Anda di halaman 1dari 4

Surat Gugatan Wanprestasi

Jakarta, __ ___________ 2011

Kepada Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
_______________
_______________
Jakarta

Perihal: GUGATAN WANPRESTASI

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

____________________ (perorangan), beralamat di Jalan _______________ No. __, RT __ RW ___,


Kelurahan _______, Kecamatan ________, ___________,  _____________, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap:

________________ (nama perusahaan), beralamat di Jalan ____________ No. __, RT. ___ RW ___,
Kelurahan ___________, Kecamatan __________, Jakarta Selatan, yang dalam hal ini diwakili oleh
Direkturnya bernama ________________ (nama Direktur), beralamat di Jalan __________ No. __, RT __ RW
__, Kelurahan ___________, Kecamatan _____________, ___________, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

Adapun dasar-dasar diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut:

DALAM POSITA

1. Bahwa, pada tanggal __ __________ 2011, PENGGUGAT dan TERGUGAT telah mengadakan kerja
sama berupa pemberian tugas pelaksanaan pekerjaan _______________ yang akan dilaksanakan pada
tanggal __ _________ 2011 berdasarkan Perjanjian Kerja Sama No. ___________________ yang
dibuat dan ditandatangani oleh dan diantara keduanya pada tanggal __ _____________ 2011
(selanjutnya disebut “Perjanjian”), Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai
Pelaksana Kerja dan TERGUGAT sebagai Pemberi Kerja (Bukti P-1);
2. Bahwa, berdasarkan Pasal __ Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Pelaksana Kerja memiliki kewajiban
untuk melakukan pekerjaan berupa ________________;
3. Bahwa berdasarkan Pasal __ Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Pelaksana Kerja berhak memperoleh
Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp. _________ (____________ rupiah) (selanjutnya disebut
“Honorarium”);
4. Bahwa berdasarkan Pasal __ Perjanjian, pembayaran Honorarium yang menjadi hak PENGGUGAT
tersebut akan dilakukan oleh TERGUGAT secara bertahap, yaitu meliputi:Pembayaran Tahap Pertama
sebesar __% (________ persen) dari Honorarium atau sebesar Rp. __________ (_____________
rupiah) dilakukan pada tanggal __ ___________ 2011;Pembayaran Tahap Kedua sebesar __ %
(__________ persen) dari Honorarium atau sebesar Rp. ___________ (____________ rupiah)
dilakukan pada tanggal __ __________ 2011;Bahwa pada tanggal ___ ___________ 2011,
PENGGUGAT telah melaksanakan seluruh pekerjaannya yang merupakan kewajiban PENGGUGAT
kepada TERGUGAT sesuai dengan Perjanjian;
5. Bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh kewajiban PENGGUGAT tersebut, maka berdasarkkan
Pasal __ Perjanjian PENGGUGAT berhak untuk menerima pembayaran Honorarium dari
TERGUGAT sebesar Rp. ____________ (_____________ rupiah);
6. Bahwa, untuk melaksanakan kewajiban pembayaran Honorarium dari TERGUGAT kepada
PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT telah melaksanakan Pembayaran Tahap Pertama
Honoraium kepada PENGGUGAT sehingga jumlah pembayaran kewajiban TERGUGAT kepada
PENGGUGAT yang telah dilaksanakan sampai dengan batas akhir jangka waktu pembayaran seluruh
nilai Honorarium berdasarkan Perjanjian yang jatuh tempo pada tanggal __ __________ 2011 adalah
sebesar Rp. ___________ (_________________ rupiah);
7. Bahwa, dengan telah dilaksanakannya Pembayaran Tahap Pertama Honorarium yang merupakan
kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka sisa Pembayaran Tahap Kedua
Honorarium yang menjadi kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT sampai dengan batas akhir
jangka waktu berdasarkan Perjanjian adalah sebesar Rp. ____________ (____________ rupiah);
8. Bahwa, pada tanggal __ ____________ 2011, TERGUGAT telah mengajukan permohonan
keringanan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor
_____________ tanggal __ ________ 2011 perihal “______________________”, yang pada intinya
berisi (Bukti P-2):
1. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT masih memiliki kewajiban Pembayaran Tahap
Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT sebesar Rp. _____________ (______________
rupiah);
2. Janji TERGUGAT untuk membayar sisa kewajiban TERGUGAT tersebut kepada
PENGGUGAT paling lambat tanggal __ ____________ 2011;
9. Bahwa, berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran Tahap Kedua Honoraium
dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT secara lisan telah menyetujui
permohonan TERGUGAT untuk mengundurkan waktu Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sampai
dengan tanggal ___ ______________ 2011;
10. Bahwa, sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Tahap Kedua Honorarium tersebut diatas,
TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan kewajibannya melakukan Pembayaran Tahap Kedua
Honorarium kepada PENGGUGAT;
11. Bahwa, karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT telah
melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera melaksanakan seluruh kewajibannya
tersebut yang antara lain berupa beberapa kali teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis
melalui surat (Buki P-3);
12. Bahwa, karena teguran-teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan oleh TERGUGAT,
maka pada tanggal __ _____________ 2011 PENGGUGAT telah melayangkan surat teguran keras
(SOMASI) kepada TERGUGAT untuk melunasi kewajibannya melaksanakan Pembayaran Tahap
Kedua Honorarium (Bukti P-4);
13. Bahwa, ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan PENGGUGAT tersebut juga tidak
diindahkan oleh TERGUGAT, sehingga dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak
baik telah berusaha menghindari kewajibannya kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan
TERGUGAT telah berusaha untuk menghindari PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginya
TERGUGAT oleh PENGGUGAT baik melalui telepon maupun di tempat kediamannya, sehingga
dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari
kewajibannya melakukan pembayaran sisa honorarium yang menjadi hak PENGGUGAT
berdasarakan Perjanjian;
14. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka TERGUGAT telah
melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu dengan tidak dilaksanakannya
Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sebesar Rp. ___________ (_____________ rupiah) yang
harus sudah dibayarkan paling lambat tanggal __ ____________ 2011, sehingga dengan
Demikian wanprestasi tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas sisa
honorarium sebesar Rp. __________ (_______________ rupiah);
15. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk menjaga
kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT memohon agar Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
16. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi menghindari usaha
TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain, maka PENGGUGAT mohon
agar dapat diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap 1 (Satu) buah kendaraan roda empat
merek ______ tipe ________ Nomor BPKB ______ Nomor STNK _____ milik TERGUGAT;
17. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (iut
voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet;
18. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menetapkan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000
(lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar TERGUGAT bila lalai dalam melaksanakan
putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakan atas sebuah
kendaraan roda empat merek ________ tipe _____ Nomor BPKB _______ Nomor STNK ________
atas nama TERGUGAT;
4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium sebesar Rp.
_______ (__________ rupiah) kepada PENGGUGAT secara tunai;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000 (lima ratus
ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan perkara ini terhitung sejak
putusan berkekuatan hukum tetap;
7. Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada
perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Hormat PENGGUGAT,

__________________

*) Catatan: Nama, tempat dan kondisi hukum Contoh Surat Gugatan diatas adalah fiktif.

Anda mungkin juga menyukai