Anda di halaman 1dari 5

Upacara langsung

Setelah upacara perkawinan dan akad nikah selesai, profsi selanjutnya adalah melakukan
upacara hari langsung. Yang dimakud upacara langsung adala kegiatan yang berkaitan dengan
bagaimana mengarak pengantin laki-laki, upacara menyambut arak-arakkan pengantin laki-laki,
upacara bersanding, upacara resepsi, upaca alu-aluan dan tahnian, upaca pembacaan doa, upaca
santap nasi hadap-hadapan, hingga memberikan ucapan tahnian atau terima kasih kepada para
pengunjung yang telah datang.

a. Upacara Mengarak Pengantin Lelaki

Upacara ini bentuknya adalah mengarak pengantin laki-laki ke rumah orang tua
pengantin perempuan. Tujuan dari upaca ini sebagai pemberitahuan kepada seluruh masyarakat
sekitar tempat dilangsungkannya perkawinan bahwa salah seorang dari warganyatelah sah
menjadi pasangan suami-istri. Disamping itu, tujuannya adalah memberitahukan kepada semua
lapisan masyarakat agar turut meramaikan acara perkawinan tersebut, termasukikut memberikan
doa kepada kedua pengantin. Upacara ini beragam bentuknya, tergantung adat yang berlaku
dimasing-masing daerah melayu.

Dalam upacara ini, yang dibawa adalah beragam alat kelengkapan. Namun, yang paling
utama dibawa adalah jambar, di Riau lebih dikenal dengan semerit, pahar(poha), atau dulang
berkaki. Isi dalam jambar terdiri dari tiga unsur, yaitu: unsur kain baju atau pakaian dengan
kelengkapan perias, unsur makanan, dan unsur peralatan dapur. Ketiga unsur tersebut
mengandung makna tentang kehidupan manusia sehari-hari.

b. Upacara Menyambut Arak-arakan Pengantin Lelaki

Sesampainya rombongan arak-arakan pengantin lelaki di kediaman keluarga pengantin


perempuan, kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan. Dalam budaya Melayu, upacara
penyambutan tersebut mempunyai makna yang sangat dalam. Oleh karena itu, pengantin laki-
laki perlu disambut dengan penuh kegembiraan ebagai bentuk ketulusatian dalam menerima
kedatangan mereka.

Upacara penyambutan arak-arakan pengantin laki-laki biasanya bentuknya tiga macam,


yaitu permainan pencak silat, bertukar tepak induk, dan berbalas pantun pembuka pintu. Dalam
kegiatan ini permaina pencak silat, makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa pengatin
laki-laki sebagai calon kepla rumah tangga perlu ditantang kejantanan dan kepiawaiannya. Meski
hanya sebagai symbol, pencak silat juga mengandung makna persahabtan dan kasih sayang yang
dibun kus dengan jiwa kepahlawanannya. Setelah permainan silat, rombongan pengantin
melanjutkan perjalanannya, biasanya diteruskan dengan kegiatan “perang beras kunyit” antara
pihak pengantin laki-laki dan pihak yang menyambutnya.

Setelah permainan silat dan perang beras kunyit selesai, kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan bertukar tepak induk. Kenapa tepak perlu ditukar? Sebab, symbol tepak melambangkan
rasa tulus hati dalam menyambut tamu dan juga sebagai lambing persaudaraan. Isi dalam
tepakberupa daun sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau.kegiatan ini dilakukan setelah
pengantin laki-laki masuk kehalaman rumah pengantin perempan. Kegiatan ini dapat dilakukan
di dalam maupun di luar rumah.

Kegiatan terakhir dalam upacara lansung adalah berbalas pantun pembuka pintu yang
dilakukan di ambang pintu rumah pengantin perempuan. Kegiatan ini adalah saling sahutan
pantun antara pemantun pihak laki-laki dan pemantun pihak perempuan. Fungsi dari kegiatan ini
biasanya dipahami sebagai bentuk izin untuk memasuki rumah pengantin perempuan. Setelah
mak adam atau pemantun pihak perempuan membuka kan penghalang pintu dan
mempersilahkan tamu untuk masuk, maka kegiatan dianggap selesai.

c. Upacara Bersanding

Acara bersanding merupakan puncak dari seluruh upacara perkawinan. Setelah pasangan
pengantin berijab-kabul, pengantin laki-laki akan balik ketempat pesinggahannya untuk
beristirahat sejenak. Demikian halnya pengantin perempuan perlu kembali ke balik bilik untuk
istirahat juga.

Acara bersanding adalah menyandingkan pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan


yang disaksikan oleh seluruh keluarga, sahabat, dan jemputan. Inti dari kegiatan ini adalah
mengumumkan kepada khalayak umum bahwa pasangan pengantin sudah sah sbagai suami istri.
Seperti halnya dilakukan dalam upacara akad nikah, dalam upacara langsung juga dilakukan
tepuk tepung tawar untuk mengantisipasi jika ada yang belum sempat menyaksikannya pada
upaca akad. Sebagaimana disebutkan dalam ungkapan adat sebagai berikut:
Apabila pengantin duduk bersanding

Sampailah niat usailah runding

Tanda pasangan sudah sebanding

Hilanglah batas abis pendinding

Dalam ungkapan adat lai disebutkan:

Pengantin bersanding bagaikan raja

Disaksikan oleh tua dan muda

Tanda bersatu kedua keluarga

Pahit dan manis sama dirasa

d. Upacara Resepsi Perkawinan

Upacara ini merupakan lanjutan dari upacara bersanding yang disaksikan oleh masyarakat
umum secara lebih luas. Upacara ini dimulai dengan proses kedatangan iring-iringan
rombongan pengantin memasuki pintu gerbang tempat dilangsungkannya resepsi
perkawinan. Rombongan pengantin akan disambut dengan bunyi-bunyian kopang dan diarak
sampai pengantin duduk dipelaminan. Upaca ini biasanya dimulai dengan pembacaan ayat-
ayat suci al-Qur’an.

Ini adalah ungkapan pada pembukaan resepsi perkawinan: (lampiran 4)

e. Upacara Ucapan Alu-aluan dan Tahniah

Upacara ini merupakan penyampain rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa terima kasih
yang dilakukan pihak keluarga pengantin perempuan kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam perhelatan acara perkawinan. Dalam ungkapan adat disebutkan:

Tanda memegang agama

Tahu mensyukuri nikmat allah


Tahu membalas budi manusia

Ungkapan adat lain juga meyebutkan:

Tanda orang memegang adat

Tahu mengenang budi kaum kerabat

Tahu mengingat jasa sahabat

Tahu membalas kebaikan umat

Sedangkan ucapan tahniah adalah sambutan penyampain salam tahniah dari wakil
jemputan kepada kedua pengantin juga kepada seluruh keluarganyha, yang tentunya diiringi
dengan doa dan harapan baik terhadap masa depan perkawinan mereka. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah ungkapan adat:

Adat masuk ke helat jamu

Menyampaikan doa memberi restu

Dimana kurang bantu-membantu

Memberi maaf ianya mau

Hilang seketa habislah seteru

f. Upacara Pembacaan Doa

Upacara pembacaan doa ini sudah umum dilakukan di berbagai adat perkawinan,
termasuk dalam adat Melayu. Dengan dibacakannya doa diharapkan bahwa semua yang hadi
alam majelis perkawinan, termasuk kedua pengantin, agar diberikan rahmat, karunia, dan
keselamatan dalam mengarungi bahtera hidup ini.
Dalam ungkapan adat disebutkan:

Elok kerja karna bersama

Elok helat karna sepakat

Elok manusia karna berdoa

Kalau berdoa dengan sungguh

Sengketa usai celaka menjauh

Hati panas menjadi teduh

Rahmat melimpah rezeki pun penuh

g. Upaca Santap Nasi Hadap-hadapan

Upacara ini bentuknya adalah makan bersama antara kedua pengantin dengan para tetua
keluarga yang dilakuka didepan pelaminan. Pesan yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah
kerukunan yang terbina antara pasangan pengantin dengn seluruh keluarga, saudara,dan
sahabatnya

h. Upacara Tahniah

Sebagai penutup dalam upacara hari langsung biasanya ditandai dengan ucapan tahniah
(penyampaian ucapan selamat) dari seluruh yang hadir kepada kedua pasangan pengantin.
Bedanya dengan ucapan tahniah sebelumnya, dalam kegiatan ini yang disampaikan adalah
ucapan selamat yang langsung tertuju pada pasangan pengantin dengan cara bersalam-salaman.

Anda mungkin juga menyukai