A. Kompetensi :
Mahasiswa dapat melakukan pengujian baja tulangan beton yang memenuhi
persyaratan mutu sebagai material bangunan sesuai SNI 2052: 2017 dan SNI
07-0410-1989
B. Sub Kompetensi :
Mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengujian uji lengkung teka baja tulangan beton sesuai SNI
2052:2017 dan SNI 07-0410-1989
Menyimpulkan hasil pengujian sifat mekanik baja tulangan beton
berdasarkan SNI 2052: 2017 dan SNI 07-0410-1989
D. Dasar Teori :
Uji lengkung tekan ini dilakukan untuk menentukan sifat mampu lengkung
logam/baja tulangan beton sesuai dengan syarat bahan yang diuji
Jenis baja tulangan beton ada 2, yaitu baja tulangan beton polos (BjTP) dan
baja tulangan beton sirip (BjTS).Sifat mekanik dari tulangan tersebut
sebagai berikut.
Persyaratan diameter pelengkung tergantung dari kelas baja tulangan yang
diuji, seperti dalam tabel di bawah ini.
F. Keselamatan Kerja
1. Hati-hati saat melakukan pemotongan baja tulangan beton.
2. Saat melakukan pengujian menggunakan mesin, harus dibawah
pengawasan dari Teknisi
G. Langkah Kerja
1. Berilah tanda masing-masing benda uji (tanda tulangan 1dan 2)
2. Bersihkan tulangan dari kerak dan kotoran menggunakan sikat baja
3. Hidupkan dan seting mesin uji lengkung (dilakukan oleh teknisi)
4. Letakkan benda uji di tengah-tengah rol penumpu dengan tegak lurus
dengan rol penumpu (jarak rol penumpu mengacu pada SNI 07-0410-
1989)
5. Kemudian ditekan sampai benda uji mencapai bentuk huruf “ U” dengan
kecepatan 20 mm/menit.
6. Ambil benda uji menggunakan sarung tangan kemudian sikat bagian
lengkung benda uji sampai bersih menggunakan sikat baja dan amati
permukaan lengkung apakah terdapat retakan atau tidak.
7. Catat hasil pengujian tersebut
H. Analisis Data
Pengujian Bentuk Permukaan Sebelum Bentuk Permukaan Setelah diuji
diuji Lengkung Lengkung
1
2
I. Penilaian
1 Proses
Keaktifan : 15 %
Langkah Kerja : 15 %
Keselamatan Kerja : 10 %
2 Hasil
Kebenaran Analisis Data : 20 %
Pembahasan dalam Laporan : 20 %
Sistematika Penulisan Laporan : 10 %
Kelengkapan Laporan : 10 %
J. Daftar Pustaka
K. Lampiran