PAJAK LINGKUNGAN
Disusun oleh :
Nama :
NIM :
Semester : VI/Enam
Prodi : Ekonomi Pembangunan Unit 02
COVER................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
2.1 Rumusan Masalah..................................................................................................... 4
3.1 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Indonesia sudah mulai mencanangkan pajak lingkungan di bawah pemerintahan Joko
Widodo dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2017 tentang Instrumen
Ekonomi Lingkungan Hidup. Dalam UU ini diatur tiga bentuk pendanaan yang akan digunakan
untuk proses pemulihan lingkungan hidup. Tiga bentuk pendanaan tersebut adalah dana jaminan
pemulihan lingkungan hidup (DJPLH), dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan
pemulihan lingkungan hidup (DP2KPLH), dan dana amanah/bantuan konservasi. Sumber
pendanaannya sendiri akan diambil dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD), dana hibah, serta pajak, dan retribusi hidup.
Besaran pajak yang dikenakan tergantung dari dampak yang diakibatkan terhadap
lingkungan. Semakin besar dampaknya, semakin besar pula pajak yang harus ditanggung
nantinya. Pajak lingkungan yang disahkan melalui PP 46/2017 merupakan langkah penting yang
diambil oleh pemerintahan Joko Widodo sebagai komitmennya pada isu-isu lingkungan hidup.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pajak
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(Pemerintah republik Indonesia)
2. 2 Lingkungan Hidup
Menurut Supriadi ( 2006 : 183) lingkungan hidup merupakan salah satu sumber daya
alam yang memiliki peran yang sangat srategis terhadap keberadaan mahluk ciptaan tuhan
termasuk manusia. Menurut Siti Sundarai Rangkuti ( 2000 : 171) mengatakan bahwa hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat di lihat dari sudut pandang bentuk dan isinya, diimbangi
keharusan bagi pemerintah untuk mengarsikan kebijaksanaan dan melakukan tindakan yang
mendorong di tingkatkannya upaya melestarikan lingkungan.
Wewenang pemerintah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup diantaranya :
1) Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup.
2) Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan
pemanfaatan kembali sumber daya alam termasuk sumber daya genetika.
3) Mengatur pembuatan hukum dan hubungan hukum antara orang atau subjek hukum
lainnya serta pembuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan.
4) Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial.
5
5) Mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. 3 Kerusakan Lingkungan
Menurut R.T.M Sutamihardja kerusakan lingkungan adalah penambahan bermacam–
macam bahan sebagai hasil dari aktivitas manusia ke lingkungan dan biasanya memberikan
pengaruh yang berbahaya terhadap lingkungan tersebut. Sedang menurut UU 32 tahun 2009,
kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat
fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
2. 4 Pajak Lingkungan
Pajak lingkungan merupakan pajak berdasarkan unit fisik yang berdampak negatif
terhadap lingkungan (Eurostat, 2013). Di sisi lain, OECD (2005) mendefinisikan pajak
lingkungan sebagai pajak berdasarkan unit yang terbukti berdampak pada lingkungan.
Pajak lingkungan hidup adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah kepada setiap orang yang memanfaatkan sumber daya alam, seperti pajak
pengambilan air bawah tanah, pajak bahan bakar minyak, dan pajak sarang burung wallet.
(Setneg , 2009)
Di Indonesia, penjelasan pasal 43 ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) menunjukkan
pengertian pajak lingkungan. terbukti berdampak pada lingkungan. Ada pendekatan lain untuk
mengidentifikasi jenis pajak sebagai pajak lingkungan atau tidak. Pendekatan ini tertuang dalam
salah satu peraturan di Inggris. Disebutkan bahwa pajak dikatakan sebagai pajak lingkungan,
yaitu: [1] pajak yang dipungut berkaitan dengan tujuan pemerintah yang berkaitan dengan
lingkungan, [2] dapat mengubah/mendorong perilaku individu yang positif dalam upaya
melestarikan lingkungan, atau [3] pengenaannya dengan tujuan pelestarian lingkungan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
9
Dan Indonesia kembali mencanangkan pajak lingkungan dibawah pemerintahan Joko
Widodo dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2017 tentang Instrumen
Ekonomi Lingkungan Hidup. Dalam UU ini diatur tiga bentuk pendanaan yang akan digunakan
untuk proses pemulihan lingkungan hidup. Tiga bentuk pendanaan tersebut adalah Dana Jaminan
Pemulihan Lingkungan Hidup (DJPLH), dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan
Pemulihan Lingkungan Hidup (DP2KPLH), dan dana amanah/bantuan konservasi.
Sumber pendanaannya sendiri akan diambil dari anggaran pendapatan belanja negara
(APBN), anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dana hibah, serta pajak, dan retribusi
hidup.
Pemungutan pajak juga harus dilakukan berdasarkan tiga prinsip umum berikut :
1) Prinsip Pencemar Membayar (polluters pay principle)
Prinsip ini pertama kali diusulkan pada 1970 oleh OECD. Pada dasarnya
pandangan yang ditawarkan adalah pihak pencemar diwajibkan untuk memikul biaya
yang diperlukan dalam rangka memperbaiki lingkungan.
Biaya yang dikeluarkan pihak yang melakukan pencemaran lingkungan tersebut
dihitung berdasarkan pada barang dan/atau jasa yang menyebabkan pencemaran
lingkungan selama proses produksi atau proses konsumsi dilakukan. Prinsip ini juga
berpijak pada pemahaman bahwa kegiatan positif ataupun negatif terhadap lingkungan
harus dihitung dengan matang.
2) Prinsip Pencegahan (the prevention principle)
Prinsip pencegahan ini diadopsi dari prinsip dasar hukum lingkungan yang
berlaku secara internasional. Dalam prinsip ini, setiap negara harus mengetahui jenis
kegiatan yang menghasilkan polusi dan menimbulkan kerusakan lingkungan bagi
negaranya sendiri dan negara lain. Kemudian negara penghasil polusi harus melakukan
upaya optimal untuk mencegah kerusakan lingkungan atas kegiatan produksi dan
konsumsi yang dilakukannya.
3) Prinsip Kehati-hatian (the precautionary principle)
Prinsip ini berfokus pada situasi yang mungkin atau tidak mungkin terjadi di masa
depan atas suatu aktivitas yang dilakukan masa sekarang. Prinsip kehati-hatian tersebut
pertama kali dicetuskan dalam The World Charter for Nature dan diadopsi oleh PBB
pada 1982.
10
3. 3 Keefektifan Pajak Lingkungan dalam Menangani Masalah Lingkungan
Menurut Mac Eachern (2013), dalam Market-based Instruments within The Green
Economy, disebutkan tiga klasifikasi pendekatan MBI yaitu :
1) Price-based MBIs yang menekankan perubahan perilaku apabila terdapat perubahan
harga, misalnya atas adanya pengenaan subsidi ataupun pungutan.
2) Rights-based MBIs yang merujuk pada perubahan perilaku apabila terdapat kewajiban
yang ditetapkan.
3) Market friction MBIs, yaitu produsen melakukan upaya untuk mengubah pola konsumsi
dari konsumen, seperti ekolabel.
Adanya strategi untuk mendorong dipilihnya opsi terhadap green investment maupun
green supply chain di industri tertentu berbasis mekanisme pasar merupakan suatu bentuk
pendekatan MBI. Pendekatan MBI juga kerap dinilai lebih ‘ramah’ dibandingkan pendekatan
CAC yang menekankan adanya suatu batasan dan larangan. Selain itu, MBI juga dipercaya
sebagai cara efektif untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup karena juga salah satu bentuk
dari polluter-pays principle (Bakker, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan pajak lingkungan tentu
dapat membantu tujuan kelestarian lingkungan hidup, baik melalui kontrol perilaku (behavioral
changes) maupun dari segi penerimaan yang dapat digunakan untuk pembiayaan restorasi.
11
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S. P., Alsakinah, R., Sara, S. A., & Amrina, D. H. (2022). Pajak Lingkungan Sebagai
Upaya Pengendalian Pencemaran Udara Dari Gas Buang Kendaraan Bermotor Di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pajak, 2(1), 7–13. https://ojs-ejak.id/index.php/Ejak
Hidayat, A., Nuva, N., & Syafitri, S. D. (2017). Estimasi Nilai Pajak Emisi Dan Kebijakan
Kendaraan Umum Berbahan Bakar Bensin Di Kota Bogor. RISALAH KEBIJAKAN
PERTANIAN DAN LINGKUNGAN: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan
Lingkungan, 3(1), 1. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v3i1.15240
Safitra, D. A., & Hanifah, A. (2021). Environmental Tax: Principles and Implementation in
Indonesia. Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara (PKN), 2(2), 23–33.
https://doi.org/10.31092/jpkn.v2i2.1122
Purwadi, A., Suhandi, S., & Enggarsasi, U. (2020). Urban Air Pollution Control Caused by
Exhaust Gas Emissions in Developing Country Cities in Public Policy Law Perspective.
10(1), 31–36.
13
Ninik, P. A., & Maryono, M. (2018). Vehicle Emissions Tax: An Opportunity to Control Air
Pollution. E3S Web of Conferences, 73(2018), 0–4.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187310002
Udara, P. P., Nomor, U., Tahun, I., Negara, T. L., Nomor, R. I., Lembaran, T., Republik, N.,
Nomor, I., Lembaran, T., Republik, N., Nomor, I., Lembaran, T., Republik, N., Nomor, I.,
Nomor, U., Nomor, U., Lembaran, T., Republik, N., & Nomor, I. (2004).
www.regulasip.com. 1–27.
Hamida Amri Safarina. (2021, June 14). Mengenal Pajak Lingkungan dan Prinsip
Pemungutannya. https://news.ddtc.co.id/mengenal-pajak-lingkungan-dan-prinsip-
pemungutannya-31270
Risma Nurkriswandari. (2019, August 26). Inisiatif Pajak Lingkungan Hidup - Solopos.com |
Panduan Informasi dan Inspirasi. https://www.solopos.com/inisiatif-pajak-lingkungan-
hidup-1015294
Ridho Rizqullah Zulkarnain. (2022, January 20). Pajak Lingkungan di Indonesia, Cek! |
PajakOnline.com. https://www.pajakonline.com/pajak-lingkungan-di-indonesia-cek/
Anisa Nurpratiwi. (2019, February 20). Mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan dengan
Pajak. https://news.ddtc.co.id/mengurangi-dampak-kerusakan-lingkungan-dengan-pajak-15078
14