Anda di halaman 1dari 7

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

FASE E KELAS X

A. IDENTITAS
Sekolah : SMAS Thomas Aquino Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Sejarah Tahun Ajaran : 2022-2023
Kelas :X

B. ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN


Diisi dengan elemen dan capaian kompetensi BSKAP No. 008 tahun 2022
Pemahaman Konsep: .......
Keterampilan Proses : .....

C. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


TUJUAN PEMBELAJARAN KONSEP INTI GLOSARIUM
(Glosarium adalah kumpulan daftar kata atau istilah penting
yang disusun secara alfabet yang mendefinisikan bidang
pengetahuan tertentu.)
Berfikir sejarah
Sinkronik
Diakronik Berfikir sejarah (histirical thinking), yaitu cara berfikir yang harus
10.1. Peserta didik mampu menjelaskan Kausalitas diterapkan Ketika seseorang mempelajari sejarah/ peristiwa masa
cara berfikir sejarah dan tahapan Perubahan lampau
penelitian sejarah Perkembangan Sinkronik yaitu cara berfikir sejarawan dalam melihat peristiwa sejarah
Ideografis dalam berbagai sudut pandang/ aspek atau multidisiplin ilmu
Sumber/ Heuristik Diakronik, yaitu cara berfikir sejarawan dalam melihat periistiwa sejarah
Verifikasi/ kritik sumber sebagai keterkaitan antar waktu
Interpretasi Kausalitas, cara berfikir sejarawan dalam melihat peristiwa sebagai
Historiografi jalinan sebab dan akibat
Perubahan, cara berfikir sejarawan yang berfokus pada pergantian
aspek-aspek terntentu masyarakat di antara satu period eke periode
berikutnya atau disebut periodisasi
Perkembangan, cara berfikir sejarawan yang berfokus pada peningkatan
mutu dari aspek-aspek masyarakat di antara satu period eke periode
berikutnya atau berfikir kronologis
Ideografis, cara berfikir sejarawan yang melihat perisitiwa sejarah
bersifat unik, tidak terulang dan tidak sama
Kritik sumber. Kegiatan untuk memastikan keaslian dan kepercayaan
informasi yang terdapat dalam suatu sumber. Krtik ini terdiri atas intenal
dan eksternal.
Sumber, adalah semua jenis dokumen atau informasi yang digunakan
oleh sejarawan untuk menemukan fakta sejarah. Sumber sejarah terdiri
atas sumber primer, dan sekunder
Interpretasi, sudut pandang atau gagasan yang dimiliki oleh sejarawan
dalam menafsirkan fakta dan mendeskripsikan peristiwa masa lalu.
Historiografi, menuliskan peristiwa sejarah berdasarkan sumber-sumber
yang dianggap valid menjadi sebuah kisah sejarah.

Komunal, pola kehidupan berkelompok


Komunal Masyarakat, Kesatuan yang terdiri dari dua orang atau lebih, memiliki
10.2. Peserta didik mampu menjelaskan Masyarakat tujuan yang sama dan berada pada tempat tertentu
sifat komunal kehidupan Praaksara Praaksara, periode Ketika masyarakat belum mengenal tulisan
masyarakat praaksara dan Keberlanjutan Keberlanjutan, keterhubungan satu system tertentu dengan system lain
keberlanjutannya pada masa kini Masa kini dalam suatu masyarakat dari satu period eke periode yang lain
Masa kini, waktu yang sedang berjalan atau berproses
Sifat keterbukaan, sifat masyarakat khususnya Jawa yang terbuka
terhadap budaya asing dan menerima budaya tersebut dengan
penyesuaian
Sifat keterbukaan Sinkretisme, perpaduan antara ideologi dan ideologi baru asing
10.3. Peserta didik mampu menganalisis Sinkretisme Difusi budaya, penyebaran unsur-unsur budaya dari satu tempaty ke
keterkaitan antara sifat keterbukaan Difusi budaya tempat lain
terkait kebudayaan hindu bufha dan Akulturasi Akulturasi, perpaduan dua kebudayaan atau lebih menjadi satu tetapi
perubahan struktur sosial politik Asimilasi masing-masing budaya masih tampak keasliannya
pada masyarakat pribumi Perubahan struktur sosial Asimilasi, perpaduan dua kebudayaan atau lebih menjadi satu budaya
politik dan budaya aslinya sudah tidak tampak
Perubahan struktur sosial politik, perubahan dalam pranata sosial
(sistem kekerabatan) dan pranata politik (system pemerintahan} dari
masyarakat kesukuan menjadi kerajaan

Kejeniusan local, kemampuan masyarakat kerajaan Mataram kuno


dalam membangun tempat peribadatan dengan memanfaatkan sumber
10.4. Peserta didik mampu menganalisis daya alam sebagai material bangunan.
Kejeniusan local Peradaban, kebudayaan yang sudah mencapai puncaknya (untuk
hubungan antara kejeniusan local
Sistem kepercayaan masanya)
dan system kepercayaan dalam
Peradaban Sistem kepercayaan, sebuah system yang diyakini masyarakat sebagai
peninggalan peradaban dari
Kerajaan hindu pedoman hidup
kerajaan hindu budha
Kerajaan budha Kerajaan hindu, kerajaan yang menganut agama hidu
Kerajaan budha, kerajaan yang menganut agama budaha
Toleransi, menghargai pendapat, keyakinan, atau kepercayaan orang
lain yang tidak sesuai dengan keyakinan atau kepercayaan dirinya/
Toleransi
10.5. Peserta didik mampu menganalisis pendapatnya.
Penyebaran Islam
keterkaitan sifat toleransi pemimpin Penyebaran Islam, adalah upaya yang dilakukan umumnya oleh
Kerajaan hindu
dan penyebaran islam di wilayah pedagang asing yang beragama islam kepada masyarakat Indonesia
Kerajaan budha
kerajaan hindu budha Kerajaan hindu, kerajaan yang menganut agama hidu
Kerajaan budha, kerajaan yang menganut agama budaha
Pendekatan kolaboratif, kerja sama individu dengan individu lain untuk
mencapai tujuan. Dalam konteks sejarah tersebarnya agama islam
karena ada hubungan ekonomi antara pedagang islam dengan kalangan
istana
10.6. Peserta didik mampu Pendekatan kolaboratif Pendekatan pesisir ke pedalaman, penyebaran islam yang bermula dari
menjelaskan tiga pola penyebaran Pendekatan Pesisir ke daerah pesisir ke pedalaman
islam dari pendekatan kolaboratif pedalaman Pesisir, daerah pantai tempat para pedagang berlabuh dan berdagang
antara pedagang dan pemimpin, Pesisir sehingga tempat tersebut dinilai strategis
pendekatan pesisir ke pedalaman Pedalaman Pedalaman, suatu daerah yang terletak di pedalaman (jauh dari kota)
dan pebdekatan istana ke rakyat Pendekatan Istana ke rakyat umumnya dekat pantai selatan
jelata jelata Pendekatan istana ke rakyat jelata, pola penyebaran islam yang bermula
dari pemimpin ke masyarakat biasa. Jika raja memeluk agama tertentu
maka rakyat mengikutinya.

10.7. Peserta didik mampu mengevaluasi Keagungbunataraan Keagungbinataraan, kekuasaan tidak boleh terbagi-bagi dan tidak boleh
gaya keagungbinataraan sultan Politik dualisme ada yang menyamainya
Agung melalui politik dualism Politik dualisme, gaya kepemimpinan sultan Agung yang bersedia
Kerjasama di bidang ekonomi dan bekerja sama di bidang ekonomi dan sosial dengan VOC, tetapi tidak
otonomi di bidang politik bersedia takluk di bawah VOC

Pendekatan sekutu, strategi politik raja-raja Mataram Islam untuk


bekerja sama dengan VOC untuk meraih tahta
Pendekatan seteru, strategi politik raja-raja Mataram Islam untuk
10.8. Peserta didik mampu menjelaskan
Pendekatan sekutu dan seteru melawan VOC karena VOC berupaya mengeruk kekayaan kerajaan
dinamika pendekatan sekutu dan
Politik Suksesi Mataram Islam
seteru dengan politik suksesi di
Kerajaan-kerajaan Islam Politik suksesi, sebuahy stratgi meraih kekuasaan saat terjadi pergantian
kerajaan islam Nusantara
tahta
Kerajaan Islam, kerajaan yang dipimpin oleh raja (penguasa) yang
beragama Islam.
Penelitian sejarah, kegiatan penelitian dengan menggunakan metodologi
10.9. Peserta didik mampu Melaporkan sejarah
hasil penelitian sejarah dalam Penelitian sejarah Peristiwa local, peristiwa sejarah yang bersifat kedaerahan
konteks peristiwa local yang Peristiwa local Pra aksara, periode Ketika masyarakat belum mengenal tulisan
berkaitan dengan topik pra aksara Pra aksara
atau hindu budha atau islam.

D. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Melalui pembelajaran sejarah diharapkan siswa :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia
Dengan mempelajari kepemimpinan raja Brawijaya V siswa mampu meneladani sikap toleransi raja Brawijaya V yang memberikan tanah perdikan
untuk Sunan Ampel mendirikan pesantren dan mengembangkan agama Islam
2. Berkebhinnekaan global
Dengan mempelajari proses dan masuknya agama hindu, budha dan islam siswa dapat berfikir global dan menunjukkan keterjalinan antar negara dan
gagasan.
3. Bergotong royong
Dengan melakukan penelitian sejarah local, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menciptakan produk historiografi (laporan)
4. Mandiri
Dengan pemberian tugas secara individual siswa mampu bekerja dan belajar secara mandiri
5. Bernalar kritis
Dengan mempelajari metodologi sejarah siswa mampu berfikir kritis dalam melihat peristiwa datangnya pengaruh hindu, budha dan islam serta
kolonisasi barat
6. Kreatif
Dengan mempelajari proses masuk berkembangnya agama hindu, budha dan islam siswa mampu melakukan Tindakan-tindakan kreatif seperti yang
dilakukan oleh para [enyebar agama hindu, budha dan islam.

E. JUMLAH JAM : disesuaikan dengan struktur kurikulum dan kalender Pendidikan

F. INDIKATOR PENILAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
- Menjelaskan konsep dan contoh berfikir sinkronis
- Menjelaskan konsep dan contoh berfikir diakronis
10.1. Peserta didik mampu menjelaskan cara berfikir sejarah
- Menjelaskan konsep dan contoh berfikir kausalitas
dan tahapan penelitian sejarah
- Menjelaskan konsep dan contoh berfikir kronologis
- Menjelaskan konsep dan contoh berfikir periodisasi
- Menjelaskan sifat komunal kehidupan masyarakat praaksara
10.2. Peserta didik mampu menjelaskan sifat komunal
- Menunjukkan keberlanjutan sifat komunal kehidupan masyarakat pra asksara di
kehidupan masyarakat praaksara dan keberlanjutannya
masa kini
pada masa kini
- Menunjukkan penggunaan teknologi masyarakat praaksara untuk membantu
kehidupan sehari-hari
10.3. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara - Menganalisis sifat keterbukaan masyarakat Jawa
sifat keterbukaan terkait kebudayaan hindu bufha dan - Menganalisis struktur sosial politik pada masyarakat pribumi
perubahan struktur sosial politik pada masyarakat - Menganalisis keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait kebudayaan hindu budha
pribumi dan perubahan struktur sosial politik pada masyarakat pribumi
- Menganalisis konsep kejeniusan masyarakat local
10.4. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara
- Menganalisis system kepercayaan
kejeniusan local dan system kepercayaan dalam
- Menganalisis bukti-bukti peninggalan peradaban kerajaan hindu dan budha
peninggalan peradaban dari kerajaan hindu budha
- Menganalisis hubungan antara kejeniusan local dan system kepercayaan dalam
peninggalan peradaban kerajaan hindu dan budha
- Menganalisis sifat toleransi raja Brawijaya V
10.5. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan sifat
- Menganalisis konteks penyebaran islam di Jawa
toleransi pemimpin dan penyebaran islam di wilayah
- Menganalisis keterkaitan sifat toleransi pemimpin dan penyebaran islam di wilayah
kerajaan hindu budha
kerajaan hindu dan budha
10.6. Peserta didik mampu menjelaskan tiga pola penyebaran - Menjelaskan pendekatan kolaboratif antara pedagang dan pemimpin dalam
islam dari pendekatan kolaboratif antara pedagang dan penyebaran islam.
pemimpin, pendekatan pesisir ke pedalaman dan - Menjelaskan pendekatan pesisir ke pedalaman dalam penyebaran islam
pebdekatan istana ke rakyat jelata - Menjelaskan pendekatan istana ke rakyat jelata dalam penyebaran Islam
10.7. Peserta didik mampu mengevaluasi gaya - Mengevaluasi filosofis “keagungbinataraan” sultan Agung
keagungbinataraan sultan Agung melalui politik dualism - Mengevaluasi wujud politik dualism kerja sama di bidang ekonomi dan otonomi di
Kerjasama di bidang ekonomi dan otonomi di bidang bidang politik.
politik
- Menjelaskan definisi pendekatan yang dianut pemimpin kerajaan-kerajaan islam
10.8. Peserta didik mampu menjelaskan dinamika pendekatan - Menjelaskan definisi pendekatan seteru yang dianut pemimpin kerajaan-kerajaan
sekutu dan seteru dengan politik suksesi di kerajaan islam
islam Nusantara - Menjelaskan hubungan pendekatan sekutu dan seteru dan politik suksesi di
kerajaan-kerajaan islam di Nusantara
- Mendeskripkan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber
10.9. Peserta didik mampu Melaporkan hasil penelitian
- Mendeskripsikan cara melakukan kritik sumber
sejarah dalam konteks peristiwa local yang berkaitan
- Mendeskripsikan cara melakukan interpelasi
dengan topik pra aksara atau hindu budha atau islam.
- Menyajikan laporan penelitian sejarah

Mojokerto, 15 Juli 2022

Mengetahui
Kepala SMAN 1…… Guru Mata Pelajaran

Anda mungkin juga menyukai