Yang terhormat,
Kepala Teknik Tambang (KTT)
Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
di
Seluruh Indonesia
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
komunikasi dan koordinasi antar departemen terkait. Satu kasus lainnya
masih dalam proses investigasi oleh Inspektur Tambang;
c. Satu kasus yang mengakibatkan 1 (satu) orang pekerja tambang meninggal
dunia akibat terjepit diantara belt conveyor dan counterweight pulley pada
saat melakukan perbaikan counterweight pulley. Dimana ditemukan
pekerjaan tersebut belum memiliki JSA sehingga pekerja bekerja dengan cara
kerja dan posisi yang tidak aman dan belum memahami bahaya pekerjaan,
area kerja yang tidak memadai, tidak adanya komunikasi dan koordinasi antar
tim yang bekerja serta para pekerja tidak memahami pentingnya komunikasi
antar tim, pengawas berinisiatif mengubah rencana kerja untuk percepatan
pekerjaan tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan, dan tidak adanya
daftar periksa yang pasti dan terukur untuk pemeriksaan rutin instalasi belt
conveyor; dan
d. Satu kasus yang mengakibatkan 1 (satu) orang pekerja tambang yang
merupakan operator dump truck meninggal dunia akibat unit yang tidak layak
(rem tidak berfungsi) tetap dioperasikan dan kemudian menabrak dump truck
yang berada di depannya, ketika unitnya akan rebah, operator melompat dari
unitnya sehingga tertimpa oleh dump truck dan muatan batubara. Dimana
ditemukan unit yang tidak layak tidak dilaporkan kepada pengawas atau
mekanik dan tetap digunakan, ganjal ban (wheelchock) yang tidak sesuai,
motivasi keliru operator untuk mengejar jumlah ritase, tidak adanya sosialisasi
SOP/JSA kepada pekerja sebelum dilakukannya pekerjaan, komisioning
dan/atau kelayakan unit dilakukan oleh pekerja yang tidak berkompeten,
lemahnya penegakan aturan internal keselamatan pertambangan
perusahaan, kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan yang sedang
dilakukan dan terhadap kontraktor yang bekerja.
3. Untuk memastikan bahwa kecelakaan yang sama tidak terjadi kembali, maka kami
minta kepada Sudara untuk mememastikan bahwa perusahaan Saudara dan Mitra
Kerja sudah menindaklanjuti surat nomor B-6832/MB.07/DBT.KP/2022 dan nomor
8.E/MB.07/DBT.KP/2022 khususnya terkait hal-hal sebagai berikut:
a. Dilarang melakukan pekerjaan tidak aman dengan tujuan apapun termasuk
dalam rangka mengejar target produksi bulanan dan akhir tahun;
b. Dilarang melakukan pekerjaan apabila kondisi area tidak aman, belum
dilakukan penilaian dan pengendalian risiko, pekerjaan yang dilakukan tidak
sesuai dengan SOP/JSA dan pekerja tidak menggunakan alat keselamatan
serta pekerja belum memahami bahaya pekerjaan;
c. Pengawas dan semua pekerja dilarang melakukan pekerjaan yang bukan
merupakan tugas dan tanggung jawabnya;
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
d. Memastikan area kerja memadai diantaranya meliputi keleluasaan area kerja,
iklim kerja, dan pencahayaan;
e. Melakukan sosialisasi SOP/JSA, dan pengendalian bahaya kepada pekerja
sebelum dilakukannya pekerjaan;
f. Setiap pekerja wajib melakukan komunikasi dan koordinasi antar tim yang
bekerja;
g. Menyediakan personil sesuai dengan kebutuhan operasional dan kompetensi;
h. Dilarang mengubah rencana kerja untuk percepatan pekerjaan tanpa
mempertimbangkan aspek keselamatan;
i. Dilarang melakukan penambangan secara undercutting;
j. Pembentukan geometri lereng penambangan wajib mengikuti rekomendasi
kajian geoteknik;
k. Memastikan adanya perbaikan dari ketidaksesuaian yang telah terjadi seperti
upaya perbaikan pasca kejadian longsoran;
l. Dilarang menggunakan unit yang tidak layak dioperasikan;
m. Pekerja yang mengoperasikan unit wajib memiliki KIMPER;
n. Membuat daftar periksa yang pasti dan terukur untuk pemeriksaan rutin
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
o. Menyediakan ganjal ban (wheelchock) yang memadai;
p. Melaksanakan komisioning dan/atau kelayakan unit oleh tenaga teknis yang
berkompeten;
q. Menegakkan aturan internal Keselamatan Pertambangan Perusahaan; dan
r. Meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan dan
terhadap mitra kerja yang bekerja.
4. Selain itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap kasus kecelakaan yang telah
terjadi, kami minta kepada Saudara untuk melaksanakan juga hal-hal sebagai
berikut:
a. Melarang penggunaan sistem ritase yang berpotensi menyebabkan motivasi
keliru dari operator dalam mengejar jumlah ritase;
b. Memastikan seluruh hasil inspeksi baik secara internal maupun oleh Inspektur
Tambang sudah ditindaklanjuti;
c. Bagian K3 Pertambangan agar meningkatkan kontribusi dalam memberikan
masukan data mengenai area dan kegiatan yang memerlukan pengawasan
yang lebih ketat dengan maksud untuk memberi saran kepada KTT tentang
tata cara kerja dan penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat pelindung diri;
dan
d. Untuk tambang batubara bawah tanah agar memastikan ventilasi tambang
dapat berfungsi dengan baik sehingga kandungan gas metanaa (fire damp)
tidak lebih dari 0,25% (nol koma dua lima persen) setiap saat di bagian
manapun di bawah tanah.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Demikian kami sampaikan untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh Saudara
dan Penanggung Jawab Operasional (PJO) di perusahan Saudara. Atas perhatian
Saudara, diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
2. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral
3. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara
4. Direksi Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Seluruh Indonesia
5. Direksi Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara di Seluruh Indonesia
6. Penanggung Jawab Operasional Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE