Anda di halaman 1dari 2

Konsep Etika dan Estitika islam dalam pengembangan saintek

Makna ahlak, (akhlak adalah sifat tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah
dilakukan tanpa perlu kepada pemikiran dan pertimbangan). 3) Menurut Rosihan Anwar, akhlak adalah
keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih
dahulu.

Ahlak sebagai penggerak budaya, Akhlak sebagai peggerak budaya, adalah pola perilaku yang berdasarkan
manifestasi nilai-nilai iman dan tertanam di dalam jiwa, menampilkan perbuatan dengan senang dalam komunitas
manusia yang berbudaya. Apabila perbuatan yang keluar dari komunitas budaya itu baik dan terpuji menurut syari’at
dan akal maka perbuatan komunitas budaya tersebut pada dasarnya adalah akhlak sebagai penggerak utama
budaya tersebut.

Seni Estika islami, Estetika dalam Islam merupakan perjalanan dari bentuk-bentuk (sunah) menuju hakikat segala
bentuk (ma’na) dari mana manusia berasal. Dalam tradisi Islam estetika dikaitkan dengan metafisika atau ontologi,
pengetahuan dan pemahaman tentang wujud dan peringkat-peringkatnya dari yang zahir sampai ke yang batin.
Karya seni dipahami sebagai manifestasi estetika yang paling tinggi yang diharapkan dapat membawa penikmatnya
pada tingkatan kearifan yang lebih tinggi. Atau mendorong manusia melakukan pendakian dari yang zahir menuju
yang batin, dari alam tasybih yaitu alam dan bentuk yang dapat dicerna indra menuju alam tanzih yaitu alam
transidental yang menuntut tajamnya kepekaan penglihatan kalbu. Estetika seni Islam yang membahas tentang
penghargaan bentuk seni seperti seni kaligrafi, seni ragam hias tumbuhan dan geometrik menempati tempat
istimewa.

Kontribusi ilmuwan muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

pada masa Abbasiyah terjadi pencapaian yang cemerlang di dunia Islam dalam bidang sains dan teknologi.
Baghdad
mengalami kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.
Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid mencerminkan terjadinya
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Pada masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya, Daulah Islam mampu melahirkan banyak ilmuwan Muslim
berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi umat manusia.

Pada masa pemerintahan Abbasiyah juga lahir para imam mazhab hukum yang empat:
1. Imam Abu Hanifah (700-767
2. M); Imam Malik (713-795 M)
3. Imam Syafi’i (767-820 M)
4. Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M).

Kontribusi ilmuwan muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Sejarah mencatat, perpustakaan di Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai 600.000 jilid buku. Perpustakaan
Darul Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000 jilid buku. Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyai berbagai
buku dalam 40 kamar yang setiap kamarnya berisi 18.000 jilid buku dll.

Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam diindikasikan dengan banyaknya perpustakaan
tersebar di kota-kota dan negeri-negeri Islam yang jumlahnya sangat fantastis.
Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan kontribusi kepada dunia berupa
tiga jenis alat penting yaitu kertas, kompas dan mesin.

Kontribusi Islam dalam sains dan teknologi sangat tinggi. Kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya bersumber
dari peradaban Islam.

Anda mungkin juga menyukai