DISUSUN OLEH
Addriansyah
Muhammad Aqil
TP. 2021-2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Selain itu, kami juga memanjatkan puji dan syukur atas limpahan nikmat dan
karunianya, sehingga atas rahmat dan taufiknya penyusunan makalah Perbedaan Perjuangan
Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908 dapat berjalan dengan lancar. Semoga dengan makalah
ini dapat menjadikan pembaca mengetahui perbedaan perjuangan indonesia sebelum dan
sesudah 1908, mengetahui organisasi pergerakan Indonesia, semakin menghargai perjuangan
para pahlawan, dan juga menjaga persatuan bangsa.
Tugas ini kami buat agar kesalahan bangsa pada sebelum kebangkitan nasional tidak
terulang lagi. Kami berharap agar pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang
kami susun ini. Kami juga menyadari bahwa kami masih sangat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran dari seluruh pembaca.
Terakhir, kami ingin mengucapkan terimakasih yang banyak kepada Ustadz Hamid,
M.E.Sy serta seluruh pihak yang membantu dalam menyusun makalah ini. Atas perhatian dan
waktunya, kami ucapkan terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Dahulu, Negara Indonesia sempat dijajah. Bangsa Indonesia pada saat itu melakukan
perlawanan dan perjuangan untuk mengusir para penjajah. Namun, sebelum tahun 1908 atau
sebelum masa Kebangkitan Nasional, perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia berbeda
dengan setelahnya. Kami akan paparkan bentuk perjuangan bangsa sebelum dan sesudah
1908 serta organisasi-organisasi pergerakan Indonesia yang ada setelah masa Kebangkitan
Nasional.
Ada pun permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Bersumber pada rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut:
Untuk mengenali apa perbedaan perjuangan Indonesia sebelum dan sesudah 1908.
Untuk mengenali organisasi pergerakan nasional sebelum kemerdekaan
BAB II
PEMBAHASAN
Perjuangan rakyat Indonesia sebelum 1908 mendapatkan kegagalan dan tidak berhasil
mengatasi para penjajah. Hal ini dikarenakan sebelum masa kebangkitan nasional,
perlawanan bangsa Indonesia masih bersifat kedaearahan dan hanya mengandalkan peralatan
tradisional. Penyebab lain diantaranya adalah perlawanan cenderung dipimpin oleh satu
tokoh, sehingga ketika tokoh itu tertangkap atupun gugur perlawanan pun terhenti.
Disamping itu rakyat juga mudah di adu domba karena tidak ada persatuan.
Hal ini berbeda ketika setelah masa kebangkitan nasional yang sudah mengenal
persatuan dan perlawanan bukan hanya menggunakan fisik melainkan diplomasi. Bentuk
perjuangan bangsa Indonesia pasca 1908 lebih lanjut akan dipaparkan pada bagian berikutnya
dari makalah ini.
Masa setelah tahun 1908 lebih dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional.
Perjuangan rakyat Indonesia pada masa ini mendapatkan keberhasilan dan tidak gagal
mengatasi para penjajah. Hal ini dikarenakan setelah masa kebangkitan nasional bangsa
Indonesia melakukan perlawanan secara nasional dan serentak, serta bersifat kontinyu.
Senjata yang digunakan oleh bangsa Indonesia juga lebih memadai, yaitu menggunakan
senjata dari hasil rampasan perang. Rakyat sudah lebih toleran dan memiliki perasaan
senasib, karena sudah lama dijajah sehingga tidak mudah di adu domba. Mutu kesehatan dan
pendidikan rakyat membaik. Hal ini mempengaruhi bentuk perjuangan bangsa Indonesia
yang lebih banyak menggunakan diplomasi. Dalam perjuangan bangsa Indonesia dengan
diplomasi, dibentuklah organisasi-organisasi yang disebut sebagai Organisasi Pergerakan
Nasional. Penjelasan terkait organisasi-organisasi ini akan dipaparkan lebih lanjut pada
bagian berikutnya dari makalah ini.
2.3 Organisasi Pergerakan Nasional Sebelum Kemerdekaan
1. Budi Utomo
2. Sarekat Islam
Organisasi ini berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan
oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911. Organisasi ini awalnya dibentuk untuk melindungi
pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan penguasaha non lokal yang memonopoli
perdagangan batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang
diketuai oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI
Putih dan SI Merah. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penyusupan paham sosialis-
komunis.
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912. Pendiri organisasi ini
antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker, R.M. Suwardi Suryaningrat , dan dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Indische Partij
bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang
Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi
ini adalah organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritik
tersebut ditujukan melalui tulisan R.M. Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een
Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda).
Pada awalnya, PNI adalah perkumpulan yang dibentuk Ir. Soekarno yang bernama
Algemeene Studie Club tahun 1925. Karena adanya perkumpulan ini, berdirilah partai politik
baru bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Tokoh-tokoh yang
tergabung adalah Ir. Soekarno, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr.
Iskaq Tjokrohadisurjo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi. PNI bergerak dalam
bidang politik, ekonomi, dan sosial. Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggota PNI
semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada tanggal
29 Desember 1929, empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen dan
Soepriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Bandung. Dalam proses
persidangan Ir. Soekarno menyampaikan pembelaan berjudul “Indonesia Menggugat”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari ulasan diatas kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Perjuangan bangsa Indonesia setelah Kebangkitan Nasional 1908 lebih baik dari sebelumnya
dikarenakan:
Terdapat beberapa organisasi yang dibentuk pada masa kebangkitan nasional, diantaranya
Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Partai Nasional Indnesia (PNI) yang merupakan
organisasi pergerakan nasional sebagai sarana perjuangan bangsa yang secara diplomatis.
3.2 Saran
Pembuatan isi makalah Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908 ini
masih jauh dari kata sempurna. Masih diperlukan data dan referensi yang lebih banyak untuk
memberikan gambaran yang lebih rinci dan lengkap terhadap topik pembahasan ini.
Selanjutnya kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca.