Anda di halaman 1dari 2

Tugas Metode Penelitian

BIOGAS

Kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak dari waktu ke waktu semakin meningkat
sehingga mengakibatkan harga minyak mentah semakin melonjak pesat. Hal tersebut
sangat membebani negara-negara pengimpor impor minyak khususnya negara Indonesia.
Di Indonesia minyak dan gas bumi masih merupakan sumber energi utama. Konsumsi
BBM yang terus menerus akan mengakibatkan cadangan minyak akan semakin menipis
apabila tidak diimbangi upaya untuk mencari energi alternatif (Saputro et al., 2020).
Biogas merupakan sumber energi alternatif yang biayanya murah, serta lebih
ramah lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan bakar sehari-hari. Biogas ini mulai
dikembangkan dibeberapa negara, termasuk negara maju yang menggunakan biogas
sebagai energi alternatif untuk listrik (Praseyta, 2021).
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) sebesar 55%-65% dan
karbon dioksida (CO2) sebesar 35%-45%, dan beberapa kandungan yang jumlahnya
sekitar 0%-1% diantaranya hydrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2) dan Hidrogen
Sulfida (H2S) (Abdul Kadir, 1987). Energi yang terkandung dalam biogas tergantung
dari konsentrasi metana (CH4). Kandungan metana yang semakin tinggi akan
menyebabkan semakin besar pula kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan
sebaliknya (Debora Anne Yang Aysia et al., 2012).
Proses pembuatan biogas ini terjadi dengan cara dekomposisi dengan tanpa
menggunakan udara. Dan tingkat keberhasilannya sangat ditentukan pada proses
dekomposisi ini. Dan proses dekomposisi ini sangat memerlukan kehadiran
mikroorganisme, yang bisa kita dapatkan dari perpaduan kerja yang dilakukan oleh
mikroorganisme anaerob. Setelah terjadi hidrolisis, fermentasi dan proses metanogen
yang dilakukan oleh mikroorganisme maka akan dihasilkan biogas (Indonesia
Environment & Energy Center, 2019).

Adapun manfaat yang diperoleh adalah termanfaatkannya energi yang bersumber


dari limbah ternak, adanya penghematan lahan untuk menumpuk kotoran, berkurangnya
ketergantungan pupuk organik dari luar karena limbah biogas langsung dapat digunakan
sebagai pupuk (Budi Surono, 2013).
Bahan dasar biogas dapat berasal dari limbah pertanian, kotoran hewan dan
manusia, serta limbah organic lainnya. Penelitian pengembangan biogas yang telah
dilakukan sampai saat ini antara lain menggunakan kotoran sapi, kotoran kuda dan
kotoran hewan lainnya. Sementara itu penelitian tentang bahan organik lainnya yang
berpotensi sebagai bahan baku biogas sepertinya masi terus dilakukan, salah satunya
menggunakan bahan baku sampah sayuran (Felix et al., 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Budi Surono, U. (2013). PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH SAPI DAN PEMANFAATAN LIMBAH
BIOGAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK BIOGAS PRODUCTION FROM COW WASTE AND UTILIZATION
OF BIOGAS WASTE AS ORGANIC FERTILIZER. Jurnal Pertanian Agros, 15(1), 207–213.

Debora Anne Yang Aysia, Togar Wiliater S. Panjaitan, & Y. Ryan Adiputra H.S. (2012). Pembuatan
Biogas dari Kotoran Sapi dengan Metode Taguchi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Teknologi XV , 12, 1–8.

Felix, A. S., Sbu, P., & Ikhsan, D. (2012). PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH SAYURAN. In Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri (Vol. 1, Issue 1). http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jtkiTelp/Fax:

Indonesia Environment & Energy Center. (2019). Energi Biogas Alternatif Ramah Lingkungan -
Indonesia Environment & Energy Center. Benergi.Com. https://environment-
indonesia.com/articles/energi-biogas-alternatif-ramah-lingkungan/

Praseyta, K. (2021). Pengertian Biogas dan Manfaatnya sebagai Energi Alternatif - Lifestyle
Fimela.com. Fimela.Com. https://www.fimela.com/lifestyle/read/4450836/pengertian-biogas-
dan-manfaatnya-sebagai-energi-alternatif

Saputro, R. R., Dewi, R., & Putri, A. (2020). PEMBUATAN BIOGAS dari LIMBAH PETERNAKAN.

Anda mungkin juga menyukai