Anda di halaman 1dari 13

Masalah Lingkungan dalam Akuntansi Keuangan

dan Pelaporan
Kelompok 1

Akuntansi Sosial dan Lingkungan


Akuntansi sosial umumnya digunakan dalam konteks bisnis, atau tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR), meskipun setiap organisasi, termasuk
lembaga swadaya masyarakat, lembaga amal, dan lembaga pemerintah
dapat terlibat dalam akuntansi sosial. Akuntansi sosial menekankan konsep
akuntabilitas perusahaan.
Dampak

01 Keuangan yang
disebabkan
lingkungan pada
aset
Green Accounting berfokus
pada perlakuan akuntansi
dan pelaporan informasi
atas pengorbanan aset-aset
ekonomi perusahaan untuk
biaya tanggung jawab sosial
dan lingkungan.
Biaya-Biaya Dalam Green Accounting

1. Conventional Costs
2. Potentially Hidden Costs
3. Contingent Costs
4. Image and Relationship Costs
Conventional Costs
Biaya menggunakan bahan baku, utilitas, barang modal, dan pasokan biasanya dibahas dalam
akuntansi biaya dan penganggaran modal, tetapi tidak dipertimbangkan sebagai biaya
lingkungan.
Penurunan penggunaan dan sedikitnya limbah yang dihasilkan dari bahan baku, utilitas,
barang modal, serta pasokan yang ramah lingkungan dapat mengurangi degradasi lingkungan
dan penggunaan dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
Potentially Hidden Costs
Potentially hidden costs adalah biaya-biaya yang mungkin
berpotensi tersembunyi dari manajer. Diantaranya adalah upfront
environmental costs¸ yang terjadi sebelum proses operasi. Biaya ini
dapat mencakup biaya untuk rancangan produk ramah lingkungan,
kualifikasi pemasok, evaluasi peralatan pengendalian pencemaran
alternatif, dan sebagainya.
Contingent Costs
Contingent Costs atau biaya kontinjensi adalah biaya yang
mungkin atau tidak mungkin terjadi di masa depan. Misalnya biaya
untuk kompensasi atas kecelakaan pencemaran lingkungan, denda
dan hukuman pelanggaran peraturan di masa depan atau biaya tak
terduga lainnya atas konsekuensi di masa depan.
Image and Relationship Costs
Biaya ini juga dapat disebut sebagai biaya “citra perusahaan”.
Biaya kategori ini dapat termasuk biaya pelaporan lingkungan
tahunan dan kegiatan hubungan masyarakat, biaya yang
dikeluarkan sukarela untuk kegiatan lingkungan seperti menanam
pohon, dan biaya yang dikeluarkan untuk program penghargaan
atau pengakuan.
02 Perlakuan
Hutang
Tujuan dari green accounting adalah berusaha untuk mengurangi efek negatif dari kegiatan ekonomi dan
sistem pada lingkungan hidup.Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat
dengan “pembangunan berkelanjutan“, yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan
yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan adanya green accounting, biaya
tersebut dapat diakui sebagai aset berupa
investasi tanggung jawab sosia
llingkungan, oleh karena itu, keuntungan
perusahaan tidak akan berkurang oleh
biaya dalam menjalankan operasi bisnis
yang ramah lingkungan justru aset
perusahaan akan bertambah, biaya CSR
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai