Anda di halaman 1dari 32

RESUME

12 MATERI

MK : KONSEP DASAR IPS SD


DOSEN : Richardhard D. H. Pangkey , S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

DEISYE MARGARIT HARIKEDUA

22105026

Semester I, Kelas G

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022
1. Konsep Dasar Sejarah
Konsep Dasar dalam Memahami Sejarah
Agar dapat memahami pengertian sejarah dengan lebih mendalam, perlu untuk
mengetahui apa saja konsep dasar dari pembentukan sejarah ini. Pada dasarnya, sejarah
sendiri memiliki sifat yang cukup khas dibandingkan dengan dasar ilmu yang lain. Sifat khas
yang dimiliki tersebut diantaranya:
Memiliki urutan waktu atau kronologis sebagai dasar kejadian di masa lalu.
Memiliki tiga dimensi waktu yang digunakan yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang.
Setiap peristiwa yang terjadi memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat
diantaranya.
Kebenaran dari peristiwa sejarah yang ditemukan sifatnya masih hipotesis dan dapat
gugur jika ditemukan data atau bukti terbaru yang lebih kuat.
Dalam pengertian sejarah, ilmu satu ini merupakan bentuk pengkajian yang dilakukan dengan
lebih sistematis atas perubahan proses yang ada. Terdapat berbagai aspek kehidupan yang
mempengaruhi perubahan tersebut dan menjadikannya sebagai peristiwa yang baru.
Meskipun masa lalu sudah terlewati, namun hal ini bukan berarti sifatnya sudah final.
Melainkan, masa lampau memiliki sifat yang berkesinambungan dan masih berlanjutkan
dengan masa selanjutnya.
Maka dari itu, masa lalu tersebut tidak dapat dilupakan atau hanya dilewati begitu saja
karena dapat menjadi gambaran baru bagi masa yang akan datang. Perlu untuk dipahami
bahwa sejarah sendiri sifatnya berkesinambungan sehingga setiap peristiwa akan selalu
mempengaruhi peristiwa yang selanjutnya terjadi. Jika dipahami dengan benar, maka apa
yang terjadi pada masa lalu dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk mengambil sikap saat
masa yang akan datang. Di sisi lain, hal yang sudah terlewati ini dapat dijadikan sebagai
sebuah pelajaran yang berharga agar tidak terulang kesalahan yang sama saat menjalani masa
yang akan datang.
Terdapat konsep dasar yang perlu untuk dipertimbankan dalam melihat sejarah itu sendiri.
Konsep tersebut seperti waktu, ruang, objek, dan juga perubahan yang mempengaruhinya.
Berbagai konsep ini juga akan memberikan makna tersendiri atas setiap kejadian yang ada di
dalam sejarah. Perubahan yang terjadi menjadi kehidupan atas manusia itu sendiri.
Ringkasan : Sejarah sendiri memiliki sifat yang cukup khas dibandingkan dengan dasar
ilmu yang lain. Sifat khas yang dimiliki tersebut diantaranya:Memiliki urutan waktu atau
kronologis sebagai dasar kejadian.
2. Konsep Dasar Geografi
Konsep Geografi
Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai tempat tinggal
makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk menginventarisasi fenomena yang
tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep dasar geografi ada 10 jenis, yaitu konsep lokasi,
jarak, morfologi, keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan
interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan. Simak penjelasannya di bawah
ini.
Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak adalah konsep utama sejak awal
pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara
pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut
adalah lokasi yang pasti di permukaan bumi yang dapat ditentukan dengan sistem koordinat
garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka
koordinatnya. Sedangkan lokasi relatif bersifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut
sebagai letak geografis dikaitkan dengan titik strategis suatu tempat. Nilai tinggi rendahnya
objek dipengaruhi oleh objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang menjadi
titik perhatiannya. Contoh lokasi relatif pada daerah yang dingin orang-orang cenderung
berpakaian tebal atau hangat.
Konsep Jarak
Konsep jarak berkaitan panjang satu objek dengan objek lain. Konsep jarak ini juga terbagi
menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut artinya jarak dalam satuan
tertentu atau jarak sebenarnya. Pada jarak relatif digambarkan dalam 3 peta, yaitu peta
isokronik mengaitkan jarak dengan waktu; peta isofodik mengaitkan jarak dengan biaya yang
dikeluarkan; dan peta isotacik mengaitkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama.
Konsep jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung
memperhitungkan jarak. Contoh jarak relatif, yaitu harga tanah naik jika dekat dengan pusat
kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
Konsep Morfologi
Konsep morfologi menjelaskan tentang daratan muka bumi adalah hasil penurunan atau
pengangkatan wilayah melalui proses geologi, seperti erosi dan sedimentasi. Konsep
morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan,
penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Bentuk dataran dengan kemiringan
tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha
pertanian maupun usaha-usaha yang lain. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Contohnya bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain.
Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain.
Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik,
biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan. Contohnya keterjangkauan Jakarta-Semarang
bisa menggunakan pesawat, Jakarta-Bandung dengan kereta api.
Konsep Pola
Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi, seperti fenomena
alam, yaitu aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena
sosial budaya, seperti pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian. Konsep pola
dapat dilihat dari pola aliran sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola
pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya.
Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas manusia dalam beradaptasi
dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas pertanian, perdagangan, dan lain-lain.
Beberapa kenyataan geografi yang dapat dikaji dengan konsep aglomerasi terutama
menyangkut aspek manusia. Contohnya, orang-orang kaya memilih tinggal di kawasan elit
sedangkan orang miskin tinggal di daerah kumuh.
Konsep Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan lingkungan yang
memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu. Konsep ini dapat dilihat dari
ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam
geografi.
Konsep Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi merupakan hubungan timbal balik antar dua daerah atau lebih yang dapat
menghasilkan kenyataan baru, penampilan, dan masalah. Konsep interaksi dan
interdependensi menyatakan ketergantungan setiap wilayah dalam memenuhi kebutuhannya
sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain sehingga memunculkan hubungan
interaksi (timbal balik) dalam bentuk arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain
sebagainya. Contohnya, interaksi kota dan desa terjadi karena adanya perbedaan potensi
alam. Desa memproduksi bahan baku sedangkan kota menghasilkan produk industri.
Konsep Diferensiasi Area
Konsep ini melihat dari kondisi fisik, sumber daya, dan manusia yang berbeda di daerah atau
wilayah. Berbagai gejala dan problem geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai
karakteristik yang berbeda. Contoh dari konsep ini dapat dilihat dari permasalahan perkotaan
yang sejenis pada kota yang berbeda memerlukan alternatif pemecahan masalah yang
berbeda sesuai dengan karakteristik keruangannya.
Konsep Keterkaitan Ruangan
Geografi merupakan ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara fenomena fisik dan manusia
yang mencirikan suatu wilayah dengan corak keterpaduan atau sintesis tampak jelas pada
kajian wilayah. Luasnya cakupan objek kajian geografi membawa akibat pada pokok dan
subpokok bahasan yang disajikan dalam pelajaran geografi di bangku sekolah.
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain atau adanya
saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Contoh: apabila dikaji melalui peta maka terdapat konservasi spasial atau keterkaitan wilayah
antara wilayah A, B, C dan D. Kekeringan dan kebanjiran di Jakarta juga tidak lepas
kaitannya dengan terjadinya pengalihan fungsi lahan di daerah hulu sekitar kawasan Puncak-
Cianjur.
3. Konsep dasar ilmu ekonomi dan koperasi
Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai “bagaimana cara manusia memenuhi
kebutuhan materi”. Di sekitar manusia itu terdapat sumber daya yang mampu memenuhi
kebutuhan manusia, namun penyediaannya terbatas, bahkan ada yang sifatnya langka.
Sementara itu, kebutuhan materi manusia cenderung tidak terbatas. Semua penduduk baik
yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja, anak-anak sampai bayi yang baru lahir,
menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan materi, paling tidak pangan, sandang,
dan papan (perumahan). Padahal sumber daya yang menjaminnya mulai dari lahan (areal
tanah ), pertanian, hutan, air, dan sebangsanya ada dalam keterbatasan. Oleh karena itu,
upaya ilmu ekonomi, pakar ekonomi, dan kita semua bagaimana mencari keseimbangan
antara kebutuhan manusia yamg cenderung meningkat kuantitas serta kualitasnya dengan
kemampuan sumber daya menyediakannya.
Untuk mengatur kesejahteraan rakyat, telah diatur dalam UUD NRI th 1945, pada pasal 33
yang terdiri atas tiga ayat yaitu:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama bedasarkan asas kekeluargaan;
2 Cabang.– cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara;
3 Bumi, air, dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam pasal 33 ini juga tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi, dikerjakan oleh
semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangunan
perusahaan sesuai dengan itu ialah koperasi. Koperasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari
para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan bersama, dan tidak
mangutamakan keuntungan ekonomi keluarga semata-mata, melainkan juga memperhatikan
keuntungan sosial. Oleh sebab itu dalam usaha ini membutuhkan penanganan dan
pengelolaan yang profesional.
Konsep-konsep dasar dalam mempelajari ekonomi dan koperasi adalah sebagai berikut:
1. Kalangan sumber daya
2. Keterbatasan sumber daya
3. Kebutuhan yang tidak terbatas
4. Konsumsi-produksi distribusi
5. Penawaran-permintaan
6. Kekeluargaan
7. Keuntungan ekonomi
8. Keuntungan social
9. Alternatif pemanfaatan sunber daya
10. Sumber daya alternative
11. Sumber daya yang terbarukan
12. Sumber daya yang tidak terbarukan
13. Modal
14. Tenaga Kerja
15. Pemuasan kebutuhan
16. Surplus-minus-keseimbangan
17. Efektif-efisien-produktif
Pada proses pemenuhan kebutuhan akan sumber daya tersebut terjadi kegiatan ekonomi yang
dikenal dengan perdagangan. Dalam perdagangan dibutuhkan produksi,yaitu yang
memproduksi barang. Konsumen melakukan penawaran hasil produksi tadi, untuk sampai ke
konsumen harus dilakukan proses distribusi.Hal ini sebagai penyeimbang antara yang
kelebihan (surplus) dengan yang kekurangan (minus0). Demikianlah proses dan kegiatan
ekonomi belangsung.
Dalam kehidupan ekonomi, bangsa Indonesia yang ber-Pancasila, keuntungan itu tidak
semata-mata keuntungan material atau keuntungan ekonomi, melainkan juga wajib
mmemperhatikan keuntungan social.Keuntungan ini berarti dirasakan semua pihak,baik
produsen maupun konsumen.
Hidup matinya koperasi juga dari keuntungan ekonomi,namun bukan hal yang utama.Oleh
karena koperasi merupakan badan yang berasaskan kekeluargaan,untuk berkembangnya
koperasi wajib dikelola secara professional. Yang mencirikan koperasi berasaskan
kekeluargaan dan demokrasi ekonominya, terutama dalam mempertahankan keuntungan
social baginseluruh anggota dan pengguna jasa koperasi wajib menjadi acuan utama.
Modal dalam kegiatan usaha dan kegiatan ekonomi yaitu alat produksi, gedung, lahan, dan
yang paling utama adalah SDM.SDM dituntut yang bersikap mental wirausaha,yaitu yang
bersikap jujur, disiplin, mandiri, dan bertanggungjawab.Oleh sebab itu kita harus
menciptakan seseorang yang seperti itu.
Sumber daya alam, selain ada yang persediaanya terbatas dan langka,dan sifatnya tak
terbarukan,oleh karena itu penggunaannya harus berasaskan efektif,dan efisien.Denagn
demikian pemanfaatan sumber daya tersebut harus mencapai kegunaan yang setinggi-
tingginya dengan tingkat produktivitas optimal.penyalah gunaan sumber daya, kelangkaannya
dan pemusnahannya tidak hanya menimpa sumber daya yang tidak terbarukan, dapat juga
menimpa sumber daya yang terbarukan.
Kemajuan dan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telah pula
menyebabkan terjadinya alternative pemanfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber
daya.Sebagai contoh penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak lagi hanya
untuk bahan bakar,melainkan untuk pemanfaatan dan kepentingan yang meluas.Untuk itu
wajib dipikirkan sumber daya alternative ,sumber daya pengganti migas.sebagai contoh
sumber daya yang belumdimanfaatkan yaitu sinar surya yang melimpah, arus ombak dan
gelombang air laut yang tak kunjung henti.Untuk itu dibutuhkan SDM yang dapat mengelola
IPTEK atas sumber daya alternative tersebut.

4. Konsep ilmu politik dan pemerintah


Politik dan Pemerintahan
Selaku warga Negara dapat mengamati dan menghayati, bahwa kehidupan bermasyarakat,
berbangsa serta bernegara, tidak dapat dilepaska dari dua aspek kehidupan sosial berpolitaik
dan berpemerintahan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara ,
mempelajari Negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentuseseuai dengan tugas
tersebut, mempelajari kekuatan kekuasaan sebagai penyelenggaraan Negara, mempelajari
kekuasaan memerintah Negara.Dalam konsep ilmu politik, tidak terpisahkan konsep-konsep
dasar Negara dan pemerintahan.
Pemerintahan yaitu penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara,
atau dengan kata lain pemerintahan itu adalah aparat pelaksana Negara.Oleh Karen itu tentu
saja menyangkut tugas dan funsi aparat serta instansi yang ,menyelenggarakan pekerjaan
yang menjadi bahan kewajiban Negara.Negara dengan pemerintahannya melekat satu sama
lain.
Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan adalah sebagai berikut:
1. Kekuasaan
2. Negara
3. UU
4. Kabinet
5. DPR
6. DPA
7. MA
8. Kepemimpinan
9. Demokrasi
10. Wilayah
11. Kedaulatan rakyat
12. Otoriter
13. Monarki
14. Republik
Kawasan yang kita tempati sejak lahir, dan diwariskan secara berkesinambungan dari
generasi ke generasi, adalah suatu Negara yang disebut Negara Republik Indonesia.dikatakan
Negara karena mempunyai criteria sebagai berikut :
1. Memiliki Wilayah
Luas wilayah Indonesia terdiri dari lautan dan daratan, dimana lautan memiliki luas wilayah
yang lebih luas dari pada daratan.Keberadaan Indonesia telah diakui Negara-negara
lain,paling tidak oleh Negara-negara sahabat terdekat.
2. Penduduk
Bedasarkan jumlahnya, Indonesia menempati peringakat empat setelah Cina, india dan
amerika Serikat.
3. Berpemerintahan
Berdasarkan Unadang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia th 1945 itu memiliki
pemerintahan, yaitu pemerintahan Negara Republik Indonesia.
4. Kedaulatan
Dalam pembukaan UUD 1945 telah ditegakan tentang kedaulatan Negara, yang dinyatakan
sebagai berkedaulatan rakyat.Dengan demikian, kedaulatan telah dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia.
Konsep dasar yang berkaitan dengan Ilmu Politik yang dapat dikatakan sangat
melekat adakah kekuasaan. Kekuasaan adalah seseorang atau kelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga
tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai
kekuasaan itu.
Kepemimpinan, kekuasaan, kenegaraan, dan pemerintahan itu kait mengait dalam situasi dan
proses dalam wadah yang disebut Negara.Jika mengacu pada UUD 1945, maka
kepemimpinanya adalah demokrasi dan kekuatan ditangaan rakyat,sesuai dengan pengertian
demokrasi yaitu rakyat berkuasa atau kekuasaan ditangan rakyat, sedangkan kepala Negara
atau kepala pemerintahan, hanya mendapat wewenang dari rakyat.
Terselenggarakan suatu Negara dengan baik,tertib, dan aman karena adanya peraturan yang
disusun bersama, disepakati bersama serta dipatuhi bersama keberlakuannya.Bagi tingkat
Negara dan pemerintahan peraturan atau norma tersebuttersusun dalam bentuk undang-
undang.Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan, norma
dan undang-undang adalah undang-undang dasar.Segala tata cara, upacara, pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara serta berpemerintahan, telah ditentukan secara garis besarpada
Undang-Undang Dasar 1945.Demikian konsep-konsep dasar Ilmu Ekonomi dan Koperasi
serta konse-konsep dasar ilmu Politik dan Pemerintahan.

5. Konsep dasar sosiologi


Konsep-Konsep Dasar Sosiologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret. Menurut Prof. Dr. C. Dewi Wulansari (2009: 33), konsep
adalah suatu istilah kata ilmiah yang menyatakan suatu ide, pengertian atau pikiran umum
tentang sesuatu atau sifat-sifat benda, peristiwa, gejala, ataupun istitah yang mengemukakan
tentang hubungan antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Misalnya, interaksi sosial,
lembaga sosial, struktur sosial, sistem sosial, dan perubahan sosial. Oleh karena itu, untuk
menguasai suatu ilmu maka kita harus menguasai dasar-dasar konsepsional dari perseptif
ilmu tersebut, seperti sosiologi. Dalam pembahasan sosiologi berkaitan hubungan sosial, kita
akan membahas beberapa konsep dasar sosiologi berikut ini.
1. Konsep Individu
Individu berasal dari bahasa Yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi. Individu
merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, bukan sebagai
manusia keseluruhan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia
yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
2. Keluarga
Keluarga merupakan satuan sosial terkecil dalam masyarakat, terbentuk akibat adanya ikatan
perkawinan atau pernikahan. Keluarga biasanya terdiri dari individu-individu seperti suami,
istri, dan seorang anak hingga beberapa orang anaknya yang belum mandiri atau belum
menikah. Bentuk keluarga semacam ini disebut keluarga inti (nuclear family) atau keluarga
batih.
Keluarga luas adalah kelompok kekerabatan yang merupakan satu kesatuan eratyang terdiri
atas lebih dari satu keluarga inti. Secara leksikal atau makna menurut kamus, keluarga
merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat. Sampai di sini
kamu tentu sudah memahami bagaimana perkembangan individu menjadi satu keluarga,
hingga akhirnya menjadi satu masyarakat, bukan?
3. Kelompok Sosial
Merupakan suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi
satu sama lain sehingga muncul perasaan bersama, kelompok sosial muncul dari interaksi
sosiat dan proses sosial. Adapun jenis-jenis kelompok sosiat yang terdapat dalam masyarakat
antara lain in group dan out group, primary group dan secondory group, gemeinschaft dan
gesellschaft, formal group dan informal group, masyarakat perdesaan (rural community) dan
masyarakat perkotaan, serta ketompok-kelompok sosial yang tidak teratur seperti
kerumunan/crowd dan publik. Pemahaman tentang jenis-jenis kelompok sosial ini akan
dilakukan pada pembelajaran yang tebih tanjut.
4. Masyarakat
Merupakan konsep dasar yang pokok dalam sosiologi karena sosiologi mempelajari tentang,
masyarakat, perilaku masyarakat, sehingga boleh dikatakan sosiologi merupakan
pengetahuan masyarakat yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah yang dapat dikontrol oleh
umum. Pengertian masyarakat sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Kelompok tersebut
mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, dan
sosial.
5. Interaksi dan Proses Sosial
Datam sosiologi, interaksi sosial atau proses sosial menjadi hal pokok yang pertu dipahami
terlebih dahulu. Melalui interaksi sosial ini banyak halyang dapat ditelaah dalam sosiologi.
Interaksi sosial menjadi konsep dasar terpenting dalam mempelajari sosiologi. Interaksi sosial
merupakan hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu, antara individu dan
kelompok, dan antarkelompok. Suatu interaksi sosial akan menciptakan hubungan sosial di
dalam masyarakat sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya, menyosialisasikan nilai-
nilai sosial dan norma sosial budayanya.
6. Nilai dan Norma Sosial
Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik oteh anggota masyarakat dan sesuatu yang diidam-
idamkan, pergeseran nilai akan memengaruhi kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan
(mores). Norma merupakan wujud kongkret dari nilai sosial, norma dibuat untuk
melaksanakan nilai-nitai yang ada datam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.
Agar norma dipatuhi oleh seluruh masyarakat dilengkapi dengan sanksi.
7. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses dari seorang individu belajar dalam berinteraksi di tengah-
tengah masyarakat melalui sosialisasi seorang individu akan memperoleh pengetahuan, nilai,
dan norma yang akan membekatinya dalam proses pergaulan.
8. Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang artinya menyusun, atau meletakkan beberapa
komponen atau unsur tertentu sedemikian rupa sebagai bentukan suatu kesatuan yang utuh.
Para ahli sosiologi berpendapat kerangka dari unsur-unsur masyarakat datam istilah khusus
disebut struktur sosial.
9. Lembaga Sosial atau Pranata Sosial
Lembaga sosial merupakan sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan
nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oteh masyarakat
dianggap penting.
10. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan struktur sosial dan budaya muncul akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-
unsur sehingga muncul corak budaya baru yang dianggap ideal. Faktor yang menyebabkan
perubahan budaya di antaranya perubahan lingkungan, perubahan struktur sosial, dan
perubahan nilai sikap.
11. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan semua hasil cipta, karsa, dan rasa manusia dalam hidup
bermasyarakat. Kebudayaan dapat berbentuk artefak, sistem aktivitas, dan gagasan.
12. Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial sering dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial ini tebih kepada
pembagian masyarakat atas kelas atas dan kelas bawah.
6. Konsep dasar Antropologi
Konsep Dasar Antropologi
Seperti telah dikemukakan terdahulu, kehidupan manusia di masyarakat atau manusia
dalam konteks sosialnya, meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek yang bermakna dalam
kehidupan manusia yang juga mencirikan kemajuannya adalah kebudayaan. Kebudayaan,
akar katanya dari buddayah, bentuk jamak dari Buddhi yang berarti budi dan akal. Kata
buddhayah atau buddhi itu berasal dari bahasa sansekerta. Dengan demikian, kebudayaan itu
dapat diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan budi atau akal.
Mengenai kebudayaan ini,dapat disimak dari beberapa konsep dari beberapa pakar
antara lain C.A Ellwood mengungkapkan :
Kebudayaan adalah norma kolektif semua pola prilaku ditransparansikan secara sosial
melalui simbol-simbol, dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang
karakteristik, yang tidak hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hukum,
pemerintahan, moral, dan keyakinan-keyakinan saja, melainkan meliputi juga peralatan
material atau artefak yang merupakan penjelmaam kemampuan budaya yang menghasilkan
pemikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi,
perlengkapan seni, dsb. Tidak ada kelompok umat manusia yang memiliki maupun yang
tidak memiliki bahasa, tradisi, kebiasaan, dan kelembagaan. Kebudayaan itu bersifat
universal yang merupakan ciri yang berkarakteristik masyarakat manusia.
Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood diatas sangat jelas dan gamblang bahwa
kebudayaan itu hanya menjadi milik otentik manusia. Dari konsep tadi, tercermin pula
konsep-konsep dasar antropologi yang melekat pada kehidupan manusia. Namun demikian,
konsep-konsep dasar itu akan diketengahkan kembali secara lebih lengkap.
 Konsep-konsep dasar itu meliputi :
1. Kebudayaan
2. Tradisi
3. Pengetahuan
4. Ilmu
5. Teknologi
6. Norma
7. Lembaga
8. Seni
9. Bahasa
10. Lambang
Tradisi adalah kebiasaan-kebiasaan yang terpolakan secara budaya dimasyarakat.
Kebiasaan yang dikonsepkan sebagai tradisi ini karena telah berlangsung secara turun-
temurun, sukar untuk terlepas dari masyarakat. Namun demikian, karena pengaruh
komunikasi dan informasi yang terus-menerus melanda kehidupan masyarakat, tradisi tadi
mengalami pergeseran. Paling tidak berubah bila dibandingkan dengan maksud semula dalam
konteks budaya masa lampau. Tata upacara tertentu di masyarakat yang semula bernilai ritual
kepercayaan, pada saat ini tata upacara itu masih dilakukan, namun nilainya tidak lagi
sebagai suatu bentuk ritual, melainkan hanya dalam upaya untuk mempertahankan
silaturrahmi, bahkan hanya sebagai hiburan.
Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi
merupakan konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tiga konsep dasartersebut saat
ini biasa dijadikan satu sebagai IPTEK. Penyatuan tiga konsep tersebut sangat beralasan,
karena ketiganya sangat srat satu sama lain. Jika pengetahuan merupakan kumulasi dari
pengalaman dan hal-hal yang kita ketahui, sedangkan ilmu merupakan pengetahuan yang
telah tersistematisasikan (tersusun) yang berkarakter tertentu sesuai dengan objek tertentu
sesuai dangan objek yang dipelajari, ruang lingkup telaahnya, dan metode yang
dikembangkan serta diterapkannya. Pengetahuan yang menjadi bidang ilmu, sifatnya masih
acak. Adapun penerapan ilmu dalam kehidupan untuk memanfaatkan sember daya bagi
kepentingan manusia, itulah yang disebut teknologi. Dengan mengetahui kondisi tiap
kelompok masyarakat termasuk tradisi, kebiasaan dan kemampuan IPTEKnya, kita semua
akan mampu memahami dan menghargai keadaan masyarakat yang bagaimanapun dan
dimanapun.
Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam kehidupan masyarakat dan budaya
adlah nilai serta norma. Nilai dan norma sangat erat kaitannya , namun demikian memiliki
perbedaan yang mendasar. Dalam alam fikiran manusia sebagai anggota masyrakat melekat
apa yang di katakana baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, tepat dan tidak tepat, salah dan
benar dan sebagainya. Hal itu semua merupakan nilai yang mengatur , membatasi, dan
menjaga keserasian hidup bermasyarakat orang yang tidak sopan dengan orang tua, orang
yang di tuakan dan orang yang lebih tua , di katakana bahwa orang yang bersangkutan tidak
tahu nilai. Dalam tindakan, perilaku dan perbuatan, seseorang selalu sesuai dengan tradisi,
kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku. Orang tersebut dikatakan mengetahui nilai dan
berpegang pada nilai yang berlaku. Sedangkan norma, lebih mengarah pada ukuran dan
aturan kehidupan yang berlaku di masyarakat.
Selanjutnya, Koentjaraningrat mencontohkan juga pranata yang berfungsi memenuhi
keperluan kekerabatan yaitu perkawinan, tolong-menolong, sopan santun, pergaulan antar
kerabat dan sebangsanya. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan matapencaharian ,
yaitu pertanian, peternakan, industry, perdagangan dsb.
Bahasa sebagai suatu konsep dasar, memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahsa
sebagai suatu konsep, bukan hanya merupakan suatu rangkaian kalimat tertulis atupun lisan,
melainkan pengertiannya itu lebih jauh dari pada hanya sekedar rangkaian kalimat. Bahasa
sebagai suatu konsep, meliputi pengertian sebagai bahasa anak, remaja, bahasa orang dewasa,
bahasa bisnis dsb. Namun demikian, makna dan nialai bahasa sebagai suatu konsep terletak
pada kedudukannya sebagai alat mengungkapkan perasaan, fikiran dan komunikasi dengan
pihak atau orang lain. Bahasa merupakn alat untuk saling mengerti bagi berbagai pihak
sehingga mampu mengembangkan hidup dan kehidupan ketingkat atu taraf yang lebih
sejahtera. Tidak justru menjadi alat untuk menyengsarakan masyarakat.
Konsep dasar antropologi juga membicarakan lambang sebagai konsep dasar.
Sesungguhnya, bahasa itu juga merupakan lambang bagi kita manusia, di mana ungkapan
bahasa mencirikan bangsa, Pada ungkapan itu tercermin bahwa bahasa menjadi lambang bagi
suatu bangsa. Hal tersebut dapat di tafsirkan bahwa bangsa yang bahasa dan tutur katanya
baik, mencerminkan bahwa bngsa tersebut juga termasuk bangsa yang baik. Lambang-
lambang selanjutnya seperti, bendera bagi suatu bangsa, tanda pangkat dan tanda jabatan bagi
suatu angkatan, monument bagi suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Semua itu
mempunyai makna masing-masing. Contoh mengenai tanda pangkat dan jabatan, nilainya itu
tidak terletak pada terbuat dari napa tanda tersebut, melainkan melambangkan
kepemimpinan, kewibawaan, kehormatan atau penghargaan. Demikianlah makna lambang
dalam kehidupan berbudaya dan bermasyarakat.
7. Kelompok sosial dan interaksi sosial
a. Kelompok Sosial
Melansir e-Modul Sosiologi yang diterbitkan Direktorat SMA Kemdikbud RI, berikut ini
beberapa pengertian kelompok sosial menurut para ahli.
1. Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama
karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester Chester L. Hunt
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya
dan saling berinteraksi.
3. Menurut George Homans
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki
perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara
timbal balik.
Ciri-ciri Kelompok Sosial
- Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain
- Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan
yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu
yang terlibat di dalamnya
- Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang
jelas dan terdiri dari peranan peranan dan kedudukan masing-masing
- Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
yang ada.
- Berlangsungnya suatu kepentingan.
- Adanya pergerakan yang dinamik.
Macam-macam Kelompok Sosial
1. Kelompok Sosial Teratur
- Kelompok Primer: merujuk pada kelompok kecil yang memiliki ciri bersifat
intimitas, asosiasi tatap muka, dan kerja sama.
- Kelompok sekunder: kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal
impersonal yang memiliki sedikit kedekatan sosial.
- Kelompok Dalam (In-Group): bentuk kesadaran seseorang tentang identitas
dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku.
- Kelompok Luar (Out-Group): dalam kelompok luar seseorang dapat merasa
bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok.
- Kelompok Formal: kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang
tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur
hubungan antara anggota-anggotanya.
- Kelompok Informal: suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya
tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
- Paguyuban: bentuk kehidupan bersama, di mana para anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah.
- Membership group: suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut.
- Reference group: kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya.
- Kelompok okupasional: kelompok yang muncul karena semakin memudarnya
fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki
pekerjaan yang sejenis.
- Kelompok volunter: orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun
tidak mendapat perhatian dari masyarakat
2. Kelompok Sosial Tidak Teratur
- Kerumunan Sosial (Crowd): sekumpulan orang yang berada di suatu tempat,
akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan secara tetap.
- Publik: kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung
melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya, pembicaraan
pribadi yang berantai, gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.
3. Massa: keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan
perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern.
Contoh Kelompok Sosial
- Kelompok okupasional, contohnya: kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana
farmasi, ikatan dokter indonesia, dan lain-lain.
- Kelompok formal dalam organisasi, contohnya: unit kepolisian lalu lintas
terdiri atas bagian-bagian, yaitu bagian administrasi, lapangan atau patroli,
logistik, pembinaan atau penyuluhan.
- Kelompok informal, contohnya kelompok arisan.
Kerumunan sosial (Crowd), contohnya demonstrasi, penonton konser, dan
sebagainya
b. Interaksi sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sehingga, dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari interaksi dengan sesama. Dalam sebuah
lingkungan yang menjadi tempat berlangsungnya interaksi sosial antar anggota dan kelompok
masyarakat, terdapat pranata dengan simbol dan nilai serta norma yang mengatur interaksi
sosial. Lalu, apa pengertian dari interaksi sosial itu sendiri? Secara umum, interaksi sosial
adalah suatu hubungan sosial antara dua individu atau lebih, di mana perilaku individu yang
satu mempengaruhi, memperbaiki atau mengubah perilaku individu yang lainnya.
Sedangkan menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, ia menerangkan lebih lanjut
arti dari interaksi sosial adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan
berbagai cara berhubungan, baik sesama individu maupun kelompok tertentu yang bertujuan
untuk membangun sistem dalam hubungan sosial.
Contoh Interaksi Sosial
Proses jual beli antara penjual dan pembeli yang tengah melakukan tawar-menawar
barang dagangan.
Guru yang sedang melemparkan pertanyaan dalam kelas.
Proses musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua RT atau RW.
Debat dalam pemilihan Capres dan Cawapres saat menuju pemilu.
Mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kegiatan Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Mengikuti lomba peringatan kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus serta turut
memeriahkannya dan membantu pelaksanaan lomba agar berjalan lancar.
Perang.
Pertandingan sepak bola.
Dokter yang sedang melayani pasiennya.
Berbicara sebagai narasumber dalam sebuah seminar.
Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Lebih lanjut, menurut ahli sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi adanya interaksi sosial, antara lain:
1. Imitasi
Tindakan ini merupakan peniruan dari tindakan orang lain, seperti meniru sikap atau tingkah
laku maupun pada penampilan seseorang secara fisik. Imitasi terbagi menjadi dua, yakni
positif dan negatif.
Contoh: Imitasi positif, misalnya, seorang pelajar menirukan sikap dan tindakan seorang guru
yang disiplin dengan selalu datang tepat waktu dan juga sopan.
Sedangkan imitasi negatif, misalnya, seorang pelajar menirukan gaya rambut dan fashion
seorang artis yang dandan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan usianya.
2. Sugesti
Sugesti merupakan pengaruh atau pandangan yang diberikan oleh seseorang kepada orang
lain. Di sinilah proses saling mempengaruhi dan menerima pandangan terjadi.
Contoh: Melalui ucapan dan pidatonya pada Hari Kemerdekaan, Soekarno mampu
membangkitkan kembali semangat perjuangan bangsa.
3. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
yang lain, biasanya dengan seseorang yang ia sukai atau idolakan.
Contoh: Penggemar K-Pop yang sangat mengidolakan artis idolanya, maka ia akan bertindak
layaknya seperti idol mereka.
Berbeda dengan imitasi, pada identifikasi ini tidak hanya menirukan penampilan secara fisik.
Namun, ia juga mengenali dirinya sebagai apa yang ia sukai. Apa yang idol suka, dirinya juga
akan menyukai hal itu.
4. Simpati
Simpati merupakan proses di mana seseorang tertarik dengan orang lain, sehingga ia mampu
memahami pihak lain.
Contoh: Di era digital saat ini, media sosial adalah wadah untuk menyalurkan rasa simpati
meski tidak kenal secara personal seperti ikut membagikan postingan tentang korban yang
terkena musibah.
5. Empati
Empati dan simpati bisa dikatakan memiliki arti yang mirip. Namun, empati merupakan
perasaan yang mendalam terhadap apa yang orang lain rasakan.
Contoh: Seluruh dunia ikut merasakan duka mendalam saat terjadinya musibah tsunami di
Aceh tahun 2004 silam. Mereka tidak hanya mengirimkan rasa duka dan kehilangan, namun
juga turut datang dan membantu para korban.
6. Motivasi
Seperti halnya dengan simpati dan empati, sugesti dan motivasi juga memiliki arti yang
hampir sama. Meski keduanya sama-sama memberikan pengaruh, namun motivasi lebih
kepada pikiran yang rasional.
Ketika seorang memberikan pengaruh pada dirinya, ia akan merefleksikan apa yang
diterimanya dan memilahnya menjadi sebuah motivasi.
8. Warga negara, negara dan masyarakat
Pengertian Warga Negara – Warga negara merupakan seseorang atau individu yang
tinggal dan menjadi bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu
unsur dari terbentuknya suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat
diartikan sebagai semua orang yang tinggal serta bertumbuh di negara tersebut.
Jika dikaitkan dengan negara Indonesia, maka warga negara Indonesia adalah semua orang
yang tinggal di wilayah negara Indonesia itu sendiri. Namun, apa pengertian secara spesifik
warga negara itu sendiri? Simak informasi berikut, beserta fungsi, hak dan kewajiban
seseorang sebagai warga negara.
Pengertian Warga Negara
Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi yang pada saat itu
menggunakan bahasa Latin. Kata warga negara berasal dari kata “civis” atau “civitas” yang
memiliki arti anggota warga yang berasal dari city-state. Selain itu, kata civitas dalam bahasa
Perancis dapat diistilahkan sebagai “citoyen” yang memiliki makna warga dalam “cite” yang
memiliki makna kota yang memiliki hak terbatas.
Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata bahasa Inggris yaitu citizen
yang memiliki makna yaitu warga negara atau juga dapat diartikan sebagai sesama penduduk
serta individu setanah air.
Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga negara
didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara, baik yang
tinggal di wilayah negara tersebut maupun berada di luar negara tersebut pada jangka waktu
tertentu.
Dalam bahasa Inggris, kata warga negara dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang
menjadi bagian dari sebuah kependudukan yang merupakan salah satu unsur terbentuknya
sebuah negara.
Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk lokal maupun
warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara umum, terdapat asa
kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan kewarganegaraan yang dimiliki
oleh seseorang.
Pertama, yaitu asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan darah
maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tua yang melahirkan mereka.
Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari seseorang di sebuah negara
tersebut.
Selain itu, berdasarkan buku “Pendidikan Kewarganegaraan” oleh Maryanto, terdapat
pengertian warga negara berdasarkan beberapa ahli, sebagai berikut.
Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan definisi dari warga negara sebagai
terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship. Kata tersebut memiliki
makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang membentuk sebuah
negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai anggota suatu negara itu
sendiri.
Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah
negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam negara
tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa seorang warga negara memiliki hubungan
antara hak serta kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap negara tersebut.
Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah sekelompok orang yang
memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari suatu negara.
Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa warga negara RI atau
warga negara Republik Indonesia merupakan sekelompok orang yang memiliki dasar
undang-undang serta maupun perjanjian-perjanjian serta maupun peraturan-peraturan yang
berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan sudah menjadi warga negara
Republik Indonesia.
Istilah warga negara sendiri juga bisa dibagi menjadi dua kategori, yang terdiri dari
warga negara asli atau pribumi dan warga negara asing atau vreemdeling. Hal ini secara
yuridis diatur berdasarkan pasal 26 ayat 1 UUD 1945 dan perubahannya. Simak informasi
berikut.
Warga negara asli atau pribumi merupakan penduduk asli sebuah negara tersebut.
Seperti contohnya warga negara Indonesia yang berasal dari suku Jawa, Madura, Sunda,
Batak, Bugis, Dayak, Asmat, Minang, Toraja, Bali, Aceh, serta etnis keturunan negara
Indonesia yang lain.
Warga negara asing atau vreemdeling merupakan penduduk yang berasal dari suku bangsa
keturunan di luar negara tersebut. Seperti pada contohnya warga negara Indonesia yang
berasal dari suku China atau Tionghua, India, Belanda, Eropa, Arab, dan masih banyak lagi.
Hal ini telah disahkan berdasarkan UU atau undang-undang yang telah berlaku mengenai
warga negara Indonesia.
Fungsi Warga Negara
Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan yang sah
serta berdaulat.
Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah negara
menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing.
Fungsi warga negara yang ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi manusia yang
dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada peraturan serta batasan yang ada
dan sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan yang berlaku.
Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah negara.
Fungsi warga negara yang keenam adalah mentaati dasar sebuah negara, hukum yang
berlaku, serta sistem pemerintahan tanpa adanya terkecuali.
Fungsi warga negara yang ketujuh adalah turut serta dalam proses pembangunan dalam
memangun bangsa dan cita-cita yang ingin dicapainya.
Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Beserta Undang-Undangnya
Berdasarkan Undang Undang Dasar atau UUD mengenai HAM atau Hak Asasi Manusia
pasal 28 UUD perubahan kedua, terdapat hak serta kewajiban sebagai WNI atau Warga
Negara Indonesia, yang terdiri sebagai berikut.

9. Individu dan Masyarakat


Individu Dan Masyarakat
A. Individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individium” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan
suatu sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Dalam ilmu sosial, individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang
majamuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Dalam ilmu sosial, individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, yang tak
seberapa mempengaruhi kehidupan.
Individu merupakan bagian dari masyarakat. Individu dianggap satu sel satu atom, dan
kumpulan sel-sel itu merupakan struktur, merupakan suatu organisasi, ialah organisme
(Ahmadi, 2004:26). Uraian tersebut menunjukkan bahwa individu bagian terkecil dari
masyarakat. Disebutkan bahwa individu merupakan satu sel atau satu atom dari masyarakat.
Lebih lanjut disebutkan: “untuk dapat mengerti tata kehidupan masyarakat (kelompok) perlu
dibahas tata kehidupan individu yang menjadi pembentuk masyarakat itu” (Ahmadi,
2004:26). Maka dapat dikatakan tata kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh tata kehidupan
individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku individu adalah faktor intern dan
ekstern. Faktor intern meliputi faktor-faktor biologis dan psikologis, sedangkan faktor ekstern
mencakup faktor-faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial (Ahmadi, 2004:27). Faktor
biologis adalah faktor yang ada hubungannya dengan jasmaniah seseorang, sedangkan faktor
psikologis berkaitan dengan rohaniah. Lingkungan fisik yaitu berkaitan dengan lingkungan
tempat individu berada, adapun lingkungan sosial adalah menyangkut lingkungan tempat ia
berhubungan sosial, berhubungan dengan masyarakat sekelilingnya.
B. Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat menurut Arbi dan Syahrun (1991/1992:67) kelompok individu yang
berintegrasi secara terorganisasi yang mengikuti suatu cara hidup tertentu. Sedangkan
masyarakat menurut Ansyar (1989:49) merupakan suatu kumpulan para individu yang
menyatakan diri mereka menjadi satu kelompok. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
ditafsirkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan individu yang sudah terintegrasi dan
terorganisasi yang mengikuti cara/pola hidup tertentu. Jadi, dalam masyarakat bukan hanya
sekelompok orang, melainkan juga terintegrasi dan terorganisasi dan juga mempunyai pola
hidup tertentu.
2. Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut:
a. Beranggotakan minimal dua orang.
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama
lain sebagai anggota masyarakat.
e. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama di suatu daerah tertentu.
f. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
3. Ciri/Kriteria Masyarakat yang Baik
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan
manusia bisa dikatakan/disebut sebagai masyarakat:
1. Ada sistem tindak utama.
2. Saling setia pada sistem tindak utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/reproduksi.
4. Hubungan antara Individu dengan Masyarakat
Antara individu dengan masyarakat hubungan satu dengan yang lain, saling pengaruh
mempengaruhi, individu mempengaruhi adanya masyarakat, sebaliknya masyarakat
mempengaruhi individu.
Keadaan masyarakat yang semakin maju dan kompleks mempengaruhi individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang semakin meningkat. Demikian juga adanya kebutuhan
atau keinginan individu untuk mempengaruhi keberadaan masyarakat. Individu-individu
semakin maju maka masyarakatnya juga semakin maju.
Ditinjau dari kegiatannya, hubungan antara individu dengan masyarakat dipengaruhi
adanya pengaruh luar atau pengaruh dari individu yang bersangkutan, seperti norma-norma,
kebudayaan, situasi, kepribadian individu, dan sebagainya (Yoesoef dan Santoso, 1986:2.2).
Menurut pendapat tersebut, faktor-faktor yang berasal dari luar dan dari dalam yaitu
berupa norma-norma, kebudayaan, situasi dan kepribadian individu.
4. Perwujudan dari Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara orang-perorang, antara dengan
kelompok, atau kelompok dengan klelompok dalam masyarakat
Syarat adanya interaksi sosial yaitu: 1) adanya kontak sosial, 2) adanya komunikasi
(Soekanto, 2006:64). Jadi, agar terjadi interaksi sosial diperlukan syarat adanya kontak sosial
dan syarat adanya komunikasi.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola atau system social tertentu
Pola sosial yang melandasi interaksi sosial memiliki beberapa syarat :
- Tujuan yang jelas
- Kebutuhan yang jelas
- Berdaya guna dan berhasil guna
- Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah sosial yang berlaku
Adapun berwujudan interaksi sosial dapat berbentuk : 1) kerjasama, 2) akomodasi, 3)
asimilasi atau akulturasi, 4) persaingan, 5) pertikaian (Pirdarta, 2000:150-151). Dari uraian
tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut:
a. Kerjasama adalah suatu bentuk adanya kerja bersama-sama, misalnya antara siswa
dengan siswa, guru dengan murid, dan antara guru dengan guru.
b. Akomodasi ialah usaha meredakan pertentangan, mencari kestabilan. Misalnya
masyarakat tidak setuju adanya Peraturan Pemerintah No 37 (tentang pemberian kenaikan
tunjangan kepada anggota DPR), akhirnya pemerintah berusaha merevisi.
c. Asimilasi dan akulturasi ialah upaya mengurangi perbedaan pendapat antara anggota
serta usaha meningkatkan persatuan dan kesatuan pikiran, sikap dan tindakan dengan
memperhatikan tujuan bersama. Hal-hal yang mempermudah akulturasi yaitu: 1) toleransi, 2)
menghargai kebudayaan orang lain, 3) sikap terbuka, 4) demokrasi dalam banyak hal, dan 5)
adanya kepentingan bersama.
d. Persaingan ialah bentuk kompetisi antara satu orang dengan orang lain atau bisa dari
satu kelompok dengan kelompok lain. Persaingan ada yang berakibat baik ada juga yang
berakibat buruk. Berakibat baik misalnya persaingan harga suatu produk, maka akibatnya
barang di pasaran menjadi murah, persaingan di kelas untuk mencapai prestasi yang tinggi
maka memacu anak untuk giat belajar agar memperoleh nilai yang baik. Berakibat buruk
misalnya saling menyalahkan atau menjelekkan satu dengan yang lain.
e. Pertikaian adalah pertentangan atau konflik. Hal yang menimbulkan konflik antara lain,
perbedaan kepentingan, kebudayaan, dan pendapat.
f. Interaksi yang Harmonis
Interaksi sosial yang harmonis dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi
individu maupun masyarakat. Hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan seperti: “Adanya
kerjasama, pemberian bantuan, solidaritas, bersatu, dan sebagainya ( Yoesoef dan Santoso,
1986:2.1).
Kerjasama mengandung makna yang positif sebab dapat menghasilkan hasil yang
bermanfaat bagi semua orang. Bangsa Indonesia memiliki salah satu keajaiban dunia yaitu
Borobudur. Bangunan Borobudur tidak akan pernah tewujud apabila antara warga pada saat
itu tidak berkerja sama. Jadi, dengan kerjasama dapat mewujudkan hal-hal yang bermanfaat
bagi warga negara. Bahkan sampai saat ini Borobudur merupakan tempat wisata yang
terkenal bukan hanya untuk warga Negara Indonesia, tetapi juga warga bangsa-bangsa di
dunia.
Pemberian bantuan adalah bentuk toleransi atau solidaritas. Pada saat ini terjadi
bencana bertubi-tubi, kita semua sadar bahwa ada yang menerima bantuan dan ada yang
memberi bantuan. Contoh; tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, kelaparan di
Yakohimo, dan masih banyak lagi.
Solidaritas adalah rasa sosial. Dengan solidaritas yang baik maka warga masyarakat
yang mengalami penderitaan akan menjadi lebih ringan, karena ada solidaritas atau
kesetiakawanan dari warga yang lain, yang kebetulan tidak mengalami penderitaan.
Bersatu adalah bentuk dari interaksi sosial yang positif. Dengan bersatu kita telah
menikmati hasilnya. Contoh karena kita bersatu maka dapat merdeka dari penjajahan bangsa
Belanda yang berlangsung ± 350 tahun. Dengan bersatu kita membangun negara mulai dari
Sabang sampai Merauke.
10. Hubungan manusia dan lingkungan
Manusia hidup dalam lingkungan dan melakukan interaksi dengan komponen-komponen
yang ada dilingkungannya. Interaksi tersebut dapat terjadi dengan komponen biotik maupun
abiotic serta sosial budaya. Pada awalnya interaksi antara manusia dengan lingkungannya
berjalan secara serasi, selaras dan seimbang. Namun, belakangan ini hubungan tersebut
berjalan secara tidak seimbang. Manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologinya lebih bersifat ekspoitatif terhadap alam, sehingga muncul berbagai
permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan terjadi karena pandangan manusia yang
keliru terhadap alam. Manusia seringklai melanggar etika lingkungan karena menganggap
dirinya terpisah dari lingkunganna. Karena itu, untuk menyelamatkan lingkungan harus ada
perubahan yang mendasar pada diri manusia dalammemandang lingkungannya. Hubungan
Antara Manusia Dengan Lingkungan Nya Di daerah perkotaan, lingkungan didominasi oleh
komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, pemukiman, perkantoran,
hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara radikal oleh
lingkungan buatan atau binaan. Hubungan manusia dan lingkungan bekerja melalui dua cara.
Pada satu sisi, manusia dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi pada sisi lain manusia memiliki
kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik hubungan tersebut berbeda antara
satu daerah dengan daerah yang lainnya, atau satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaan yang telah maju, manusia
cenderung dominan sehingga kingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam
menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia. Dalam hubungannya dengan lingkungan,
manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kemajuan teknologi saat
ini, sebagian manusia menjadikan teknologi segala-galanya. Teknologi bukan lagi menjadi
alternative tetapi telah menjadi keyakinan yang dapat menjamin hidup dan kehidupan
manusia.
11. Mengidentifikasi masalah yang timbul
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang tingkat heterogenitasnya luar
biasa banyak. Masyarakat heterogen adalah masyarakat yang beragam atau bervariasi. Oleh
karena itu, masyarakat yang demikian ini mempunyai bahasa, suku, dan budaya yang
berbeda-beda. Menurut Nasikun (dalam Abdi, 2018:285) perbedaan-perbedaan suku, bangsa,
agama, adat istiadat, dan kedaerahan dalam struktur horizontal sering disebut juga sebagai
ciri masyarakat majemuk. Setiap provinsi memiliki ciri khas budaya daerah yang berbeda,
seperti Provinsi Bali yang memiliki budaya majemuk.
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan seni dan budaya. Sebagai pulau
wisata, Bali dikenal memiliki alam yang indah. Hal ini terbukti dengan banyaknya wisatawan
asing maupun domestic yang berkunjung. Sebagai pulau wisata, Bali juga kental dengan
kultur religiusitasnya. Umat Hindu Bali sangatlah kental dengan upacara-upacara keagamaan,
hal tersebut merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bali sering disebut
dengan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura. Pulau Bali terkenal dengan mayoritas
penduduk yang beragama Hindu. Meskipun di Bali mayoritas masyarakat memeluk agama
Hindu, namun agama lain juga berkembang di Bali, seperti Islam, Katolik, Kristen,
Konghucu dan Budha. Kehidupan yang beragam di Bali sangat rukun dan damai, Karena
didasari oleh toleransi yang saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan di
masyarakat. 2
Masyarakat Loloan muncul akibat terjadinya akulturasi dari beberapa suku bangsa
seperti : Melayu, Bugis dan Bali. Seiring dengan peningkatan teknologi dan transformasi
budaya ke arah kehidupan yang modern serta dengan adanya pengaruh globalisasi,
kebudayaan tradisional yang ada di masyarakat menghadapi tantangan terhadap
eksistensinya. Saat ini komunikasi modern, pendidikan serta proses modernisasi telah
membawa perubahan perubahan dalam masyarakat khusus nya di Desa (Koentjaraningrat,
2002:286). Setiap elemen dalam kehidupan akan mengalami suatu perubahan. Hal ini bisa
terjadi diakibatkan dengan perkembangan teknologi ataupun modernisasi. Menerut
Soemarjan 1996 (dalam Mudana, 2015: 29) mayarakat akan mengalami tahapan-tahapan
modernisasi dari tahap yang paling rendah menuju tahapan yang 3. paling tinggi, yaitu
modernisasi alat, menuju modernisasi lembaga, dan individu dalam berbagai inovasi Salim.
Pulau Bali yang berdekatan dengan Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi tidak menutup
kemungkinan Bali menjadii tempat berbaurnya berbagai suku, ras dengan berbagai identitas
kebudayaannya. Dengan demikian Bali adalah daerah yang terbuka, yang berdampak Bali
tidak hanya bersifat homogen tetapi bersifat heterogen atau masyarakat Bali yang sekarang
adalah masyarakat multikultur. Adanya keanekaragaman agama, budaya dan identitas salah
satunya perkampungan Islam yang berada di ujung barat Pulau Bali yakni Kelurahan Loloan
Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Kelurahan Loloan Timur atau
masyarakat sering menyebutnya dengan Kampung Loloan, merupakan kampung Islam
pertama di Kabupaten Jembrana. Kelurahan Loloan Timur memiliki tradisi yang sangat
kental, bernuansa Islam dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rosana, 2011 modernisasi
adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau
meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa modernisasi adalah perubahan dari tradisional menuju masyarakat yang
lebih maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modernisasi pada masyarakat
merupakan perubahan budaya yang bersifat linier. Perubahan budaya ini terjadi mulai dari
perubahan tradisional menuju modern, modern ke postmodern.
Modernisasi yang terjadi pada kebudayaan tradisional saat ini sangatlah banyak, seperti
modernisasi yang terjadi pada Rumah Adat.
Modernisasi ini menjadikan banyaknya bangunan tradisional atau rumah adat yang ada di
Indonesia digantikan dengam Rumah Gedong atau Rumah minimalis. Fenomena ini menarik
untuk dikaji karena realitasnya Rumah Panggung atau rumah adat tradisional masyarakat
Loloan sampai saat ini masih banyak di jumpai saat melewati Kelurahan Loloan Timur.
Rumah Panggung yang bearada di Kelurahan Loloan Timur memiliki umur puluhan tahun.
Hingga saat ini Rumah Panggung yang terdapat di Kelurahan Loloan berjumlah 30 unit
Rumah Panggung, sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Kepala Lingkungan Loloan
Timur, Bapak Taidin, usia 38 Tahun mengatakan bahwa yaitu “Dari beberapa RT yang ada di
Desa Loloan Timur jika dijumlahkan sekitar 30an rumah panggung hingga sampai saat ini,
dan masih digunakan oleh pemiliknya” 4. Rumah panggung di Loloan terdiri dari tiga bagian
yaitu bagian bawah disebut lantai dasar/kolong, bagian tengah disebut lantai tengah/induk dan
bagian atas disebut lantai atas/loteng/pare (Maulida, 2018: 03 ). Lantai dasar/kolong
awalnya difungsikan untuk mengantisipasi banjir dan binatang buas, tetapi setelah dibangun
permukiman, wilayah Loloan tidak pernah dilanda banjir sehingga lantai dasar/kolong
dijadikan ruang multifungsi tanpa sekat dan ditutup dengan dinding tidak permanen berupa
gedek. Lantai dasar/kolong difungsikan sebagai ruang penyimpanan peralatan rumah tangga,
kayu bakar, peralatan bekerja, tempat duduk-duduk atau sebagai tempat memelihara hewan
ternak. Lantai tengah/induk merupakan ruang tempat penghuni rumah melakukan aktivitas
sehari-hari. Pada lantai tengah/induk terdapat amben/serambi, ruang depan, bilik/kamar tidur
dan dapur. Lantai atas/loteng merupakan ruang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan
barang pusaka atau sebagai tempat memingit anak dara atau gadis (perawan). Kondisi
sosial bangsa Indonesia yang telah mengalami berbagai dinamika perubahan yang cukup
fundamental. Berbagai nilai tradisional yang dimasa lalu menjadi acuan tingkah laku sosial
budaya, sudah mengalami pergeseran diganti dengan nilai baru yang bernuansa modern dan
global. Menurut Anshoriy, 2013:56 Kemajuan teknologi komunikasi ke dalam basis sosial
budaya masyarakat indonesia, yang membuat percepatan transformasi. Perubahan sosio-
kultural (cultural change) menyangkut perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki
oleh warga secara bersama berupa aturan-aturan, norma-norma dan cara pandang masyarakat.
5.
Selain dengan pewarisan budaya Kebertahanan kebudayaan ini dapat dilakukan dengan
cara pendidikan. Menurut Warsito, 2012: 59 Tri pusat pendidikan menggambarkan lembaga
atau lingkungan pendidikan yang ada disekitar masyarakat yang memperngaruhi prilaku
perserta didik yang dibagi menjadi tiga yaitu, pendidikan keluarga atau pendidikan informal,
kedua pendidikan di sekolah atau pendidikan nonformal, ketiga pendidikan di dalam
masyarakat atau pendidikan nonformal.

12. Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
daring.
Pengertian kebudayaan juga arti keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi
pedoman tingkah lakunya.
Sebagaimana tertuang dalam buku Pengantar Antropologi (2012) karya Gunsu Nurmansyah,
dkk. Menurut E.B. Tylor (1871), kebudayaan adalah pengetahuan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Di sisi lain, kebudayaan mencakup yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan, dan
bertindak.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Honigmann, dikutip dari buku Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi
(2000), adapun tiga gejala kebudayaan yakni:
1. Gagasan
Bersifat abstrak dan tempatnya ada di alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang
bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Wujud budaya dalam bentuk sistem
gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
2. Perilaku
Berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkret dapat dilihat dan
didokumentasikan.
3. Benda Hasil Budaya
Bersifat konkret, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkret ini disebut
kebudayaan fisik. Contohnya, bangunan-bangunan megah seperti candi, piramida, menhir,
alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah, dan lain-lain.
Selain wujud-wujud kebudayaan, kita juga harus mengenal unsur-unsur kebudayaan agar
dapat memahami apa saja aspek yang bisa kita pahami sebagai budaya dan pengaruhnya.
Unsur-unsur Kebudayaan
Rhoni Rodin dalam buku Informasi dalam Konteks Sosial Budaya (2020: 86) membahas
pendapat Kluckhohn terkait sistem kebudayaan.
Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal. Menurut
Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat
universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa.
Adapun ketujuh unsur kebudayaan yang disebutkan sebagai berikut:
1. Sistem Bahasa
Bahasa adalah kebudayaan yang diciptakan manusia untuk memudahkan mereka berinteraksi
antar-sesama dalam pergaulan.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia untuk
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis merupakan ciri terpenting. Terutama,
pengetahuan akan bahasa yang digunakan oleh suatu suku bangsa yang bersangkutan beserta
variasi-variasi dari bahasa itu.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Antropologi berusaha memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial.
Menurut Koentjaraningrat, tiap kehidupan kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh
adat istiadat dan aturan-aturan. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah
kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Para antropolog berusaha memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang
dipakai suatu masyarakat.
Teknologi ini berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan
kegunaan yang masih sederhana. Bahasan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu sendiri.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting
etnografi.
Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata
pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan, asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau
supranatural.
Terlebih untuk yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu
melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan
kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7. Kesenian
Penelitian akan kesenian sebagai unsur kebudayaan berisi bahasan benda-benda atau artefak
yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada
teknik-teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.
Lebih jauh lagi, penelitian dan pandangan-pandangan mengenai bagaimana unsur-unsur seni
ini berjalan beriringan dengan kehidupan bermasyarakat.
Dinamika Kebudayaan
Dinamika kebudayaan adalah segala perubahan kebudayaan masyarakat. Terdapat sejumlah
faktor terjadinya dinamika kebudayaan, sebagaimana disebutkan dalam buku Khazanah
Antropologi 1 untuk Kelas XI (Depdiknas 2009), yang dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:

Faktor internal:
Penduduk
Teknologi dan inovasi baru
Ekonomi
Konflik
Pemberontakan atau revolusi
Faktor eksternal:
Alam
Pengaruh budaya masyarakat lain
Kebudayaan diperlukan manusia dalam rangka mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Lalu, manusia mempelajari kebudayaan melalui pewarisan secara turun-temurun.
Bagi individu, mempelajari kebudayaan merupakan hal yang wajib dilakukan. Dengan
memahami kebudayaan di sekitarnya, seseorang akan mampu beradaptasi dengan lingkungan
alam dan lingkungan sosialnya yang selalu berubah.
Lantaran sifat perubahan budaya yang dinamis, maka tuntutan mempelajari budaya harus
terus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai