Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MERANCANG DAN MENGATUR RUANG KELAS


DI MIN 26 ACEH BESAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen kelas

Dosen : Nurussalami, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh :
sasqia
(220206500)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan taufik dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa pula selawat berangkaikan salam kita
persembahkan kepada nabi muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
kezaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Merancang dan Mengatur Ruang Kelas pada MIN 26 Aceh
Besar” makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran
Manajemen Pendidikan Karakter yang diajarkan oleh Ibu Nurussalami, SPd,I.,M,Pd.

Dalam proses penyusunannya penulis tak lepas dari bantuan, masukan dan arahan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasi
dari banyak pihak dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam


penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Oleh karena itu
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
penulis pribadi.

Banda Aceh, 14 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
1. Latar Belakang.................................................................................................
2. Rumusan Masalah............................................................................................
3. Tujuan observasi ..............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................
1. Pengertian Manajemen Kelas.................................................................................
2. Pengertian Ruang Kelas.........................................................................................
3. Pentingnya Mengatur dan Merancang Ruang Kelas..............................................
4. Merancang dan Mengatur Ruang Kelas.................................................................
5. Faktor yang Menpengaruhi Dalam Mengatur dan Merancang Ruang Kelas.........
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................
1. Tujuan Penelitian...................................................................................................
2. Lokasi/Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................
3. Metode Penelitian..................................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................................
BAB V PENUTUP..................................................................................................................
1. Kesimpulan.............................................................................................................
2. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Keterampilan guru adalah seperangkat kemampuan atau kecakapan guru dalam melatih
dan membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan
menyesuaikan diri pada lingkungan. Keterampilan guru merupakan hal yang sangat penting
dalam mendesaian suatu pembelajaran maupun mengatur ruang kelas dengan tujuan agar
menjadi lebih menyenangkan dan nyaman ketika proses belajar-mengajar.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan seorang guru untuk menciptakan dan
mememlihara kondisi belajar yang optimal dan mampu mengembalikannya ketika terjadi
suatu gangguan. Pengelolaan ruang kelas adalah salah satu tugas pendidik yang tidak bisa
ditinggalkan. Tugas pendidik didalam kelas sebagian besar adalah membelajarkan siswa
dengan menyediakan kondisi kelas yang optimal.
Pengaturan berkaitan dengan penyampaian pesan pengajaran (instruksional), atau dapat
pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila pengaturan kelas
dapat dikerjakan dengan optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal pula.
Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan
terhadap belajar mengajar1
Didalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan
kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa.
Pengelolaan kelas itu tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasan
dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat nerlangsung secara efektif dan
efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan
membuat aturan kelompok yang produktif2.

2. Rumusan Masalah
1
Issaura Sherly, Faizal chan, dkk, keterampilan guru dalam mengelola kelas. Edustream, jurnal pendidikan
(2019), 3(2). 23-30
2
http://www.jejakpendidikan.com/2016/02/makalah-manajemen-kelas.html?m=1 di akses pada hari rabu jam
23.50wib.

1
a. Apa pengertian manajemen kelas
b. Apa pengertian Ruang Kelas
c. Pentingnya merancang danm mengatur ruang kelas
d. Bagaimana merancang dan mengatur ruang kelas
e. Factor apa saja yang mempengaruhi dalam mengatur dan merancang ruang kelas

3. Tujuan Masalah
a. Menegtahui apa itu manajemen kelas
b. Mengetahui apa itu Ruang Kelas
c. Pentingnya merancang danm mengatur ruang kelas
d. Bagaimana merancang dan mengatur ruang kelas
e. Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi dalam mengatur dan merancang
ruang kelas

2
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Manajemen Kelas


Secara sistematis kata manajeman yang umum digunakan saat ini berasal dari kata
kerja “to manage” yang berarti mengurus, mengatur, mengendalikan, menangani, mengelola,
menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Manajeman berasal dari
bahasa latin, yaitu dari asal manus yang berarti tanggan dan agere yang berarti melakukan.
Kata-kata kerja itu di gabungkan menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.
Managere di terjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan
kata benda management dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajeman.
Akhirnya management diterjemahkan kedalam bahasa indonesia menjadi manajeman atau
pengelola.

Dengan demikian manajeman merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang


dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun
bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara
produktif, efektif dan efisien.

Manajeman kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara


kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar. Sedangkan pengertian kelas, dalam kamus besar bahasa indonesia kelas
didefinisikan sebagai ruang tempat belajar disekolah. Oleh Hornby mendefinisikan kelas
merupakan sekelompok siswa yang belajar bersama atau suatu wahana ketika kelompok itu
menjalani proses pembelajaran pada tempat dan waktu yang diformat secara format.

2. Pengertian Ruang Kelas

Ruang kelas adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang
mendapat pelajaran dari guru yang sama dengan kata lain sekelompok siswa menerima
pelajaran dari guru yang sama tempat dan waktu yang sama. 3 Yaitu merupakan sebuat tempat
dalam naungan sebuah lembaga pendidikan yang dijalankan secara bersamaan dalam waktu
dan tempat. Ruang kelas adalah sebuah lingkungan yang dapat dipergunakan seoptimal
mungkin dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yaitu merupakan sebuah ruangan dimana

3
Drs.H.Martinis Yamin, M.Pd,Manajemen Pengelolaan Kelas Startegi Meningkatkan Mutu
Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada (GP Press).2009,Hal.166

3
ruangan tersebut dipergunakan sebagai tempat oleh sebuah badan pendidikan untuk
menyalurkan sebuah ilmu melalui proses belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan dari
pelajaran yang telah dilakukan. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, menyenangkan
dan bersih beperan penting dalam menunjang keefektivan belajar. Usaha guru dalam
menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila diketahui secara cepat faktor-
faktor yang dapatmenunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses
pembelajaran kemudian dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan
dapat merusak iklim pembelajaran dan dikuasainya berbagai pendekatan dalam ruang kelas
tersebut dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu sistem digunakan.4

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan
fisik kelas menurut Loisell yaitu:

1) Visibility (Keleluasaan Pandangan) Visibility artinya penempatan dan penataan


barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa,
2) Accesibility (mudah dicapai) Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa
untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses
pembelajaran. Accesibility juga dapat termasuk sirkulasi. Sirkulasi merupakan
pengarahan dan pembimbingan jalan yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi dicapai
dengan peletakan pintu, permainan lantai, dan permainan plafon,
3) Fleksibilitas ruang (Keluwesan), Fleksibilitas ruang adalah dimana suatu ruang
dapat digunakan untuk beberapa aktivitas yang berbeda karakter dan dapat
dilakukan pengubahan susunan ruang tanpa mengubah tatanan bangunan.
Terdapat 3 konsep fleksibilitas, yaitu ekspansibilitas, konvertibilitas dan
versatibilitas.
4) Kenyamanan, Kenyamanan disini berkenaan dengan penghawaan/temperatur
ruangan, cahaya, suara dan kepadatan kelas.
5) Keindahan Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha menata ruang kelas
yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang
indah dan menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dan tingkah laku
siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Pentingnya Merancang Dan Mengatur Ruang Kelas

4
Vina Agustina, implementasi desain ruang kelas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
(Lampung, 2019). Hal 16.

4
Dalam manajemen kelas, lingkungan fisik merupakan faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan. Oleh karena itu, lingkungan fisik harus dapat didesain, ditata, diatur, serta
dirancang secara baik dan benar.

Dalam mengorganisasikan ruang kelas, sangat ditentukan oleh tipe aktifitas


pembelajaran yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh peserta didik. Dalam hal ini,
perbedaan tingkatan kelas, kecepatan materi antar kelas, aktifitas kelompok dan aktifitas
individual harus dapat ditampung secara fleksibel dalam penataan ruang kelas.

Mengatur dan merancang ruang kelas adalah untuk mempermudah peserta didik
dalam berkembang dan memudahkan guru untuk menyampaikan materi dalam proses belajar
mengajar. Jika penataan ruang belajar malah justru menghambat perkembangan peserta didik
maka penataan ruang belajar tidak dibutuhkan

Terdapat empat prinsip yang dapat dipakai dalam menata kelas, yaitu:

1. Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang. Daerah ini antara lain area belajar
kelompok, bangku siswa, meja guru, dan lokasi penyimpanan alat tulis, rak buku,
computer dan lokasi lainnya. Area-area harus dapat dipisahkan sejauh mungkin
dan dipastikan mudah diakses, karena gangguan dapat terjadi pada daerah yang
sering dilewati.
2. Pastikan bahwa Guru dapat dengan mudah melihat semua anak. Sebagai manajer
kelas, guru penting untuk memonitor anak secara cermat. Pastikan ada jarak
pandang yang jelas dari meja guru, lokasi instruksional, meja anak, dan semua
anak.
3. Materi Pengajaran dan Perlengkapan anak harus mudah diakses. Hal ini akan
meminimalkan waktu persiapan dan perapian, serta mengurangi kelambatan dan
gangguan aktivitas.
4. Pastikan siswa dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan di
mana anda dan siswa anda akan berada saat presentasi kelas diadakan. Pada
aktivitas ini, anak tidak boleh memindahkan kursi atau menjulurkan lehernya.

Ada beberapa tujuan dalam mengatur dan merancang ruang kelar, yaitu:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk

5
2. mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. Menghilangkan berbagai
hambatan yang dapat menghalangi
3. terwujudnya interaksi pembelajaran.
4. Menyediakan dan mengatur fasilitas secara perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam kelas.
5. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya,
serta sifat-sifat individunya.5

4. Merancang dan Mengatur Ruang Kelas


1. Tata Ruang Kelas

Metode pembelajaran yang umumnya dipraktikan dikelas adalah metode


pembelajaran dengan system klasikal (ceramah). Guru perlu mengembangkan metode
pembelajaran lainnya yang bisa dipadukan pengunaanya dengan metode pembelajaran
klasikal. Terkait dengan metode tersebut, maka tataruang kelas perlu disesuaikan dengan
kondisi tata ruang kelas. Almari kelas dapat ditempatkan disamping papan tulis atau
disamping meja guru. Jika ada almari tersebut membuat kaca untuk menyimpan piagam,
vandel, dan kepustakaan kelas. Pengaturan tempat perabotkelas dapat dipindah-pindahkan
sesuai dengan keadaan atau kondisi setempat.

2. Menata Perabot Kelas

Perabot kelas adalah seluruh perlengkapan yang ada dan dibutuhkan dalam kelas
penataan perabot kelas yang terdiri dari papan tulis, meja kursi guru, meja kursi peserta didik,
almari kelas, jadwal pelajaran, papan absensi, daftar piket kelas, tempat sampah, sapu dan
alat pembersih lainnya, dan gambar-gambar alat peraga.

a. Papan tulis
Papan tulis ukurannya perlu disesuaikan dengan keluasan kelas. Papan tulis
ditempatkan didepan yang memilikipenerangan yang cukup. Penempatannya tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga peserta didik yang duduk di belakang
masih mampu melihat atau membaca papan tulis yang ditulis paling bawah.
b. Meja Kursi Guru

5
Kompri, Manajemen kelas teori dan praktek, (Bandung: Alfavabeta,2014), h. 6

6
Meja kursi guru ukurannya disesuaikan dengan standar yang berlaku, meja guru
berlaci dan ada kuncinya. Meja kursi guru ditempatkan ditempat strategis, misalnya di
kanan atau kiri papa tulis, supaya tidak menghalangipandangan peserta didik ke papan
tulis.
c. Meja Kursi Peserta Didik
Meja dan kusi peserta didik ditata sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan
kondisi kelas yang menyenangkan, ukuran meja dan kursi harus disesuaikan dengan
ukuran badan peserta didik dan dilengkapi dengan tempat tas atau buku sehingga
peseta didik menjad nyaman untuk duduk.
d. Lemari Kelas
Lemari kelas ditempatkan disamping papan tulis atau sebelah kiri atau kanan dinding,
dapat juga diletakkan disebelah meja guru.
e. Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran ditempatkan ditempat yang mudah dilihat oleh peserta didik
sehingga peserta didik tidak kebingungan.
f. Papan Absensi
Papan absensi ditempatkan disebelah papan tulis atau di dinding samping kelas. Guru
juga perlu memiliki catatan daftar hadir peserta didik dibuku khusus, karena daftar
hadir dipapan setiap hari.
g. Daftar Piket Kelas
Daftar piket kelas ditempatkan disamping papan absensi sehingga peserta didik
mudah untuk melihatnya.
h. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan ditempel pada tempat yang mudah dilihat yang mampu
memberikan pengingatan kepada peserta didik tentang kalender pendidikan yang
berlaku disekolah.
i. Gambar-Gambar
Gambar Presiden, Wakil Presiden, dan lambing burung Garuda Pancasila ditempatkan
didepan kelas diatas papan tulis, posisi penempatannya disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku.
j. Tempat Cuci Tangan dan Lap Tangan
Tempat cuci tangan dan lap tangan diletakkan didepan kelas dekat pintu masuk atau
diluar pintu masuk dekat teras depan.
k. Tempat Sampah

7
Tempat sampah diletakkan disudut kelas. Besar kecilnya tempat sampah disesuaikan
dengan kebutuhan, serta bentuk-bentuk disesuaikan dengan estetika kelas.6
5. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Merancang Dan Mengatur Ruang Kelas
Dalam pengaturan ruang kelas, hal-hal berikut perlu diperhatikan ada 9 yaitu:
1. Ukuran bentuk kelas
2. Bentuk serta ukuran bangku dan meja
3. Jumlah siswa dalam kelas
4. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
5. Jumlah kelompok dalam kelas
6. Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai,
pria dan wanita).

Secara Umum factor yang mempengaruhi dalam merancang dan mengatur ruang kelas
adalah siswa. terdapat dua faktor yang mempengaruhi penataan ruang belajar adalah sebagai
berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, Misalnya
jika ada siswa yang fisiknya kurang sehat, kemungkinan siswa itu konsentrasi belajarnya
akan terganggu dan mungkin itu akan mempengaruhi siswa lainnya yang berada didekatnya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Seperti kondisi
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Jika siswa memiliki masalah-
masalah eksternal dalam dirinya. Contohnya karena kondisi keluarga yang tidak harmonis
atau tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Kemungkinan siswa tersebut
akan menjadi usil atau menjadi pendiam.

Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam merancang dan mengatur ruang
kelas adalah:

a. Memahami tujuan dan hakekat manajemen kelas, dengan pemahaman ini akan
memberi arah pada kita untuk memikirkan, mengapa dan bagaimana kita harus
berbuat atau bertindak untuk manajemen kelas.

6
Vina Agustina, implementasi desain ruang kelas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
(Lampung, 2019). Hal 16.

8
b. Memahami hakekat anak yang sedang dihadapi. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang anak akan merupakan pedoman dalam manajemen kelas.
c. Memahami penyimpangan apa yang dilakukan siswa serta latar belakang dari
tindakan penyimpangan tersebut.
d. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan sebagai dasar dalam
manajemen kelas. Tingkah laku menyimpang dengan latar belakang tertentu
akan membutuhkan pendekatan tertentu pula.
e. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur
manajemen kelas.7

7
Fathurrahman, “pengelolaan kelas”, Jurnal Pendidikan, (Balikpapan:2007).

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis penelitian
Dalam penelitian observasi yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif, yang dimana penelitian ini data yang
dikumpulkan berbentuk kata, gambaran, bukan hasil penelitian yang berbentuk data.
Metode kualitatif deskriptif ini mampu menghasilkan sebuah data yang berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang=orang atau perilaku yang peneliti cermati.
Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahamans yang
berdasarkan pada metodelogi yang mnyelidiki suatu fenomena social dan masalah
manusia.

2. Lokasi/Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi/Tempat penelitian yang penelitilakukan i ini di MIN 26 Aceh Besar


(MIN Lambaro Aceh Besar) Jalan Blang Bintang Lama, Gampong Beurangong,
Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Peneliti memilih melakukan observasi di sekolah
ini karena ingin mengetahui bagaimana cara guru/wali kelas dalam mengatur dan
merancang ruang kelas yang baik untuk peserta didiknya. Penelitian dan observasi ini
dilaksanakan selama 2 kali (2 hari), yaitu pada hari kamis 24 November 2022 dan hari
jum’at 2 Desember 2022.

3. Sumber data

Data dapat diartikan sebagai fakta atau keterangan-keterangan yang akan diolah
dalam kegiatan suatu penelitian. Dalam penelitian ada dua data yang dikelompokkan
yaitu data primer dan data sekunde.

a. Data primer, yang dimana data ini diperoleh secara langsung di lapangan yang
berupa keterangan-keterangan dari pihak yang terkait. Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan sebuah data atau hasil yang menyangkut tentang perumusan
dan rancangan mengatur dan merancang ruang kelas.
b. Data sekunder, yang dimana data ini diperoleh dari hasil pendukung lainnya
yang berupa nuku, internet atau lainnya yang berwujud tulisan.

10
4. Teknik pengumpulan data

Pada laporan hasil observasi ini, peneliti akan menggunakan beberapa data penelitian
yang diperlukan, yaitu sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan penjelasan suatu informasi yang


lebih mendalam dari orang-orang yang dianggap lebih tahu dan paham
mengenai manajemen dalam merancang dan mengatur ruang kelas.

Dalam penenlitian yang dilakukan di madrasah MIN 26 Aceh Besar, peneliti


menggunakan pendekatan wawancara. Yang dimana dalam penelitian ini
peneliti mewawancarai langsung wali kelas 2 tempat peneliti melakukan
observasi

b. Observasi
Dalam penelitian bukan hanya wawancara yang dilakukan, tetapi juga
melakukan observasi langsung dalam rangka untuk mengumpulkan data-data
yang lebih akurat lagi tentang rancangan mengatur ruang kelas.

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data yang terkait dengan topic penelitian yang
berupa catatan, file, gambar dan semacamnya. Dokumentasi ini dilakukan
untuk menambah dan memperkuat bukti-bukti dari hasil penelitian observasi
pada MIN 26 Aceh Besar

11
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang didapat di MIN 26 Aceh Besar (MIN Lambaro Aceh Besar) Jalan
Blang Bintang Lama, Gampong Beurangong, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar,
berdasarkan kondisi kelas yang peneliti observasi langsung, bisa dikatakan kelasnya cukup
baik dan memadai dari mulai sarana dan prasarananya hingga keadaan kelas.

Dalam manajemen kelas peran guru juga sangat penting dalam keefektifan belajar
mengajar ksrens peran dari wali kelas itu untuk mengkoordinasikan segala hal seperti
pengaturan model tempat duduk di dalam ruangan serta penempatan tempat-tempat duduknya
khususnya yang harus diperhatikan yaitu murid yang nakal dan kurang cepat tangkap dalam
proses pembelajaran.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, manajemen kelas 2 tersebut sangat bagus dan
nyaman. Yang dimana didalam kelas tersebut terdapat hiasan-hiasan yang dirancang oleh
wali kelas yaitu dengan adanya Asma Ul Husna,roster piket, roster pelajaran, huruf hijaiyah,
huruf abjad bahkan nama-nama malaikat. Untuk keadaan ventilasi dalam kelas tersebut bisa
peneliti katakan cukup baik dan juga terdapat 17 jendela.

Ketika pelaksanaan observasi selesai dilakukan, maka selanjutnya peneliti akan


menjelaskan atau menguraikan data-data atau persoalan dari hasil observasi yang telah
dilakukan yang mencangkup perencanaan, pelaksanaannya, proses pembelajarannya serta
kendala-kendala dan bagaimana penyelesaiannya.

Hasil penelitian akan disajikan dalam data yang berbentuk deskriptif. Deskriptif adalah
adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci
menggunakan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Peran guru tentunya tidak hanya mengajar akan tetapi guru mempunyai peran besar
lainnya. Selain harus mempunyai kompetensi professional, pedagogik, social dan
kepribadian, seorang guru juga harus memahami karakteristik peserta didiknya dan harus bisa
mengkoordinasi kelas agar proses pembelajaran berjalan baik, efektif, aman, dan nyaman.

12
Pengamatan dan kegiatan wawancara langsung dilakukan kepada salah seorang guru
yang juga merupakan wali kelas tersebut. Berikut hasil wawancara yang akan diuraikan
berdasarkan pertanyaan penelitian:

1. Ada berapa jumlah peserta didik di dalam kelas 2 ini ?


Jawaban :
Dari hasil tersebut wali kelas mengatakan bahwa ada 30 siswa yang aktif
dalam ruang kelas tersebut.
2. Bagaimana menghadapi karakter peserta didik yang berbeda-beda?
Jawbaban
Hasil wawancara yang didapat, memang tidak semua anak mempunyai karakter yang
sama, tetapi cara beliau menghadapi dengan cara memisahkan tempat duduk peserta
didik.
3. Bagaimana pengaturan tempat duduk peserta didiknya?
Jawaban :
Wali kelas mengatakan bahwa untuk pengaturann tempat duduk di dasarkan oleh
kemampuan peserta didiknya, di karenakan mereka adalah kelas 2 jadi ada beberapa
peserta didik yang belum paham atau bahkan belum bisa membaca, jadi untuk tempat
duduknya saya bagi.
4. Bagaimana cara ibu memisahkan peserta didik yang nakal / yang sering menganggu
teman-temannya?
Jawaban :
Anak-anak seusia mereka memang masa-masanya aktif dan pastinya ribut jadi
cara saya menertipkan suasana kelas yaitu dengan memberikan tugas dan latihan-
latihan kepada anak-anak. Karena cara ini bisa dikatakan sedikit berhasil dalam
menertibkan suasana kelas yang nyaman.

5. Bagaimana bentuk atau model tempat duduk meja kursi di kelas 2 ?


Jawaban :
Model pengaturan tempat duduknya saya tetapkan bervariasi terkadang bentuk
formal seperti pada umumnya terkadang juga bentuk latter U campuran agar anak-
anak tidak bosan dan untuk posisi duduknya juga berubah-ubah terkadang saya
terapkan sistem rolling tempat duduk dan terkadang siapa duluan datang bisa memilih
tempat duduk yang diinginkan.

13
6. Bagaimana ibu menghadapi peserta didik yang terlalu rajin dan kurang rajin di
dalam kelas ?
Jawaban :
Beberapa anak yang pengetahuannya lebih dan rajin biasanya saya kasih tugas
tambahan agar tidak mengganggu murid lainnya dan untuk anak yang kurang dalam
memahami pembelajaran terkadang saya jelaskan ulang secara langsung sampai si
anak paham dan mengerti. Kerena anak kelas 2 cenderung kepada yang belum
paham terhadap materi yang diberikan.
7. Berapa ukuran luas kelas dan type kelas ?
Jawaban :
Ukuran luas kelas ini panjang x lebar yaitu 8x7 dengan type kelas persegi
seperti pada umumnya.

8. Bagaimana cara ibu menghadapi peserta didik yang merasa bosan dengan posisi
belajar mereka ?
Jawaban :
Untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan dalam proses belajar anak-anak,
biasanya saya akan membuat perubahan seperti membuat kelompok belajar anak-
anak,mengubah posisi model susunan bangku meja dan mencari alternative lain.
Karena tidak bisa dipungkiri kejenuhan dan kebosanan dalam kelas ini ada dan
tinggal ciptakan pengaturan kelas yang baik

Dokumentasi ruang kelas 2 MIN 26 Aceh Besar

14
Foto Bersama wali kelas 2

15
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh guru sebagai
manajer kelas dalam mengelola siswa yang berada di dalam kelas yang dilakukanuntuk
merancang atau mendesain sehingga mampu menciptakan dan sekaligus dapat
mempertahankan suasana yang menyenangkan, menimbulkan motivasi siswa untuk selalu
ikut.

Tata ruang kelas adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang
penggunaan secara terperinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang
praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang efektif.

Pentingnya merancang dan mengatur ruang kelas adalah Agar tercipta nya suasana
yang lebih nyaman dan aman untuk melaksanakan proses belajar mengajar di ruang kelas,dan
mempermudah peserta didik dalam berkembang dan memudahkan guru juga dalam proses
menyampaikan materi disaat jam belajar.

Faktor yang mempengaruhi dalam mengatu r dan merancang ruang kelas adalah
ruangan yang pengap, tidak ada AC atau kipas angin dan mengakibatkan panas sehingga
timbullah pengap. Faktor lainnya adalah siswa, yaitu siswa yang terkadang aktif dikelas dan
siswa yang pendiam atau bandel.

B. Saran

1. Untuk sekolah mungkin lebih memperhatikan lagi dalam perancangan ruang kelas
yang harus disesuaikan dengan jumlah peserta didiknya. Agar guru lebih mudah
dalam proses mengkoordinasikan kelas dalam bentuk yang sesuai dengan peserta
didik

2. Diharapkan juga kepada sekolah tersebut agar memfasilitasi sarana berupa lemari
buku dikelas, mungkin ada beberapa peserta didik yang aktif dan gemar membaca

17
DAFTAR PUSTAKA

Drs.H.Martinis Yamin, 2009,Manajemen Pengelolaan Kelas Startegi Meningkatkan

Mutu Pembelajaran, Jakarta,Gaung Persada.

Vina Agustina,2019, implementasi desain ruang kelas dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa, Lampung.

Kompri,2014, Manajemen kelas teori dan praktek, Bandung: Alfavabeta

Vina Agustina,2019, implementasi desain ruang kelas dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa, Lampung.

Fathurrahman,2007, “pengelolaan kelas”, Jurnal Pendidikan, Balikpapan.

18

Anda mungkin juga menyukai