NIM : J3M119122
1. sebutkan dan jelaskan berbagai instrument kebijakan yang digunakan sebagai sumber
pembiayaan
Adanya fakta-fakta kerusakan lingkungan hidup menjadi urgensi berbagai pihak, mulai dari
pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat secara individual untuk segera melakukan
pembenahan. Lalu, bagaimanakah kebijakan pajakdan kebijakan dapat berperan mengurangi
dampak kerusakan lingkungan?
Pada dasarnya, intervensi pemerintah untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dapat dilakukan
melalui dua hal. Pertama, dalam perspektif positif dapat dilakukan dengan mendorong perilaku
yang justru bisa melestarikan lingkungan hidup. Sebagai contoh, adanya pungutan untuk
membiayai jasa lingkungan hidup. Kedua, dalam perspektif negatif perlindungan lingkungan
dapat dilakukan dengan mengoreksi aktivitas yang dapat merusak lingkungan. Salah satu yang
kerap dipergunakan adalah pigouvian tax, yaitu pajak yang dikenakan kepada pihak yang
aktivitas ekonominya memberikan dampak eksternalitas negatif (Kristiaji, 2016). Dengan
demikian, intervensi secara positif maupun negatif tersebut dapat dilakukan, salah satunya
dengan cara implementasi kebijakan pajak (tax policy). Di Indonesia, saat ini penerapan green
tax dapat merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen
Ekonomi Lingkungan Hidup. Tiga bentuk pendanaan lingkungan hidup—Dana Jaminan
Pemulihan Lingkungan Hidup (DJPLH), Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan
Pemulihan Lingkungan Hidup (DP2KPLH), serta Dana Amanah/Bantuan Konservasi—diperoleh
dari APBN, APBD, dana hibah, serta pajak dan retribusi lingkungan hidup yang dapat diterapkan
oleh pemerintah pusat dan daerah. Maka implementasi pada pemerintah sudah dijalankan dan
sudah ada pada system regulasi.
Latihan 2
Ptd = 50 – Qt
Pts= - 40 + 2Qt
Pajak lingkungan Rp 400 per meter tekstil yang dihasilkan. Qd dan Qs dinyatakan dalam ribuan
(000) meter, dan Pt dinyatakan dalam ribuan (000) rupiah. Hitunglah :
1. Jumlah tekstil yang dihasilkan/dijual belikan (meter) dan Harga jual tekstil /meter
2. Berapakan jumlah tekstil yang dihasilkan dan harga jual tekstil setelah dikenakan pajak
lingkungan
Ptd = pts
50 – Qt = - 40 + 2Qt
-3Qt= -90
Qt= 30 (000)
Ptd = 50-Qt
=50-30
= 20(000)
-3Qt = -89,6
Ptd = 50-Qt
=50 – 29,87
=20,13
Before tax
Qt =30
Pt =20
After tax
Qt= 29,87
Pt = 20,13
20.130-20.000
Tax = 400
Rp. 130 (konsumen)
Rp 270 (produsen)
Pajak lingkungan = Qt x t
29.870 x 400
= Rp. 11.948.000