Anda di halaman 1dari 5

ISI DAN PROSES

CAPAIAN TUJUAN
No MATERI ELEMEN (PENJELASAN JP PPP GLOSSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
SINGKAT)
1 Pada fase ini 10.1 Mampu Pengantar Konsep Siswa mempelajari 6 JP Bernalar Sinkronik : cara berfikir dalam
peserta didik menjelaskan ilmu dasar konsep dasar kritis melihat peristiwa sejarah dalam
mampu elemen berfikir sejarah sejarah sejarah, sinkronik, berbagai sudut pandang/aspek
memahami sejarah dan diakronik atau multi disiplin ilmu
konsep-konsep konsep dasar (kronologi), Diakronik : cara berfikir dalam
dasar manusia, sejarah kausalitas (sebab- melihat peristiwa sejarah sebagai
diakronis akibat), perubahan keterjalinan antar waktu (periode)
(kronologi), (change), Ideografis : cara berfikir yang
sinkronis, guna Perkembangan melihat peristiwa sejarah bersifat
sejarah, sejarah (continuity), unik, tidak berulang, dan tidak
dan teori sosial, ideografis, sumber, sama.
metode kritik Kausalitas : cara berfikir dalam
penelitian sumber,interpretas melihat peristiwa sebagai jalinan
sejarah, serta i dan Historiografi sebab akibat
sejarah lokal. Perubahan : cara berfikir yang
berfokus pada pergantian aspek
Melalui literasi, aspek tertentu masyarakat
diskusi, dan diantara satu periode ke periode
penelitian berikutnya atau disebut dengan
berbasis proyek periodisasi (pembabakan waktu).
kolaboratif Perkembangan : cara berfikir yang
peserta didik berfokus pada peningkatan
mampu mutu/kualitas dari aspek aspek
menjelaskan masyarakat diantara satu periode
berbagai keperiode berikutnya atau berfikir
peristiwa kronologis
sejarah yang Sumber : segala jenis dokumen
terjadi di atau informasi yang digunakan
Indonesia untuk menemukan fakta sejarah.
meliputi konsep Sumber terdiri dari sumber primer
asal usul nenek dan sekunder, dan juga terdiri dari
moyang dan saksi dan pelaku sejarah.
jalur rempah di Kritik sumber : kegiatan untuk
Indonesia, memastikan keaslian (otentitas)
Kerajaan Hindu- dan kepercayaan (kredibilitas)
Buddha, dan informasi yang terdapat dalam
kerajaan islam suatu sumber. Kritik sumber terdiri
di Indonesia. dari kritik internal dan kritik
eksternal.
Interpretasi : sudut pandang atau
gagasan yang dimiliki dalam
menafsirkan fakta dan
mendeskripsikan pristiwa masa
lalu.
Historiografi : Menuliskan
peristiwa sejarah berdasarkan
sumber sumber yang dianggap falid
menjadi sebuah kisah sejarah.
Penulisan sejarah tidak terlepas
dalam sudut pandang
penulis/sejarawan

10.2 Mampu Nenek Asal Usul Siswa dapat 3 JP Mandiri Komunal : sebagai pola kehidupan
menjelaskan moyang menjelaskan sifat berkelompok.
sifat komunal dan jalur komunal pra- Masyarakat : Kesatuan yang terdiri
kehidupan rempah di aksara dari dua orang atau lebih memiliki
masyarakat pra- Indonesia keberlanjutan masa tujuan yang sama, berada pada
aksara dan kini serta dapat tempat tertentu.
keberlanjutann menganalisis dan Pra-Aksara : yaitu periode ketika
ya pada masa mengevaluasi masyarakat belum mengenal
kini dan awal manusia dalam asal tulisan
mula nenek ususl nenek Keberlanjutan : yaitu
moyang dan moyang dan jalur keterhubungan satu sistem
jalur rempah rempah tertentu dengan sistem lain dalam
yang ada di suatu masyarakat dari satu periode
Indonesia ke periode yang lain.
Masa kini : yaitu masa kekinian,
yaitu waktu yang sedang berjalan
atau berproses

10.3 Dapat Kerajaan Penyebara Siswa mampu 6 JP Kreatif Sifat Keterbukaan : sifat orang
menjelaskan Hindu- n Hindu- memahami sifat jawa yang terbuka terhadap
keterkaitan Buddha di Buddha keterbukaan, budaya asing dan menerima
antara sifat Indonesia sinkretisme difusi budaya tersebut dengan
keterbukaan budaya, akulturasi, penyesuaian.
terkait dan asimilasi Sinkretisme : perpaduan ideologi
kebudayaan antara ideologi lokal dan ideologi
Hindu/Buddha asing.
dan perubahan Akulturasi : perpaduan dua
struktur sosial- kebudayaan menjadi satu budaya,
politik pada tetapi masing masing kebudayaan
masyarakat masih tampak keasliannya.
pribumi Asimilasi : perpaduan dua
kebudayaan menjadi satu budaya,
dan budaya aslinya sudah tidak
tampak lagi.
Perubahan struktur sosial-politik :
perubahan dalam pranata sosial
(sistem kekerabatan) dan pranata
politik (sistem pemerintahan) dari
masyarakat kesukuan ke
masyarakat kerajaan.
10.4 Dapat Kerajaan Peradaban Siswa mampu 4 JP Kebhinekaan Kejeniusan/kemampuan local
menjelaskan Hindu- mempelajari Global (local genius) : kemampuan
hubungan Buddha di kemampuan lokal, masyarkat kerajaan mataram kuno
antara lokal dan Indonesia sistem dalam membangun sebuah tempat
sistem kepercayaan. Dan peribadatan (Candi) yang
kepercayaan peradaban memanfaatkan sumber daya alam
dalam kerajaan Hindu- sebagai materian bangunan.
peninggalan Buddha Sitem kepercayaan : Sebuah
peradaban dari sistem yang diyakini masyarakat
kerajaan Hindu- sebagai pedoman hidup.
Buddha Kerajaan Hindu : kerajaan yang
menganut agama hindu
Kerajaan Buddha : kerajaan yang
menganut agama Buddha
10.5 Menjelaskan Kerajaan Islamisasi Siswa mampu 6 JP Kebinekaan Pendekatan kolaboratif :
tiga pola Islam di nusantara memahami konsep Global Kerjasama individu dengan individu
penyebaran Indonesia pendekatan lain untuk mencapai tujuan dalam
agama islam kolaboratif, pesisir, konteks sejarah, tersebarnya
dari pedalaman, agama islam karena adanya
pendekatan keagungbinataraan hubungan ekonomi antara
kolaboratif , dan politik pedagang islam dengan kalangan
antara dualisme istana.
pedagang dan Pendekatan pesisir ke pedalaman :
pemimpin, pola penyebaran islam yang
pendekatan bermula dari daerah pesisir ke
pesisir ke daerah pedalaman.
pedalaman dan Pesisir : daerah pantai, tempat
pendekatan para pedagang berlabuh dan
istana ke berdagang, sehingga tempat
Rakyat jelatan tersebut menjadi strategis.
dan Pedalaman : suatu daerah yanag
mengartikan terletak didaerah pedalaman,
gaya dekat dengan pantai selatan.
keagungbinatar Pendekatan istana kerakyat
aan serta politik jelata :
dualisme. Pola penyebaran islam yang
bermula dari pemimpin
kemasyarakat biasa. Jika raja
memerlukan agama tertentu maka
agama itu akan diikuti rakyatnya.
Keagungbinataraan : bahwa
kekuasaan tidak boleh berbagi-bagi
dan ada yang menyamainya.
Politik dualisme : gaya
kepemimpinan sultan agung yang
bersedia bekerjasama dibidang
ekonomi dan sosial dengan VOC,
tetapi tidak ingin takhluk dibawah
kekuasaan VOC.

10.6 Mampu Penelitian Penelitian Siswa melakukan 8 JP Bergotong Penelitian Sejarah : kegiatan
melaporkan Sejarah penelitian sejarah Royong penelitian dengan menggunakan
hasil penelitian peristiwa lokal, Pra- metodologi sejarah (Pemilihan
sejarah dalam aksara, masa sumber, kritik sumber, interpetasi,
konteks Hindu-Buddha atau dan historigrafi)
peristiwa lokal Islam Peristiwa lokal : peristiwa sejarah
yang berkaitan yang sifatnya kedaerahan atau
dengan topik lokal
pra aksara, atau Pra-aksara : ketika periode
Hindu-Buddha, masyarakat yang belum mengenal
ataupun Islam tulisan.
Masa Hindu-Buddha : Fase
kerajaan Hindu-Buddha
Masa Islam : Fase Penyebaran
agama islam pada masa kerajaan

Anda mungkin juga menyukai