Anda di halaman 1dari 2

A.

Identifikasi Masalah
Membaca merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Hal ini
karena kegiatan membaca menjadi sarana penting untuk memperoleh pengetahuan baru
sehingga memperluas wawasan pembaca. Keterampilan membaca juga merupakan
keterampilan dasar diantara empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada tingkat sekolah dasar, membaca
menjadi keterampilan pertama yang diajarkan oleh guru. Hal ini guna menunjang kelancaran
dalam pembelajaran di kelas serta sebagai modal yang harus dimiliki siswa untuk masa
depan.
Tujuan membaca yaitu memahami isi dan maksud yang terkandung dalam bacaan.
Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar, siswa akan mampu mengambil intisari dari
bahan bacaannya. Kegiatan membaca di sekolah dasar dibagi menjadi dua tahapan yaitu
membaca permulaan dan membaca lanjut/pemahaman. Membaca pemahaman dilaksanakan
di kelas IV, V, dan VI.
Pada tahap membaca pemahaman, siswa diharapkan dapat melibatkan seluruh aktivitas
berpikir meliputi memahami, mengkritisi, dan mengimplementasikan nilai nilai yang
diperoleh dari bacaan. Oleh karena itu, siswa harus memiliki keterampilan membaca
pemahaman yang baik agar dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan observasi PPL 1, di kelas IV SD N Gambiran menunjukkan bahwa metode
membaca yang diberikan guru kurang menggali pemahaman siswa terhadap isi bacaan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan adanya instruksi guru yang hanya meliputi membaca teks bacaan
secara mandiri dan menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
Pengetahuan awal siswa juga kurang dikaitkan dengan teks bacaan yang hendak
dipelajari. Padahal, apersepsi pembelajaran justru memberikan penguatan pemahaman bagi
siswa berkaitan dengan materi karena gambaran awal diambil dari pengetahuan atau
pengalaman pribasi siswa. Kemudian, aktivitas pembelajaran pun terlihat tidak begitu banyak
sehingga siswa terkesan jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, tidak
terlihat adanya kegiatan mengulas materi untuk mengecek informasi yang diperoleh siswa
mengenai isi bacaan. Hasil observasi tersebut memungkinkan terjadinya keterampilan
membaca pemahaman siswa menjadi kurang terasah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV menghasilkan keterangan bahwa
keterampilan membaca pemahaman siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih
banyaknya jawaban siswa yang kurang sesuai teks bacaan. Kesalahan meliputi menentukan
tema bacaan, menentukan gagasan pokok, menyimpulkan informasi pada bacaan dan kurang
runtut dalam merangkum teks bacaan.
Dari hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang
dapat menyebabkan siswa kelas IV SD N Gambiran memiliki keterampilan membaca
pemahaman yang tergolong rendah yaitu kurangnya pusat perhatian siswa pada
pembelajaran, apersepsi pembelajaran yang kurang difungsikan secara maksimal, dan tidak
adanya kegiatan mengulas materi pembelajaran.
B. Uraian Masalah
1. Rendahnya tingkat keterampilan membaca pemahaman siswa.
2. Siswa kesulitas memahami isi bacaan
3. Siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang berasal dari bacaan
4. Siswa kesulitan untuk menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca
5. Siswa kurang perhatian terhadap proses pembelajaran
6. Guru kurang menggali pemahaman siswa saat menggunakan metode pembelajaran pada
kegiatan membaca pemahaman
7. Guru kurang mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi pembelajaran
8. Tidak adanya kegiatan mengulas materi di akhir pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai