Anda di halaman 1dari 3

Vivi Okta Marinda

2020510132
Manajemen Keuangan

1. RESUME JURNAL

NAMA JURNAL Pengaruh Modal Kerja Terhadap Perkembangan


Usaha Pada Koperasi Bina Mitra Sejahtera
Universitas Nias
PENULIS Dedi Irawan Zebua
TAHUN 2022
LATAR BELAKANG Organisasi koperasi adalah merupakan perwujudan potensi
para anggota. Dalam mewujudkan hal itu tentunya
anggota harus mempunyai suatu modal sehingga dalam
menjalankan kegiatan dapat berjalan lancar dan
terkendali, karena tanpa modal bagi suatu organisasi
tujuan tidak bisa terlaksana dengan baik. Modal yang
dimaksud dalam hal ini adalah modal kerja, selain modal
pengetahuan dan keterampilan . Organisasi koperasi
bukan merupakan perhimpunan modal melainkan
perhimpunan orang-orang yang berkepentingan dalam
membangun ekonomi masing-masing anggota untuk
mencapai kesejahteraan, akan tetapi untuk menjalankan
kegiatan bersumber dari anggota melalui simpanan pokok
dan simpanan wajib untuk dijadikan sebagai modal
koperasi . Modal kerja adalah: «dana yang diperlukan
untuk operasional sehari-hari». Sehingga pengertian
modal kerja di atas yaitu dalam Menjalankan suatu
kegiatan usaha harus memiliki modal
kerja . Perkembangan usaha koperasi dewasa ini sering
mengalami suatu kendala atau kemacetan. Berbagai
persoalan dihadapi terutama terkendala dalam modal kerja
yang dimiliki sehingga koperasi tidak mampu memenuhi
tuntutan daripada anggota koperasi itu sendiri, seperti
halnya pada koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas
Nias yang mengalami kendala dalam modal kerja yang
dimiliki, di mana tingginya permintaan pinjaman oleh
anggota dibandingkan dengan ketersediaan
modal, sehingga peminjaman kadang harus melalui
antrian sehingga calon peminjam sering kecewa. Beberapa
permasalahan lain adalah piutang tak tertagih anggota
koperasi yang telah diberhentikan. Sehingga masih
menemukan beberapa koperasi yang belum mampu
memiliki modal kerja yang memadai untuk dijadikan
sebagai dana operasional usaha. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor, salah satunya adalah modal kerja. Modal
kerja sangat mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi .
TUJUAN untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal kerja
PENELITIAN terhadap perkembangan usaha pada Koperasi Bina Mitra
Sejahtera Universitas Nias.
METODELOGI Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif . Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
HASIL DAN Berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal sebanyak
PEMBAHASAN 30 butir dan semuanya valid, untuk uji reliabilitas alat
penelitian, ditemukan ternyata koefisien reliabilitas alat
penelitian diperoleh: hasil perhitungan menunjukkan
bahwa r11 = 0,837 dan setelah dikonsultasikan dengan
klasifikasi tingkat reliabilitas menunjukkan bahwa 0,80 <
r11 = 0,837 < 1,00, dan reliabilitas dinyatakan sangat
tinggi, hasil perhitungan menunjukkan bahwa r11 = 0,854
dan setelah dikonsultasikan dengan klasifikasi tingkat
reliabilitas menunjukkan bahwa 0,80 < r11 = 0,854<1,00
dan reliabilitas angket perkembangan usaha dinyatakan
sangat tinggi; mencari korelasi hitung diperoleh harga rxy
= 0,699 yang kemudian harga rxy tersebut dikonsultasikan
pada kriteria koefisien korelasi. Setelah dikonsultasikan
ternyata bahwa harga rxy tersebut berada antara kriteria
0,600–0,800 atau berkorelasi . Modal kerja sangat erat
hubungannya dengan operasi usaha sehari-hari. Sesuai
dengan penelitian Budi , Tere bahwa sumber modal kerja
dan penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas
koperasi sangat berpengaruh terhadap tersedianya modal
kerja dalam memberikan sebuah pinjaman kepada
anggota. Oleh karena itu modal kerja sangat penting bagi
jalannya operasional usaha. Dengan adanya modal kerja
yang cukup, dalam organisasi koperasi dapat beroperasi
seekonomis mungkin, dan tidak mengalami kesulitan atau
mampu menghadapi bahaya- bahaya yang mungkin timbul
karena adanya krisis atau kekacauan keuangan .

2. Modal kerja permanen (tetap) adalah modal kerja yang selau harus ada dalam
perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan

3. Kebijakan modal kerja moderat adalah perusahaan membiayai setiap aktiva dengan
dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran
aktiva tersebut. Dimana aktiva yang bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal
kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktivanya
bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka
pendek.
4. Kebijakan Konservatif : Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian
modal kerja variabel dipenuhi oleh dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan
sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
Kebijakan ini sering disebut dengan kebijakan konservatif (hati-hati), sebab sumber
dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang relatif lama, sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali dimana perusahaan mempunyai
tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
Sedangkan kebijakan agresif : Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan
dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada
pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan
trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih besar.

5. Menurut saya kebijakan konservatif , karena kebijakan ini modal kerja permanen
dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh dengan sumber dana jangka panjang,
sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana
jangka pendek.Sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali
dimana perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.

6. Pada hutang jangka pendek, pembayaran dapat dilakukan dengan sumber - sumber
ekonomi. Sementara pada hutang jangka panjang, pembayaran dilakukan dengan kas
atau aset - aset tertentu.
Pada hutang jangka pendek, periode pelunasan adalah 1 tahun atau sesuai siklus
operasi normal (mana yang lebih panjang). Sementara pada hutang jangka panjang,
periode pelunasan adalah 1 tahun setelah tanggal neraca atau 1 siklus operasi normal
(mana yang lebih panjang).

7. Metode Keterikatan Modal Kerja


Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan menggunakan metode ini ada dua
faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : - periode terikatnya modal kerja - proyeksi
kebutuhan kas rata-rata per hari. Semakin lama periode terikatnya modal kerja maka
semakin besar jumlah kebutuhan modal kerja dan sebaliknya

Metode Perputaran Modal Kerja


Dengan cara menghitung perputaran elemenelemen pembentuk modal kerja seperti
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan

Anda mungkin juga menyukai