Pendahuluan ii
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
BAB 1. PENDAHULUAN
Majunya pembangunan suatu daerah menyebabkan kegiatan dan kebutuhan manusia semakin
meningkat, sehingga dapat menyebabkan banyak permasalahan lalu lintas, salah satunya dalam
bidang transportasi. Transportasi menjadi hal yang sangat penting, karena merupakan urat nadi
kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya dan hankam. Oleh karena itu pengadaan sarana dan
prasarana transportasi perlu diwujudkan dalam menunjang pembangunan, salah satu prasarana
transportasi yang memberikan pengaruh dalam pembangunan adalah jembatan.
Perkembangan jalan raya termasuk jembatan didalamnya merupakan salah satu hal yang
selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya,
karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu tujuan
daerah yang ingin dicapai.
Bangunan infrastruktur lainnya yang tidak kalah penting selain jalan raya adalah jembatan.
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan
yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalulintas biasa). Jika
jembatan itu berada di atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct.
Sementara fasilitas transportasi secara umum menduduki peringkat utama dalam
pembangunan, ini dapat diketahui apabila bidang transportasi tidak diperhatikan maka praktis segala
kegiatan akan lumpuh total, selain itu juga dengan adanya sarana transportasi yang baik, lancar,
handal, berkemampuan tinggi akan sekaligus menggerakkan masyarakat setempat, karena
transportasi darat yang paling banyak digunakan serta paling banyak melayani kebutuhan transportasi
manusia.
Laporan pendahuluan ini berisikan antara lain menjabarkan program kerja, konsepsi pola
pemikiran, metodologi serta sasaran – sasaran yang hendak di capai dari pokok – pokok pekerjaan
serta memberikan kesempatan kepada penyedia jasa konsultan dan direksi pekerjaan untuk
menetapkan dan mengukur program kerja dan merundingkan beberapa perubahan yang penting
untuk dipertimbangkan sebagai hasil dari pembuatan penetapan dan keputusan.
Sebagai realisasinya, melalui OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Papua Barat dalam hal ini Bidang Bina Marga bermaksud akan melaksanakan Pengawasan Teknis
Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon untuk kegiatan Pembangunan Jalan Lingkar Pulau
Rumberpon di Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat dan sasarannya adalah untuk meningkatkan
kenyamanan pengguna jalan yang ada didalam area tersebut.
Laporan Pendahuluan 1
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Berdasarkan hal tersebut di atas, kiranya perlu dilakukan suatu langka nyata dalam pencapaian
fungsional dan kenyamanan jalan untuk masyarakat luas.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara
optimal melayani lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai. Pembangunan
jalan dilakukan untuk menghubungkan jalan agar fungsi jalan yang sudah ada maupun yang akan
dibangun nantinya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan standar dan mantap.
Layanan jasa konsultan supervisi dimaksudkan untuk membantu pihak pemilik kegiatan fisik
dalam melaksanakan pengawasan dan mengarahkan rekanan penyedia jasa konstruksi dalam
melakukan pekerjaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat waktu, kuantitas dan
kualitas.
Paket Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon ini berlokasi di
Kabupaten Teluk Wondama provinsi Papua Barat dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Pendahuluan 2
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
BAB 2.
GAMBARAN UMUM LOKASI
Kabupaten Teluk Wondama terletak di daerah kepala burung Pulau Papua, merupakan salah
satu kabupaten yang terdapat dalam wilayah adminstrasi pemerintahan Provinsi Papua Barat. Posisi
geografis Kabupaten Teluk Wondama berada antara 00,15° hingga 30,25° Lintang Selatan dan
132°,35° hingga 134°,45° Bujur Timur.
Letak wilayah daratan kabupaten, membentang dari utara melingkari leher burung pulau papua
terus melingkar ke selatan karena dipisahkan oleh Teluk Wondama, yang membentang diantara
daratannya. Secara menyeluruh luas wilayah kabupaten sebesar 14.953,8 Km², tidak termasuk
wilayah laut dan sungainya.
Berdasarkan penetapan wilayah administrasi pemerintahan, Kabupaten Teluk Wondama
terletak pada posisi yang sangat strategis karena berada ditengah dan berbatasan langsung dengan
1 (satu) provinsi yaitu Papua Barat dan 5 (lima) kabupaten lain, yaitu:
• Sebelah Utara : berbatasan dengan Distrik Ransiki Kab.Manokwari dan Teluk
Cendrawasih;
• Sebelah Timur : berbatasan dengan Distrik Yaur Kabupaten Nabire dan Teluk
Cendrawasih;
• Sebelah Selatan : berbatasan Distrik Yaur Kabupaten Nabire;
• Sebelah Barat : berbatasan dengan Distrik Kuri dan Distrik Idor Kabupaten Teluk
Bintuni.
Laporan Pendahuluan 3
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Luas Wilayah Proporsi
No. Distrik
(KM2) (%)
5 Wasior 1.158,2 7,75
6 Teluk Duairi 1.152,0 7,70
7 Roon 1.890,0 12,64
8 Windesi 594,0 3,97
9 Nikiwar 476,1 3,18
10 Wamesa 792,0 5,30
11 Roswar 1.099,0 7,35
12 Rumberpon 2.984,2 19,96
13 Soug Jaya 1.081,0 7,23
2.3 Geologi
Wilayah pantai barat Papua berasal dari lempeng tektonik Australia. Kepulauan Auri diduga
merupakan garis pertemuan antara antara lempeng Pasifik dan lempeng Australia, dimana sesar
Ransiki memanjang di bawah laut Teluk Cenderawasih mengikuti garis Kepulauan Auri ke arah
sebelah timur zona sesar Wandamen. Jalur krang di Kepulauan Auri diduga berasal dari kerucut lava
di bawah permukaan laut yang diakibatkan oleh benturan kedua lempeng tersebut.
Kepulauan Auri merupakan serangkaian jalur karang bersisi
terjal yang membentang mulai dari arah pantai di sebelah selatan
sampai ke dataran karang luas dengan kedalaman tidak beraturan
di sebelah utara. Pulau Maransabadi dan Pulau Anggrameos (dua
pulau dalam gugus Kepulauan Auri) terbentuk dari batu pasir dan
batuan lumpur metamorfa kwartose.
Pulau Rumberpon merupakan perbukitan karang tinggi yang
terbentuk dari endapan kapur (calcareous) zaman
silurian, yang diapit oleh batuan Quartenary di bagian timur. Pada
Pulau Mioswar, perbukitan di bagian tengah terbentuk dari batu tulis
hitam dan kwarsit zaman jurassic. Adapun Tanjung Wandamen dan
Pulau Roon terbentuk dari batuan metamorfosa anomali.
Kawasan Teluk Wondama didominasi oleh jenis batuan (litologi) sedimen tersier dan kuarter.
Sedimen tersier yang terdiri dari batu pasir, batu lumpur mikaan, batu lanau, batu napal, batu gamping
dan konglomerat, dijumpai di bagian utara dan selatan Kabupaten Teluk Wondama, sedangkan
sedimen kuarter berupa kerikil, pasir lumpur dan gambut dapat dijumpai di bagian tengah.
Laporan Pendahuluan 2
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Wilayah Teluk Wondama sebagian besar terdapat batuan sedimentasi sehingga berpotensi
terdapat bahan galian golongan C dan golongan A.
Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Teluk Wondama meliputi: asosiasi Podsolik
Merah Kuning dan Hidromorf Kelabu, kompleks Podsolik Merah Kuning dan Renzina, dan Latosol.
Tanah Podsolik Merah Kuning merupakan tanah-tanah yang terbentuk dibawah vegetasi hutan
di daerah beriklim tropis basah. Tanah ini umumnya bereaksi masam. Adapun tanah Renzina adalah
tanah-tanah yang bersolum dangkal yang berkembang dari bahan induk berkapur.
Tanah Latosol terdapat di bagian barat Distrik Windesi dan Wamesa. Tanah ini terbentuk di
bawah vegetasi hutan tropis basah dan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ratio silika-
seskuioksida pada fraksi liat rendah, kapasitas tukar kation rendah, aktivitas liat rendah, dan
kandungan mineral-mineral primer rendah.
Tekstur tanah di Kabupaten Wondama secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu halus dan sedang. Tanah-tanah bertekstur halus umumnya karena kadar liat yang relatif tinggi
pada tanah-tanah tersebut.
Sungai utama di Kabupaten Teluk Wondama adalah Sungai Wosimi. Panjang sungai ini sekitar
55 Km, mengalir dari selatan ke utara dan bermuara di Teluk Wandamen. Sungai ini dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat sebagai jalur transportasi.
Adapun mengenai kondisi drainase tanah, umumnya berdrainase baik (tidak pernah tergenang)
kecuali di beberapa tempat dalam luasan sempit yang tergenang periodik.
Laporan Pendahuluan 2
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
2.8 Ketinggian dari Permukaan Laut
Wilayah Kabupaten Teluk Wondama berada pada ketinggian 0 - > 2.000 m di atas permukaan
laut, dengan sebagian besar wilayah berada pada ketinggian 100 ~ 500 m di atas pemukaan laut.
Tempat tertinggi di Kabupaten terletak pada puncak Pegunungan Wondiboy dengan ketinggian 2.252
m di atas permukaan laut.
2.9 Klimatologi
Di wilayah Teluk Wondama termasuk dalam iklim tropis monsoon yang dicirikan oleh kondisi
suhu dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun atau tropik basah. Monsoon barat-laut atau
musim penghujan, umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Maret, sehingga monsoon tenggara
atau musim kemarau berlangsung selama bulan Mei hingga Oktober. Perubahan monsoon tersebut
dicirikan oleh beberapa perubahan mekanisme fisik atmosfer yang menghasilkan angin musiman yang
bertiup kencang yang membedakan antara musim penghujan dan musim kemarau. Data tahunan
menunjukkan bahwa kecepatan angin berkisar dari lambat hingga sedang (8 m/detik) dengan
frekuensi kejadian kurang dari 2%. Kecepatan angin terbesar umumnya bertiup dari arah barat daya
(15 m/detik), tetapi dengan kejadian yang amat jarang.
Suhu udara di wilayah Teluk Wondama berkisar dari 20° - 38° C, bertepatan dengan
berlangsungnya musim kemarau (Juli dan Agustus). Selama bulan Nopember hingga Maret atau
selama musim penghujan suhu udara 21° - 30°C. Fluktuasi suhu tahunan tidak lebih dari 2°C, dengan
kisaran rata-rata 26,92°C. Tekanan udara barometrik maksimum 1.013 mb dan minimum 998,6 mb
dengan rata-rata sebesar 1.006,1 mb. Kelembaban udara rata-rata 84,7% dan intensitas penyinaran
matahari 54,3%.
Kabupaten Teluk Wondama dapat dikelompokkan menjadi 2 kawasan yang didasarkan atas
karakteristik sumber daya, jalur lintas antardaerah, dan pusat-pusat pertumbuhan, yaitu:
1. Berdasarkan karakteristik sumber daya yang ada, terdiri dari:
a. Kawasan pesisir yang berada di sekitar teluk dicirikan dengan adanya pantai,
muara, dan delta yang ditumbuhi oleh hutan pantai, hutan mangrove, nipah, dan
hutan sagu/campuran.
b. Kawasan dataran rendah yang dicirikan oleh hutan dataran rendah, sungai -
sungai, dan delta.
c. Kawasan dataran tinggi yang dicirikan oleh hutan, sungai, dan danau;
Laporan Pendahuluan 3
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
2. Berdasarkan jalur lintas antar daerah, meliputi:
a. Kawasan yang memiliki akses jalur laut seperti Distrik Wasior yang memiliki akses
menuju Kabupaten/Kota Manokwari dan Kabupaten Nabire;
b. Kawasan yang memiliki akses jalur udara seperti Wasior di Distrik Wasior
merupakan kawasan yang berada pada jalur ekonomi yang memiliki akses ke
kota/kampung di Teluk Wondama dengan daerah lain di Provinsi Papua Barat dan
Provinsi lainnya.
Laporan Pendahuluan 4
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
BAB 3.
INFORMASI PAKET FISIK
Tahun : 2022
No SPMK : 056.A/SPMK/01.05-BM/600/2022
: Drainase
Laporan Pendahuluan 5
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
3.2 Lingkup Pekerjaan Fisik
I UMUM
1.2 Mobilisasi LS 287.890.000,00 1,00 287.890.000 6,86 1,00 287.890.000 6,86
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 10.000.000,00 1,00 10.000.000 0,24 1,00 10.000.000 0,24
II DRAINASE
2.1.(1) Gal. untuk Selokan Drainase & Sal. Air M³ 69.110,53 351,76 24.310.320 0,58 1.892,00 130.757.123 3,12
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M³ 2.933.567,49 54,00 158.412.644 3,77 - - -
Laporan Pendahuluan 6
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
3.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Fisik
80
II DRAINASE
2.1.(1) Gal. untuk Selokan Drainase & Sal. Air M³ 0,58 3,12 1,56 1,56
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M³ 3,77 -
60
III PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M³ 45,09 3,45 3,45
3.1.(2) Galian Batu Lunak M³ - 76,12 1,20 3,50 5,50 7,50 8,50 8,00 9,00 10,50 10,00 8,00 4,42
40
3.1.(3) Galian Batu M³ 7,38 -
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian M³ 1,81 0,87 0,43 0,43
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M³ 27,82 -
3.2.(2b) Timbunan Pilihan dari Hasil galian M³ 0,00 4,30 2,50 1,80 20
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M² 1,34 1,33 0,20 1,13
3.4.(1) Pembersihan dan Pengupasan Lahan M² 5,10 3,72 1,70 1,70 1,86
Laporan Pendahuluan 7
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
BAB 4.
INVESTIGASI SUPERVISI
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pekerjaan proyek, kegiatan awal pekerjaan merupakan
implementasi dalam project cycle dimana tahapan implementasi itu adalah pelaksanaan konstruksi,
pengawasan pelaksanaan konstruksi (pengendalian waktu, mutu dan biaya) agar kegiatan itu berhasil
terlaksana sesuai rencana.
Kegiatan awal proyek merupakan enter point keberhasilan suatu kegiatan proyek, untuk itu
sebagai penyedia jasa (pelaksana) dalam melaksanakan suatu kegiatan proyek harus menyediakan
sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan atau trampil dan memiliki sertifikat keahlian
sehingga kegiatan proyek itu dapat berhasil dengan mutu yang memenuhi persyaratan mutu,
kwantitas dapat dipertanggung jawabkan serta dapat memenuhi waktu yang tepat.
Adapun kegiatan awal proyek antara lain:
1. Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan pemberi tugas guna mendapatkan informasi
mengenai paket kegiatan yang akan di laksanakan.
2. Mempersiapkan format data sebelum ke lapangan agar dapat melaksanakan survey
pendahuluan dengan baik.
3. Melaksanakan kegiatan rekayasa lapangan (MC 0%)
4. Memproses data lapangan berdasarkan hasil rekayasa lapangan.
5. Membuat Strip Map tentang rencana kegiatan mayor item dan bangunan pelengkap lainnya.
6. Membuat revisi kurva S
- Struktur organisasi
- Daftar personil
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Scedule)
- Jadwal pelaksanaan mobilisasi (peralatan dan personil kontraktor)
Pada awal pelaksanaan proyek, pengukuran awal yang baik termasuk survey lokasi dan
pematokan awal menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan berikutnya. Hal-hal yang sebaiknya
diperhatikan dalam pengukuran awal, survey lokasi dan pematokan awal antara lain diuraikan secara
singkat pada bagian ini.
• Pemeriksaan dan pematokan batas lahan
Hal yang paling mendasar adalah memastikan bahwa lahan yang dilaksanakan adalah sesuai
dengan lokasi yang disebutkan dalam Kontrak dan atau Sertifikat Tanah yang dimiliki oleh Owner,
Laporan Pendahuluan 8
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
karena semua acuan perletakan bangunan dan infrastrukturnya, harus mengacu pada batas-batas
lahan yang benar.
• Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting
Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan level dan kontur tanah
eksisting, untuk mendapatkan data acuan level bangunan serta infrastruktur yang akan
dilaksanakan. Data dari pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan pekerjaan cut
and fill serta galian/urugan yang diperlukan.
Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh bangunan yang akan dikerjakan,
dapat berupa tanda segitiga terbalik berwarna merah dan angka level acuan, yang dapat dibuat
pada patok BM utama atau pada bangunan atau infrastruktur eksisting yang dipastikan tidak akan
berubah dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal selama pelaksanaan proyek.
• Gambar Situasi dan Potongan
Setelah diperoleh data dari pengukuran dan pengecekan batas lahan serta kontur eksisting, data
yang ada diplotkan di Gambar Situasi dan Potongan, sebagai gambar kerja, meliputi data-data dan
informasi antara lain; titik patok dan garis perimeter (batas lahan), titik patok benchmark dan
pinjaman, titik penempatan tanda atau marking level acuan, garis kontur lahan eksisting, posisi dan
dimensi perimeter as atau perimeter luar masing-masing bangunan serta infrastruktur utama yang
akan dikerjakan, termasuk jarak antar bangunan dan infrastruktur yang direncanakan
• Pengamatan kondisi lapangan
Selain pengukuran dan pendataan serta pembuatan gambar seperti diuraikan di atas, kondisi
lapangan baik di dalam lokasi maupun di sekitar lokasi proyek, perlu diamati antara lain:
o kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting di lokasi proyek
o bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb)
o kondisi lalu lintas serta manuver kendaraan di sekitar lokasi proyek
o kondisi sosial di sekitar lokasi proyek.
• Memastikan station lokasi pembangunan/peningkatan jalan/jembatan dan lokasi quary
Kegiatan ini menjadi sangat penting pelaksanaannya agar ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan
tidak ada masalah atau komplain dari pihak manapun juga untuk mengetahui letak pasti dari titik
lokasi pekerjaan jalan/jembatan dan lokasi pengambilan material sebelum dimulainya pelaksanaan
pekerjaan.
Laporan Pendahuluan 9
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
4.2 Penyelidikan Tanah
Gorong-gorong & jembatan merupakan bangunan yang menghubungkan antara ruas jalan
yang terputus oleh sungai, drainase dan lain sebagainya. Tidak jarang sungai-sungai yang melintang
memotong jalan diperlukan sebagai sarana drainase, untuk itu diperlukan usaha guna
mempertahankan keberadaan sungai yang ada.
Tujuan dilakukan pemeriksaan atau inventarisasi gorong-gorong dan jembatan adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai kondisi gorong-gorong dan jembatan yang terdapat pada ruas jalan
yang ditinjau.
Laporan Pendahuluan 10
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
BAB 5.
AKTIVITAS KONSULTAN SUPERVISI
Laporan Pendahuluan 11
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
5.2 Aktivitas konsultan supervisi
2022
Man Month
No. Nama Personil 1 2 3 4 5 Ket.
Renc.
Real. Mei Jun Jul Agu Sep
Awal
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
I. PROFESIONAL STAFF
Supervisi Engineer
1 4,00
Bernard Lumbantoruan, ST
Keterangan : Rencana
Laporan Pendahuluan 12
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Bagan Alir Kegiatan
MULAI
PEMBUATAN RMK
REVIEW DESIGN
PCM
CCO AD
MOBILISASI PERSONIL
PEMERIKSAAN MATERIAL:
- Perkiraan kuantitas material di Quary
- Pemeriksaan mutu material
- Hasil Laboratorium
Tidak
PERBAIKAN SESUAI?
REKAMAN QUALITY
Ya
Tidak
PERBAIKAN SESUAI?
REKAMAN QUANTITY
Ya
SELESAI
Laporan Pendahuluan 13
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
5.4 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan pada paket ini merujuk kepada Spesifikasi Teknis 2018
(Terkendali) dan Spesifikasi Teknis 2018 (Terkendali) Revisi 1.
Divisi 1 – Umum
1) Umum.
Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari Dokumen
Kontrak dan secara umum harus memenuhi ketentuan berikut : Mobilisasi untuk semua Kontrak,
Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Pengawas Pekerjaan, Mobilisasi Fasilitas
Pengendalian Mutu, Kegiatan Demobilisasi untuk Semua Kontrak.
2) Program Mobilisasi
Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan
dalam & mencakup informasi :
• Lokasi base camp Penyedia Jasa dgn denahnya (termasuk bengkel, gudang & fasilitas
laboratorium);
• Jadwal pengiriman peralatan & Daftar Peralatan;
• Daftar struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat, usulan
metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap
struktur;
• Jadwal kemajuan dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan
mobilisasi utama & kurva kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.
•
1) Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan jalan dan jembatan sementara dan Tenaga
Manajemen Keselamatan Lalu Lintas untuk mengendalikan dan melindungi para pekerja , dan
pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber bahan dan rute
pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi rencana detail dan lokasi manajemen dan
keselamatan lalu lintas yang telah disusun oleh Penyedia Jasa atau atas perintah Pengawas
Pekerjaan.
Laporan Pendahuluan 14
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
2) Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan dalam Rencana Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas (RMKL). Semua pengaturan lalu lintas yang disediakan harus sesuai dgn
ukuran, lokasi, reflektivitas (daya pantul), visibilitas (daya penglihatan), kecocokan.
3) Zona Pekerjaan Jalan.
Zona peringatan dini; Zona pemandu transisi; Zona kerja; Zona terminasi.
4) Uraian Perlengkapan Minimal Jalan Sementara
Perlengkapan Jalan Sementara :
• Alat pemberi isyarat lalu lintas;
• Rambu lalu lintas; Marka jalan;
• Alat penerangan;
• Alat pengendali dan Alat pengaman pemakai jalan.
Semua rambu-rambu sementara harus memenuhi ketentuan-ketentuan dimensi, warna dan tanda
sesuai gambar dalam spesifikasi ini. Harus terlihat dari jarak 150 meter dan terbaca dari jarak 90 meter
pada cuaca cerah siang hari dan pada malam hari dengan sorot lampu rendah standar.
5) Pekerjaan Jalan atau Jembatan Sementara.
Jalan alih sementara atau detour harus dibangun sebagaimana yang diperlukan untuk kondisi lalu
lintas yang ada, dengan memperhatikan ketentuan keselamatan dan kekuatan struktur. Jalan detour
& pemasangan pengendali lalu lintas selama pelaksanaan Pekerjaan harus dipelihara agar tetap
aman & dalam kondisi pelayanan yang memenuhi ketentuan. Sebelum membuat jalan atau jembatan
sementara, harus dilakukan semua pengaturan yang diperlukan, bila diperlukan termasuk
pembayaran ke pemilik tanah atas pemakaian tanah itu.
6) Pemeliharaan Untuk Keselamatan Lalu Lintas.
Selama pelaksanaan pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menjamin bahwa perkerasan, bahu jalan
lokasi yang berdekatan dengan Ruang Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan pelaksanaan,
kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat mengganggu atau membahayakan lalu
lintas yang lewat.
Laporan Pendahuluan 15
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Divisi 2 – Drainase
Laporan Pendahuluan 16
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Divisi 3 – Pekerjaan Tanah Dan Geosintetik
Laporan Pendahuluan 17
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Galian Struktur
• Bisa dilakukan dgn manual atau alat bantu.
Galian Perkerasan Beraspal
• Dapat dilakukan dgn maupun tanpa Cold Milling Machine, dan dilaksanakan sesuai Gambar.
Galian Perkerasan Berbutir
• Dapat dilakukan dgn maupun tanpa Cold Milling Machine, dan dilaksanakan sesuai Gambar.
Galian Perkerasan Beton
• Dapat dilakukan dgn maupun tanpa alat bertekanan udara atau penggaru (ripper) hidrolis
berkuku tunggal, dan dilaksanakan sesuai Gambar.
Laporan Pendahuluan 18
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
• Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan bila digunakan pada lokasi
atau untuk maksud di mana bahan-bahan ini telah ditentukan.
• Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan SNI 1744:2012,
memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100%
kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 1742:2008.
Rencana
Tiba Di
No. Posisi / Jabatan Nama Personil Kembali
Lapangan
Dari Lapangan
Professional Staff
1 Supervisi Engineer Bernard Lumbantoruan, ST 27 Mei 2022 24 Sep 2022
Supporting Staff
1 Op. Komputer Sutiyono, ST 27 Mei 2022 26 Jun 2022
Laporan Pendahuluan 19
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
5.6 Dokumentasi Kegiatan Konsultan Supervisi
Laporan Pendahuluan 20
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
LAMPIRAN
Laporan Pendahuluan 21
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Struktur Organisasi OPD PUPR Provinsi Papua Barat
Laporan Pendahuluan 22
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Struktur Organisasi Konsultan Supervisi
Laporan Pendahuluan 23
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Struktur Organisasi Penyedia Jasa Konstruksi
Laporan Pendahuluan 24
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Peta Kegiatan
Laporan Pendahuluan 25
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Peta Lokasi Pekerjaan
Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Laporan Pendahuluan 26
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Laporan Pendahuluan 27
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Kesehatan, Keselamatan Dan Keamanan Kerja (K-3)
Nama Perusahaan : CV. Calvin Putra
Kegiatan : Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Lokasi : Teluk Wondama – Papua Barat
Tanggal dibuat : 10 Juni 2022
Laporan Pendahuluan 28
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon
Gambar Sketsa Typical Pekerjaan
Laporan Pendahuluan 29
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rumberpon