ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL SKRIPSI
oleh:
NIM.
2020
LEMBAR PENGESAHAN
ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL SKRIPSI
diajukan oleh :
NIM.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konsekuensi alaminya tidak dapat dihindari, seperti yang dinyatakan oleh Borgmann
(2000), meskipun aktivitas konsumsi yang kuat dan bertumbuh dilihat sebagai
indikator utama dari masyarakat yang sejahtera dan percaya diri (Borgmann, 2000),
hal ini menimbulkan beban lingkungan ganda; pertama dengan pengurangan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, dan kedua dengan pencemaran air dan tanah di
udara. Konsep kelestarian dan perlindungan lingkungan telah menjadi topik utama
dalam penelitian dan agenda kebijakan dalam beberapa dekade terakhir karena
perubahan iklim merupakan faktor paling kritis yang menyebabkan dampak buruk
Sebagian besar energi diproduksi dengan bahan bakar fosil di seluruh dunia, tetapi
sumber daya bahan bakar fosil tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang
diinginkan, dan harga yang tidak stabil berdampak negatif pada perekonomian dunia
(Coyle & Simmons, 2014). Ketergantungan yang meningkat pada penggunaan bahan
bakar fosil yang berlebihan akan sangat merusak lapisan ozon dan menghasilkan
tingkat kontaminasi yang lebih besar dengan emisi karbon, sulfur dioksida, dan gas
berbahaya lainnya. Meskipun bahan bakar fosil memiliki dampak yang merugikan
terhadap lingkungan, dunia masih menggunakan sumber tenaga tak terbarukan
terbarukan yang terbatas dan oleh karena itu, merupakan salah satu industri konsumsi
energi utama yang berdampak negatif pada lingkungan hidup. Selain itu, bertanggung
jawab atas produksi hampir 27% dari total emisi karbon, sektor transportasi telah
pada bahan bakar fosil (IEA, 2017). Transportasi adalah salah satu industri yang
menghasilkan jumlah emisi yang tumbuh paling cepat (Timilsina & Shrestha, 2009).
tenaga surya, dan sel bahan bakar telah diusulkan sebagai strategi untuk mengatasi
tingginya konsumsi bahan bakar fosil di bidang transportasi (Zailani et al., 2019).
baru dan peluang pendanaan untuk merangsang inisiatif lingkungan. Hal ini penting
agar perlindungan lingkungan dan produk lingkungan secara khusus diterima secara
luas oleh masyarakat (Majuri, 2016; Liu et al., 2017; Sakr & Sena, 2017). Pemerintah
(RUU EBT). RUU EBT ini menjadi langkah untuk segera meninggalkan
ketergantungan terhadap energi fosil, yang tidak ramah lingkungan dan beralih ke
yang telah menarik perhatian para peneliti dan pembuat kebijakan (Zailani et al.,
menghadapi masalah emisi karbon dan konsumsi energi (Xu et al., 2018). Mengenai
bahan bakar pengganti dalam transportasi, Kumari & Singh (2018) mengatakan
bahwa saat ini, sebagaian besar produk biofuel yang membawa manfaat komersial
tahun 2015. Pada tahun 2015, pemerintah menerapkan biodiesel 15% atau B15 yang
menggunakan campuran bahan bakar nabati sebesar 15%, kemudian pada tahun 2016
digunakan B20. Sedangkan tahun 2020 ini sudah berlaku B30. Pemerintah
bahan bakar fosil dengan mengoptimalkan industri kelapa sawit domestik. Walaupun
Sejumlah masalah disebut akan timbul jika mengisi mesin diesel dengan Biosolar
B30, terutama bagi mesin diesel modern. Ferins J Fediaz (Kompas, 2020), pengurus
komunitas Pajero Indonesia ONE chapter Jakarta, mengatakan, potensi masalah yang
timbul ketika menggunakan Biosolar B30 yaitu performa mesin yang tidak bisa
maksimal. Selain itu, indikator engine check menyala pada layar informasi juga jadi
risiko penggunaan Biosolar B30. Hini terjadi karena sensor membaca telah terjadi
harga bensin dan bahan bakar minyak secara langsung akan membuat biofuel yang
Seperti yang disebutkan oleh Moser (2016), tidak ada kesepakatan di antara
konsumen mengenai kesediaan mereka untuk memilih produk yang ramah lingkungan
yang cenderung lebih mahal. Pada tahun 2016, biofuel hanya menyumbang 4% dari
total konsumsi bahan bakar dunia (Letcher, 2019). Lim & Lee (2012) sependapat
bahwa hal tersebu tdisebabkan oleh proses produksi biofuel yang mahal dibandingkan
dengan bahan bakar fosil yang dikonsumsi dalam transportasi. Untuk itu penting
Zailani et al. (2019) mengatakan bahwa sangat jarang untuk menemukan studi
atau memprediksi perilaku dan perubahan perilaku (Ajzen, 1991). TPB telah
behavior intentionatau niat seseorang untuk berperilaku hemat energi dengan beralih
individu dan mengevaluasi persepsi individu baik secara positif atau negatif terhadap
penghematan energi (Pedersen, 2008). Model ini telah banyak digunakan dalam studi
di berbagai perilaku pro-lingkungan termasuk konservasi energi (Chen, 2016). Namun
demikian, masih terdapat kesenjangan (gap) pada penemuan model TPB. Penelitian
mengurangi penggunaan energi khususnya pada bahan bakar minyak dan perilaku
transportasi yang berkelanjutan (Liu et al., 2017). Sementara itu, pada penelitian yang
telah dilakukan oleh Jackson (2005), model TPB gagal memberikan pemahaman yang
jelas tentang aspek kognitif, normatif dan afektif dari perilaku manusia. Selain itu,
niat positif pun tidak selalu menghasilkan perilaku pro lingkungan, karena hal ini
tergantung pada faktor situasional seperti kemampuan finansial, waktu, dan sumber
The norm activation model (NAM) diusulkan oleh Schwartz (1977), banyak
digunakan para peneliti dalam psikologi sosial untuk mempelajari perilaku pro-
lingkungan. NAM dianggap sebagai model yang berguna untuk mempelajari perilaku
dan keluhan tentang sikap terhadap lingkungan yang berkelanjutan (Zhang et al.,
2018). Model NAM memuat tiga variabel, yaitu: ascription of responsibility (askripsi
perasaan tanggung jawab moral untuk efek negatif atau berbahaya dari tidak
didefinisikan sebagai melakukan tanggung jawab moral dengan tindakan tertentu, dan
elemen norma ini model aktivasi berguna untuk memprediksi perilaku pro-lingkungan
apakah seseorang sadar atau tidak efek merugikan dari tindakannya pada masyarakat
atau sadar tentang nilai-nilai yang tidak pro lingkungan (de Groot et al., 2009). Dari
ketiga variabel NAM tersebut, ascription of responsibility dan awareness of
Menurut Wang et al. (2020), model TPB dan NAM hanya meneliti faktor
internal yang ada di dalam setiap individu dan mengabaikan faktor eksternal yang ada
di luar individu itu sendiri. Jaini et al. (2019) juga mengatakan bahwa terdapat
kesenjangan hasil penelitian dalam hubungan antara personal norms dan behavior
terbaharukan, yang berarti bahwa perlunya faktor eksternal dalam hubungan ini.
Penelitian ini menggunakan variabel social media sebagai faktor eksternal yang
konsumsi biofuel.
(Yu et al., 2017). Perkembangan media sosial ini tidak hanya mempengaruhi niat
individu tetapi juga perilaku konsumen (Wang, 2017). Pembenaran untuk berperilaku
hemat energi yang disarankan oleh kelompok sosial / komunitas tertentu sangat
sekaligus ramah lingkungan. Masyarakat umum dapat dengan mudah melihat perilaku
pro lingkungan melalui media sosial, dan memotivasi orang lain untuk terlibat dalam
kegiatan pro lingkungan (Grevet & Mankoff, 2008). Ditemukan bahwa saluran media
lingkungan seperti gas rumah kaca, krisis energi dan kerusakan lingkungan
diteliti lebih lanjut oleh para peneliti (Young et al., 2017). Penelitian Huang (2016)
pada penduduk Taiwan telah menemukan bahwa informasi terkait pemanasan global
dari media terutama berfokus pada televisi, surat kabar, dan internet, secara individu
bahwa kontak media memang memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku
kesenjangan penemuan yang telah dilakukan oleh peneliti terdaulu, maka peneliti
tertarik untuk menguji pengaruh Norm Activation Model (NAM) dan Social Media
faktor yang mempengaruhi biofuel behavior intention. (2) Penelitian ini mencoba
mengkaji ulang model dari TPB dan NAM. (3) Penelitian ini memberikan kontribusi
praktis terhadap arah strategi pemasaran yang tepat bagi para manajer, pemerintah dan
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, rumusan masalah dalampenelitian ini
Yogyakarta?
Yogyakarta?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan:
positif dan signifikan terhadap Biofuel Behavior Intention pada konsumen biofuel
1. Aspek Empiris
bagi perusahaan dan pemerintah dalam menentukan langkah dan tindakan untuk
perilaku konsumen atas penghematan energi bahan bakar fosil yang tidak dapat
masyarakat luas untuk berperilaku hemat energi dengan beralih dari produk bahan
bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui ke produk biofuel yang dapat
diperbaharui.
2. Aspek Teoritis
selanjutnya yang meneliti tentang pengaruh Norm Activation Model (NAM) dan
Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga mendapatkan hasil yang jauh lebih baik
dan lebih mendalam mengenai subjek penelitian yang sama. Penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Biofuel
Biofuel adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling tersedia
dan melimpah, yang juga memiliki dampak yang ramah terhadap lingkungan
yang terus meningkat. Istilah 'biofuel' mencakup semua bahan bakar cair dan gas
dalam transportasi yang sebagian besar berasal dari biomassa (bahan yang berasal
bio-oil adalah contoh biofuel. Biodiesel dan bioetanol saat ini dianggap sebagai
dua bahan bakar nabati yang paling menjanjikan dalam transportasi sebagai
keuntungan tanpa perlu modifikasi apapun pada mesin. Begitu juga bioetanol
terutama karena harga yang lebih tinggi, yang merupakan akibat dari biaya
produksi yang lebih tinggi. Menurut survei opini publik, 30% konsumen akan
setuju untuk membayar harga premium untuk energi yang ramah bagi lingkungan
bakar nabati. Hal ini karena masyarakat merupakan konsumen utama bahan bakar
behavior intention atau niat seseorang untuk berperilaku hemat energi dengan
model klasik untuk menjelaskan atau memprediksi perilaku dan perubahan perilaku
(Ajzen, 1991). Niat sebagai faktor TPB adalah motivasi, upaya individu untuk
menunjukkan perilaku tersebut (Ajzen & Madden, 1986). Oleh karena itu,
model ini telah banyak digunakan dalam studi tentang berbagai perilaku pro-
cukup populer dalam psikologi sosial untuk mempelajari perilaku altruistik atau
tanggung jawab moral pribadi untuk berperilaku dengan cara tertentu (Schwartz &
Howard, 1981). NAM dianggap model yang berguna untuk mempelajari perilaku
seperti kegiatan pelestarian energi (Wittenberg et al., 2018) dan sikap keluhan
lingkungan yang berkelanjutan (Zhang et al., 2018). Model ini memuat tiga
orang itu merasa bertanggung jawab atas efek negatif yang muncul, sehingga dia
percaya bahwa dengan berperilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan akan
a. Personal Norms
personal norms (PN) (Liu et al., 2017). Personal Norms (PR) atau norma
dan elemen model aktivasi norma ini berguna untuk memprediksi perilaku
pro lingkungan (Schwartz & Howard, 1981). Norma pribadi mengacu pada
suatu perilaku tertentu dan dapat dikatakan sebagai bentuk disiplin diri
Dengan kata lain, jika seseorang menyadari masalah yang muncul akibat
Oleh karena itu, kewajiban moral ini dalam norma pribadi seseorang dapat
sebagai berikut:
sesedikit mungkin.
b. Aspiration of Responsibility
tanggung jawab moral untuk efek negatif atau berbahaya dari tidak tampil
jawab atas akibat yang akan terjadi dari perilakunya (de Groot, 2009).
c. Awareness of Consequences
sadar atau tidak efek buruk dari tindakannya pada masyarakat atau sadar
tentang nilai-nilai yang tidak pro lingkungan (de Groot & Steg, 2009).
konsekuensi buruk dari tindakan mereka bagi orang lain dan diri mereka
lingkungan.
c. Kesadaran mengkonsumsi biofuel dapat mengurangi pemanasan
global.
Penelitian pada masa lalu hanya berfokus pada dampak media tradisional
(seperti televisi, radio, dan surat kabar) terhadap perilaku pro lingkungan.
Banyak peneliti mengakui potensi dampak media social terhadap perilaku pro
lingkungan (Han & Xu, 2020). Penelitian Huang (2016) terhadap penduduk
Studi oleh Ho (2015) dan Holbert et al. (2003) fokus pada dampak
pada televisi, surat kabar, dan internet, menunjukkan bahwa informasi terkait
pemanasan global yang diperoleh dari ketiga jenis media ini sangat
energi tak terbarukan muncul di beranda berita terkini akun media sosial.
2. Wang et al. Determining the Untuk mengetahui niat Variabel Dependen: Partial Hasil penelitian menunjukkan
(2020) Influencing petani dalam intention to adopt Least bahwa awareness of
Factors of mengadopsi teknologi biogas technology Square consequences, ascription of
Publish on: Biogas biogas di Pakistan Structural responsibility, environmental
International Technology dengan menggunakan Variabel Moderator: Equation concern dan perceived consumer
Journal of Adoption Norm Activation social media Modelling effectiveness secara positif dan
Environmen Intention in Model (NAM). signifikan mempengaruhi norma
t al Pakistan: Variabel Independen: pribadi petani. Akibatnya, norma
Research The awareness of pribadi memengaruhi intention to
and Public Moderating consequences, adopt biogas technology petani di
Health Role of Social ascription of Pakistan. Peran moderasi social
Media responsibility, media juga dikonfirmasi oleh hasil
environmental tersebut.
concern, perceived
consumer
effectiveness
3. Han & Xu A Comparative Untuk membandingkan Variabel Multiple 1) Traditional mediahampir
(2020) Study of the Role peran komunikasi Dependen: pro- Regressio tidak berpengaruh pada
of Interpersonal interpersonal, media environmental n Analysis pro- environmental
Publish on: Communication, tradisional, dan media behavior behavior;
International Traditional sosial yang berbeda 2) Interpersonal influence dapat
Journal of Media and dalam mempengaruhi Variabel Moderator: mempengaruhi pro-
Environmen Social Media hubungan antara information environmental behavior
t al in Pro- persepsi risiko exposure(traditional melalui persepsi risiko
Research Environmenta lingkungan masyarakat, media, interpersonal lingkungan secara signifikan;
and Public l Behavior: A kesediaan untuk influence, social media) 3) Social mediamempengaruhi
Health China-Based berkontribusi pada pro-environmental
Study lingkungan, Variabel Independen: behaviorterutama dengan
lingkungan. individual environment memperkuat efek
pengetahuan, masalah interpersonal influence.
lingkungan, dan
perilaku pro-
lingkungan.
4. Sugandini et The Effect of Untuk memperkuat Variabel Dependen: AMOS 4.0. 1) Integrated marketing
al. (2018) Integrated hubungan komunikasi behavior intention communication dan
Marketing pemasaran terintegrasi, environmental resposibility
Publish on: Communication, tanggung jawab Variabel Mediasi: berpengaruh positif signifikan
Internationa Environmental lingkungan yang voluntariness terhadap voluntariness, dan
l Journal of Responsibility dirasakan, dan 2) Voluntariness berpengaruh
Civil and kesukarelaan dalam Variabel Independen: positif signifikan terhadap
Engineering Voluntariness niat berperilaku. integrated marketing behavior intention.
and
Toward communication,
Technology
Electricity Saving environmental
Behavior responsibility
Intention
5. Liu et al. Integrating Liu et al. (2020) Variabel Dependen: Partial Hasil penelitian menunjukkan
(2020) Norm Activation mengusulkan model intention to reduce Least bahwa tiga variabel perceived
Model and terintegrasi berdasarkan car- travel Square norm, attitude, dan perceived
Publish on: Theory norm activation model behavioral control atas
International of Planned danthe theory of Varibel Mediasi: pengurangan angkutan mobil,
Journal of Behavior to planned personal norms secara signifikan mempengaruhi
Environmen Understand behaviordengan intention to reduce car-travel.
t al Sustainable menggabungkan faktor Variabel Independen: Perceived norm memediasi
Research Transport normatif dan rasional awareness of hubungan antara awareness of
and Public Behavior: untuk memprediksi niat consequence, consequence, ascription of
Health Evidence individu untuk ascription of responsibility, subjective norm,
from China mengurangi responsibility, dan intention to reduce car-
penggunaan mobil. subjective norm, travel.
perceived behavioral
control, attitude,
perceived norm
C. Hubungan Antar Variabel
Anggapan tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah salah satu yang
Orang-orang yang menganggap tanggung jawab untuk diri mereka sendiri pada
menyadari dampak negatif dari perilaku tidak pantas mereka pada orang lain,
mereka secara spontan mengembangkan rasa tanggung jawab (Zhang et al., 2020).
faktor yang menentukan norma pribadi, dan ini pada gilirannya menentukan
apakah individu berperilaku altruistik atau tidak (Schwartz, 1977). Orang lebih
kelambanan mereka pada orang lain dan diri mereka sendiri (Hansla et al., 2008).
tertentu, oleh karena itu dipandang sebagai anteseden langsung dari perilaku pro
sosial (Okumah et al., 2020). Schwartz (1977) berpendapat bahwa ketika orang
menyadari konsekuensi (atau tidak) terlibat dalam perilaku prososial tertentu dan
juga menganggap tanggung jawab tersebut untuk diri mereka sendiri, mereka
lebih cenderung untuk bertindak positif. Ini mungkin karena norma pribadi
berfungsi sebagai tolok ukur untuk apa yang dianggap pantas atau tidak patut oleh
sikap-niat-perilaku. Survei Chan (1998) terhadap 173 rumah tangga Hong Kong
pada tahap perkembangan media. Sebuah studi oleh Han et al. (2018)
meyakini bahwa media sosial memainkan peran yang berbeda dari media
kontak interpersonal (Han & Xu, 2020). Fungsi siaran dari rekaman media social
kerangka dari penelitian Wang (2008). Kerangka konseptual pada penelitian ini
Aspiration of Responsibility
H1
Personal Norms
H3
Biofuel Behavior
Awareness of Consequences H2 Intention
E. Hipotesis
bentuk kalimat pernyataan. Maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Personal Norms.
Personal Norms.
Behavior Intention.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
berbagai aspek dari populasi (Faenkel dan Wallen, 1990). Untuk memudahkan
Pribadi dan Informasi Media Sosial terhadap Niat Pembelian Biofuel di Daerah
Istimewa Yogyakarta”.
hipotesis. Menurut Sekaran dan Bougie (2016), pengujian hipotesis yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen, atau variabel
lain yang saling mempengaruhi satu variabel ke variabel lainnya. Penelitian ini bisa
disimpulkan sebagai penelitian kausal yaitu jenis penelitian yang dirancang untuk
horizon waktu, penelitian ini juga diklasifikasikan sebagai satu waktu atau studi
dalam satu waktu melalui periode waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian.
dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2020 yaitu bulan September sampai dengan
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Bulan Pelaksaan
No. Keterangan
September Oktober November Desember
1. Survey Awal
Penyusunan Proposal
Skripsi (Bab I - Bab III)
3. Kuesioner
4. Olah Data
5. Penyusunan Laporan
Skripsi (Bab IV dan Bab
V)
B. Populasi
Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal
menarik yang ingin peneliti simpulkan (Sekaran dan Bougie, 2016). Populasi dalam
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengumpulan
adalah individu yang sudah pernah melakukan atau terlibat dalam aktivitas perilaku
lingkungan dan individu ini terlibat di dalam proses pengambilan keputusan.
pengambil keputusan. Jumlah sampel yang diambil mengacu pada pendapat Hair et
al., (2013) yang menyatakan bahwa jumlah minimal sampel agar sebuah pengujian
data memiliki statistical power yang dapat dipertanggung jawabkan adalah lima
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Sugiyono (2015), data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data yang diperoleh pada penelitian ini berdasarkan jawaban
formulir dan secara offline dengan kuesioner yang telah dicetak. Prosedur yang
dilakukan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah membagikan link atau
alamat kuesioner secara online dan kuesiner cetak secara offline kepada konsumen
dengan imbalan souvenir yang diberikan oleh peneliti. Responden pada awalnya
diminta mengisi bagian pertanyaan penelitian sebagai kriteria seseorang bisa menjadi
responden dalam penelitian ini. Jika kriteria responden dapat dipenuhi, maka
maka pengisian kuesioner tidak dapat dilanjutkan. Seluruh jawaban responden secara
online kemudian dikirim dan hasilnya terekam di akun google drive peneliti,
1. Variabel Independen/Eksogen
perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Pada variabel eksogen ini, tidak
ada variabel lain yang mendahului atau menjadi sebab timbulnya variabel ini.
2. Variabel Mediasi/Endogen 1
Variabel mediasi adalah variabel yang terletak diantara variabel independen dan
karena ada variabel lain yang mendahului atau menjadi sebab timbulnya variabel
ini. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel mediasi yaitu Personal Norms.
3. Variabel Dependen/Endogen 2
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
karena ada variabel lain yang mendahului atau menjadi sebab timbulnya variabel
ini. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Biofuel Behavior Intention.
G. Definisi Operasional
variabel, indikator, sumber dari masing-masing variabel dan indikator tersebut dari
siapa, tahun berapa dan skala pengukuran yang digunakan. Tujuannya adalah untuk
Kesadaran Lingkungan, Norma Pribadi dan Informasi Media Sosial terhadap Niat
variabel pada penelitian ini digambarkan pada Tabel 3.2 yaitu sebagai berikut:
Table 3.2
Definisi Operasional
Personal Norms Personal Norms (PR) atau norma a. Kewajiban moral untuk melestarikan sumber Wang et al.
(Z) pribadi didefinisikan sebagai daya energi tak terbarukan dan melindungi (2020)
tanggung jawab moral dari tindakan lingkungan.
tertentu, dan elemen model aktivasi b. Kewajiban moral untuk menggunakan sumber
norma ini berguna untuk energi tak terbarukan sesedikit mungkin.
memprediksi perilaku pro lingkungan c. Kewajiban moral untuk beralih menggunakan
(Schwartz & Howard, 1981). sumber energi terbarukan daripada sumber energi tak
terbarukan.
d. Melakukan segala yang cara untuk
mengurangi penggunaan sumber energi tak
terbarukan.
Social Media diyakini dapat mempengaruhi a. Berita yang memuat pernyataan yang mengacu Wang et al.
Media perilaku pro lingkungan dengan pada lingkungan muncul di beranda akun media (2020)
Information meningkatkan kepedulian lingkungan sosial.
(X3) masyarakat dan informasi lingkungan b. Video/siaran tentang peristiwa yang merusak
serta mengarah pada perilaku kecil lingkungan dampak sumber energi tak terbarukan
dalam kehidupan sehari-hari untuk muncul di beranda berita terkini akun media sosial.
meningkatkan pemahaman publik c. Tautan/situs web tentang teknologi energi
tentang perilaku mereka sendiri dan terbarukan muncul di beranda berita akun media
perilaku orang lain dalam sosial.
mempromosikan perilaku pro-
lingkungan (Han & Xu, 2020).
Biofuel Biofuel behavior intention atau niat a. Bersedia menggunakan produk biofuel yang Ajzen (2002);
Behavior seseorang untuk berperilaku hemat ramah bagi lingkungan. Persada (2016)
Intention energi dengan beralih mengkonsumsi b. Berencana menggunakan produk biofuel yang
(Y) biofuels dikaitkan dengan model TPB ramah bagi lingkungan.
yang mengukur kecenderungan c. Akan mencoba menggunakan produk biofuel
individu dan mengevaluasi persepsi yang ramah bagi lingkungan.
individu baik secara postif maupun
negatif terhadap penghematan energi
(Pedersen, 2008).
H. Skala Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2015), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala Likert, yang mana skala tersebut digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala Likert, maka variabel dapat diukur dan dijabarkan menjadi indikator
variabel yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyususn instrumen
Tabel 3.3
Skor Skala
Likert
Setelah mengetahui hasil skor skala likert tersebut, kemudian dicari nilai rata-
rata yang dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumlah kelas 5, sehingga
Tabel 3.4
Kategorisasi Variabel
Interval Kategori
1,00 s/d 1,80 Sangat Rendah
1,81 s/d 2,61 Rendah
2,62 s/d 3,42 Sedang
3,43 s/d 4,22 Tinggi
4,23 s/d 5,00 Sangat Tinggi
I. Uji Instrumen
Menurut Sekaran dan Bougie (2016), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam
penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas sebagai uji instrumen
penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kesesuaian antara suatu batasan konseptual yang
diberikan dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan. Uji validitas ini
akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2015). Validitas yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah seberapa baik konstruk penelitian yang didefinisikan
penelitian ini adalah validitas isi yang mengevaluasi sejauh mana indikator-
Nilai convergent validity adalah nilai outer loading pada variabel laten dengan
b. Discriminant Validity
Nilai ini merupakan nilai cross loading factor yang berguna untuk mengetahui
membandingkan nilai loading pada variabel yang dituju harus lebih besar
Selain mengamati nilai cross loading, uji validitas juga dapat diketahui
melalui metode lainnya, yaitu dengan melihat nilai average variant axtracted
(AVE). Hussein (2015) mengatakan nilai AVE yang diharapkan > 0.5. Uji
3.0.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dari jawaban
composite reliability dan Cronbach’s Alpha (α). Uji reliabilitas dilakukan dengan
yang ditampilkan pada Tabel 3.9 dan Tabel 3.10 sebagai berikut:
a. Composite Reliability
b. Cronbach Alpha
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai (α) > 0.7
penelitian.
2. Analisis Kuantitatif
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least
Square (PLS). Menurut Ghozali (2015) PLS merupakan salah satu teknik
digunakan dengan jumlah sampel yang kecil dan dapat diterapkan pada semua
skala data. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penggunaan model evaluasi
Pada penelitian ini indikator yang terbentuk dari variabel laten adalah
disebut juga dengan uji indikator, dimana outer model dengan indikator
composite reliability, AVE dan cronbach alpha. Outer model atau uji
Inner model atau biasa disebut dengan uji pengaruh atau uji hipotesis
dalam kategori baik. Sedangkan jika hasilnya sebesar 0.33 - 0.67 maka
termasuk dalam kategori sedang, dan jika hasilnya sebesar 0.19 - 0.33
semakin tinggi Q-Square, maka model dapat dikatakan semakin baik atau
semakin fit dengan data. Nilai Q-Square > 0 menunjukkan bahwa nilai-
3) P-value
bootstrapping. Nilai inner model yang ditunjukkan oleh P value < 0,05
c. Pengujian Hipotesis
value dengan α sebesar 5% adalah < 0.05. Nilai t-tabel untuk α 5% adalah
1.960. Sehingga kriteria penerimaan hipotesa adalah ketika t-statistik > t-tabel.
Pengujian hipotesis dengan metode Smart PLS 3.0 dilakukan dengan cara
terhadap Personal Norms. Besarnya efek langsung akan diamati dari nilai path
terhadap Personal Norms. Besarnya efek langsung akan diamati dari nilai path
Biofuel Behavior Intention. Besarnya efek langsung akan diamati dari nilai
Hipotesis diterima jika nilai t-statistik > t-tabel (1.960) dan nilai p-value< 0.5.
terhadap Biofuel Behavior Intention. Besarnya efek langsung akan diamati dari
nilai path coefficients yang diperoleh dari program Smart PLS 3.0.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. The theory of planned behavior.Organ. Behav. Hum. Decis. Process. 1991, 50, 179–
211.
Ajzen, I., & Madden, T. J. (1986). Prediction of goal-directed behavior: Attitudes, intentions,
and perceived behavioral control. Journal of Experimental Social Psychology, 22(5),
453–474. https://doi.org/10.1016/0022-1031(86)90045-4
Amir, S.M.; Liu, Y.; Shah, A.A.; Khayyam, U.; Mahmood, Z. Empirical study on influencing
factors of biogas technology adoption in Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Energy
Environ. 2019, 31, 1–22.
Arshad, M.; Bano, I.; Khan, N.; Imran, M.; Younus, M. Electricity generation from biogas of
poultry waste: An assessment of potential and feasibility in Pakistan. Renew. Sustain.
Energy Rev. 2018, 81, 1–6.
Chen, M.F. Extending the theory of planned behavior model to explain peopleʹs energy
savings and carbon reduction behavioral intentions to mitigate climate change
inTaiwan–moral obligation matters. J. Clean. Prod. 2016, 112, 1746–1753.
Coyle, E.D.; Simmons, R.A. Understanding the Global Energy Crisis; Purdue University
Press: West Lafayette, IN, USA, 2014.
de Groot, J.; Steg, L. Morality and prosocial behavior: The role of awareness, responsibility,
and norms in the norm activation model. J. Soc. Psychol. 2009, 149, 425–449.
Demirbas, A. Progress and recent trends in biofuels. Prog. Energy Combust. Sci. 2007, 33, 1–
18.
Eurobarometer. “Attitudes Towards Energy”, A Report Produced by The European
Commission for the Directorate-General for Research; Eurobarometer: Luxembourg,
2005.
Fang, W.-T.; Chiang, Y.-T.; Ng, E.; Lo, J.-C. Using the Norm Activation Model to Predict
the Pro-Environmental Behaviors of Public Servants at the Central and Local
Governments in Taiwan. Sustainability 2019, 11, 3712.
Flynn, P.C. Commercializing an alternate vehicle fuel: Lessons learned from natural gas for
vehicles. Energy Policy 2002, 30, 613–619.
Fraenkel, Jack. R and Norman E. Wallen. (1990). How to Design and Evaluate Research in
EducationUSA, San Fransisco State University.
Ghozali, Imam. 2015. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS). Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Grevet, C.; Manko_, J. Motivating Sustainable Behavior through Social Comparison on
Online Social Visualization. Available online:
https://pdfs.semanticscholar.org/693d/4134daad1f174a30d5205d335d395da00622.pdf
(accessed on 18 March 2020).
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., &Sarstedt, M. (2013). “A Primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM)”. Thousand Oaks: Sage.
Han, W. Online Travel UGC as Persuasive Communication: Explore Its Informational and
Normative Influence on Pro-Environmental Personal Norms and Behavior. Ph.D.
Thesis, University of Nottingham, Nottingham, UK, 2018.
Hansla, A.; Gamble, A.; Juliusson, A.; Gärling, T. The relationships between awareness of
consequences,environmental concern, and value orientations.J. Environ. Psychol.
2008,28, 1–9.
Ho, S.S.; Liao, Y.; Rosenthal, S. Applying the theory of planned behavior and media
dependency theory: Predictors of public pro-environmental behavioral intentions in
Singapore. Environ. Commun. 2015, 9, 77–99.
Holbert, R.L.; Kwak, N.; Shah, D.V. Environmental concern, patterns of television viewing,
and pro-environmental behaviors: Integrating models of media consumption and
e_ects. J. Broadcasting Electron. Media 2003, 47, 177–196.
Hopper, J.R.; Nielsen, J.M. Recycling as altruistic behavior: Normative and Behavioral
Strategies to Expand Participation in a Community Recycling Program. Environ.
Behav. 1991, 23, 195–220.
Jaini, A.; Quoquab, F.; Mohammad, J.; Hussin, N. ‘I buy green products, do you : : : ?’: The
moderating e_ect of eWOM on green purchase behavior in Malaysian cosmetics
industry. Int. J. Pharm. Healthc. Mark. 2019.
Jansson, J.; Nordlund, A.; Westin, K. Examining drivers of sustainable consumption: The
influence of norms and opinion leadership on electric vehicle adoption in Sweden. J.
Clean. Prod. 2017, 154, 176–187.
Kollmuss, Anja and Julian Agyeman (2002), “Mind the Gap: Why Do People Act
Environmentally and What Are the Barriers to Proenvironmental Behavior?”
Environmental Education Research, 8 (3), 239–60.
Lee, K. The role of media exposure, social exposure and biospheric value orientation in the
environmental attitude-intention-behavior model in adolescents. J. Environ. Psychol.
2011, 31, 301–308.
Letcher, T.M. Why do we have global warming? In Managing Global Warming; Elsevier:
New York, NY, USA,2019; pp. 3–15.
Lim, S.; Lee, K.T. Implementation of biofuels in Malaysian transportation sector towards
sustainable development: A case study of international cooperation between Malaysia
and Japan. Renew. Sustain. Energy Rev. 2012, 16, 1790–1800.
Liu, Hu-Chen & You, Xiao-Yue & Xue, Yixi & Luan, Xue. (2017). Exploring critical factors
influencing the diffusion of electric vehicles in China: A multi-stakeholder
perspective. Research in Transportation Economics. 10.1016/j.retrec.2017.10.001.
Majuri, Pirjo. (2016). Ground source heat pumps and environmental policy – The Finnish
practitioner's point of view. Journal of Cleaner Production. 139.
10.1016/j.jclepro.2016.08.017.
Manko_, J.; Fussell, S.R.; Dillahunt, T.; Glaves, R.; Grevet, C.; Johnson, M.; Matthews, D.;
Matthews, H.S.; McGuire, R.; Thompson, R.; et al. StepGreen.org: Increasing energy
saving behaviors via social networks. In Proceedings of the Fourth International
AAAI Conference onWeblogs and Social Media,Washington, DC, USA, 23–26 May
2010.
Menezes, A.C.; Tetlow, R.; Beaman, C.P.; Cripps, A.; Bouchlaghem, D.; Buswell, R.
Assessing the Impactof Occupant Behaviour on Electricity Consumption for Lighting
and Small Power in Office Buildings.In Proceedings of the International Conference
of Architecture Engineering and Construction (AEC2012),Sao Paulo, Brazil, 15–17
August 2012.
Moser, A.K. Consumers’ purchasing decisions regarding environmentally friendly products:
An empiricalanalysis of German consumers. J. Retail. Consum. Serv. 2016, 31, 389–
397.
Mufidah, Ilma & Jiang, Bernard & Lin, Shu-Chiang & Chin, Jacky & Rachmaniati, Yulia &
Persada, Satria. (2018). Understanding the Consumers’ Behavior Intention in Using
Green Ecolabel Product through Pro-Environmental Planned Behavior Model in
Developing and Developed Regions: Lessons Learned from Taiwan and Indonesia.
Sustainability. 10. 1423. 10.3390/su10051423.
Muralidharan, S.; Rejón-Guardia, F.; Xue, F. Understanding the green buying behavior of
younger Millennials from India and the United States: A structural equation modeling
approach. J. Int. Consum. Mark. 2016, 28, 54–72.
Nunnally, J.C. and Bernstein, I.H. (1994) The Assessment of Reliability. Psychometric
Theory, 3, 248-292.
Oakley, I.; Chen, M.; Nisi, V.; Motivating sustainable behavior. On Ubiquitous Computing.
2008, p. 174. Available online: http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?
doi=10.1.1.297.7503&rep=rep1&type= pdf#page=182 (accessed on 2 March 2020).
Sakr, D. & Sena, A.. (2016). Cleaner production status in the Middle East and North Africa
region with special focus on Egypt. Journal of Cleaner Production. 141.
10.1016/j.jclepro.2016.09.160.
Salmela, S.; Varho, V. Consumers in the green electricity market in Finland. Energy Policy
2006, 34, 3669–3683.
Schwartz, S.H. Normative influences on altruism. InAdvances in Experimental Social
Psychology; AcademicPress Inc.: New York, NY, USA, 1977; pp. 221–279.
Schwartz, S.H.; Howard, J.A. A Normative Decision-Making Model of Altruism. Available
online:https://www.semanticscholar.org/paper/A-Normative-Decision-Making-
Model-of-Altruism-Schwartz-
Howard/6c216e91935e53153633a8d07531ed03af4c269b (accessed on 18 March
2020).
Sekaran,U., & Bougie, R. J. 2016. Research Methods for Business:A Skill Building
Approach (7th ed.). John Wiley & Sons, Inc.
Seyranian, V.; Sinatra, G.M.; Poliko_, M.S. Comparing communication strategies for
reducing residential water consumption. J. Environ. Psychol. 2015, 41, 81–90.
Steg, L.; Dreijerink, L.; Abrahamse, W. Factors influencing the acceptability of energy
policies: A test of VBNtheory.J. Environ. Psychol. 2005, 25, 415–425.
Sugiyono. (2015). “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D)”. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Taghizadeh-Alisaraei, A., Assar, H. A., Ghobadian, B., & Motevali, A. (2017). Potential of
biofuel production from pistachio waste in Iran. Renewable and Sustainable Energy
Reviews, 72, 510-522.
Taghizadeh-Alisaraei, Ahmad & Hosseini, Seyyed Hassan & Ghobadian, Barat & Motevali,
Ali. (2016). Biofuel production from citrus wastes: A feasibility study in Iran.
Renewable and Sustainable Energy Reviews. 10.1016/j.rser.2016.09.102.
Timilsina, G.R.; Shrestha, A. Transport sector CO2 emissions growth in Asia: Underlying
factors and policy options. Energy Policy 2009, 37, 4523–4539.
Wang, T. Social identity dimensions and consumer behavior in social media. Asia Pacific
Manag. Rev. 2017, 22, 45–51.
Wang, Z.; Zhang, B.; Li, G. Determinants of energy-saving behavioral intention among
residents in Beijing:Extending the theory of planned behavior. J. Renew. Sustain.
Energy, 2014, 6, 053127.
Wang, Zan-xin & Ali, Saqib & Akbar, Ahsan & Rasool, Farhan. (2020). Determining the
Influencing Factors of Biogas Technology Adoption Intention in Pakistan: The
Moderating Role of Social Media. International Journal of Environmental Research
and Public Health. 17. 10.3390/ijerph17072311.
Wittenberg, I.; Blobaum, A.; Matthies, E. Environmental motivations for energy use in PV
households: Proposal of a modified norm activation model for the specific context of
PV households. J. Environ. Psychol. 2018, 55, 110–120.
Xu, K.; Lv, B.; Huo, Y.-X.; Li, C. Toward the lowest energy consumption and emission in
biofuel production: Combination of ideal reactors and robust hosts. Curr. Opin.
Biotechnol. 2018, 50, 19–24.
Young, C.W.; Russell, S.V.; Barkemeyer, R. Social media is not the ‘silver bullet’ to
reducing household food waste, a response to Grainger and Stewart (2017). Resour.
Conserv. Recycl. 2017, 122, 405–406.
Yu, T.Y.; Yu, T.K.; Chao, C.M. Understanding Taiwanese undergraduate students’ pro-
environmental behavioral intention towards green products in the fight against climate
change. J. Clean. Prod. 2017, 161, 390–402.
Zailani, Suhaiza & Iranmanesh, Mohammad & Hyun, Sunghyup & Ali, Mohd Helmi. (2019).
Applying the Theory of Consumption Values to Explain Drivers' Willingness to Pay
for Biofuels. Sustainability. 21. 1-13. 10.3390/su11030668.
Zhang, Leibao & Hu, Qiuxian & Zhang, Shuai & Zhang, Wenyu. (2020). Understanding
Chinese Residents’ Waste Classification from a Perspective of Intention–Behavior
Gap. Sustainability. 12. 4135. 10.3390/su12104135.
Zhang, X.; Liu, J.; Zhao, K. Antecedents of citizens’ environmental complaint intention in
China: An empirical study based on norm activation model. Resour. Conserv. Recycl.
2018, 134, 121–128.
Zhou, K.; Yang, S.; Shen, C.; Ding, S.; Sun, C. Energy conservation and emission reduction
of China’s electric power industry. Renew. Sustain. Energy Rev. 2015, 45, 10–19.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/16/080200815/potensi-masalah-yang-timbul-jika-
mesin-diesel-pakai-biosolar-b30
KUESIONER SKRIPSI 2020
oleh:
NIM.
YOGYAKARTA 2020
Identitas responden serta hasil pengisian kuesioner akan dirahasiakan
Nama Responden :
* Pilih salah satu dengan memberi tanda centang (V) atau silang (X)
[ ] Laki-laki
[ ] 22 - 35 tahun
[ ] 36 – 60 tahun
[ ] > 60 tahun
[ ] SMA
[ ] Diploma/Sarjana
[ ] Magister
[ ] Doktor/Profesor
[ ] Wirausaha
[ ] Mahasiswa
[ ] Tidak
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Sebelum anda mengisi kuesioner, bacalah petunjuk umum terlebih dahulu.
Petunjuk Umum
Variabel Pernyataan 1 2 3 4 5
Saya merasa bertanggung jawab
atas habisnya bahan bakar fosil.
Saya merasa bertanggung jawab
atas kontribusi penggunaan
sumber daya energi tak
Aspiration of terbarukan terhadap pemanasan
Responsibilit global.
y Saya merasa bertanggung jawab
atas kontribusi penggunaan
(X1) sumber daya energi tak
terbarukan untuk kerusakan
ekologi lokal.
Saya merasa bertanggung jawab
atas konsekuensi negatif
penggunaan sumber energi tak
terbarukan.
Saya sadar bahwa dengan
mengkonsumsi biofuel dapat
Awareness of menurunkan penggunaan sumber
Consequence daya alam tak terbaharukan.
s Saya sadar bahwa degan
mengkonsumsi biofuel dapat
(X2) mengurangi kerusakan
lingkungan.
Variabel Pernyataan 1 2 3 4 5
Saya sadar bahwa dengan
mengkonsumsi biofuel dapat
mengurangi pemanasan global.
Saya merasa memiliki kewajiban
moral untuk melestarikan
sumber daya energi tak
terbarukan dan melindungi
lingkungan.
Saya merasa memiliki kewajiban
Personal moral untuk menggunakan
Norms sumber energi tak terbarukan
sesedikit mungkin.
(Z) Saya merasa memiliki kewajiban
moral untuk beralih
menggunakan sumber energi
terbarukan daripada sumber
energi tak terbarukan.
Adalah salah satu orang yang
akan melakukan segala cara
untuk mengurangi penggunaan
sumber energi tak terbarukan.
Berita yang memuat pernyataan
yang mengacu pada lingkungan
muncul di beranda akun media
sosial saya.
Social Video/siaran tentang peristiwa
Media yang merusak lingkungan
Information dampak sumber energi tak
terbarukan muncul di beranda
(X3) berita terkini akun media sosial
saya.
Tautan/situs web tentang
teknologi energi terbarukan
muncul di beranda berita akun
media sosial saya.
Saya bersedia menggunakan
produk biofuel yang ramah
Biofuel bagi
Behavio lingkungan.
r Saya berencana menggunakan
Intentio produk biofuel yang ramah
bagi
n
lingkungan.
(Y) Saya akan mencoba
menggunakan produk biofuel
yang ramah bagi lingkungan.
CATATAN PENTING
Tuliskan catatan penting yang menurut Saudara/i penting untuk disampaikan pada kolom di
berikut ini.
pada tanggal:
Nama Responden: