KONEKTIVITAS ANTARRUANG
DAN ANTARWAKTU
(MATERI CP-5)
Rumpun Bisnis dan Manajemen, Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan
Pariwisata, serta Seni dan Ekonomi lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global.
Kreatif Selain itu, aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi,
CP 5 : dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi tersebut mengasah
Keruangan dan konektivitas antar kemampuan berpikir kritis peserta didik memahami efek sebab dan akibat,
ruang dan waktu serta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.
A. RUANG
Setiap orang hidup dan mendiami suatu wilayah di permukaan bumi. Wilayah yang ditinggali masing – masing
orang tersebut memiliki ciri khas ataupun karakteristik sendiri yang berbeda dengan wilayah lainnya. Masing – masing
tempat memiliki kondisi yang berbeda – beda serta potensi masing – masing. Tidak ada satu wilayah pun yang mampu
menyediakan seluruh kebutuhannya sendiri untuk manusia yang mendiaminya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
interaksi antarwilayah dengan saling tukar komoditas maupun interaksi sosial, budaya, politik dan yang lainnya.
1. Definisi Ruang
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan konektivitas? Konektivitas adalah hubungan atau saling berhubungan.
Konektivitas antarruang berarti ada beberapa ruang yang saling berhubungan, dan antarwaktu berarti ada beberapa
waktu yang saling berhubungan.
Sebelum mempelajari tentang konektivitasnya, kalian harus tahu apa definisi ruang. Ruang adalah wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat
manusia dan makhluk hidup lain, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Masing – masing ruang baik ruang darat ruang laut dan ruang udara itu terdapat makhluk hidupnya. Ruang darat
di bumi misalnya rumah, sawah, hutan dan ruang – ruang di darat lain yang ada di bumi, di dalamnya kita bisa
menemukan berbagai macam kehidupan termasuk manusi, hewan dan tumbuhan. Termasuk ruang laut yaitu ruang
yang berada di perairan lautan, di dalamnya kita menemukan kehidupan seperti ikan, tumbuhan dan makhkluk lainnya.
Sedangkan di ruang udara, kita juga menjumpai makhluk hidup yang menghuni bagian udara.
c. Ruang Relasional
B. FENOMENA WAKTU
Fenomena waktu dapat dilihat dari hal – hal berikut ini :
1. Peristiwa siang dan malam
2. Perbedaan waktu di muka bumi
3. Fase bulan yang bergerak melalui siklus 29 hari
4. Pergantian musim (musim penghujan ke kemarau, pergantian musim dingin ke musim semi, semi ke panas,
panas ke gugur, dan gugur ke musim dingn)
5.
6.
C. FENOMENA WAKTU
SUMBER :
https://www.youtube.com/watch?v=7YCrvD-jKqU
https://www.youtube.com/watch?v=czJCZDyd6Xc
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/16/143000469/contoh-penerapan-konsep-interaksi-antarruang?
page=all
Ruang berbeda yang ditinggali oleh manusia, memiliki karakteristik yang berbeda pula. Manusia adalah makhluk sosial
yang memiliki kebutuhan untuk dapat bertahan hidup.
Meilanny Budiarti S dalam jurnal Mengurai Konsep Dasar manusia Sebagai Individu Melalui Relasi Sosial Yang
Dibangunnya (2017) menyatakan manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup seorang diri untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya namun harus membangun relasi atau interaksi sosial.
Adapun interaksi sosial menurut J.L Gillin dan J.P Gillin dalam buku Cultural Sociology (1954) adalah hubungan antara
orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok. Keperluan manusia
untuk berinterasi satu sama lain inilah yang memunculkan interaksi antarruang.
Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antarruang di mana manusia bergerak atau berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Misalnya pergi sekolah di daerah lain, melakukan perjalanan bisnis, kegiatan relawan di daerah yang
membutuhkan bantuan, dan juga datang ke tempat wisata.
Contoh lain mobilitas penduduk adalah migrasi internasional dan migrasi nasional.
Berikut penjelasannya:
Migrasi internasional
Migrasi internasional terdiri dari:
Imigrasi atau masuknya penduduk ke negara baru untuk tinggal menetap (pindah negara)
Emigrasi atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain (meninggalkan negara)
Remigrasi atau kembalinya penduduk ke negara asalnya
Migrasi nasional
Migrasi nasional terbagi menjadi:
Urbanisasi atau pindahnya penduduk dari desa ke kota Transmigrasi atau pindahnya penduduk dari pulau yang lebih
padat penduduk ke pulau yang lebih jarang penduduk
Ruralisasi atau perpindahan penduduk dari kota ke desa
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, selain jenis migrasi internasional
dan nasional terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah pemindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain karena adanya bencana alam, perang, pergolakan politik, maupun masalah keamanan lainnya. Baca juga:
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang: Permintaan dan Penawaran
Komunikasi
Bentuk penerapan konsep interaksi antarruang lainnya adalah komunikasi atau pertukaran informasi. Contoh
komunikasi antarruang adalah:
Membaca buku, artikel, jurnal penelitian, komik, koran, dan majalah
Menonton televisi, iklan, berita, dan film
Menggunakan jaringan internet
Melakukan telepon, pesan digital, fax, dan e-mail
Menggunakan social media seperti Instagram, Youtube, Facebook, dan juga Whatsapp
Transportasi
Transportasi juga adalah penerapan konsep interaksi antarruang. Di mana alat transportasi dapat membawa barang
maupun manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya (antarruang).
Bencana
Penerapan konsep interaksi antarruang yang berdampak negatif adalah bencana. Misalnya terjadinya banjir kiriman.
Banjir kiriman adalah banjir yang terjadi di suatu tempat karena luapan air dari tempat lain.
Hayoo, siapa nih yang suka kesel kalo terjebak macet di jalan? Menggerutu dalam hati boleh lah ya, asalkan jangan
sampai memaki atau melakukan tindakan yang kurang baik. Klakson tiap menit, misalnya. HAHAHA...
Kamu tau nggak sih kalau kemacetan itu termasuk hal yang wajar terjadi di wilayah perkotaan. Kenapa begitu?
Soalnya, wilayah perkotaan merupakan pusat aktivitas, sehingga konsentrasi kegiatan penduduk tertuju pada wilayah
ini. Nah, masalah ini merupakan salah satu contoh dampak dari interaksi antarruang, lho!
Hmm, apa sih yang dimaksud dengan interaksi antarruang itu?
Namanya interaksi antarruang, pasti ada hubungannya dengan ruang atau wilayah, nih. Yups! Interaksi antarruang itu
hubungan timbal balik antara satu wilayah dengan wilayah lain yang bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya,
pergerakan orang, distribusi barang, hingga perpindahan informasi. Adanya pergerakan inilah yang menyebabkan
terjadinya perubahan, baik di wilayah asal maupun wilayah tujuan.
Ya, contohnya seperti informasi di atas. Pendatang dari daerah mengadu nasib di Jakarta. Tentunya, ini yang
membuat perubahan, baik bagi Jakarta ataupun daerah yang ditinggalkan. Akibatnya, penduduk di Jakarta semakin
padat dan kamu pasti sudah tahu kan akibatnya seperti apa jika Jakarta semakin padat?
Sekarang, kita cari tahu yuk, kira-kira apa aja sih dampak dari interaksi antarruang itu?
1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
Seperti pada umumnya di kota-kota besar, interaksi antarruang ini bakalan menyebabkan pemusatan aktivitas. Hal ini
terjadi karena banyaknya pergerakan orang, barang, dan jasa di wilayah kota tersebut. Tapi, di sisi lain, hal ini juga
yang menyebabkan wilayah perkotaan bisa berkembang menjadi pusat pertumbuhan.