Hasna Hamidah - Penggunaan Asesmen Strength Typology-30 (ST-30) Bagi Siswa SMA Untuk Melakukan Pemetaan Jurusan Dimasa Pandemi
Hasna Hamidah - Penggunaan Asesmen Strength Typology-30 (ST-30) Bagi Siswa SMA Untuk Melakukan Pemetaan Jurusan Dimasa Pandemi
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi beberapa sektor di
Indonesia. Salah satunya adalah sektor pendidikan. Perubahan cara pembelajaran
dari luring menjadi daring sangat memberikan efek bagi siswa dan guru. Walaupun
pembelajaran daring bisa diatasi menggunakan aplikasi digital berbasis online,
namun masih banyak orang, khususnya guru dan orangtua, yang masih belum
mengerti cara penggunaan aplikasi digital tersebut. Karena itulah mereka
membutukan pendampingan dan pelatihan terkait tata cara penggunaan aplikasi
digital yang dibutuhkan untuk pembelajaran daring. Salah satu mata pelajaran yang
terdampak adalah mata pelajaran Bimbingan dan Konseling. Guru-guru BK
mengalami kesulitan dalam mencari asesmen berbasis online yang dapat membantu
siswa-siswi sekolahnya melakukan pemetaan jurusan secara daring. Dengan adanya
asesmen Strength Typology-30 ini dapat membantu guru, siswa, dan orangtua dalam
memetakan jurusan yang cocok bagi siswa berdasarkan potensi minat dan bakat
kuatnya.
Pendahuluan
Pada 31 Desember 2019, pemerintah di Wuhan, Cina, mengkonfirmasi bahwa
otoritas kesehatan sedang merawat beberapa pasien dengan penyakit yang
misterius. Beberapa hari kemudian, para peneliti di China mengidentifikasi virus
baru yang telah menginfeksi puluhan orang di Asia. Pejabat kesehatan di China
mengatakan mereka memantaunya untuk mencegah wabah berkembang menjadi
sesuatu yang lebih parah. Pada 11 Januari, media pemerintah China melaporkan
kematian pertama yang diketahui dari penyakit yang disebabkan oleh virus, yang
telah menginfeksi puluhan orang. Pria berusia 61 tahun yang meninggal itu adalah
pelanggan tetap di pasar di Wuhan. Kasus pertama yang dikonfirmasi di luar
daratan China terjadi di Jepang, Korea Selatan dan Thailand (World Health
Organization, 2021). World Helath Organization mengusulkan nama resmi untuk
penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut: COVID-19, akronim yang
merupakan singkatan dari penyakit coronavirus 2019. Nama tersebut tidak
mengacu pada orang, tempat, atau hewan apapun yang terkait dengan virus
corona, dengan tujuan untuk menghindari stigma. Wabah COVID-19 ini pun
menyebar ke negara-negara lain, salah satunya adalah Indonesia. Hingga awal Juli
2021, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia Sudah melebihi angka 2 Juta pasien,
dan angka ini terus bertambah (Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , 2021).
Untuk menanggulangi bencana COVID-19 ini, Pemerintah Indonesia
mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 yang
menetapkan bahwa akan dilaksanakannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali. Dalam
pelaksanaan PPKM ini, kegiatan belajar mengajar dan sektor pekerjaan non-
esensial diberlakukan 100% secara daring. Hal ini mempengaruhi proses belajar
mengajar yang harus diubah dari metode luring menjadi metode daring.
Berdasarkan instruksi tersebut, maka Universitas Pendidikan Indonesia
mengadakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan membantu guru-
guru PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK untuk memberikan
pendampingan kepada tim pengajar sekolah yang membutuhkan bantuan di masa
pembelajaran daring ini. Penulis sendiri melakukan kegiatan KKN ini di SMAN 6
Cimahi yang beralamat di Jalan Melong Raya No. 172, Kelurahan Melong,
Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Dalam sistem pembelajaran di sekolah formal, proses yang terjadi tidak hanya
antara guru mata pelajaran ilmu pengetahuan dengan murid, namun juga
interaksi antara guru BK (Bimbingan Konseling) dengan murid. Bimbingan
konseling yang terjadi tidak hanya membahas permasalahan perilaku, gaya
belajar, dan hal-hal lain yang menyangkut psikologis siswa. Pemetaan minat serta
bakat yang akan memudahkan para siswa untuk menentukan jurusan yang akan
diambil di jenjang selanjutnya (Perguruan Tinggi) juga menjadi bahasan dalam
bimbingan konseling itu sendiri. Sebelum masa pandemi, proses tersebut
dilakukan secara luring antara guru BK dan siswa. Dialog yang terjadi bersifat
langsung. Dengan dilaksanakannya PPKM ini, siswa SMA yang ingin melakukan
pemetaan jurusan mengalami kendala karena pembelajaran yang dilakukan
secara daring.
Karena itulah, saya akan membantu proses pemetaan jurusan di SMAN 6
Cimahi ini dengan perangkat yang bersifat daring untuk menyesuaikan kondisi
pandemi ini. Oleh karena itu, saya akan bekerjasama dengan Hive Education,
sebuah lembaga yang membantu pemetaan bakat. Perangkat yang akan
digunakan dalam menemukan potensi siswa untuk memetakan jurusannya
adalah ST-30 (Strength Typology-30). Ini adalah salah satu perangkat dalam sistem
Talents Mapping yang digagas oleh Abah Rama Royani. ST-30 adalah perangkat
yang memetakan potensi seseorang berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dan
dapat diakses secara daring.
Walaupun PPKM sedang berlangsung, pemetaan jurusan harus tetap
dilaksanakan, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Indonesia Career
Center Network (ICCN) di tahun 2017 menunjukkan bahwa 87% mahasiswa
Indonesia salah mengambil jurusan (Temu Bakat, 2017). Hal ini disebabkan oleh
banyaknya siswa SMA yang memilih sebuah jurusan dikarenakan keinginan
orang tua dan kebanggaan atas eksistensi kampus (Zubaidi, 2016). Sehingga
menyebabkan siswa-siswa SMA ini hanya mencari kampus yang terkenal, tetapi
tidak mementingkan jurusan yang ia pilih. Padahal, pemilihan jurusan haruslah
berdasarkan potensi diri yang ia miliki. Menyadarkan siswa SMA atas pentingnya
pemilihan jurusan berdasarkan potensi diri harus sejalan pula dengan dukungan
orangtua terhadap potensi diri anaknya (Royani, 2016). Apabila anak tidak
didukung orangtuanya, maka anak pun tidak memiliki kebebasan untuk memilih
jurusan yang sesuai dengannya. Karena itu, sebelum memetakan jurusan, penting
sekali untuk memberikan pemahaman dan memunculkan kesadaran siswa dan
orangtua terkait potensi diri untuk memetakan jurusan.
2. Servicing (S)
Server (SER): Seseorang yang senang melayani dan mendahulukan
orang lain dengan keramahan dan ketulusan.
Caretaker (CAR): Seseorang yang bisa merasakan perasaan orang lain
sehingga senang merawat atau membantu orang lain.
3. Headman (H)
Selector (SLC): Pribadi yang mengerti keunikan masing-masing orang
dan berani dalam menentukan orang yang tepat untuk tugas tertentu.
Seller (SEL): Seseorang yang senang mempengaruhi atau meyakinkan
orang lain baik dengan cara memelihara hubungan, menonjolkan
kehebatan produk/jasa yang dipromosikan ataupun dengan cara
membujuk orang untuk membeli.
Mediator (MED): Seseorang yang berani menghadapi konfrontasi dan
tidak menyukai konflik sehingga cenderung untuk menghadapi dan
mengatasi konflik.
Commander (CMD): Seseorang yang keras, berani menghadapi
konfrontasi dan berani mengambil tanggung jawab.
Arranger (ARR): Seseorang yang senang mengatur berbagai sumber
daya manusia untuk mendapatkan hasil yang optimum dan tidak takut
menghadapi konfrontasi.
4. Networking (N)
Communicator (COM): Seseorang yang senang menjelaskan sesuatu
yang biasa menjadi luar biasa baik lisan maupun tertulis dan
umumnya suka tampil didepan.
Ambassador (AMB): Seseorang yang senang membina hubungan
persahabatan, senang berkomunikasi dan terpercaya sehingga cocok
untuk menjadi perwakilan suatu organisasi atau lembaga.
Motivator (MOT): Seseorang yang suka memajukan orang lain dengan
cara memberi panduan, semangat, atau juga inspirasi.
Educator (EDU): Seseorang yang suka melihat orang lain maju dan
memajukan orang lain dengan cara mengajar, melatih keterampilan,
melatih sesuai kekuatan anak didik maupun memberikan nasehat.
5. Thinking (T)
Analyst (ANA): Seseorang yang berpikiran analitis, senang bermain
angka-angka maupun data, sehingga suka menguraikan sesuatu
kedalam satuan yang lebih kecil.
Treasurer (TRE): Seseorang yang berpikiran anilitis, teliti, teratur, dan
bertanggung jawab, serta senang dengan angka-angka maupun data,
sehingga sesuai dengan tugas-tugas pengelolaan keuangan.
6. Reasoning (R)
Restorer (RES): Seseorang yang berpikiran analitis, senang
mendiagnosa dan senang mengembalikan sesuatu ke fungsi semula
apakah itu peralatan, sistem, ataupun manusia.
Evaluator (EVA): Seseorang yang berpikiran analitis, teliti, sesuai
dengan aturan sehingga suka dengan tugas-tugas menganalisa untuk
menilai atau membuktikan sesuatu terkait nilai, mutu, kepentingan,
atau kondisi.
Explorer (EXP): Seseorang yang berpikiran analitis, senang
mengumpulkan informasi dan mempelajai sesuatu beserta latar
belakangnya, serta senang olah pikir sehingga senang pada tugas
penelitian.
7. Elementary (E)
Jounarlist (JOU): Seseorang yang mudah menyesuaikan diri, berani
tatap muka dengan orang lain, senang menulis, senang menjelaskan
sesuatu baik lisan maupun tulisan, berpikir strategis dan atau banyak
ide.
Interpreter (INT): seseorang yang senang menjelaskan sesuatu baik
lisan maupun tulisan dan memiliki daya analisis untuk mengartikan
sesuatu.
Administrator (ADM): Seseorang yang suka dengan keteraturan yang
terencana dan rapih sehingga suka dengan tugas pengelolaan
administrasi organisasi.
8. Technical (Te)
Producer (PRO): Seorang pekerja keras yang senang keteraturan dan
tidak sabar bertindak, senang membuat ide ataupun rancangan
menjadi kenyataan.
Quality Controller (QCA): Seseorang yang memegang teguh aturan,
penuh tanggung jawab, berselera tinggi, teratur dan teliti sehingga
senang dengan tugas-tugas pengontrolan mutu.
Safe Keeper (SAF): Seseorang yang teliti, waspada, sangat
bertanggung jawab dan terencana sehingga suka dengan tugas-tugas
terkait keselamatan dan keamanan.
Distributor (DIS): Seseorang yang senang mengatur berbagai macam
sumber daya untuk didistribusikan kepada orang lain, bertanggung
jawab dan pekerja keras.
Operator (OPE): Seorang pekerja keras yang senang keteraturan dan
senang melayani orang lain dengan menjalankan perangkat kerja
perusahaan (alat, mesin, instrumen, atau peralatan lain).
Metode
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif berlandaskan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk
memahami fenomena sosial dari sudut pandang para partisipan (Alwasilah,
2002). Menurut Mile dan Huberman (Sugiyono, 2010), penelitian dengan metode
deskriptif kualitatif dapat dilakukan dalam 4 langkah, yaitu: (1) Data Collecting
(Pengumpulan Data); (2) Data Reduction (Reduksi Data); (3) Data Display
(Penyajian Data); (4) Conclusion Drawing/Verivication (Kesimpulan). Teknik
pengumpulan data menggunakan perangkat Strength Typology-30 dan wawancara
menggunakan aplikasi Whatsapp.
Hasil dan Pembahasan
Perubahan aktivitas dari luring menjadi daring karena diadakanya
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM ini menjadi kendala
bagi semua sektor. Sebelum PPKM dilaksanakan pun, pandemi COVID-19 telah
membawa kerugian yang sangat besar bagi sektor perekonomian khususnya
pariwisata, perdagangan, serta investasi (Dito Aditia Darma Nasution, 2020).
Tidak hanya sektor ekonomi, sektor lain seperti pendidikan pun mengalami
banyak permasalahan. Karena virus COVID-19 sangat mudah menyebar di tempat
berkumpulnya orang banyak, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) pada tanggal 24 Maret 2020
terkait Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
COVID-19, didalamnya disebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan di rumah/tempat tinggal masing-masing siswa dan dilakukan
melalui pembelajaran daring untuk menghindari penyebaran virus COVID-19.
Karena itulah sekolah harus bisa mengimplementasikan pembelajaran luring ke
dalam pembelajaran daring dengan baik agar siswa tetap dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik. Pembelajaran daring ini dapat memanfaatkan aplikasi
digital berbasis daring seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, Youtube, dan
lainnya. Namun, kurangnya pengetahuan dan kemahiran guru dalam teknologi
aplikasi digital untuk menunjang pembelajaran daring menjadi kesulitan
tersendiri (Nawang Galuh Safitri). Karena itulah dibutuhkan pendampingan dan
pelatihan untuk tenaga pengajar terkait teknologi aplikasi digital agar dapat
digunakan dalam pembelajaran daring saat pandemi COVID-19.
Tidak hanya guru mata pelajaran ilmu pengetahuan, guru mata pelajaran
Bimbingan dan Konseling (BK) pun membutuhkan pendampingan terkait
teknologi aplikasi digital berbasis online/daring. Salah satu hal yang dibahas dalam
mata pelajaran ini adalah terkait pemetaan jurusan. Seperti yang telah dijelaskan
di pendahuluan, pemetaan jurusan biasanya dilakukan secara luring (tatap muka)
antara guru BK dan siswa. Namun karena diadakannya PPKM yang
mengharuskan seluruh proses belajar mengajar dilakukan secara daring, guru BK
mengalami kesulitan untuk melakukan pemetaan jurusan dan membutuhkan
bantuan pendampingan dan pelatihan. Hal ini pun terjadi di SMAN 6 Cimahi
yang mengalami kendala saat ingin melakukan pemetaan jurusan dimasa
pandemi terhadap siswa-siswi nya yang ada di kelas 12. Guru mata pelajaran
Bimbingan dan Konseling di SMAN 6 Cimahi pernah melakukan tes psikotes
online kepada siswa-siswi kelas 12, namun merasa hasilnya kurang tepat dan
memuaskan, dan belum menemukan asesmen pengganti yang lebih efektif.
Karena itulah penulis memberikan pemahaman terkait asesmen berbasis online
lain yang dapat digunakan oleh guru untuk melakukan pemetaan bakat yaitu
Strength Typologi-30 (ST-30) yang digagas oleh Abah Rama Royani. ST-30 adalah
perangkat yang dapat memetakan potensi seseorang berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dan dapat diakses secara daring.
Setelah guru mata pelajaran Bimbingan dan Konseling menyetujui
penggunaan ST-30 dalam program pemetaan jurusan ini, kami melakukan
pendataan siswa kelas 12 yang akan mengikuti pemetaan jurusan tersebut dan
langsung menginstruksikan siswa-siswi tersebut untuk melakukan pengisian
asesmen ST-30 di link temubakat.com. Adapun tata cara pengisian asesmen ST-30
adalah sebagai berikut:
1. Buka link: https://www.temubakat.com/id/index.php/main/disp/tes
2. Mengisi biodata
Ingatlah alamat email serta tanggal lahir yang Anda isi.
Jika Anda sudah pernah mengisi sebelumnya, maka gunakan e-mail
yang berbeda atau boleh juga menggunakan e-mail fiktif.
3. Baca baik-baik Instruksi yang ada pada setiap Bagian:
Bagian 1 => Pilih yang Paling Sesuai
Bagian 2 => Pilih yang Paling Tidak Sesuai
Bagian 3 => Pilih yang Sesuai
Bagian 4 => Pilih yang Tidak Sesuai
*Masing-masing bagian silahkan pilih 5 hingga 7 Pernyataan Saja
4. Setelah Selesai Anda bisa mendownload hasil ST-30 Anda dengan
menekan tombol Download di bagian Atas.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 . (2021, Juli 5). Covid19.Go.Id. Retrieved From
Peta Sebaran: Https://Covid19.Go.Id/Peta-Sebaran
Temu Bakat. (2017). Temu Bakat. Retrieved From Pengantar Strength Typology:
Https://Temubakat.Com/Id/