Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Linkungan

Akuntansi lingkungan merupakan istilah yang berkaitan


dengan kebijakan memasuk kan biaya lingkungan. Biaya
lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan
maupun non keuangan yang diakibatkan oleh kegiatan
proses, input berupa bahan baku, energi, air, dan output
berupa pemborosan, limbah, dan lingkungan. Akuntansi
lingkungan digunakan untuk menilai biaya lingkungan
penuh yang terkait dengan kegiatan proses, input berupa
bahan baku, energi, air, dan output berupa pemborosan,
limbah, dan lingkungan.
.
Akuntansi Lingkungan
Menurut UU
Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan berkenaan dengan
pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat 1 hingga 4 menyatakan: (1)
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan /atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib+melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan, (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dalam
memperhatikan kepatutan dan kewajaran, (3) Perseroan yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan (4) ketentuan lebih
lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan
pemerintah.
Apa Saja Potensi Akuntansi
Lingkungan ?
Mendorong kemampuan untuk mengelola lingkungan:
Meningkatkan kesadaran tentang keprihatinan publik: Penerapan akuntansi lingkungan dapat mendorong
1. Akuntansi lingkungan dan sosial memiliki potensi untuk 2. kemampuan perusahaan untuk mengelola lingkungan dengan
meningkatkan kesadaran tentang keprihatinan publik lebih efektif

Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial: Mengungkapkan biaya lingkungan: Akuntansi lingkungan

3. Perusahaan perlu mengidentifikasi dampak lingkungan 4. memungkinkan perusahaan untuk mengakui, mengukur, menilai,
menyajikan, dan mengungkapkan biaya lingkungan yang dikeluarkan
yang potensial dan pengaruhnya dalam setiap proses dalam maksud mengelola lingkungan

Penerapan akuntansi lingkungan pada berbagai skala


perusahaan: Akuntansi lingkungan dapat diterapkan oleh
5. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, di mana penerapan
yang diambil harus mencerminkan tujuan-tujuan dan kebutuhan
spesifik perusahaan
Tujuan Penerapan Akuntansi Lingkungan
Tujuan penerapan akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi pihak-pihak
yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Beberapa tujuan khusus dari penerapan akuntansi lingkungan meliputi :

1. Meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan:


Akuntansi lingkungan digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan konservasi lingkungan dan untuk menentukan biaya
fasilitas pengelolaan lingkungan serta investasi yang diperlukan untuk kegiatan konservasi lingkungan.

2. Alat komunikasi dengan masyarakat:


Akuntansi lingkungan digunakan sebagai alat komunikasi publik untuk menyampaikan dampak negatif lingkungan, kegiatan
konservasi lingkungan, dan hasilnya kepada public.

3. Mengurangi biaya lingkungan:


Melalui penerapan akuntansi lingkungan, perusahaan dapat mengurangi dan menghapus biaya-biaya lingkungan serta
memperbaiki kinerja lingkungan perusahaan yang selama ini mungkin mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial:


Perusahaan perlu mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial dan pengaruhnya dalam setiap proses.

Dengan demikian, penerapan akuntansi lingkungan bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan, meningkatkan
efisiensi pengelolaan lingkungan, dan menjadi alat komunikasi dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai