160 320 1 SM
160 320 1 SM
ABSTRAK
ُ َ َْ ُ َُ ْ َْ ْ
A. Latar Belakang Masalah }ﺍﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ﺃﻛ َﻤﻠ ُﺖ ﻟﻜ ْﻢ ِﺩ َﻳﻨﻜ ْﻢ َﻭﺃﺗ َﻤ ْﻤ ُﺖ َﻋﻠ ْﻴﻜ ْﻢ
Din al-Islam yang disyariatkan oleh َ ْ
Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang maha {ﺖُ ﻟَﻜُﻢُ ﻹﺍ ْﺳﻼ َﻡ ِﺩ ًﻳﻨﺎ
ِ ِﻌِْﻤَ� ﻱِ ﻭَﺭ ﺿَ ﻱ
tinggi serta hikmah dan ketentuan hukum- “Pada hari ini telah Kusempurnakan
Nya yang maha agung, adalah agama yang untukmu agamamu dan telah Ku-cukupkan
sempurna aturan syariatnya dalam kepadamu nikmat-Ku, serta telah Ku-
menjamin kemaslahatan bagi umat Islam ridhai Islam itu sebagai agamamu” (QS.
serta membawa mereka meraih Al Maaidah:3).
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala berfirman, Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah
__________________________________________ nikmat/anugerah Allah Ta’ala yang
*) Dosen Tetap Prodi Ahwal Syakhshiyyah STAI terbesar bagi umat Islam, karena
Al Hidayah Bogor
hisab. 7 6F
menyatakan:
8
Tafsir al-Jalalain, Vol. 4, hlm. 171.
6 9
Tafsir al-Jalalain , jld1/3 Fairuz Abadi, Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn
7
Tafsir al-quran al-‘adhim, jld 1/134. Abbas,Dar al-kutub al-ilmiyah, Vol. 1, hlm. 30.
b. Surah ali ‘Imran ayat 19, Allah Ta’ala Barangsiapa mencari agama selain agama
berfirman: Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
ﻼﻡ ْ
ُ ِﻥﱠ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﱠﻪِ ﻹﺍﺳ diterima (agama itu)daripadanya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Sesungguhnya agama yang diridhai adalah
Islam Mengomentari ayat ini pengarang
kitab Aisaru at tafasiir, Syaikh Abu Bakar
Mengomentari ayat ini Imam Abu
al Jazairy menyatakan:
Muhammad al Husin bin Mas’ud al
Baghawi dalam kitab Ma’alimut ﺈﻥ ﷲ �ﻌﺎ�� ﻳﻘﺮﺭ ﺃﻥ �ﻞ ﺩﻳﻦ ﻏ��ﻩ ﻻﺍﺳﻼﻡ
ً
tanziil menyatakan: ﻭﺍﻥ ﻣﻦ ﻳﻄﻠﺐ ﺩﻳﻨﺎً ﻏ�� ﻻﺍﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ، ﺎﻃﻞ
ْ
ُ ﺇِﻥﱠ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﱠﻪِ ﻹﺍﺳ ً
ﻼﻡ { �ﻌ�ﻱ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻠﻦ ﻳﻘﺒﻞ ﻣﻨﻪ ﺑﺤﺎﻝ ﻭ�ﺨﺴﺮ �� ﻵﺍﺧﺮﺓ ﺧﺴﺮﺍﻧﺎ
ً
ﺍﳌﺮ��ﻱ ﺍﻟ�ﺡﻴﺢ ﻛﺒ��ﺍ
Yaitu agama yang diridhai lagi shahih Sesungguhnya Allah SWT menetapkan
bahwa seluruh agama selain Islam adalah
c. Surah ali ‘Imran ayat 83, Allah Ta’ala batil. Dan jika ada orang yang mencari
berfirman:
َ َ َ َ ُ ﱠ َ ََ agama selain agama Islam maka ditolak
��ِ ﺃﻓﻐ ْ� َ� ِﺩ ِﻳﻦ ﺍﻟﻠ ِﻪ َﻳ ْﺒﻐﻮﻥ َﻭﻟ ُﻪ ﺃ ْﺳﻠ َﻢ َﻣ ْﻦ darinya dan mengalami kondisi yang
َ َ َ َ ْ ﱠ َ َ ﺕِ ﻭَﻷ
ﺽ ﻃ ْﻮ ًﻋﺎ َﻭﻛ ْﺮ ًهﺎ َﻭِﺇﻟ ْﻴ ِﻪ ُﻳ ْﺮ َﺟ ُﻌﻮ َﻥ
ِ ﺭ ْﺍ ﺍﻟﺴﻤﺎﻭ
benar-benar merugi. 11 10F
11
Abu Bakar al-Jazairy , Aisar at-Tafaasir, Vol. 1,
10
Ibid, Vol. 1, hlm. 51. hlm. 181.
ُ ً ﱠ
ﻮﺣﺎ َﻭٱﻟ ِﺬ ٓﻯ َ ّ َﺷ َﺮ َﻉ َﻟ ُﻜﻢ ّﻣ َﻦ
Dinul qayyimah adalah agama yang benar ۭ ٱﻟﺪ ِﻳﻦ َﻣﺎ ﻭ ﱠ�ﻯ ٰﻯ ِﺑ ِﻪۦ ﻧ ِ ِ
lagi lurus tidak ada kebengkokan
ﻮ�ﻯ ٰﻯ َ ﻴﻢ َﻭ ُﻣَ ﺻ ْﻱ َﻨﺎ ﺑﻪۦٓ ﺇ ْﺑ َٰﺮه ﱠ ﻭَ َﺃ ْﻭ َﺣ ْﻴ َﻨﺂ ﺇ َﻟ ْﻴ َﻚ َﻭ َﻣﺎ
padanya. 12 ِ ِ ِِ ِ
َ ۟ ُ َ َ َ َ ۟ َ
َ ﻱ�ﻯ ٰٓﻯ ۖ ﺃﻥ ﺃﻗ ُﻴﻤﻮﺍ ٱﻟﺪ
ّ ْ َ
�َ �ُ ﻳﻦ َﻭﻻ ﺗﺘﻔ ﱠﺮﻗﻮﺍ ِﻓ ِﻴﻪ ۚ ﻛ ِ ِ
َ َﻭﻋ
ِ
Berdasarkan keterangan di atas, dapat
َْ ٓ َ ْ َ ُ ﱠ َْ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ
disimpulkan beberapa hal: ﻋ�� ٱﳌﺸ ِﺮ ِﻛ�ﻥ ﻣﺎ ﺗﺪﻋﻮهﻢ ِﺇﻟﻴ ِﻪ ۚ ٱﻟﻠﻪ ﻳﺠﺘ ِ�ﻯ ِﺇﻟﻴ ِﻪ
1. Ad-Din adalah makna musytarak yaitu
ُ َﻣﻦ َ� َﺸ ُﺂﺀ َﻭ َ� ْ� ِﺪ ٓﻯ ﺇ َﻟ ْﻴ ِﻪ َﻣﻦ ُﻳ ِﻨ
ﻱﺐ
kata yang memiliki banyak arti ِ
2. Khusus untuk ad din yang bermakna “Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu
agama, maka ad din masih menjadi makna tentang agama apa yang Telah
yang umum yaitu agama selama kata ad diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa
din menyendiri (mufrad) misalnya pada yang Telah kami wahyukan kepadamu dan
surah ali ‘imran ayat 85. Pada ayat ini din apa yang Telah kami wasiatkan kepada
disebut dengan isim nakirah yang berarti Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah
berlaku bagi seluruh agama. Oleh karena agama dan janganlah kamu berpecah
itulah Syaikh Abu Bakar al Jazairy belah tentangnya. amat berat bagi orang-
menyatakan: “Sesungguhnya Allah SWT orang musyrik agama yang kamu seru
menetapkan bahwa seluruh agama selain mereka kepadanya. Allah menarik kepada
Islam adalah batil”. Redaksi “seluruh agama itu orang yang dikehendaki-Nya
agama” menunjukan bahwa penggunaan dan memberi petunjuk kepada (agama)-
kata din berlaku bagi seluruh agama. Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Termasuk agama selain Islam. Kata ad- Syari’ah Islam mengajarkan untuk
din menjadi makna yang lebih khusus jika menciptakan sikap hormat dan menjaga
menjadi menjadi mudhaf misalnya pada keyakinan yang ada, agar dalam
surah ali ‘imran ayat 83 (dinullah berarti masyarakat yang berada di dalam naungan
Islam), maupun syari’ah Islamiyyah, agama yang
menjadi man’ut/maushuf seperti pada bervariasi dapat hidup berdampingan
surah ali ‘imran ayat 19 (ad din menjadi secara damai, saling menjaga dan
yang disifati dari kata )ﺍﳌﺮ��ﻱ. Agama yang menghormati, tidak terjadi saling
intervensi dan interpolasi ajaran 13 , 12F
13
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, “Maqashid
12
Tanwir al-miqbas , Vol. 1, hlm. 516 Syari’ah”, (Jakarta; Amzah, 2009) hlm, 14-20.
[4]: 165).
Allah memerintahkan untuk memusuhi
Begitu juga firman Allah Subhanahu wa
orang-orang kafir (harbi), kemudian Allah
Ta’ala :
perintahkan setelahnya untuk bekerja ﱠ ْ َﻭ َﻟ َﻘ ْﺪ َ� َﻌ ْﺜ َﻨﺎ �� ُ� ّﻞ ُﺃ ﱠﻣﺔ َﺭ ُﺳ ًﻮﻻ َﺃﻥ
ﺍﻋ ُﺒ ُﺪﻭﺍ ﺍﻟﻠ َﻪ
sama dalam kebersamaan (mawaddah) ِ ٍ ِ ِ
َ ﺎﻏُ ﱠ
dan kesatuan (ulfah) ,dan Allah berkuasa
ﻮﺕ ﺍﺟ َﺘ ِﻥ ُﺒﻮﺍ ﺍﻟﻄْ َﻭ
untuk menyatukan sesuatu yang
berlawanan”. Walaupun kita sangat “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
meyakini sebagaimana Allah firman bahwa rasul pada tiaptiap umat (untuk
satu-satunya agama yang benar di sisiNya menyerukan): “Sembahlah Allah (saja),
adalah Islam. dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl
[16] : 36)
Ibadah kepada Allah menjadi
14
Lihat :Ibn Katsir, “Tafsir al-Quran al-‘Adhim, tujuan penciptaan manusia, tujuan
Vo. 8, hlm. 89. Kebersamaan dan kesatuan
berlaku kepada kafir yang tidak memerangi dan diciptakannya langit dan bumi serta tujuan
tidak mengusir kaum muslimin dari diutusnya para Rasul shalawatullahu
kampungnya (Taisir al-Karim ar-Rahman fi
Tafsir Kalam al-Mannan, Vol. 1, hlm. 856,
alaihim ajma’in .Agar Allah Subhanahu
Muassah ar-Risalah, 1420H). wa Ta’ala menjaga din (agama) dari
16
Lihat : Tafsir at-Thabari, juz 18/552.
17 18
Lihat : Tafsir at-Thabari, juz 18/551. Ibid , juz 18/552.
dalam bumi atau ditenggelamkan dengan Allah bagi seluruh manusia. Bahkan
air” 19 orang-orang kafir mendapat manfaat
dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman
Ash Shabuni dalam Shafwatut bagi mereka.
Tafasir berkata: “Maksud ayat ini adalah
‘Tidaklah Kami mengutusmu, wahai C. Definisi Institusionalisasi Ibadah dan
Muhammad, melainkan sebagai rahmat Peranannya
bagi seluruh makhluk’. Sebagaimana
1. Definisi Institusionalisasi Ibadah
dalam sebuah hadits: Pada kamus besar bahasa
ﺇﻧﻤﺎ ﺃﻧﺎ ﺭﺣﻤﺔ ﻣهﺪﺍﺓ Indonesia, kita akan menjumpai beberapa
“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang arti tentang lembaga. Arti pertama adalah
dihadiahkan (oleh Allah)” (HR. Al asal sesuatu; kedua, acuan : sesuatu yang
Bukhari dalam Al ‘Ilal Al Kabir 369, Al memberi bentuk kepada yang lain; ketiga,
Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/596. badan atau organisasi yang bertujuan
Hadits ini di-shahih-kan Al Albani melakukan sesuatu pnelitian keilmuan atau
dalam Silsilah Ash Shahihah, 490, juga melakukan suatu usaha. 20 19F
merupakan pedoman dan tolak ukur untuk 3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup
menilai dan memperbandingkan dengan seluruh apa yang dicintai dan diridhai
sesuatu. Institusi bersifat mengikat,dari Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan
daya yang mengikatnya, secara sosiologis atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
norma-norma tersebut dapat dibedakan bathin. Yang ketiga ini adalah definisi
menjadi 4 macam yaitu : yang paling lengkap.
a. Tingkatan cara (usage), menunjukkan Ibadah terbagi menjadi ibadah hati,
pada suatu bentuk perbuatan yang lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
dilakukan berulang-ulang. (takut), raja’ (mengharap), mahabbah
b. Kebiasaan (folkways) merupakan (cinta), tawakkal (ketergantungan),
perbuatan yang dilakukan secara berulang- raghbah (senang), dan rahbah (takut)
ulang dalam bentuk yang sama. Daya ikat adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
norma ini lebih kuat dari usage contohnya dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil,
memberi hormat kepada orang yang lebih takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan
tua. 22
21F
kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah cinta saja, maka ia adalah zindiq 24 , siapa 23F
mulhid.
25
yang beribadah kepada Allah dengan rasa Murji’ adalah orang murji’ah, yaitu golongan
yang mengatakan bahwa amal bukan bagian
dari iman, iman hanya dalam hati.
26
Haruriy adalah orang dari golongan khawarij
23
lihat al-‘Ubuudiyyah oleh Syaikhul Islam Ibnu yang pertama kali muncul di Harura’, dekat
Taimiyyah, tahqiq Syaikh ‘Ali bin Hasan bin Kufah, yang berkeyakinan bahwa orang
‘Ali ‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary (hal. mukmin yang berdosa besar adalah kafir.
161-162), Maktabah Darul Ashaalah 1416 H.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, berbagai pranata dan institusionalisasi
yang artinya: “Hai orang-orang yang ,baik yang bersifat sosial, hukum,
beriman, janganlah kamu melanggar pendidikan dan keagamaan/peribadatan.
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar Pranata dan institusionalisasi di
kehormatan bulan-bulan haram , jangan atas memiliki hubungan erat dengan hifzhu
(mengganggu) binatang-binatang had-nya, ad-din bahkan memiliki peranan strategis
dan binatang-binatang qalaa-id, dan dalam penjagaan agama (hifzhu ad-din).
jangan (pula) mengganggu orang-orang Karena ibarat inti sesuatu akan sempurna
yang mengunjungi Baitullah sedang dan terjaga jika terlindungi dengan baik
mereka mencari kurnia dan keredhaan dengan bungkus dan casing, begitu pula
dari Tuhannya dan apabila kamu telah Islam akan terjaga dengan pranata dan
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah institusionalisasinya.
berburu. dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum E. Aktualisasi Institusionalisasi Ibadah
karena mereka menghalang-halangi kamu Realita yang kita saksikan betapa
dari Masjidilharam, mendorongmu institusionalisasi menjadi unsur penguat
berbuat aniaya (kepada mereka). dan peribadatan secara faktual dan efektif.
tolong-menolonglah kamu dalam Penulis mengangkat beberapa contoh
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan institusionalisasi dalam peribadatan
jangan tolong-menolong dalam berbuat berikut ini :
dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
1. Institusionalisasi Sholat
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Salat berjama’ah, secara langsung
Amat berat siksa-Nya.” atau tidak langsung mengajarkan pada kita
Jadi banyaknya, populasi manusia nilai-nilai filosofi dari ibadah mahdhah
sehingga membentuk kelompok menjadi pusat pertemuan Umat Islam agar
masyarakat semuanya itu Allah ciptakan tercipta kekuatan dan persaudaraan dalam
tentu memiliki tujuan dan manfaat. membangun masyarakat Islam yang
Diantara tujuan dan manfaat tersebut harmonis aman dan bersahabat, terlebih
adalah untuk saling mengenal lagi sesama muslim sehingga shalat
bekerjasama, saling tolong menolong berjamaah menjadi pranata sosial dan
dalam kebaikan dan taqwa, agar nilai-nilai ubudiyah. Bahkan pelaksanaan sholat
taqwa dan kebaikan terwujud maka Allah fardhu berjamaah di samping banyak
menurunkan wahyu-Nya sebagai perangkat manfaat sosial, interaksional juga
hokum yang harus dipatuhi oleh umat-Nya. dijanjikan pahala yang besar, Sebagaimana
Oleh karena, manusia itu selalu Sabda Nabi.
َ ْ َ َ َ َ ُ ُْ ُْ ُ َْ َََ ﱠ
berinteraksi satu dengan yang lainya ﺎﻝ ﺃﺧ َ� َ�ﻧﺎ َﻣ ِﺎﻟ ٌﻚ َﻋ ْﻦ ﷲ ﺑﻦ ﻳﻮﺳﻒ ﻗ ِ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪ
sehingga terjadilah perubahan social. َﱠ َ ْ ُ ْ َُ َﱠ َْ ْ َ َ
Perubahan tersebut disebabkan perubahan
��ﺻ ِ ﷲ ﺑ ِﻦ ﻋﻤ َﺮ ﺃﻥ َﺭﺳﻮﻝ
ﷲ ِ ﻧﺎ ِﻓ ٍﻊ ﻋﻦ ﻋﺒ ِﺪ
ﻀ ُﻞ ِﻣ ْﻦَ ﺎﻋﺔ َﺃ ْﻓ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ﷲ َﻋ َﻠ ْﻴﻪ َﻭ َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻗ ُ
fungsi dan perilaku manusia dari keadaan
ِ ﺎﻝ ﺻﻼﺓ ﺍ�ﺝﻤ ِ
tertentu kepada keadaan lain. Interaksi ً ْ ّ َْ َ َ
yang simultan pada akhirnya melahirkan . ﺻﻼ ِﺓ ﺍﻟﻔ ِﺬ ِ� َﺴ ْﺒ ٍﻊ ﱠﻭ ِﻋﺸ ِﺮْ� َﻦ َﺩ َﺭ َﺟﺔ
“Telah menceritakan pada saya Abdullah ﺺ ِﻣ ْﻦ َ ﺎﺏ َﻭ َﺧ َﺴ َﺮ َﻓﺈﻥ ْﺍﻧ َﺘ َﻘ َ َﻓ َﺴ َﺪ ْﺕ َﻓ َﻘ ْﺪ َﺧ
ِِ
ibn Yusuf, beliau berkata telah َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ٌْ َ َ ﱠ
menceritakan pada kami dari malik, dari ﺍﻧﻈ ُﺮ ْﻭﺍ: ��ﺍﻟﺮ ﱡﺏ ﺗ َﺒﺎ َﺭ َﻙ َﻭ� َﻌﺎ ﻓ ِﺮ�ﻀ ِﺘ ِﻪ ��ﻱﺀ ﻗﺎﻝ
nafi’ dari Abdullah ibn Umar Bahwasanya
ﺺ َ َه ْﻞ ﻟ َﻌ ْﺒ ِﺪﻱ ﻣ ْﻦ َﺗ َﻄ ﱡﻮﻉ ؟ َﻓ ُﻴ ْﻜ َﻤ ُﻞ � َ�ﺎ َﻣﺎ ْﺍﻧ َﺘ َﻘ
Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA ِ ٍ ِ ِ
َ َ ُ ُ ُ َ ْ َ َ
SALLAM berkata: Shalat berjama’ah lebih . ” ﻀ ِﺔ ﺛ ﱠﻢ َﻳ� ْﻮﻥ َﺳﺎ ِﺋ ُﺮ َﻋ َﻤ ِﻠ ِﻪ َﻋ�� ﺫ ِﻟ َﻚ �ِﻣﻦ ﺍﻟﻔ ِﺮ
ُ َ ُْ ُ َ ْ ُ َُ ﱠ ﱠ
ﺍﻟﺰ�ﺎﺓ ِﻣﺜ ُﻞ ﺫ ِﻟ َﻚ ﺛ ﱠﻢ ﺗﺆﺧﺬ
utama dari shalat sendirian dengan
perbandingan dua puluh tujuh derajat”. ” ﺛﻢ: َﻭ ِ�� ِﺭ َﻭ َﺍﻳ ٍﺔ
َ َ
(Muttafaq alaihi) . ” ﺎﻝ َﺣ َﺴ َﺐ ﺫ ِﻟ َﻚ ُ ﺍ ْﻋ َﻤ
Urgensi shalat yang sangat “Sesungguhnya amal hamba yang pertama
fundanmental sehingga menjadi suatu kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
ibadah yang utama harus di jaga tercermin shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia
dalam kedudukannya yang luar biasa akan mendapatkan keberuntungan dan
diantaranya : keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia
akan menyesal dan merugi. Jika ada yang
1- Shalat adalah tiang Islam. Islam
kurang dari shalat wajibnya, Allah
seseorang tidaklah tegak kecuali dengan
Tabaroka wa
shalat.
Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah
Dalam hadits Mu’adz disebutkan,
ُ َُ ﱠ ُ ﺍ ْﻣﺮ ﺍ ْﺳ َﻼ ُﻡ َﻭ َﻋ ُﻤ َ ُ َْ pada hamba tersebut memiliki amalan
ﺍﻟﺼﻼﺓ َﻭ ِﺫ ْﺭ َﻭﺓ ﻮﺩ ُﻩ ِ ِ ﺭﺃﺱ shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah
ْ
َﺳ َﻨ ِﺎﻣ ِﻪ ﺍ� ِﺝ َه ُﺎﺩ tersebut akan menyempurnakan shalat
wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya lainnya seperti itu.”
adalah shalat, dan puncak perkaranya Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat
adalah jihad” (HR. Tirmidzi no. 2616. akan (diperhitungkan) seperti itu.
Tirmidzi mengatakan bahwa hadits Kemudian amalan lainnya akan dihisab
ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864,
mengatakan bahwa hadits inihasan). Yang Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2:
namanya tiang suatu bangunan jika 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad
ambruk, maka ambruk pula bangunan hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan
tersebut. Sama halnya pula dengan oleh Bukhari dan Muslim,
bangunan Islam. penilaian shahih ini disepakati oleh Adz
2- Shalat adalah amalan yang pertama kali Dzahabi)
akan dihisab. Amalan seseorang bisa 3- Perkara terakhir yang hilang dari
dinilai baik buruknya dinilai dari manusia adalah shalat.
shalatnya. Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata,
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
‘alaihi wa sallam bersabda, sallam bersabda,
ﺍﻟﻘ َﻴ َﺎﻣ ِﺔ ِﻣ ْﻦ َ َْ ُ َْ َ َ ُ َ َ ﱠ َﱠ
ِ ” ِﺇﻥ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳ ُﺐ ِﺑ ِﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ
َْ َْ َ َ َ ََ ْ َ ُ ُ ََ
ﺻ� َﺡ ْﺖ ﻓﻘ ْﺪ ﺃﻓ� َﺡ َﻭﺃﻧ َﺝ َﺡ َﻭِﺇ ْﻥ َﻋ َﻤ ِﻠ ِﻪ ﺻﻼﺗﻪ ﻓ ِﺈﻥ
ً َ ُﱠ ً َ
ﻀ ﱠﻦ ُﻋ َﺮﻯ ِﺍ ْﺳﻼ ِﻡ ُﻋ ْﺮ َﻭﺓ ُﻋ ْﺮ َﻭﺓ ﻓ�ﻠ َﻤﺎ َ َﻟ ُﻴ ْﻨ َﻘ “Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-
ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َﻭ ٌ َ َ ﱠ َ ﱠ ُ ﱠ budak kalian” (HR. Ahmad 6: 290. Syaikh
ﺎﺱ ِﺑﺎﻟ ِ�ﻯ ﺗ ِﻠ َ��ﺎ َﻭﺃ ﱠﻭﻟ ُه ﱠﻦ ﺍﻧﺘﻘﻀﺖ ﻋﺮ ﺓ �ﺸﺏﺚ ﺍﻟﻨ Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
َُ َ ْ ً ْ ُ ْ ُ َ ُ ُ ﱠ ﱠ hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻧﻘﻀﺎ ﺍ�ﺡﻜﻢ ﻭ ِﺁﺧﺮهﻦ
5- Allah memuji orang yang mengerjakan
“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi
shalat.
seutas. Setiap kali terputus, manusia
Allah Ta’ala berfirman,
bergantung pada tali berikutnya. Yang
ﺻ ِﺎﺩ َﻕ َ ﺎﻥ َ �َ ﻴﻞ ﺇ ﱠﻧ ُﻪ
َ ﺎﻋ ﻤ َ َﻭ ْﺍﺫ ُﻛ ْﺮ �� ْﺍﻟﻜ َﺘﺎﺏ ﺇ ْﺳ
paling awal terputus adalah hukumnya, ِ ِ ِ ِ ِ ِ
dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. َ ْ
ُﺎﻥ َﻳﺄ ُﻣ ُﺮ ﺃ ْه َﻠﻪَ �َ ( َﻭ54) ﺎﻥ َ ُﺳ ًﻮﻻ َﻧﺏ �ﻴﺎ َ �َ ْﺍﻟ َﻮ ْﻋﺪ َﻭ
ِ ﺭ ِ
Ahmad 5: 251. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
َ َ َ
mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid) (55) ﺎﻥ ِﻋ ْﻨ َﺪ َﺭِّ� ِﻪ َﻣ ْﺮ ِﺿ �ﻴﺎ َ �ﺍﻟﺰ�ﺎﺓ َﻭ
ﱠ َ ﱠ
ِ ِﺑﺎﻟﺼﻼ ِﺓ ﻭ
Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada
tali Islam yang pertama sudah putus dalam mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
pada hukum Islam, ia masih bisa disebut seorang yang benar janjinya, dan dia adalah
Islam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh
sallam tidak mengatakan bahwa ketika tali keluarganya untuk shalat dan menunaikan
pertama putus, maka kafirlah ia. Bahkan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai
masih ada tali-tali yang lain hingga yang di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam [19]: 54-
terakhir adalah shalatnya.
55).
Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu 6- Allah mencela orang yang melalaikan
‘alaihi wa sallam bersabda,
َ َُ َ َﺃ ﱠﻭ ُﻝ َﻣﺎ َﻳ ْﺮ َﻓ ُﻊ ﻣ َﻦ ﱠ dan malas-malasan dalam menunaikan
ﺎﺱ ﺍ َﻣﺎﻧﺔ َﻭ ِﺁﺧ ُﺮ َﻣﺎ َﻳ ْﺒﻘﻰ
ِ ﺍﻟﻨ ِ shalat.
َُ ْ ْ ْ ﱠ Allah Ta’ala berfirman,
ﺍﻟﺼﻼﺓ ِﻣﻦ ِﺩﻳ ِ� ِ�ﻢ َ َﱠ ُ ﺿ َ ﻒ َﺃٌ َْ ْ ْ َ ْ َ ََ َ
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺎﻋﻮﺍ ﻓﺨﻠﻒ ِﻣﻦ �ﻌ ِﺪ ِهﻢ ﺧﻠ
“Yang pertama kali diangkat dari diri
َ َ َْ َ َ ََ ﱠ ُ َ ﱠ
seseorang adalah amanat dan yang ﺍﺕ ﻓ َﺴ ْﻮﻑ َﻳﻠﻘ ْﻮﻥ ﻏ �ﻴﺎ
ِ ﻭﺍﺗ َﺒﻌﻮﺍ ﺍﻟﺸهﻮ
terakhir tersisa adalah shalat.” (HR. Al “Maka datanglah sesudah mereka,
Hakim At Tirmidzi dan disebutkan oleh pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’, shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,
2: 353). maka mereka kelak akan menemui
4- Shalat adalah akhir wasiat kesesatan.” (QS. Maryam [19]: 59).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam ayat lain disebutkan,
َ َ َ ﱠ َ ُْ
Ummu Salamah radhiyallahu ِﺇ ﱠﻥ ﺍﳌ َﻨﺎ ِﻓ ِﻘ َ�ﻥ ُﻳﺨ ِﺎﺩ ُﻋﻮﻥ ﺍﻟﻠ َﻪ َﻭ ُه َﻮ ﺧ ِﺎﺩ ُﻋ ُه ْﻢ َﻭِﺇﺫﺍ
‘anha mengatakan bahwa di antara wasiat َ َ ﱠَ َ ُ ُ َ َ َُ ُ َ ﱠ َ َ
terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ﺎﺱ َﻭﻻ ﻗ ُﺎﻣﻮﺍ ِﺇ�� ﺍﻟﺼﻼ ِﺓ ﻗﺎﻣﻮﺍ ﻛﺴﺎ�� ﻳﺮﺍﺀﻭﻥ ﺍﻟﻨ
ً َ َُُْ َ ﱠ ﱠ
sallam,
ُُ َ ََ ََ ﱠ ََ ﱠ ﻭﻥ ﺍﻟﻠ َﻪ ِﺇﻻ ﻗ ِﻠﻴﻼ ﻳﺬﻛﺮ
ﺍﻟﺼﻼﺓ َﻭ َﻣﺎ َﻣﻠﻜ ْﺖ ﺃ ْﻳ َﻤﺎﻧﻜ ْﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu
menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka zakat yang bersifat melembaga di mulai
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan ketika berdirinya Baitul Mal pada masa
malas. Mereka bermaksud riya (dengan Khalifah Umar Bin Khattab yang dalam
shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah sejarah ia sendiri yang mengontrol
mereka menyebut Allah kecuali sedikit pengurusan zakat. Sejarah gemilang zakat
sekali.” (QS. An Nisa’: 142). ditandai ketika masa kekhalifan Umar Ibn
Khatab, dimana di Yaman zakat sukses di
2. Institusionalisasi Zakat bawah pengaturan Gubernur Muadz Bin
Implementasi kewajiban zakat bagi Jabal. Sejarah Khalifah Umar Bin Abdul
umat Islam sejak generasi muslim pertama Aziz pada masa berikutnya dicatat sebagai
telah mendapat tempat yang baik dan puncak zakat menjadi roda pengerak
benar. Madinah sebagai pusat peradaban ekonomi umat dan dikelola secara
Islam yang pertama adalah kota yang profesional sehingga dapat
dibangun Nabi Muhammad Shallallahu mensejahterakan kaum papa dan
‘Alaihi wa Sallam bersama sahabatnya kebutuhan sosial keumatan lainnya.
yang telah menerapkan budaya zakat Budaya zakat mulai runtuh sejalan
sedemikian rupa. Kewajiban zakat yang dengan lemah pemerintah Islam disamping
diperintahkan Allah SWT dilaksanakan melemahnya komitmen umat terhadap
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat Islam pengelolaan zakat secara
lembaga amil, meskipun dalam ukuran melembaga. Ketika saat zakat dipandang
sederhana, tetapi jelas Nabi shallallahu sebagai ibadah individual dan urusan
‘alaihi wa sallam memerintahkan orang manusia dengan Tuhannya semata,
tertentu untuk memungut, mencatat dan ditambah lagi merasuknya budaya
mendistribusikanya. Pengamalan surat al- materialisme dan kepentingan duniawi,
Taubah ayat 60 sebagai acuan pokok dan berkembangnya paham sasionalisme
pengelolaan zakat oleh pihak yang berhak yang sempit adalah faktor politik dan
menerima zakat dilaksanakan dengan utuh sosial budaya yang mengakhiri budaya
dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa gemilang pengelolaan zakat. Jatuhnya
sallam sendiri mengharamkan zakat untuk Kekhalifahan Turki Utsmani dan zakat
dirinya dan keluarganya. Sementara untuk diartikan sebagai ibadah mahdhoh semata
pengumpul, pencatat dan pendistribusian maka semangkin lengkaplah memudarnya
diberikan upah sesuai kelaziman upah pengelolaan zakat lewat lembaga amil
(‘uruf) yang diambilkan dari harta zakat itu zakat.
sendiri, yaitu hak amil.
Bersamaan dengan lemahnya
Dalam hal penegakkan hukum kekuasan Islam, dikalangan umat terjadi
zakat pada masa Khalifah Abu Bakar pergeseran paham yang menempatkan
Siddiq dilakukan dengan sistim zakat yang utama adalah zakat fitrah,
administrasi negara yang jelas. Harta zakat karena zakat fitrah hanya muncul di bulan
dikumpul oleh orang-orang yang ditunjuk Ramadhan dan bulan Ramadhan dipercaya
dan diantar kepada pihak yang mustahik, sebagai bulan penuh rahmat. Dampak lebih
disamping tercatat secara rapi.Gerakan lanjut dari zakat ibadah individual adalah
Dewasa ini, fungsi masjid mulai riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
menyempit. Hal itu terjadi karena berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lembaga-lembaga sosial keagamaan lantaran (tekanan) penyakit gila . Keadaan
semakin memadat, sehingga masjid mereka yang demikian itu, adalah
terkesan sebagai tempat ibadah shalat saja. disebabkan mereka berkata (berpendapat),
Sejalan dengan lebih berkembangnya Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
lembaga pendidikan berupa sekolah , riba, Padahal Allah telah menghalalkan
pesantren dll. jual beli dan mengharamkan riba. orang-
orang yang telah sampai kepadanya
8. Institusionalisasi Ekonomi Islam larangan dari Tuhannya, lalu terus
Kegiatan perekonomian bagi berhenti (dari mengambil riba), Maka
masyarakat modern biasanya banyak baginya apa yang telah diambilnya dahulu
terjadi dikota terfokus pada sektor industri (sebelum datang larangan); dan
dan jasa. Kenyataan ini terlihat pada urusannya (terserah) kepada Allah. orang
tingkat keahlian dan profesionalisme yang kembali (mengambil riba), Maka
pekerjaan mereka seperti dokter, pilot, orang itu adalah penghuni-penghuni
dosen, bisnismen, direktur lain sebagainya. neraka; mereka kekal di dalamnya. (ayat
276). Allah memusnahkan Riba dan
Dalam Islam faktor ekonomi menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
merupakan hal sangat penting dalam menyukai Setiap orang yang tetap dalam
membangun kesejahteraan Umat Islam. kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”
Salah satu buktinya adalah eksistensi Bank
Syari`ah dan mu`amalat di Indonesia. Ayat ini memberikan pelajaran
Keberadaan sudah teruji dan terbukti pada kita bahwa Islam memperhatikan
ketika ketika Indonesia mengalami krisis konsp ekonomin yang mengajarkan pada
ekonomi maka bank ini tetap bertahan, kita untuk berlaku jujur dan tidak
sebab prinsip yang ditanamkan adalah bagi merugikan orang lain sehingga dengan
hasil dan tidak ada yang dirugikan malah kejujuran tersebut dapat menghilangkan
sebaliknya sama-sama untung. Secara dari praktek riba dan monopoli, maka
abjadiyat keberadaan institusi-institusi nikmat yang dirasakan oleh semua orang.
ekonomi Islam yang ada memang masih Hal ini, merupakan hasil percerminan
jauh dari kondisi ideal, analoginya adalah konsep syari'ah yang telah dicontohkan
kalau ada great a hingga z maka institusi- dan dibuktikan sendiri oleh Rasulullah
institusi tersebut kemungkinan baru sampai Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI
c atau d, tetapi itulah tahapan yang perlu WA SALLAM melalui konsep kerjasama
diapresiasi dan di dukung oleh oleh umat mukhabarah dan muzara`ah, walaupun
islam. pada masa itu belum ada bank
sebagaimana yang kita pahami sekarang.
Ide yang dibangun dari bank Dalam perdangangan Islam
syari’ah adalah bebas dari riba, mengharamkan riba, rentenir dan lain
sebagaimana firman Allah SWT dalam sebaginya. Hal ini tentunya tidak terlepas
Surah al-Baqarah ayat 275 Artinya: dari peran wahyu dan pengalaman
“Orang-orang yang Makan (mengambil)