Anda di halaman 1dari 6

ALAT PEMBUAT ARANG SEKAM PADI

1. Pendahuluan

Arang sekam padi dihasilkan dari pembakaran sekam padi yang tidak sempurna, yaitu
pembakaran yang tidak membuat sekam menjadi abu. Arang mengandung karbon dan berbentuk
padat dan berpori. Pori pori tersebut sebagian besar tertutup oleh hidro-karbon dan senyawa organik
lain yang terdiri dari abu, air, nitrogen dan sulfur.

Pada pembuatan arang kayu, prosesnya dilakukan dengan cara memanaskan dalam suatu
tabung tertutup (kiln) tanpa kontak dengan udara langsung pada suhu 400 - 6000 C [1] atau secara
tradisional dimasukkan ke dalam lubang di dalam tanah yang berfungsi serupa dengan kiln. Cara
tradisional membutuhkan waktu pengarangan sekitar 5 – 6 hari sedangkan dengan menggunakan
tungku drum bias mencapai 7 – 9 jam.[2]

Pembuatan arang sekam secara tradisional, pada umumnya dilakukan dengan membakar
sekam dengan cerobong (bisa terbuat dari pelat yang dilubangi atau kawat kasa yang digulung) di
tempat terbuka sebagaimana diperlihatkan pada gambar 1. Cara ini adalah yang paling murah dan
praktis dibandingkan dengan menggunakan tabung tertutup (kiln) yang membutuhkan biaya lebih
besar. Lama waktu pengarangan secara tradisional dapat mencapai 3 – 4 jam.

Gambar 1. Proses pembuatan arang sekam padi secara tradisional

Persoalan yang timbul dari cara pembuatan arang sekam dengan cerobong kawat kasa adalah
asapnya menyebar di tempat yang rendah sehingga mengganggu lingkungan sekitarnya, sehingga
perlu difikirkan cara yang lebih baik agar asap dari proses pengarangan tidak mengganggu
lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat cerobong tinggi dan
tertutup sekelilingnya untuk menjaga asap agar tidak menyebar di tempat rendah.

2. Rancangan Alat Pembuat Arang Sekam Padi

2.1 Mekanisme Pembentukan Arang

Mekanisme pembentukan arang sekam padi termasuk sederhana, yaitu sebagai berikut:

1. Api di bawah tungku mendorong udara dan asap ke atas cerobong, sehingga udara luar
tertarik kedalam tungku melalui sekam yang belum terbakar.
2. Sementara itu, sekam yang bersentuhan dengan tungku mulai terbakar dan mengkonsumsi
oksigen. Pada saat area bakar merembet keluar, bagian dalam yang telah terbakar tidak
mendapat oksigen sehingga tidak terbakar menjadi abu melainkan menjadi arang

Gambar 2. Mekanisme pembentukan arang sekam padi

2.2 Gambar Rancangan

Alat pembuat arang sekam padi yang diusulkan terdiri dari 4 bagian, yaitu:

a. Drum penampung sekam


b. Tungku api
c. Cerobong asap
d. Penopang cerobong

Drum penampung sekam terbuat dari bekas drum oli yang dipotong dua. Tungku api
berbentuk kerucut dan berlubang ventilasi serta cerobong setinggi 2 m terbuat dari pelat seng dengan
tebal 1 mm. Sedangkan penopang cerobong asap terbuat dari besi beton berdiameter 10 mm. Gambar
detil bagian-bagian alat pembuat arang ini terlampir. Dengan alat ini, asap yang terbentuk dapat
diarahkan dan arang byang terbentuk lebih mudah menempatkannya. Estimasi pengarangan adalah
sekitar 1 jam.

Gambar 3. Rancangan alat pembuat arang sekam padi


3. Briket Arang.

Selama ini arang sekam dimanfaatkan untuk hal hal yang berkaitan dengan pertanian karena
mengandung mineral yang dibutuhkan tumbuhan , antara lain memiliki kandungan Silikat (SiO2) 52%
dan unsur Karbon (C) 31% serta komposisi lainnya dalam jumlah yang sangat sedikit. Unsur hara
pada arang sekam antara lain nitrogen (N) 0.32%, phosphat (P) 0.15%, kalium (K) 0.31%, calsium
(Ca) 0.96%, besi (Fe) 180 ppm, Mangan (Mn) 80.4 ppm, seng (Zn) 14.10 ppm dan pH 8,5 – 9,0. [3]
Mineral-mineral tersebut dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan
arang sekam dalam pertanian antara lain:

- Sebagai media tanam baik sebagai campuran media tanam berbasis tanah maupun media
tanam hidroponik. Arang sekam dapat meningkatkan pH tanah sehingga meningkatkan juga
ketersediaan fosfor (P). Penambahan arang sekam pada media tanam atau tanah pertanian
akan meningkatkan sistem aerasi (pertukaran udara) di zona akar tanaman. Arang sekam juga
bermanfaat meningkatkan cadangan air tanah dan meningkatkan kadar pertukaran kalium (K)
serta magnesium (Mg). Secara umum diketahui, arang sekam atau sekam bakar juga memiliki
kandungan unsur silikat (Si) tinggi namun rendah pada kandungan kalsium (Ca).
- Arang sekam dapat dimanfaatkan sebagai media pembibitan. Arang sekam pada pembenihan
akan membantu pertumbuhan akar dari tanaman yang masih kecil/pendek sehingga akan
mudah menjangkau unsur hara yang dibutuhkan dan dalam kondisi layak makan (tidak
beracun, pH netral dan tidak berpenyakit)

Untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, hasil produksi arang sekam dapat diproduksi berupa briket
arang untuk kebutuhan memasak, penerangan, maupun industry. Untuk membuat arang sekam, arang
yang sudah berbentuk serbuk tersebut dicampur dengan perekat misalnya yang terbuat dari tepung
tapioca (kanji) dan kemudian di-press atau dicetak dalam bentuk yang bervariasi untuk selanjutnya
dikeringkan. Di bawah ini contoh beberapa bentuk briket arang sekam yang dibuat dengan mesin pres
maupun dipres secara manual dengan cetakan tertentu. Harga arang sekam per kg adalah Rp 3000 –
5000 sedangkan harga briket arang adalah antara Rp 15.000 – 20.000 per kg (sebagai referensi adalah
harga briket arang tempurung di Bukalapak, karena harga briket arang sekam belum tersedia).

Gambar 4. Berbagai bentuk briket arang sekam padi


Daftar Pustaka

[1] Jaojah, N. “Teknologi Pembuatan Arang dan Cuka Kayu.” [Online]. Tersedia di:
http://bp2sdmk.dephut.go.id/emagazine/index.php/teknis/24-teknologi-pembuatan-arang-dan-
cuka-kayu-wood-venegar.html [17 September 2018]

[2] Iskandar, H dan Santosa, KD “ Cara Pembuatan Arang Kayu: Alternatif Pemanfaatan Limbah
Kayu Oleh Masyarakat” Centre for International Forestry Research, 2005, hlm 1-3

[3] “Manfaat Arang Sekam Sebagai Media Tanam” [Online] Tersedia di:
https://mitalom.com/manfaat-arang-sekam-sebagai-media-tanam/

Anda mungkin juga menyukai