Anda di halaman 1dari 2

REUNGAN PESAN NATAL BERSAMA

PERSEKUTUAN GEREJA GEREJA DI INDONESIA (PGI)


DAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
TAHUN 2018

YESUS KRISTUS HIKMAT BAGI KITA

Saudara saudari terkasih,


Seperti yang tertuliskan dalam pesan natal tersebut, bahwa Yesus telah lama datang
kedunia namun karya keselamatannya masih terus diwujudan bagi kita dan kita sebagai
manusa mewujudkan arya keselamatan Allah melalui penjunjungan hak asasi manusia.
Hak asasi manusia adalah hak yang diberikan oleh Allah sendiri kepada setiap orang dan
tidak dapat diambil orang lain. Namun, tidak sedikit dari manusia yang kurang mampu
mengendalikan hati nurani mereka dan kurang pendekatan dengan Tuhan, merampas
hak asasi milik orang lain.

Kita patut bersyukur dapat tinggal dan menikmati hidup di Indonesia. Disini hak asasi
kita dilindungi penuh oleh pemerintah walaupun masih banyak masalah mengenai hak
asasi manusia yang terjadi disini. Misalnya hak hidup layak, hak kesempatan berbicara
dan berpendapat, ujaran kebencian dan berita bohong mengenai seseorang, hak
menikmati lingkungan sehat, eksploitasi alam berlebihan dan transaksi penjualan tanah
yang merugikan masyaraka tertentu, tenaga medis kurang merata,perampasan hak
untuk beribadah sesuai keprcayaan dan lain lain. Tidak perlu jauh jauh, disekitar kita saja
misalnya di sekolah. Masih marak terjadi pembullyan. Tanpa kita sadari ketika kita
membully teman kita secara tidak langsung kita juga merampas hak mereka.

Kristus mengajarkan kita nilai nilai Kerajaan Allah dan mengajak kita untuk hidup saling
mengasihi dan rela berkorban untuk kesejahteraan bersama. Tuhan mengajarkan kita
untuk selalu siap melayani bukan dilayani. Seperti pada renungan diatas perilaku
pemimpin koruptif telah merusak moral masyarakat seolah jalan pintas yang tidak
pantas tersebut adalah cara yang tepat memperoleh sesuatu. Tidakan tersebut sering
kali berhubungan dengan adanya perlanggaran Hak Asasi Manusia. Maka kita sebagai
warga Indonesia diajak untuk memilih ppemimpin dan wakil masyarakat yang
bertanggung jawab penuh dan mampu berperilaku sesuai dengan kebaikan. Kita harus
bijak memilih pemimpin yang hikmat. Seperti tertulis dalam sila ke 4 Paancasila yaita
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarataan
perwakilan”
Dalam perayaan Natal kita diingatkan akan hikmat Allah yang diwujudkan dalam diri
Yesus sendiri. Natal bukan sekedar kelahiran Yesus sebagai seorang bayi, tetapi juga
Yesus yang diutus sendiri oleh Allah dan dicurahi Roh Kudus. Ia adalah perwujudan kasih
Allah pada manusia. Ia lah yang membawa rahmat dari Tuhan. Seperti dalam pesan
tersebut, ia tiak menekan namun menyejukan, ia tidak membodo bodokan namun
menegur dan memberi jalan, tegurannya pun bukan menghujat namun memberi jalan
keselamatan, ajarannya buka asal mengajar tapi mengembalikan martabat manusia .

Dalam perayaan Natal kita diharapkan bukan sekedar berpesta, bernyanyi dan memberi
pujian, tapi juga memberikan tindakan yang nyata dalam upaya mewujudkan hikmat
Allah dalam diri kita. Kita sebagai manusia diajak menjunjung tinggi hak asasi manusia
sebagai sebuah kewajiban. Seperti dalam pesan tersebut kita diajak untuk memahami
hak asasi manusia dengan benar, menyadari akan luhurnya martabat kita sebagai anusia
dan pentingnya menghormati hak asasi manusia. Mulai dari hari ini, sebagai seorang
Katolik dan sebagai warga Indonesia kita harus mulai mengerti dan menjaga hak asasi
manusia.

Saya berharap semoga dalam Natal tahun ini, akan menjadi sukacita dan kegembiraan
bagi kita semua karena Yesus telah datang dan lahir untuk kita. Semoga akan terjadi
perubahan yang nyata bagi kita semua terutama dalam menjunjung tinggi hak asasi
manusia di Indonesia. Semoga Tuhan Yesus akan selalu memberkati kita.

SELAMA NATAL 2018


DAN
TAHUN BARU 2019

SESILIA ANINDYA SATYARINI


X IPS 1
29

Anda mungkin juga menyukai