Bahasa Indonesia - IASC Interim Guidance On COVID-19 For Outbreak Readiness and Response Operations - Camps and Camp-Like Settings
Bahasa Indonesia - IASC Interim Guidance On COVID-19 For Outbreak Readiness and Response Operations - Camps and Camp-Like Settings
MENINGKATKAN
KESIAPAN DAN
OPERASI RESPON
WABAH COVID-19
DALAM SITUASI
KEMANUSIAAN
Termasuk Kamp dan
Pusat-pusat Kolektif
Versi 1.1
Maret 2020
IFRC, IOM, UNHCR, WHO
JUDUL ASLI:
Interim Guidance
SCALING UP COVID 19 OUTBREAK READINESS AND
RESPONSE OPERATIONS IN HUMANITARIAN SITUATIONS
Including Camps and Camp Like Settings
Version 1.1
TUJUAN
Pedoman Sementara ini membahas kebutuhan dan pertimbangan khusus yang diperlukan dalam situasi
kemanusiaan, termasuk kamp dan pusat-pusat kolektif, serta komunitas tuan rumah di sekitarnya, dalam
meningkatkan kesiapan dan operasi respons untuk wabah COVID-19 melalui kemitraan multi-sektoral yang efektif.
Panduan ini dikembangkan sesuai dengan Rencana Kesiapsiagaan dan Respons WHO untuk COVID-19 (link:
https://www.who.int/publications-detail/strategic-preparedness-and-response-plan-for-the-new-coronavirus), dan
Panduan Teknis WHO untuk COVID-19 (https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance), khususnya yang berkaitan dengan tujuan berikut:
1. Membatasi penularan dari manusia ke manusia, termasuk mengurangi infeksi sekunder di antara kontak dekat dan
petugas kesehatan, mencegah peristiwa amplifikasi transmisi, memperkuat fasilitas kesehatan
2. Identifikasi dan berikan perawatan yang optimal untuk pasien yang terinfeksi sejak dini
3. Mengkomunikasikan risiko dan informasi kritis kepada semua komunitas, dan melawan informasi yang salah
4. Pastikan perlindungan tetap menjadi pusat tanggapan dan melalui kemitraan multi-sektor, deteksi tantangan
perlindungan dan pemantauan kebutuhan perlindungan untuk memberikan respons terhadap risiko perlindungan
yang diidentifikasi.
5. Minimalkan dampak sosial dan ekonomi melalui kemitraan multi-sektoral.
Pedoman Sementara ini ditujukan untuk koordinator lapangan, manajer kamp dan tenaga kesehatan masyarakat,
serta pemerintah nasional dan lokal serta komunitas kemanusiaan yang lebih luas yang bekerja dalam situasi
kemanusiaan, termasuk kamp dan pusat-pusat kolektif, yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan
implementasi kegiatan kesiapan dan operasi respon COVID-19 yang multi-sektoral - oleh karena itu Pedoman ini
relevan untuk semua klaster kemanusiaan dan mitra-mitranya.
Sederhananya, gambaran kondisi kemanusiaan ini untuk seterusnya akan disebut sebagai lokasi kolektif dalam
dokumen ini. Untuk pedoman yang lebih spesifik terkait dengan orang yang tinggal di daerah kumuh dapat dicari
melalui UN Habitat. Walaupun Pedoman ini menekankan pentingnya memastikan bahwa semua orang yang terkena
dampak krisis kemanusiaan dimasukkan dalam operasi kesiapan dan respon, dokumin ini juga mengakui
peningkatan risiko bagi populasi yang tinggal di lokasi kolektif.
2
PERTIMBANGAN KHUSUS UNTUK LOKASI KOLEKTIF
Walaupun hak asasi manusia berlaku untuk semua orang dalam situasi kemanusiaan, status hukum mereka dan
pengaturan tempat tinggal dan akomodasi mereka mungkin menjadi faktor penghambat agar mereka bisa menikmati
hak-hak mereka seutuhnya. Hal ini memerlukan pertimbangan khusus untuk dimasukkan dalam operasi kesiapan
dan respon COVID-19 di tingkat nasional dan lokal:
▪ Status hukum orang yang terkena dampak krisis kemanusiaan, baik yang diakui atau tidak diakui, reguler
atau tidak teratur, dapat menentukan tingkat, kemampuan dan kemauan mereka untuk mengakses
perawatan kesehatan dan layanan lain, ketersediaan layanan yang peka budaya dan bahasa untuk
mereka, dan pemanfaatan layanan-layanan ini berdasarkan pada faktor-faktor penentu sosial lainnya
(diskriminasi, kriminalisasi, eksploitasi, dll.).
▪ Meskipun banyak orang dalam situasi kemanusiaan menemukan akomodasi individu di daerah perkotaan,
pengaturan tempat tinggal mereka mungkin termasuk pusat kolektif formal atau informal dengan kepadatan
tinggi, yang semuanya mungkin bersifat sementara, transisi atau jangka panjang. Pengaturan ini
membutuhkan adaptasi untuk multi-sektorial kesiapan COVID-19 dan langkah-langkah respon yang
diterapkan untuk populasi umum. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menangani kebutuhan orang-
orang yang tinggal di daerah kumuh, silakan lihat panduan UN-Habitat yang ada.
▪ Terkait dengan distribusi makanan di kamp dan pusat-pusat kolektif, Pedoman ini harus dibaca bersama
dengan Prosedur Standar Operasional yang dikembangkan oleh WFP dan mitra lainnya tentang
bagaimana menyesuaikan distribusi makanan dalam konteks wabah COVID-19.
Orang-orang yang tinggal di pusat kolektif rentan terhadap COVID-19 sebagian karena risiko kesehatan yang terkait
dengan pergerakan, pengungsian, kepadatan penduduk, peningkatan paparan iklim karena tempat tinggal di bawah
standar, dan status gizi dan kesehatan yang buruk di antara populasi yang terkena dampak. Ini juga dapat
diperburuk oleh modalitas penyediaan layanan / bantuan, yang dapat melibatkan banyak orang. Meskipun adaptasi
rencana lokasi mungkin tidak layak, memaksimalkan perencanaan lokasi untuk menjaga jarak yang lebih baik antara
penduduk dan manajemen keramaian, kepatuhan terhadap standar pencegahan dan pengendalian infeksi (IPC),
komunikasi risiko yang kuat dan pelibatan masyarakat (RCCE) dan sistem pengawasan yang baik untuk mendeteksi
awal kasus awal dapat sangat mengurangi kecenderungan COVID-19 untuk menyebar dalam pengaturan tersebut.
Manajemen kasus yang tepat dapat mengurangi angka kematian di antara mereka yang terinfeksi virus.