Hai sekalian orang-orang yang beriman, sekali lagi bertakwalah dan semua perbuatan baru itu pasti membawa pelakunya pada
hanya patuh dan tunduklah kepada Allah, dan ucapkan kalimat kesesatan dan kekeliruan
yang benar niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal perbuatan
kalian, mengampuni dosa-dosa kalian, barang siapa mentaati
Allah dan RasulNya, maka dia telah mendapatkan kemenangan
dan kesesatan itu akan membawa pelakunya kedalam neraka.
yang besar.
“Wasiat terakhir Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah Para ulama juga berbeda pendapat tentang hukuman yang
‘Kerjakanlah salat, Kerjakanlah salat, dan tunaikanlah kewajiban layak bagi orang yang meninggalkan salat. Sebagian mereka
kalian terhadap budak-budak yang kalian miliki.” (HR. Ahmad, berpendapat bahwa hukumannya adalah didera dan dipenjara,
no. 25944) sedangkan yang lain mengatakan bahwa ia harus dibunuh
Hadirin yang Dirahmati Allah SWT. sebagai hukum had baginya, bukan karena murtad.
Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam Akan tetapi jamaah sekalian, terlepas dari perbedaan pendapat
agama Islam yang kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih para ulama tentang hukum dan hukuman bagi orang yang
memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan meninggalkan salat dengan sengaja, hendaknya seorang
salat. muslim merasa takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh
para ulama dengan sebab meninggalkan salat.
Meski seharusnya sudah cukup bagi kita untuk merasa takut
Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu wa jikalau meninggalkan salat dikarenakan ancaman yang begitu
Ta’ala berfirman, keras dari Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun dari Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga Ibnu Qayyim berkata,
ِم
َقاُلوا ْمَل َنُك َن اْلُم َص ِّلَني.َم اَس َلَكُك ْم يِف َس َق ر “Orang yang meninggakan salat telah berbuat dosa besar
daripada berzina, mencuri, dan minum khamar. Orang yang
meninggalkan salat akan mendapatkan hukuman dan
ِف ِت ِّذ ِر ِك ِم ِف ِه ِم ِإ ِن ِرِمْي يِف
kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.” (Kitab Ash-Shalah wa َأُقْو ُل َقْو ْيِل هذا َو َأْس َتْغ ُر. َو َنَف َعْيِن َو َّياُك ْم َمِبا ْي َن اآْل َيا َو ال ْك اَحْل ْي، َباَر َك اهلل ْيِل َو َلُك ْم اْلُقْر آ اْلَك
Hukmu Tarikiha, Hal. 9).
Salat adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan اَهلل ْيِل َو َلُك ْم
dan minum sebagai kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia
tidak makan, maka badannya akan terasa lemas dan tidak KHUTBAH JUM’AT KEDUA
berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan
ِض ِدِه ِل ِت ِس ِهلل ِم ِف ِع ِهلل
badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus ِإّن اَحْلْم َد ِ ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َت ْيُنُه َو َنْس َتْغ ُر ُه َو َنُعْو ُذ ِبا ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُف َنا َو َس ّيَئا َأْعَم ا َنا َمْن َيْه اُهلل َفَال ُم ّل َلُه
dipenuhi, sebagaimana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. َو َمْن ُيْض ِلْل َفَال َه اِد َي َلُه َأْش َه ُد َأْن َال ِإلَه ِإّال اُهلل َو َأْش َه ُد َأّن َحُمّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َو َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َتْس ِلْيًم ا
Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan banyak berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan di antaranya adalah َك ِثْيًر ا
dengna mengerjakan salat.
Hadirin rahimakumullah Ma’asyiral jamaah Shalat Jumat yang Insya Allah Dirahmati
Perhatikanlah orang-orang yang tidak salat! Hidupnya tidak Oleh Allah SWT.
mengalami ketenangan, meskipun secara lahiriyah hidupnya Jika meninggalkan salat memang perkara yang boleh
kaya raya dan mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka disepelekan atau ditolerir, niscaya orang yang sedang sakit
sama sekali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga tidak akan diperintahkan untuk mengerjakannya.
kenyamanan. Berbeda dengan orang yang salat, ia merasa
tenang dan bahagia. Melaksanakan salat dapat menenangkan Logika manakah yang membenarkan diperbolehkannya
hati, karena di dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat meninggalkan salat bagi orang yang sehat, sementara orang
Allah) dan itu mebawa kepada ketenangan batin, sebagaimana yang sakit saja diwajibkan untuk mengerjakannya? Ini
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan salat cenderung
ِبِذ ِهلل ِبِذ ِهلل ِئ ِئ ِذ
اَّل يَن َءاَم ُنوا َو َتْطَم ُّن ُقُلوُبُه م ْك ِر ا َأَال ْك ِر ا َتْطَم ُّن اْلُقُلوُب menuruti hawa nafsunya, mengikuti keinginan syahwat, serta
mengabaikan jalan yang lurus dan sesuai dengan logika akal
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi manusia.
tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Jiwa orang yang melakukan salat akan mengalami ketenangan Bagaimana pun keadaan yang kita alami, maka salat wajib kita
dan akan mendapatkan thuma’ninah dalam hidup. Berbeda lakukan. Baik ketika sehat ataupun sedang sakit, dalam
dengan orang yang enggan salat. Hidupnya mengalami was- keadaan safar maupun bermukim. Salat wajib yang lima waktu
was, tidak tentang, ketakutan, dan selalu diganggu oleh setan. harus tetap dikerjakan, bagaimana pun kondisi kita.
Tunaikanlah salat karena ajal begitu dekat. Laksanakanlah
perintah-Nya selagi amal masih dicatat. Segeralah bertaubat Oleh sebab itu hadirin sekalian, dalam khutbah yang singkat ini
sebelum pintu-Nya tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat demi khatib ingin menasihati khatib pribadi dan jamaah sekalian
meraih surga-Nya yang penuh dengan nikmat. janganlah sekali-kali kita meremehkan salat apalagi
meninggalkannya. Jadilah kita termasuk hamba-hamba Alah
اْلُمْر َس َنْي َو اَحْلْم ُد َّل َر ِّب اْلَعاَل َنْي.
yang selalu menjaga salat, karena kita tidak tahu berapa umur ِم ِل ِه ِل
kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia kita, namun kita
meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana َو َأِقِم الَّص َالَة. َو َص َّلى اُهلل َعَلى َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َس َّلَم
ini. Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti
membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah
perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi.
Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki
bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan
tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang
selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang
berarak di angkasa. Tiba-tiba saat ia dipanggil untuk memenuhi
janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian), maka ia pun
kemudian mencari bekal, hanya saja yang ia dapati cuma tanah
yang menghimpitnya, sementara ia tidak mendapatkan orang
yang dapat menyelematkannya atau menolongya, wal’iyadzu
billah.
Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk
melaksanakan salat yang lima waktu dan melaksanakan
kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah
menjadikan hari-hari kita penuh dengan amal saleh yang akan
membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia
dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan
hidayah pada segala urusan kita dan memberikan petunjuk
kepada kita semua dalam menapaki jalan-Nya yang lurus, jalan
orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan
para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta
orang-orang yang saleh, bukan, jalan orang-orang tersesat.
َو َباِر ْك َعَلى. ِإَّنَك ِمَح ْيٌد ِجَم ْيٌد، َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِل َحُمَّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم
ِف ِل ِلِم ِمَح ِجَم ِه ِه ٍد ٍد
َالَّلُه َّم اْغ ْر ْلُمْس َنْي. ِإَّنَك ْيٌد ْيٌد، َحُمَّم َو َعَلى آِل َحُمَّم َك َم ا َباَر ْك َت َعَلى ِإْبَر ا ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر ا ْيَم
َالَّلُه َّم َأِر َنا اَحْلَّق َح ًّقا َو اْر ُز ْقَنا. ِإَّنَك ِمَس ْيٌع َقِر ْيٌب، َو اْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَألْحَياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِت، َو اْلُمْس ِلَم اِت
َر َّبَنا. َر َّبَنا آِتَنا يِف الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو يِف اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر. َو َأِر َنا اْلَباِط َل بَاِط ًال َو اْر ُز ْقَنا اْج ِتَناَبُه،اِّتَباَعُه
َو َس َالٌم َعَلى، ُسْبَح اَن َر ِّبَك َر ِّب اْلِعَّز ِة َعَّم ا َيِص ُفْو َن.َه ْب َلَنا ِم ْن َأْز َو اِج َنا َو ُذِّر َّياِتَنا ُقَّرَة َأْعٍنُي َو اْجَعْلَنا ِلْلُم َّتِق َني ِإَم اًم ا