PENDAHULUAN
A. Latar belakang
potensi objek dan daya tarik wisata alam. Atraksi satwa liar, keunikan
dan keindahan bentang alam, serta budaya masyarakat yang ada pada
1
masyarakat mengetahui tempat dan pentingnya ekosistem hutan untuk
pengembangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
Kabupaten Gowa untuk pembangunan dan pengembangan kawasan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Potensi Ekowisata
1. Atraksi
Atraksi dibedakan menjadi atraksi yang nyata dan tidak nyata yang
2. Aksesibilitas
tujuan wisata.
3. Amnenitas
4
Fungsi amenitas lebih kepada pemenuhan kebutuhan wisatawan
bidang pariwisata.
5
Konsep pengelolaan wisata dalam penerapannya harus
memenuhi tiga unsur keberlanjutan dalam, yaitu: 1). Aspek ekologi, 2).
Aspek sosial, dan 3). Aspek ekonomi. Dimana aspek ekologi adalah
sosial merupakan para pelaku wisata yaitu, pengelola, yang terlibat dan
penikmat jasa yang memastikan wisata akan berjalan baik, wisata harus
lingkungan.
6
1. Memberikan nilai ekonomi dalam kegiatan ekosistem dalam
lingkungan.
berkelanjutan.
7
BAB III
METODE PENILITIAN
B. Parameter Penelitian
C. Metode penelitian
1. Pengamatan (Observasi)
8
tambahan dengan melihat atau merasakan langsung
pelaksanaannya.
2. Wawancara
3. Kuisioner
D. Anlisis Data
(hambatan).
9
BAB IV
A. Kondisi Desa
sebagai berikut:
Desa Buakkang
10
Desa Bissoloro merupakan wilayah paling potensial untuk
B. Demografi
profil desa, jumlah penduduk Desa Bissoloro adalah 2.250 jiwa dengan
11
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
0-1
2 3 6 8 1 2 3 4 3 5 4 4
Tahun
2-4
4 6 13 15 3 5 6 9 7 8 15 15
Tahun
5-7
13 14 15 17 12 13 7 8 10 11 20 21
Tahun
8-12
17 18 32 35 14 17 18 20 10 10 25 26
Tahun
13-15
17 17 26 29 14 16 15 17 15 16 25 20
Tahun
16-20
14 14 20 20 11 12 16 16 11 14 16 16
Tahun
21-25
25 23 38 40 19 17 21 22 11 12 13 14
Tahun
26-35
32 33 41 48 25 27 30 32 13 14 26 27
Tahun
36-50
29 30 49 53 20 23 36 42 12 14 29 29
Tahun
51-65
23 23 36 40 16 20 20 24 8 10 21 21
Tahun
65 keatas 6 6 10 11 6 8 23 15 9 8 18 20
Jumlah 182 187 286 314 141 160 195 219 109 122 212 213
Sumber: Data Profil Desa
C. Keadaan Sosial
24
kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan yang ada juga beragam.
tabel berikut.
B. Agama
3 Hindu 0 Jiwa
4 Budha 0 Jiwa
5 Katolik 0 Jiwa
D. Keadaan Ekonomi
25
petani, yakni pertanian sawah dan kebun. Sumber daya alam yang
A Kesejahteraan Sosial
1 Keluarga Prasejahtera Jiwa
2 Keluarga Prasejahtera 1 Jiwa
3 Keluarga Prasejahtera 2 Jiwa
4 Keluarga Prasejahtera 3 Jiwa
Keluarga Prasejahtera 3
1 Jiwa
plus
B. Mata Pencaharian
Belum Bekerja / Tidak
1 1.016 Jiwa
bekerja
2 Petani 1.045 Jiwa
3 Pedagang 28 Jiwa
4 Sopir 12 Jiwa
5 Tenaga kontrak / honorer 31 Jiwa
6 PNS 17 Jiwa
7 LVRI 7 Jiwa
8 TNI 2 Jiwa
9 Pensiunan PNS / TNI 2 Jiwa
10 Lain-lain Jiwa
Sumber: Profil Desa Bissoloro
26
1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
SEKRETARIS
M. KASIM
BAKRI
KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN
TOKKA PARANGKANTISANG PANNYAMBEANG MASAGO BISSOLORO BONTO TANGNGA
P DG. NOMPO T DG. NYAMPO H. MAROLLAH HAMZAH ROLA LION TALLI NASIR DG. RAU’
27
BAB V
1. Topografi
antaranya hutan pinus, puncak tinambung dan air terjun. Destinasi ini
sangat mudah dijangkau oleh pengunjung karena tidak terlalu jauh dari
mobil dan motor untuk berkunjung, dan yang datang dari kota Makassar
memakan waktu kurang lebih 1 jam dan dari kota Gowa 30 menit.
a. Hutan Pinus
hal penting yang perlu untuk dirawat, karena ini akan mendatangkan
28
beberapa hal yaitu pentingnya akses jalan, sarana dan prasarana
di perhatikan.
b. Puncak Tinambung
29
responden, kondisi aksesibilitas dikatakan oleh wisatawan dengan
puas apabilah kondisi lingkungan wisata baik seperti udara sejuk dan
salah satu faktor pengunjung tidak datang berwisata, hal ini karena
30
Karena kepuasan pengunjung datang bisa jadi faktor penunjang
baik lewat darat dan udara. Agar pariwisata itu berkembang dengan
itu sampah mesti di Kelola dengan baik. Hal ini tela terjadi di objek
memiliki dampak buruk bagi tempat wisata dan wisatawan. Hal ini
jika tidak diatasi maka akan menjadi salah satu sebab kenapa
31
Berdasarkan dari hasil wawancara uang diketahuai
32
mengamatakan bahwa daya tari wisata merupakan segala sesuatu
dan nyaman bila berada di tempat yang bersih dan sehat. Tujuan
wisata air terjun ini sehingga membuat Kawasan objek wisata air
terjun sedikit sulit untuk dikunjungi. Tipe jalan menuju objek wisata
air terjun masi bertipe tana dan batu. Hal tersebut sehingga hasil
menyatakan tidak baik. faktor inilah air terjun tidak banyak datang
wisata melalui jalur darat, jalur udara, kereta api, maupun jalur laut.
33
Pengunjung harus juga dapat melakukan perjalanan dengan relative
1. Hutan Pinus
wisata alam di Desa Bissoloro selain dari wisata alam Malino yang
34
persentase jawaban lebih baik lagi 20 %, saran oleh pengunjung
seluruh keunikan tempat ini dapat dijadikan salah satu objek tujuan
hutan pinus Bissoloro merupakan nilai jual dari objek wisata itu sendiri
wisatawan.
Tanpa keberadaan objek dan daya Tarik wisata tidak akan ditemui
35
penelitian terdahulu telah terbukti menjadi salah satu faktor utama yang
2. Puncak Tinambung
hektar dan memiliki panorama alam yang indah dan areal camp (lihat
gambar 3).
lebih baik lagi 25 %, dan seluru keunikan objek wisata alam ini dapat
% oleh pengunjung.
36
Potensi Puncak Tinambung yang berada di Desa Bissoloro
spesifik menjadi tiga jenis, yaitu; daya Tarik wisata alam, daya Tarik
disana masih terbilang biasa saja, hal ini karena wisata tersebut tidak
Desa Bissoloro kini baik menjadi tujuan berwisata. Hal ini karena daya
memiliki ciri khas keunikan berbeda dari yang lain. Pengunjung yang
37
menjadi tenang. Ada 13 orang pengunjung atau 32 % pengunjung
menyatakan keunikan dari tempat ini baik menajdi tujuan berwisata. Hal
ini sesuai denga Yoeti (2016), menyatakan bahwa daya Tarik wisata
3. Air Terjun
air terjun memiliki khas pemandangan yang indah dan eksotis yang
masih alami, bersih airnya dan dingin. Ketinggian air terjun yang jatuh
% oleh pengunjung.
Pada penelitian ini daya Tarik wisata alam Air terjun merupakan
38
eksotisnya yang cukup menarik. Potensi inilah sangat berpengaruh
tidak sering datang ke air terjun yang berada di desa Bissoloro dan
menuju ke air terjun terbilang tidak baik. Hal ini senada dengan
wisata.
ekologis yang dimilki objek wisata alam air terjun Bissoloro merupakan
begitu alami. Keunikan panorama air terjun Bissoloro adalah salah satu
39
Berdasarkan penelitian di lokasi ada beberapa pengunjung
berkelanjutan dan memiliki perencanaan yang lebih baik. Hal ini senada
1. Hutan Pinus
40
Pelayanan dan pengelolaan secara keseluruhan yang di
41
Pelayanan keamanan berkaitan dengan kenyamanan
terganggu.
kelestarian lingkungannya.
42
2. Puncak Tinambung
43
Puncak Tinambung. Hal ini serupa yang dikatakan oleh Sopyan
jumlah pengunjung.
perhatikan, hal ini karena keamanan juga salah satu faktor penting
44
D. Analisis Strategi Pengembangan Wisata Alam Desa Bissoloro
a. Unsur Kekuatan
iklimnya tidak telalu dingin disaat malam dan tidak terlalu panas
dari Objek Wisata Alam Bissoloro ini memiliki manfaat yang baik
45
Bissoloro dapat memuat kendaraan wisatawan, baik itu untuk
b. Unsur Kelemahan
46
inisiatifnya sendiri untuk membawa teminalnya untuk digunakan
a. Unsur Peluang
47
dalam pengembangan Objek Wisata Alam Bissoloro dapat dlihat
b. Unsur Ancman
yang bisa didapat mengenai objek wisata alam ini dari media
48
sosial. Oleh karena itu hal ini dapat menjadi ancaman bagi Objek
masih kurang
rambu-rambu
didalam objek
Eksternal
49
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
khususnya fasilitas
Desa Bissoloro
3. Menjadi Desa
Distinasi yang
terhitung
1. Memiliki
1. Memaksimalkan 1. Memaksimalkan
saingan
kenyamanan dan potensi daya
dengan
keamanan tarik
destinasi yang
2. Mensosialisasikan
jenisnya sama
dampak
lingkungan ke
kariayawan
50
3. Kualitas produk
harus di perkuat
4. Mempromosikan
produk ke sosial
media
51
BAB VI
A. Kesimpulan
dapat di simpulkan:
52
yaitu berpotensi gulung tikar karena bersaing dengan destinasi
B. Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
Devolopment Program (UNDP); Indonesia. 2000. Agenda
pariwisata Untuk Pengembangan Kualitas Hidup Secara
berkelanjutan. Proyek Agenda 21 Sektoral, Jakarta.
Kerjasama Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Dengan
UNDP
55
Nawangsari D, Muryani C, Utomowati R. 2018. Pengembangan wisata
pantai Desa Watu Karung dan Desa Sendang Keabupaten
Pacitan tahun 2017. Jurnal GeoEco. 4(1):31-40
Wu, S.T & Chen, Y.S (2018). Local intetion to participate in ecotourism
development in Taiwan’s Atayal communities. Jurnal of
Tourism and Cultural Change, 16(1), 75-96
56
Yulianda, F. 2010. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan
Sumber Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah. Departemen
Menejemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan.
Yilma & Safarabadi, A. (2016). Assesing Ecotourism Potential For
Sustainable Dervelopment Of Coastal Tourism In Qeshm
Islan, Iran. European Journal Of Geography, 7(4), 53-66
Yunierti E, Soekami R, Arifin HS, Noorrachmat BP. 2018. Analisis
Potensi Ekowisata Heart Of Borneo di Taman Naisonal
Betung Kerihun dan Danau Sentrum Kabupaten Kapuas Hulu.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Vol 8
(1): 44-54
Yoeti A, Oka (2008). Pemasaran Pariwisata , edisi revisi. Bandung :
Angkasa
Bandung
57