A. INFORMASI
PENYUSUN : HIKMAH,S.Pd
SEKOLAH : SMA NEGERI 2 GAUNG
MATA PELAJARAN : SEJARAH
FASE : E
KELAS : X
B. RASIONAL
Agar terbangun keterampilan berfikir kritis sehingga mampu menyelesaikan persoalan kekinian, untuk itu,
siswa perlu dibekali pengetahuan sejarah yang dapat diambil hikmah-nya(pelajaran) dari apa yang
dipelajarinya dan siswa menjadi lebih senang belajar sejarah.
F. INDIKATOR PENILAIAN
10.1 Mampu menjelaskan elemen Menjelaskan konsep dan contoh berfikir sinkronis.
berfikir sejarah dan tahapan Menjelaskan konsep dan contoh berfikir diakronis.
penelitian sejarah Menjelaskan konsep dan contoh berfikir kausalitas.
Menjelaskan konsep dan contoh berfikir kronologis.
Menjelaskan konsep dan contoh berfikir periodisasi.
10.2 Mampu menjelaskan sifat komunal Menjelaskan sifat komunal kehidupan masyarakat pra-
kehidupan masyarakat praa-aksara aksara
dan keberlanjutannya pada masa Menunjukkan keberlanjutan sifat komunal kehidupan
kini. masyarakat pra-aksara di masa kini.
Menunjukkan penggunaan teknologi masyarakat pra-aksara
untuk membantu kehidupan sehari-hari.
10.3 Mampu menjelaskan keterkaitan Menjelaskan sifat keterbukaan masyarakat Jawa
antara sifat keterbukaan terkait Menjelaskan struktur sosial-politik pada masyarakat pribumi
kebudayaan Hindu/Buddha dan Menjelaskan keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait
perubahan struktur sosial- kebudayaan Hindu/Buddha dan perubahan struktur sosial-
politik pada masyarakat pribumi politik pada masyarakat pribumi
10.4 Mampu menjelaskan hubungan Menjelaskan konsep kejeniusan lokal (local genius)
antara kejeniusan lokal dan sistem Menjelaskan sistem kepercayaan
kepercayaan dalam peninggalan Menunjukkan bukti-bukti peninggalan peradaban dari
peradaban dari kerajaan Hindu dan Kerajaan Hindu-Buddha
Buddha Menjelaskan hubungan antara kejeniusan lokal dan sistem
kepercayaan dalam peninggalan peradaban dari kerajaan
Hindu dan Buddha
TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
10.5 Mampu menjelaskan keterkaitan sifat Menjelaskan sifat toleransi raja Brawijaya V (Raja terakhir
toleransi pemimpin dan penyebaran Majapahit)
Islam di wilayah kerajaan Menjelaskan konteks penyebaran Islam di Jawa
Hindu/Buddha Menjelaskan keterkaitan sifat toleransi pemimpin dan
penyebaran Islam di wilayah kerajaan Hindu/Buddha
10.6 Menjelaskan tiga pola penyebaran Menjelaskan pendekatan kolaboratif antara perdagang
Islam dari pendekatan kolaboratif dan pemimpin dalam penyebaran Islam
antara perdagang dan pemimpin, Menjelaskan pendekatan Pesisir ke Pedalaman dalam
pendekatan Pesisir ke Pedalaman dan penyebaran Islam
pendekatan Istana ke Rakyat Jelata Menjelaskan pendekatan Istana ke Rakyat Jelata
(Agama Agaming Aji) dalam penyebaran Islam
10.7 Menjelaskan gaya Menjelaskan filosofi/prinsip "keagungbinataraan" Sultan
"keagungbinataraan" Sultan Agung Agung
melalui politik dualisme kerjasama Menjelaskan wujud politik dualisme kerjasama di
di bidang ekonomi dan otonomi di bidang ekonomi dan otonomi di bidang politik.
bidang politik.
10.8 Menjelaskan dinamika pendekatan Menjelaskan definisi pendekatan sekutu yang dianut
sekutu dan seteru dengan politik pemimpin kerajaan-kerajaan Islam
suksesi di kerajaan-kerajaan Islam di Menjelaskan definisi pendekatan seteru yang
Nusantara dianut pemimpin kerajaan-kerajaan Islam
Menjelaskan hubungan pendekatan sekutu dan seteru dan
politik suksesi di kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
10.9 Mampu melaporkan hasil penelitian Menjelaskan cara mencari sumber
sejarah dalam konteks peristiwa Menjelaskan cara melakukan kritik sumber
lokal yang berkaitan dengan topik Menjelaskan cara melakuan interpretasi
pra- aksara, atau Hindu-Buddha atau Menyajikan laporan penelitian sejarha (historiografi)
Islam