1976 – 2000
Oleh
164314005
YOGYAKARTA
2022
ABSTRAK
2
Abstrack
3
DAFTAR ISI
4
BAB III Perpustakaaan Kolsani : Dari Privat Ke Publik …………..............................35
5
BAB I
PENDAHULUAN.
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya buku atau kitab. Dalam
bibliotheek, dan dalam bahasa Perancis disebut bibliotheque, dan dalam bahasa
Spanyol dan Portugis bibliotheca. dari pengertian diatas dapat diketahui akar kata
yang sama dari kata latin library yang berarti liber adalah buku dan akar kata
bibliotheek adalah biblos juga berarti buku. Dari konsep keterkaitan itu muncul
pengertian perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian atau subbagian dari sebuah
gedung ataupun gedung itu sendiri untuk menyimpan buku, disimpan menurut tata
susunan tertentu serta digunakan untuk anggota perpustakaan. definisi lain juga
mengacu kepada kumpulan buku atau akomodasi fisik tempat buku disusun untuk
perpustakan secara garis besar bisa dikatakan sebagai suatu fasilitas yang
1
Sulistyo Basuki, Periodesasi Perpustakaan Indonesia, Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset,1994,hlm 1.
6
Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan bertindak selaku penyimpan
khazanah hasil pemikiran manusia. Hasil itu kemudian dituangkan dalam bentuk
cetak, noncetak ataupun dalam bentuk elektronik (digital). Hasil pemikiran manusia
yang dicetak dalam bentuk buku dalam arti luas mencakup bentuk cetak atau grafis,
bentuk noncetak yang mencakup hasil rekayasa teknologi dalam bentuk elektronik
atau digital, ini sering diasosiasikan dengan kegiatan belajar, yaitu sebagai alat bantu
manusia dalam belajar karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sementara
buku dekat dengan kegiatan belajar, maka perpustakaan sangat dekat dengan kegiatan
belajar, hanya saja, perpustakaan bukan tempat sekolah dalam arti formal.2
yaitu periode sebelum masehi, abad permulaan setelah masehi, abad pertengahan, dan
abad XVII, XVII, XIX, XX. Pada periode sebelum masehi sejarah umum
perpustakaan di mulai di Arab dan Sumeria, yang koleksinya masih berupa ukiran –
dinding,Papyrus atau tablet3. baru pada zaman Yunani Kuno sesudah alphabet
2
Wiji Suwarno, Dasar – Dasar Ilmu Perpustakaan Sebuah Pendekatan Praktis,
Jogjakarta : Ar – Ruzz Media, 2007, hlm 12.
3
Menurut kamus besar bahasa indonesia papyrus adalah alang – alang air yang
tumbuh di Eropa Selatan dan Afrika Utara yang digunakan sebagai bahan pembuatan kertas
pada zaman dahulu dalam bahasa ilmiah disebut Cyperus Papyrus sedangkan tablet adalah
lempengan tanah liat atau bidang papan kayu yang digunakan untuk menulis.
7
ajaran Kristen tersebut. perpustakaan yang terkenal saat itu adalah perpustakaan di
Alexandria dan Casarea, karena pengaruh runtuhnya kerajaan di Eropa dan mulai
buku – buku tentang perpustakaan itu sendiri. Pada periode abad XVIII dan XIX
merupakan masa dimana katalog digunakan secara luas, disamping faktor minat baca
orang Eropa yang tinggi dan juga berkembangnya toko buku. Akhirnya memasuki
dan teknologi.4
dikarenakan oleh faktor kedatangan bangsa eropa pada abad ke-16. dalam tujuan
orang Portugis yang melakukan penyebaran agama Nasrani di Indonesia Timur yang
4
Muljani A. Nurhadi, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia,
Yogyakarta : Andi Offset, 1983, hlm 28 – 29.
8
diikuti dengan pembangunan gedung gereja oleh Ordo Dominican pada awal abad ke-
dengan penyediaan berbagai buku keagamaan seperti injil, mazmur, dan buku doa
lainnya tetapi dikarenakan ketersediaan buku – buku tersebut sangat terbatas dan
tersedia hanya untuk pengajaran sekaligus jumlah koleksinya sedikit sehingga tidak
Bisa dikatakan Perpustakaan yang paling tua dan paling pertama di Indonesia
yang didirikan pada zaman Belanda sekitar tahun 1778 di Batavia atas prakarsa Mr.
J.C.M Rademaker ketua Raad van Indie ( Dewan Hindia Belanda ).6 koleksi
ilmiah di negeri belanda dan juga dari dana yang diberikan Gubernur Jenderal yang
berkuasa saat itu. Sebagian besar isi koleksi perpustakaan itu tentang etnologi,
Kebudayaan Indonesia” dan pada tahun 1962 karena diserahkan kepada Pemerintah
dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka dikenal sebagai
Museum Pusat dan beralih nama menjadi Perpustakaan Museum Pusat, baru pada
tahun 1980 Museum Pusat menjadi Museum Nasional, maka nama perpustakaan
5
Sulistyo Basuki, Op.Cit.,hlm.9.
6
Ibid.,hlm.10
7
Muljani A. Nurhadi, Op.Cit.,hlm.33
9
beubah menjadi Perpustakaan Museum Nasional. Setelah pembangunan perpustakaan
BGKW berdiri juga perpustakaan khusus lainnya disamping juga berdirinya lembaga
“Commissie voor de Volkslectuur” pada tahun 1908 yang menerbitkan buku – buku
seputar tingginya bangsa Belanda dan terbawahnya bangsa Indonesia, buku – buku
berbau nafas perjuangan dilarang terbit setelah itu lembaga ini pada akhirnya
umum disebut “Volsbibliotheek” yang berfungsi sebagai taman bacaan untuk rakyat,
dengan berdirinya taman bacaan ini disusul munculnya toko – toko buku atau
penerbit yang menyewakan buku untuk umum maka periode ini diangap sebagai
8
Sulistyo Basuki, Op.Cit.,hlm. 11
9
Ibid.,hlm.14
10
Muljani A. Nurhadi, Op.Cit.,hlm 34
11
Ibid., hlm. 35.
10
Uraian yang diambil secara umum diatas hanya merupakan sedikit gambaran
sebagai perpustakaan khusus tidak terlepaskan dari peran orang katolik yang
bernaung dibawah ordo Serikat Jesus atau sering disebut SJ, Agama Katolik adalah
salah satu agama yang memiliki sejarah panjang dalam penyebarannya dimulai sejak
abad ke XVI. Dimana orang portugis melakukan misi penyebaran agama katolik di
daerah Maluku karena merupakan tempat yang strategis, kemudian diutuslah Ordo
Serikat Yesus atau dikenal dengan Jesuit yang bertugas menyebarkan Katolik di
seluruh di Indonesia. Ordo Yesuit merupakan ordo yang memiliki peran besar dalam
pengembangan katolik di eropa dan juga benua lainnya. Ordo ini didirikan oleh
bangsawan Spanyol Ignatius Loyola di Universitas Paris, Ordo ini didirikan dengan
tujuan untuk membela dan merambatkan iman serta berkeinginan memajukan jiwa
Serikat Yesus di Roma, dalam perjalanannya Ordo ini lebih bergerak ke dalam bidang
pendidikan melalui aktivitasnya dalam melatih calon imam katekis dan wilayah misi
12
Zulkifli, Skripsi : “Ordo Serikat Jesus Dalam Katolik : Studi Terhadap Pelayanan di
Kolese Santo Ignasius Kotabaru Yogyakarta “ ( Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2016 ),
Hal.1 - 3
11
Pada tahun 1918 gereja St Antonius Kotabaru termasuk Kolese Ignasius
didirikan oleh Rama Strater, Kolsani yang merupakan awal perintis bagi gembala
yang menaburkan iman kristiani. Novisiat Kolsani sebenarnya telah didirikan sejak
18 Agustus 1922 dan kompleksnya sendiri baru selesai dibangun pada tahun 1923
dan diresmikan pada tanggal 18 Februari 1923 melalui pemberkatan oleh Rama J.
Hoeberechts, Provinsial SJ. Gedung itu sendiri juga telah ditempati pada 16 Juni
1923, yang perlu diketahui juga kenapa Kolese itu diberi nama Ignasius karena yang
menjadi pendiri SJ (Serikat Jesus) adalah St Ignasius de Loyola. Ordo ini merupakan
ordo gembala yang lahir setelah terjadi pembaharuan agama Kristen di eropa pada
abad ke 16, Ignasius merupakan bekas prajurit Spanyol yang menemukan Panggilan
Tuhan. Pada tahun 1540 ia mendirikan Ordo Serikat Yesus yang jasanya sangat besar
juga memberikan pelajaran agama kepada calon magang baptis.13 pada tahun 1925
Kolese Santo Ignasius juga memulai studi filsafat bagi frater yang sudah
menyelesaikan novisiat dan studi humaniora dengan diajar oleh dosen P.P.H. Muller
13
G.Moedjanto dkk, Sejarah Gereja Kotabaru Santo Antonius dan Kehidupan
Umatnya, Yogyakarta : Panitia Peringatan 50 Tahun Gereja St. Antonius Kotabaru
Yogyakarta , 1976, hlm 16
14
Adolf Heuken SJ, 150 Tahun Serikat Yesus Berkarya Di Indonesia, Jakarta : Cipta
Loka Caraka, 2009, hlm 211
12
Pada tahun 1942 ketika Jepang menduduki Yogyakarta gedung Kolsani
beralih fungsi menjadi tempat penampungan suster – suster dan wanita Belanda
pemerintahan Jepang. Akibat dari pendudukan Jepang itu maka gereja tidak berfungsi
lagi semana mestinya sehingga ibadah dipindah ke daerah Kumetiran dan sampai
pada tahun 1945 menjadi paroki tersendiri. 15 Pada masa revolusi keadaan masih sulit
untuk perkembangan gereja disatu sisi karena tenaga Pembina yang kurang dan juga
masih ada rasa khawatir bagi banyak orang untuk mengaku katolik, karena pada
waktu itu sangat dicurigai kedekatan orang katolik dengan pastor - pastor Belanda.
Yang perlu diperhatikan adalah pastor Belanda yang tinggal di kolsani setelah jepang
Indonesia merdeka bukan India Belanda lagi kesadaran itu mendorong mereka untuk
A. Identifikasi.
15
Ibid.,hlm.20
16
Ibid.,hlm 21.
13
Sebagai fasilitas penunjang pendidikan perpustakaan memiliki sejarah
mencari berbagai macam pengetahuan merupakan suatu harta karun yang sangat
gerak majunya suatu institusi terutama institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk
adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi. setelah ribuan tahun hidup
dengan teknologi cetak, ratusan tahun dengan teknologi analog, kelahiran dan
manusia, kata perpustakaan atau library merujuk pada satu medium penentu
peradaban manusia yaitu buku, dalam waktu yang lama buku dan produk cetak lainya
Perpustakaan merupakan mata rantai sejarah umat manusia yang dapat ditulis atau
ilmu pengetahuan dan sumber referensi perpustakaan dulu memiliki ciri yang bisa
dilihat dari jumlah dan jenis perpustakaan yang sedikit, jumlah dan jenis koleksi yang
masih terbatas, jumlah pemakai sedikit, umumnya terbatas pada kalangan tertentu
saja sistem pengolahan, penataan, pemakaian belum diatur seperti sekarang, buku
pedoman, standar, dan rujukan untuk membentuk perpustakaan masih langka, sarana
17
Wiji Suwarno, Pengetahuan dasar Perpustakaan, Bogor : Penerbit Ghalia
Indonesia, 2010, hlm. 37
18
Ibid., hlm. 66
14
Perpustakaan sebagai fasilitas Pendidikan bisa dikatakan sebagai agen
perubahan (agent of changes) karena bisa membentuk masyarakat yang ilmiah dan
awalnya hanya sebagai tempat koleksi pribadi pustaka para biarawan atau frater yang
belajar di kolsani. koleksi buku yang tersedia juga terbatas dalam artian hanya
terkhusus pada bidang teologi saja, telah disebutkan di awal juga bahwa setiap
pendirian gereja pasti diikuti dengan penyediaan pustaka rohani meskipun dengan
adanya pustaka tersebut belum tentu bisa dikatakan juga itu sebagai perpustakaan
pribadi karena melihat kepada ketersediaannya yang terbatas dan juga fungsional
fasilitas itu sendiri. kembali lagi kepada perpustakaan kolsani yang fungsi awalnya
sebagai tempat untuk belajar maka bisa dikatakan koleksi pustaka yang ada pasti
memadai, meskipun terbatas hanya sesuai untuk bidang ilmu tertentu dan hanya
Perpustakaan dapat ditinjau sebagai suatu ilmu atau seni, ilmu bagaimana
perpustakaan yang terstruktur juga bisa menarik minat pengunjung untuk membaca
dengan rasa aman dan nyaman.19 penelitian ini akan melihat bagaimana
perkembangan kolsani ketika menjadi perpustakaan untuk umum yang pada awalnya
hanya dipergunakan sebagai tempat pustaka pribadi para frater atau biarawan yesuit
19
Sutarno NS, 1 abad kebangkitan nasional dan kebangkitan perpustakaan, Jakarta :
Sagung Seto, 2008,hlm 87.
15
yang belajar di tempat ini, sesuai dengan penjelasan diatas bahwa perpustakaan
sebagai agen perubahan maka perubahan kolsani sebagai perpustakaan umum bisa
dilihat sebagai akibat dari kebutuhan intelektual dan perkembangan teknologi yang
semakin pesat.
B. Pembatasan Masalah.
Pembatasan dalam penelitan ini adalah mencakup antara tahun 1976 – 2000,
karena pada tahun 1976 itu merupakan awal perpustakaan mulai dibentuk. dengan
kartu kartotik dan akhirnya berkembang menggunakan sistem komputer pada tahun
90 an. batasan penelitian ini sampai pada tahun 2000 dimana era ini perkembangan
teknologi ini semakin pesat dan informasi yang terdapat di perpustakaan ini juga
menghadapi kemajuan teknologi yang semakin pesat. dalam hal ini mencakup peran
orang yesuit dalam struktur perpustakaan kolsani membangun minat baca untuk
tersebut.
16
2. Bagaimana hubungan perpustakaan kolsani sebagai fasilitas pendidikan
perpustakaan kolsani
dari tahun 1976 sampai tahun 2000 sekaligus juga melihat bagaimana cara
17
Dalam penulisan ini juga akan meninjau beberapa kajian yang yang relevan
dasar kepustakaan karya Wiji Suwarno yang secara keseluruhan berisi tentang sejarah
awal perpustakaan secara umum di dunia sebelum masehi dan sesudah masehi dan
juga dibahas disni bagaimana manfaat dari perkembangan perpustakaan, buku ini
juga menjelaskan bagaimana konsep dan definisi awal perpustakaan itu dan juga
Buku kedua periodesasi perpustakan karya Sulistyo Basuki di buku ini sejarah awal
dimulai dari periode kerajaan lokal sampai masa orde baru, buku ini juga menjelaskan
pembangunan gereja akibat penyebaran agama nasrani oleh orang eropa. Buku ketiga
sejarah gereja kotabaru santo Antonius dan kehidupan umatnya karya G Moedjanto,
buku ini merupakan terbitan panitia peringatan 50 tahun gereja Santo Antonius
Kotabaru di buku ini juga dijelaskan bagaimana sejarah fungsi awal Kolsani
dan usaha Ordo Yesuit di bidang pendidikan lewat adanya perpustakaan kolsani ini
18
1.7. Landasan Teori.
ilmu pengetahuan atau literasi bagi masyarakat luas, maka akan menggunakan teori
yang selaras dengan itu yaitu teori fungsionalisme. Menurut Emile Durkheim suatu
sistem sosial berkerja seperti sistem organik masyarakat terbentuk dari struktur aturan
kebudayaan dan terdiri dari berbagai macam institusi dalam masyarakat berupa
terdiri dari bagian yang terintegrasi dan saling bergantung. Tatanan fungsional ada
bukan karena pilihan melainkan tatanan institusi ada karena menjalankan fungsi yang
bisa terjadi bukan karena keinginan atau pilihan, melainkan karena terbentuk dari
inisiatif suatu golongan atau institusi tertentu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan
dan ilmu pengetahuan bagi individu atau kelompok masyarakat sosial. Dapat dilihat
Perpustakaan Kolese Santo Ignasius yang awal terbentuk dari banyaknya koleksi
buku yang ada hanya sebagai koleksi pribadi rumah studi kemudian dibentuk sebagai
Teori kelembagaan melihat proses dan perilaku organisasi yang lebih luas
suatu organisasi dan memberi makna pada sosial, pertukaran, ketertiban dan pola
20
Pip Jones, Pengantar Teori - Teori Sosial dari teori Fungsionalisme hingga Post-
modernisme,Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,2009,hlm 53.
19
perilaku ini meliputi standar organisasi dan industri,rutinitas,norma. 21 Dapat dilihat
dari peran kolsani dalam memajukan bidang pendidikan, dengan mengubah kolsani
yang awalnya hanya sebagai tempat belajar calon frater pada perkembangannya
berubah sebagai tempat belajar untuk umum. Selain itu membuat pengguna nya
mengikuti cara manual lewat metode dalam pengelolaan perpustakaan yang masih
Penulisan kajian ini tidak terlepas dari beberapa sumber yang digunakan
sebagai acuan dasar dalam penulisan, metode penelitian yang dilakukan melalui studi
Kolsani
penelitian ini akan lebih menggunakan analisis data dan wawancara untuk
SAGE Publication,2016,hlm 2.
20
1.9 Sistematika Penulisan
ada di Yogyakarta dengan perpustakaan Kolsani dari segi Privat sampai dengan
Publik
zaman
21
BAB II
Pada tanggal 9 juli 1859 dua orang Yesuit yaitu M. van den Elzen,S.Y
Kedatangan mereka atas permintaan Mgr. P.M Vrancken Pr, Vikaris Apostolik 22
Batavia saat itu untuk membantu dan mengganti para pastor Praja dengan tujuan
melayani kepentingan rohani orang – orang Belanda dan Indo yang bekerja di
belanda dan para pegawai sipil pemerintahan. Strategi yang dipakai para yesuit
dalam kerasulannya sampai tahun 1893 terbatas pada perintah Vikariat Apostolik
saat itu, sehingga gerak langkah para Yesuit di Jawa dan Sumatera dibatasi.
1893 ) para Yesuit mulai dikirim ke pulau – pulau lain, Mereka ditugaskan di
daerah daerah baru atau bekas jajahan Portugis ( Flores dan Timor yang
diserahkan tahun 1859 ). Strategi yang dipakai oleh para Yesuit dalam kerasulan
nya tidak selalu sama, tetapi yang selalu menjadi ciri umumnya adalah
tindakan kerasulan berikutnya, Karena melihat juga faktor – faktor yang dapat
22
Pembantu / pengganti dalam jabatan pimpinan gereja yang memiliki kuasa
jabatan sama seperti uskup tapi hanya terbatas hanya pada wilayah tertentu
menghambat kerasulan seperti medan yang sulit, keterbatasan komunikasi,
dimulainya misi di Jawa secara lebih intensif, dimulai dengan kedatangan dua
pastor Yesuit asal belanda yaitu P. Hoevenaars dan P.van Lith. Kedua pastor ini
memiliki wilayah kerja berbeda dan punya cara masing – masing dalam
sementara itu P. van Lith bertugas di Muntilan dan Ambarawa dengan strategi
yang lebih sabar karena ingin menyelami bahasa dan adat istiadat jawa sebelum
mengajar agama.23
itu juga Vikaris Batavia yang baru Mgr Antonius van Velsen mengusulkan
kepada Serikat Yesus. Dalam surat yang ditujukan kepada Pater Provinsial
ijin dari Propaganda Fide24 belum datang, gagasannya sendiri berasal dari Vikaris
23
J.B Heru Prakosa, Menyesuit lewat Kolsani,Yogyakarta : Kolese Santo
Ignasius, 1993,hlm 16 - 18.
24
Kongregasi penyebaran iman atau Propaganda fide merupakan suatu kongregasi
yang bertugas menjadi transmisi penyebaran iman ke seluruh dunia dan memiliki
tanggung jawab khusus untuk mengkoodinasikan semua upaya dan inisiatif kegiatan
23
Batavia yang ingin menjadikan Seminari kecil ini sebagai pusat untuk seluruh
mulus, para seminaris sejak tahun 1911 tinggal dan berada di bawah
telah menjadi inspirasi juga bagi Mgr. Vrancken vikaris Batavia. Sejak
kedatangaannya dari belanda Mgr. Vrancken sudah memiliki cita – cita untuk
yang ada waktu itu terlalu sedikit, sehingga pada tahun 1850 untuk mengatasi
persoalan ini Mgr. Vrancken mengirimkan sebuah proposal kepada Mgr. Scholten
pribumi.
Proposal itu dinilai utopis karena pada saat rencana itu disusun belum ada
orang katolik di antara pribumi. Namun Di Negara Asia lain juga memiliki usulan
mirip dalam hal pembinaan imam pribumi. di Cina dan jepang misalnya para
halangan bagi para misionaris. Kewargaaan dan warna kulit selalu dijadikan
interes rekan – ekan sebangsa mereka, karena itu diperlukan imam pribumi di
misionaris gereja yang beragam. Mencakup dalam hal : promosi, pembentukan klerus dan
hierarki local, mendorong institusi misionaris baru dan menyediakan bantuan materi
untuk kegiatan misionaris gereja.
25
Golongan atau sekumpulan orang - orang rohaniwan
24
Negara – Negara tesebut untuk mempersiapkan masa depan para pimpinan gereja
misisonaris pertama untuk membuka sebuah sekolah calon katekis. Para Jesuit
mempercayakan misi Jawa kepada para katekis itu. Dimulai dari Muntilan dan
juga lewat hubungan yang instensif Pater van Lith dengan masyarakat jawa
melihat bahwa peran orang tua sangat penting dalam memberikan pelajaran
agama.
Sesuai dengan rencana Mgr van Velsen yang ingin membuka seminari
menengah untuk seluruh Indonesia, dia menggunakan metode yang berbeda dari
Seminari Menengah dibuka di Yogyakarta Pater Straeter magister novis Jesuit dan
Seminari Kecil yang baru dibentuk di Yogyakarta juga menerima murid dari
Pada tanggal 9 Februari 1921 lewat pertemuan Konsul di Den Haag Vice
akan dibukanya novisiat di Jawa setelah Roma memberikan ijin dimulai diskusi
tentang tempat novisiat dan calon magister, dalam surat kepada Provinsial
25
tertanggal 11 Oktober 1921 Pater Superior Misi mengusulkan kepada Pater
Jendral nama Pater Straeter dan Mertens berturut – turut sebagai Magister dan
Yogyakarta.
mnasa depan novisiat, sejak mendengar kabar kematian dua pemuda seminari
Jawa di Nederland Pater van Lith berketetapan untuk tidak mengirim lagi calon
Jesuit ke Belanda, oleh Karena itu Pater van lith sangat mendukung dibukanya
Yogyakarta, dengan delapan novis dua novis Indonesia di tahun pertamaa dan
enam novis di tahun kedua yang telah menjalani novisiat tahun pertamanaya di
Mariendaal empat dari Indonesia dan dua dari Belanda. Hadirnya beberapaa novis
Belanda di Yogyakarta memperlihatkan bahwa usulan Pater van Lith diterima dan
sedang diwujudkan, karena bangunan novisiat belum siap untuk sementara waktu
mereka tinggal di rumah sewa baru pada tahun 1925 novisiat berpindah ke
bangunan baru. Bangunana baru tersebut berupa sebuah kompleks bangunan yang
terdiri dari Seminari kecil ( Kolese Kanisius ). Novisiat dan Juniorat Jesuit
26
F.hasto Rosariyanto,Van Lith Pembuka Pendidikan Guru di Jawa Sejarah 150
th Serikat Jesus di Indonesia, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2009, hlm 181 -
199
26
2.2 Memilih Jalan Pendidikan Lewat Penyebaran Misi & Mencerdaskan
Masyarakat.
Serikat Yesuit yang pada awalnya bergerak dalam bidang pendidikan dan
sosial memiliki dasar bahwa segala realitas baik pengetahuan dan kebenaran,
berawal dari Allah sehingga pembelajaran terhadap seluruh unsur dunia lewat
teknologi, ilmu alam dan sosial. pendidikan Yesuit sangat memperhatikan setiap
segi khayalan, perasaan dan kreativitas setiap siswa,hal itu diperlukan untuk
memperkaya akal dan mencegah akal menjadi terlalu rasional. Pendidikan Yesuit
segala macam seni dan sekolah - sekolah Yesuit pada abad ke-17, terkenal karena
seperti film dan video, dengan melihat kesadaran akan pengaruh hebat media
massa pendidikan Yesuit membantu para siswa untuk melihat media massa
dengan kritis karena melalui pendidikan teknologi modern itu dapat membantu
memanusiakan manusia.28
terdiri dari Portugis yaitu Simon Rodriguez,dua orang dari Savoi Petrus Faber dan
27
Provinsi Indonesia Serikat Yesus, Ciri – ciri khas Pendidikan pada Lembaga
Pendidikan Yesuit, Yogyakarta : Kanisius,1987,hlm 10.
28
Ibid.,hlm 12
27
Claude Jay, dari Spanyol Fransiskus Xaverius, Dieogo Laynez, Alfonsus
Salmeron. Sedangkan dari Bask Ignatius Loyola dan Nicolas Bobadilla .terakhir
Prancis Paschase Broet dan Joannes Baptista Codure. Mereka semua berbeda
umur, watak, latar belakang keanekaragaman yang ada pada perintis ini membuat
dasar yang kuat dan menjadikan awal masa yang subur bagi perkembangan
Kolese dan pada tahun 1580 jumlah Kolese bertambah menjadi 144 sedangkan
tahun 1615 bertambah menjadi 372 kerasulan sekolah dalam Serikat berkembang
pesat, pada abad ke-16 sekolah seolah menjadi sebuah tren meskipun belum
terbentuk sistem sekolah yang terorganisasi seperti sekarang ini. Setiap kota ingin
memiliki sekolah setelah mengetahui Yesuit mau dan mampu untuk mendirikan
Serikat.
gedung sekolah dan biaya untuk menjalankan sekolah atau uang untuk membeli
29
A.M Mangunhardjana SJ, Sejarah Ordo Yesuit Selayang Pandang : dari
Ignatius hingga Peter-Hans Kolvenberg 1491 - 1984,Yogyakarta : Kanisius,1985,hlm 48.
28
tanah diperlukan karena pada waktu itu sekolah – sekolah SJ gratis dan tidak
memungut biaya dari para murid. Dapat diketahui juga awalnya Ignatius dan
disetujui sehingga diganti Kolese, Sistem Kolese sampai hari ini merupakan
Pendidikan melainkan lebih kepada upaya pembelaan dan penyebaran iman ajaran
menyarankan para Yesuit bebas berpindah tempat kemana saja untuk mengikuti
kebutuhan yang mendesak, meskipun Ignasius yakin mereka tidak akan terlepas
dari Lembaga – Lembaga itu dan menghalangi perpindahan itu. Tetapi kawan
Ignasius memiliki prinsip untuk melayani segala hal demi kepentingan ilahi dan
menerima sarana apa saja guna pengabdian terhadap ilahi melalui pelayanan
terhadap sesama.
di Perancis mulai timbul dan para yesuit mulai terlibat dengan karya - karya yang
dijalankannya, pada tahun 1542 Fransiskus Xaverius menuliskan surat dari Goa
pengajaran Kolese Santo Paulus. Pada tahun 1546 sebuah kolese juga dibangun di
Gandria Spanyol guna mempersiapkan Pendidikan bagi anak – anak yang akan
30
Ibid.,hlm.58.
29
masuk Serikat Yesus, dua tahun kemudian dibuka Sekolah Yesuit pertama di
Ignasius wafat pada tahun 1556 dia menyetujui pendirian 40 sekolah. Berabad
karya pendidikan mereka meliputi ilmu humaniora ini merupakan sesuatu yang
baru dalam kehidupan gereja dan memerlukan persetujuan resmi juga dari Sri
Paus.31
sebanyak dari 1000 yang bekerja di Eropa, Afrika,Asia dan Amerika. Paus
meminta para ahli Teologi yesuit untuk hadir dalam konsili Ekumene di
memilih karya bagi Ignasius. Tahun 1559 tercatat 245 sekolah dan diterbitkan
buku pegangan studi “Ratio Studiorum”, tahun 1640 satu abad SJ sudah terdapat
lebih dari 300 kolese dan pada tahun 1773 Serikat Yesus dibubarkan di tahun ini
pendidikan, tercatat pada saat ini 665 institusi pendidikan dikelola SJ di seluruh
dunia dari jumlah itu tercatat sebagian jumlah 177 adalah pendidikan perguruan
tinggi. Setelah restorasi tahun 1859 misionaris Serikat Yesus mulai datang di
31
Provindo Yesuit ,Op.cit.,68 - 69
30
Indonesia, tugas mereka adalah menjadi pastor untuk umat katolik Eropa dan
Pada tahun 1922 baru dimulai novisiat Serikat Yesus di Yogykarta, tahun
1936 dimulai Seminari Tinggi St Paulus di Yogyakarta yang pada tahun 1968
dikenal sebagai Fakultas Teologi USD. Provinsi SJ Indonesia saat ini mengelola
Teknik Mesin St Mikael dan USD yang berdiri sejak 1956 sebagai PTG.
adalah cara atau jalan yang ditempuh para pengajar untuk mendampingi
hidup, nilai – nilai dan visi tentang manusia ideal yang berusaha diwujudkan.
mewujudkan nilai – nilai, cita – cita dan tujuan pendidikan tersebut.a way
proceeding adalah cara bertindak mengikuti proses pengaruh timbal balik yang
31
Pengalaman adalah aktivitas mencerna atau meresapkan sesuatu yang
melibatkan seluruh pribadi manusia, tidak hanya kognitif melainkan juga efektif
dan indrawi pengalaman ini dapat diperoleh secara langsung maupun tidak
miskin,evaluasi adalah hal yang penting dalam kemajuan akademis siswa karena
diperlukan dalam melihat hal sikap, prioritas – prioritas serta tindakan yang
konsisten.32
merupakan anugerah yang harus dikembangkan tidak untuk kepuasan diri atau
menekankan nilai – nilai kebersamaan seperti kesamaan hak bagi semua orang,
prinsip – prinsip keadilan distributif dan sosial,juga sikap hati yang menilai
pelayanan bagi sesama yang lebih dapat memenuhi dan memuaskan diri daripada
32
Florentinus Subroto Widjojo, Visi Pendidikan Yesuit,Yogyakarta : Universitas
Sanatha Dharma,1995,hlm 4 - 12.
32
Dalam merefleksi dunia sekarang ini sekaligus menanggapi seruan kristus
yang mencintai dan memperhatikan kaum miskin, gereja dan Serikat Yesus
memutuskan pilihan prioritas bagi kaum miskin. Pilihan ini ditujukan kepada
pinggiran, oleh karena itu sekolah Yesuit tidak diadakan bagi salah satu golongan
siswa saja Ignasius menerima suatu sekolah apabila dilengkapi bantuan finansial
Ignasius agar termasuk dalam pendirian sekolah yang disetujuinya, setiap sekolah
Yesuit membuat pendidikan Yesuit tersedia bagi setiap orang termasuk kaum
miskin dan bernasib buruk. Sekolah Yesuit menyediakan bantuan keuangan dan
Jenis pendidikan yang diberikan Yesuit lebih penting daripada siswa yang
dalam kebijakan struktur sekolah. juga melihat nilai – nilai yang memperjuangkan
perhatian khusus bagi mereka yang tidak mampu hidup sesuai dengan martabat
demi kaum miskin dari perspektif kaum miskin”. Sekolah Yesuit menyediakan
33
saudara dalam komunitas masyarakat dan juga memahami sebab – sebab
kemiskinan.33
33
D.Hartono,”Semangat Pendidikan Yesuit” Majalah Kebudayaan Umum Basis,
Edisi XL, Juni 1991, hlm 210 - 211
34
BAB III
community dan learning society, metode ini berguna untuk menjawab proses
dapat membuka suatu gagasan dalam melihat berbagai dinamika pendidikan yang
terus berubah, sebagai suatu komunitas belajar ruang lingkup yang ada diperluas
dinamika dan pembaruannya. Dengan pihak yang diperluas maka tempat – tempat
yang tersedia juga tidak terbatas hanya dalam ruang lingkup kelas atau kampus
34
G.Budi Subanar,Bayang – bayang sejarah kota pendidikan Yogyakarta :
komunitas learning society,Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma,2007,hlm 8
35
bagaimana hidup sebagai masyarakat yang baik.35 Para cantrik36 tinggal Bersama
guru mereka dalam pondok dengan tujuan untuk bekerja demi hidup mereka dan
sang guru, sistem ini telah ada selama berabad – abad dengan menggabungkan
unsur – unsur ajarannya mengikuti keyakinan agama yang ada selama zaman
bahwa pendidikan yang dibiayai oleh belanda bersifat netral terhadap agama,
tidak terlalu memikirkan bagaimana hidup dalam harmoni di dunia tetapi tentang
orang Jawa, Selain itu juga lebih mengarah mempertahankan keuntungan politik
didirikan oleh belanda masa VOC di awal abad ke-18 lebih bersifat keagamaan
36
berlandaskan kepada agama itu, setelah VOC dibubarkan pada akhir abad ke-18
dan diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda baru dibuat suatu kebijaksanaan
Weltervreden sekarang menjadi bagian dari wilayah Jakarta dan saat itu sekolah
dukungan finansial dan material kepada sekolah – sekolah swasta Protestan dan
di sekolah -sekolah pada masa itu kebanyakan mengenai ilmu bumi dan sejarah
Belanda, Bahasa Belanda dijadikan sebagai persyaratan penting untuk lulus ujian
dampak yang negatif terhadap kalangan para siswa karena adanya ketimpangan
sosial, pelajaran belanda yang ada disekolah menyebabkan adanya siswa yang
terasing dari lingkungan sosial pribumi dan membuat sebuah pemisah antara
37
Dengan adanya kesenjangan ini pendidikan tidak digunakan sebagai
yang berfungsi untuk setiap kelompok sosial menurut tingkat kemajuan sosialnya.
Keragaman kelompok yang ada dalam masyarakat ini membuat didirikan berbagai
sekolah – sekolah dasar yang terpisah untuk berbagai etnis tertentu. Sekolah –
sekolah etnis biasanya disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tertentu yang ada
dalam masyarakat, para siswa dari kelompok etnis terakhir yang disebutkan diatas
termasuk kelas atas. sedangkan siswa Belanda bebas masuk sekolah menengah
etnis tertentu apabila di tempat tinggalnya tidak ada sekolah khusus untuk orang
umum.
pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1893 membuat sistem sekolah dasar yang
terstratifikasi lewat pendirian sekolah kelas satu untuk anak – anak raja pribumi
dan sekolah kelas dua untuk orang – orang biasa. tahun 1914 sekolah – sekolah
kelas satu dirombak menjadi sekolah - sekolah belanda pribumi (HIS) 37 dengan
37
Selain HIS ( Hollands Inlandse School ) di Yogyakarta juga didirikan sekolah
dasar ELS ( Europasche Lagere School ), HCS ( Hollandsch Chinesche School ),sekolah
kelas dua,volkschool,Vervolgschool,Schakelschool dan sekolah menengah umum seperti
MULO dan AMS ( Algemene Middlebare School ) pendirian pendidikan mengikuti
kebijakan politik etis belanda yang berlaku saat itu. lihat Sri Sutjiatiningsih,Sutrisno
Kutoyo,1980.Sejarah Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta,Jakarta : Depdikbud,hlm
59 – 67.
38
kurikulum tujuh tahun dengan pengajaran bahasa belanda dimulai dari kelas tiga
dan juga digunakan sebagai bahasa pengantar di kelas yang lebih tinggi. jenis
sekolah seperti ini yang hingga akhir pemerintahan Belanda hanya bisa dimasuki
oleh anak – anak yang memiliki orang tua terpandang, mereka yang memenuhi
persyaratan itu adalah penduduk yang tinggal di kota karena semua sekolah
Pembagian kelas pada tingkat sekolah dasar juga diperluas pada sekolah
dengan adanya sekolah dasar Keputran yang dikhususkan untuk anak – anak kaum
elite merupakan bagian dari pendapat bahwa strata atas dalam masyarakat
pendidikan akan mengalir kepada kelas – kelas yang lebih rendah. sangat
priyayi yang menetapkan kaidah perilaku sosial untuk kelas - kelas yang lebih
rendah sehingga pendidikan kelas - kelas yang lebih tinggi diharapkan akan
untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dilihat dari kebutuhan pemerintah saat itu
39
yang bisa digunakan sehari – hari untuk mencari nafkah di luar kantor – kantor
Indonesia. sehingga tujuan utama sekolah waktu itu hanya untuk memperoleh
prinsip pokok : pendidikan ditata kembali atas dasar keseragaman dan kesamaan
untuk seluruh kelompok etnis dan kelas sosial, pengaruh belanda dihapuskan dari
yang tidak menguntungkan terhadap sekolah – sekolah desa yang ada pada masa
penjajahan belanda.
kebudayaan Jepang kepada para guru dan siswa kurang efektif dibandingkan
40
dengan Belanda. Sehingga iklim kebudayaan di sekolah – sekolah selama perang
ratusan pemuda sekolah dasar untuk pasukan militer serta polisi pembantu. maka
tidak ada diskriminasi antara kelas – kelas sosial atau penduduk kota dengan
penduduk desa.
masa pendudukan Jepang dan berlanjut setelah pecahnya revolusi nasional sangat
Tetapi selama lima tahun revolusi bersenjata dari tahun 1945 sampai dengan tahun
1950 tidak banyak kesempatan untuk meningkatkan jumlah sekolah, disatu sisi
masa ini sangat penting karena mulai dibangun sebuah landasan – landasan pokok
universitas ini bukan gagasan masyarakat melainkan berasal dari sejumlah tokoh
cendekiawan pada tingkat nasional.di tahun 1946 saat pasukan Belanda berhasil
menduduki kota Jakarta dan Bandung, Indonesia tidak bisa menguasai perguruan
tinggi yang ada.di pihak Belanda mereka tidak mampu mengelola perguruan
tinggi yang ada karena sebagian besar mahasiswa terjun dalam revolusi dan
menolak untuk kembali ke perguruan tinggi yang dikelola oleh Belanda karena
41
diakui bahwa pelopor revolusi bersenjata adalah generasi muda terutama para
Gajah Mada yang berdiri pada tanggal 19 desember 1949 sebagai universitas
universitas ini juga disusul lahirnya berbagai macam Perguruan Tinggi Negeri dan
pendidikan tinggi yang baru berdiri memiliki peran penting dalam lingkup
42
menekankan gagasannya dalam dinamika Taman Siswa yang menempatkan pusat
pendidikan meliputi tiga hal utama yaitu keluarga,sekolah dan masyarakat, sesuai
bangsa serta kemanusiaan yang terjadi dalam masyarakat kolonial serta tekad
nasional merupakan hasil dari analisis tentang keadaan masyarakat dan politik,
nasional.43
sebagai kebutuhan primer saja melainkan juga memiliki fungsi yang sifatnya
42
Ibid.,hlm 19.
43
Sutrisno Kutoyo dkk,Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta,Jakarta : Proyek
Penelitian dan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1997,hlm
196.
43
melihat aspek komunitas yang ada seperti keluarga,sekolah dan masyarakat Ki
sekaligus demokratis, karena setiap unsur yang ada dalam suatu masyarakat
Siswa dapat dilihat sebagai suatu wadah pendidikan yang ideal karena
atau bidang lainnya karena setiap individu memiliki suatu hati nurani untuk
konsep tersebut menyatu dalam ruang lingkup sosial yang ada lewat hubungan
antar masyarakat, kebudayaan yang mengikat, dan para pelajar baik dari luar
ataupun dalam kota. sebagai suatu komunitas Yogyakarta dalam hal eksternal
adaptasi sosial.44
Yogyakarta,kota ini dijadikan sebagai suatu tempat tujuan yang memiliki prospek
44
Sugiyanto,Op.Cit.,hlm 530.
44
dalam pendidikan masa depan.dapat dilihat identitas pembangun Yogyakarta
sebagai kota pelajar lewat beberapa faktor seperti : Aura Keraton yang
berpengaruh terhadap sikap masyarakat dengan melihat segala fenomena yang ada
setiap aktivitas. Yogyakarta juga memiliki berbagai fasilitas belajar yang sangat
serta letak kota yang mudah dijangkau dengan berbagai transportasi. Yogyakarta
memiliki berbagai predikat yang secara tidak langsung menciptakan suasana iklim
akademik yang dapat digunakan sebagai pusat kajian dan sumber belajar selain itu
Predikat “kota pendidikan” akan terus melekat sebagai bagian dari kota
Yogyakarta dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena dibangun
dari elemen – elemen masyarakat yang humanis dan berbudaya tinggi. selain juga
didukung fasilitas pendidikan yang ada, dalam hal ini mengacu kepada
perpustakaan yang utama sebagai penyimpan pustaka dan juga sebagai jembatan
sebagai bagian dari fasilitas penyokong pendidikan maka sudah seharusnya dapat
pedoman/teori tertulis yang bisa dikatakan itu adalah buku/pustaka, karena benda
itu merupakan jendela wawasan yang memiliki nilai guna amat berharga dalam
45
Ibid.,hlm 531
45
menentukan segala rancangan,ide,gagasan maupun ideologi dalam menuju masa
depan atau masa kini. dengan adanya perpustakan sangat membantu menampung
Tempat untuk mengolah dan memproses semua bahan pustaka dengan metode
46
Tujuan perpustakaan pada umumnya untuk membentuk masyarakat yang
terdidik dan terbiasa membaca, dengan menguasai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan akan memiliki pandangan atau wawasan yang luas. bagi pengunjung
yang sama yaitu membaca dan mencari suatu informasi yang membedakan hanya
jenis tema bacaan yang dibaca karena masing -masing perorangan tidak selalu
sama. tujuan yang ingin dicapai setiap orang ketika memasuki perpustakaan
secara umum dapat dilihat dari beberapa hal yaitu bertujuan supaya dapat
mengikuti peristiwa dan perkembangan dunia melalui sumber bacaan yang ada,
selain itu secara tidak langsung mendapatkan cara belajar yang otodidak dengan
sarana ini digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai suatu
kebutuhan mental seseorang karena dengan banyak menguasai informasi dan ilmu
kelompok atau individu tertentu. dapat dilihat dari contoh masa lalu yaitu
Alexandria sebagai sentra intelektual terbesar selama 9 abad. karena sifatnya yang
46
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta : Yayasan Obor,2003,hlm
25 - 26.
47
terbuka Perpustakaan Alexandria telah dikunjungi oleh banyak ilmuwan dari
menjadi pusat pencarian para ilmuwan untuk informasi tentang berbagai ilmu
sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. dampak dari efek tersebut terkadang
menjadi bumerang berupa kehancuran dan kebakaran hal ini terjadi dalam sejarah
47
dibangun pada tahun 323 SM oleh raja Ptolemey ( Ptolemaeus ) Soter ( 322 –
285 SM ) perpustakaan ini menjadi besar ketika diteruskan oleh penggantinya Ptolemey
Philadelphus ( 285 – 247 SM ) dan Ptolemey Eurgetes ( 247 – 221 SM ). Perpustakaan
tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan dan memelihara semua karya
kesusastraan Yunani, perpustakaan sangat penting bagi Mesir pada waktu itu karena bisa
bertahan hingga berabad – abad dan memiliki koleksi yang sangat lengkap. Pada masa itu
juga Bibliotheca Alexandria Egypt menjadi pusat ilmu pengetahuan karena banyak buku
hasil pembelian raja Mesir dari berbagai negeri yang berjumlah 442.800 buku dan 90.000
ringkasan tidak berjilid. Pada masa ini juga setiap kapal atau penjelajah yang singgah di
Mesir akan digeledah setiap buku dan naskah yang ditemukan akan disalin kemudian
salinannya akan diberikan sedangkan naskah yang asli disita. pendiri perpustakaan
Alexandria Mesir adalah Ptolemi I pengganti Alexander Agung dan diteruskan sampai
kekuasaan Ptomeli III. lihat “ Alexandria perpustakaan pertama di dunia”,
https://primaindisoft.com/blog/alexandria-perpustakaan-pertama-di-dunia, diakses
tanggal 8 maret 2022, jam 11.47
48
politik,pertentangan agama. ada berbagai contoh peristiwa perusakan
perpustakaan dari zaman terdahulu, seperti pada tahun 212 SM Kaisar Shih Huang
Roma yang menyembah kaisar sebagai dewa sehinga banyak buku – buku agama
48
Ketika jepang menduduki Indonesia semua kegiatan kantor,lembaga dan
organisasi Belanda dihapus, semua nama kantor diubah dalam bahasa jepang.Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetencshappen ditutup sehingga tidak ada lagi pengiriman
karya cetak sesuai kewajiban undang – undang. Selama masa pendudukan Jepang
perpustakaan yang non aktif ini masih menerima penerbitan pemerintah pendudukan
Jepang seperti terbitan Kan Po dan beberapa terbitan lain, nantinya koleksi ini diterbitkan
oleh Perpustakaan Nasional sebagai Katalog Terbitan Indonesia Selama Pendudukan
Jepang 1942 – 1945. Perpustakaan ini awalnya didirikan oleh sejumlah pejabat
Veerenigde Oost Indie Compagnie ( VOC ) dipelopori pertama oleh seorang naturalis
bernama Jacob Cornelis Mathhieuw Radermacher didirikan pada tahun 1778 dilatar
belakangi sedang terjadinya revolusi intelektual di Eropa dimana orang – orang mulai
mengembangkan pemikiran – pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan, pada tahun 1752
di Haarlem Belanda didirikan De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen
( perkumpulan ilmiah Belanda ) hal ini yang menjadi motivasi orang – orang Belanda di
Indonesia untuk mendirikan organisasi sejenis. BG merupakan lembaga yang didirikan
bergerak dalam bidang penelitian terhadap seni dan ilmu pengetahuan secara spesifik
dalam bidang ilmu biologi,fisika,arkeologi,kesusastraan, etnologi dan sejarah serta
menerbitkan hasil penelitian. pendiri lembaga ini JCM Radermacher menyumbangkan
rumahnya di Jalan Kalibesar di Jakarta dengan serta menyumbangkan koleksi benda
budaya dan pustaka, sumbangan inilah yang menjadi dasar berdirinya museum dan
perpustakaan nasional. lihat “Sejarah Perpustakaan Nasional RI Sebuah Kajian”,
https://www.perpusnas.go.id/sejarah_kajian.php?lang=id, diakses tanggal 8 maret 2022,
jam 11 : 53
49
Perpustakaan merupakan kekuatan karena perpustakaan sendiri adalah
dipelajari, dianalisis dan dijadikan suatu dasar dalam jalannya suatu peradaban
manusia.
Minat baca juga merupakan salah satu hal penting dalam ruang lingkup
dan memahami isi dari apa yang tertulis, 50 adanya suatu minat baca pada
seseorang memang berasal dari keinginan untuk mencari informasi yang tidak
perpustakaan tidak akan ada apabila dalam wilayah tertentu tidak terbentuk suatu
minat baca yang tertanam dalam suatu komunitas atau masing – masing individu.
49
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan,Jakarta : PT Gramedia
Pustaka,1991,hlm 31 - 32
50
https://kbbi.web.id/baca, diakses tanggal 12 juli 2022, jam 11.37
50
Selain melihat faktor – faktor internal ataupun eksternal dalam membentuk
karena setiap perpustakan memiliki selalu memiliki jumlah yang banyak dan
tersebar di dalam suatu daerah atau kota. dilihat dari fungsi atau kelembagaannya
sama dimanapun itu yang membedakan hanya struktur dan perkembangannya saja
faktor yang pertama adanya tanggapan terhadap berbagai jenis pustaka seperti
berbeda – beda terhadap berbagai jenis pustaka contohnya ada perpustakaan yang
hanya mengkhususkan diri pada buku saja atau perpustakaan yang hanya
baca yang berbeda dari segi intelekual, bentuk fisik dan bentuk huruf. faktor
mengingingkan cakupan subjek yang luas tidak terlalu terperinci atau ada juga
suatu subjek berbeda – beda intesitas intelektualnya maka muncul berbagai jenis
51
Sutarno, Op.cit.,hlm 27.
51
perpustakaan dengan koleksi yang disesuaikan dengan keperluan dan tingkat
intelektual pembaca.52
Perpustakaan dapat dibedakan dalam berbagai jenis hal ini sangat penting
karena dapat dijadikan landasan dalam mengetahui jenis perpustakaan yang ada di
kota Jogja. pembagian ini bertujuan untuk mengetahui dasar,fungsi dan tujuan
dari masing – masing perpustakaan yang ada. penulis hanya mengambil sebagian
jenis perpustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini, jenis perpustakaan yang
1. Perpustakaan umum
pertama adalah terbuka untuk umum artinya berlaku untuk setiap golongan tanpa
berasal dari masyarakat, dana dapat dikumpulkan melalui pajak dan dikelola oleh
52
Sulistyo Basuki,Op.cit.,hlm 41.
52
Menyadari peran penting perpustakaan umum dalam kehidupan budaya
arah hidup yang lebih baik, menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat
dan murah bagi masyarakat terutama informasi tentang topik yang berguna dan
dengan bantuan bahan pustaka, bertindak sebagai agen kultural yang berarti
sekitarnya.53
cita – cita kesempurnaan manusia jawa, perpustakaan ini terdiri dari tiga lantai
mencakup banyak koleksi dan ruang seperti koleksi anak – anak sekaligus ruang
untuk fasilitas anak, ruang dan layanan berbagai koleksi seperti koleksi umum,
53
Ibid.,hlm 46.
53
koleksi Braile,koleksi digital, koleksi langka, koleksi majalah dan koran, koleksi
secara resmi pada tanggal 2 Mei 1993, dioperasikan oleh cabang Dinas
menjadi Unit Pelaksana Teknis ( UPT ). sampai tahun 2007 UPT perpustakaan
dipindah dan menempati gedung baru di Jln Suroto No.9 Kotabaru Yogyakarta,
dengan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2008, UPT Perpustakaan pada tahun 2009
pengetahuan umum, bahasa – bahasa, ilmu dan teknologi. ditunjang juga dengan
mencari suatu informasi, disamping letaknya yang strategis di tengah kota akan
letaknya strategis karena berada di pusat kota dan zona wisata, perpustakaan ini
54
berbagai macam koran dan majalah tua dari era tahun 1940 – 2000 an, koleksi
yang ada sangat lengkap dan ditata berdasarkan urutan tahun koran itu terbit,
adanya berbagai koleksi koran atau majalah lama sangat membantu dalam
sebagai tempat yang sesuai untuk belajar dan mencari informasi yang diperlukan.
2. Perpustakaan khusus
yang dimiliki biasanya terbatas pada cakupan subjek tertentu sekaligus dengan
sendiri. ciri utama perpustakaan khusus yang dapat diamati adalah : memiliki
koleksi buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu, keanggotaan
hal ini pustakawan bisa melakukan penelitian lewat penelusuran literatur atau
55
mengarah kepada minat anggota perorangan dengan menyediakan jasa yang
dari koleksi pustaka yang sebagian besar berpusat pada tema – tema keagamaan
penggunanya tidak terbatas pada satu penganut agama tertentu saja karena
mengacu pada sifat yang umum tidak ada larangan pada penganut agama lain
56
Sulistyo Basuki,Op.cit.,hlm 49
57
Sejarah perpustakaan masjid dapat dilihat pada awal abad ke-7 melalui awal
munculnya islam dalam membuat perubahan secara menyeluruh dalam fase kehidupan
khususnya ilmu pengetahuan dalam hal ini adalah perpustakaan, lewat perintah wahyu
kenabian Muhammad SAW pertama yaitu membaca sehingga dibentuklah perpustakaan
masjid disebut sebagai maktabah,khazain al – maktabah atau perpustakaan Al
Qur’an.lewat kebiasaan umum masyarakat islam menempatkan koleksi – koleksi Al
Qur’an ditempatkan di berbagai masjid. sebagai tempat ibadah dibutuhkan pedoman yang
baik dan benar bagi umat muslim dalam menjalakan ibadah dengan itu harus ada
pembelajaran dari guru ataupun pembelajaran mandiri lewat koleksi Al Qur’an dan
hadits.perpustakaan masjid tampaknya menyediakan fasilitas pendukung tersebut dan
perolehan koleksi di masjid merupakan kegiatan yang sangat penting, mengarah pada
fenomena yang dikenal sebagai perpustakaan masjid. Lihat Hariyah “ Perpustakaan
Masjid : Upaya membangun kesadaran inklusif ’’, jurnal dokumentasi dan informasi, vol.
36, No. 2 ( Desember 2015 ), hlm 175.
56
ataupun masyarakat luas dalam menggunakan perpustakaan ini sebagai sarana
tahun 1995, perpustakaan ini kosong selama 10 tahun ( 2005 – 2015 ) karena tidak
koleksi dan kegiatan di Perpustakaan Masjid Gedhe Kauman. koleksi yang ada di
koleksi fiksi. 59
Sutarno, Op.cit.,hlm 41
58
57
perguruan tinggi ( pendidikan,penelitian, pengabdian masyarakat ) sesuai dengan
visi Tri Dharma. dari segi layanan terdapat perbedaan antara perpustakaan
perpustakaan sekolah dalam hal ini pustakawan berperan sebagai perantara antara
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada ( UGM ) yang mulai berdiri pada 1 Maret
masa itu wilayah kampus UGM masih menempati lingkungan Kraton. memiliki
Perpustakaan UGM Unit II, pada tanggal 31 juli 1975 Perpustakaan UGM pindah
Perpustakaan UGM Unit I yang terletak di sebelah selatan Gedung Pusat UGM.
Sekolah Pascasarjana UGM menjadi Perpustakaan UGM Unit III, baru mulai 1
april 2012 semua unit perpustakaan UGM menempati lokasi yang sama dengan
Perpustakaan UGM meliputi buku teks pengetahahuan umum yang terdiri dari
60
Sulistyo Basuki,Op.cit.,hlm 51.
58
( Skripsi,Tesis,Disertasi ), Karya Ilmiah, koleksi langka Hatta dari koleksi pribadi
meliputi buku dan jurnal dalam berbagai dan bidang seperti politik,
hubungan kausalitas yang dibentuk atas sebab dan akibat, lewat adanya keinginan
memelihara dan memberdayakan berbagai hasil karya manusia dalam bentuk ilmu
merupakan “conditio sine quoanon” yang artinya sesuatu yang tidak boleh tidak,
menjadi tempat yang bebas dari pencemaran atau netral dari bias, keragaman
koleksi yang mencakup topik dan aspek yang berbeda menunjukkan sketerbukaan
61
http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=769, diunduh tanggal 15 Januari 2022, jam
23.04
62
Sutarno, Op.cit.,hlm 54.
59
memahami perbedaan budaya yang dimiliki umat manusia. Sehingga menjadikan
perpustakaan sebagai lembaga inklusif dan non - ekslusif bagi budaya umat
manusia yang beragam.63 Jogja sebagai kota budaya dan pendidikan memiliki
kota, melihat berbagai koleksi literatur penunjang yang ada dapat memberikan
suatu pandangan dan akses informasi pengetahuan yang luas dalam memahami
atau historiografi sejarah, penulisan adalah sebagai pusat karena apa yang
dituliskan itulah sejarah disebut sebagai histoire recite. Sejarah sesuai yang
dikisahkan selalu mencoba menangkap dan memahami realita yang ada histoire
realite penulisan sejarah ini yang disebut historiografi, merupakan hasil dari
pengerjaan studi sejarah yang akademis dan kritis yang berusaha sejauh mungkin
lalu merupakan gagasan baru dalam sejarah historiografi, penulisan sejarah pada
60
lampau. makna dan fungsi sejarah lebih berarti daripada peristiwa - peristiwa yang
diungkapkan dengan masa lalu, sehingga yang menjadi tujuan utama bukan
kebenaran historis melainkan pedoman dan nilai yang akan diperoleh. dalam hal
merupakan suatu rekaman tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan
hasil tuang pikiran seseorang dalam sebuah buku, tidak terlepas juga dari
pengaruh sejarah intelektual dan ideologi karena dua hal tersebut sangat berperan
penting dalam membangun sebuah tulisan yang bertujuan sebagai media sarana
latar belakang sosiokultural para pemikir dengan tujuan tidak terjebak dalam
65
Ibid.,hlm 21.
61
tertulis melalui adanya dokumentasi berbagai mentifact66 sekaligus dengan aspek
menarik sejarah intelektual melalui dialektik antara ideologi dan penghayatan oleh
penganutnya. sejarah pemikiran atau intelektual selalu bermula dari teks, oleh
karena itu tidak hanya terbatas pada pemikiran perorangan dan pemikiran teoritis
Serikat Yesuit yang memulai misi di Jawa, dengan melihat juga rintangan yang
tidak adanya anggota Yesuit yang bisa berbahasa Jawa, prasangka bahwa orang
Jawa akan menolak pewartaan injil. Kondisi sosial tersebut dilaporkan oleh Pater
Y.B Palinckx S.Y yang berada di Jawa sejak 1859 kepada Roma tentang
Pada awalnya pusat misi Yesuit di Jawa adalah muntilan dan pada
pendidikan dan pembinaan calon imam pribumi dan praja. Menurut Van Lith
66
Mentifact adalah fakta dalam dokumen yang merupakan hasil gambaran secara
subjektif/abstrak sehingga memiliki perbedaan dari peristiwa/fakta yang terjadi secara
objektif.
67
Leo Agung S, Sejarah Intelektual, Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2018, hlm 2
-3
68
J.B Heru Prakosa,Op.Cit.,41
62
imam – imam adalah imam guru yang pada akhirnya membuat Serikat Yesuit
berpikir bahwa adanya imam imam pribumi merupakan akibat dari adanya usaha
– usaha dalam bidang pendidikan dan penanaman rohani yang bermutu tinggi,
sekaligus juga latar belakang Muntilan yang mempunyai potensi untuk panggilan
Tuhan.69
rumah sewaan yang dulu bernama Sultan Boulevard dan sekarang berganti nama
jalan I Dewa Nyoman Oka 22. Rektor dan magister novis pertama yang menjabat
adalah P. FX Strater ( 1882 – 1944 ) dibantu P.H Koch, Br. P. van der Voort dan
Br. J. van Zon. Pada tanggal 7 September 1922 pertama masuk lima novis Jawa
dan disusul dua novis Belanda yang menyelesaikan studinya di Mariendaal dan
melanjutkan pendidikannya Bersama novis – novis Jawa yang lain. Studi filsafat
selanjutnya para novis dan filosofan ini sangat berjasa dalam melakukan kontak –
kontak pertama didesa – desa sekitar Yogyakarta selain juga disatu sisi memang
Setahun kemudian di Kota Baru dibeli sebidang tanah yang luas untuk
karena setelah tahap novisiat para frater skolastik membutuhkan yuniorat selama
69
Ibid.,hlm 42.
70
Ibid.,hlm 44
63
dua tahun untuk mempelajari Bahasa Latin,Yunani,Jawa,Ilmu Sejarah dan
kemahiran berbicara, dua tahun selanjutnya dibangun lagi gedung - gedung baru
untuk menampung para frater yang memulai belajar filsafat pada bulan Oktober
1925.71
anggota Yesuit dan kader - kader yang mendapat panggilan untuk menjadi
filosofian hanya berjumlah sekitar 20 – 22 orang dan ditambah 11 orang imam itu
merupakan jumlah terbesar pada tahun 1936. Sekitar tahun 1931 para yunior dan
novis kolsani juga pindah ke Kolese St Stanilasius, bisa dikatakan pada masa -
masa ini sebelum Jepang masuk kegiatan Kolsani tidak sebatas internal saja
71
Ibid.,hlm 45
64
melainkan juga eksternal melalui paroki,stasi,kursus katekis,organisasi Moeda
visitasi ke rumah sakit Panti Rapih dll. Karya kerasulan ini tidak hanya ditangani
oleh Pater melainkan juga ditangani frater filosofian dan calon – calon teolog
Kolsani awalnya memang hanya dipakai sebagai rumah studi yang lebih
berfungsi sebagai rumah studi akhir maka dibutuhkan suatu ruangan khusus untuk
kolsani dan perpustakaan dari fungsinya bahwa Kolsani merupakan tempat belajar
untuk para calon – calon frater, filosofian dan teologian yang kebetulan di
sehingga disebut sebuah perpustakaan khusus milik Serikat Yesuit yang lebih
diperuntukkan khusus untuk kongregasi Serikat Yesus dan hanya bisa digunakan
khusus untuk para calon – calon yang belajar di kolese ini, baru pada tahun 1976
perpustakaan ini bisa digunakan secara publik.koleksi buku – buku yang ada di
sumber belajar atau pengajaran yang kebanyakan temanya lebih seputar bidang
teologi, meskipun disamping itu para calon – calon yang belajar di kolsani tidak
72
Ibid.,hlm 47
65
hanya belajar tema – tema seputar teologi saja melainkan juga belajar tema – tema
seperti sejarah,filsafat,sastra,budaya.73
Melihat Kolsani tidak terlepas juga dari sejarah perjalanan singkat karya
misi yang ada, perkembangan misi di Yogyakarta sangat berkembang dimulai dari
berdirinya Yayasan Kanisius tahun 1918 yang mengelola sekolah misi ( kecuali
Indonesia tanggal 15 September 1920 yang ikut berkarya juga di Yogyakarta. para
dalam misi pendidikan dan juga Yogyakarta merupakan pusat kebudayaan kraton
73
Wawancara dengan mbak Lia tanggal 22 Juni 2021 di perpustakaan kolsani
74
Ibid.,hlm 49
75
Elva Rahmah, Akses dan Layanan Perpustakaan Teori dan Aplikasi, Jakarta :
prenamedia group, 2018, hlm 2 – 3
66
Sistem layanan perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu perpustakaan
terbuka ( open access ) dan tertutup ( close access ). untuk perpustakaan terbuka
ruang koleksi dan mengambil langsung buku yang dibutuhkan, sedangkan untuk
sekedar untuk membaca tetapi juga mengetahui berbagai alternatif koleksi yang
mengakses sendiri buku – buku yang dibutuhkan, pengguna hanya bisa memilih
buku yang dibutuhkan melalui katalog dan mencatat nomor panggil ( call number
) bahan pustaka yang diperlukan pada slip peminjaman untuk diserahkan kepada
petugas.77
pada awalnya struktur perpustakaan ini hanya terdiri dari pemimpin dan satu
76
Ibid.,hlm 13
77
Ibid.,hlm 14
67
orang mitra saja karena koleksi buku yang ada masih belum terlalu banyak, dalam
membaca resensi, memberikan nomor buku, memberikan kata kunci dalam buku.
koleksi yang ada dan memiliki struktur kepengurusan yang tetap hingga sekarang.
78
terhadap penyimpanan dan pelestarian barang fisik seperti buku dan majalah,
pembuatan katalog tingkat tinggi bukan satu detail seperti penulis dan indeks
kedekatan fisik bahan terkait, bersifat pasif karena buku disusun secara fisik
dengan koleksi terbatas dengan informasi yang bersifat primer seperti buku,jurnal.
Dan bentuk mikro yaitu gambar,film,rekaman. selain itu juga ada yang bersifat
sekunder seperti katalog kartu, thesaurs dan berbagai alat pencari lainnya. Dalam
78
Wawancara dengan mbak Lia tanggal 22 Juni 2021 di perpustakaan kolsani
68
membantu pengguna dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan, bantuan
ini dan menyebabkan pemustaka akan lebih banyak berpindah dari koleksi cetak
ke web.79
tidak dapat dipisahkan dari studi filsafat dan teologi, para calon – calon teologian
hidup berdinamika dalam suatu komunitas mempelajari banyak hal seperti bahasa
latin, sejarah filsafat barat, filsafat agama dan kebudayaan. Terutama para frater
kebanyakan mempelajari kebudayaan jawa dan melakukan aksi – aksi sosial lewat
pengajaran agama dengan bahasa jawa di sekolah katolik setiap paroki kota
Yogya, selain itu juga melakukan kunjungan terhadap keluarga katolik di sekitar
desa – desa pinggiran Yogyakarta. topik studi yang dipelajari oleh calon – calon
teologian di kolsani ini berkisar pada teologi moral, teologi dogma tentang
hindu dan kitab suci.dari banyaknya tema studi yang ada maka dibutuhkan
literatur yang luas dan lengkap, awal ini yang membentuk perpustakaan kolsani
sebagai perpustakaan khusus dimiliki oleh lembaga yesuit yang pada awalnya
79
Anna Nurhayati, “ perkembangan perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan
informasi masyarakat “ , Jurnal Perpustakaan, Vol. 9, No. 1 ( 2018 ), hlm 24 - 25
69
den Bercken, SJ.80 para romo pengelola perpustakaan ini memiliki tugas yang
klasifikasi buku dilakukan oleh Rm van den Bercken SJ, sekaligus juga beliau
80
Seri HIS 6, Dari Rahim Kolsani Kenangan dan Refleksi 90 Tahun Kolsani,
Yogyakarta : Kolese Santo Ignasius Yogyakarta, 2013,hlm 5
70
Kolsani menempatkan sebuah bangunan/gedung tersendiri khusus
pada satu ruangan khusus berupa kapel81 sebagai ruang koleksi buku dan belajar.
seiring berjalan waktu semakin bertambahnya koleksi karena buku – buku yang
dipakai merupakan kiriman dari luar, diakibatkan belum adanya koleksi atau
membeli buku secara pribadi sehingga membutuhkan kiriman buku dari luar.
tahun 1992 ketika jumlah koleksi buku sudah semakin penuh dibangun suatu
dibuka pada tahun 1970 - 1980 an, sekitar tahun tersebut perpustakaan kolsani
belum terlalu dikenal secara luas karena koleksi buku yang ada hanya khusus
terdiri dari bahan – bahan ajar para calon frater atau theologian dan belum terlalu
banyak tema spesifikasi buku tentang pengetahuan yang lebih luas meskipun pada
awalnya sudah ada koleksi yang mencangkup tema tersebut tapi koleksinya masih
sangat terbatas.82 sehingga Akses perpustakaan pada awal berdirinya lebih banyak
81
Merupakan sebuah gereja kecil dalam asrama dan biara biasa digunakan untuk
ibadah atau sebuah persekutuan kecil
82
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara tanggal 28 Oktober 2021
71
Gambar 3. beranda dan ruangan kamar yang dulu digunakan sebagai tempat kegiatan
menambah gedung atau ruangan sudah menjadi suatu hal penting yang harus ada,
disebabkan perpustakaan tidak dapat digabungkan dengan unit kerja lain dalam satu
ruangan. Perpustakaan yang menempati gedung atau ruangan lain dibangun untuk
memenuhi persyaratan yang diperlukan, secara konseptual perpustakaan ini bisa lebih
representatif dan memberikan layanan atau suasana kerja yang sesuai. suatu bangunan
yang dibangun dan ditetapkan sebagai perpustakaan harus memiliki sejumlah ruangan
ruangan kerja pengolahan, ruangan kerja tata usaha/ administrasi, ruangan kepala
perpustakan, ruangan layanan, ruangan lobi atau ruangan pengumuman, ruang pertemuan
72
Dapat juga dilihat ada beberapa Perpustakaan jenis tertentu yang tidak
petugas,angggaran,pemakai dan ruang lingkup kegiatan yang relatif terbatas lebih tepat
untuk menempati suatu ruangan tersendiri. 83 Perpustakaan Kolsani masuk sebagai jenis
tidak membuat suatu gedung tersendiri, karena tujuan dasar adanya bangunan tambahan
lebih kepada memperluas kapasitas penyimpanan koleksi yang ada dan membuat suatu
sarana penggunan perpustakaan yang efektif dan memadai. Karena merujuk pada dasar
lembaga swasta keagamaan yaitu Serikat Yesus bukan dari institusi kedinasan ataupun
nasional, sehingga lebih melihat fungsional nya yang bergerak pada ke arah pendidikan
lingkup besar seperti sekolah, perguruan tinggi ataupun dari ruang lingkup kecil seperti
Pendirian perpustakaan Kolsani dapat didasari pada adanya kontribusi dalam hal
pendidikan khususnya dalam bidang teologi keagamaan dan lintas ilmu , dengan dilihat
dari adanya pembangunan kerja sama antara perguruan tinggi khususnya swasta seperti
fakultas Teologi wedha Bakti Universitas Sanata Dharma dan program studi S3 ICRS
73
kolsani lebih menjangkau pengguna yang bidang ilmu spesifiknya teologi dan filsafat,
terdapat ketentuan bagi publik yang ingin mengakses informasi di perpustakaan ini
dengan merujuk pada fungsi penggunaan sesuai kebutuhan pengguna dan fungsi
perawatan koleksi buku yang ada. ketentuan yang ada berupa informasi bisa diakses oleh
mahasiswa atau dosen yang belajar atau mengajar bidang – bidang teologi,filsafat, sejarah
sehingga memiliki kesinambungan penggunaan karena adanya korelasi bidang ilmu dan
koleksi buku bertema bidang ilmu yang sama, dari hal itu pemanfaatan koleksi menjadi
lebih efektif disamping itu juga akses perpustakaan juga dapat dimanfaatkan pengguna
publik dengan persyaratan yang berbeda dengan pengguna yang memiliki akses informasi
sesuai kebutuhan bidang ilmunya. akses informasi hanya bisa digunakan di tempat tidak
bisa dipinjam seperti pada perpustakaan umumnya sedangkan untuk pengguna khususnya
mahasasiswa atau dosen yang sedang mempelajari bidang ilmu jurusan teologi, filsafat
didasarkan pada istilah perpustakaan atau library mengacu pada media yang
15 : 35
74
Negara berkembang perhatian masyarakat terhadap eksistensi perpustakaan masih
daripada kebutuhan (needs). Faktor – faktor yang dapat dilihat sebagai pendorong
85
I Gusti Ayu Ketut Yuni Masriastri,”perpustakaan dan masyarakat informasi”,
Jurnal Al Maktabah, Vol. 3, No. 2 ( Desember 2018), hlm 73
75
BAB IV
berupa koleksi non cetak maupun cetak.86 Dalam sebuah perpustakaan definisi
86
Priyono Darmanto, Manajemen Perpustakaan,Jakarta : Bumi Aksara,2018,hlm
19
87
Peggy Johnson, Fundamentals Of collection Development & Management,
Chicago : American Library Association, 2004,hlm 1 dan 2
76
koleksi buku dalam sebuah perpustakaan bisa dikategorikan dalam
adanya suatu informasi yang didapatkan dan dikelola dengan terstruktur, dapat
dimasukkan dalam sebuah ruang lingkup bidang ilmu informasi. dua bidang ilmu
pertengahan abad XX 88
lewat bidang dokumentasi yang merupakan salah satu
bagian dalam ruang lingkup ilmu perpustakaan. lewat berbagai penelitian yang
bidang ini. perubahan yang terjadi pada ilmu informasi dan ilmu perpustakaan
88
Lebih tepatnya muncul dari bentuk ilmu ke penerapannya yang berupa
teknologi termasuk penemuan alat – alat yang paling awal digunakan dalam penyebaran
informasi.dimulai dari tahun 1450 munculnya Koran di daratan eropa dan pada tahun
1455 dimulai pengembangan mesin cetak oleh Johan Gutenberg. Masuk pada abad ke -19
muncul pengembangan kode morse dan telegraf oleh Samuel morse pada tahun 1837,
tahun 1861 pengembangan alat bernama kinematoskop untuk memutar slide oleh
Colleman Seller, pada tahun 1876 muncul mesin fotokopi pertama bernama mimeograph
oleh Thomas Alva Edison,selanjutnya muncul lagi penemuan alat berupa telepon oleh
Alexander Graham Bell sebagai telepon pertama di dunia lalu pada akhir abad ke-19
muncul lagi penemuan telepon yang menggunakan nomor tanpa operator pada tahun 1889
oleh Almon Strowger. masuk abad XX banyak perkembangan penemuan secara besar –
besaran dan lebih mutakhir, masuk tahun 1916 muncul pesawat radio pertama yang bisa
melakukan pemindahan saluran, tahun 1923 muncul penemuan televisi pertama oleh
Vladimir Kosma Zworykin lalu tahun 1946 terbentuk computer digital bernama Eniac I,
tahun 1957 diciptakan satelit buatan yang digunakan sebagai alat mata – mata oleh Rusia
diberi nama “Sputnik” dan pada tahun 1960 sebuah satelit bernama Echo I diluncurkan
dan dapat menerima gelombang radio bumi dengan satelit ini memudahkan manusia
untuk berkomunikasi. Lalu baru pada tahun 1973 internet mulai muncul memasuki tahun
1981 dengan adanya internet akhirnya computer mulai dijual di pasaran dan di tahun
1994 mulai muncul perusahaan layanan internet bernama Yahoo!, lalu pada tahun 1999
internet semakin berkembang dengan munculnya google.com sebagai situs penyedia jasa
informasi. lihat “ Periode Sejarah perkembangan teknologi informasi & komunikasi”,
https://tirto.id/periode-sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-komunikasi-glE4,
diakses tanggal 17 mei 2022, jam 16 : 44
77
perkembangan yang terjadi dalam dua bidang ilmu yaitu informasi dan
penelitian di bidang ilmu informasi yang terarah pada aspek kuantitatif dan
informasi dan aspek lainnya yang dapat digali lewat perilaku informasi seseorang.
dalam bidang ilmu perpustkaan penelitian juga mengalami perubahan dari fokus
Ilmu informasi dan ilmu perpustakaan dapat dilihat sebagai dua ilmu
informasi yang bersifat eksternal tanpa kognisi dan emosi tertentu sedangkan ilmu
infomrasi mempelajari informasi dari sisi internal. emosi dan kognisi seseorang.
kognisi dan emosi yang dipelajari dalam ilmu informasi, ilmu perpustakaan telah
penggunanya.89
89
Sulistyo Basuki,Putu Laxman Pendit,Ida Fajar Priyanto, Memetakan
Perkembangan Ilmu Perpustakaan & Informasi Di Indonesia : Prosiding Diskusi
78
Dalam menyimpan koleksi dibutuhkan juga suatu perawatan khusus untuk
menjaga kondisi fisik buku, cara merawat koleksi perpustakaan Kolsani sama
atau pencegahan terhadap bahan pustaka agar tidak rusak akibat kelembababan
menggunakan cara Restoration yaitu memperbaiki buku yang rusak dengan cara
bahan rapuh dengan perekat atau bahan penguat lainnya. 90 perawatan koleksi yang
dilakukan oleh Perpustakaan kolsani secara garis besar masih menggunakan cara
yang manual dan menggunakan cara - cara umum yang dilakukan kebanyakan
berjamur,melakukan perekatan dengan lem atau menjahit kertas dan sampul buku
yang sobek/terlepas.
79
Gambar 4. Basement dan Rak penyimpanan buku
perpustakaan Kolsani juga dapat dilihat dan didasarkan pada beberapa hal seperti
pengaruh udara,cahaya dan suhu. karena sebelum itu letak penyimpanan koleksi
buku masih di luar terletak di beranda asrama kolsani belum berada di ruangan
yang tertutup, rentan terkena polusi udara ataupun panas matahari sehingga bisa
lembab untuk menjaga kualitas kertas buku meskipun tidak menjamin semua buku
dalam kondisi yang baik, karena terdapat juga sebagian buku khususnya koleksi
buku – buku lama yang bahan kertas nya cukup rentan terkena serangga perusak
seperti rayap atau kutu buku. Terdapat beberapa faktor kerusakan terhadap koleksi
buku di perpustakaan pada umumnya seperti faktor fisik dan faktor biologi, dari
terdapat dua sumber cahaya yaitu cahaya matahari dan cahaya lampu listrik akibat
80
dari adanya cahaya tersebut dapat menghasilkan kerusakan terhadap kertas buku.
akibat cahaya ultraviolet ini dapat terjadi dengan pudarnya tulisan dalam
buku,sampul buku,warna cetakan, kerapuhan kertas. adanya uap air dan oksigen
dalam udara dapat mempercepat kerusakan dengan timbulnya noda warna kuning
agak kecokelatan sekaligus membuat kekuatan serat pada kertas buku menurun,
temperatur dan kelembaban memang berpengaruh penting pada kondisi buku bila
dan kelembapan udara maka kertas akan lebih awet. Sebaliknya bila temperatur
berubah semakin tinggi maka kertas akan cepat rusak lewat perubahan volume
tumbuhnya cendawan92 selain itu juga didukung dengan partikel – partikel yang
berperan penting dalam kerusakan pada kertas sepert pasir halus,garam,polusi dari
knalpot atau industri, partikel kecil seperti besi atau timah partikel ini yang
berbahaya bagi manusia dan juga dapat menimbulkan noda permanen pada kertas.
Dari segi faktor biologi bahan pustaka terdiri dari bahan organik yang rentan akan
jenis serangga hidup dengan sumber makanan yang berasal dari buku, beberapa
serangga utama penyumbang kerusakan pada kertas atau jilid buku yaitu
92
Sejenis jamur yang besar berbentuk payung biasa tumbuh di batang kayu yang
telah lapuk
81
kecoa,kutu buku, rayap,larva kumbang bubuk dan ngengat.selain itu juga manusia
berperan dalam perusakan bahan pustaka karena sebagai pelaku penting dalam
kerusakan ini tidak dapat diperkiran karena terjadinya cepat dan meluas dampak
kerusakanya, bencana yang dapat merusak bahan pustaka seperti gempa bumi,
Secara letak penempatan koleksi buku yang ada dari awal berdirinya
pribadi frater atau calon teologian yang belajar kolese ini, letak koleksi buku
paling awal sebagai perpustakaan pribadi berada di sebuah kapel yang berdekatan
dengan ruangan pribadi para calon frater yang tinggal di asrama ini. Kapel
tersebut bernama kapel maria sekarang beralih fungsi ruangan menjadi ruangan
televisi, secara arsitekstur ruangan kapel ini dibentuk dengan bentuk segi enam,
ruangan kapel ini dimanfaatkan sebagai penyimpanan buku yang dibuat dengan
rak buku kayu yang menempel di dinding melingkar mengikuti sudut ruangan
kapel. terdiri dari tiga lantai fungsinya lantai pertama sebagai tempat baca
ataupun belajar dan lantai ke dua maupun lantai ketiga sebagai tempat
93
Pudji Muljono, “Kerusakan Buku di Perpustakaan dan Penanggulangannya :
Studi Kasus di Institut Pertanian Bogor”, Jurnal Perpustakaan Pertanian.vol.5,No 2.
( 1996 ),hlm 53
82
kuat pengguna yang menggunakan kapel ini untuk keperluan baca harus menaiki
buku yang ada, koleksi berpindah tempat ke bagian depan dari asrama Kolsani
pada awalnya di ruang depan beranda terdapat berbagai kamar /ruangan yang
menggunakan ruang – ruang yang ada, kamar yang digunakan para romo menjadi
kantor yang mengurus tata kelola perpustakaan, letak koleksi buku menempati
suatu ruangan khusus yang cukup luas sekarang dijadikan sebagai garasi mobil
letak buku yang ada waktu itu menempati beranda yang cukup panjang berdekatan
dengan akses koleksi berpindah di ruang depan dari perpindahan ini memiliki
dampak yang efektif bagi kondisi lingkungan untuk belajar ataupun sekedar
83
membaca buku, karena letaknya yang berdekatan dengan taman sehingga
Gambar 6. beranda yang menghadap taman dan garasi mobil bekas ruang
semakin banyaknya koleksi buku yang bertambah dimulai awal koleksi pribadi
yang ada diubah menjadi sebuah perpustakaan yang bisa digunakan untuk umum,
pembentukan perpustakaan ini sudah dimulai pada tahun 1976 dengan akses
layanan yang masih terbatas meskipun secara garis besarnya perpustakaan ini
sudah bisa mulai diakses secara umum. penggunaan perpustakaan secara umum
ini tepatnya lebih banyak diakses oleh kalangan para romo,mahasiswa dan dosen
yang sedang menempuh pendidikan atau mengajar dalam perguruan tinggi swasta
84
sendiri masuk dalam ciri perpustakaan khusus karena disamping itu juga pada
awal terbentuknya perpustakaan ini belum terlalu banyak dikenal oleh masyarakat
luas di Yogyakarta.
menggunakan cara yang manual termasuk dalam hal katalogisasi dan klasifikasi,
berkaitan dengan informasi detail setiap koleksi buku yang ada. Istilah katalog
didefinisikan sebagai daftar barang atau benda yang terdapat pada suatu tempat
fisik bahan pustaka, isi, ataupun informasi lainnya seperti judul bahan pustaka,
sistem kartu kartotik, karena belum tersedianya komputer pada periode tahun
mengakses atau mencari koleksi buku yang ada. Kelebihan penggunaan kartu ini
tahun itu. letak penempatan kartu berada dalam sebuah laci dan memiliki sebuah
85
berdasarkan nama pengarang dan nomor – nomor pengelompokan tema dari
Pada tahun 1992 letak perpustakaan berpindah tempat pada sebuah gedung
baru, perpindahan ini didasari oleh semakin banyaknya koleksi buku sehingga
ada. Pada tahun ini juga perpustakaan sudah diresmikan dan terbuka luas untuk
umum gedung ini sampai sekarang tetap digunakan sebagai perpustakaan dan
masih mempertahankan kondisi asli dari awal dibangun, selain koleksi buku hal
lain yang menjadi dasar perpindahan adalah untuk menjaga kualitas kondisi fisik
buku terutama untuk koleksi pustaka lama yang ada agar bisa memiliki daya umur
yang kuat. Gedung perpustakaan kolsani memiliki beberapa lantai yang terdiri
86
dari basement berfungsi sebagai penyimpanan koleksi selain itu ada sirkulasi yang
selain itu terdapat juga ruang baca bagi pengunjung perpustakaan selanjutnya di
lantai atas digunakan sebagai kantor tapi tidak berfungsi sehingga suatu waktu
Selain tata letak dari penyimpanan koleksi bagian penting yang tidak
sama dengan penerbit buku atau memesan secara online di luar negeri dengan
sumbangan pihak eksternal atau internal, dalam hal ini pihak eksternal bisa
dikategorikan sebagai adanya orang awam yang memiliki minat tinggi terhadap
tertentu.dalam segi internal biasanya buku bisa juga diperoleh dari koleksi pribadi
romo karena ada sebagian koleksi di perpustakaan kolsani merupakan hibah dari
romo yang tinggal di kolsani. pemberian buku ini dengan alasan karena memang
romo tersebut gemar mengoleksi banyak buku dan sengaja diberikan kepada pihak
perpustakaan.
87
Gambar 8. Perpustakaan kolsani sekarang
Sumber : kolsani.or.id
diterima baik dari pembelian atau dari penerimaan melewati tahap sortir dengan
pengguna.95 Prinsip dasar dalam pemilihan koleksi dasarnya terdiri dari pemilihan
pengguna.disamping koleksi buku yang wajib dan berada dalam tema tertentu
juga harus mempunyai koleksi yang beragam tema dengan tujuan agar pengguna
bisa memperluas wawasan ilmu pengetahuan, selain itu juga pemilihan dalam hal
buku yang berkualitas tolak ukur tingginya kualitas suatu buku dapat dilihat dari
88
susunan,ilustrasi dan fisik buku.dalam hal pengadaan dilihat dari pembelian buku
digunakan oleh setiap perpustakaan, adanya cara ini dapat dilakukan dengan
pemilihan koleksi yang benar sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia.
Dalam pengadaan koleksi diperlukan juga sebuah sarana sebagai alat bantu
dalam mencari informasi tentang terbitan terbaru dari penerbit, beberapa sarana
yang digunakan yaitu resensi buku dalam majalah atau surat kabar resensi
merupakan tinjauan suatu buku yang berisi penilaian objektif terhadap buku
mengetahui buku terbitan baru baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. 96
benda/bahan pustaka yang sama atau usaha menata sebuah wawasan secara
96
F. Rahayuningsih, pengelolaan perpustakaan, Yogyakarta : Graha
Ilmu,2007,hlm 14 - 18
89
menghasilkan urutan yang bermanfaat,penempatan yang tepat,penyusunan
berdasar pada penomoran yang sederhana dan tinggi buku. Sistem Klasifikasi ini
pada awalnya digagas oleh romo Van der becken SJ dengan tujuan untuk
memperhitungkan efisiensi tempat, secara garis besar tujuan sistem klasifikasi ini
supaya buku tidak terselip dengan buku lain atau lebih kepada memperhitungkan
buku lebih mudah ditemukan dan tidak hilang. dapat digambarkan bahwa setiap
rak buku yang memiliki nomor klasifikasi dengan tema sekian memiliki
perbedaan nomor klasifikasi berdasarkan tinggi buku dengan rak yang berbeda
dan tidak berada dalam satu tempat, sehingga tema koleksi dalam perpustakaan
kolsani tidak terlalu banyak dengan tujuan agar tidak menumpuk buku terlalu
97
Syahdan dkk, “Analisis Penerapan Sistem DDC dalam penolahan pustaka”,vol
2. No 1. (2021),Jurnal Edukasi Nonformal,hlm 66 – 67.
98
klasifikasi yang digunakan perpustakaan pada umumnya termasuk perguruan
tinggi menggunakan sistem DDC ( Decimal Dewey Classification ) disebut juga sistem
persepuluhan dewey, dibuat oleh Melvil Dewey pada Tahun 1873 dan pertama kali
diterbitkan pada tahun 1876 sistem ini terdiri dari banyak edisi yang berkembang setiap
tahunnya untuk memasukkan subjek sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.DDC merupakan klasifikasi yang paling banyak digunakan diseluruh dunia dan
sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.lihat Towa P Hamakonda,1978.Pengantar
Klasifikasi Persepuluhan Dewey, Jakarta : BPK Gunung Mulia,hlm 2
99
klasifikasi nomor tinggi buku bertujuan agar buku baru tidak terselip dengan
buku lama, dapat dicontohkan dalam suatu ruang terdapat rak buku dengan kategori tema
tertentu dan setiap rak mempunyai tinggi A,B,C,D,E.misalnya suatu waktu bila ingin
menambahkan buku dengan tinggi D maka akan diberi dengan D nomor sekian
melanjutkan nomor urutan koleksi terakhir di tinggi D nomor sekian dengan kata kunci
yang sama.nomor klasifikasi terdiri dari angka-huruf-angka angka depan menunjukkan
90
perguruan tinggi atau perpustakaan pada umumnya setiap rak buku yang memiliki
klasifikasi tema tertentu hanya menempatkan setiap buku yang berkaitan dengan
klasifikasi tema tersebut dalam satu tempat. sehingga banyak buku yang terselip
dari banyaknya tinggi buku yang lain dan ketinggian buku dalam suatu rak hanya
acak, berbeda dengan penempatan buku di perpustakaan kolsani karena setiap rak
klasifikasi tema,huruf menunjukkan tinggi dan angka terakhir berarti nomor urutan dari
nomor buku sekian.
100
Wawancara dengan Mbak Lia tanggal 28 Oktober 2021 di Perpustakaan
Kolsani
91
Koleksi buku dalam perpustakaan kolsani secara keseluruhan mengikuti
budaya. pada awalnya tema koleksi tersebut dibutuhkan sebagai sumber belajar
bagi para calon teolog,frater atau romo yang tinggal di kolsani,melihat kolsani
yang sejak awal digunakan sebagai sebuah rumah studi maka membutuhkan
referensi yang cukup banyak karena tema ilmu yang dipelajari pada awalnya
secara garis besar merujuk pada bidang teologi khususnya teologi agama katolik.
didasari oleh koleksi buku dengan tema yang bervariasi dari berbagai referensi
perpustakaan ini para calon teolog banyak mempelajari berbagai tema ilmu lain
sebagai acuan sehingga koleksi buku yang ada bertambah dan bisa digunakan
orang banyak.
ada sehingga tidak ada spesifikasi tertentu dalam koleksi buku di perpustakaan
perpustakaan kolsani yang koleksi bukunya dari awal bersifat default. dalam
artian sejak awal koleksi buku yang ada diatur dan disesuaikan hanya berdasarkan
101
Suatu buku dikatakan khusus atau langka dapat didefinisikan sebagai berikut,
langka berarti bila seseorang mencari suatu buku tapi sudah tidak tersedia lagi di pasaran
dan harus mencari di suatu tempat atau toko tertentu yang kemungkinannya persediaan
buku tersebut bisa suatu waktu akan habis, dalam hal ini perpustakaan kolsani pernah
memiliki pengunjung yang mencari suatu koleksi buku yang susah ditemukan diluar dan
ternyata perpustakaan kolsani memiliki koleksi tersebut. sedangkan khusus berarti
memang koleksi buku tersebut tidak tersedia atau beredar di tempat lain, hanya pihak atau
seseorang tertentu yang memilikinya.
92
sebuah buku yang memiliki judul sejarah revolusi Indonesia maka buku tersebut
langsung dimasukkan dalam buku yang berklasifikasikan tema sejarah ini berlaku
juga dengan buku lain yang memiliki klasifikasi tema berbeda. secara garis besar
perpustakaan kolsani sendiri hanya mengatur koleksi buku secara lebih dengan
random/acak mengikuti kesesuaian tema buku dan klasifikasi tema yang ada.
khusus meskipun tidak dimasukkan dalam suatu kategori tertentu, dari berbagai
macam tema koleksi ada sebagian koleksi yang bisa dianggap khusus di
102
Claverbond merupakan buku catatan harian misionaris Jesuit yang melakukan
misi di Indonesia biasanya berisi tentang keadaan suatu kota yang disinggahi ketika
dalam perjalanan misi.karena pada masa kolonial jumlahnya masih sedikit atau bahkan
belum ada tulisan mengenai gambaran tentang daerah - daerah di Indonesia yang
disinggahi para misionaris,claverbond bisa juga berupa foto kegiatan tertentu dalam suatu
daerah.
93
Perpustakaan Kolsani juga banyak memiliki koleksi brosur dan majalah
lama disebut sebagai brosur karena buku tersebut memiliki ketebalan yang kurang
tema yang ada di perpustakaan Kolsani, selain majalah umum ada juga majalah
lama dari luar negeri seperti majalah Etudes103yang bertema teologi dan terbitan
dari Negara Prancis. secara garis besar penempatan perpustakaan kolsani dengan
tiga lantai dengan tujuan selain memang untuk mengantisipasi jumlah buku yang
bertambah, juga dari bertambahnya jumlah majalah yang ada karena memang
koleksi majalah yang didapatkan cukup banyak dan dijadikan menjadi satu jilid.
sehingga memakan ruang cukup banyak karena ketebalan jilid tersebut, apabila
suatu waktu penuh maka dibutuhkan sebuah ruangan lagi untuk menyimpan rak
tambahan
103
Etudes merupakan majalah yang didirikan pada tahun 1856 oleh orang Yesuit
Jean ( Ivan ) Gagarin yang berasal dari Rusia dan Charles Daniel.awalnya publikasi
konten majalah membahas tema teologis, baru pada awal abad ke-20 mengacu banyak
tema budaya.publikasi majalah secara teratur secara bulanan atau dua minggu sesuai
periode. Sempat berhenti pada tahun 1880 – 1888 akibat pengusiran Yesuit di Prancis dan
1940 – 1944 adanya pendudukan Jerman di Prancis. Majalah ini telah memiliki 11.000
pelangan dan 30.000 lebih pembaca. Beberapa judul besar artikel dalam majalah dibagi
seperti internasional,masyarakat,agama,budaya penulis artikel kebanyakan adalah
akademisi. Majalah ini secara garis besar bertujuan untuk membangun dialog dengan
budaya kontemporer dan juga memberi solusi terhadap berbagai masalah utama yang di
hadapi dalam dunia kontemporer. Lihat “la Revue Et son Histoire”, https://www.revue-
etudes.com/la-revue-et-son-histoire, diakses tanggal 22 Juni 2022, jam 16 : 33
94
Gambar 11. Brosur dan majalah lama
Hal utama yang juga cukup penting dalam sebuah perpustakaan yang
dapat dilihat adalah penataan buku dalam suatu rak atau lemari. dalam
papan rak dalam perpustakaan kolsani bisa diubah atau diganti sesuai dengan
bertambahnya buku. Tujuan penataan rak ini untuk lebih membuat pandangan
95
Gambar 12. Penataan dan pemberian space/ruang dalam rak buku
koleksi lama, dengan tujuan lebih merawat buku tersebut karena apabila diberikan
kepada pihak luar belum tentu dapat diterima dan menjaga agar buku lama tidak
langsung dibuang. Alasan lain yang mendasari karena memang terkadang ada
menggangap beberapa buku lama itu sangat berharga dalam beberapa hal untuk
tujuan seperti penelitian, mencari sebuah referensi, atau sekedar membaca. Salah
satu ciri khas koleksi buku lama terdapat pada bahan penjilidannya banyak buku
lama yang masih menggunakan jilidan dengan bahan jahitan atau lem, ada juga
beberapa koleksi buku yang dibuat dari satu kertas besar dan dilipat menjadi
merobek pinggiran kertas setiap halaman cara ini harus dilakukan dengan cermat
96
Gambar 13. Buku dari hasil lipatan kertas besar
lebih menjaga kepada originalitas buku dengan menghindari buku dari hasil
dapat ditemukan dalam perpustakaan kolsani selain koleksi yang cukup tua adalah
banyaknya jurnal atau majalah yang bisa ditelusuri langsung per artikel sehingga
jurnal/majalah tersebut.104dengan hal itu dan adanya tema koleksi yang sesuai
104
Dalam mencari jurnal/majalah bila dalam perpustakaan umumnya pengguna
hanya diberikan akses sendiri untuk menelusuri tema yang dibutuhkan sehingga
membutuhkan waktu atau usaha yang cermat dalam mencari tema yang ada dalam setiap
jurnal/majalah. Perpustakaan kolsani menggunakan cara tersendiri dalam hal mengakses
jurnal/majalah dengan langsung memberikan kata kunci per tema artikel dalam komputer
pencarian. Sebagai contoh ingin mencari tema jurnal/majalah terkait “sejarah
komunisme” maka akan langsung muncul di sistem pencarian judul artikel
“pemberontakan komunis yang gagal tahun 1948 & 1965” lengkap beserta nama penulis
dan tahunnya.
97
dengan kebutuhan pengunjung membuat perpustakaan kolsani bisa bertahan dan
dikenal oleh kalangan mahasiswa ataupun dosen sebagai alternatif dalam mencari
manual. Di era globalisasi seperti sekarang banyak masyarakat yang ingin mencari
sudut pandang para ahli yaitu Daniel Bell dan Manuel Castells dapat dijelaskan
industrial yaitu penemuan miniatur sirkuit elektronik dan optikal yang mampu
dalam setiap keadaan struktur sosial, dalam masyarakat post industrial integrasi
internet telah masuk dalam berbagai kehidupan dan menciptakan sebuah identitas
sosial.105
98
pendidikan khususnya perpustakaan sudah banyak teknologi yang digunakan
mengenai buku yang akan diakses. pada sisi tertentu dapat ditemukan jenis
berkembang.
dilakukan sejak tahun 1994 berawal dari penerbit buku kanisius yang menawarkan
perkembangan teknologi yang mulai signifikan pada tahun itu. pengelolaan buku
agar bisa dimasukkan sebagai data katalog buku di komputer melalu beberapa
proses tertentu seperti dari pembelian buku kemudian dilihat ulang dan
dimasukkan dalam program Fox pro dengan jumlah 100 buku setiap file nya
dengan tujuan tidak memberatkan beban processor dalam komputer, setelah itu
diberikan kata kunci106 dan klasifikasi buku kemudian diberikan nomor induk
106
Kata kunci dalam perpustakaan Kolsani didasarkan pada kata kunci yang
spesifik, contohnya terdapat buku memiliki kata kunci “sejarah maritim” dan terdapat
99
buku dengan tujuan untuk mengetahui jumlah buku setiap eksemplarnya. terakhir
diberikan cap dan stiker di sampul/ halaman depan buku, cap buku depan
menunjukkan nomor induk buku dan stiker menunjukkan penomoran dalam rak
buku setelah itu data diproses lagi dalam server pencarian komputer yang
tambahan buku bertema sejarah perang maritim di Indonesia maka akan dikategorikan
lagi sebagai sejarah “perang maritim”sehingga apabila ingin mencari buku sejarah perang
maritim akan muncul judul buku spesifik dengan judul “sejarah perang maritim di
Indonesia”.
107
Wawancara dengan mbak Lia tanggal 28 Oktober 2021 di Perpustakaan
Kolsani
100
waktu pinjam dan denda keterlambatan pengembalian buku dapat dilakukan
dengan mesin yang difungsikan oleh satu individu. Beberapa teknologi yang bisa
memiliki cara kerja dengan mengubah pesan menjadi sinyal elektronik untuk
( RAM ) dan Read Only Memory ( ROM ). sistem kerja memori RAM dapat
diakses secara bebas oleh penggunanya untuk melihat kata yang tersimpan atau
menulis data yang baru, untuk memori ROM sistem kerja mengarah kepada
mempertahankan teknis penggunaan yang lama, sistem foxpro yang ada masih
108
Electronic mail ( e-mail ) merupakan sarana kirim pesan yang membutuhkan
koneksi internet dan pengiriman pesan e-mail tidak membutuhkan waktu yang banyak
hanya dalam hitungan detik pesan dapat diterima atau terkirim. Pengiriman pesan lewat e-
mail bisa dengan berbagai medium seperti dokumen,video,foto,dll. Sejarah e-mail
berhubungan dengan sejarah perkembangan internet pada tahun 1968 saat Departemen
Pertahanan Amerika U.S Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA )
mengadakan penelitian untuk menghubungkan sejumlah komputer unruk membentuk
jaringan organik,Penelitian ini bernama Advanced Projects Agency Network ( ARPANET
).penemu program ini bernama Ray Tomlinson merupakan karyawan Bolt,Beranek dan
Newman ( BBN Technologies ) sebuah perusahaan yang dikontrak Departemen
Pertahanan Amerika Serikat untuk membangun ARPANET.tahun 1972 Ray Tomlinson
memodifikasi dan menggabungkan program yang sudah ada untuk dikembangkan,
perangkat lunak inovatif yang dia ciptakan disebut SNDMSG teknologi ini
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan menerima file di mesin yang berbeda.
Untuk terbentuk sebuah komunikasi pengirim dan penerima harus memiliki alamat email,
Ray Tomlinson juga membuat sebuah ikon @ atau “at” sebagai pemisah id user dan
domain pada sebuah alamat yang banyak digunakan sampai sekarang. Lihat “mengenal
apa itu email dan sejarahnya” , https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-apa-itu-
email-dan-sejarahnya-1vE0BFngNHo/full ,diakses tanggal 30 juni 2022.jam 13 : 43
109
E.Koswara dkk,Dinamika Informasi dalam Era Global,Bandung : PT Remaja
Rosdakarya,1988,hlm 97 – 98.
101
menggunakan versi lama karena beberapa alasan dari kesulitan sistem foxpro ini
untuk beradaptasi dengan versi foxpro terbaru dan kegagalan sistem pencarian
memiliki sebuah kata kunci tersendiri dalam sistem pencariannya dengan tujuan
agar lebih mudah mencari buku tidak hanya berdasarkan judul buku dan
pengarang.
Dari penggunaan sistem fox pro di tahun 1994 sampai sekarang tidak ada
perubahan yang berarti, karena memang sistem ini masi cocok atau kompatibel
dengan versi software windows komputer yang lama ini.disamping itu setiap
teknologi juga memiliki sisi kelemahannya, Beberapa hal yang mendasari sistem
teknologi ini bertahan dapat dilihat dari berbagai faktor yaitu usia sistem yang
cukup lama sehingga bila suatu waktu rusak akan sulit menemukan cadangan
untuk sistem ini. juga sulitnya untuk mencari teknisi khusus untuk bidang ini. dari
beberapa hal diatas juga berhubungan dengan sumber daya manusia yang ada di
perpustakaan Kolsani karena tidak adanya SDM yang memiliki keahlian khusus
komputer sekarang.
untuk fasilitas pengunjung perpustakaan lewat web dalam mencari katalog koleksi
perpustakaan dan bersifat bisa diakses secara umum. dalam mengakses koleksi dapat
dengan mengetik kata kunci judul,pengarang,subjek,no klasifikasi.lihat Wahyu Suprianto
dan Ahmad Musin,2008.Teknologi Informasi Perpustakaan : Strategi Perancangan
Digital,Yogyakarta : Kanisius,hlm 134.
102
mengoperasikan sebuah teknologi, karena ada sebagian pustakawan yang
cara manual. Penguasaan teknologi informasi dari segi teoritis dan praktis penting
itu akan memunculkan peran baru sebagai pustakawan dengan sebagai teknisi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
111
Testiani Makmur, “Teknologi Informasi : Dampak dan Implikasi Bagi
Perpustakaan,Pustakwanserta Pemustaka”,Jurnal perpustakaan dan ilmu Informasi INFO
BIBLIOTHECA,Vol.1 No. 1 ( 2019 ) hlm 68 - 69.
103
pada umumnya, adanya perpustakaan ini juga sebagai bagian dari pengisi identitas
kota Yogyakarta sebagai kota pelajar. Dari berbagai jenis perpustakaan yang ada
dari pengelolaan lembaga Serikat Yesus. Adanya latar belakang sejarah Kota
semua ras,agama,setiap kelompok tanpa ada batasan tertentu, hal ini dapat dilihat
dari perpustakaan Kolsani yang bisa menyediakan sarana literasi bagi semua
kalangan begitu pula juga perpustakaan pada umumnya. Setiap literasi memiliki
nilai yang sama bagi penggunanya yaitu menambah wawasan dan membuka suatu
pola pikir kritis, yang membedakan hanya dalam cara pelayanan dan
bersifat tertutup sehingga akses penggunaan untuk literasi terbatas karena hanya
tertutup dengan tujuan untuk benar – benar merawat kondisi buku yang ada agar
104
Selain latar belakang sejarah kota jogja yang berhubungan dengan
visi besar yang sama dengan perpustakaan lain yang terdapat di Yogyakarta yaitu
menggunakan perpustakaan.
tidak terlalu mencolok atau jarang diketahui. Secara umum biasanya perpustakaan
konvensional hanya dimiliki sebuah institusi atau lembaga tertentu sifatnya hanya
bisa berupa sebagai perpustakaan pribadi yang aksesnya hanya diberikan kepada
pengguna yang menjadi bagian dari institusi itu. Yang menjadi titik poin penting
banyak dijadikan sebagai bahan rujukan khususnya dari tema sejarah,filsafat dan
teologi.
105
bertujuan untuk membuat suasana lingkungan dan kondisi efektif bagi
adanya fasilitas internet seperti Wifi danya media tersebut menghilangkan makna
dan versi teknologi yang dimiliki sudah lama sehingga sulit untuk kompatibel
dengan versi baru yang ada sekarang. meskipun Perpustakaan Kolsani juga
memiliki sebuah web browser tersendiri yang bisa diakses dalam kolsani.id yang
berupa pencarian buku tapi fiturnya masi kurang lengkap dibanding dengan web
5.2 Saran
media sosial ataupun blog web tersendiri untuk perpustakaan Kolsani. Bisa
106
dengan melakukan promosi atau pengenalan perpustakaan klasik kepada
barang yang digunakan dari awal berdirinya perpustakaan ataupun menulis buku
bila sarana teknologi stagnan akan tertinggal dengan kemajuan teknologi yang
berjalan terus.
Daftar Pustaka
Buku
107
G, Moedjanto, 1976, Sejarah Gereja Kotabaru Santo Antonius dan Kehidupan
Umatnya, Yogyakarta: Panitia Peringatan 50 Tahun Gereja St Antonius
Kotabaru Yogyakarta.
Soekanto, S,1985, Max Weber dan Konsep - Konsep Dasar Dalam Sosiologi,
Jakarta: CV Rajawali.
Skripsi
108
Zulkifli,2016, “Ordo Serikat Jesus Dalam Katolik : Studi Terhadap Pelayanan di
Kolese Santo Ignasius Kotabaru Yogyakarta”, Skripsi, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Jurnal
109
Daftar Pustaka
Buku
Guth, K. (2016). The Sage Enyclopedia Of Corporate Reputation . Thousand Oaks : SAGE
Publication.
Heru Prakosa, J. (1993). Menyesuit lewat Kolsani. Yogyakarta: Kolese Santo Ignasius.
Jones, P. (2009). Pengantar Teori - Teori Sosial dari teori Fungsionalisme hingga Post-
modernisme. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Provinsi Indonesia Serikat Yesus. (1987). Ciri - ciri khas Pendidikan pada Lembaga
Pendidikan Yesuit . Yogyakarta: Kanisius.
Rosariyanto, F. H. (2009). Van Lith Pembuka Pendidikan Guru di Jawa Sejarah 150 th
Serikat Jesus di Indonesia . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
SJ, A. H. (2009). 150 Tahun Serikat Yesus berkarya Di Indonesia . Jakarta: Cipta Loka
Caraka.
SJ, A. M. (1985). Sejarah Ordo Yesuit Selayang Pandang : dari Ignatius hingga Peter-Hans
Kolvenberg 1491 - 1984. Yogyakarta : Kanisius .
Soemardjan, S. (1981). Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Gadjah Mada University
Press.
111