Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TA. 2020/2021

Nama : Elvina Damayanti


NIM : 141180276
Kelas : M. Pemasaran Global EM-B

1. Jelaskan elemen budaya, dan bagaimana implikasinya pada pemasaran, berikan contoh !
Jawab:

 Definisi Elemen Budaya

Budaya mencakupi baik elemen abstrak maupun materil. Elemen abstrak mencakupi
nilai, sikap,gagasan, tipe kepribadian, dan gagasan ringkasan seperti agama. Komponen material
mencakupi benda-benda seperti buku, komputer, peraltan, gedung, produk spesifik elemen
material dari budaya kadang dideskripsikan sebagai artefak budaya atau manifestasi material
dari budaya sehingga membatasi pemakai budaya untuk konsep-konsep abstrak.

Kotler (2000) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian


konsumen adalah faktor budaya, sosial, kepribadian, dan kejiwaan. Kotler menyatakan budaya
terdiri dari tiga elemen yaitu : budaya, sub budaya, dan kelas soial

· Budaya

Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna yang melayani
manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat.

· Sub Budaya

Setia budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub budaya terdir dari bangsa, agama, kelompok,
ras, dan daerah geografis. Banyak sub budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan para
pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
· Kelas Sosial

Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
(1994) mengacu pada pengelompokkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan
posisi ekonomi mereka dalam pasar.

 Implikasi pada pemasaran

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol, yang mempengaruhi perilaku,


sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Kehidupan manusia tidak
terlepas dari kegiatan budaya. Kegiatan pemasaran tidak terlepas dari bagian budaya
manusia. Pemasar menggunakan budaya sebagai dasar analisis konsumen, dan keputusan
strategi perusahaan, karena budaya menjadi landasan manusia, dalam bertindak, bersikap
dan bertingkah laku dalam masyarakat. Budaya agar dipertimbangkan oleh
masyarakatnya mempunyai karakteristik budaya, keyakinan (belief), nilai-nilai budaya
(value), atau prakteknya harus bisa disampaikan dan diterima oleh sejumlah kelompok
yang signifikan. Sehingga budaya dipandang menjadi kebiasaan kelompok yang terkait
langsung dengan anggota masyarakat yang lain.

 Contoh Implikasi Budaya pada Pemasaran

Sebagai contoh budaya menyediakan aturan mengenai kapan akan makan, di


mana akan makan, dan apa yang tepat untuk dimakan pada saat pagi, siang dan malam,
dan apa yang harus disiapkan untuk pesta ulang, piknik, ataupun pesta pernikahan.
Kebiasaan ini tentu saja akan berimplikasi pada produk apa yang laku dan dapat
ditawarkan pada ke pasar. Sebagai contoh masyakarat Indonesia sangat suka dengan kopi
di pagi hari, minum teh sepanjang hari ataupun meminum air putih dan teh setelah
makan. Sebaliknya akan terasa aneh bagi masyarakat meminum minuman bersoda di
pagi hari. Juga dengan kebiasaan makan bubur atau nasi di pagi hari, yang juga belum
tergantikan dengan makanan cereal di pagi hari. Perusahaan teh Sosro, adalah pemasar
yang baik karena mampu membaca kebiasaan masyarakat Indonesia yang peminum teh,
dengan menawarkan teh yang bisa dibawa kemanamana dengan teh botolnya ataupun teh
kotaknya.
2. Dalam memperbandingkan tentang global companies dan International companies dapat
ditinjau dari product life cycle, design, adaptation, market segmentation, competition,
production, the consumer, product, price, promotion dan place. Coba saudara
jelaskan !
Jawab:
Aspek Global Companies International Companies
Life Cycle Perusahaan akan mengalami Perusahaan sudah dalam
life cycle yang sama pada kondisi jenuh, hal ini
umumnya karena mereka dikarenakan ketika sudah
memulai bisnis dengan tidak bisa lagi berkembang di
membuat system pasar domestic maka mereka
desentralisasi akan memasuki pasar
Internasional.
Design Kebanyakan bentuk Perusahaan yang
desain organisasi berkembang dari perusahaan
perusahaan MNC adalah domestik menjadi
desain (struktur)produk perusahaan
global (global product internasionaldapat merubah
dessign). Dalam bentuk ini desain organisasinya dari
merancang tanggung domestik menjadi
jawabglobal untuk produk perusahaan internasional.
tertentu atau kelompok Halyang menjadi
produk tertentu ke dalam pertimbangan perubahan
suatu divisioperasi produk adalah adanya penjualan
tertentu. internasional
darisebelumnya pada
perusahaan domestik
Adaptation Tentu perusahaan global Perusahaan harus bekerja
lebih unggul dalam adaptasi keras untuk beradaptasi
karena membagi ketika memasuki pasar
perusahaannya kedalam internasional terutama
regional-regional berkaitan dengan gap budaya
Market Segmentation Harus memperhatikan segala Sama, harus memperhatikan
aspek global terutama segala aspek global terutama
karakteristik masyarakat dan karakteristik masyarakat dan
budaya budaya
competition Sama, sama-sama bersaing di Sama, sama-sama bersaing di
kancah global/internasional kancah global/internasional
sehingga otomatis kompetisi sehingga otomatis kompetisi
semakin ketat semakin ketat
Production Perusahaan global umumnya Perusahaan internasional
sudah mmiliki unit produksi harus lebih memperhatikan
di negara lain sehingga produksi karena semakin luas
memudahkan pendistribusian jangkauan maka produksi
juga semakin ditingkatkan
Consumer Sama, harus memperhatikan Sama, harus memperhatikan
perilaku konsumen dan perilaku konsumen dan
karakteristiknya agar produk karakteristiknya agar produk
dapat diminati dapat diminati
Product, price, promotion dan Dalam aspek marketing mix, Dalam aspek marketing mix,
place menurut saya, perusahaan menurut saya, perusahaan
internasional dan global internasional dan global
sama-sama harus merancang sama-sama harus merancang
bagaimana agar marketing bagaimana agar marketing
mix dapat berjalan dengan mix dapat berjalan dengan
efektif dengan efektif dengan
memperhatikan budaya dan memperhatikan budaya dan
perilaku konsumen di perilaku konsumen di
berbagai negara berbeda berbagai negara berbeda

3. Jelaskan perbedaan antara struktur distribusi product consumer dan product industrial
pada pemasaran global. Kemudian apa beda distribusi Jepang dan Amerika Serikat.
Jawab:
Struktur saluran distribusi bisa bermacam-macam, tergantung pada tipe produknya.
Dalam produk konsumen (consumer products), pemanu-faktur bisa menjual produknya langsung
kepada pelanggan (menggunakan wiraniaga yang mengunjungi tempat tinggal pelanggan);
melalui mail-order selling (menggunakan katalog atau materi cetakan lainnya); melalui toko-
toko milik sendiri atau jaringan waralaba; atau lewat Internet. Selain itu, perusahaan juga bisa
menggunakan kombinasi antara wiraniaga perusahaan dengan pedagang grosir, agen/broker, dan
pengecer.
Pada produk industrial, alternatif yang tersedia meliputi kombinasi antara wiraniaga
perusahaan, distributor/agen, dan pedagang grosir, sedangkan untuk jasa, alternatif yang ada
terdiri atas wiraniaga perusahaan, agen penjual, agen pembeli, agen/broker, dan penyampai jasa
kontrak/ waralaba.
Di Amerika Serikat, berbagai faktor membuat supermarket atau toko swalayan makanan
yang lengkap menjadi unit pedagang pengecer makanan yang utama. Banyak orang berbelanja
ingin membeli persediaan makanan untuk se- minggu dengan sekali perjalanan ke toko tersebut.
Di Jepang, cenderung mengadaptasi saluran produk konsumen dimana terdapat beberapa
lapis pedagang besar berskala kecil yang memainkan peran penting dalam distribusi produk
4. Jelaskan ;
a. Tujuan penetapan harga ( Pricing objectives )
Jawab:
Tujuan Penetapan Harga
1. Mencapai Penghasilan atas Investasi
Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan persentasenya
dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari barang yang
dihasilkannya.
2. Kestabilan Harga
Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali
atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya
perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.
3. Mempertahankan atau Meningkatkan Bagian dalam Pasar
Jika perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas, merkea harus
berusaha mempertahankannya atau justru mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan
dalam penetapan harga jangan sampai merugikan bisnis.
4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan
Jika perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui
pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan. Ini artinya, perusahaan belum
memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
5. Memaksimalkan Laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan hidup, karena setiap
bisnis memerlukan laba. Metode Penetapan Harga

b. Pendekatan harga internasional : Full-cost Pricing, Variabel cost pricing, Skimming


Pricing dan Penetration pricing, bagaimana implikasinya, berikan contoh.
Jawab:
 Full Cost Pricing
Adalah metode penetapan harga di mana Anda menambahkan bersama-sama
biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya jual dan administrasi, dan
biaya overhead untuk suatu produk, dan menambahkannya persentase markup (untuk
menciptakan margin keuntungan) untuk mendapatkan harga produk.
Contoh: ABC International mengharapkan untuk mengeluarkan biaya berikut
dalam bisnisnya di tahun mendatang: Total biaya produksi = $ 2.500.000 Total biaya
penjualan dan administrasi = $ 1.000.000 Perusahaan ingin mendapatkan keuntungan
$ 100.000 selama waktu itu. Juga, ABC mengharapkan untuk menjual 200.000 unit
produknya. Berdasarkan informasi ini dan menggunakan metode harga plus biaya penuh,
ABC menghitung harga berikut untuk produknya:
($ 2.500.000 Biaya produksi + $ 1.000.000 Biaya penjualan / admin + markup $
100.000) ÷ 200.000 unit= $18 Price per unit

 Variabel Cost Pricing


Adalah metode harga di mana harga jual ditetapkan dengan menambahkan
markup ke total biaya variabel. Harapannya adalah bahwa markup akan berkontribusi
untuk memenuhi semua atau sebagian dari biaya tetap dan menghasilkan beberapa
tingkat keuntungan. Harga biaya variabel sangat berguna dalam skenario kompetitif,
seperti penawaran kontrak, tetapi tidak cocok dalam situasi di mana biaya tetap adalah
komponen utama dari total biaya.
Misalnya, asumsikan bahwa total biaya variabel untuk pembuatan satu unit
produk adalah $ 10. Perusahaan memperkirakan bahwa biaya tetap per unit adalah $ 4.
Untuk menutupi biaya tetap dan meninggalkan keuntungan per unit $ 1, perusahaan akan
harga unit di $ 15.

 Skimming Pricing
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk
baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada
saat persaingan mulai ketat.
Contoh :
Nokia N-70 Pada tahun 2005, Nokia mengeluarkan tipe NSeries, salah satunya
ialah Nokia N-70. Ponsel smartphone ini berorientasi pada games dan musik, serta
memiliki aplikasi 3G, dimana pada saat itu terbilang cukup baru. Berdasarkan pengalaman
saya ketika membelinya (pada waktu SMA), harga awal yang ditawarkan pada saat itu
cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 3.800.000-an. Penjualan N-70 ini cukup besar di Indonesia,
terlihat dari pemakaian masyarakat yang sering saya temui saat berjalan-jalan. Tidak jauh-
jauh, ketika saya membelinya, teman-teman sekelas saya pun ikut membelinya. Picture
Tetapi popularitas N-70 semakin menurun seiring berkembangnya teknologi dan muncul
banyak pesaing, salah satunya pada saat itu muncul ponsel Sony Walkman Series (W800i)
yang booming di pasar dan menyebabkan harga N-70 ini jatuh. Lambat laun harga
menurun menjadi 2juta sampai 1juta-an.

 Penetration Pricing
Strategi harga penetrasi ialah dimana perusahaan berusaha memperkenalkan suatu
produk baru dengan harga rendah, dengan harapan akan dapat memperoleh volume
penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat.
Contoh :
Operator Seluler 3 Pada awal operator ini diluncurkan, promo yang dilakukan
terbilang besar-besaran dan murah. Ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat
dengan promo murahnya yang gencar dipromosikan, baik dari media televisi, koran,
papan iklan, dan sebagainya. Picture Salah satu promo 3 yaitu “Isi ulang dapet 3x lipat”,
dimana pelanggan bisa mendapatkan tiga kali lipat jumlah pulsa setiap isi ulang berupa
1x pulsa utama ke semua operator dan bonus pulsa 2x lipat ke sesama pengguna 3. Jadi
setiap isi ulang Rp 10.000, pelanggan akan mendapatkan pulsa Rp 30.000 (Rp 10.000 ke
semua operator, Rp 20.000 ke sesama 3).

Anda mungkin juga menyukai