Anda di halaman 1dari 25

1. Putusan MA-RI No.161.

K/Sip/1959, tanggal 20 Juni 1959 : Gugatan yang diajukan


oleh sebagian ahli warisnya terhadap seseorang yang dengan melawan hukum menduduki
tanah warisan, tidak dapat ditahan oleh ahli waris lainnya.
2. Putusan MA-RI No.175.K/Sip/1974, tanggal 17 Juni 1976 : Bahwa lebih tepat
kepadanya diberi kedudukan dalam perkara sebagai Tergugat II di samping suaminya
sebagai Tergugat I, mengingat ia masih tinggal bersama dan bersama-sama pula
menguasai barang-barang cidra;
3. Putusan MA-RI No.332.K/Sip/1971, tanggal 10 Juli 1971 : Dalam hal perkara sebelum
diputuskan, Tergugat meninggal, haruslah ditentukan lebih dulu siapa-siapa yang menjadi
ahli warisnya dan terhadap siapa selanjutnya gugatan itu diteruskan, karena bila tidak
putusannya tidak dapat dilaksanakan (vide : Putusan MA-Ri No. 459.K/Sip/1973, tanggal
29 Desember 1975);
4. Putusan MA-RI No.437.K/Sip/1973, tanggal 9 Desember 1975 : Karena tanah-tanah
sengketa sesungguhnya tidak hanya dikuasai oleh Tergugat I Pembanding sendiri tetapi
bersama-sama dengan saudara kandungnya, seharusnya gugatan ditujukan terhadap
Tergugat I Pembanding bersaudara, bukan hanya terhadap Tergugat I Pembanding
sendiri, sehingga oleh karena itu gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima;
5. Putusan MA-RI No.966.K/Sip/1974, tanggal 12 Pebruari 1976 : Sudah tepat gugatan
untuk menyerahkan / mengosongkan tanah tersebut ditujukan terhadap Tergugat asal,
Kotamadya pelambang, karena secara “feitelijk” asal tersebut yang menguasai tanah
terperkara;
6. Putusan MA-RI No.64.K/Sip/1974, tanggal 1 Mei 1975 : Walaupun tidak semua ahli
waris tutur menggugat, tidaklam menjadikan batalnya atau tidak sahnya Surat Gugatan
itu, sebab sebagai ternyata dalam Surat Gugatan para Penggugat/Terbanding semata-mata
menuntut haknya; dan tidak ternyata ada intervensi dari ahli waris lainnya, lagi pula para
Penggugat Terbanding tidaklah minta untuk ditetapkan sebagai satu-satunya ahli waris
dari alm. Haji Bustami, Bahwa Hakim pertama telah menjadikan isteri ke II dari Tergugat
sebagai pihak III dalam perkara ini, dengan tiada lawan;
7. Putusan MA-RI No.431.K/Sip/1973, tanggal 9 Mei 1974 : Dengan meninggalnya
Penggugat asli dan tidak adanya persetujuan dari semua ahli warisnya untuk melanjutkan
gugatan semula, gugatan harus dinyatakan gugur;
8. Putusan MA-RI No.516.K/Sip/1973, tanggal 25 Nopember 1975 : Pertimbangan
bahwa gugatan tidak dapat diterima karena hanya seorang ahli waris yang menggugat,
tidak dapat dibenarkan, karena menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung : tidak
diharuskan semua ahli waris menggugat;

3. Putusan MA-RI No.457.K/Sip/1975, tanggal 18 Nopember 1975 : Tidak dapat


dibenarkan apabila Pengadilan Tinggi memerintahkan Pengadilan Negeri untuk menarik
pihak ketiga sebagai “Turut Tergugat” (juga dalam gugatan asal dijadikan pihak dalam
perkara);

4. Putusan MA-RI No.305.K/Sip/1971, tanggal 16 Juni 1971 : Penarikan pihak ketiga ke


dalam perkara oleh Pengadilan Tinggi dilarang. Pengadilan Tinggi tidak berwenang
untuk karena jabatan (Ex Officio) menempatkan seseorang yang tidak digugat (pihak
ketiga) sebagai Tergugat, karena hal tersebut adalah bertentangan dengan azas Acara
Perdata bahwa hanya Penggugatlah yang berwenang untuk menentukan : siapa-siapa
yang akan digugatnya;

5. Putusan MA-RI No.482.K/Sip/1975, tanggal 8 Januari 1976 : Hakim Pertama telah


menyalahi Hukum Acara karena menganggap Tergugat dikeluarkan dari gugatan dan
terhadapnya tidak menjatuhkan putusan;

6. Putusan MA-RI No.601.K/Sip/1975, tanggal 20 April 1977 : Gugatan Penggugat tidak


dapat diterima, karena dalam surat gugatan Tergugat digugat secara pribadi, padahal
dalam dalil gugatannya disebutkan Tergugat sebagai Pengurus Yayasan yang menjual
rumah-rumah milik Yayasan; seharusnya Tergugat digugat sebagai Pengurus Yayasan.

7. Putusan MA-RI No.1004.K/Sip/1974, tanggal 27 Oktober 1977 : Karena Pemerintah


Kelurahan Krajan digugat dalam kedudukannya selaku Aparat Pemerintah Pusat,
Gugatan seharusnya ditujukan kepada Pemerintah RI.qq Departemen Dalam Negeri, qq
Gubernur Jawa Tengah, qq Pemerintah Kelurahan Krajan;

8. Putusan MA-RI No.439.K/Sip/1968, tanggal 8 Januari 1969 : Tentang tuntutan


pengembalian barang harta warisan dari tangan pihak ketiga kepada para ahli waris yang
berhak, tidak perlu diajukan oleh semua ahli waris;

9. Putusan MA-RI No.1260.K/Sip/1980 : Gugatan tidak dapat diterima karena ditujukan


terhadap kuasa daripada Ny. Sukarlin, sedang yang seharusnya digugat adalah Ny.
Sukarlin pribadi;

10. Putusan MA-RI No.2438.K/Sip/1980 : Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima,
karena tidak semua ahli waris turut sebagai pihak (Tergugat) dalam perkara;

11. Putusan MA-RI No.1072.K/Sip/1982 : Gugatan cukup ditujukan kepada yang secara
feltelijk menguasai barang-barang sengketa;

12. Putusan MA-RI No.546.K/Pdt/1984, tanggal 31 Agustus 1985 : Gugatan tidak dapat
diterima karena dalam perkara ini Pengadilan seharusnya menggugat semua ahli waris
almarhum, bukan hanya isterinya;

13. Putusan MA-RI No.443.K/Pdt/1984, tanggal 26 September 1985 : Karena rumah yang
digugat merupakan harta bersama (gono-gini), isteri Tergugat harus juga digugat;

14. Putusan MA-RI No.400.K/Pdt/1984, tanggal 19 Juli 1985 : Karena hubungan hukum
yang sesungguhnya adalah hubungan hutang-hutang antara Penggugat dengan anak
Tergugat, anak Tergugat tersebut harus turut digugat;

15. Putusan MA-RI No.951.K/Sip/1975, tanggal 8 Pebruari 1977 : Karena menurut


kenyataan sehari-hari Tergugat bertindak selaku Kepala Cabang PT. Pelayaran Rakyat
Indonesia di Ujung Pandang, ia harus dipandang bertanggung jawab di dalam maupun di
luar Pengadilan;
16. Putusan MA-RI No.503.K/Sip/1974, tanggal 12 April 1977 : Bahwa karena yang
berhak atas tanah tersengketa adalah ketiga orang tersebut, maka mereka semuanya harus
diikutsertakan dalam perkara ini, baik sebagai Penggugat maupun sebagai Tergugat;

17. Putusan MA-RI No.297.K/Sip/1974, tanggal 21 Desember 1976 : Belum


diumumkannya PT dalam Berita Negara tidaklah berarti bahwa PT belum merupakan
Badan Hukum, melainkan pertanggung jawabannya terhadap pihak ketiga adalah seperti
yang diatur dalam Ps. 39 WvK dan hal ini tidaklah mempunyai akibat hukum bahwa PT
tersebut tidak mempunyai “Pesona Standi on Judicio”;

18. Putusan MA-RI No.2332.K/Pdt/1985 : Untuk dapat mengajukan suatu gugatan tak
perlu suatu Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT) harus terlebih dahulu memperoleh
surat Kuasa dari Presiden Direktur dan para pemegang saham, karena PT. sebagai suatu
Badan Hukum dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri dengan diwakili oleh
Presiden Direkturnya. Dengan alasan ini maka gugatan dapat diterima;

19. Putusan MA-RI No.268.K/Sip/1980 : Dalam gugatan mengenai kewajiban hukum yang
menjadi tanggung jawab PT. harus disebutkan Pengurusnya yang sekarang, sebab
tanggung jawab suatu Badan Hukum melekat pada Badan Hukum itu sendiri;

20. Putusan MA-RI No.367.K/Sip/1972 : Putusan Pengadilan Tinggi dibatalkan karena


mempertimbangkan dalam putusannya bahwa perbuatan Direktur PT Bank Persatuan
Dagang Indonesia yang menarik cek kosong atas nama Bank tersebut dengan etikad tidak
jujur dan melanggar aturan-aturan yang semestinya dipatuhinya dianggap tanggung
jawab pribadi Direktur tersebut, yang tidak dapat dibebankan pada Bank tersebut; MA-RI
berpendapat, karena Direktur tersebut adalah salah seorang yang ditentukan oleh
Tergugat asal (Bank tersebut) untuk menarik Banker Cheque atas nama Tergugat asal, hal
mana merupakan prosedur intern Bank, mana akibat apapun dari perbuatan Direktur
tersebut adalah tanggung jawab sepenuhnya dari Tergugat asal, lebih-lebih karena
ternyata bahwa Cheque dalam perkara ini telah ditarik tanpa paksaan atau tipu muslihat;

21. Putusan MA-RI No.201.K/Sip/1974 tanggal 28 Januari 1976 : Karena pengertian


“Turut Penggugat” tidak dikenal dalam Hukum Acara Perdata, ke 8 orang tersebut (yang
dalam putusan Pengadilan Negeri disebut sebagai “Turut Penggugat”) oleh Pengadilan
Tinggi dianggap sebagai “Penggugat”;

22. Putusan MA-RI No.1078.K/Sip/1972, tanggal 11 Nopember 1975 : Kekurangan


formal pihak-pihak. Bahwa Tergugat II Pembanding mendalilkan bahwa tanah sengketa
telah dijual kepadanya oleh Paultje Pinontoan dan ia minta agar Saartje dan Paultje
Pinontoan juga dipanggil dalam perkara ini; Bahwa seharusnya Paultje Pinontoan itu
diikut sertakan dalam perkara, sebagai pihak yang telah menjual tanah tersebut perkara,
sebagai pihak yang telah menjual tanah tersebut kepada Tergugat-Terbanding dan Saartje
Pinontoan berhak penuh atas warisan yang belum dibagi itu; Bahwa berdasarkan
kekurangan formil ini gugatan Penggugat-Terbanding harus dinyatakan tidak diterima;
23. Putusan MA-RI No.429.K/Sip/1971, tanggal 10 Juli 1971 : Dalam hal pada waktu
perkara disidangkan Tergugat ternyata telah meninggal, apabila Penggugat tidak
berkeberatan, perkara dapat diteruskan oleh ahli waris Tergugat;

24. Putusan MA-RI No.23.K/Sip/1973, tanggal 30 Oktober 1975 : Gugatan yang diajukan
oleh Penggugat sendiri (sebagai ahli waris) dapat diterima karena ahli waris lain-lainnya
dari almarhum Ny. Tjoe Eng Nio telah menyatakan menolak bagiannya dari harta
peninggalan pewaris;

25. Putusan MA-RI No.151.K/Sip/1975, tanggal 13 Mei 1975 : Bahwa karena yang
berhutang kepada Penggugat/Terbanding adalah 2 orang, seharusnya gugatan ditujukan
kepada kedua orang tersebut; Bahwa gugatan tidak lengkap (yang digugat hanya
seorang), gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima;

26. Putusan MA-RI No.1035.K/Sip/1973, tanggal 5 Maret 1975 : Karena Tatsuhiko


Matsuda/Tergugat asal adalah wakil sah dari Shin Asahigawa Co.Ltd., ia sebagai
representative dapat digugat. Yang digugat dalam perkara ini Tatsuhiko Matsuda sebagai
kuasa dari dan atas nama Shin Asahigawa Co.Ltd. yang berkedudukn di Jl. Kramat Raya
94-96 yang oleh Shin Asahigawa Co.Ltd. Tokio diakui sebagai kantornya di Jakarta.
Oleh Pengadilan Negeri dengan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi telah diputuskan:
“Menyatakan gugatan Penggugat yang ditunjukkan kepada “Tergugat pribadi” tidak
dapat diterima”;

27. Putusan MA-RI No.938.K/Sip/1971, tanggal 4 Oktober 1972 : Jual beli antara
Tergugat dengan orang ketiga tidak dapat dibatalkan tanpa diikutsertakannya orang
ketiga tersebut sebagai Tergugat dalam perkara;

28. Putusan MA-RI No.938.K/Sip/1972, tanggal 30 September 1972 : Putusan Pengadilan


Tinggi yang membatalkan hubungan hukum antara Tergugat dengan pihak ketiga harus
dibatalkan, karena untuk itu pihak ketiga harus diikutsertakan sebagai Tergugat;

29. Putusan MA-RI No.227.K/Sip/1961, tanggal 12 Pebruari 1962 : Dalam perkara yang
berisi sengketa antara Direktur dan Komisaris Perseroan Terbatas (PT), sudah tepat yang
dijadikan pihak-pihak dalam perkara adalah Direktur dan Komisaris-komisaris yang
bersangkutan;

30. Putusan MA-RI No.352.K/Sip/1973, tanggal 9 Juli 1973 : Tentang Pengurus Firma,
Walaupun dalam perkara ini gugatan tidak diajukan oleh Firma Penggugat (Fa. Noor
Sahid Maricar, Toko “MIMBAR MAS”). Tetapi karena dari isi gugatan yang diajukan
oleh Penggugat ternyata bahwa gugatan tidak bersifat pribadi, tetapi menyangkut Firma,
maka mengingat akan Pasal 5 Akta Perubahan Anggaran Dasar serta Pasal 16 s/d 18
WvK, gugatan harus dinyatakan dapat diterima;

31. Putusan MA-RI No.459.K/Sip/1973, tanggal 29 Desember 1975 : Karena Tergugat I


telah meninggal dunia sebelum perkara diputus oleh Pengadilan Negeri adalah tidak tepat
jika nama Tergugat I masih saja dicantumkan dalam putusan Pengadilan Negeri, karena
seandainya Penggugat menginginkan Tergugat; diikutsertakan sebagai pihak dalam
perkara ini, yang harus digugat adalah ahli warisnya;
32. Putusan MA-RI No.429.K/Sip/1971, tanggal 10 Juli 1971 : Dalam hal pada waktu
perkara disidangkan Tergugat ternyata telah meninggal, apabila Penggugat tidak
berkeberatan, perkara dapat diteruskan oleh ahli waris Tergugat;

33. Putusan MA-RI No.231.K/Sip/1956, tanggal 10 Juli 1957 : Gugatan untuk menuntut
kembali barang gono-gini dari tangan pihak ketiga yang menguasainya secara tidak sah,
tidak harus ditujukan oleh suami-isteri bersama, tetapi diajukan baik oleh suami maupun
istri sendiri (i.e. gugatan diajukan oleh istri sendiri) karena dalam hal ini memang tidak
ada kepentingan bagi pihak lawan yang mengharuskan turut sertanya suami-isteri kedua-
duanya;

34. Putusan MA-RI No.476.K/Sip/1972, tanggal 22 Oktober 1973 : Penggugat bukan


pemilik tanah. Karena Penggugat asal bukan pihak yang bersangkutan dalam perkara (i.e.
ia bukan pemilik tanah persil terperkara) gugatan rekonpensi terhadapnya tidak mungkin
dikabulkan;

35. Putusan MA-RI No.589.K/Sip/1974, tanggal 31 Juli 1975 : Karena Bupati Cirebon
mengadakan perjanjian tersebut bukan selaku Kepala Daerah/KDH melainkan selaku
Ketua Proyek Pangan Kabupaten Cirebon, sedang proyek ini bukanlah Badan Hukum,
maka R.A. Soetisna (Bupati Cirebon) pribadi juga bertanggung jawab;

36. Putusan MA-RI No.480.K/Sip/1973, tanggal 2 Juli 1974 : Karena persil sengketa
tercatat atas nama PT. Gunung Mas, untuk dapat berhasil gugatan harus pula ditujukan
kepada PT tersebut sebagai Tergugat atau Turut Tergugat;

37. Putusan MA-RI No.25.K/Sip/1973, tanggal 30 Mei 1973 : Menurut PP. No. 30 Th.
1965 PN. Telekomunikasi (PT. Telkom) adalah Badan Hukum yang tertanggung jawab
dan mempunyai keuangan sendiri terpisah dari keuangan Negara, maka Pemerintah RI
Cq. Departemen Perhubungan tidak dapat digugat dalam perkara ini (mengenai perjanjian
antara Telkom dengan CV.ESGA).

38. Putusan MA-RI No.760.K/Sip/1973, tanggal 9 Januari 1974 : Tanggung jawab dari
persero Pengurus. Soal permodalan dan pembagian kerja dalam CV adalah persoalan
intern dari CV akibatnya tidak dapat dipikulkan pada pihak ketiga begitu saja. Dalam
CV, masing-masing “Persero Pengurus” bertanggung jawab secara tanggung renteng
(hoofdelijk aansprakelijk) dan oleh karenanya yang dilakukan oleh masing-masing
Persero Pengurus “mengikat” juga Persero Pengurus yang lain (hoofdelijk voor het
geheel). (Perkara antara: PT. South East Asia Bank Ltd. Lawan 1. CV. Kilang Minyak
Asahan, 2. Ong Yu Pao dkk). (Perkara antara: Arief Soeratino (PT. Citrawati Tour &
Travel lawan W. Kusumanegara);

39. Putusan MA-RI No.1134.K/Sip/1972, tanggal 26 Juli 1974 : Bahwa PT. Darma Yasa
belum merupakan suatu PT menurut Undang-Undang karena belum ada pengesahan dari
Departemen Kehakiman RI. Bahwa dengan demikian yang ada antara Tergugat-
Pembanding dan Penggugat-Terbanding adalah hanya “usaha kerjasama” sebagai
tercantum dalam Akta Notaris dengan menggunakan) nama “PT. Darma Yasa”. Jadi
subyek hukumnya bukan PT. (Perkara antara : S. Moehadi lawan Darmasoewito);

40. Putusan MA-RI No.436.K/Sip/1973, tanggal 3 Oktober 1973 : Tanggung jawab


Pengurus PT. Pengurus PT yang menjaminkan harta pribadinya yang tertentu untuk
pelaksanaan suatu Perjanjian yang dibuatnya atas nama PT itu, dalam hal PT tidak
melaksanakan perjanjian (wanprestrasi), oleh pihak lawan hanya dapat dituntut mengenai
“harta benda yang dijaminkan” saja, sedang untuk selebihnya harus dituntut PT-nya
sebagai subyek hukum;

41. Putusan MA-RI No.21.K/Sip/1973, tanggal 5 Nopember 1973 : Pengurus PT sebagai


Perusahaan satu orang. Karena PT. Tujuhbelas praktis adalah suatu perusahaan satu
orang dari penggugat dengan nama PT. pembeslahan eksekusi atas rumah Penggugat,
mengingat banyaknya hutang PT tersebut secara yuridis tidak dijamin oleh harta
kekayaan lain daripada PT, dapat dibenarkan; maka perlawanan Pembantah harus
dinyatakan tidak dapat diterima; (Perkara antara : O. Sibarani lawan PT. Perusahaan
Pelayaran Samodra “Gesuri Llyod”), Catatan : bandingkan dengan UU. No. 1 Th. 1995
tentang Perseroan Terbatas.

42. Putusan MA-RI No.577.K/Sip/1969, tanggal 9 Mei 1970 : Regres pada Cek. Penarik
cek dalam keadaan bagaimanapun juga wajib menyediakan dana yang cukup bagi cek
yang ditariknya (tiap klausula yang menghapuskan kewajiban itu dianggap tidak tertulis)
dan karena cek tidak mungkin di akseptir (lain halnya pada wissel), maka Bank tertarik
tidak mungkin berkedudukan sebagai Debitur Cek;

43. Putusan MA-RI No.904.K/Sip/1973, tanggal 29 Oktober 1975 : Dalam


mempertahankan gono-gini (harta bersama) terhadap orang ketiga memang benar salah
seorang dari suami-isteri dapat bertindak sendiri, tetapi karena perkara ini tidak mengenai
gono-gini, si suami tidak dapat bertindak selaku kuasa dari istrinya tanpa Surat Kuasa
Khusus untuk itu;

44. Putusan MA-RI No.42.K/Sip/1974, tanggal 5 Juni 1975 : Orang yang bertindak
sebagai kuasa penjual dalam jual-beli, tidak dapat secara pribadi (tanpa Kuasa Khusus
dari Penjual) mengajukan gugatan terhadap pembeli, gugatan harus dinyatakan tidak
dapat diterima;

45. Putusan MA-RI No.369.K/Sip/1973, tanggal 4 Desember 1975 : Menurut Ps. 144 (1)
Rbg., orang yang diberi kuasa tidak mempunyai hak untuk mengajukan gugat lisan;

46. Putusan MA-RI No.102.K/Sip/1972, tanggal 23 Juli 1973 : Apabila dalam perkara
baru ternyata subyek hukum para pihak berbeda dengan pihak-pihak dalam perkara yang
sudah diputus lebih dulu, maka tidak ada Ne bis in Idem (perkara diteruskan);

47. Putusan MA-RI No.1121.K/Sip/1973, tanggal 22 Oktober 1975 : Perkara ini benar
obyek gugatannya sama dengan Perkara N0. 597/Perd/1971/ PN.Mdn, tetapi karena
subyek hukum pihak-pihaknya tidak sama (berbeda), tidak ada Ne bis in Idem (perkara
diteruskan);

48. Putusan MA-RI No.177.K/Sip/1976, tanggal 26 Oktober 1976 : Di dalam amar


putusan orang-orang yang tidak merupakan pihak dalam perkara, tidak dapat dinyatakan
sebagai Ahli waris;

49. Putusan MA-RI No.365.K/Pdt/1984, tanggal 30 Juli 1985 : Dengan adanya pernyataan
dari kontraktor, bahwa segala akibat dan resiko pembangunan proyek pertokoan dan
perkantoran tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor, kontraktor tersebut harus ikut
digugat;

50. Putusan MA-RI No.878.K/Sip/1977, tanggal 27 Juni 1979 : Antara perkara ini dengan
perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Tinggi pada tanggal 8 Juli 1974 tidak terjadi
Ne bis in Idem, sebab putusan Pengadilan Tinggi tersebut menyatakan bahwa gugatan
tidak dapat diterima oleh karena ada pihak yang tidak diikut sertakan, sehingga masih
terbuka kemungkinan untuk menggugat lagi;

100. Putusan MA-RI No.41.K/Pdt/1990, tanggal 27 Pebruari 1992 : Tanggung


jawab perdata pejabat-pejabat peradilan.- Aparat peradilan yang bertindak melaksanakan
tugas-tugas teknis peradilan atau Kekuasaan Kehakiman tidak dapat diperkarakan secara
perdata. – Tindakan aparat peradilan yang melanggar kewenangan atau melampaui batas
yang dibenarkan hukum, dapat diajukan kepada instansi peradilan yang lebih tinggi,
dalam hal ini Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung, untuk diadakan tindakan
pengawasan;- Atas tindakan penyelenggaraan peradilan yang mengandung cacat hukum
dapat diajukan gugatan perdata untuk pembatalan, dengan menarik pihak yang
mendapatkan hak dari tindakan tersebut sebagai Tergugat, dan bukan Hakim, Juru sita
atau Panitera yang bersangkutan.
101. Putusan MA-RI No.2678.K/Pdt/1992, tanggal 27 Oktober 1994 : Bahwa
Pengadilan Tinggi telah keliru dalam pertimbangannya yang mengatakan bahwa Bank
Duta Cabang Lhokseumawe hanya merupakan cabang dari Bank Duta Pusat dengan
demikian tidak mempunyai legitimasi personal standi in judicio, padahal Cabang adalah
perpanjangan tangan dari Kantor Pusat oleh karena itu dapat digugat dan menggugat;
Sehingga gugatan yang ditujukan kepada Agamsyah Hamidy selaku Manager
Operasional Bank Duta Cabang Lhokseumawe dalam kapasitasnya sebagai Manager
berdasarkan Akte Perjanjian Kredit dalam rangka perikatan dengan permohonan kasasi
adalah mempunyai legitimasi dalam jabatannya mewakili Bank Duta Cabang
Lhokseumawe, oleh karena itu gugatan tersebut adalah sah menurut hukum;
102. Putusan MA-RI No.146.K/Sip/1973, tanggal 28 Nopember 1973 :
Pertimbangan Pengadilan Tinggi yang dibenarkan Mahkamah Agung. Karena apa yang
dinamakan PT. Citrawati Tour & Travel belum ada pengesahan dari Menteri Kehakiman,
sekalian pengurusnya masing-masing bertanggung jawab atas tindakannya terhadap pihak
ketiga; maka dalam hal ini Tergugatlah yang bertanggung jawab atas penerimaan cek
tersebut;
103. Putusan MA-RI No.429.K/Sip/1971, tanggal 10 Juli 1971 : Dalam hal pada
waktu perkara disidangkan Tergugat ternyata telah meninggal, apabila Penggugat tidak
berkeberatan perkara dapat diteruskan oleh ahli waris Tergugat; Karena i.e. dari Berita
Acara persidangan Pengadilan Negeri tidak ternyata bahwa pihak Penggugat
berkeberatan perkara diteruskan oleh ahli waris Tergugat, putusan Pengadilan Tinggi
yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima atas pertimbangan bahwa seharusnya
gugatan diperbaiki dulu dengan menunjukkan gugatan kepada ahli waris; Harus
dibatalkan dan diperintahkan agar Pengadilan Tinggi memeriksa kembali dan selanjutnya
memutus pokok perkaranya.
104. Putusan MA Nomor Register: 2743 K / Pdt / 1995 Tanggal 18 Juni 1996,
KAIDAH HUKUM: Yang berhak menetukan untung rugi suatu perusahaan adalah
Rapat Umum Pemegang Saham dan diaudit oleh Akuntan Publik. Gugatan ganti rugi
yang diajukan oleh Direktur Utama Perusahaan tanpa ada pengesahaan dari Rapat
Umum Pemegang Saham dan audit dari Akuntan Publik yang menyatakan perusahaan
rugi, gugatan belum waktunya diajukan ke pengadilan;
105. Putusan MA Nomor Register: 1409 K / Pdt / 1996 Tanggal 21 Oktober 1997,
KAIDAH HUKUM: Bila seseorang yang secara terus menerus menguasai / menggarap
tanah dan tidak pernah memindahtangankan hak usaha tanah tersebut kepada pihak lain
dengan menerima pembayaran uang muka ia adalah penggarap yang beritikad baik dan
patut diberikan hak sebagai pemilik atas tanah;
106. Putusan MA Nomor Register: 1403 K / Pdt / 1995 Tanggal 28 Agustus 1997,
KAIDAH HUKUM: Penyewa tidak berhak mengajukan bantahan terhadap eksekusi.
Yang melakukan bantahan eksekusi adalah pemilik atau orang yang merasa bahwa ia
pemilik barang yang disita ;
107. Putusan MA Nomor Register: 1155 K / Pdt / 1996 Tanggal 17 Desember
1997, KAIDAH HUKUM: Karena permohonan pembatalan surat pernyataan
persetujuan pembayaran claim polis diluar kontrak polis yang penyelesaiannya
disepakati melalui Arbitrase, maka Pengadilan Negeri berwenang mengadili
perselisihan ini ;
108. Putusan MA Nomor Register: 30 K / Pdt / 1995 Tanggal 9 Pebruari 1998,
KAIDAH HUKUM: “Amar Putusan Pengadilan Tinggi Bandung yang membatalkan
putusan Pengadilan Negeri Karawang kurang lengkap / tepat sehingga memerlukan
pertimbangan, yaitu: – Pada Amar putusan Pengadilan Tinggi Bandung point 5. –
Bahwa bagian masing – masing ahli waris laki – laki dan perempuan sama disesuaikan
dengan tingkat keahliwarisan masing – masing dari almarhum Mungkur bin Jamilin;
109. Putusan MA Nomor Register: 2691 K / Pdt / 1996 Tanggal 18 September
1998, KAIDAH HUKUM: “Perjanjian lisan, baru merupakan perjanjian permulaan
yang akan ditindak lanjuti dan belum dibuat di depan Notaris, belum mempunyai
kekuatan mengikat bagi para pihak yang membuatnya, sehingga tidak mempunyai akibat
hukum”. “Tindakan terhadap harta bersama oleh suami dan isteri harus mendapat
persetujuan suami isteri”. “Perjanjian lisan menjual tanah harta bersama yang
dilakukan suami dan belum disetujui isteri maka perjanjian tersebut tidak sah menurut
hukum”;
110. Putusan MA Nomor Register: 922 K / Pdt / 1995 Tanggal 31 Oktober 1997,
KAIDAH HUKUM: “Status keperdataan principal tidak dapat dialihkan kepada
guarantor di luar tuntutan pembayaran hutang karena penjaminan selamanya adalah
penjaminan atas hutang principan yang tidak mampu membayar hutang, maka kepada
diri guarantor tidak dapat dimintakan pailit, sedangkan yang dapat dituntut hanyalah
pelunasan hutang principal”;
111. Putusan MA Nomor Register: 2831 K / Pdt / 1996 Tanggal 7 Juli 1999,
KAIDAH HUKUM: “Hakim tidak boleh menjatuhkan putusan melebihi yang dituntut”.
“Pembayaran uang asuransi harus diberikan kepada tertanggung yang namanya
tercantum dalam polis, sehingga sesuai dengan adigium setiap pembayaran uang
asuransi harus selalu melihat Polis secara transparan akan menunjuk siapa yang berhak
menerima uang claim”. “Pembayaran uang asuransi yang menyimpang dari ketentuan
Polis merupakan perbuatan melawan hukum”;
112. Putusan MA Nomor Register: 701 K / Pdt / 1997 Tanggal 24 Maret 1999,
KAIDAH HUKUM: – Jual beli tanah yang merupakan harta bersama harus disetujui
pihak isteri atau suami. – Harta bersama berupa tanah yang dijual suami tanpa
persetujuan isteri adalah tidak sah dan batal demi hukum. – Sertifikat tanah yang dibuat
atas dasar jual beli yang tidak sah tidak mempunyai kekuatan hukum;
113. Putusan MA Nomor Register: 4540 K / Pdt / 1998 Tanggal 25 Desember
2000, KAIDAH HUKUM: Bahwa penerbitan sertifikat Hak Atas Tanah “PRONA”
(Proyek Nasional), bukan ditentukan oleh status tanah asal, tetapi merupakan cara
pensertifikatan tanah dengan proses cepat dan biaya ringan, karena mendapat subsidi
dari Pemerintah ;
114. Putusan MA Nomor Register: 432 K / Sip / 1980 Tanggal 25 September 1980,
KAIDAH HUKUM: Karena tidak terbukti bahwa penggugat adalah ibu yang tidak baik,
penggugat harus ditetapkan sebagai wali dari anaknya yang berumur 4 tahun itu;
115. Putusan MA Nomor Register: 2014 K / Sip / 1979 Tanggal 19 Mei 1981,
KAIDAH HUKUM: Dengan menghukum agar sawah cidra dibagi waris dengan
perempuan mendapat seperenam dan laki – laki sepelembahan, PT tidak salah
menerapkan hukum, karena sesuai dengan hukum adat setempat;
116. Putusan MA Nomor Register: 1278 K / Sip / 1977 Tanggal 3 Maret 1981,
KAIDAH HUKUM: Karena almarhum G, Mawengkang dan isterinya semasa hidupnya
tidak pernah mencabut pengangkatan anaknya atas para penggugat, mereka berhak
tetap tidak miwarisi, sedang hal Sumaji kepada orang tua tidak dapat dipakai sebagai
dasar untuk menentukan dapat tidaknya seorang ahli waris menerima warisan;
117. Putusan MA Nomor Register: 853 K / Sip / 1978 Tanggal 29 April 1981,
KAIDAH HUKUM: Menurut hukum adat dalam hal keahlian warisan dimungkinkan
penggantian tempat;
118. Putusan MA Nomor Register: 213 K / Sip / 1979 Tanggal 27 Januari 1981,
KAIDAH HUKUM: Sebagai penyewa, penggugat tidak mempunyai kedudukan
(hoedangigheid) untuk dapat menggugat tentang beralihnya kepemilikan;
119. Putusan MA Nomor Register: 252 K / Sip / 1979 Tanggal 7 Maret 1981,
KAIDAH HUKUM: Tuntutan penggugat untuk diangkat sebagai ahli waris daripada si
anak, dapat dipertimbangkan bersama – sama dengan tuntutan perceraian;
120. Putusan MA Nomor Register: 1230 K / Sip / 1980 Tanggal 29 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum;
121. Putusan MA Nomor Register: 880 K / Sip / 1980 Tanggal 18 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Keuntungan yang didapatkan oleh tergugat selaku pemborong
adalah haknya dan tidak perlu dibagi dengan penggugat yang menjadi onderaanemer;
122. Putusan MA Nomor Register: 702 K / Sip / 1980 Tanggal 10 Pebruari 1982,
KAIDAH HUKUM: Menurut hukum adat yang berlaku, dalam pembagian guna kaya:–
bagian untuk wanita;-bagian untuk pria, (asuwunategen);
123. Putusan MA Nomor Register: 988 K / Sip / 1980 Tanggal 13 Januari 1982,
KAIDAH HUKUM: Penggugat, yang telah membuka tanah terperkara dari hutan lebat
dan menanaminya dengan pohon – pohon kopi dan pohon – pohon lainnya, masih
berhak atas tanah tersebut sekalipun tanahnya itu kemudian selama dua tiga tahun
terlantar;
124. Putusan MA Nomor Register: 268 K / Sip / 1980 Tanggal 16 Januari 1982,
KAIDAH HUKUM: Dalam gugatan mengenai kewajiban hukum yang menjadi tanggung
jawab PT. harus disebutkan pengurusnya yang sekarang, sebab tanggung jawab suatu
badan hukum melekat pada badan hukum itu sendiri;
125. Putusan MA Nomor Register: 969 K / Sip / 1980 Tanggal 25 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Pengadilan tidak berwenang untuk menyelesaikan perselisihan
mengenai luas wilayah hukum masing – masing kampung serta pemekaran daerahnya;
126. Putusan MA Nomor Register: 1260 K / Sip / 1980 Tanggal 13 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Gugatan tidak dapat diterima dengan ditujukan terhadap kuasa
dari pada Ny. Soekarlin, sedang yang harusnya digugat adalah Ny. Soekarlin pribadi;
127. Putusan MA Nomor Register: 2438 K / Sip / 1980 Tanggal 23 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Gugatan harus dinatakan tidak dapat diterima, karena tidak semua
ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara;
128. Putusan MA Nomor Register: 1075 K / Sip / 1980 Tanggal 8 Desember 1982,
KAIDAH HUKUM: P.T. tidak salah menerapkan hukum, karena petitum bertentangan
dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat diterima;
129. Putusan MA Nomor Register: 343 K / Sip / 1980 Tanggal 16 Januari 1982,
KAIDAH HUKUM: Batas waktu kewajiban pemberian nafkah ditetapkan sejak bulan
Pebruari 1977 sampai keputusan perceraian ini mempunyai kekuatan hukum. Dalam
keputusan P.T. sejak bulan Pebruari 1977 sampai tergugat kawin lagi;
130. Putusan MA Nomor Register: 1025 K / Sip / 1980 Tanggal 13 Maret 1982,
KAIDAH HUKUM: Pertimbangan PT/PN tidak bertentangan dengan hukum: – Karena
penggugat Orang asing menurut U.U.P.A. ia tidak dapat mempunyai hak milik; –
Walaupun terbukti penggugat pernah memiliki tanah eigendom tersebut, ia tidak dapat
diberi hak guna bangunan, karena ia hingga tanggal 24-9-1961 tidak mendaftarkan
kepada KKPT dan dalam jangka waktu 1 tahun tidak melepaskan haknya kepada pihak
lain yang memenuhi syarat seperti ditentukan dalam ketentuan – ketentuan konversi;
131. Putusan MA Nomor Register: 2034 K / Sip / 1980 Tanggal 1 April 1982,
KAIDAH HUKUM: Pertimbangan P.T tidak bertentangan dengan hukum: kemenakan
bertali adat tidak bisa menerima gelar selagi masih ada kemenakan bertali darah;
132. Putusan MA Nomor Register: 878 K / Sip / 1980 Tanggal 28 Januari 1982,
KAIDAH HUKUM: Baik B.W / W.v.K menurut hukum adat dalam hal keahlian warisan
dimungkinkan penggantian tempat;
133. Putusan MA Nomor Register: 1036 K / Sip / 1982 Tanggal 17 Mei 1983,
KAIDAH HUKUM: Putusan P.T. tidak bertentangan dengan hukum karena penggugat
tidak berhasil membuktikan alasan – alasan gugatan perceraiannya sebagaimana
ditentukan dalam pasal 19 PP 9 tahun 1975, gugatan harus ditolak;
134. Putusan MA Nomor Register: 2339 K / Sip / 1982 Tanggal 25 Mei 1983,
KAIDAH HUKUM: Menurut U.U.P.A. psl 5 bagi tanah berlaku hukum adat, hal mana
berarti rumah dapat diperjual belikan terpisah dari tanah (pemisahan horizontal);
135. Putusan MA Nomor Register: 684 K / Sip / 1982 Tanggal 9 Mei 1983,
KAIDAH HUKUM: Karena penguasaan tanah sengketa oleh tergugat adalah secara
melawan hukum, maka tanpa harus dibuktikan terlebih dahulu siapa pemilik tanah itu,
tanah harus dikembalikan dulu dalam keadaan semula, yaitu harus diserahkan lagi
kepada penggugat dan jika tergugat merasa sebagai pemilik tanah tersebut, harus
mengajukan gugatan terhadap penggugat di muka PN;
136. Putusan MA Nomor Register: 1072 K / Sip / 1982 Tanggal 1 Agustus 1983,
KAIDAH HUKUM: Gugatn cukup ditujukan kepada yang secara Feitelijk menguasai
barang – barang sengketa;
137. Putusan MA Nomor Register: 1149 K / Sip / 1982 Tanggal 10 Maret 1983,
KAIDAH HUKUM: Terhadap perkara ini dihubungkan dengan perkara yang terdahulu,
yang telah ada putusan M.A. berlaku azas nebis in idem mengingat kedua perkara itu
pada hakekatnya sasarannya sama yaitu pernyataan tidak sah jual beli tanah tersebut
dan pihak – pihak pokoknya juga sama;
138. Putusan MA Nomor Register: 346 K / Sip / 1982 Tanggal 26 April 1983,
KAIDAH HUKUM: Seharusnya P.T. setelah mempertimbangkan bahwa P.N.
berwenang untuk memeriksa perkara ini, memerintahkan P.N. untuk mengadili dan
memutuskan sekali lagi perkaranya. (Pengadilin Tinggi langsung memutuskan sendiri
pokok perkaranya);
139. Putusan MA Nomor Register: 913 K / Sip / 1982 Tanggal 21 Mei 1983,
KAIDAH HUKUM: Gugatan mengenai perceraian tidak dapat digabungkan dengan
gugatan mengenai harta benda perkawinan;
140. Putusan MA Nomor Register: 126 K / Sip / 1982 Tanggal 17 Desember 1982,
KAIDAH HUKUM: Putusan P.T. tidak bertentangan dengan hukum dan / atau U.U.
karena tergugat telah ingkar janji, tergugat dihukum membayar ganti rugi sebesar 2 %
sebulan dari sisa hutang sebesar Rp. 850.000,- dihitung sejak tanggal 10-9-1979 sampai
sisa hutang tersebut dibayar lunas;
141. Putusan MA Nomor Register: 284 K / Sip / 1982 Tanggal 19 Juli 1983,
KAIDAH HUKUM: Menurut hukum adat, meskipun seorang istri nusyud (ingkar atau
lari dari suami) tidaklah hilang haknya untuk mendapat bagiannya dari barang gono
gini (harta seharekat) yang diperolehnya semasa perkawinan;
142. Putusan MA Nomor Register: 1832 K / Sip / 1979 Tanggal 6 Agustus 1983,
KAIDAH HUKUM: Putusan P.T. tidak bertentangan dengan hukum dan / atau U.U. i.c.
pembagian warisan ditentukan sesuai dengan keputusan Mahkamah Syariyah propinsi ;
143. Putusan MA Nomor Register: 85 K / Sip / 1982 Tanggal 18 Desember 1982,
KAIDAH HUKUM: Pengeluaran tergugat II dari proses perkara ini yang secara
ambtshalve tidak dapat dibenarkan, karena hak itu melanggar tertib hukum acara;
144. Putusan MA Nomor Register: 1326 K / Sip / 1982 Tanggal 19 Agustus 1982,
KAIDAH HUKUM: Jika benar atas barang – barang yang disita dalam perkara ini, ada
Consevatoir beslag dalam perkara lain yang belum mempunyai kekutan tetap, dapat
dimohonkan penyitaan penyesuaian / vergelijkend oleh pihak yang bersangkutan;
145. Putusan MA Nomor Register: 455 K / Sip / 1982 Tanggal 27 Januari 1983,
KAIDAH HUKUM: Dalam polis kecelakaan No. 210 / PA / 20 / 318 tanggal 10 agustus
1978 dicantumkan bahwa “pertikaian berkenaan dengan polis ini, diselesaikan dalam
tingkat tertinggi di Jakarta oleh 3 orang juru pemisah (arbitrase”. Meskipun hal ini
tidak diajukan oleh pihak Tergugat namun berdasarkan pasal 134 HIR. Hakim
berwenang untuk menambahkan pertimbangan dan alasan hukum karena jabatan.
Dengan demikian Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ini.;
146. Putusan MA Nomor Register: 2485 K / Sip / 1982 Tanggal 13 Desember
1983, KAIDAH HUKUM: Perjanjian jual – beli dengan hak membeli kembali sebagai
perjanjian utang – piutang, mengingat perjanjian tersebut memuat harga penjualan yang
sangat tidak seimbang dengan harga barang tersebut yang sebenarnya, ditambah lagi
dengan dicantumkan ketentuan bunga yang tidak lazim dalam perjanjian jual – beli
tersebut;
147. Putusan MA Nomor Register: 425 K / Sip / 1984 Tanggal 30 September 1985,
KAIDAH HUKUM: Sekalipun surat kuasa Penggugat tidak bersifat khusus, karena
tidak menyebutkan subyek gugatannya sebagai pihak Tergugat, tetapi karena dalam
beberapa kali persidangan Penggugat secara pribadi hadir maka harus dianggap bahwa
Penggugat tidak keberatan didampingi oleh kuasanya dengan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan gugatn perkara itu;
148. Putusan MA Nomor Register: 3598 K / Sip / 1985 Tanggal 7 Mei 1987,
KAIDAH HUKUM: Menurut pendapat Mahkamah Agung putusan Pengadilan Tinggi
yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri kurang tepat dan harus diperbaiki karena
keluarga Tamtanus berada dalam rumah sengketa berdasarkan perjanjian yang ditanda
tangani pada tanggal 30 Juni 1961 (bukti P.1), sedangkan sesuai dengan keterangan
saksi, saudara Tamtanus sebagai pihak penyewa mulai sakit – sakitan pada tahun 1969.
Dengan demikian tidak terbukti adanya unsur paksaan ketika perjanjian sewa itu
ditandatangani. Oleh karena itu tidak dikosongkannya rumah sengketa oleh Tergugat
merupakan wanprestasi;
149. Putusan MA Nomor Register: 2995 K / Pdt / 1993 Tanggal 16 Oktober 1997,
KAIDAH HUKUM: Karena judex factie melampaui batas kewenangannya dalam
memeriksa dan memutus perkara / sengketa ini, sebab Surat Tagihan Susulan OPAL
Nomor 5019 / 832 / BIKEU / 1990 tanggal 24 September 1990 merupakan keputusan
Badan Tata Usaha Negara melalui ketentuan pasal 53 ayat 2 Undang – undang Nomor 5
tahun 1986 tentang peradilan Tata Usaha Negara merupakan kewenangan Badan
Peradilan Tata Usaha Negara;
150. Putusan MA Nomor Register: 1513 K / Pdt / 1994 Tanggal 26 Agustus 1997,
KAIDAH HUKUM: ”Karena petitum berisi permohonan tentang perceraian dan
tentang perwalian yang seharusnya dapat diperiksa dan diputus dalam satu putusan,
maka petitum perwalian yang telah diputus dalam bentuk penetapan harus dianggap
sebagai putusan, sehingga permohonan kasasi atas putusan (penetapan) tentang
perwalian harus dianggap sebagai permohonan banding terhadap suatu putusan’;
151. Putusan MA Nomor Register: 1976 K / Pdt / 1994 Tanggal 30 Mei 1996,
KAIDAH HUKUM: ”Merujuk kepada Kep. Mensos. No. 11 Tahun 1977 dalam hal SIP
yang dimiliki oleh para penyewa sudah habis dan tidak atau belum diperpanjang, maka
beralasan untuk menghukum para penyewa untuk mengosongkan tanah dan rumah
terperkara, namun dikaitkan dengan kedudukan ekonomi antara pihak yang menyewakan
dengan para penyewa ternyata lebih lemah dari pihak yang menyewakan, maka pihak
yang menyewakan berkewajiban untuk membayar pesangon kepada para penyewa guna
mencari tempat tinggal pengganti yang layak sebesar 25 % dari harga pasaran tanah
dan rumah sengketa”;
152. Putusan MA Nomor Register: 3909 K / Pdt / 1994 Tanggal 7 Mei 1997,
KAIDAH HUKUM: Tidak adanya kata sepakat antara Penggugat dan Tergugat, baik
atas jumlah hutang dan barang jaminannya antara lain perjanjian kredit adalah
merupakan cacat hukum, menurut pasal 1320 BW, perjanjian tersebut tidak sah;
153. Putusan MA Nomor Register: 3182 K / Pdt / 1994 Tanggal 30 Juli 1997,
KAIDAH HUKUM: – Pengadilan tidak dapat menjatuhkan putusan atas hal – hal yang
tidak dituntut oleh pengguga. Terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
berdasarkan pasal 1921 KUHPerdata, bila ada persangkaan menurut undang – undang
tidak perlu pembuktian lebih lanjut:
154. Putusan MA Nomor Register: 1294 K / Pdt / 1994 Tanggal 28 Mei 1997,
KAIDAH HUKUM: Bahwa dalam kasus ini telah terjadi manipulasi Hak Atas tanah
terperkara, yakni orang tua para Tergugat I s/d III telah memanipulasi status hak sewa
yang dipegangnya menjadi hak tertentu dan berdasar manipulasi itu diajukanlah
konversi dan permintaan itu mendapat bantuan dari para Tergugat IV s/d VI tanpa
meneliti dengan seksama status kepemilikan atas tanah terperkara;
155. Putusan MA Nomor Register: 316 K / Pdt / 1994 Tanggal 28 Mei 1997,
KAIDAH HUKUM: Terhadap putusan sela tidak dapat diajukan banding secara berdiri
sendiri, harus lebih dahulu ditunggu putusan akhir No. 569 / Pdt.G / 1991, baru dapat
diajukan banding bersamaan dengan putusan akhir;
156. Putusan MA Nomor Register: 1074 K / Pdt / 95 Tanggal 18 Mei 1996,
KAIDAH HUKUM: Perjanjian hutang piutang dengan jaminan tanah tidak dapat
digantikan menjadi perjanjian jual beli tanah jaminan bila tidak ada kesepakatan
mengenai harga tanah tersebut;
157. Putusan MA Nomor Register: 698 K / Pdt / 95 Tanggal 5 Maret 1996,
KAIDAH HUKUM: Bahwa oleh karena Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara telah
salah menerapkan Hukum karena kesalahan Termohon Kasasi / Tergugat asal yang
telah dinyatakan terbukti berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kendari, No. 12 /
Pid / B / 1994 / PN. Kdi. yang telah mempunyai kekuatan tetapdapat dipakai dasar
menggugat secara Perdata atas kerugian yang diderita sebagai akibat dari perbuatan
Terdakwa (Termohon Kasasi / Tergugat asal);
158. Putusan MA Nomor Register: 410 K / Pdt / 1995 Tanggal 26 Agustus 1996,
KAIDAH HUKUM: Warisan yang berasal dari harta gono gini haruslah dibagi secara
adil kepada semua ahli warisnya:
159. Putusan MA Nomor Register: 3275 K / Pdt / 1995 Tanggal 25 September
1996, KAIDAH HUKUM: Apabila pembantah dapat membuktikan bahwa tanah
sengketa dibeli oleh Pembantah didepan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan tanah itu
masih tercatat atas nama si Penjual maka Pembantah yang beritikad baik;
160. Putusan MA Nomor Register: 494 K / Pdt / 1995 Tanggal 12 Desember 1996,
KAIDAH HUKUM: Dengan tidak dilunasinya sisa hutang Penggugat asal pada tanggal
28 April 1989 sebagaimana telah dipertimbangkan dibagian konpensi di atas, terbukti
Penggugat asal telah melakukan wanprestasi (ingkar janji); Mengenai besarnya denda
keterlambatan membayar 10 % setiap bulan dari sisa hutang pokok, meskipun hal itu
diperjanjikan, menurut Mahkamah Agung denda sebesar itu dipandang tidak layak
karena bertentangan dengan kepatutan dan rasa keadilan masyarakat dan Mahkamah
Agung berpendapat adalah patut dan adil apabila denda keterlambatan membayar
tersebut ditetapkan sebesar 3 % (tiga persen) setiap bulan atau Rp. 280.000.000,- (dua
ratus delapan puluh juta rupiah) terhitung sejak tanggal 28 April 1989 sampai dengan
tanggal 8 Oktober 1991 dan sebesar 3 % setiap bulan atau Rp. 180.000.000,- (seratus
delapan puluh juta rupiah) terhitung sejak tanggal 8 Oktober 1991 sampai dengan sisa
hutang pokok dibayar lunas;
161. Putusan MA Nomor Register: 3280 K/Pdt /1995 Tanggal 20 Juni 1996,
KAIDAH HUKUM: Sewa menyewa rumah dengan perjanjian tidak tertulis atau tertulis
tanpa batas waktu yang telah ditentukan bersama dinyatakan berakhir dalam waktu 3
tahun;
162. Putusan MA Nomor Register: 438 K / Pdt / 1995 Tanggal 30 September 1996,
KAIDAH HUKUM: Dalam suatu gugatan apabila terbukti bahwa Penggugat yang
wanprestasi, maka gugatan Penggugat sepanjang mengenai wanprestasinya pihak lawan
harus ditolak;
163. Putusan MA Nomor Register: 3273 K / Pdt / 1995 Tanggal 18 September
1996, KAIDAH HUKUM: Dengan dihapuskan / dibatalkannya pendaftaran suatu
merek, maka akibat hukumnya si pendaftar yang mendapat hak daripadanya tidak
diperkenankan lagi memakai merek itu;
164. Putusan MA Nomor Register: 2895 K / Pdt / 1995 Tanggal 30 Agustus 1996,
KAIDAH HUKUM: “Karena eksepsi Tergugat I, II, III dan IV dianggap tepat dan
beralasan menurut hukum, maka Pengadilan tidak perlu mempertimbangkan lebih lanjut
mengenai gugatan penggugat, dan selanjutnya gugatan Penggugat tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima”;
165. Putusan MA Nomor Register: 1686 K / Pdt / 1995 Tanggal 29 Juli 1996,
KAIDAH HUKUM: Menurut hukum adat Minangkabau yang bersifat Matrelineal,
suami tidak berhak atas harta bawaan isterinya, karena harta sengketa terbukti sebagai
harta bawaan almarhumah Musalmah Ahmad isteri Penggugat, sehingga Penggugat
tidak berhak atas harta bawaan isterinya sehingga gugatan Penggugat harus ditolak;
166. Putusan MA Nomor Register: 778 K / Pdt / 1996 Tanggal 31 Juli 1996,
KAIDAH HUKUM: Bahwa dalam suatu kepemilikan tanah secara adat di daerah
Batang orangtua dapat mengatasnamakan tanah pada anak lelaki tertuannya, dimana
kepemilikan tersebut harus dibuktikan dengan adanya surat – surat bukti dan keterangan
saksi;
167. Putusan MA Nomor Register: 534 K / Pdt / 1996 Tanggal 18 Juni 1996,
KAIDAH HUKUM: “Bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa
penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang
perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat
dipertahankan atau tidak”;
168. Putusan MA Nomor Register: 3317 K / Pdt / 1995 Tanggal 11 September
1996, KAIDAH HUKUM: Apabila Penggugat tidak dapat membuktikan bahwa telah
diperjanjikan bahwa penggugat berhak membeli kembali tanah yang telah dijualnya,
maka gugatan penggugat harus ditolak dan perbuatan penggugat yang masih menguasai
objek sengketa yang telah dijualnya tersebut adalah merupakan perbuatan melanggar
hukum yang merugikan tergugat. Bahwa pemakaian atau penggunaan perumahan (hak
rekuirasi) adalah sah apabila ada persetujuan dari pemilik;
169. Putusan MA Nomor Register: 3138 K / Pdt / 1994 Tanggal 29 April 1997,
KAIDAH HUKUM: Bahwa ganti rugi yang didasarkan pada kekecewaan tidak dapat
dikabulkan, bilamana dalam gugatan tersebut tidak diperinci beberapa besarnya ganti
rugi yang diminta. Bahwa sarana pemancingan dan rekreasi bukan merupakan fasilitas
umum atau social, oleh karena itu developer tidak dapat dibebankan untuk membangun
fasilitas tersebut sebagaimana tercantum dalam brosur;
170. Putusan MA Nomor Register: 665 K / Sip / 1979 Tanggal 22 Juli 1980,
KAIDAH HUKUM: Dengan telah terjadinya jual beli antara penjual dan pembeli yang
diketahui oleh kepala kampung yang bersangkutan dan dihadiri oleh 2 orang saksi, serta
diterimanya harga pembelian oleh penjual, maka jual beli itu sudah sah menurut hukum,
sekalipun belum dilaksanakan dihadapan PPAT ;
171. Putusan MA Nomor Register: 1159 K / Sip / 1978 Tanggal 3 Juni 1980,
KAIDAH HUKUM: Layak tidaknya penyediaan akomodasi rumah pengganti pada
azasnya merupakan kebijaksanaan kantor urusan Perumahan yang tidak tunduk pada
penilaian oleh Hakim Pengadilan ;
172. Putusan MA Nomor Register: 1005 K / Sip / 1979 Tanggal 16 Juli 1980,
KAIDAH HUKUM: Dalam hal hibah wasiat selama pemberi wasiat masih hidup
penerima wasiat belum menjadi pemilik barang yang bersangkutan, sehingga belum
berhak menjualnya ;
173. Putusan MA Nomor Register: 263 K / Sip / 1978 Tanggal 13 Nopember 1978,
KAIDAH HUKUM: Karena tanah sengketa merupakan harta bersama suami isteri
tergugat I – II, untuk menjual tanah tersebut, Tergugat I harus mendapat persetujuan
dari isterinya ;
174. Putusan MA Nomor Register: 1002 K / Sip / 1976 Tanggal 13 April 1978,
KAIDAH HUKUM: Harta gono – gini yang telah dibagi antara Pak dan Mbok
Kartodirjo setelah mereka kawin kembali tetap merupakan harta gono – gini dan bukan
harta gawan yang biasanya kembali kepada keluarganya masing –masing pihak oleh
karena itu setelah Pak Karto meninggal, Mbok Karto sebagai janda dan Sugeng sebagai
anak angkat berhak mewarisi harta gono – gini;
175. Putusan MA Nomor Register: 878 K / Sip / 1977 Tanggal 19 Juni 1979,
KAIDAH HUKUM: Antara perkara ini dan perkara yang telah diputus oleh PT pada
tanggal 8 Juli 1971 tidak terjadi nebis in idem, sebab keputusan PT tersebut menyatakan
bahwa gugatan tidak diikutsertakan, sehingga masih terbuka kemungkinan untuk
menggugat kembali ;
176. Putusan MA Nomor Register: 550 K / Sip / 1979 Tanggal 8 Mei 1980,
KAIDAH HUKUM: Petitum tentang ganti rugi harus dinyatakan tidak dapat diterima
karena tidak diadakan perincian mengenai kerugian – kerugian yang dituntut. Gugatan
Rekonpensi harus dinyatakan tidak dapat diterima karena dalam gugatan balik dituntut
pula orang – orang yang tidak menjadi pihak dalam perkara ini ;
177. Putusan MA Nomor Register: 1282 K / Sip / 1979 Tanggal 20 Desember
1979, KAIDAH HUKUM: Dalam gugatan perceraian Ibu kandung dan pembantu
rumah tangga salah satu pihak dapat didengar sebagai saksi;
178. Putusan MA Nomor Register: 1167 K / Sip / 1977 Tanggal 10 Mei 1979,
KAIDAH HUKUM: PT telah salah menerapkan Hukum Acara karena telah
memerintahkan agar sita jaminan (conservatoir beslag) diangkat tanpa disertai
pertimbangan ;
179. Putusan MA Nomor Register: 556 K / Sip / 1979 Tanggal 7 April 1981,
KAIDAH HUKUM: Jual beli saham termasuk adalah bersyarat, sebab digantungkan
pada persetujuan Menteri; karena ini belum ada, maka menurut Hukum perjanjian
tersebut belum ada;
180. Putusan MA Nomor Register: 1477 K / Sip / 1980 Tanggal 9 April 1981,
KAIDAH HUKUM: Karena pada hakekatnya yang diminta bukan bunga melainkan
ganti rugi, yudex factie tidak terikat pada yurisprudensi tentang bunga 6 % setahun;
181. Putusan MA Nomor Register: 1397 K / Sip / 1978 Tanggal 3 Maret 1981,
KAIDAH HUKUM: Karena tanah sengketa menjadi milik penggugat, jauh sesudah
tergugat mendiaminya, maka sudahlah tepat dinyatakan bahwa tergugat tidak
melakukannya penyerobotan atas tanah tersebut;
182. Putusan MA Nomor Register: 912 K / Sip / 1975 Tanggal 31 Maret 1981,
KAIDAH HUKUM: Kenyataan bahwa Ni Sandang sejak kecil bertempat tinggal di
rumah Nang Pundak serta dikawinkan oleh Nang Pundak belumlah membuktikan bahwa
ia adalah anak angkat; untuk pengangkatan anak perlu ada upacara pemerasan dan
siaran di Banjar setempat;
183. Putusan MA Nomor Register: 1685 K / Sip / 1978 Tanggal 28 Pebruari 1981,
KAIDAH HUKUM: Perjanjian sewa menyewa tersebut ada dalam suasana hukum adat,
dimana pihak – pihak adalah orang Indonesia asli dan tanah sengketa ada di Ujung
Berung, dasar pemikiran KUHPerdata (BW) harus dihilangkan menurut Hukum Adat
dalam hal ini lebih dititikberatkan pada kepatutan / kepantasan;
184. Putusan MA Nomor Register: 562 K / Sip / 1979 Tanggal 19 Mei 1981,
KAIDAH HUKUM: Hibah dari suami kepada isteri mengenai barang asal tidak dapat
disahkan karena ahli waris suami tersebut menjadi kehilangan hak warisnya;
185. Putusan MA Nomor Register: 147 K / Sip / 1979 Tanggal 25 September 1980,
KAIDAH HUKUM: Jual beli tanah / rumah tersebut tidak sah karena ternyata dari
kesaksian kuasa penjual sendiri para tergugat asal bukan pembeli yang sebenarnya,
melainkan hanya dipinjam namanya saja, sedangkan pembeli yang sebenarnya adalah
penggugat asal yang pada waktu itu masih seorang warga negara asing, dengan
demikian perjanjian tersebut mengandung suatu sebab yang dilarang oleh UU.
(orngeroorloofde oorzaak yaitu ingin menyelundup ketentuan larangan tersebut dalam
ps 5 jo 21 UUPA) ;
186. Putusan MA Nomor Register: 926 K / Sip / 1980 Tanggal 16 Mei 1981,
KAIDAH HUKUM: Pertimbangan PT kurang dan salah dalam menerapkan psl 321 (a)
KUHD, karena: –Sekalipun dianggap terbukti bahwa tergugatasal adalah pengusaha
kapal Dwimasakti yang terbakar, yang kemudian terbakar pula kapal milik penggugat
asal namun oleh PT tidak dipertimbangkan apakah kebakaran tersebut, diakibatkan oleh
perbuatan melanggar hukum dari anak buahnya, selain itu dari pertimbangan –
pertimbangan tidak pula ternyata bagaimana status tergugat asal terhadap kapal
Dwisakti itu. – Tidak ada hasil dari pengusutan sebab – sebab kebakaran; – Barang –
barang apa saja yang telah rusak akibat kebakaran tersebut.;
187. Putusan MA Nomor Register: 321 K / Sip / 1978 Tanggal 31 Januari 1981,
KAIDAH HUKUM: PN tidak berwenang untuk membatalkan surat hak milik yang
dikeluarkan oleh instansi lain.;
188. Putusan MA Nomor Register: 1377 K / Sip / 1978 Tanggal 30 April 1981,
KAIDAH HUKUM: PN tidak terikat pada putusan Adat Desa dan Parange (Kepala
Distrik);
189. Putusan MA Nomor Register: 1281 K / Sip / 1979 Tanggal 15 April 1981,
KAIDAH HUKUM: Bantahan terhadap eksekusi yang diajukan setelah eksekusi itu
dilaksanakan tidak dapat diterima;
190. Putusan MA Nomor Register: 5096 K / Pdt / 1998 Tanggal 28 April 2000,
KAIDAH HUKUM: Pemberian / pembayaran yang dilakukan dengan Bilyet Giro
kepada seseorang dapat disamakan dengan pengakuan hutang, dengan demikian terbukti
si pemberi mempunyai hutang ;
191. Putusan MA Nomor Register: 620 K / Pdt / 1999 Tanggal 29 Desember 1999,
KAIDAH HUKUM: Bila yang digugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
dan obyek gugatan menyangkut perbuatan yang menjadi wewenang Pejabat tersebut,
maka yang berwenang untuk mengadili perkara tersebut adalah Pengadilan Tata Usaha
Negara bukan wewenang Pengadilan Negeri;
192. Putusan MA Nomor Register: 1076 K / Pdt / 1996 Tanggal 9 Maret 2000,
KAIDAH HUKUM: Walaupun sudah diperjanjikan dan disepakati oleh kedua belah
pihak bahwa peminjam wajib membayar bunga 2,5 % setiap bulan, namun bunga
tersebut perlu disesuaikan dengan bunga yang berlaku di bank pemerintah yaitu 18 %
setahun;
193. Putusan MA Nomor Register: 935 K / Pdt / 1998 Tanggal 21 Desember 1999,
KAIDAH HUKUM: Bahwa bukti tambahan tidak dapat mematahkan Sumpah Suppletoir
yang telah dilakukan, sebab sumpah tersebut tidak tunduk pada Pemeriksaan Banding
atau Kasasi;
194. Putusan MA Nomor Register: 2580 K / Pdt / 1998 Tanggal 26 Januari 2001,
KAIDAH HUKUM: Bahwa perlawanan yang diajukan dengan dalil SOMASI terhadap
putusan Pengadilan Negeri dan dalam Putusan Pengadilan Negeri tersebut para
pelawan tidak diikutsertakan sebagai pihak yang berperkara, perlawanan tersebut
dinyatakan tidak dapat diterima, sebab SOMASI tidak sama dengan EKSEKUSI ;
195. Putusan MA Nomor Register: 586 K / Pdt / 2000 Tanggal 23 Mei 2001,
KAIDAH HUKUM: Bilamana terdapat perbedaan luas dan batas – batas tanah
sengketa dalam posita dan petitum, maka petitum tidak mendukung posita karena itu
gugatan dinyatakan tidak dapat diterima sebab tidak jelas dan kabur;
196. Putusan MA Nomor Register: 3574 K / Pdt / 2000 Tanggal 5 September 2002,
KAIDAH HUKUM: – Tanggung jawab ahli waris terhadap hutang SIPEWARIS hanya
terbatas pada jumlah atau nilai harta peninggalan(Kompilasi Hukum Islam Pasal 175
ayat (2)). Terhadap harta bawaan dari isteri tidak dapat disita sebagai jaminan atas
hutang almarhum suaminya sebab bukan merupakan harta peninggalan almarhum
suaminya;
197. Putusan MA Nomor Register: 1992 K / Pdt / 2000 Tanggal 23 Oktober 2002,
KAIDAH HUKUM: – Bila eksepsi tidak dipertimbangkan, putusan dinyatakan tidak
sempurna (Onvoldoende Gemotiveerd); Surat kuasa yang tidak menyebutkan semua
nama tergugat secara lengkap tidak menyebabkan Surat Kuasa tidak sah;
198. Putusan MA Nomor Register: 792 K / Pdt / 2000 Tanggal 3 Januari 2003,
KAIDAH HUKUM: Perjanjian perdamaian yang disepakati oleh kedua belah pihak,
tanpa ada paksaan dan para pihak cakap untuk membuat perjanjian, meski salah satu
pihak dalam status penahanan, perjanjian tersebut adalah Sah ;
199. Putusan MA Nomor Register: 3277 K / Pdt / 2000 Tanggal 18 Juli 2003,
KAIDAH HUKUM: Dengan tidak dipenuhinya janji untuk mengawini, perbuatan
tersebut adalah suatu perbuatan melawan hukum karena melanggar norma kesusilaan
dan kepatutan dalam masyarakat ;
200. Putusan MA Nomor Register: 1354 K / Pdt / 2000 Tanggal 8 September 2003,
KAIDAH HUKUM: Suami isteri yang telah pisah tempat tinggal selama 4 tahun dan
tidak saling memperdulikan sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan
pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga dapat
dijadikan alasan untuk mengabulkan gugatan perceraian ;
201. Putusan MA Nomor Register: 753 K / Pdt / 2000 Tanggal 15 Agustus 2002,
KAIDAH HUKUM: Pemberian sawah oleh ayah dan ibu kepada anaknya perempuan
yang baru kawin sebagai bekal hidupnya yang disaksikan oleh pengetua adat pemberian
tersebut dibenarkan dalam hukum Adat Batak (Idahan Arian);
202. Putusan MA Nomor Register: 1974 K / Pdt / 2001 Tanggal 29 September
2003, KAIDAH HUKUM: Peralihan hak atas tanah dinyatakan cacat hukum karena
pemalsuan tanda tangan sehingga batal demi hukum jual beli tanah harus dibuktikan
melalui pemeriksaan dari laboratorium kriminologi atau ada putusan pidana yang
menyatakan tanda tangan dipalsukan ;
203. Putusan MA Nomor Register: 698 K / Pdt / 2001 Tanggal 27 Pebruari 2003,
KAIDAH HUKUM: Secara yuridis tertanggung mempunyai kewajiban untuk
memberitahukan keadaan yang sebenarnya dari kapal yang akan diasuransikan, jika
ternyata ada yang disembunyikan sewaktu penutupan polis asuransi maka perjanjian
asuransi batal demi hukum ;
204. Putusan MA Nomor Register: 2985 K / Pdt / 2001 Tanggal 29 Januari 2004,
KAIDAH HUKUM: Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima pada saat gugatan
diajukan subjek yang digugat sudah dibubarkan lebih dahulu ;
205. Putusan MA Nomor Register: 1588 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Juni 2004,
KAIDAH HUKUM: Sertifikat tanah yang terbit dulu dari akta jual beli, tidak
berdasarkan hukum dan dinyatakan batal. Penerbitan sertifikat tanah tanpa ada
pengajuan permohonan dari pemilik adalah tidak sah;
206. Putusan MA Nomor Register: 626 K / Pdt / 2002 Tanggal 29 November 2004,
KAIDAH HUKUM: Surat kuasa yang dilegalisir oleh Panitera serta pejabat publik di
pengadilan maka legalitas dari surat kuasa dapat dibenarkan dan surat kuasa
dinyatakan sah;
207. Putusan MA Nomor Register: 2773 K / Pdt / 2002 Tanggal 19 Mei 2004,
KAIDAH HUKUM: Pemohon perlawanan untuk membatalkan putusan Arbiter adalah
cacat formil bila diajukan melebihi tenggang waktu 30 hari;Putusan MA Nomor
Register: 252 K / Pdt / 2002 Tanggal 11 Juni 2004, KAIDAH HUKUM: – Pemenang
lelang dinyatakan tidak beritikad baik dan tidak mendapat perlindungan hukum jika
pemenang lelang ternyata adalah kreditur sendiri yang membeli dengan harga jual lebih
rendah dari agunan. Jual beli tanah jika diikuti dengan penyerahan tanah dan uang
penjualan dipakai untuk membayar hutang kepada pembeli selisihnya sangat besar,
jumlah tersebut direkayasa dan dinyatakan cacat hukum;
208. Putusan MA Nomor Register: 445 K / Pdt / 2002 Tanggal 24 Februari 2005,
KAIDAH HUKUM: Orang melanjutkan segala kewajiban dari orang yang meninggal
sesuai keterangan kepala desa dan Banjar Adat dan mengabenkan yang meninggal
tersebut, terbukti sebagai anak angkat dan berhak mewarisi harta peninggalan ;
209. Putusan MA Nomor Register: 1506 K / Pdt / 2002 Tanggal 23 September
2004, KAIDAH HUKUM: Purchase Order yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak
yang mengikatkan diri merupakan kesepakatan sehingga berlaku sebagai undang –
undang yang mengikat kedua belah pihak ;
210. Putusan MA Nomor Register: 880 K / Pdt / 2003 Tanggal 29 Januari 2003,
KAIDAH HUKUM: Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili sengketa
kepengurusan partai yang merupakan masalah internal partai;
211. Putusan MA Nomor Register: 2671 K / Pdt / 2001 Tanggal 4 Juli 2001,
KAIDAH HUKUM: Meski kedudukan Para Penggugat berbeda, tetapi samaa – sama
berkepentingan atas obyek sengketa, demi tercapainya peradilan yang cepat, murah dan
biaya ringan beralasan para penggugat secara bersama – sama dan sekaligus
mengajukan gugatan ;
212. Putusan MA Nomor Register: 1226 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Mei 2002,
KAIDAH HUKUM: Meski kedudukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama dengan
perkara yang telah diputus terdahulu dan berkekuatan hukum tetap, maka gugatan
dinyatakan NEBIS IN IDEM ;
213. Putusan MA Nomor Register: 126 K / Pdt / 2001 Tanggal 28 Agustus 2003,
KAIDAH HUKUM: Bila terjadi perceraian, anak yang masih di bawah umur
pemeliharaannya seyogyanya diserahkan pada orang terdekat dan akrab dengan si anak
yaitu ibu ;
214. Putusan MA Nomor Register: 3642 K / Pdt / 2001 Tanggal 11 September
2002, KAIDAH HUKUM: – Dalam azas kebebasan berkontrak, hakim berwenang untuk
mewakili dan menyatakan bahwa kedudukan para pihak berada dalam yang tidak
seimbang, sehingga sengketa pihak dianggap tidak bebas menyatakan kebebasannya.
Dalam perjanjian yang bersifat terbuka, nilai – nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat sesuai dengan Kepatutan Keadilan, perikemanusiaan dapat dipakai sebagai
upaya perubahan terhadap ketentuan – ketentuan yang disepakati dalam perjanjian;
215. Putusan MA Nomor Register: 294 K / Pdt / 2001 Tanggal 8 Agustus 2002,
KAIDAH HUKUM: Dalam hal bukti kepemilikan penggugat dapat dilimpahkan oleh
bukti tergugat, maka gugatan seharusnya dinyatakan tidak terbukti, bukan dinyatakan
tidak beralasan karena itu gugatan harus ditolak ;
216. Putusan MA Nomor Register: 19 K / SIP / 1983 Tanggal 3 September 1983
KAIDAH HUKUM: Karena gugatan ganti rugi tidak dirinci, lagi pula belum diperiksa
oleh judex factie, gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima;
217. Putusan MA Nomor Register: 20 PK / PERD / 1983 Tanggal 29 September
1984 KAIDAH HUKUM: Surat yang diajukan pemohon terbukti bukan merupakan bukti
baru yang bersifat menentukan (novum) seperti yang dimaksud dalam pasal 2 b Per –
MA 1 / 1982, karena itu permohonan PK ditolak;
218. Putusan MA Nomor Register: 568 K / SIP / 1983 Tanggal 28 Juli 1984
KAIDAH HUKUM: Ketentuan bahwa apabila dalam jangka waktu 6 bulan uang gadai
tidak dikembalikan, maka rumah itu menjadi milik mutlak Tergugat I, adalah
bertentangan dengan hukum dan harus dianggap tidak mengikat;
219. Putusan MA Nomor Register: 569 K / SIP / 1983 Tanggal 13 Juni 1984
KAIDAH HUKUM: Sebuah ketentuan, bahwa apabila dalam jangka waktu 6 bulan
uang gadai tidak dikembalikan, maka rumah yang digadaikan menjadi milik mutlak
Tergugat I, bertentangan dengan hukum dan harus dianggap tidak mengikat;
220. Putusan MA Nomor Register: 588 K / SIP / 1983 Tanggal 19 Juni 1984
KAIDAH HUKUM: Oleh karena Tergugat telah menyerahkan cek dan giro bilyet
kepada Penggugat, maka dapat disimpulkan adanya hubungan hukum antara Penggugat
dan Tergugat,, dan dengan diterimanya cek, giro bilyet dan kuitansi, maka Penggugat
mempunyai hak atas jumlah yang tertulis dalam cek, giro bilyet dan kuitansi tersebut;
221. Putusan MA Nomor Register: 597 K / SIP / 1983 Tanggal 8 Mei 1984
KAIDAH HUKUM: Tuntutan Penggugat mengenai bunga 3 % sebulan karena
keterlambatan pembayaran harus ditolak karena dalam hal jual beli tidak ada persoalan
bunga (Hukum Perdata. Gugatan terhadap Tergugat I ditolak karena ia bertindak untuk
dan atas nama PT sehingga hanya PT sajalah yang dapat dituntut pertanggungjawaban.
(Hukum Dagang). Menurut Hukum Acara Perdata, conservatoir beslag yang diadakan
bukan atas alasan – alasan yang disyaratkan dalam pasal 227 ayat I HIR tidak dapat
dibenarkan; atas utang – utang PT tidak dapat diadakan conservatoir beslag terhadap
harta pribadi direkturnya. Conservatoir beslag harus terlebih dahulu dilakukan terhadap
barang – barang bergerak, dan jikalau barang – barang demikian tidak cukup (ada), baru
terhadap barang – barang bergerak. Consevatoir beslag yang telah diadakan tidak dapat
dibenarkan karena nilai barang yang disita terlalu tinggi disbanding dengan nilai gugatan
yang dikabulkan;
222. Putusan MA Nomor Register: 607 K / SIP / 1983 Tanggal 19 Juli 1984
KAIDAH HUKUM: Perjanjian jual beli tanah antara Penggugat dan Tergugat pada
tanggal 12 Oktober 1981 adalah sah dan dengan demikian kedua pihak harus
menyelesaikan surat jual beli dan balik nama tanahnya pada instansi agraria setempat;
223. Putusan MA Nomor Register: 1400 K / Pdt / 2001 Tanggal 2 Januari 2003,
KAIDAH HUKUM: – Barang jaminan hanya dapat dijual melalui lelang, Bank tidak
berhak menjual sendiri, tanah yang dijaminkan pada Bank tanpa seijin
pemiliknya.Pengalihan hak atas tanah berdasarkan Surat Kuasa mutlak batal demi hukum.
Bantahan terhadap pelaksanaan putusan, maka yang berwenang untuk memeriksa dan
memutus bantahan adalah Pengadilan Negeri dalam wilayah hukumnya yang
menjalankan putusan; 
224. Putusan MA Nomor Register: 03 K / Pdt / 2002 Tanggal 2 Januari 2003,
KAIDAH HUKUM: Putusan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang
menggunakan irah – irah :”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
adalah adalah cacat hukum dan dinyatakan batal demi hukum karena telah melampaui
kewenangannya berdasarkan pasal 10 Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1970 dan
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999;
225. Putusan MA Nomor Register: 634 PK / Pdt / 2007 Tanggal 22 Mei 2008,
KAIDAH HUKUM: Peradilan Umum (Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi) tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili sengketa perburuhan antara Penggugat dan
para Tergugat, sengketa perburuhan merupakan wewenang Panitia Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan
Perburuhan Pusat (P4P); P4D, P4P serta Pengadilan Tinggi TUN telah memutuskan
sengketa tersebut; dengan demikian gugatan Penggugat ini bertujuan untuk
mengaburkan kepastian hukum sehingga harus ditolak;
226. Putusan MA Nomor Register: 1498 K / Pdt / 2006 Tanggal 23 Januari 2008,
KAIDAH HUKUM: 1. Dalam keadaan tertentu, fotokopi dari fotokopi dapat diterima
sebagai bukti. Dalam perkara ini, Majelis Hakim tingkat pertama menggunakan alat
bukti fotokopi itu untuk menunjang pengakuan Termohon Kasasi / Tergugat III, bahwa
tanah sengketa semula milik orang tua Pemohon Kasasi / Penggugat yang setelah
beralih ke tangan Termohon Kasasi / Tergugat II kemudian dibeli oleh Termohon Kasasi
/ Tergugat III. Tanpa melihat konteksnya, Pengadilan Tinggi membatalkan putusan
Pengadilan Negeri atas dasar bahwa putusan Majelis Hakim tingkat pertama didasarkan
pada bukti yang tidak sah. Menurut Majelis Hakim kasasi, Pengadilan Tinggi telah salah
menerapkan hukum atas dasar pertimbangan yang tidak cukup (onvoldoende gemotivee.
Untuk membuktikan apakah jual beli tanah sengketa terjadi dengan cara yang benar,
berdasarkan asas Bilijkheid beginsel, maka yang harus membuktikannya adalah pembeli
(i.c. Termohon Kasasi / Tergugat III), karena apabila ia benar telah membeli tanah
tersebut, maka ia akan lebih mudah untuk membuktikannya. Menurut Majelis kasasi,
bukti – bukti yang diajukan Termohon Kasasi / Tergugat III sebagai dasar telah
beralihnya hak atas tanah sengketa kepada Termohon Kasasi / Tergugat III mengandung
cacat yuridis.Dengan pertimbangan itu, Mahkamah Agung menyatakan menurut hukum
Penggugat adalah pemilik sah atas tanah sengketa tersebut, sedangkan Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum;
227. Putusan MA Nomor Register: 234 K / Pdt / 1992 Tanggal 20 Desember 1993,
KAIDAH HUKUM: – Bahwa buku letter C desa bukan merupakan bukti hak milik,
tetapi hanya merupakan kewajiban sesorang untuk membayar pajak terhadap tanah
yang dikuasasinya. Bahwa Pemohon Kasasi pada waktu itu masih kecil, sehingga wajar
kalau pembayaran pajak atas tanah sengketa tersebut dilakukan oleh Bakri H. Burhan dan
itu bukan berarti tanah tersebut miliknya. Bahwa Pemohon Kasasi dapat membuktikan
kepemilikan tanah tersebut berdasarkan bukti P1 yaitu penjualan tanah dari H. Moekri
kepada Soeha diperkuat oleh saksi – saksi.Bahwa jual beli antara H. Burhan dengan
Termohon Kasasi (Tergugat I) terhadap tanah sengketa tersebut adalah tidak sah;
228. Putusan MA Nomor Register: 829 K / Pdt / 1991 Tanggal 10 Desember 1993,
KAIDAH HUKUM: – Judex factie telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan
bahwa dalam gugatannya para penggugat asal menggugat harta peninggalan orang tua
para penggugat yang diserahkan penguasaannya kepada tergugat asal dan harta
tersebut merupakan harta peninggalan almarhum yang belum dibagi waris. Bahwa
karena gugatan itu mengenai harta peninggalan yang belum dibagi waris, maka seluruh
ahli waris dari almarhum Iman Ashari harus diikutsertakan dalam gugatan baik sebagai
Penggugat ataupun ikut Tergugat, sehingga sesuai dengan eksepsi Tergugat yang
menyatakan para pihak dalam gugatan Penggugat asal tersebut tidak lengkap, maka
gugatan para Penggugat asal harus dinyatakan tidak dapat diterima;
229. Putusan MA Nomor Register: 2064 K / Pdt / 1991 Tanggal 28 Pebruari 1994,
KAIDAH HUKUM: Pengadilan Tinggi salah menerapkan hukum khususnya dalam
hukum pembuktian bahwa legenbewij yang merupakan aanwizingen tidak mematahkan
bukti sempurna sertifikat hak milik atas tanah yang sudah menurut prosedur;
230. Putusan MA Nomor Register: 3114 K / Pdt / 1991 Tanggal 28 Nopember
1992, KAIDAH HUKUM: Kesimpulan Pengadilan Tinggi yang menyatakan gugatan
baru diajukan setelah 33 tahun dan dijadikan dasar alasan bahwa penggugat tidak
berhak atas tanah terperkara, pendapat dan kesimpulan tersebut tidak tepat. Pertama:
menggugat sesuatu menurut hukum adalah hak, dan hak itu bisa dipergunakan kapan
dikehendaki. Kedua: apa yang mereka gugat adalah hak warisan, dan mengenai hak
menggugat harta warisan menurut huku adat, tidak mengenal batas jangka waktu serta
tidak mengenal daluarsa;
231. Putusan MA Nomor Register: 1029 K / Pdt / 1992 Tanggal 29 Juli 1993,
KAIDAH HUKUM: Pengadilan Tinggi telah salah menerapkan hukum bahwa oleh
karena telah terbukti harta sengketa adalah barang asal dari almarhum Daniel Melianus
Lokollo (ayah dari para suami Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II) yang belum
dibagi waris, maka sesuai hukum adat dan Undang – Undan Perkawinan, harta asal
jatuh kepada garis keturunan Lokollo, sedang Penggugat sebagai janda almarhum
Wilhelm Abraham Lokollo, yang tidak mempunyai anak, tidak berhak atas harta asal
almarhum suaminya, tetapi berhak atas harta bersama dengan almarhum suaminya,
sehingga petitum kedua dari gugatan dapat dikabulkan selebihnya harus ditolak dan
Mahkamah Agung mengadili sendiri;
232. Putusan MA Nomor Register: 10 K / Pdt / 1962 Tanggal 17 Maret 1992,
KAIDAH HUKUM: Permohonan pemeriksaan kasasi untuk kepentingan hukum yang
diajukan oleh Jaksa Agung untuk pembataan penetapan Pengadilan Negeri, tidak dapat
mengurangi hak – hak yang telah diperoleh pihak yang bersangkutan. Istilah “tidak
dapat mengurangi hak – hak tersebut”, hanya pada tempatnya bila penetapan
Pengadilan Negeri diambil dalam lapangan attribusinya, kata absoluut atau relatief,
telah dilanggar.Dalam hal ini, oleh karena Pengadilan Negeri tidak mengambil
penetapannya dalam lingkungan attribusi untuk pengadilan, melainkan telah melewati
batas – batas kekuasaan peradilan (rechtsbedelingsssfeer) untuk seluruh peradilan dan
dengan demikian pemohon tidak dapat mengemukakan hak – hak yang diperoleh oleh
penetapan yang bersangkutan; 
233. Putusan MA Nomor Register: 10 K / PDT / 1984 Tanggal 31 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Pelawan adalah isteri Tergugat dalam Putusan Pengadilan Negeri /
Pengadilan Tinggi / Mahkamah Agung yang dilawan, perlawanannya dinyatakan tidak
dapat diterima;
234. Putusan MA Nomor Register: 34 PK / PDT / 1984 Tanggal 23 Oktober 1984,
KAIDAH HUKUM: Alasan peninjauan kembali (PK) dapat dibenarkan, Pemohon telah
mengajukan surat bukti baru yang bersifat novum. Permohonan PK diterima dan
putusan Mahkamah Agung yang dimohonkan PK dibatalkan. Putusan – putusan yang
dikeluarkan oleh gubernur dan oleh dirjen Agraria, karena mengandung unsur yang
melawan hukum, dinyatakan tidak berkekuatan hukum;
235. Putusan MA Nomor Register: 51 K / PDT / 1984 Tanggal 29 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Tergugat dihukum untuk membayar ganti rugi berupa bunga
sebesar 2 % setiap bulan;
236. Putusan MA Nomor Register: 250 K / PDT / 1984 Tanggal 27 Februari 1986,
KAIDAH HUKUM: Putusan / akta perdamaian yang dengan tidak jelas menyebutkan
apa yang menjadi kewajiban para pihak (i.c. disebutkan utang US $ 500.000,- akan
dibayar lebih lanjut, cara penyelesaiannya sampai memperoleh suatu cara penyelesaian
yang layak dan memuaskan kedua pihak) tidak dapat dieksekusi dan sita eksekusi yang
telah dilakukan berdasarkan akta perdamaian itu harus diangkat;
237. Putusan MA Nomor Register: 277 K / PDT / 1984 Tanggal 15 Juni 1985,
KAIDAH HUKUM: Dalam hal ini pasal 1579 BW berlaku terhadap perjanjian sewa
tersebut, yakni yang menyewakan tidak dapat menghentikan sewa dengan menyatakan
hendak memakai sendiri barang yang disewakan;
238. Putusan MA Nomor Register: 363 K / PDT / 1984 Tanggal 22 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Kepada pengangkut tidak dapat dibebankan penggantian kerugian
atas kerusakan pada barang muatannya yang disebabkan oleh malapetaka di laut yang
tidak dapat dihindarinya;
239. Putusan MA Nomor Register: 365 K / PDT / 1984 Tanggal 30 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Dengan adanya pernyataan dari kontraktor, bahwa segala akibat
dan risiko pembangunan proyek pertokoan dan perkantoran menjadi tanggung jawab
kontraktor, kontraktor tersebut harus ikut digugat;
240. Putusan MA Nomor Register: 370 K / PDT / 1984 Tanggal 31 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Pengadilan Tinggi salah menerapkan hukum tentang pembuktian,
karena keterangan saksi tidak saling menguatkan dan tidak bersesuaian;
241. Putusan MA Nomor Register: 371 K / PDT / 1984 Tanggal 31 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Sita jaminan dapat diminta sepanjang persidangan;
242. Putusan MA Nomor Register: 394 K / Pdt / 1984 Tanggal 05 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Barang – barang yang sudah dijadikan jaminan utang kepada Bank
Rakyat Indonesia Cabang Gresik tidak dapat dikenakan consevatoir beslag;
243. Putusan MA Nomor Register: 400 K / Pdt / 1984 Tanggal 19 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Karena hubungan hukum yang sesungguhnya adalah hubungan
utang – piutang antara Penggugat dan anak – anak Tergugat, maka anak Tergugat
tersebut harus turut digugat;
244. Putusan MA Nomor Register: 429 K / Pdt / 1984 Tanggal 29 Juni 1985,
KAIDAH HUKUM: Seorang janda yang melakukan mekidang rga (perbuatan
menyerahkan diri) hanya berhak membawa harta guna kaya atau harta pencahariannya
sendiri;
245. Putusan MA Nomor Register: 443 K / Pdt / 1984 Tanggal 26 September 1985,
KAIDAH HUKUM: Karena rumah yang digugat merupakan harta bersama (gana –
gini), isteri harus juga digugat;
246. Putusan MA Nomor Register: 515 K / Pdt / 1984 Tanggal 25 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Putusan Pengadilan Tinggi, yang menguatkan putusan Pengadilan
Negeri, harus diperbaiki tentang sita jaminan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri
atas uang hasil lelang, sebagaimana telah tepat dipertimbangkan oleh Pengadilan
Tinggi Jakarta. Karena tidak ada dasarnya, maka sita jaminan harus diangkat. Tetapi
Pengadilan Tinggi menyebutkan hal itu dalam amar putusannya, maka putusan tersebut
harus diperbaiki dengan memerintahkan agar sita jaminan yang dilakukan oleh
Pengadilan Negeri diangkat;
247. Putusan MA Nomor Register: 546 K / Pdt / 1984 Tanggal 31 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara ini Penggugat
seharusnya menggugat semua ahli waris almarhum, bukan hanya isterinya;
248. Putusan MA Nomor Register: 601 K / Pdt / 1984 Tanggal 31 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Ganti rugi yang layak dan patut dalam perkara ini adalah 2 %
sebulan;
249. Putusan MA Nomor Register: 1265 K / Pdt / 1984 Tanggal 15 Mei 1987,
KAIDAH HUKUM: Hal – hal yang disebarluaskan oleh para Termohon – kasasi di
dalam majalah Selecta adalah perbuatan melawan hukum karena cara pengungkapan
dalam tulisan mereka melampaui batas – batas yang diperlukan untuk mencapai maksud
dan tujuan demi kepentingan umum dan telah menyinggung perasaan dan kehormatan
serta kehidupan pribadi Pemohon – kasasi. Dengan tulisan tersebut, Termohon – kasasi
telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum mencemarkan nama baik Pemohon
– kasasi, sehingga gugatan ganti rugi dapat dikabulkan sebesar yang dianggap patut
serta adil oleh Mahkamah Agung, dan Termohon – kasasi diwajibkan untuk memulihkan
nama baik Pemohon – kasasi dengan memuat iklan permohonan maaf di surat kabar;
250. Putusan MA Nomor Register: 1695 K / Pdt / 1984 Tanggal 23 Mei 1986,
KAIDAH HUKUM: Perjanjian antara warga negara Indonesia dengan orang asing
tidak dapat begitu saja diperlakukan bagi hubungan hukum yang objeknyaberada di
wilayah Indonesia:
251. Putusan MA Nomor Register: 2916 K / Pdt / 1984 Tanggal 30 Juli 1986,
KAIDAH HUKUM: Berdasarkan surat bukti, Penggugat – asal bersama anaknya diberi
hak untuk menempati rumah sengketa selama Penggugat – asal masih berstatus janda
dan hak tersebut tetap melekat pada Penggugat – asal, meskipun rumah sengketa masih
berstatus beli angsur;
252. Putusan MA Nomor Register: 394 K / Pdt / 1984 Tanggal 05 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Barang – barang yang sudah dijadikan jaminan utang kepada Bank
Rakyat Indonesia Cabang Gresik tidak dapat dikenakan consevatoir beslag;
253. Putusan MA Nomor Register: 400 K / Pdt / 1984 Tanggal 19 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Karena hubungan hukum yang sesungguhnya adalah hubungan
utang – piutang antara Penggugat dan anak – anak Tergugat, maka anak Tergugat
tersebut harus turut digugat;
254. Putusan MA Nomor Register: 429 K / Pdt / 1984 Tanggal 29 Juni 1985,
KAIDAH HUKUM: Seorang janda yang melakukan mekidang rga (perbuatan
menyerahkan diri) hanya berhak membawa harta guna kaya atau harta pencahariannya
sendiri;
255. Putusan MA Nomor Register: 443 K / Pdt / 1984 Tanggal 26 September 1985,
KAIDAH HUKUM: Karena rumah yang digugat merupakan harta bersama (gono –
gini), isteri harus juga digugat;
256. Putusan MA Nomor Register: 515 K / Pdt / 1984 Tanggal 25 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Putusan Pengadilan Tinggi, yang menguatkan putusan Pengadilan
Negeri, harus diperbaiki tentang sita jaminan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri
atas uang hasil lelang, sebagaimana telah tepat dipertimbangkan oleh Pengadilan
Tinggi Jakarta. Karena tidak ada dasarnya, maka sita jaminan harus diangkat. Tetapi
Pengadilan Tinggi menyebutkan hal itu dalam amar putusannya, maka putusan tersebut
harus diperbaiki dengan memerintahkan agar sita jaminan yang dilakukan oleh
Pengadilan Negeri diangkat;
257. Putusan MA Nomor Register: 546 K / Pdt / 1984 Tanggal 31 Agustus 1985,
KAIDAH HUKUM: Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara ini Penggugat
seharusnya menggugat semua ahli waris almarhum, bukan hanya isterinya;
258. Putusan MA Nomor Register: 601 K / Pdt / 1984 Tanggal 31 Juli 1985,
KAIDAH HUKUM: Ganti rugi yang layak dan patut dalam perkara ini adalah 2 %
sebulan;
259. Putusan MA Nomor Register: 1265 K / Pdt / 1984 Tanggal 15 Mei 1987,
KAIDAH HUKUM: Hal – hal yang disebarluaskan oleh para Termohon – kasasi di
dalam majalah Selecta adalah perbuatan melawan hukum karena cara pengungkapan
dalam tulisan mereka melampaui batas – batas yang diperlukan untuk mencapai maksud
dan tujuan demi kepentingan umum dan telah menyinggung perasaan dan kehormatan
serta kehidupan pribadi Pemohon – kasasi. Dengan tulisan tersebut, Termohon – kasasi
telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum mencemarkan nama baik Pemohon
– kasasi, sehingga gugatan ganti rugi dapat dikabulkan sebesar yang dianggap patut
serta adil oleh Mahkamah Agung, dan Termohon – kasasi diwajibkan untuk memulihkan
nama baik Pemohon – kasasi dengan memuat iklan permohonan maaf di surat kabar;
260. Putusan MA Nomor Register: 1695 K / Pdt / 1984 Tanggal 23 Mei 1986,
KAIDAH HUKUM: Perjanjian antara warga negara Indonesia dengan orang asing
tidak dapat begitu saja diperlakukan bagi hubungan hukum yang objeknyaberada di
wilayah Indonesia:
261. Putusan MA Nomor Register: 2916 K / Pdt / 1984 Tanggal 30 Juli 1986,
KAIDAH HUKUM: Berdasarkan surat bukti, Penggugat – asal bersama anaknya diberi
hak untuk menempati rumah sengketa selama Penggugat – asal masih berstatus janda
dan hak tersebut tetap melekat pada Penggugat – asal, meskipun rumah sengketa masih
berstatus beli angsur;

Anda mungkin juga menyukai