TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Satuan, Dimensi, dan Konversi
Satuan merupakn suatu cara untuk menyatakan deskripsi kuantitatif dari suatu
dimensi. Contohnya, satuab dari dimensi panjang adalah meter, kaki (feet), inci,
sentimeter, kilometer dan seterusnya; satuan dari dimensi waktu adalah detik, menit,
jam, hari, dan seterusnya; satuan dari dimensi suhu adalah Celcius, Kelvin, Fahrenheit.
Satuan biasanya ditulis dalam bentuk simbol, seperti cm, in, ft, kg,lb, s, oC, oK, oF.
Satuan dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Satuan dasar dan 2. Satuan turunan. Satuan
dasar adalah unit yang dimensinya bebas dan hanya menunjukkan satu satuan dimensi,
contohnya detik, meter, gram. Satuan turunan adalah satuan ukuran yang merupakan
kombinasi dari beberapa dimensi sehingga melibatkan beberapa unit dasar. Contohnya,
satuan dari dimensi tekanan melibatkan dimensi dari massa, panjang dan waktu
sedangkan satuan dari dimenasi kecepatan melibatkan dimensi panjang dan waktu.
Dimensi adalah suatu konsep dasar untuk memberikan deskripsi atas suatu
entitas fisik dari benda, seperti dimensi panjang, dimensi massa, dimensi suhu. Dimensi
sering ditulis dalam bentuk simbol, seperti L= panjang, M = berat, T= suhu dan t = waktu.
Pada dasarnya satuan dimensi dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan besar,
yaitu sistem Inggris dan sistem metrik. Sistem Inggris dikelompokkan menjadi 3 sistem
yaitu:
a. Sistem Absolut
b. Ketikan Inggirs
c. Ketikkan Amerika
Sistem metrik di kelompokkan menjadi tiga sistem yaitu :
a. Sentimeter gram detik (cgs)
b. Meter kilogram detik (MKS)
c. Sistem Internasional (SI)
Sistem pengukuran Inggris dan Metrik
3
Satuan SI
4
2.2.3 Basis
Dalam proses yang terputus, jumlah input bahan ke dalam proses dapat
diketahui dengan mudah. Namun dalam proses yang sinambung kadang-kadang sulit
untuk mengetahui dengan secara tepat jumlah output dan input sehingga jumlah bahan
yang masuk tidak diketahui dengan tepat. Untuk itu suatu proses dimana jumlah input
dan output tidak diketahui dengan pasti maka dapat digunakan bilangan bulat tertentu
sebagai perumpamaan. Bilangan bulat yang digunakan, misalnya 100kg, 1000kg.
Sesuai dengan kebutuhan. Bilangan bulat yang digunakan sebagai perumpamaan
disebut basis. Basis dapat diberikan pada masukan ataupun luarannya. Biasanya
pemilihan apakah dimasukan atau luaran tergantung dari cabang rantai masukan atau
luaran.
2.2.4 Tie Material
Tie material adalah komponen yang selama pengolahan tidak mengalami
perubahan jumlah sehingga komponen ini dapat menghubungkan antara subproses
yang satu dengan subproses berikutnya. Contohnya, total padatan dalam proses
pengeringan, kandungan lemak dalam evavorasi susu, kandungan pektin dalam
pembuatan jelly/jam.
2.2.5 Aplikasi Kesetimbangan Massa
Proses pembuatan produk biasanya melalui beberapa tahap proses. Dengan
demikian dalam satu proses pengolahan pangan sebetulnya terdiri atas opersi atau
tahapan proses. Setiap operasi mempunyai kesetimbangan massa sendiri-sendiri.
Contoh pada pembuatan jam, input terdiri dari buah, pektin dan gula sedangkan
outpunya jam. Tahapan dalam proses pembuatan jam yaitu pre handling, pencampuran
dan pemasakan. Pada pre handling, buah disortasi, dikupas, dicuci dan dikecilkan
ukurannya. Pada pencampuran input terdiri atas pektin, buah dan gula dengan keluaran/
output yaitu campuran bahan. Pada penguapan, input bahan yaitu campuran bahan
dengan hasil jam. Kesetimbangan total dan kesetimbangan pada setiap operasi dapat
di lihat pada gambar :
2.2.6 Rendemen
Rendemen adalah perbandingan jumla produk yang dihasilkan dari proses
produksi, dengan bahan baku. Rendemen dinyatakan dalam satuan persen. Semakin
tinggi nilai rendemen menandakan ouput yang dihasilkan semakin banyak. Rumus
rendemen :
5
2.2.7 Kesetimbangan Energi
6
2.2.8 Energi yang Dimiliki Sistem
Sistem mempunyai 3 jenis energi, yaitu :
- Energi kinetik, adalah energi yang disebabkan oleh pergerakan dari sistem,
misalnya energi untuk mengalirkan air di dalam pipa
- Energi potensial, adalah energi yang disebabkan oleh posisi dari sistem
(misalnya air disimpan didalam tangki pada ketinggian tertentu)
- Energi dalam, adalah energi yang disebabkan oleh pergerakan secara acak dari
bahan pada kondisis tertentu, baik sebagai akibat dari pemanasan, reaksi kimia
atau energi nuklir.
Jumlah dari ketiga jenis energi tersebut terakumulasi menjadi total energi dati
sistem yang sering dinyatakan dengan simbol E. Perubahan total energi dalam
sistem dapat di tentukan sehingga energi yang di miliki sistem sering dinyatakan
dalam ΔE
2.2.9 Energi Panas (Q)
Energi panas merupakan energi peralihan dari satu benda lain yang disebabkan
oleh perbedaan suhu.
Jumlah panas biasanya dinyatakan sebagai hasil kali dari massa benda (m),
panas jenis (Cp) dan perubahaan suhu (ΔT)
Energi panas dapat bertanada :
- Positif apabila panas ditambahkan kedalam sistem
- Negatif apabila panas meninggalkan sistem
9
dilakukan pada skala rumah tangga, seperti perebusan, pemanggangan,
penggorengan, penyaringan dan metode lain yang menggunakan panas.
Pemasakan termasuk kedalam proses pengawetan karena makanan yang
matang umumnya dapat disimpan lebih lama pada kondisi pendinginan yang tepat
diperlukan untuk mencegah rekontaminasi atau kontaminasi kembali. Produk
pangan siap saji hasil pemasakan saat ini tersedia di pasaran dalam kemasan vakum
Pemasakan dapat mendekstruksi atau menurunkan jumlah mikroba dan
menginaktifkan enzim-enzim yang tidak diinginkan, selain itu toksin tertentu yang
secra alami terdapat dalam bahan pangan atau dari mikroba kontaminan dapat
didekstruksi. Daya cerna meningkat karena proses pemasakan. Perubahan lain yang
terjadi adalah perubahan tekstur, warna dan citarasa sesuai dengan yang diinginkan.
Kerugian proses pemasakan adalah kerusakan zat-zat gizi yang tidak tahan panas.
10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Pengolahan Pangan Fermentasi Yoghurt
a. Alat :
- Beaker glass steril 500ml
- Hot plate
- Pengaduk steril
- Termometer
b. Bahan :
- Susu pasterisasi full cream 500ml
- Plain yoghurt 100ml
- Susu skim 10gr
c. Prosedur kerja
Timbang Turunkan
susu full Masak susu suhu susu
cream, susu hingga suhu hingga 650C
skim dan 800C, (amati (amati waktu
plain yoghurt waktu ketika menuju
kenaikan suhu)
lalu catat suhu 650C),
bobotnya lalu timbang
Setelah Turunkan
mencapai suhu hingga
suhu 650C mencapai Tambahkan
tambahkan 450C (catat plain yoghurt
susu skim waktu
(timbang turunnya
bobotnya) suhu)
Tutup yoghurt
rapat-rapat
Dinginkan
dan inkubasi
yoghurt pada
pada suhu
suhu 4-50C
350C selama
18-20 jam
11
3.2 Pengolahan Buah (Selai)
a. Alat :
- Pisau
- Talenan
- Wajan
- Sodet kayu
- Blender
- Parutan kecil
- Baskom
- Kompor
- Kemasan Jam
b. Bahan :
- Mangga harum manis 1000g
- Gula pasir 250g
- Kayu manis 1g
- Cengkeh 0,5g
- Garam 1,5g
c. Proses Kerja Pengolahan Selasi/Jam
Kupas
Timbang
mangga, lalu
Sortir bobot
di timbang
Mangga mangga
bobotnya
(catat bobot)
(catat bobot)
Tunggu Setelah di
sampai masukan
dingin, kedalam
BAB IV
masukan wadah,
kedalam timbang
wadah bobot 12
BAB IV
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
a. Tabel Hasil Pengukuran Bahan Baku
Produk : Yoghuurt
Bahan baku Hasil Satuan Hasil Konversi
Pengukuran (satuan kg)
Susu full 502 g 0,502
cream
Susu skim 11 g 0,011
Plain yoghurt 94 g 0,094
13
Produk : Selai/ Jam
Operasi : Pengupasan
Input Output
Bahan Massa (kg) Bahan Massa (kg)
Mangga harum 1,714 Mangga kupas 1,113
manis (dengan (daging buah)
kulit buah)
Kulit + bonggol 0,601
Total 1,714 Total 1,714
c. Kesetimbangan Energi
- Panas jenis yoghurt
Cp yoghurt = ∑ (Xi Cpi) = (Xm Cpm) + (Xl Cpl) + (Xp Cpp) + (Xk Cpk) + (Xa Cpa)
= (0,88 x 4,187) + (0,025 x 1,675) + (0,033 x 1,549) + (0,04 x 1,424)
(0,022 x 0,837)
= 3,851 KJ/ KgoC
Cp cengkeh = ∑ (Xi Cpi) = (Xm Cpm) + (Xl Cpl) + (Xp Cpp) + (Xk Cpk) + (Xa
Cpa)
= (0,233x 4,187) + (0,089x 1,675) + (0,052 x 1,549) + (0,574 x 1,424)
(0,0502 x 0,837)
= 1,1878 KJ/ KgoC
14
Cp kayu manis = ∑ (Xi Cpi) = (Xm Cpm) + (Xalkohol Cpalkohol) + (Xa Cpa) +
(Xk Cpk) = (0,079 x 4,187) + (0,082 x 0,0024) + (0,045 x 0,837) + (0,233
x 1,424)
= 0,7001 KJ/ KgoC
Produk : Selai
Bahan baku Pre handling Alat yang digunakan
Mangga Pencucian Wadah
Mangga Penimbangan Timbangan
Mangga Pengupasan Pisau
Mangga Pengecilan ukuran Pisau
Mangga Penghalusan Blender
Mangga Pemasakan Kompor, wajan, spatula
Gula, cengkeh, kayu Penimbangan Timbangan dan wadah
manis dan garam
15
e. Bahan dan Hasi Pencampuran Tiap Produk
Produk Pencampuran Presentase
Bahan Hasil
Yoghurt Susu full cream Yoghurt -susu full cream =
(0,502kg) (0,605kg) 0,502
0,605
x 100% =
Susu skim
(0,011kg) 83%
Plain yoghurt -susu skim =
0,011
(0,094 0,605
x100% =
1,8%
-plain yoghurt =
0,094
0,605
x100% =
15,5%
16
Turunkan suhu menjadi 450C
4.2 Pembahasan
A. Pengolahan Selai
Diagram alir
17
Daging mangga bubur mangga
Penghalusan Pencampuran dan
pemmasakan
Selai
18
B. Pengolahan Yoghurt
Diagram Alir
Pencampuran 1
Susu full cream Pasteurisasi susu pasteurisasi
Pendinginan
Yoghurt
0,607
• Rendemen pada yoghurt 0,607x100% = 100%.
19
BAB V
KESIMPULAN
Dari serangkaian praktikum yang di lakukan yaitu pembuatan yoghurt dan selai mangga.
Yoghurt yang di hasilkan baik tidak ada pecah mengental sempurna, dan pada hasil selai
mendapatkan hasil yang baik mengental dan berwarna coklat. Untuk hasil rendemen
pada yoghurt 100% sedangkan pada selai 53%
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
23
24
25
26
27
28
29