Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan.Geomorfologi kuantitatif mengutamakan pendekatan kuantitatif (numerik) dalam analisis data yang terkait dengan geomorfologi. Cara ini paling ampuh digunakan untuk saat ini karena dengan data yang pasti dapat memudahkan aktivitas di lapangan. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang- orang di tempat penelitian. Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Adapun beberapa aktivitas di bidang geologi yang dapat didukung oleh hasil analisis geomorfologi secara kuantitatif diantaranya adalah: 1) Penentuan arah dan posisi obyek geologi; 2) Memperkirakan jenis batuan secara lebih detil berdasarkan analisis peta topografi; 3) Eksplorasi sumber daya mineral; 4) Eksplorasi sumber daya energi; 5) Eksplorasi sumber daya air; 6) Penetapan keberadaan sesar-sesar aktif dan memperkirakan tingkat aktivitasnya; 7) Perhitungan material yang terbawa oleh aliran air dan sedimentasinya untuk memperkirakan umur pemanfaatan waduk; 8) Kajian paleogeomorfologi untuk memperoleh kejelasan potensi sumberdaya geologi yang terbentuk pada suatu masa;