Yaa ayyuhalladi na amanuttaqullaha haqqotukotihi wala tamutunna ِإ َّن ال ِّدينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اِإْل سْاَل ُم
illa wa anntum muslimuun, . shodakallahul adhiim. Innaddiina’inndallahilislaam
Jamaah juamat rohimakumullah, “Sesungguhnya agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam.” (QS.
Ali-‘Imran : 16)
Segala puja dan puji hanya milik allah swt,yang telah memberikan banyak
sekali nikmat kepada kita sebagai makhluknya.salah satu nikmat yang ََو َم ْن يَ ْبت َِغ َغي َْر اِإْل سْاَل ِم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوه َُو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ْالخَا ِس ِرين
paling utama adalah nikmat iman dan islam,yang allah tanamkan dalam
hati kita. sebagai mu’min yang berkewajiban menunjukan bukti ketaatan Wamayyabbtagi ghoiril islami diinamfalayyuqqbalminhu,wahuwa fil
kita kepada allah swt.dengan selalu berusaha meningkatkan serta aakhiroti minal khosiriin,
memperbaiki kualitas taqwa kita kepada allah swt , sebagai bekal yang
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima,
akan menyelamat kan kita diakhirat kelak ,amiin ya robbal alamiin.
dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (QS. Ali-‘Imran : 85)
Jamaah jumat rohimakumullah,
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada uswah kita,rosulullah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
muhammad saw,manusia terbaik yang allah pilih sebagai contoh bagi
umat manusia,penyampai risalah terbaik yakni kitabullah ُ وت َولَ ْم يُْؤ ِم ْن بِالَّ ِذي ُأرْ ِس ْل
َ ِإاَّل َكان،ت ِب ِه ُ ثُ َّم يَ ُم، َواَل نَصْ َرانِ ٌّي،ٌّاَل يَ ْس َم ُع بِي َأ َح ٌد ِم ْن هَ ِذ ِه اُأْل َّم ِة يَهُو ِدي
alquraanulkariim. yang selalu relevan dengan segala kondisi ار ِ ِم ْن َأصْ َحا
ِ َّب الن
manusia ,yang tak pernah berubah dan tak pernah ada yang mampu
menandingi mu’zizat yang paling mulia ini.
“Tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nasrani mendengar “Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia
tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa
yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni neraka.”[1]HR dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak,
muslim no 153. seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-
Jamaah jumat rohimakumullah, An’am : 125)
Kita melihat ada miliyaran manusia di permukaan bumi ini, masih banyak Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
di antara mereka yang belum mendapatkan hidayah Islam, masih banyak
di antara mereka yang Atheis, masih banyak di antara mereka yang masih ُي لَه
َ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد،ُض َّل لَه
ِ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم
menyembah makhluk dengan berbagai macam bentuk sembahan
mereka. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala memilih kita untuk bisa Mayyah dihillaahu falaa mudillaalah ,wamayyuddlillhu falaa
menyembah Rabb semesta alam, Allah Subhanahu wa ta’ala. Sungguh ini haadiyalah.HR muslim no 867
adalah nikmat yang luar biasa dan merupakan nikmat yang harus kita
syukuri. “Barangsiapa yang Allah memberinya petunjuk, niscaya tidak ada yang
akan menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatka, niscaya tidak ada
Sesungguhnya nikmat hidayah adalah hak Allah Subhanahu wa ta’ala, yang bisa menunjukinya (kepada hidayah).”[2]
yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala berhak memberi hidayah kepada siapa
yang Dia kehendaki, dan Allah Subhanahu wa ta’ala juga berhak Jamaah jumat rohimakumullah,
menahannya dari siapa yang Dia kehendaki. Sebagaimana firman Allah Sesungguhnya hidayah tidaklah diperoleh dengan kecerdasan. Jika
Subhanahu wa ta’ala, sekiranya hidayah berbanding lurus dengan kecerdasan, niscaya orang-
orang cerdas dari Eropa, Jepang, dan yang lainnya tentu lebih utama
untuk mendapatkan hidayah. Akan tetapi kecerdasan yang mereka miliki
ضيِّقًا َح َرجًا َكَأنَّ َما َ ْضلَّهُ يَجْ َعل
َ ُص ْد َره ِ ُص ْد َرهُ لِِإْل سْاَل ِم َو َم ْن ي ُِر ْد َأ ْن ي
َ ْفَ َم ْن ي ُِر ِد هَّللا ُ َأ ْن يَ ْه ِديَهُ يَ ْش َرح ternyata malah membuat di antara mereka ada yang menyembah
َس َعلَى الَّ ِذينَ اَل يُْؤ ِمنُون َ ْك يَجْ َع ُل هَّللا ُ الرِّج
َ ِص َّع ُد فِي ال َّس َما ِء َك َذلَّ َي matahari, ada yang menyembah nabi, ada yang mneyembah batu.
Famayyuridillahu ayyahdiyahu yasroh soddrohu lill islaam,wa Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, maka
mayyuridd ayyudillahuu yajj’al soddrohu dhoyyiqon harojangkha tidak ada yang bisa menyesatkannya. Namun sebaliknya, barangsiapa
annama yasshok’adu fissamaai,kadzaalika yajj’alullaahurrijjesa yang telah ditetapkan kesesatan baginya, maka tidak ada yang bisa
‘alalladzi na laa yuk minuun memberikan hidayah baginya. Meksipun jalan-jalan hidayah telah
terbuka, selama Allah tidak memberinya hidayah, maka dia tetap tidak Dalam contoh yang lain ,Lihatlah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, beliau
akan memeluk agama Islam. mendakwahi ayahnya dengan penuh santun dan bijak, akan tetapi ayah
yang sangat dia cintai ternyata tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa
Lihatlah orang-orang munafik dimasa nabi, mereka tinggal bersama Nabi ta’ala.
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mengerti Bahasa Arab, mereka
paham isi Alquran, mereka shalat di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Lihatlah Nabi Nuh ‘alaihissalam yang berdakwah hingga 950 tahun,
sallam, terkadang mereka juga ikut berjihad bersama Nabi Shallallahu dengan sabar siang dan malam beliau berdakwah dengan berbagai
‘alaihi wa sallam, mereka melihat mukjizat-mukjizat Nabi Shallallahu metode dan cara, akan tetapi istri dan anaknya tidak beriman dan
‘alaihi wa sallam, mereka selalu meghadiri majelis Nabi Shallallahu ‘alaihi meninggal dalam kondisi kafir.
wa sallam, akan tetapi mereka tidak beriman.
Lihatlah Nabi Luth ‘alaihissalam, ternyata istrinya juga tidak beriman
Lihat pula orang-orang Yahudi yang tahu benar tentang kebenaran Nabi kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
Bahkan lihatlah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
َّ ْرفُونَ َأ ْبنَا َءهُ ْم َوِإ َّن فَ ِريقًا ِم ْنهُ ْم لَيَ ْكتُ ُمونَ ْال َح
َق َوهُ ْم يَ ْعلَ ُمون ِ ْرفُونَهُ َك َما يَع َ الَّ ِذينَ آتَ ْينَاهُ ُم ْال ِكت
ِ َاب يَع berdakwah dengan penuh lemah lembut kepada kerabat dan pamannya,
akan tetapi pamannya Abu Lahab meninggal dalam kondisi kafir.
Alladzina aatayyinaahumul kitaaba ya’rifunahu kamaa ya’rifuuna
Kemudian pamannya Abu Thalib yang selalu membela Nabi Shallallahu
abbnaa ahum wainna fariiqoominhum layaktumuunal haqqowahum
‘alaihi wa sallam, dan yang sangat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
ya’lamuun
cintai pula, ternyata meninggal dalam kondisi musyrik. Sampai-sampai
“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya karena meninggalna Abu Thalib, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
(Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. bersedih dan berkata,
Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran,
padahal mereka mengetahui(nya).” (QS. Al-Baqarah : 146)
Alhamdulillahi hamdan katsiron kama ‘amar,asshaduallaa ila Robbana dzolam na amfusana wa illam tagfirlana watarhamna
haillallahu wah dahu laa syarikalah,wa asshaduanna muhammadan lanakunanna minal khosiriin
abduhu wa rosuluh.
A’udubillahiminas syaitonirrojim
Bismillahirrohmaanirrohiim