Oleh
1932311010
Sukabumi,……………
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................vi
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................5
D. Manfaat Penulisan................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORITIS.........................................................................7
A. Tinjauan Pustaka...................................................................................7
1. Konsep Menopause.........................................................................7
2. Konsep Pengetahuan.......................................................................14
3. Konsep Kecemasan.........................................................................19
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................28
C. Kerangka Berpikir................................................................................29
D. Hipotesis...............................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN................................................................31
A. Desain Penelitian..................................................................................31
B. Definisi dan Operasional......................................................................31
C. Populasi dan Sampel.............................................................................32
1. Populasi..........................................................................................32
2. Sampel...........................................................................................33
3. Teknik Sampling............................................................................33
D. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................34
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................35
1. Jenis Data.......................................................................................35
2. Instrumen Penelitian......................................................................35
3. Uji Instrumen.................................................................................37
4. Proses penelitian............................................................................39
F. Analisis Data.........................................................................................41
G. Etika Penelitian.....................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berjalannya kehidupan, proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia akan sampai pada masa usia tua. Pada saat pertumbuhan dan
perkembangan akan terhambat pada suatu tingkat, akibatnya akan terjadi
banyak penyesuaian pada fungsi tubuh manusia, perubahan tersebut biasanya
timbul pada usia lanjut (Sugiarti & Anggraini, 2019). Khususnya pada
wanita, teknik penuaan ini memiliki efek pribadi pada siklus menstruasi.
Siklus menstruasi setiap bulan mulai terganggu dan akhirnya hilang sama
sekali (Matjino, 2019).
Perempuan memiliki dua fase hidup, yaitu menstruasi pertama (menarche)
dan menstruasi terakhir (menopause). Dua tahap ini memiliki banyak
kesamaan sehingga prosesnya lambat dan dapat dilalui oleh perempuan
karena keduanya berkaitan dengan hormon estrogen, selain itu fase ini juga
demikian pada saat wanita telah memasuki tingkat menopause, kadar estrogen
dan progesteron semakin menurun sehingga ikut mempengaruhi hormon
lainnya. Ini juga sering menjadi alasan banyak perempuan untuk mengalami
beberapa gejala ilmiah dan psikologis yang menghalangi kagiatan sehari-hari
dan berdampak buruk pada kualitas hidup dan kepercayaan diri (Lestari et al.,
2022).
Pre menopause adalah peralihan antara masa reproduktif dan masa
senium. Biasanya masa ini di sebut juga dengan pra menopause, anatara usia
40 tahun di tandai dsengan siklus haid yang tidak terartur, dengan perdarahan
haid yang memanjang dan relatif banyak (Siregar & Yusuf, 2022). Sedangkan
menopause adalah fase dimana wanita mendapatkan haid alami yang terakhir,
dimana terjadi antara usia 45-55 tahun (Matjino, 2019). Sindroma
pramenopause dan menopause dialami oleh banyak wanita di dunia, sekitar
70-80% di Eropa, 60 % di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10%
di Jepang dan Indonesia (Susilawati & Anggrowati, 2021).
1
2
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita
premenopause di desa Talaga wilayah kerja Puskemas Caringin
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini:
a. Diketahuinya gambaran karakterstik responden (usia, pekerjaan,
pendidikan terakhir, jumlah anak).
b. Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita dalam menghadapi
menopause.
c. Diketahuinya tingkat kecemasan pada wanita dalam menghadapi
menopause.
d. Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat
kecemasan pada wanita Premenopause.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Puskemas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya
ilmu keperawatan, khususnya keperawatan maternitas dalam promosi
kesehatan dan pengembangan model asuhan keperawatan pada perempuan
menopause dimasa yang akan datang.
2. Bagi Intitusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi dan mampu
mengembangkan kurikulum keperawatan khususnya dibidang
keperawatan maternitas sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dan
pengalaman yang baru tentang, Hubungan tingkat pengetahuan
6
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Menopause
a. Definisi Menopause
Secara harfiah menopause berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari
kata ‘men’ yang berarti bulan, dan kata ‘peuseis’ yang berarti
penghentian sementara. Secara linguistic kata yang lebih tepat adalah
‘menocease’ yang berarti masa berhentinya menstruasi. Menurut
medis, menopause diartikan sebagai masa pengehentian menstruasi
untuk selamanya (Puspitasari, 2020). Masa menopause ini tidak bisa
diketahui tetapi biasanya akan diketahui setelah setahun berlalu.
Menopause adalah suatu proses pralihan dari masa produktif menuju
perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan berkurang nya
hormone estrogen dan progesterone (Suparni, 2016).
Sedangkan menurut Sari et al (2021) Menopause adalah menstruasi
terahir atau saat terjadinya haid terakhir. Berhentinya haid didahului
oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarhan yang berkurang.
Umur terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan
umum dan pola kehidupan. Sedangkan menurut Susilawati &
Anggrowati (2021) Menopause adalah berhentinya kesuburan dari
sistem reproduksi yang menyebabkan hilangnya dari aktivitas ovarium
beberapa waktu sebelum akhir dari kehidupan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa menopause adalah tidak terjadinya menstruasi
pada seorang wanita selama satu priode yang disebabkan oleh
menurunya produksi hormone estrogen dan progesterone di ovarium
sehingga kemampuan berproduksi menurun dan berakhir.
7
8
b. Klasifikasi Menopause
Menurut Suparni (2016) Menopause dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
1) Menopause Premature (Dini)
Menopause prematur adalah menopause yang terjadi
dibawah usia 40 tahun. Menopause premature ditandai dengan
apabila terjadi penghentian masa menstruasi sebelumnya tepat pada
waktunya disertai dengan hot flushes serta peningkatan kadar
hormon gonadotropin. Jika tidak mengalami tanda-tanda yang
seperti disebutkan, perlu anda tindak lanjut kembali penyebab lain
terganggu ovarium. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
menopause prematur adalah heriditer, gangguan gizi yang cukup
berat, penyakit menahun dan penyakit yang merusak jaringan
kedua ovarium. Namun menopause prematur tidak memerlukan
terapi, kecuali pemberian keterangan atau informasi terkait kepada
seorang wanita yang bersangkutan.
2) Menopause Normal
Menopause alami dan umumnya terjadi pada usia di akhir
40 tahun atau di awal 50 tahun. Menopause normal ini yang paling
banyak terjadi pada wanita.
3) Menopause Terlambat
Menopause yang terjadi apabila seorang wanita masih
mendapat haid diatas 52 tahun. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya menopause terlambat, diantaranya faktor
tersebut adalah fibromyoma uter dan tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen.
c. Tahap-Tahap Menopause
Secara medis, kata menopause mengacu pada tanggal menstruasi
terakhir. Gejala menopause terjadi sebelum dan sesudah menopause
yang sebenarnya yang disebut klimakterium. Berikut ini tiga tahapan
menopause alami dilihat dari sisi fisik (Manurung et al., 2017).
9
1) Pramenopause,
Fase ini terjadi pada usia 40 tahun dan dimulainya fase
klimakterium. Pada fase ini dimana seorang Wanita akan
mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan
psikologis / kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama
4-5 tahun.
2) Menopause
Yaitu fase dimana berhentinya menstruasi atau haid
terakhir akibat adanya perubahan kadar hormon dalam tubuh yaitu
menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Perubahan dan keluhan
psikologis dan fisik makin menonjol. Berlangsung sekitar 3-4
tahun.
3) Pasca Menopause
kondisi dimana seorang wanita telah mencapai masa
menopause. Wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologi dan
keluhan fisik makin berkurang, namun seorang wanita akan muda
sekali mengidap penyakit jantung dan pengeroposan tulang
(osteoporosis).
d. Gejala-Gejala Menopause
Menjelang menopause atau ketika memasuki fase premenopause
wanita banyak mengalami tanda-gejala yang menimbulkan perubahan
baik perubhan fisik maupun psikologis yang akan dialami. Menurut
Nugraha et al (2022) tanda dan gejala menopause antara lain.
1) Gejala fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman:
a) Ketidakteraturan siklus haid
Ketidakteraturan siklus haid merupakan tanda gejala utama
dan umum yaitu terjadi fluktuasi dalam siklus haid, kadang kal
a menstruasi muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berik
utnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah
yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid
yang normal.
10
2) Respons Perilaku
Respons kecemasan pada respons perilaku seperti gelisah,
ketegangan fisik, tremor, gugup, menarik diri dan menghindar.
3) Respon Kognitif
Respons kecemasan pada respons kognitif seperti merasa
tidak sabar, tegang, nervous, takut yang berlebihan, gugup dan
sangat gelisah.
4) Respon Afektif
Respons kecemasan pada respons afektif seperti mudah
terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan,
waspada, kekhawatiran, kecemasan, mati rasa, rasa bersalah
dan malu.
f. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Yazia & Hamdayani (2020) Ada banyak faktor yang
mempengaruhi kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi masa
menopause diantaranya yaitu :
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan yang baik akan berdampak pada semakin baikn
ya pengetahuan seseorang, hal ini disebabkan karena seseorang y
ang berpengetahuan baik umumnya akan mudah penerimaan inf
ormasi, dengan begitu, responden yang memiliki banyak inform
asi akan mempunyai banyak cara untuk mengatasi masalah
24
B. Penelitian Terdahulu
kecamatan
ciamis
kabupaten
ciamis.
3 Ni Putu Sri Hubungan Penelitian ini Hasil uji Perbedaan
Widyantari, Tingkat menggunakan hipotesis dengan
I Putu Artha Pengetahuan desain penelitian menggunakan peneliti ini
Wijaya, I Tentang korelasional dan spearman rank adalah
Made Dwie Menopause dengan menunjukkan Teknik
Pradnya Dengan rancangan nilai p sebesar sampel
Susila tahun Kecemasan penelitian cross 0,0001 dengan yang
2019 Mengahadapi sectional. nilai α<0,05 digunakan
Menopause Pada Teknik sampel yang Quota
Ibu Pembinaan yang digunakan menunjukkan Sampling,
Kesejahteraan non-probability terdapat Teknik
Keluarga sampling jenis hubungan antara analisa data
purposive tingkat chi-square,
sampling. pengetahuan jumlah
Dengan Analisa tentang responden,
data menopause waktu dan
mengguanakan dengan tingkat lokasi
uji spearman kecemasan penelitian
rank dengan menghadapi berbeda.
nilai α = 0,05. menopause pada
ibu-ibu PKK.
4. Siti Hubungan analitik melalui Ada hubungan Perbedaan
Sugiarti, Tingkat pendekatan yang positif dengan
Dewi Pengetahuan kuantitatif antara Tingkat peneliti ini
Anggraini Wanita Dengan dengan desain Pengetahuan adalah
tahun 2019 Tingkat cross sectional. Wanita tentang Teknik
Kecemasan Teknik sampel Menopause sampel
Dalam yang digunakan dengan Tingkat yang
Menghadapi dengan cara Kecemasan digunakan
Menopause Di Total Sampling. dalam Quota
Rw.005 Analisa data Menghadapi Sampling,
Kelurahan dengan Menopause di jumlah
Pondok Aren menggunakan RW 005 Pondok responden,
Tangerang Chi-square Aren Tangerang waktu dan
Selatan Tahun Selatan, dengan lokasi
2018 nilai p-Value penelitian
0,000 berbeda.
5 Betty Sri Pengetahuan Desain ada hubungan Perbedaan
Wahyuni, tentang penelitian yang yang signifikan dengan
dkk tahun Menopause digunakan antara peneliti ini
2018 dengan Tingkat adalah deskriptif pengetahuan adalah
Kecemasan pada korelasi dengan tentang Teknik
Wanita menggunakan menopause sampel
Premenopause di pendekatan dengan tingkat yang
29
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir ialah suatu uraian yang mengaitkan, menghubungkan
serta menjelaskan hubungan, pengaruh atau hubungan antara satu variable
dengan variable yang lainnya dalam penelitian berdasarkan teori yang
relevan, pendapat ahli dan hasil penelitian yang mendukung (Sudarmanto,
2021)
Kerangka berpikir hubungan tingkat pengetahuan menopause dengan
tingkat kecemasan pada wanita premenopause dapat digambarkan seperti
began dibawah ini:
Keterangan:
= Diteliti = penghubung
D. Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan suatu dugaan atau jawaban sementara yang
mungkin benar tetapi mungkin juga salah (A.Wibowo, 2021).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Ada hubungan pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan pada
wanita premenopause di desa Talaga wilayah kerja Puskesmas Caringin.
H0: Tidak ada hubungan pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan
pada wanita premenopause di desa Talaga wilayah kerja Puskesmas Caringin.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Siyoto & Sodik, 2015). Jenis
penelitian ini menggunakan penelitian analitik korellatif dengan pendekatan
cross sectional. Cross sectional (potong lintang) penelitian yang mendesain
pengumpulan datanya dilakukan satu titik waktu (at one point in time)
(Swarjana, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan wanita premenopause
menghadapi menopause, Pada rancangan penelitian ini, variabel bebas (factor
resiko) dan variabel tergantung (efek) dinilai secara simultan pada suatu saat,
atau tidak ada follow up (Pinontoan et al., 2019).
B. Definisi Operasional
31
32
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Frasa ini memiliki dua makna,
yaitu semua unit populasi harus mendapatkan kesempatan menjadi unit
sampel, dan sampel dianggap sebagai penduga populasi atau populasi
bentuk kecil (small population). Artinya besar sampel harus mencukupi
untuk menggambarkan populasi (Roflin, 2021).
Populasi wanita berusia 40 sampai 44 tahun di desa Talaga wilayah
kerja Puskemas Caringin berjumlah 628 untuk memperoleh sampel yang
akan digunakan rumus slovin yaitu (Firdaus, 2018).
N
n=
1+ N ( e ) 2
628
n=
1+628 ( 0,1 ) 2
628
n=
1+628 ( 0,01 )
628
n=
1+6.28
628
n= =86,26
7,28
n= 86 ,26dibulatkan menjadi 86 orang
Dimana:
n: Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
e: Tingkat signifikansi (0,01)
jadi jumlah sampel keseluruhan yang diambil untuk keperluan
penelitian ini yaitu 98 responden perempuan premenopause.
3. Teknik Sampling
Ismail (2021) menyebutkan teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlah nya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
34
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23. Sedangkan untuk nilai pernyataan
unfavorable (negative statement) adalah jika jawab salah nilai 1,
dan jawaban benar nilai 0. Pernyataan unfavorable terdiri dari
nomor: 2, 3, 4, 6, 12, 13, 14.
Skala pengukuran pengetahuan menggunakan skala
Guttman, skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari
pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak atau benar dan salah. Skala
Guttman dapat dibuat dalam bentuk ceklis. Pemberian nilai jika
jawabannya benar diberi nilai 1 dan jawabannya salah diberi nilai 0
(Sudaryono, 2016). Kuoesioner pengetahuan mengenai menopause
menggunakan skala guttman dengan rumus Natural cut off point
(Septiani, 2012).
Skor dari pertanyaan tentang pengetahuan berkisar antara 0
hingga 100% yang dibagi kedalam 3 katagori menurut Najahah et
al. (2022) yaitu
1) Baik jika pertanyaan dijawab benar sejumlah ≥16 (76% -
100%) dari seluruh pertanyaan yang ada.
2) Cukup jika pertanyaan dijawab benar sejumlah 15-12 (56%
- 75%) dari seluruh pertanyaan yang ada.
3) Kurang jika pertanyaan dijawab benar sejumlah ≤11 (40% -
55%) dari seluruh pertanyaan yang ada.
c) Kuesioner C
Bagian dari kuesioner ini untuk mengukur tingkat
kecemasn yang berasal dari Hamilton Rating Scale for Anxiety
(HRS-A) pada tiap 14 pertanyaan yang terdiri dari atas 14
kelompok gejala. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaan
antara 0 - 4. Pertanyaan dengan jawaban tidak pernah bernilai 0,
jarang bernilai 1, kadang-kadang bernilai 2, sering bernilai 3 dan
terus menerus bernilai 4. Skor terendah adalah 0 dan tertinggi
adalah 56. Total nilai yang diperoleh menunjukkan tingkat
keparahan: tidak ada gejala kecemasan dengan nilai skor 0-13,
37
gejala ringan dengan nilai skor 42–24, gejala sedang dengan nilai
skor 25-35, gejala berat nilai skor 36 - 44, gejala berat sekali/panik
dengan nilai skor 45-56.
3. Uji Instrumen
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu
instrument. Uji validitas dilakukan untuk menguji data yang valid atau
tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut. Uji korelasi
antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total
kuesioner perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang
kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur .
Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrument
menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (Firdaus,
2018).
Keterangan:
r = Koefisien korelasi setiap item dengan skor total
x = Skor pertanyaan
y = Skor Total
N = Jumlah subjek
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa item yang dapat
secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut (Firdaus,
2018). Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 26,0 dengan kriteria sebagai berikut:
1) jika rhitung > r table’ maka pertanyaan dinyatakan valid
2) jika rhitung < r table’ maka pertanyaan tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan, sehingga pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi mampu memberikan hasik ukur yang terpecaya atau
dapat diandalkan. Sedangkan uji reliabilitas instrument untuk
mengetahui apakah data yang dihasilkan dapat diandalkan atau bersifat
tangguh (Ekawati et al., 2021).
Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Product Moment:
Keterangan:
Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item
Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan
kedua
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
alpha Cronbach α dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha.
Tingkat/taraf signifikan yang digunakan bisa 0,5, 0,6, hingga 0,7
tergantung kebutuhan dalam penelitian. Adapun kriteria pengujian
sebagai berikut:
1) Jika nilai Cronbach’s alpha > tingkat signifikan, maka
instrument dikatakan reliabel.
2) Jika nilai Cronbach’s alpha < tingkat signifikan, maka
instrumen dikatakan tidak reliabel (Ekawati et al., 2021).
39
Keterangan:
Sp = Skor Perolehan
Sm = Skor Maksimal
F. Analisis Data
1. Analisis data univariat
bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Penyajian dalam bentuk distribusi dan prosentase dari
setiap variabel (Notoadmdjo, 2012). Data ditampilkan dengan tabel frekuensi,
Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel, baik
variabel bebas (tingkat pengetahuan menopause) dan variabel terikat (tingkat
kecemasan menghadapi menopause) dalam bentuk distribusi dan presentase.
2. Analisis bivariat
Dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara setiap variabel
independen yang diteliti dengan variable dependen. Analisis bivariat akan
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Uji chi-square digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua buah variabel
menggunakan program SPSS 23 (Notoadmdjo, 2012).
G. Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga peneliti
yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.
Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami antara lain:
Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip
yang harus di pegang teguh menurut Milton dalam (Notoadmdjo, 2012).
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk
berpartisipasi dalam memberikan informasi. Peneliti juga menghormati
harkat dan martabat responden penelitian, peneliti harus mempersiapkan
formulir persetujuan responden (inform concent).
42
PENJELASAN PENELITIAN
KepadaYth
Bapak/Ibu Kepala Sekolah
Di_
Wilayah kerja Puskemas Caringin
Dengan hormat,
Saya bernama, Sri Alia Nuriman NIM: 193231010 adalah Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi memohon bantuan Anda, yaitu wanita premenopause,
agar berkenan memberikan jawaban kuesioner yang telah saya sajikan dalam
lembar berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pngetahuan tentang
menopause terhadap tingkat kecemasan pada wanita premenopause.
Daftar pertanyaan dalam kuesioner berjumlah pertanyaan yang hendaknya
diisi dengan lengkap dan mohon jangan dibiarkan tidak terjawab. Kelengkapan
jawaban akan sangat mempengaruhi hasil analisis dalam penelitian ini dan tidak
mempengaruhi penilaian pihak sekolah terhadap anda. Data pribadi anda tidak
akan dipublikasikan, sehingga anda dapat memberikan opini secara bebas.
Kerahasiaan informasi yang diperolehakan dijaga dengan baik dan informasi
tersebut hanya akan digunakan untuk kepentingan akademik.
Besar harapan saya atas partisipasi Anda terhadap pengisian kuesioner ini
karena jawaban Anda tersebut merupakan kontribusi yang berharga baik bagi
peneliti dan ilmu pengetahuan, maupun bagi kemajukan Sekolah. Atas perhatian
Anda, saya ucapkan terimakasih.
Sukabumi, 23 Oktober 2022
Peneliti,
INFORMED CONSENT
Assalamu’alaikum Wr. Wb
NIM : 1932311010
Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa
yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik
untuk penelitian ini.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi ibu dalam
pengisian kuesioner ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
YA / TIDAK
Tertanda Responden
Responden
LAMPIRAN 5
No. Responden
Petunjuk Umum Pengisian :
Keterangan:
Baik = 16 - 23
Cukup = 9 - 15
Kurang =0-8
Kuesioner II
Petunjuk Pengisian:
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda checklist (√).
Yang manakah dari gejala-gejala yang tertera dibawah ini yang ibu
alami selama sebulan terakhir dan seberapa sering gejala-gejala tersebut
terjadi.
Keterangan: TP : Tidak Pernah S : Sering
J : Jarang TM : Terus Menerus
KK : Kadang-Kadang
No Pernyataan Jawaban
TP J KK S TM
1 Mudah tersinggung ketika orang lain
membicarakan perubahan fisik yang
terjadi.
2 Merasa tegang dalam menghadapi
menopause.
3 Suka menyendiri daripada berkumpul
dengan orang-orang disekitar.
4 Mengalami susah tidur atau suka terbangun
pada malam hari.
5 Daya ingat dan konsentrasi menurun
karena perubahan yang terjadi.
6 Perasaan sering berubah-ubah seperti
kadang sedih, kadang bahagia.
7 Tidak dapat melakukan hal apapun saat
menghadapi menopause.
8 Suka merasa letih dan lemas saat
melakukan kegiatan
9 Merasa denyut jantung menjadi lebih cepat
dan berdebar-debar.
10 Suka merasa dada menjadi tertekan
sehingga sulit untuk bernafas.
11 Tidak nafsu makan.
12 Suka mengalami buang air kecil.
Keterangan:
1. Tidak ada gejala kecemasan (0 - 13)
2. Gejala ringan (14 –24)
3. Gejala sedang (25 - 34)
4. Gejala berat (35 - 46)
5. Gejala berat sekali/panik (47 - 56)