Anda di halaman 1dari 24

AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

URGENSI HIFZHU AD-DIN DAN INSTITUSIONALISASI IBADAH

Oleh : Eka Sakti Habibullah*

ABSTRAK

Kesempurnaan Islam menjadi sebuah anugrah Allah terbesar sekaligus


rahmat bagi manusia baik mereka yang beriman ataupun yang tidak beriman.
Allah Maha Kuasa untuk menjaga kesempurnaa agama-Nya. Namun rahmat
Allah kepada setap mukmin, Dia memberi ruang untuk kita berjuang menolong
dan menjaga agamaNya (hifzhu ad-din) yang sempurna selain mentaklif kita
untuk beribadah kepada-Nya, serta menjanjikan bagi hambaNya ganjaran yang
besar dalam kedua misi tersebut. Teori maqasid syariah menjadi pendekatan
dalam tulisan ini karena salah satu penjagaan agama dan penguatan
peribadatan dengan membentuk isntitusional-institusional peribadatan. Pranata
dan institusionalisasi di atas memiliki hubungan erat dengan hifdzu ad-din
bahkan memiliki peranan strategis dalam penjagaan agama (hifzhu ad-din).
Karena ibarat inti sesuatu akan sempurna dan terjaga jika terlindungi dengan
baik dengan bungkus dan casing, begitu pula Islam akan terjaga dengan pranata
dan institusionalisasinya. Penulis berpandangan meskipun pelaksanaan ibadah
merupakan kewajibann individual yang akan dipertanggungjawabkan juga secara
individual, namun melembagakan sarana dalam pelaksanaan ibadah mahdhah
atau ibadah sosial lainnya menjadi penguat bagi keterjagaan ibadah tersebut.

Keywords : hifzhu ad-din, maqashid syariah, institusionalisasi ibadah.

ُ َ َْ ُ َُ ْ َْ ْ
A. Latar Belakang Masalah ‫}ﺍﻟ َﻴ ْﻮ َﻡ ﺃﻛ َﻤﻠ ُﺖ ﻟﻜ ْﻢ ِﺩ َﻳﻨﻜ ْﻢ َﻭﺃﺗ َﻤ ْﻤ ُﺖ َﻋﻠ ْﻴﻜ ْﻢ‬
Din al-Islam yang disyariatkan oleh َ ْ
Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang maha {‫ﺖُ ﻟَﻜُﻢُ ﻹﺍ ْﺳﻼ َﻡ ِﺩ ًﻳﻨﺎ‬
ِ ِ‫ﻌِْﻤَ� ﻱِ ﻭَﺭ ﺿَ ﻱ‬
tinggi serta hikmah dan ketentuan hukum- “Pada hari ini telah Kusempurnakan
Nya yang maha agung, adalah agama yang untukmu agamamu dan telah Ku-cukupkan
sempurna aturan syariatnya dalam kepadamu nikmat-Ku, serta telah Ku-
menjamin kemaslahatan bagi umat Islam ridhai Islam itu sebagai agamamu” (QS.
serta membawa mereka meraih Al Maaidah:3).
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala berfirman, Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah
__________________________________________ nikmat/anugerah Allah Ta’ala yang
*) Dosen Tetap Prodi Ahwal Syakhshiyyah STAI terbesar bagi umat Islam, karena
Al Hidayah Bogor

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 505


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Allah Ta’ala telah menyempurnakan artinya), “Pada hari ini telah


agama ini bagi mereka, sehingga mereka Kusempurnakan untukmu agamamu dan
tidak butuh kepada agama selain Islam, telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
juga tidak kepada nabi selain nabi mereka serta telah Ku-ridhai Islam itu sebagai
(nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa agamamu”. Allah Maha Kuasa untuk
sallam”. Oleh sebab itulah, menjaga kesempurnaan Islam tanpa
Allah Ta’ala menjadikan beliau shallallahu keterlibatan seorangpun di antara
‘alaihi wa sallam sebagai penutup para hambaNya, namun kasih saying-Nya
nabi dan mengutus beliau kepada (seluruh kepada kita sehingga Dia memberi ruang
umat) manusia dan jin, maka tidak sesuatu untuk kita berjuang menolong dan menjaga
yang halal kecuali yang beliau shallallahu agamaNya yang sempurna, serta
‘alaihi wa sallam halalkan (dengan wahyu menjanjikan bagi hambaNya ganjaran yang
dari Allah Ta’ala), tidak ada sesuatu yang besar dalam misi tersebut. Perlu dipahami,
haram kecuali yang beliau haramkan, dan bahwa agama Islam akan senantiasa
tidak ada agama kecuali yang dipelihara oleh Allah SWT sebagai
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam Pemiliknya hingga Hari Kiamat kelak.
syariatkan". 1 Dan segala sesuatu yang
0F Sebab, Allah telah berjanji akan menjaga
beliau shallallahu ‘alaihi wa agama ini hingga Hari Penghabisan.
sallam sampaikan adalah benar dan jujur, Keterlibatan seorang muslim dalam misi
tidak ada kedustaan dan kebohongan hifzhu ad-din adalah bagian dari
padanya, Allah Ta’ala berfirman, konsekwensi iman walaupun menjaga dan
َ َ ً ً ُ َ َ
‫َ}ﻭﺗ ﱠﻤ ْﺖ � ِﻠ َﻤﺔ َﺭِّ� َﻚ ِﺻ ْﺪﻗﺎ َﻭ َﻋ ْﺪﻻ ﻻ ُﻣ َﺒ ِّﺪ َﻝ ِﻟ� ِﻠ َﻤﺎ ِﺗ ِﻪ‬ mempertahankan agama ini secara
ُ ‫ﺍﻟﺴﻤ ُﻴﻊ ْﺍﻟ َﻌﻠ‬
personal dan kelompok sungguh sangat
{‫ﻴﻢ‬ ‫ََُ ﱠ‬
ِ ِ ‫ﻭهﻮ‬ terkait erat dengan kemauan orang-orang
“Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (al- yang beriman, serta keteguhan mereka
Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan untuk mau mempertahankannya.
adil. Tidak ada yang dapat merubah Allah menguatkan Rasul-Nya
kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” beliau senantiasa menjaga agama Islam
(QS. Al-An’aam:115). Yaitu: (kalimat) dengan baik. Sehingga Rasulullah
yang benar dalam semua beritanya serta shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umat
adil dalam segala perintah dan Islam pada waktu itu benar-benar
larangannya. merasakan manisnya hidup di dalam
keimanan dan keislaman. Dan kelak, di
Allah telah menyempurnakan akhirat, mereka akan mendapat surga serta
agama Islam bagi umat ini, maka (ini berbagai kesenangan di dalamnya. Sebab,
berarti) nikmat (yang dilimpahkan-Nya) mereka telah melaksanakan tugas di
kepada mereka telah sempurna. Oleh kehidupan ini dengan baik, yaitu;
karena itu Allah Ta’ala berfirman (yang menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.
Setelah beliau shallallahu ‘alaihi wa
1
Ibn Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Adhim, Vol. 3, sallam . berpulang ke haribaan- Nya, maka
hlm. 26

506 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

generasi Islam berikutnya berkewajiban Memeliharan atau menjaga al-


menjaga secara baik agama ini, sehingga Islam (hifzhu ad-din) merupakan tujuan
Allah juga memberi kejayaan yang sama pertama hukum Islam. Sebabnya ad-
kepada mereka. din(agama) merupakan pedoman hidup
manusia, dan didalam Agama Islam selain
Para sahabat ra menyebar di
komponen-komponen akidah yang
berbagai belahan dunia untuk
merupakan sikap hidup seorang muslim,
menyampaikan agama Islam. Sebagai
terdapat juga syariat yang merupakan sikap
contoh misalnya Mush'ab ibn Umair ra
hidup seorang muslim baik dalam
pernah diutus oleh Rasulullah Shallallahu
berhubungan dengan Robbnya maupun
‘alaihi wa sallam. untuk mengajarkan
dalam berhubungan dengan manusia lain
Islam di kota Madinah, sampai sepertiga
dalam masyarakat. Terdapat juga akhlak
dari penduduknya memeluk agama Islam,
sebagai rambu-rambu adab dalam
dan mereka berharap sahabat-sahabat yang
beragama. Semua komponen dalam Islam
lain yang datang di Madinah untuk
sebagaimana disebutkan diatas merupakan
mengajarkan Islam kepada mereka. Setiap
ikatan-ikatan Islam yang wajib untuk di
hari, para pengajar Islam berpindah-pindah
jaga an di pelihara.
tempat di antara penduduk Madinah.
Seperti di rumah Usaid ibn Hudhair, Sa'ad
B. Definisi Hifzhu ad-Din dan
ibn Mu'adz, Sa'ad ibn Ubadah ra., dan di
Urgensinya
rumah sahabat-sahabat yang lain.
1. Definisi Hifzhu ad-Din
Singkatnya, mereka sangat antusias ketika
Secara bahasa kata hifzhu berasal
mendengar ajaran Islam yang disampaikan
dari (‫ )ﺣﻔﻆ ـ ﻳﺤﻔﻆ ـ ﺣﻔﻈﺎ‬hifzhu lawan kata
dari lisan Mush'ab ibn Umair 2 , ia selalu
1F

dari nisyan(lupa) kemudian ism fa’ilnya


menerangkan agama Islam dengan sikap
disebut haafidz (‫ )ﺣﺎﻓﻆ‬artinya orang yang
lemah-lembut dan penuh kesungguhan.
dianugrahi hafalan dari setiap yang ia
Sehingga penduduk Madinah yang tadinya
dengar atau orang yang diamanakan
datang dengan menghunus pedang, akan
sesuatu untuk menjaganya. 3 Dalam Taj al-
2F

kembali dengan membawa keimanan di


“arus hafidza artinya menjaga contoh :
dalam sanubarinya. Demikian pula seluruh
hifzhu al-quran atau hifzhu al-maal
sahabat ra, tabi’in ra dan generasi
dll. 4 Adapun ad-din berarti syari’at dan
3F

setelahnya, mereka turut aktif dalam


padanannya al-millah berarti orang yang
perjuangan, penyebaran dan penjagaan
melaksanakan ibadah agamanya. Jika
Islam hingga akhir hayat mereka.
dilhat dari segi lughat,kata “din” itu
Pendelegasian Mushab dan juga beberapa
masdar dari kata kerja “daana”-“yadiinu”.
sahabat lainnya adalah misi hifzhu ad-din .
Menurut lughat,kata din mempunyai
bermacam macam arti:ibadah,
ketaatan,ketundukan,
2
Lihat lebih lanjut penjelasannya dalam kitab
kebiasaan,perhitungan dll. 5 4F

Hilyah al-Auliyâ’, karya Abu Nu’aim, Vol. 1,


3
hlm. 107. Juga dalam kitab al-Thabaqât al- Lisan al-Arab, jld 7/440.
4
Kubrâ, karya Ibnu Sa’ad, Vol. 1, hlm. 220. Taj al-‘Arus , jld 1/5053.
5
Ibid, jld 1/8040.

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 507


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

ّ ‫} �� ﺩﻳﻦ ﺍﳌﻠﻚ { ﺣﻜﻢ ﻣﻠﻚ ﻣﺼﺮ‬


‫ﻷﻥ ﺟﺰﺍﺅﻩ‬
Kata ad-dien (‫)ﺍﻟﺪﻳﻦ‬dalam al qur’an
ِ ِ ِ
memiliki beberapa makna, antara lain: ‫ﻋﻨﺪﻩ ﺍﻟﻀﺮﺏ ﻭ�ﻐﺮ�ﻢ ﻣﺜ�� ﺍﳌﺴﺮﻭﻕ ﻻ‬
1. Pembalasan, seperti dalam surah al- ‫ﺍﺳ��ﻗﺎﻕ‬
Fatihah ayat 4. Allah Ta’ala berfirman: Dienul malik adalah ketentuan raja Mesir,
‫ﻣﺎﻟﻚ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ karena hukuman bagi pencuri menurut
Yang menguasai di Hari Pembalasan undang-undang raja Mesir ialah dipukuli
Dalam tafsir Jalalain disebutkan: dan dikenai denda sebanyak dua kali lipat
‫} ﻣﺎﻟﻚ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪﻳﻦ { ﺃﻱ ﺍﻟﺠﺰﺍء ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬ harga barang yang dicurinya, bukan
Yang dimaksud yaumuddin adalah hari dijadikan sebagai budak. 8 7F

pembalasan yaitu hari kiamat 6 juga hari 5F

hisab. 7 6F

3. Agama. Kata ad-din dengan makna


agama dapat kita dapat dari beberapa
2. Tradisi/undang-undang, seperti dalam ayat berikut:
surah Yusuf ayat 76. a. Surah al baqarah ayat 217. Allah Ta’ala
ْ ْ ‫ُﱠ‬ َ َ َ َ َ
‫ﺍﺳ َﺘﺨ َﺮ َﺟ َهﺎ‬ ‫ﻓ َﺒ َﺪﺃ ِﺑﺄ ْﻭ ِﻋ َﻴ ِ� ِ� ْﻢ ﻗ ْﺒ َﻞ ِﻭ َﻋ ِﺎﺀ ﺃ ِﺧ ِﻴﻪ ﺛﻢ‬ berfirman:
ُ ُ َُ ُ َ َ ُ َ
‫ﺎﻥ‬َ �َ ‫ﻒ َﻣﺎ‬ َ ُ ُ َْ َ َ َ َ
‫ِﻣ ْﻦ ِﻭ َﻋ ِﺎﺀ ﺃ ِﺧ ِﻴﻪ ﻛﺬ ِﻟﻚ ِﻛﺪﻧﺎ ِﻟﻴﻮﺳ‬ ‫َﻭﻻ َﻳ َﺰﺍﻟﻮﻥ ُﻳﻘﺎ ِﺗﻠﻮﻧﻜ ْﻢ َﺣ ﱠ�ﻯ َﻳ ُﺮ ﱡﺩﻭﻛ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِﺩﻳ ِﻨﻜ ْﻢ ِﺇ ِﻥ‬
َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ‫َْ ﱠ‬ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ
‫ﺎﻋﻮﺍ َﻭ َﻣ ْﻦ َﻳ ْﺮﺗ ِﺪ ْﺩ ِﻣ ْﻨﻜ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِﺩ ِﻳﻨ ِﻪ ﻓ َﻴ ُﻤ ْﺖ‬ ُ ‫ﺍﺳ َﺘ َﻄ‬
ْ
‫ِﻟ َﻴﺄﺧﺬ ﺃﺧ ُﺎﻩ ِ�� ِﺩ ِﻳﻦ ﺍﳌ ِﻠ ِﻚ ِﺇﻻ ﺃ ْﻥ َ�ﺸ َﺎﺀ ﺍﻟﻠ ُﻪ ﻧ ْﺮﻓ ُﻊ‬
ْ‫ﱡ‬ ُ َ َ َ َُ َ
ٌ ‫ﺎﺕ َﻣ ْﻦ َ� َﺸ ُﺎﺀ َﻭ َﻓ ْﻮ َﻕ ُ� ّﻞ ِﺫﻱ ِﻋ ْﻠﻢ َﻋ ِﻠ‬
‫ﻴﻢ‬ َ َ
ٍ ‫ﺩ َﺭﺟ‬ ‫ﺍﻟﺪﻧ َﻴﺎ‬ ��ِ ‫َﻭ ُه َﻮ � ِﺎﻓ ٌﺮ ﻓﺄﻭﻟ ِﺌ َﻚ َﺣ ِﺒﻄ ْﺖ ﺃ ْﻋ َﻤﺎﻟ ُه ْﻢ‬
ٍ ِ
‫ﺍﻟﻨ ِﺎﺭ ُه ْﻢ ِﻓ َ��ﺎ َﺧ ِﺎﻟ ُﺪﻭ َﻥ‬
‫ﺎﺏ ﱠ‬ُ ‫� َﺡ‬ ْ ‫ﺍﺧ َﺮﺓ َﻭ ُﺃ َﻭﻟﺌ َﻚ َﺃ‬َ ْ ‫َﻵ‬
“Maka mulailah Yusuf (memeriksa) ِ ِ ِ
karung-karung mereka sebelum “Mereka tidak henti-hentinya memerangi
(memeriksa) karung saudaranya sendiri, kamu sampai mereka (dapat)
kemudian dia mengeluarkan piala raja itu mengembalikan kamu dari agamamu
dari karung saudaranya. Demikianlah (kepada kekafiran), seandainya mereka
Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. sanggup. Barangsiapa yang murtad di
Tiadalah patut Yusuf menghukum antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
saudaranya menurut undang-undang raja, dalam kekafiran, maka mereka itulah yang
kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,
tinggikan derajat orang yang Kami dan mereka itulah penghuni neraka,
kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang mereka kekal di dalamnya”.
yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Dalam tanwirul miqbas min tafsiri ibnu
Maha Mengetahui”. ‘abbas dijelaskan bahwa makna dari
agama kalian masudnya adalah dari Islam
Pengarang kitab Tafsir jalalain
(‫) ﻋَﻦ ﺩِﻳﻨِﻜُﻢْ { ﻹﺍﺳﻼﻡ‬. 9 8F

menyatakan:

8
Tafsir al-Jalalain, Vol. 4, hlm. 171.
6 9
Tafsir al-Jalalain , jld1/3 Fairuz Abadi, Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn
7
Tafsir al-quran al-‘adhim, jld 1/134. Abbas,Dar al-kutub al-ilmiyah, Vol. 1, hlm. 30.

508 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

b. Surah ali ‘Imran ayat 19, Allah Ta’ala Barangsiapa mencari agama selain agama
berfirman: Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
‫ﻼﻡ‬ ْ
ُ ‫ِﻥﱠ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﱠﻪِ ﻹﺍﺳ‬ diterima (agama itu)daripadanya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Sesungguhnya agama yang diridhai adalah
Islam Mengomentari ayat ini pengarang
kitab Aisaru at tafasiir, Syaikh Abu Bakar
Mengomentari ayat ini Imam Abu
al Jazairy menyatakan:
Muhammad al Husin bin Mas’ud al
Baghawi dalam kitab Ma’alimut ‫ﺈﻥ ﷲ �ﻌﺎ�� ﻳﻘﺮﺭ ﺃﻥ �ﻞ ﺩﻳﻦ ﻏ��ﻩ ﻻﺍﺳﻼﻡ‬
ً
tanziil menyatakan: ‫ ﻭﺍﻥ ﻣﻦ ﻳﻄﻠﺐ ﺩﻳﻨﺎً ﻏ�� ﻻﺍﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ‬، ‫ﺎﻃﻞ‬
ْ
ُ ‫ ﺇِﻥﱠ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﱠﻪِ ﻹﺍﺳ‬ ً
‫ﻼﻡ { �ﻌ�ﻱ ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻠﻦ ﻳﻘﺒﻞ ﻣﻨﻪ ﺑﺤﺎﻝ ﻭ�ﺨﺴﺮ �� ﻵﺍﺧﺮﺓ ﺧﺴﺮﺍﻧﺎ‬
ً
‫ﺍﳌﺮ��ﻱ ﺍﻟ�ﺡﻴﺢ‬ ‫ﻛﺒ��ﺍ‬
Yaitu agama yang diridhai lagi shahih Sesungguhnya Allah SWT menetapkan
bahwa seluruh agama selain Islam adalah
c. Surah ali ‘Imran ayat 83, Allah Ta’ala batil. Dan jika ada orang yang mencari
berfirman:
َ َ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ََ agama selain agama Islam maka ditolak
��ِ ‫ﺃﻓﻐ ْ� َ� ِﺩ ِﻳﻦ ﺍﻟﻠ ِﻪ َﻳ ْﺒﻐﻮﻥ َﻭﻟ ُﻪ ﺃ ْﺳﻠ َﻢ َﻣ ْﻦ‬ darinya dan mengalami kondisi yang
َ َ َ َ ْ ‫ﱠ َ َ ﺕِ ﻭَﻷ‬
‫ﺽ ﻃ ْﻮ ًﻋﺎ َﻭﻛ ْﺮ ًهﺎ َﻭِﺇﻟ ْﻴ ِﻪ ُﻳ ْﺮ َﺟ ُﻌﻮ َﻥ‬
ِ ‫ﺭ‬ ْ‫ﺍ‬ ‫ﺍﻟﺴﻤﺎﻭ‬
benar-benar merugi. 11 10F

e. Firman Allah SWT surah al Bayyinah


Maka apakah mereka mencari agama yang ayat 5.
ّ ‫ﺍﻟﻠ َﻪ ُﻣ ْﺨﻠﺼ َ�ﻥ َﻟ ُﻪ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ُ
lain dari agama Allah, padahal kepada- َ ‫ﺍﻟﺪ‬
‫ﻳﻦ‬ ِ ِ ِ ‫َﻭ َﻣﺎ ﺃ ِﻣ ُﺮﻭﺍ ِﺇﻻ ِﻟ َﻴ ْﻌ ُﺒ ُﺪﻭﺍ‬
Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang
‫ﻳﻦ‬ ‫ﺍﻟﺼ َﻼ َﺓ َﻭ ُ� ْﺆ ُﺗﻮﺍ ﱠ‬
ُ ‫ﺍﻟﺰ َ� َﺎﺓ َﻭ َﺫﻟ َﻚ ﺩ‬ ‫ُﺣ َﻨ َﻔ َﺎﺀ َﻭ ُ� ِﻘ ُﻴﻤﻮﺍ ﱠ‬
di langit dan di bumi, baik dengan suka ِ ِ
َْ
‫ﺍﻟﻘ ِّﻴ َﻤ ِﺔ‬
maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
Pengarang kitab tanwirul miqbas min supaya menyembah Allah dengan
tafsiri ibnu ‘abbas menyatakan: memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
‫ ﺃَﻓَﻐَ�ْ�َ ﺩِﻳﻦِ ﷲ { ﻹﺍﺳﻼﻡ‬ (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan
Dinullah adalah al Islam 10 9F

menunaikan zakat; dan yang demikian


itulah agama yang lurus.
d. Surah ali ‘Imran ayat 85 Allah Ta’ala
menyatakan:
ََ َ ْ Pengarang kitab tanwirul miqbas min
‫�ْ�َ ﻹﺍ ْﺳﻼ ِﻡ ِﺩ ًﻳﻨﺎ ﻓﻠ ْﻦ ُﻳ ْﻘ َﺒ َﻞ ِﻣ ْﻨ ُﻪ َﻭ ُه َﻮ‬
ِ َ‫ْ ِ ﻏ‬
‫َﻣَﻦْ ﻳَﺏ ﺘَﻎ‬
tafsiri ibnu ‘abbas menyatakan:
َْ
َ ‫ِ� ﻵﺍﺧ َﺮﺓ ﻣ َﻦ ْﺍ� َﺥﺎﺳﺮ‬ ُ ‫}ﺩ‬
‫ﻳﻦ ﺍﻟﻘﻴﻤﺔ { ﺩﻳﻦ ﺍ�ﺡﻖ ﺍﳌﺴﺘﻘﻴﻢ ﻻ ﻋﻮﺝ ﻓﻴﻪ‬
‫�ﻦ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

11
Abu Bakar al-Jazairy , Aisar at-Tafaasir, Vol. 1,
10
Ibid, Vol. 1, hlm. 51. hlm. 181.

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 509


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

‫ُ ً ﱠ‬
‫ﻮﺣﺎ َﻭٱﻟ ِﺬ ٓﻯ‬ َ ّ ‫َﺷ َﺮ َﻉ َﻟ ُﻜﻢ ّﻣ َﻦ‬
Dinul qayyimah adalah agama yang benar ۭ ‫ٱﻟﺪ ِﻳﻦ َﻣﺎ ﻭ ﱠ�ﻯ ٰﻯ ِﺑ ِﻪۦ ﻧ‬ ِ ِ
lagi lurus tidak ada kebengkokan
‫ﻮ�ﻯ ٰﻯ‬ َ ‫ﻴﻢ َﻭ ُﻣ‬َ ‫ﺻ ْﻱ َﻨﺎ ﺑﻪۦٓ ﺇ ْﺑ َٰﺮه‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻭ‬َ ‫َﺃ ْﻭ َﺣ ْﻴ َﻨﺂ ﺇ َﻟ ْﻴ َﻚ َﻭ َﻣﺎ‬
padanya. 12 ِ ِ ِِ ِ
َ ۟ ُ َ َ َ َ ۟ َ
َ ‫ﻱ�ﻯ ٰٓﻯ ۖ ﺃﻥ ﺃﻗ ُﻴﻤﻮﺍ ٱﻟﺪ‬
ّ ْ َ
�َ �ُ ‫ﻳﻦ َﻭﻻ ﺗﺘﻔ ﱠﺮﻗﻮﺍ ِﻓ ِﻴﻪ ۚ ﻛ‬ ِ ِ
َ ‫َﻭﻋ‬
ِ
Berdasarkan keterangan di atas, dapat
َْ ٓ َ ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َْ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ
disimpulkan beberapa hal: ‫ﻋ�� ٱﳌﺸ ِﺮ ِﻛ�ﻥ ﻣﺎ ﺗﺪﻋﻮهﻢ ِﺇﻟﻴ ِﻪ ۚ ٱﻟﻠﻪ ﻳﺠﺘ ِ�ﻯ ِﺇﻟﻴ ِﻪ‬
1. Ad-Din adalah makna musytarak yaitu
ُ ‫َﻣﻦ َ� َﺸ ُﺂﺀ َﻭ َ� ْ� ِﺪ ٓﻯ ﺇ َﻟ ْﻴ ِﻪ َﻣﻦ ُﻳ ِﻨ‬
‫ﻱﺐ‬
kata yang memiliki banyak arti ِ
2. Khusus untuk ad din yang bermakna “Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu
agama, maka ad din masih menjadi makna tentang agama apa yang Telah
yang umum yaitu agama selama kata ad diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa
din menyendiri (mufrad) misalnya pada yang Telah kami wahyukan kepadamu dan
surah ali ‘imran ayat 85. Pada ayat ini din apa yang Telah kami wasiatkan kepada
disebut dengan isim nakirah yang berarti Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah
berlaku bagi seluruh agama. Oleh karena agama dan janganlah kamu berpecah
itulah Syaikh Abu Bakar al Jazairy belah tentangnya. amat berat bagi orang-
menyatakan: “Sesungguhnya Allah SWT orang musyrik agama yang kamu seru
menetapkan bahwa seluruh agama selain mereka kepadanya. Allah menarik kepada
Islam adalah batil”. Redaksi “seluruh agama itu orang yang dikehendaki-Nya
agama” menunjukan bahwa penggunaan dan memberi petunjuk kepada (agama)-
kata din berlaku bagi seluruh agama. Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Termasuk agama selain Islam. Kata ad- Syari’ah Islam mengajarkan untuk
din menjadi makna yang lebih khusus jika menciptakan sikap hormat dan menjaga
menjadi menjadi mudhaf misalnya pada keyakinan yang ada, agar dalam
surah ali ‘imran ayat 83 (dinullah berarti masyarakat yang berada di dalam naungan
Islam), maupun syari’ah Islamiyyah, agama yang
menjadi man’ut/maushuf seperti pada bervariasi dapat hidup berdampingan
surah ali ‘imran ayat 19 (ad din menjadi secara damai, saling menjaga dan
yang disifati dari kata ‫)ﺍﳌﺮ��ﻱ‬. Agama yang menghormati, tidak terjadi saling
intervensi dan interpolasi ajaran 13 , 12F

diridhai hanyalah Islam.


sehingga keyakinan masing-masing
Beragama (Islam) merupakan tergambar jelas, (QS. Al-Kafirun 109: 1-6).
kekhususan bagi manusia, merupakan Shari’ah Islam juga melarang ada
kebutuhan utama yang harus dipenuhi pemaksaan untuk memeluk agama di luar
karena agamalah yang dapat menyentuh keyakinannya (QS. Al-Baqarah 2: 256).
nurani manusia. Allah memerintahkan kita Dampaknya adalah membuahkan
untuk tetap berusaha menegakkan agama, kerjasama yang seimbang antara ummat
firmannya dalam surat Asy-Syura’: 13: beragama dalam kegiatan social, ekonomi,
pertahanan, keamanan, lingkungan hidup

13
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, “Maqashid
12
Tanwir al-miqbas , Vol. 1, hlm. 516 Syari’ah”, (Jakarta; Amzah, 2009) hlm, 14-20.

510 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

dan lain sebagainya. Yang digambarkan 2. Urgensi Menjaga ad-Din


oleh QS. Al-Mumtahanah 60:7-8. Menjaga ad-Din (hifzhu ad-Din)
‫ﻳﻦ َﻋ َﺎﺩ ۡﻳ ُﺘﻢ‬ َ ‫ٱﻟﻠ ُﻪ َﺃﻥ َﻳ ۡﺠ َﻌ َﻞ َﺑ ۡﻱ َﻨ ُﻜ ۡﻢ َﻭ َ� ۡ� َﻥ ﱠٱﻟﺬ‬
‫ﱠ‬
‫َﻋ َ�ﻯﻯ‬ merupakan dharûriyyât yang terpenting
ِ
‫ ﱠ‬ٞ ‫ ﱠ‬ٞ ُ َ ُ ‫ۚ َ ﱠ‬ٞ َ ُ ‫ّ ۡ ُ ﱠ َ ﱠ ٗۚ َ ﱠ‬ dan berada pada urutan tertinggi dalam
‫ﻻ‬. ‫ﻴﻢ‬ ‫ِﻣ��ﻢ ﻣﻮﺩﺓ ﻭٱﻟﻠﻪ ﻗ ِﺪﻳﺮ ﻭٱﻟﻠﻪ ﻏﻔﻮﺭ ﺭ ِﺣ‬ maqasid syariah. Sebagaimana firman
ّ �� ‫ﻮﻛ ۡﻢ‬ ُ ُ َٰ ُ ۡ َ َ ‫َ ۡ َ ٰ ُ ُ ﱠ ُ َ ﱠ‬ Allah Subhanahu wa Ta’ala :
‫ٱﻟﺪ ِﻳﻦ‬ ِ ِ ‫ﻳ��ﯩﻜﻢ ٱﻟﻠﻪ ﻋ ِﻦ ٱﻟ ِﺬﻳﻦ ﻟﻢ ﻳﻘ ِﺘﻠ‬ ‫َﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍ�ْﺝ ﻦﱠ ﻭَﻹ ْ ْ َ ﱠ‬
ْ ُ ُ ُ ‫َ َ ۡ ُ ۡ ُ ُ ّ َٰ ُ ۡ َ َ َ ﱡ‬ ‫ﺲ ِﺇﻻ ِﻟ َﻴ ْﻌ ُﺒ ُﺪﻭ ِﻥ‬ �‫ِﺍ‬ ِ
‫ﻭه ۡﻢ َﻭﺗ ۡﻘ ِﺴﻄ ٓﻮﺍ‬ ��‫ﻭﻟﻢ ﻳﺨ ِﺮﺟﻮﻛﻢ ِﻣﻦ ِﺩﻳ ِﺮﻛﻢ ﺃﻥ ﺗ‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
ُۡ ‫ﱠ‬ ۚ َ
‫ِﺇﻟ ۡ� ِ� ۡﻢ ِﺇ ﱠﻥ ٱﻟﻠ َﻪ ُﻳ ِﺤ ﱡﺐ ٱﳌ ۡﻘ ِﺴ ِﻄ َ�ﻥ‬ manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. [Adz-Dzâriyat/51: 56]
“Mudah-mudahan Allah menimbulkan
kasih sayang antaramu dengan orang- Demikian pula tujuan hakiki dari
orang yang kamu musuhi di antara penciptaan makhluk guna mencapai tujuan
mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. ini, maka Allah mengutus para rasul dan
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha menurunkan semua kitab-kitab samawi.
Penyayang.Allah tidak melarang kamu Sebagaimana firman-Nya.
َ ‫ُ ُ ً ُ َ ّ َ َ ُ ْ َ َﱠ َ ُ َ ﱠ‬
untuk berbuat baik dan berlaku adil ��‫ﺎﺱ َﻋ‬
ِ ‫ﺭﺳﻼ ﻣﺏ ِﺸ ِﺮ�ﻦ ﻭﻣﻨ ِﺬ ِﺭ�ﻦ ِﻟﺌﻼ ﻳ�ﻮﻥ ِﻟﻠﻨ‬
terhadap orang-orang yang tiada ‫ﱠ‬
‫ﺍﻟﻠ ِﻪ ُﺡ ﱠﺝ ٌﺔ َ� ْﻌ َﺪ ﱡ‬
memerangimu karena agama dan tidak ‫ﺍﻟﺮ ُﺳ ِﻞ‬
(pula) mengusir kamu dari negerimu. “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul
Sesungguhnya Allah menyukai orang- pembawa berita gembira dan pemberi
orang yang berlaku adil”. (Q.S al- peringatan agar supaya tidak alasan bagi
Mumtahanah: 7-8) manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu”. (QS. An-Nisâ
Ibn Katsir menegaskan 14 : “Setelah 13F

[4]: 165).
Allah memerintahkan untuk memusuhi
Begitu juga firman Allah Subhanahu wa
orang-orang kafir (harbi), kemudian Allah
Ta’ala :
perintahkan setelahnya untuk bekerja ‫ﱠ‬ ْ ‫َﻭ َﻟ َﻘ ْﺪ َ� َﻌ ْﺜ َﻨﺎ �� ُ� ّﻞ ُﺃ ﱠﻣﺔ َﺭ ُﺳ ًﻮﻻ َﺃﻥ‬
‫ﺍﻋ ُﺒ ُﺪﻭﺍ ﺍﻟﻠ َﻪ‬
sama dalam kebersamaan (mawaddah) ِ ٍ ِ ِ
َ ‫ﺎﻏ‬ُ ‫ﱠ‬
dan kesatuan (ulfah) ,dan Allah berkuasa
‫ﻮﺕ‬ ‫ﺍﺟ َﺘ ِﻥ ُﺒﻮﺍ ﺍﻟﻄ‬ْ ‫َﻭ‬
untuk menyatukan sesuatu yang
berlawanan”. Walaupun kita sangat “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
meyakini sebagaimana Allah firman bahwa rasul pada tiaptiap umat (untuk
satu-satunya agama yang benar di sisiNya menyerukan): “Sembahlah Allah (saja),
adalah Islam. dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl
[16] : 36)
Ibadah kepada Allah menjadi
14
Lihat :Ibn Katsir, “Tafsir al-Quran al-‘Adhim, tujuan penciptaan manusia, tujuan
Vo. 8, hlm. 89. Kebersamaan dan kesatuan
berlaku kepada kafir yang tidak memerangi dan diciptakannya langit dan bumi serta tujuan
tidak mengusir kaum muslimin dari diutusnya para Rasul shalawatullahu
kampungnya (Taisir al-Karim ar-Rahman fi
Tafsir Kalam al-Mannan, Vol. 1, hlm. 856,
alaihim ajma’in .Agar Allah Subhanahu
Muassah ar-Risalah, 1420H). wa Ta’ala menjaga din (agama) dari

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 511


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

kerusakan, karena din merupakan (d).Memerangi orang-orang yang murtad.


dharuriyat yang paling besar dan (e).Mengingatkan dari perbuatan
terpenting, maka syari’at juga bid’ah(hal yang baru dalam Islam) dan
mengharamkan riddah (murtad), memberi ahlul bid’ah.
sanksi kepada orang yang murtad dan Islam adalah rahmat bagi semesta
dibunuh. Sebagaimana sabda Rasulullah alam baik manusia, tumbuhan, binatang
Shallallahu ‘alaihi wa sallam : bahkan semua makhluk yang nyata
ُ ‫َﻣ ْﻦ َﺑ ﱠﺪ َﻝ ﺩ َﻳﻨ ُﻪ َﻓ ْﺎﻗ ُﺘ ُﻠ‬
‫ﻮﻩ‬
maupun yang ghaib. Oleh karena itu
ِ menjaga din Islam adalah bagian sebab
“Barangsiapa yang mengganti agamanya, terpenting tercurahnya rahmat Allah pada
maka bunuhlah dia” [HR Bukhari] semesta alam. Bagi setiap orang yang
Juga sebagaimana sabda beliau Shallallahu beriman menerima rahmat ini dan
‘alaihi wa sallam yang lain. mendapatkan manfaat di dunia dan di
akhirat. Sedangkan orang kafir yang
‫ﺲ‬ ‫َﻻ َﻳﺤ ﱡﻞ َﺩ ُﻡ ْﺍﻣﺮﺉ ُﻣ ْﺴﻠﻢ ﺇ ﱠﻻ ﺑﺈ ْﺣ َﺪﻯ َﺛ َﻼﺙ ﱠ‬
ُ ‫ﺍﻟﻨ ْﻔ‬ ٍ ِِ ِ ٍ ِ ٍِ ِ menolaknya maka Islam tetap dikatakan
‫ﺍﻟﺰﺍ�ﻲ َﻭ ْﺍﳌُ َﻔﺎﺭ ُﻕ ﻟﺪﻳﻨﻪ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺘﺎ ِﺭ ُﻙ‬ ‫ﱠ‬ ّ ‫ﺎﻟﻨ ْﻔ َ ﱠ‬ ‫ﺑ ﱠ‬
ِ ‫ﺲ ﻭﺍﻟﺜ ِﻱ ُﺐ‬
rahmat bagi mereka, namun mereka
ِِ ِِ ِ ِ ِ enggan menerima. Sebagaimana jika
ْ
َ ‫ﻟ� َﺝ َﻤ‬
‫ﺎﻋ ِﺔ‬ ِ dikatakan ‘Ini adalah obat bagi si fulan
yang sakit’. Andaikan fulan tidak
“Tidak halal darah seorang muslim (tidak
meminumnya, obat tersebut tetaplah
boleh dibunuh, Red.), kecuali dengan salah
dikatakan obat”
satu di antara tiga sebab yaitu jiwa
Muhammad bin Ali Asy Syaukani
dengan jiwa, orang tua yang berzina
dalam Fathul Qadir: “Makna ayat ini
(dibunuh dengan dirajam, Red.), orang
adalah ‘Tidaklah Kami mengutusmu,
yang murtad meninggalkan agamanya dan
wahai Muhammad, dengan membawa
jama’ahnya” [HR Bukhari]
hukum-hukum syariat, melainkan sebagai
Ini semua untuk menjaga dan rahmat bagi seluruh manusia tanpa ada
usaha memelihara agama ia berkaitan keadaan atau alasan khusus yang menjadi
dengan penyebaran, pengukuhan, pengecualian’. 15 Dengan kata lain, ‘satu-
14 F

pengawalan dan pencegahan satunya alasan Kami mengutusmu, wahai


penyelewengan aqidah Islam serta Muhammad, adalah sebagai rahmat yang
hukuman bagi mereka yang keluar dari luas. Karena kami mengutusmu dengan
Islam. Realisasi hifzhu ad-din dapat membawa sesuatu yang menjadi sebab
dilakukan dengan beberapa cara, di kebahagiaan di akhirat’ ”
antaranya dengan : Muhammad bin Jarir Ath Thabari
(a).Beriman kepada Allah Azza wa Jalla, dalam Tafsir Ath Thabari:“Para ahli tafsir
mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, berbeda pendapat tentang makna ayat ini,
mengetahui Asmâ dan Sifat Allah. tentang apakah seluruh manusia yang
(b).Berpegang teguh dengan agama, dimaksud dalam ayat ini adalah seluruh
mempelajarinya, lalu mendakwahkannya. manusia baik mu’min dan kafir? Ataukah
(c).Menjauhi dan memperingatkan dari
perbuatan syirik dan riya’. 15
Tafsir Fath al-Qadir, juz 5/86.

512 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

hanya manusia mu’min saja? Sebagian kepada Rasulullah, membenarkannya dan


ahli tafsir berpendapat, yang dimaksud menaatinya” 18 17F

adalah seluruh manusia baik mu’min


maupun kafir. 16 Mereka mendasarinya
15F
Pendapat yang benar dari dua
dengan riwayat dari Ibnu Abbas pendapat ini adalah pendapat yang
radhiallahu’anhu dalam menafsirkan ayat pertama, sebagaimana riwayat Ibnu Abbas.
ini: Yaitu Allah mengutus Nabi Muhammad
�� ‫ﻦ ﺁﻣﻦ ﺑﺎ� ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﻵﺍﺧﺮ ﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ‬ Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai
rahmat bagi seluruh manusia, baik mu’min
‫ ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎ� ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬, ‫ﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻵﺍﺧﺮﺓ‬ maupun kafir. Rahmat bagi orang mu’min
yaitu Allah memberinya petunjuk dengan
‫ﻮ�� ﻣﻤﺎ ﺃﺻﺎﺏ ﻷﺍﻣﻢ ﻣﻦ ﺍ�ﺥﺴﻒ ﻭﺍﻟﻘﺬﻑ‬ sebab diutusnya Rasulullah Shallallahu
“Siapa saja yang beriman kepada Allah ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu
dan hari akhir, ditetapkan baginya rahmat ‘alaihi wa sallam memasukkan orang-
di dunia dan akhirat. Namun siapa saja orang beriman ke dalam surga dengan
yang tidak beriman kepada Allah dan iman dan amal mereka terhadap ajaran
Rasul-Nya, bentuk rahmat bagi mereka Allah. Sedangkan rahmat bagi orang kafir,
adalah dengan tidak ditimpa musibah yang berupa tidak disegerakannya bencana yang
menimpa umat terdahulu, seperti mereka menimpa umat-umat terdahulu yang
semua di tenggelamkan atau di terpa mengingkari ajaran Allah” (diterjemahkan
gelombang besar” 17 16F
secara ringkas).
Muhammad bin Ahmad Al
Pendapat ahli tafsir yang lain Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi berkata
mengatakan bahwa yang dimaksud adalah :“Said bin Jubair berkata: dari Ibnu Abbas,
orang-orang beriman saja. Mereka beliau berkata:
membawakan riwayat dari Ibnu Zaid
‫�ﺎﻥ ﻣﺤﻤﺪ ﺻ�� ﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺭﺣﻤﺔ �ﺝﻤﻴﻊ‬
dalam menafsirkan ayat ini:
‫ ﻭﻗﺪ ﺟﺎﺀ ﻷﺍﻣﺮ‬, ‫هﻮ ﻟهﺆﻻﺀ ﻓﺘﻨﺔ ﻭﻟهﺆﻻﺀ ﺭﺣﻤﺔ‬ ‫ ﻭﻣﻦ ﻟﻢ‬, ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻤﻦ ﺁﻣﻦ ﺑﻪ ﻭﺻﺪﻕ ﺑﻪ ﺳﻌﺪ‬
‫ ﻣﻦ‬: ‫ ﻭﺍﻟﻌﺎﳌﻮﻥ هﺎهﻨﺎ‬. ‫ﻣﺠﻤﻼ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﳌ�ﻥ‬ ‫ﺆﻣﻦ ﺑﻪ ﺳﻠﻢ ﻣﻤﺎ �ﺡﻖ ﻷﺍﻣﻢ ﻣﻦ ﺍ�ﺥﺴﻒ‬
‫ﺁﻣﻦ ﺑﻪ ﻭﺻﺪﻗﻪ ﻭﺃﻃﺎﻋﻪ‬ ‫ﻭﺍﻟﻐﺮﻕ‬
“Dengan diutusnya Rasulullah, ada “Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
manusia yang mendapat bencana, ada adalah rahmat bagi seluruh manusia. Bagi
yang mendapat rahmah, walaupun bentuk yang beriman dan membenarkan ajaran
penyebutan dalam ayat ini sifatnya umum, beliau, akan mendapat kebahagiaan. Bagi
yaitu sebagai rahmat bagi seluruh yang tidak beriman kepada beliau,
manusia. Seluruh manusia yang dimaksud diselamatkan dari bencana yang menimpa
di sini adalah orang-orang yang beriman umat terdahulu berupa ditenggelamkan ke

16
Lihat : Tafsir at-Thabari, juz 18/552.
17 18
Lihat : Tafsir at-Thabari, juz 18/551. Ibid , juz 18/552.

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 513


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

dalam bumi atau ditenggelamkan dengan Allah bagi seluruh manusia. Bahkan
air” 19 orang-orang kafir mendapat manfaat
dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman
Ash Shabuni dalam Shafwatut bagi mereka.
Tafasir berkata: “Maksud ayat ini adalah
‘Tidaklah Kami mengutusmu, wahai C. Definisi Institusionalisasi Ibadah dan
Muhammad, melainkan sebagai rahmat Peranannya
bagi seluruh makhluk’. Sebagaimana
1. Definisi Institusionalisasi Ibadah
dalam sebuah hadits: Pada kamus besar bahasa
‫ﺇﻧﻤﺎ ﺃﻧﺎ ﺭﺣﻤﺔ ﻣهﺪﺍﺓ‬ Indonesia, kita akan menjumpai beberapa
“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang arti tentang lembaga. Arti pertama adalah
dihadiahkan (oleh Allah)” (HR. Al asal sesuatu; kedua, acuan : sesuatu yang
Bukhari dalam Al ‘Ilal Al Kabir 369, Al memberi bentuk kepada yang lain; ketiga,
Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/596. badan atau organisasi yang bertujuan
Hadits ini di-shahih-kan Al Albani melakukan sesuatu pnelitian keilmuan atau
dalam Silsilah Ash Shahihah, 490, juga melakukan suatu usaha. 20 19F

dalam Shahih Al Jami’, 2345) Dalam bahasa inggris, lembaga


disebut institute(dalam pengertian fisik),
Orang yang menerima rahmat ini yaitu sarana atau organisasi untuk
dan bersyukur atas nikmat ini, ia akan mencapai tujuan tertentu, dan lembaga
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan dalam pengertian non-fisik atau
akhirat. Allah Ta’ala tidak mengatakan abstrak disebut institution,yaitu suatu
‘rahmatan lilmu’minin‘, namun sistem norma untuk memenuhi
mengatakan ‘rahmatan lil ‘alamin‘ karena kebutuhan. Lembaga dalam pengertian
Allah Ta’ala ingin memberikan rahmat fisik disebut juga dengan bangunan, dan
bagi seluruh makhluknya dengan diutusnya lembaga dalam pengertian nonfisik disebut
pemimpin para nabi yaitu Muhammad dengan pranata. 21Institusi mempunyai dua
20 F

Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pengertian pertama system norma yang


Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus mengandung arti pranata dan kedua
dengan membawa kebahagiaan yang besar. bangunan, maka suatu institusi terdiri atas
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga konsep tentang cita-cita, minat, dokrin,
menyelamatkan manusia dari kesengsaraan kebutuhan dan struktur.
yang besar. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sebagai sebuah norma institusi
sallam menjadi sebab tercapainya bersifat mengikat, ia merupakan suatu
berbagai kebaikan di dunia dan akhirat. aturan yang mengatur warga kelompok di
Beliau memberikan pencerahan kepada masyarakat. Disamping itu ia pun
manusia yang sebelumnya berada dalam
kejahilan. Beliau perantara hidayah kepada 20
Muhammad Daud Ali, Lemga-Lembaga Islam di
menusia yang sebelumnya berada dalam Indonesia, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
1995), hlm.1
kesesatan. Inilah yang dimaksud rahmat 21
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kalam Mulia, 2011), hlm. 277.
19
Tafsir al-Qurthubi, juz 11/350.

514 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

merupakan pedoman dan tolak ukur untuk 3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup
menilai dan memperbandingkan dengan seluruh apa yang dicintai dan diridhai
sesuatu. Institusi bersifat mengikat,dari Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan
daya yang mengikatnya, secara sosiologis atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
norma-norma tersebut dapat dibedakan bathin. Yang ketiga ini adalah definisi
menjadi 4 macam yaitu : yang paling lengkap.
a. Tingkatan cara (usage), menunjukkan Ibadah terbagi menjadi ibadah hati,
pada suatu bentuk perbuatan yang lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
dilakukan berulang-ulang. (takut), raja’ (mengharap), mahabbah
b. Kebiasaan (folkways) merupakan (cinta), tawakkal (ketergantungan),
perbuatan yang dilakukan secara berulang- raghbah (senang), dan rahbah (takut)
ulang dalam bentuk yang sama. Daya ikat adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
norma ini lebih kuat dari usage contohnya dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil,
memberi hormat kepada orang yang lebih takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan
tua. 22
21F

hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan


c. Norma tata kelakuan (mores) yang terus dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji,
menerus dilakukan sehingga integrasinya dan jihad adalah ibadah badaniyah
menjadi sangat kuat dengan pola-pola qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih
perilaku masyarakat, daya ikatnya akan banyak lagi macam-macam ibadah yang
lebih kuat dan meningkat ke hadapan berkaitan dengan amalan hati, lisan dan
costum. Dengan demikian warga badan.
masyarakat yang melanggar costum akan
menderita karena mendapat sanksi yang Ibadah inilah yang menjadi tujuan
penciptaan manusia. Allah berfirman:
keras dari masyarakat. ُ ‫َﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍ�ْﺝ ﻦﱠ ﻭَﻹ ْ َ ﱠ‬
Ibadah secara bahasa (etimologi) ‫�ﺲ ِﺇﻻ ِﻟ َﻴ ْﻌ ُﺒ ُﺪﻭ ِﻥ َﻣﺎ ﺃ ِﺭ ُ�ﺪ‬ ‫ِﺍ‬ ِ
‫ﱠ‬ ْ َ ُ ْ
‫ِﻣ ْ� ُ�ﻢ ِّﻣﻦ ّ ِﺭﺯ ٍﻕ َﻭ َﻣﺎ ﺃ ِﺭ ُ�ﺪ ﺃﻥ ُﻳﻄ ِﻌ ُﻤﻮ ِﻥ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟﻠ َﻪ ُه َﻮ‬
berarti merendahkan diri serta tunduk.
Sedangkan menurut syara’ (terminologi),
َْ ْ ُ ُ ‫ﱠﱠ‬
ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi ‫ﺍﻕ ﺫﻭ ﺍﻟ ُﻘ ﱠﻮ ِﺓ ﺍﳌ ِﺘ ُ�ﻥ‬ ‫ﺍﻟﺮﺯ‬
makna dan maksudnya satu. Definisi itu
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
antara lain adalah:
manusia melainkan supaya mereka
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan
beribadah kepada-Ku. Aku tidak
melaksanakan perintah-Nya melalui lisan
menghendaki rizki sedikit pun dari mereka
para Rasul-Nya.
dan Aku tidak menghendaki supaya mereka
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang
tunduk yang paling tinggi disertai dengan mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”
rasa mahabbah (kecintaan) yang paling (QS. Adz-Dzaariyaat: 56-58)
tinggi.
Allah Azza wa Jalla
memberitahukan bahwa hikmah
22
Mufihud, “ritual dan institusi islam”, penciptaan jin dan manusia adalah agar
http//:prollink2all.blogspot.com.diakses 1 Nov
2011.
mereka melaksanakan ibadah hanya

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 515


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah cinta saja, maka ia adalah zindiq 24 , siapa 23F

Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah yang beribadah kepada-Nya dengan raja’


mereka, akan tetapi merekalah yang saja, maka ia adalah murji’ 25 . Dan siapa 24F

membutuhkan-Nya, karena ketergantungan yang beribadah kepada-Nya hanya dengan


mereka kepada Allah, maka barangsiapa khauf, maka ia adalah haruriy 26 . 25 F

yang menolak beribadah kepada Allah, ia Barangsiapa yang beribadah kepada-Nya


adalah sombong. dengan hubb, khauf, dan raja’, maka ia
Sesungguhnya ibadah itu adalah mukmin muwahhid.”
berlandaskan pada tiga pilar pokok, yaitu: 3. Peranan Institusionalisasi Ibadah
hubb (cinta), khauf (takut), raja’ Manusia itu adalah makhluk sosial
(harapan).Rasa cinta harus disertai dengan yang memerlukan bantuan orang lain,
rasa rendah diri, sedangkan khauf harus walaupun ia sendiri dilahirkan sendirian
dibarengi dengan raja’. Dalam setiap tetapi ketika berinteraksi dengan
ibadah harus terkumpul unsur-unsur ini. lingkungan ia memerlukan banyak orang
Allah berfirman tentang sifat hamba- untuk saling mengenal bekerjasama dan
hamba-Nya yang mukmin: saling tolong menolong. Hal ini telah
َ
‫ُﻳ ِﺤ ﱡ� ُ� ْﻢ َﻭ ُ� ِﺤ ﱡﺒﻮﻧ ُﻪ‬ digariskan oleh Allah SWT dalam Surah
al-Hujurat ayat 13:
“Dia mencintai mereka dan merekapun ُ ٰۡ َ ُ ََ ُٰ ََ
‫ﺎﺱ ِﺇ ﱠﻧﺎ ﺧﻠ ۡﻘ َﻨﻜﻢ ِّﻣﻦ ﺫﻛ ٖﺮ َﻭﺃﻧ� ٰﻯ َﻭ َﺟ َﻌﻠ َﻨﻜ ۡﻢ‬ ‫َٰٓﻳ َﺄ ﱡ� َ�ﺎ ﱠ‬
ُ ‫ٱﻟﻨ‬
mencintai-Nya.” (QS. Al-Maa-idah: 54)
‫ّﱠ‬ َ َ َ ‫َﻭ ﱠﺍﻟﺬ‬ ‫ُ ُ ٗ َ َ َ ٓ َ َ َ َ ُ ٓ ْۚ ﱠ َ ۡ َ َ ُ ۡ َ ﱠ‬
‫ﻳﻦ َﺁﻣ ُﻨﻮﺍ ﺃﺷ ﱡﺪ ُﺣ �ﺒﺎ ِﻟﻠ ِﻪ‬ ِ ‫ﻨﺪ ٱﻟﻠ ِﻪ‬ ‫ﺷﻌﻮ�ﺎ ﻭﻗﺒﺎ ِﺋﻞ ِﻟﺘﻌﺎﺭﻓﻮﺍ ِﺇﻥ ﺃﻛﺮﻣﻜﻢ ِﻋ‬
َ ٌ َ َ ‫َ ۡ َ ٰ ُ ۡۚ ﱠ ﱠ‬
“Adapun orang-orang yang beriman ١٣ ��ٞ ‫ﻴﻢ ﺧ ِﺒ‬ ‫ﺃﺗﻘﯩﻜﻢ ِﺇﻥ ٱﻟﻠﻪ ﻋ ِﻠ‬
sangat besar cinta-nya kepada Allah.”
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami
(QS. Al-Baqarah: 165).
menciptakan kamu dari seorang laki laki
َ َ
‫ﺍﺕ َﻭ َ� ْﺪ ُﻋﻮﻧ َﻨﺎ َﺭﻏ ًﺒﺎ‬ َْ ْ َ ُ َ ُ ُ َ ‫ﱠ‬
ِ �َ �‫ِﺇ� ُ� ْﻢ �ﺎﻧﻮﺍ �ﺴﺎ ِﺭﻋﻮﻥ ِ�� ﺍ�ﺥ‬ dan seorang perempuan dan menjadikan
َ ََ ُ ََ ًَ ََ
‫ﺎﺷ ِﻌ َ�ﻥ‬
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
ِ ‫ﻭﺭهﺒﺎ ۖ ﻭ�ﺎﻧﻮﺍ ﻟﻨﺎ ﺧ‬ supaya kamu saling kenal-mengenal.
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang Sesungguhnya orang yang paling mulia
yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) diantara kamu disisi Allah ialah orang
kebaikan dan mereka berdo’a kepada Kami yang paling taqwa di antara kamu.
dengan penuh harap dan cemas. Dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
mereka adalah orang-orang yang khusyu’ lagi Maha Mengenal.” (Q.S al-Hujurat
kepada Kami.” (Al-Anbiya’ [21]: 90). [49]: 13)
24
Zindiq adalah orang yang munafik, sesat dan
Sebagian Salaf berkata 23 , “Siapa 2F

mulhid.
25
yang beribadah kepada Allah dengan rasa Murji’ adalah orang murji’ah, yaitu golongan
yang mengatakan bahwa amal bukan bagian
dari iman, iman hanya dalam hati.
26
Haruriy adalah orang dari golongan khawarij
23
lihat al-‘Ubuudiyyah oleh Syaikhul Islam Ibnu yang pertama kali muncul di Harura’, dekat
Taimiyyah, tahqiq Syaikh ‘Ali bin Hasan bin Kufah, yang berkeyakinan bahwa orang
‘Ali ‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary (hal. mukmin yang berdosa besar adalah kafir.
161-162), Maktabah Darul Ashaalah 1416 H.

516 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, berbagai pranata dan institusionalisasi
yang artinya: “Hai orang-orang yang ,baik yang bersifat sosial, hukum,
beriman, janganlah kamu melanggar pendidikan dan keagamaan/peribadatan.
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar Pranata dan institusionalisasi di
kehormatan bulan-bulan haram , jangan atas memiliki hubungan erat dengan hifzhu
(mengganggu) binatang-binatang had-nya, ad-din bahkan memiliki peranan strategis
dan binatang-binatang qalaa-id, dan dalam penjagaan agama (hifzhu ad-din).
jangan (pula) mengganggu orang-orang Karena ibarat inti sesuatu akan sempurna
yang mengunjungi Baitullah sedang dan terjaga jika terlindungi dengan baik
mereka mencari kurnia dan keredhaan dengan bungkus dan casing, begitu pula
dari Tuhannya dan apabila kamu telah Islam akan terjaga dengan pranata dan
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah institusionalisasinya.
berburu. dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum E. Aktualisasi Institusionalisasi Ibadah
karena mereka menghalang-halangi kamu Realita yang kita saksikan betapa
dari Masjidilharam, mendorongmu institusionalisasi menjadi unsur penguat
berbuat aniaya (kepada mereka). dan peribadatan secara faktual dan efektif.
tolong-menolonglah kamu dalam Penulis mengangkat beberapa contoh
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan institusionalisasi dalam peribadatan
jangan tolong-menolong dalam berbuat berikut ini :
dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
1. Institusionalisasi Sholat
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Salat berjama’ah, secara langsung
Amat berat siksa-Nya.” atau tidak langsung mengajarkan pada kita
Jadi banyaknya, populasi manusia nilai-nilai filosofi dari ibadah mahdhah
sehingga membentuk kelompok menjadi pusat pertemuan Umat Islam agar
masyarakat semuanya itu Allah ciptakan tercipta kekuatan dan persaudaraan dalam
tentu memiliki tujuan dan manfaat. membangun masyarakat Islam yang
Diantara tujuan dan manfaat tersebut harmonis aman dan bersahabat, terlebih
adalah untuk saling mengenal lagi sesama muslim sehingga shalat
bekerjasama, saling tolong menolong berjamaah menjadi pranata sosial dan
dalam kebaikan dan taqwa, agar nilai-nilai ubudiyah. Bahkan pelaksanaan sholat
taqwa dan kebaikan terwujud maka Allah fardhu berjamaah di samping banyak
menurunkan wahyu-Nya sebagai perangkat manfaat sosial, interaksional juga
hokum yang harus dipatuhi oleh umat-Nya. dijanjikan pahala yang besar, Sebagaimana
Oleh karena, manusia itu selalu Sabda Nabi.
َ ْ َ َ َ َ ُ ُْ ُْ ُ َْ ََ‫َ ﱠ‬
berinteraksi satu dengan yang lainya ‫ﺎﻝ ﺃﺧ َ� َ�ﻧﺎ َﻣ ِﺎﻟ ٌﻚ َﻋ ْﻦ‬ ‫ﷲ ﺑﻦ ﻳﻮﺳﻒ ﻗ‬ ِ ‫ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪ‬
sehingga terjadilah perubahan social. ‫َﱠ‬ َ ْ ُ ‫ْ َُ َﱠ‬ َْ ْ َ َ
Perubahan tersebut disebabkan perubahan
��‫ﺻ‬ ِ ‫ﷲ ﺑ ِﻦ ﻋﻤ َﺮ ﺃﻥ َﺭﺳﻮﻝ‬
‫ﷲ‬ ِ ‫ﻧﺎ ِﻓ ٍﻊ ﻋﻦ ﻋﺒ ِﺪ‬
‫ﻀ ُﻞ ِﻣ ْﻦ‬َ ‫ﺎﻋﺔ َﺃ ْﻓ‬ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫ﷲ َﻋ َﻠ ْﻴﻪ َﻭ َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻗ‬ ُ
fungsi dan perilaku manusia dari keadaan
ِ ‫ﺎﻝ ﺻﻼﺓ ﺍ�ﺝﻤ‬ ِ
tertentu kepada keadaan lain. Interaksi ً ْ ّ َْ َ َ
yang simultan pada akhirnya melahirkan . ‫ﺻﻼ ِﺓ ﺍﻟﻔ ِﺬ ِ� َﺴ ْﺒ ٍﻊ ﱠﻭ ِﻋﺸ ِﺮْ� َﻦ َﺩ َﺭ َﺟﺔ‬

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 517


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

“Telah menceritakan pada saya Abdullah ‫ﺺ ِﻣ ْﻦ‬ َ ‫ﺎﺏ َﻭ َﺧ َﺴ َﺮ َﻓﺈﻥ ْﺍﻧ َﺘ َﻘ‬ َ ‫َﻓ َﺴ َﺪ ْﺕ َﻓ َﻘ ْﺪ َﺧ‬
ِِ
ibn Yusuf, beliau berkata telah َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ َ ٌْ َ َ ﱠ‬
menceritakan pada kami dari malik, dari ‫ ﺍﻧﻈ ُﺮ ْﻭﺍ‬: ��‫ﺍﻟﺮ ﱡﺏ ﺗ َﺒﺎ َﺭ َﻙ َﻭ� َﻌﺎ‬ ‫ﻓ ِﺮ�ﻀ ِﺘ ِﻪ ��ﻱﺀ ﻗﺎﻝ‬
nafi’ dari Abdullah ibn Umar Bahwasanya
‫ﺺ‬ َ ‫َه ْﻞ ﻟ َﻌ ْﺒ ِﺪﻱ ﻣ ْﻦ َﺗ َﻄ ﱡﻮﻉ ؟ َﻓ ُﻴ ْﻜ َﻤ ُﻞ � َ�ﺎ َﻣﺎ ْﺍﻧ َﺘ َﻘ‬
Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA ِ ٍ ِ ِ
َ َ ُ ُ ُ َ ْ َ َ
SALLAM berkata: Shalat berjama’ah lebih . ” ‫ﻀ ِﺔ ﺛ ﱠﻢ َﻳ� ْﻮﻥ َﺳﺎ ِﺋ ُﺮ َﻋ َﻤ ِﻠ ِﻪ َﻋ�� ﺫ ِﻟ َﻚ‬ �‫ِﻣﻦ ﺍﻟﻔ ِﺮ‬
ُ َ ُْ ُ َ ْ ُ َ‫ُ ﱠ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺰ�ﺎﺓ ِﻣﺜ ُﻞ ﺫ ِﻟ َﻚ ﺛ ﱠﻢ ﺗﺆﺧﺬ‬
utama dari shalat sendirian dengan
perbandingan dua puluh tujuh derajat”. ‫ ” ﺛﻢ‬: ‫َﻭ ِ�� ِﺭ َﻭ َﺍﻳ ٍﺔ‬
َ َ
(Muttafaq alaihi) . ” ‫ﺎﻝ َﺣ َﺴ َﺐ ﺫ ِﻟ َﻚ‬ ُ ‫ﺍ ْﻋ َﻤ‬
Urgensi shalat yang sangat “Sesungguhnya amal hamba yang pertama
fundanmental sehingga menjadi suatu kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
ibadah yang utama harus di jaga tercermin shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia
dalam kedudukannya yang luar biasa akan mendapatkan keberuntungan dan
diantaranya : keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia
akan menyesal dan merugi. Jika ada yang
1- Shalat adalah tiang Islam. Islam
kurang dari shalat wajibnya, Allah
seseorang tidaklah tegak kecuali dengan
Tabaroka wa
shalat.
Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah
Dalam hadits Mu’adz disebutkan,
ُ َُ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﺍ ْﻣﺮ ﺍ ْﺳ َﻼ ُﻡ َﻭ َﻋ ُﻤ‬ َ ُ َْ pada hamba tersebut memiliki amalan
‫ﺍﻟﺼﻼﺓ َﻭ ِﺫ ْﺭ َﻭﺓ‬ ‫ﻮﺩ ُﻩ‬ ِ ِ ‫ﺭﺃﺱ‬ shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah
ْ
‫َﺳ َﻨ ِﺎﻣ ِﻪ ﺍ� ِﺝ َه ُﺎﺩ‬ tersebut akan menyempurnakan shalat
wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya lainnya seperti itu.”
adalah shalat, dan puncak perkaranya Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat
adalah jihad” (HR. Tirmidzi no. 2616. akan (diperhitungkan) seperti itu.
Tirmidzi mengatakan bahwa hadits Kemudian amalan lainnya akan dihisab
ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864,
mengatakan bahwa hadits inihasan). Yang Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2:
namanya tiang suatu bangunan jika 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad
ambruk, maka ambruk pula bangunan hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan
tersebut. Sama halnya pula dengan oleh Bukhari dan Muslim,
bangunan Islam. penilaian shahih ini disepakati oleh Adz
2- Shalat adalah amalan yang pertama kali Dzahabi)
akan dihisab. Amalan seseorang bisa 3- Perkara terakhir yang hilang dari
dinilai baik buruknya dinilai dari manusia adalah shalat.
shalatnya. Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata,
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
‘alaihi wa sallam bersabda, sallam bersabda,
‫ﺍﻟﻘ َﻴ َﺎﻣ ِﺔ ِﻣ ْﻦ‬ َ َْ ُ َْ َ َ ُ َ َ ‫ﱠ َﱠ‬
ِ ‫” ِﺇﻥ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳ ُﺐ ِﺑ ِﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ‬
َْ َْ َ َ َ ََ ْ َ ُ ُ ََ
‫ﺻ� َﺡ ْﺖ ﻓﻘ ْﺪ ﺃﻓ� َﺡ َﻭﺃﻧ َﺝ َﺡ َﻭِﺇ ْﻥ‬ ‫َﻋ َﻤ ِﻠ ِﻪ ﺻﻼﺗﻪ ﻓ ِﺈﻥ‬

518 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

‫ً َ ُﱠ‬ ً َ
‫ﻀ ﱠﻦ ُﻋ َﺮﻯ ِﺍ ْﺳﻼ ِﻡ ُﻋ ْﺮ َﻭﺓ ُﻋ ْﺮ َﻭﺓ ﻓ�ﻠ َﻤﺎ‬ َ ‫َﻟ ُﻴ ْﻨ َﻘ‬ “Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-
ُ َ َ ‫ْ َ َ َ ْ ُ ْ َﻭ ٌ َ َ ﱠ َ ﱠ ُ ﱠ‬ budak kalian” (HR. Ahmad 6: 290. Syaikh
‫ﺎﺱ ِﺑﺎﻟ ِ�ﻯ ﺗ ِﻠ َ��ﺎ َﻭﺃ ﱠﻭﻟ ُه ﱠﻦ‬ ‫ﺍﻧﺘﻘﻀﺖ ﻋﺮ ﺓ �ﺸﺏﺚ ﺍﻟﻨ‬ Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
َُ ‫َ ْ ً ْ ُ ْ ُ َ ُ ُ ﱠ ﱠ‬ hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).
‫ﺍﻟﺼﻼﺓ‬ ‫ﻧﻘﻀﺎ ﺍ�ﺡﻜﻢ ﻭ ِﺁﺧﺮهﻦ‬
5- Allah memuji orang yang mengerjakan
“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi
shalat.
seutas. Setiap kali terputus, manusia
Allah Ta’ala berfirman,
bergantung pada tali berikutnya. Yang
‫ﺻ ِﺎﺩ َﻕ‬ َ ‫ﺎﻥ‬ َ �َ ‫ﻴﻞ ﺇ ﱠﻧ ُﻪ‬
َ ‫ﺎﻋ‬ ‫ﻤ‬ َ ‫َﻭ ْﺍﺫ ُﻛ ْﺮ �� ْﺍﻟﻜ َﺘﺎﺏ ﺇ ْﺳ‬
paling awal terputus adalah hukumnya, ِ ِ ِ ِ ِ ِ
dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. َ ْ
ُ‫ﺎﻥ َﻳﺄ ُﻣ ُﺮ ﺃ ْه َﻠﻪ‬َ �َ ‫( َﻭ‬54) ‫ﺎﻥ َ ُﺳ ًﻮﻻ َﻧﺏ �ﻴﺎ‬ َ �َ ‫ْﺍﻟ َﻮ ْﻋﺪ َﻭ‬
ِ ‫ﺭ‬ ِ
Ahmad 5: 251. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
َ َ َ
mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid) (55) ‫ﺎﻥ ِﻋ ْﻨ َﺪ َﺭِّ� ِﻪ َﻣ ْﺮ ِﺿ �ﻴﺎ‬ َ �‫ﺍﻟﺰ�ﺎﺓ َﻭ‬
‫ﱠ َ ﱠ‬
ِ ‫ِﺑﺎﻟﺼﻼ ِﺓ ﻭ‬
Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada
tali Islam yang pertama sudah putus dalam mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
pada hukum Islam, ia masih bisa disebut seorang yang benar janjinya, dan dia adalah
Islam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh
sallam tidak mengatakan bahwa ketika tali keluarganya untuk shalat dan menunaikan
pertama putus, maka kafirlah ia. Bahkan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai
masih ada tali-tali yang lain hingga yang di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam [19]: 54-
terakhir adalah shalatnya.
55).
Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu 6- Allah mencela orang yang melalaikan
‘alaihi wa sallam bersabda,
َ َُ َ ‫َﺃ ﱠﻭ ُﻝ َﻣﺎ َﻳ ْﺮ َﻓ ُﻊ ﻣ َﻦ ﱠ‬ dan malas-malasan dalam menunaikan
‫ﺎﺱ ﺍ َﻣﺎﻧﺔ َﻭ ِﺁﺧ ُﺮ َﻣﺎ َﻳ ْﺒﻘﻰ‬
ِ ‫ﺍﻟﻨ‬ ِ shalat.
َُ ‫ْ ْ ْ ﱠ‬ Allah Ta’ala berfirman,
‫ﺍﻟﺼﻼﺓ‬ ‫ِﻣﻦ ِﺩﻳ ِ� ِ�ﻢ‬ َ َ‫ﱠ‬ ُ ‫ﺿ‬ َ ‫ﻒ َﺃ‬ٌ َْ ْ ْ َ ْ َ ََ َ
‫ﺍﻟﺼﻼﺓ‬ ‫ﺎﻋﻮﺍ‬ ‫ﻓﺨﻠﻒ ِﻣﻦ �ﻌ ِﺪ ِهﻢ ﺧﻠ‬
“Yang pertama kali diangkat dari diri
َ َ َْ َ َ ََ ‫ﱠ‬ ُ ‫َ ﱠ‬
seseorang adalah amanat dan yang ‫ﺍﺕ ﻓ َﺴ ْﻮﻑ َﻳﻠﻘ ْﻮﻥ ﻏ �ﻴﺎ‬
ِ ‫ﻭﺍﺗ َﺒﻌﻮﺍ ﺍﻟﺸهﻮ‬
terakhir tersisa adalah shalat.” (HR. Al “Maka datanglah sesudah mereka,
Hakim At Tirmidzi dan disebutkan oleh pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’, shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,
2: 353). maka mereka kelak akan menemui
4- Shalat adalah akhir wasiat kesesatan.” (QS. Maryam [19]: 59).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam ayat lain disebutkan,
َ َ ‫َ ﱠ‬ َ ُْ
Ummu Salamah radhiyallahu ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﳌ َﻨﺎ ِﻓ ِﻘ َ�ﻥ ُﻳﺨ ِﺎﺩ ُﻋﻮﻥ ﺍﻟﻠ َﻪ َﻭ ُه َﻮ ﺧ ِﺎﺩ ُﻋ ُه ْﻢ َﻭِﺇﺫﺍ‬
‘anha mengatakan bahwa di antara wasiat َ َ ‫ﱠَ َ ُ ُ َ َ َُ ُ َ ﱠ‬ َ َ
terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‫ﺎﺱ َﻭﻻ‬ ‫ﻗ ُﺎﻣﻮﺍ ِﺇ�� ﺍﻟﺼﻼ ِﺓ ﻗﺎﻣﻮﺍ ﻛﺴﺎ�� ﻳﺮﺍﺀﻭﻥ ﺍﻟﻨ‬
ً َ ‫َُُْ َ ﱠ ﱠ‬
sallam,
ُُ َ ََ ََ ‫ﱠ ََ ﱠ‬ ‫ﻭﻥ ﺍﻟﻠ َﻪ ِﺇﻻ ﻗ ِﻠﻴﻼ‬ ‫ﻳﺬﻛﺮ‬
‫ﺍﻟﺼﻼﺓ َﻭ َﻣﺎ َﻣﻠﻜ ْﺖ ﺃ ْﻳ َﻤﺎﻧﻜ ْﻢ‬ ‫ﺍﻟﺼﻼﺓ‬
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu
menipu Allah, dan Allah akan membalas

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 519


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

tipuan mereka. Dan apabila mereka zakat yang bersifat melembaga di mulai
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan ketika berdirinya Baitul Mal pada masa
malas. Mereka bermaksud riya (dengan Khalifah Umar Bin Khattab yang dalam
shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah sejarah ia sendiri yang mengontrol
mereka menyebut Allah kecuali sedikit pengurusan zakat. Sejarah gemilang zakat
sekali.” (QS. An Nisa’: 142). ditandai ketika masa kekhalifan Umar Ibn
Khatab, dimana di Yaman zakat sukses di
2. Institusionalisasi Zakat bawah pengaturan Gubernur Muadz Bin
Implementasi kewajiban zakat bagi Jabal. Sejarah Khalifah Umar Bin Abdul
umat Islam sejak generasi muslim pertama Aziz pada masa berikutnya dicatat sebagai
telah mendapat tempat yang baik dan puncak zakat menjadi roda pengerak
benar. Madinah sebagai pusat peradaban ekonomi umat dan dikelola secara
Islam yang pertama adalah kota yang profesional sehingga dapat
dibangun Nabi Muhammad Shallallahu mensejahterakan kaum papa dan
‘Alaihi wa Sallam bersama sahabatnya kebutuhan sosial keumatan lainnya.
yang telah menerapkan budaya zakat Budaya zakat mulai runtuh sejalan
sedemikian rupa. Kewajiban zakat yang dengan lemah pemerintah Islam disamping
diperintahkan Allah SWT dilaksanakan melemahnya komitmen umat terhadap
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat Islam pengelolaan zakat secara
lembaga amil, meskipun dalam ukuran melembaga. Ketika saat zakat dipandang
sederhana, tetapi jelas Nabi shallallahu sebagai ibadah individual dan urusan
‘alaihi wa sallam memerintahkan orang manusia dengan Tuhannya semata,
tertentu untuk memungut, mencatat dan ditambah lagi merasuknya budaya
mendistribusikanya. Pengamalan surat al- materialisme dan kepentingan duniawi,
Taubah ayat 60 sebagai acuan pokok dan berkembangnya paham sasionalisme
pengelolaan zakat oleh pihak yang berhak yang sempit adalah faktor politik dan
menerima zakat dilaksanakan dengan utuh sosial budaya yang mengakhiri budaya
dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa gemilang pengelolaan zakat. Jatuhnya
sallam sendiri mengharamkan zakat untuk Kekhalifahan Turki Utsmani dan zakat
dirinya dan keluarganya. Sementara untuk diartikan sebagai ibadah mahdhoh semata
pengumpul, pencatat dan pendistribusian maka semangkin lengkaplah memudarnya
diberikan upah sesuai kelaziman upah pengelolaan zakat lewat lembaga amil
(‘uruf) yang diambilkan dari harta zakat itu zakat.
sendiri, yaitu hak amil.
Bersamaan dengan lemahnya
Dalam hal penegakkan hukum kekuasan Islam, dikalangan umat terjadi
zakat pada masa Khalifah Abu Bakar pergeseran paham yang menempatkan
Siddiq dilakukan dengan sistim zakat yang utama adalah zakat fitrah,
administrasi negara yang jelas. Harta zakat karena zakat fitrah hanya muncul di bulan
dikumpul oleh orang-orang yang ditunjuk Ramadhan dan bulan Ramadhan dipercaya
dan diantar kepada pihak yang mustahik, sebagai bulan penuh rahmat. Dampak lebih
disamping tercatat secara rapi.Gerakan lanjut dari zakat ibadah individual adalah

520 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

tidak adanya pengelolaan zakat secara keniscayaan dalam masyarakat muslim,


kelembagaan formal, sehingga zakat sehingga minimal negara mempunyai
dimaknai sebagai urusan personal yang kewajiban moril untuk mengaturnya.
tradisional, yang justru menjadikan zakat Selain kepada DPR-GR Menteri Agama
kehilangan makna sebenarnya. juga mengirim surat kepada Menteri
Keuangan dan Menteri Sosial untuk
Pengelolaan zakat melalui amil
mendapatkan usul dan tanggapan, terkait
harus dibangun kembali melalui
Depkeu yang berpengalaman dalam
penyadaran, pelembagaan, sinergi dan
pengumpulan dana masyarakat dan Depsos
kordinasi serta mengembangkan secara
yang berpengalaman dalam distribusi dana
akademik tentang alasan perlunya zakat
sosial ke masyarakat.
dikelola dengan kelembagaan. Tiga fungsi
manajemen zakat yang harus diperkuat Tanggapan yang diberikan Depkeu
adalah penghimpunan, keuangan dan menyarankan zakat diatur dalam Peraturan
pendayagunaannya. Pengadministrasian Menteri Agama Undang-undang No.38
dan pengelolaan zakat melalui amil tentu
Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan
akan menimbulkan kepada percayaan keputusan Presiden Keppres No.8/2001
terhadap amil dan pada akhrinya akan tentang kelembagaan Badan Amil Zakat
melahirkan profesionalitas manajemen Nasional (BAZNAS), dan sudah lahirnya
zakat melalui lembaga amil. beberapa Peraturan daerah (PERDA)
tentang zakat dibeberapa Propinsi,
3. Realisasi Institusionalisasi Zakat di
Kabupaten Kota adalah modal yuridis yang
Indonesia
memberikan kewenangan pengelolaan
Regulasi zakat pertama di
zakat melalui amil zakat. Kewenangan
Indonesia adalah Surat Edaran
yang diberikan negara kepada Badan Amil
Kementerian Agama No.A/VII/17367
Zakat Nasional secara berjenjang untuk
tahun 1951 yang melanjutkan ketentuan
mengelola zakat di Indonesia adalah asset
ordonansi Belanda bahwa negara tidak
umat yang mestinya terus harus
mencampuri urusan pemungutan dan
diberdayakan dan diberikan penguatan
pembagian zakat, tetapi hanya melakukan
oleh semua pihak. Dalam Undang-Undang
pengawasan.Upaya untuk memperkuat
No.38 tahun 1999, pasal 8 secara jelas
zakat dalam tatanan negara selanjutnya
dinyatakan bahwa Badan Amil
pada tahun 1964 Kementerian Agama
Zakat sebagaimana yang dimaksud dalam
menyusun RUU pelaksanaan zakat dan
pasal 6 dan Lembaga Amil Zakat
RPerpu pengumpulan dan pembagian zakat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
dan pembentukan baitul mal. Namun, baik
mempunyai tugas pokok 1.
RUU dan RPerpu ini belum sempat
Mengumpulkan,2. mendistribusikan, dan
diajukan ke DPR dan Presiden. Kemudian
3. mendayagunakan zakat sesuai
tahun 1967, Menteri Agama mengirimkan
dengan ketentuan agama Islam. Kemudian
RUU zakat ke DPR-GR dengan Surat
di kuatkan secara yuridis dengan Undang-
Nomor MA/095/1967, yang mana dalam
Undang Republik Indonesia no 23 tahun
surat tersebut ditekankan bahwa
2011.
pembayaran zakat adalah sebuah

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 521


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Pendirian institusi pengelolaan ekonomi yang memberi kehidupan bagi


sangat masih saat ini baik BAZ( Badan pengelolanya dan masyarakat. Bukan
Amil Zakat) yang dikelola pemerintah dari sebaliknya, wakaf hanya menjadi beban
tingkat pusat hingga daerah tingkat II atau pengelola dan menuntut uluran tangan
LAZ(Lembaga Amil Zakat) yang di kelola kedermawanan dari masyarakat. Wakaf
masyarakat baik yayasan atau ormas pada masa sahabat telah menjadi sumber
seperti : Dompet Dhu’afa, Rumah Zakat ekonomi dan pembiayaan untuk
Indonesia,LAZMU, PKPUDompet Dar at- pengembangan ilmu pengetahuan, seperti
Tauhid,LAZ PERSIS dll. pada masa khilafah Harun al Rasyid
dengan perpustakaan Bayt al hikmahnya
4. Institusionalisasi Wakaf yang dibiayai oleh kekayaan wakaf. Pada
Wakaf adalah instrument untuk masa keemasan Universitas Al Azhar
kesejahteraan umat yang pertama kali mampu membiayai oprasional yayasan,
dilakukan oleh Umar bin al Khtthab seizin gaji dosen dan beasiswa mahasiswa dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. seluruh penjuru dunia hanya dari hasil
Pada saat itu, Umar mempunyai sebidang pengelolaan harta wakaf. Sayang sebagian
kebun yang subur dan produktif di besar kekayaan wakaf yayasan Al Azhar
Khaibar. Lalu karena ada semangat untuk telah diambil oleh Negara sejak
membantu sesama dan demi kesejahteraan pemerintahan Jamal Abd Nasr.
umat, maka Umar bin al Khatthab
Instrumen wakaf mengajak
berkonsultasi kepada Rasulullah
pengelola aset (nadzir) untuk berjiwa
shallallahu ‘alaihi wa sallam. bagaiman
entrepreneur guna mengembangkan harta
cara mendermakan kebun tersebut?
wakaf yang kemudian hasil laba dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pengembangan harta tersebut digunakan
menganjurkan agar kebun tersebut tetap
untuk kepentingan umat Islam. Berarti,
pokoknya dan dikelola dengan baik serta
dalam instrumen wakaf, harta pokonya
hasilnya didermakan kepada masyarakat.
harus dikelola dan tidak boleh habis,
Artinya, pokoknya tetap terpelihara dan
sementara hasilnya boleh didermakan.
terkelola, sementara hasilnya didermakan
Wakaf telah menjadi paradigma dan
untuk kepentingan umat. Demikian pula
instrument baru di Indonesia, karena
ketika Ali bi Abi Thalib dan Utsman bin
instrument wakaf telah diatur secara
Affan mendermakan sebagian
khusus dalam Undang-Undang No. 41
kekayaannya untuk dikelola dan hasilnya
Tahun 2004 tentang Wakaf.
didermakan untuk kepentingan
pelaksanaan wakaf diatur oleh Undang-
masyarakat.
undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang:
Melihat wakaf secara historis, Peraturan Dasar Pokok Agraria dan
sesungguhnya telah mengajarkan umat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
Islam akan pentingnya sumber ekonomi 1977 tentang: Perwakafan Tanah Milik.
yang terus menerus guna menjamin Peraturan itu hanya mengatur dari sisi
berlangsungnya kesejahteraan di administratif dan kepemilikan tetapi belum
masyarakat. Wakaf adalah instrumen menyentuh soal pengelolaannya. Adapun

522 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

data harta wakaf di Indonesia adalah Dalam bagian ini telah


berupa tanah yang tidak diproduktifkan. mengesahkan wakaf produktif dan wakaf
Menurut data terakhir Kementerian Agama tunai. Undang undang ini merupakan suatu
per-23 Juli 2009, bahwa jumlah asset loncatan dalam pemahaman fiqh Islam, di
wakaf tanah di Indonesia sebanyak lebih mana barang yang bisa habis dibelanjakan
dari 450 ribu lokasi, dengan luas lebih dari seperti uang dan surat berharga bisa
2,7 milyar meter persegi. Aset sebesar ini ditanggulangi dengan sistem modern yaitu
mayoritas belum dikelola secara produktif lembaga penjamin. Lembaga penjamin
dan belum menjadi sumber ekonomi. bisa melestarikan harta pokok wakaf jika
mengalami pailid (iflas) pada saat
Sesuai perkembangan ilmu pengelolaan dan pengembangannya.
ekonomi dan ilmu hukum di Indonesia,
wakaf yang merupakan produk ijtihad Institusionalisasi harta wakaf dapat
telah mengalami perubahan yang dilihai pada bab VI yang mencantumkan
signifikan. Pada penghujung tahun 2004 Badan Wakaf Indonesia. Maka hart wakaf
Indonesia telah mengesahkan undang di Indonesia didaftar dan diatur oleh suatu
undang wakaf yang merupakan titik awal lembaga yang khusus menangani wakaf.
paradigma baru tentang pamahaman wakaf Persepsi tentang wakaf yang dikelola oleh
di Indonesia. Diantara beberapa individu dan tradisional akan bergeser
perkembangan yang terdapat dalam kepada lembaga dan organisasi yang
Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 modern dan dijamin oleh undang undang.
tentang wakaf adalah tentang harta wakaf, Institusi wakaf nantinya akan menjawab
institusionalisasi wakaf dan manajemen kebekuan komunikasi dan kerjasama
pengembangan wakaf. dengan pihak lain guna pengembangan
harta wakaf.
Paradigma baru tentang harta
wakaf dapat dilihat pada bab ii bagian 5. Aktualisasi Institusionalisasi Wakaf
keenam pasal 16 menyebutkan, bahwa dan Pengembangannya
harta wakaf terdiri dari benda tidak Menurut isi UU Nomor 41 Tahub
bergerak; dan bendan bergerak. Benda 2004 tentang wakaf telah menempatkan
tidak bergerak bisa berupa tanah, bangunan wakaf menjadi lahan produktif dan sumber
dan tanaman yang semuanya berhubungan ekonomi, maka secara otomatis akan
dengan tanah. Sedangkan benda berinterkasi dengan disiplin ilmu lain guna
wakaf bergerak adalah harta benda yang menunjang optimalisasi pengelolaan dan
tidak bisa habis karena dikonsumsi, pengembangan wakaf. Wakaf
meliputi uang, logam mulia dan surat produktif benda tidak bergerak
berharga, kendaraan, hak atas kekayaan mengharuskan pengelola wakaf
intelektual, hak sewa dan harta bergerak berinteraksi dengan insinyur pembangunan
lain sesuai dengan ketentuan syari'ah dan dan arsitektur kalau ingin mengembangkan
peraturan perundang-undangan yang bisnis properti, butuh ahli perminyakan
berlaku. kalau tanah wakaf mempunyai kandungan
minyak dan butuh ahli entrepreneur untuk

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 523


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

mengembangakan harta wakaf yang kekuatan ajaran Islam, yaitu berupa


mempunyai nilai bisnis strategis. pengelola yang amanah, bisa
mempertanggungjawabkan secara
Wakaf tunai bisa menjadi pilihan administrative kepada public dan dikelola
tepat untuk menyiapkan dana abadi oleh pemimpin yang mempunyai
gunakan dikelola dan hasilnya bisa untuk kemampuan human skill, human tehnical
kepentingan public, seperti beasiswa, dan human relation. Dengan demikian,
sarana publik dan untuk membantu modal ajaran wakaf tidak hanya mengikat
pedagang kecil melalui program pinjaman hubungan vertikal tetapi juga
lunak (al qardl al hasan). Banyak cara dan mempertanggungjawabkan secara
fasilitas untuk melakukan kampanye fund horizontal.
raising wakaf di era kartu kredik dan era
ponsel (telepn celuler). Dengan kartu 6. Institusionalisasi Ibadah Sosial
kredit dan anjungan tunai mandiri (ATM) Sensitifitas serta kepedulian
bisa dilakukan cara transfer. Di era seorang muslim terhadap manusia serta
teknologi informasi sekarang ini lebih lingkungannya, menjadi parameter kualitas
mudah menggalang wakaf tunai, seperti ibadahnya. Dalam ibadah mahdah pun
telepon seluler bisa dijadikan sarana Islam mengatur tentang peran
penggalian dana, seperti program SMS kepedulian seorang muslim terhadap
bisa dijadikan sarana efektif untuk muslim lainnnya atau terhadap umat yang
mpenggalian dana sebanyak-banyaknya lainnya sebagai sesama makhluk Allah
dari masyarakat. Kalau potensi wakaf di yang memang membutuhkan perhatian dari
Indonesia bisa dioprimalkan sungguh sesamanya. Karena manusia tak bisa hidup
sangat strategis mengingat penduduknya sendiri (individualis) namun bergantung
mayoritas beragama Islam dan terbesar di pada manusia lainnnya (zon politicon).
seluruh dunia.
Pelembagaan peran ibadah sosial
Betapa besar potensi wakaf di tidak hanya dilakukan dalam pengelolaan
Indonesia.Sungguh pun demikian, sistem ZIS saja, namun juga pengelolaan dana
keuangan model wakaf yang bersumber umat untuk peran lainnnya. Seperti dalam
dari ajaran Islam dan mempunyai kekuatan peran membantu korban bencana baik
hukum karena dilindungi oleh undang- bencana alam maupun bencana sosial,
undang tidak akan serta merta akan pendampingan masyarakat, dan peran
mendapat respons positif dan dukungan lainnya.
masyarakat. Persoalan klasik dalam
pengelolaan keuangan publik di republik Peran tersebut dilakukan Lembaga
ini adalah karena kurang amanah dari Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap/ACT,
pengelola dan kurang didukung Lembaga yang berbasis Total Disaster
kemampuan manajerial. Management (TDM), yang mempunyai 3
pilar dalam aksinya yaitu:
Guna menjalankan syari'at wakaf Humanity (Kemanusiaan), Philantrhopy
dan demi efektifnya Undang Nomor 41 (Kedermawanan), Volunteerisme
tentang wakaf perlu mengakombinasi (kerelawanan). Melalui berbagai

524 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

programnya, seperti: Tanggap Darurat mengubah apa yang telah dimilikinya,


Bencana (evakuasi, recovery dan relief), tetapi cukup dengan mengombinasikan
Program-Program Communty antara pendidikan yang diperoleh dari
Development, Dapur Sosial, Program keluarga dengan pendidikan lembaga
Tepian Negeri, Edukasi Mitigasi Bencana, tersebut, sehingga masjid,pondok
Lumbung Ternak Masyarakat (LTM), pesantren dan sekolah merupakan tempat
Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) serta peralihan dari pendidikankeluarga. 2726 F

program-program lainnya yang


memberikan manfaat untuk manusia Secara umum, kewajiban orang tua
terutama untuk korban-korban bencana. pada anak-anaknya adalah sebagai berikut:

Beberapa lembaga pengelolaan 1. Mendo’akan anak - anaknya dengan


yatim seperti Dompet Dhuafa, Yatim do’a yang baik. (QS. al-Furqan: 74)
Mandiri,Rumah Yatim, Mizan Amanah dll. 2. Memelihara anak dari api neraka. (QS.
Secara profesional lembaga-lembaga at-Tahrim: 6)
tersebut melakukan fund raising donasi, 3. Menyerukan shalat pada anaknya.
mengelola dan mendistribusikan kepada (QS. Thaha: 132)
para yatim. Dalam penyembelihan qurban 4. Menciptakan kedamaian dalam rumah
lembaga-lembaga semisal secara tangga. (QS. an-Nisa’: 128)
institusional juga melakuan 5. Mencintai dan menyayangi anak-
penyembelihan, pengemasan dan anaknya. (QS. ali Imran: 140)
pendistribusian. 6. Bersikap hati-hati terhadap anak-
anaknya. (QS. al-Taghabun: 14)
Lembaga-lembaga diatas 7. Mencari nafkah yang halal. (QS. al-
menggerakan manusia untuk berjama’ah Baqarah: 233)
melakukan ibadah mahdah, menggerakan 8. Mendidik anak agar berbakti pada
masyarakat dalam ibadah ghoiru mahdhah bapak-ibu (QS. an-Nisa’: 36, al-An’am:
untuk membantu sesama , mencoba 151, al-Isra’: 23) dengan cara
mengimplementasikan Hadits Rasulullah mendo’akannya yang baik.
yang diriwayatkan oleh Bukhari 9. Memberi air susu sampai 2 tahun. (QS.
Muslim: "Khoirunnas anfa 'uhum linnas", al-Baqarah: 233)
yang artinya: sebaik-baik manusia adalah Masjid sebagai lembaga
yang bermanfaat bagi manusia lainnya. pengembangan pendidikan keluarga,
sementara itu dibutuhkan suatu lingkaran
7. Institusionalisasi Pendidikan Islam (lembaga) yang lebih berkembang dimana
Keluarga sebagai pendidikan yang peranan masjid diawal masa Rasulullah
pertama dan utama, pendidikan keluarga shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat luas. 2827F

dapat mencetak anak agar mempunyai


kepribadian yang kemudian dapat 27
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu
dikembangkan dalam lembaga-lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana, 2008),
berikutnya, sehingga wewenang lembaga- hlm. 227.
lembaga tersebut tidak diperkenankan 28
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu
Pendidikan Islam, hlm 231.

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 525


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Dewasa ini, fungsi masjid mulai riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
menyempit. Hal itu terjadi karena berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lembaga-lembaga sosial keagamaan lantaran (tekanan) penyakit gila . Keadaan
semakin memadat, sehingga masjid mereka yang demikian itu, adalah
terkesan sebagai tempat ibadah shalat saja. disebabkan mereka berkata (berpendapat),
Sejalan dengan lebih berkembangnya Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
lembaga pendidikan berupa sekolah , riba, Padahal Allah telah menghalalkan
pesantren dll. jual beli dan mengharamkan riba. orang-
orang yang telah sampai kepadanya
8. Institusionalisasi Ekonomi Islam larangan dari Tuhannya, lalu terus
Kegiatan perekonomian bagi berhenti (dari mengambil riba), Maka
masyarakat modern biasanya banyak baginya apa yang telah diambilnya dahulu
terjadi dikota terfokus pada sektor industri (sebelum datang larangan); dan
dan jasa. Kenyataan ini terlihat pada urusannya (terserah) kepada Allah. orang
tingkat keahlian dan profesionalisme yang kembali (mengambil riba), Maka
pekerjaan mereka seperti dokter, pilot, orang itu adalah penghuni-penghuni
dosen, bisnismen, direktur lain sebagainya. neraka; mereka kekal di dalamnya. (ayat
276). Allah memusnahkan Riba dan
Dalam Islam faktor ekonomi menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
merupakan hal sangat penting dalam menyukai Setiap orang yang tetap dalam
membangun kesejahteraan Umat Islam. kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”
Salah satu buktinya adalah eksistensi Bank
Syari`ah dan mu`amalat di Indonesia. Ayat ini memberikan pelajaran
Keberadaan sudah teruji dan terbukti pada kita bahwa Islam memperhatikan
ketika ketika Indonesia mengalami krisis konsp ekonomin yang mengajarkan pada
ekonomi maka bank ini tetap bertahan, kita untuk berlaku jujur dan tidak
sebab prinsip yang ditanamkan adalah bagi merugikan orang lain sehingga dengan
hasil dan tidak ada yang dirugikan malah kejujuran tersebut dapat menghilangkan
sebaliknya sama-sama untung. Secara dari praktek riba dan monopoli, maka
abjadiyat keberadaan institusi-institusi nikmat yang dirasakan oleh semua orang.
ekonomi Islam yang ada memang masih Hal ini, merupakan hasil percerminan
jauh dari kondisi ideal, analoginya adalah konsep syari'ah yang telah dicontohkan
kalau ada great a hingga z maka institusi- dan dibuktikan sendiri oleh Rasulullah
institusi tersebut kemungkinan baru sampai Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI
c atau d, tetapi itulah tahapan yang perlu WA SALLAM melalui konsep kerjasama
diapresiasi dan di dukung oleh oleh umat mukhabarah dan muzara`ah, walaupun
islam. pada masa itu belum ada bank
sebagaimana yang kita pahami sekarang.
Ide yang dibangun dari bank Dalam perdangangan Islam
syari’ah adalah bebas dari riba, mengharamkan riba, rentenir dan lain
sebagaimana firman Allah SWT dalam sebaginya. Hal ini tentunya tidak terlepas
Surah al-Baqarah ayat 275 Artinya: dari peran wahyu dan pengalaman
“Orang-orang yang Makan (mengambil)

526 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI Daftar Pustaka


WA SALLAM itu sendiri tentang ekonomi Ibn Mandzur Muhammad ibn Mukarra,
1988. Lisan al arab, Dar Ihya at-
F. Penutup Turast Al-‘Arabi, Beirut.
Ibadah merupakan kewajiban Muhammad Ibn Muhammad Ibn
individual yang pertanggungjawabannya Abdurrazzaq az-Zubaidi, Taj al-
pada hari akhir akan dihisab secara ‘Arus Min Jawahir al-Qomus, Dar
personal. Namun di dalam Islam al-Hidayah.
kebanyaakan perintah dan larangan Jalaluddin Ibn Ahmad Muhammad al-
menggunakan khitab jama’i, hal ini Mahalli dan Jalaluddin Abdurrahman
mengisyaratkan bahwa pelaksanaan as-Suyuthi, 2010. Tafsir al-Jalalain.
perintah dan larangan secara berjamaah Dar al-hadits, Kairo.
memiliki kekuatan penuh serta Ismail Ibn Umar Ibn Katsir al-Qurasyi ad-
menghidupkan dan menguatkan sisi Domasyqi, 1420 H. Tafsir al-quran
syiarnya. Diantara implementasi al-‘adhim, Dar at-thoyyibah.
pelaksanaan peribadatan jama’i dalam Muhammad Ibn Ali Ibn Muhammad As-
kacamata pranata sosial hukum Islam Syaukani, Fath al-Qadir al-Jami’
adalah institusionalisasi peribadatan. Baina Faniy ar-riwayah wa a-
Sehingga pelaksanaan peribadatan lebih Dirayah, Dar al-Ma’rifah, Beirut.
mengakar dan masif dalam maasyarakat Muhammad Ibn Jarir Ibn Yazid at-Thabari,
Islam dikarenakan adanya payung Jami’ al-Bayan Min ta’wil Ayi al-
institusional tersebut. Quran, Muassasah ar-Risalah,
Beirut.
Melalui paparan diatas , penulis
Abdurrahman as-sa’di, 1420 H. Taisir al-
menyimpukan bahwa institusionalisasi
Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam
peribadatan merupakan salah satu unsur
al-Mannan, Vol. 1, Muassah ar-
terkuat dalam hifzhu ad-Din (menjaga
Risalah.
agama). Apalagi jika institusinalisasi
Fairuz Abadi, Tanwir al-Miqbas min Tafsir
tersebut di inisiasi dan dibentuk oleh
Ibn Abbas, Dar al-kutub al-ilmiyah.
negara, di biayai oleh anggaran negara, ada
Abu Bakar al-Jazairy, 1410 H. Aisar at-
support sdm yang kualified unt
Tafaasir li Kalam al-‘Aliy al-Kabir,
menjalankannya walaupun tidak menutup
Vol. 3, Dar Nahru al-khoir,.
peran masyarakat untuk membentuk 1
Tanwir al-miqbas, Ahmad Al-Mursi
lembaga-lembaga institusional dalam
Husain Jauhar, 2009. “Maqashid
peribadatan melihat keterbatasan
Syari’ah”. Jakarta; Amzah.
pemerintah.
Muhammad Daud Ali, 1995. Lembaga-
Lembaga Islam di Indonesia, Jakarta,
PT Raja Grafindo Persada.
Ramayulis, 2011. IlmuPendidikan Islam,
(Jakarta: Kalam Mulia), Vol. 9.

Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah | 527


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Mufihud, “ritual dan institusi islam”,


http//:prollink2all.blogspot.com.
Diakses 1 Nov 2011.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, tahqiq
Syaikh ‘Ali bin Hasan bin ‘Ali
‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary,
1416 H. al- Ubuudiyyah, Maktabah
Darul Ashaalah.

528 | Urgensi Hifzhu Ad-Din dan Institusionalisasi Ibadah

Anda mungkin juga menyukai