Anda di halaman 1dari 21

Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel

Di Media On-line Jaringan Islam Liberal


(www.islamlib.com)

WACANA ISLAM ISLAM LIBERAL:


ANALISIS ARTIKEL DI MEDIA ONLINE JARINGAN ISLAM LIBERAL
(www.islamlib.com)

Agus Riyanto
Kepala Program Studi Ilmu Politik Unwahas,
Lulusan S2 Ilmu Politik UGM 2007

Abstract
Islamic Liberal Discources is one of Islamic movement which has shared on
Reformation era besides the other Islamic types like Radical Islam. Both of them are
usually in discources conflict because the difference religion concern. The article will
describe how Islamic Liberal Network, construct discource on on line media,
www.Islamlib.com

Key words : Islamic Liberal discources, Islamic construction.

A. Pendahuluan tunya. Mereka juga mengusung


Bergulirnya era reformasi tahun tema-te-ma seperti pemberlakuan
1998, telah membawa Indonesia memasu- syariat Islam (integralisme agama
ki masa transisi demokrasi. Di tengah arus dan negara), peno-lakan presiden
transisi tersebut, wacana politik diwarnai perempuan, penolakan de-mokrasi
fenomena kebangkitan gerakan Islam dan ideologi negara (Pancasila)2.
yang ditandai oleh dua tipe: yakni radikal Sementara gerakan Islam
dan liberal. Tipe pertama seperti Front tipe li-beral dimarakkan dengan
Pembela Islam (FPI), Forum Komunikasi kemunculan Ja-ringan Islam Liberal
Ahlussunah Waljamaah (FKASW) atau po- (JIL), komunitas pe-mikiran anak
puler dengan Laskar Jihad, Majelis Mu- muda Islam yang dimotori Ulil
jahidin Indonesia (MMI), Ikhwanul Mus- Abshar Abdala. Kelompok ini men-
limun, Hizbut Tahrir, dan HAMMAS. coba mengimbangi wacana
Ormas-ormas ini diidentifikasikan Kha- pemikiran Is-lam radikal dengan
mami Zada memiliki 3 (tiga) ciri khas yai- mensosialisasikan perlunya
tu: formalistik, militan, dan radikal1. Mu- kembali ‘liberalisasi’ pemaha-man
suh utama gerakan ini adalah kapitalisme, keagamaan. Kelompok ini mulai
zionisme Israel dan sekularisasi Barat ter- ak-tif pada tahun 2001 berawal dari
utama Amerika Serikat dan sekutu-seku- kelom-pok diskusi maya (milis)

1 Khamami Zada, Islam Radikal : pergulatan Ormas- 2 Zuly Qodir, Islam Liberal : Paradigma

ormas Islam Garis Keras di Indonesia, Penerbit Teraju, Jakarta, Baru Wacana dan Aksi Islam Indonesia, Pustaka
2002, hal. 3-4. Pelajar,Yogyakarta, 2003, hal. 5-7.

SPEKTRUM 53 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

yang tergabung dalam dan harus dijauhi4. Kemudian


islamliberal@yahoo-groups.com dan muncul pula ancaman
kemudian membuat media on-line yaitu penggrebekan dari FPI (Front
www.islamlib.com sebagai menye-barkan Pembela Islam) ke markas JIL di U-
ide-ide mereka3. Tema-tema sepu-tar, tan Kayu sebagai respon atas reaksi
demokrasi, pemisahan agama dan ne-gara Ulil Abshar Abdala terhadap fatwa
(politik), kebebasan berijtihad, serta MUI (Ma-jelis Ulama Indonesia)
emansipasi terhadap wanita dan pluralis- tentang pengha-ramkan paham
me atau perlindungan terhadap kaum mi- pluralisme dan liberalisme sebagai
noritas adalah tema yang mereka wacana- bentuk kebodohan MUI.
kan kepada publik. Kemunculan kelom- Berkaitan dengan
pok Islam liberal ini dengan ide-ide libe- kontroversi ke-islaman di masa era
ralisme progresif yang kadang kontro- reformasi khususnya lontaran-
versial telah menimbulkan pro dan kontra lontaran pemikiran Jaringan Is-lam
di kalangan muslim. Kelompok yang Liberal (Islib) mengenai wacana Is-
apresiatif menilai Jaringan Islam Liberal lam, tulisan ini akan menggunakan
(JIL) sebagai kelompok yang mencoba ana-lisis wacana atau discourse
mendekontruksi pemahaman keagamaan analysis untuk mengetahui
Islam yang cenderung tekstual (skriptu- bagaimana kelompok Jaring-an
alistik), sementara bagi kelompok penen- Islam Liberal (JIL) menggunakan
tang, terutama kalangan Islam radikal me-dia on-line: www.islamlib.com
mengklaim Jaringan Islam Liberal (JIL) ti- mengkons-truksikan wacana
dak lebih agen propaganda Barat, dan ori- keislamannya. Namun dalam
entalis Nasrani-Yahudi yang mencoba tulisan ini tidak semua artikel dite-
menyebarkan virus sekularisme keagama- liti tetapi hanya memfokuskan pada
an di kalangan umat Islam Indonesia. be-berapa tema wacana tentang
Reaksi terkeras terhadap kelompok Ja- sekularisme.
ringan Islam Liberal (JIL) adalah ketika Asumsi dasar pengkajian
Ulil Abshar Abdala, proponen utama Ja- ini ada-lah media bukanlah semata-
ringan Islam Liberal (JIL), menuliskan ar- mata alat ko-munikasi atau sebuah
tikel kontroversial di Harian Kompas, 18 sistem kode atau nilai yang
Nopember 2002, “Menyegarkan Kembali menunjuk pada suatu realitas
Pemahaman Islam”, yang mempersoalkan monolitik tetapi suatu kegiatan
metode interpretasi agama dan menyeru- sosial yang terikat, dikonstruksi
kan perlunya reinterpretasi doktrin Islam dan direkons-truksi dalam kondisi
secara dinamis. Saat itu Forum Umat Is- dan setting sosial tertentu, daripada
lam (FUI) menjatuhkan fatwa mati bagi tertata menurut hukum yang ilmiah
Ulil karena dianggap menghina Nabi Mu- dan universal. Karenanya, sebagai
hammad dan menyesatkan pemahaman representasi dari hubungan sosial
umat Islam. Selain itu Jaringan Islam Li- tertentu, media senantiasa
beral diberi label sebagai kelompok yang membentuk subjek-subjek, strategi-
sesat yang membahayakan umat Islam
4 Islam Liberal : Bola Liar Fatwa Mati,
3 Ibid, hal 7. http:/www.Ga-tra.com,, 16 Desember 2002.

SPEKTRUM 54 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

strategi, dan tema-tema wacana tertentu. 1. Menganalisis Kognisi Sosial dan


Media menjadi sa-lah satu ruang (space) Konteks Sosial
tempat konflik-kon-flik berbagai Dalam pandangan Dijk
kepentingan, kekuatan, kua-sa, proses analisis wacana tidak hanya
hegemoni dan hegemoni tan-dingan membatasi perhatian-nya pada
(counterhegemony). struktur teks, tetapi bagaimana
Tulisan ini selanjutnya bertujuan suatu teks diproduksi, karena
membahas artikel-artikel atau tulisan struktur wacana itu sendiri
yang dimuat di media on-line Kelompok menunjukkan atau me-nandakan
Jaringan Islam Liberal www.islamlib.com, sejumlah makna, pendapat, dan
yang dikaitkan dengan konteks dan kog- ideologi. Dijk menawarkan analisis
nisi sosial yang melingkupinya khususnya kog-nisi sosial. Pendekatan ini
untuk mengetahui bagaimana media on- didasarkan pa-da asumsi bahwa
line digunakan kelompok Jaringan Islam teks tidak mempunyai makna,
Liberal sebagai alat untuk mengkonstruk- tetapi makna diberikan oleh pe-
sikan Islam sebagai agama yang sekuler makai bahasa, atau lebih tepatnya
kepada publik. proses kesadaran mental dari
pemakai bahasa.
B Analisis Wacana Teun Van Dijk Ada tiga asumsi dasar yang
Dalam tulisan ini penulis meng- dike-mukakan Dijk : 1) wacana
gunakan pendekatan yang digunakan dalam reali-tasnya diproduksi dan
Teun Van Dijk yang melihat wacana seba- diinterpertasikan oleh individu
gai sebuah struktur tiga dimensi yaitu dalam suatu basis pengeta-huan
teks, kognisi sosial, dan konteks5. Titik dan keyakinan-keyakinan sosial
berat analisa Van Dijk adalah meng- ber-sama; 2) wacana hanya dapat
hubungkan analisis tekstual yang me- berpenga-ruh terhadap struktur
musatkan perhatian hanya pada struktur sosial lewat pikir-an-pikiran sosial
teks ke arah analisis wacana yang kom- (social minds) dari pelaku wacana,
prehensif, yakni bagaimana teks itu di- dan begitu pula sebaliknya 3)
produksi dan dimaknai dalam sebuah struktur sosial hanya dapat
praktek sosial. Proses produksi tersebut berpengaruh terhadap struktur
melibatkan suatu proses yag disebut Dijk wacana melalui kognisi sosial.
sebagai kognisi sosial. Di sini kognisi Kognisi merupakan interface atau
sosial merupakan interface yang meng- ruang yang berada diantara wacana
hubungkan antara teks dengan konteks.6 dan individu atau masyarakat
Dalam tulisan ini, teks/artikel dalam pelaku wacana7.
www.islamlib.com hanya dipilih bebera-
pa saja yang berkaitan dengan tema wa- 2. Menganalisis Teks
cana Islam sebagai agama sekuler.

7 Teun Van Dijk, Discourse and Cognition

in Society, dalam David Crowley dan David Mitchell


5 Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis (ed), Communication Thoery Today, Polity Press
Teks Media, LKiS, Yogyakarta, 2001, hal 225. Cambridge, 1994. Diambil dari website www.discourse
6 Ibid, hal. 226. society.org, hal. 110.

SPEKTRUM 55 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

Dalam dimensi teks Dijk melihat ra bagaimana aktivis JIL


suatu teks terdiri atas berbagai struk- mempengaruhi pendapat umum,
tur/tingkatan, yang masing-masing bagian menciptakan dukungan,
saling mendukung yang terdiri dari tiga memperkuat legitimasi, dan
bagian8. Pertama, struktur makro, yaitu menying-kirkan lawan atau
makna global atau umum dari suatu teks penentang mereka. Kata-kata
yang diamati dengan melihat topik/tema tertentu dalam tulisan aktivis JIL
suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya mungkin dipilih untuk
isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu mempertegas dan sikap atau
peristiwa. Kedua, superstruktur, yaitu ke- membentuk kesadaran po-litik
rangka suatu teks. Teks atau tulisan dia- masyarakat (pembaca).
mati dari kerangka teksnya yaitu bagai- Dalam dimensi teks yang
mana bagian-bagian (susunan) yang ada diteliti adalah struktur dari wacana
teks yang mereka tulis, misal penda- yang terdiri dari tematik, skematik,
huluan (bagian awal), isi, penutup, dan semantik, sintak-sis, dan retoris.
kesimpulan yang ada di dalam Elemen-elemen yang dia-mati dari
teks/tulisan. Ketiga, struktur mikro, yaitu struktur wacana tersebut adalah :
makna wacana yang dapat diamati de- tema pada tingkatan tematik (topik);
ngan menganalisis kata, kalimat, propo- skema (headlines, lead, episode, latar,
sisi, anak kalimat, parafrase dan seba- dan ko-mentar) pada tingkatan
gainya. skematik; mak-
Dalam konteks ini akan diamati sud,detail,nominalisasi, pengandaian
bagaimana elemen-elemen yang memben- pada tingkatan semantik;
tuk teks atau tulisan yaitu dari pilihan koherensi,bentuk kali-mat, pada
kata, kalimat, proposisi, dan gaya yang tingkatan sintaksis, metafora dan
dipakai dalam mendukung teks. Ketiga- leksikon pada tingkatan retoris9.
nya merupakan satu kesatuan, saling ber-
hubungan dan mendukung satu sama C. Pembahasan
lain. Dalam tulisan ini makna global dari 1. Konstruksi Islam sebagai agama
suatu teks atau tulisan yang dikemukakan seku-ler
aktivis JIL dalam www.islamlib.com didu- Islam agama sekuler bukan
kung oleh kerangka teks dan akhirnya aga-ma politik. Konsepsi ini
pada pilihan kata dan kalimat yang di- merupakan tema yang paling sering
pakai (struktur mikro),sehingga kita tidak muncul dalam tulisan aktivis
hanya mengerti apa isi atau tema dari sua- Jaringan Islam Liberal (JIL) dimedia
tu teks atau tulisan, tetapi juga elemen- on-line www.islib.com. Fenome-na
elemen yang membentuknya seperti pili- menguatnya gejala formalisasi
han kata, kalimat atau gaya. Pemakaian Islam seperti maraknya isu
atau pemilihan kata, kalimat dan gaya penegakkan syariat Islam, sistem
tertentu bukan sematamata sebagai cara khilafah atau negara Islam di
berkomunikasi, tetapi dapat dilihat seba- Indonesia yang diekspresikan
gai politik berkomunikasi, yaitu suatu ca- kelompok-kelompok Islam atau

8 Eriyanto, op.cit, hal. 225-227 9 Ibid, hal. 227-229

SPEKTRUM 56 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

partai politik Islam era reformasi. menjadi Headlines (judul) ditulis


konteks yang mempengaruhi JIL dengan menggunakan strategi
memunculkan waca-nanya bahwa Islam huruf tebal (body type) atau cetak
agama sekuler. Seba-gaimana ditulis tebal dan huruf kapital untuk
Khamami Zada momen-tum jatuhnya memberi penonjolan agar pembaca
rezim Orde Baru telah di-manfaatkan dapat dengan cepat menangkap apa
sangat baik oleh kelompok Islam yang topik utama yang ingin dibahas
disebutnya sebagai kelompok Islam pada artikel tersebut (to attrack the
radikal untuk bangkit seperti FPI, Laskar reader).
Jihad, MMI, atau Hizbut Tahrir. Headlines juga ditulis
Kelompok ini menegaskan kembali relasi sesuai de-ngan tema yang ingin
agama dan negara, dimana Islam diyakini ditekankan JIL ke-pada pembaca
mampu memberikan solusi alternatif d- (publik) seperti : Syariat Islam,
engan jargonnya “kembali kepada Islam”, Perihal Sekularisasi Politik, Me-
atau “berlakunya syariat Islam secara kaf- nyegarkan Kembali Pemahaman
fah.” Islam. Sedangkan lead (teras) artikel
Jaringan Islam Liberal mewacana- dibuat de-ngan tujuan dan
kan konsepsinya salah satunya dengan mempunyai beberapa fungsi bagi
cuplikan artikel berikut : keseluruhan teks terutama ter-
hadap headlines dan body teks artikel.
Se-bagaian besar lead berfungsi
....... , kita membutuhkan struktur sosial yang sebagai pen-jelas atau penegasan
dengan jelas memisahkan mana kekuasaan atas headline sehing-ga memberikan
politik dan mana kekuasaan agama. pemahaman yang cepat bagi
Agama adalah urusan pribadi; sementara pembacanya mengenai tema artikel
pengaturan kehidupan publik adalah dan ditulis dalam huruf tebal
sepenuhnya hasil kesepakatan masyarakat sebagai-mana contoh lead paragraf
melalui prosedur demokrasi.
artikel dengan headlines (judul) :
Nilai-nilai universal agama tentu diharapkan
Perihal Sekulerisasi Po-litik, yaitu
ikut membentuk nilai-nilai publik,
tetapi doktrin dan praktik peribadatan agama menegaskan perlunya seku-lerisasi
yang sifatnya partikular adalah urusan politik, atau penerapan sistem po-
masing-masing agama.10 litik sekuler yang dijalankan
berdasarkan rasio atau akal
Sementara pada analisis skematik manusia, karena sistem po-litik
khususnya pada elemen skema, terlihat yang berdasarkan agama (teokratis)
aktivis JIL memperlakukan bagian head- terbukti hanya merupakan sistem
lines (judul) dan lead (teras) paragraf seba- politik yang buruk, seperti di Iran11.
gai aspek penting dari artikel-artikelnya Dengan membaca lead
dan merupakan bagian yang diharapkan tersebut pembaca secara eksplisit
mampu menarik kognitif dan emosi pem- sudah bisa me-ngetahui secara
baca. umum tema tulisan ter-sebut.

10 Ulil Abshar Abdala, Menyegarkan Kembali 11 Hamid Basyaib, Perihal Sekularisasi

Pemahaman Islam, Kolom, 18/11/2002, www.islamlib.com. Politik, Editorial, 14/06/2002, www.islamlib.com

SPEKTRUM 57 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

Tulisan tersebut untuk mendukung tema Di peradilan, misalnya, kalau


pertama JIL mengenai wacananya bahwa perempuan
Islam adalah agama sekuler yaitu agama menjadi saksi, dua orang perempuan
yang memisahkan antara agama dengan sama dengan seorang laki-laki12.
politik, dan bukan agama politik. Maksud
yang ingin ditekankan ialah per-lunya Episode artikel di atas
penerapan sekularisasi di bidang politik menampil-kan peristiwa utama
untuk menggantikan sistem teo-kratis (main event) bahwa syariat Islam
yang telah terbukti merupakan sis-tem banyak merupakan hasil pe-
politik yang buruk. mahaman manusia dan bukan
hukum yang langsung dari Tuhan.
2. Bangunan Argumentasi Pernyataan tersebut menimbulkan
Dalam mengkonstruksikan waca- konsekuensi hu-bungan kausalitas
nanya JIL menyusun bangunan argumen- bahwa karena syariat Islam bukan
tasinya dalam teks diartikel-artikelnya merupakan Hukum Tuhan maka
melalui episode, latar, serta evaluasi yang bersifat multitafsir.
ditampilkan. JIL terlihat berupaya menya- Konsekuensinya banyak hal yang
kinkan kepada publik melalui argumen- perlu diperdebatkan se-perti
tasi teologis maupun sosiologis yang diba- contohnya perlakuan terhadap pe-
ngunnya. rempuan yang diskriminatif.
Melalui episode yang ditampilkan Melalui kon-sekuensi ini JIL
dalam artikelnya, yaitu jalinan narasi an- berupaya memberikan ar-
tara peristiwa utama (main event) dan kon- gumennya untuk menolak
sekuensi-konsekuensi (cones-quences), JIL pendapat ke-lompok Islam Radikal
ingin menyampaikan sebuah konsekuensi bahwa Syariat Is-lam merupakan
yang timbul, dimana sebuah wacana diha- Hukum Tuhan yang leng-kap
rapkan memberikan koherensi kasual atas untuk mengatur kehidupan
sebuah peristiwa yang ditulisnya sebagai- manusia.. Dengan menyatakan
mana di bawah ini: syariat Islam bukan Hukum yang
langsung dari Tuhan, JIL secara
Dalam syariat Islam banyak hal yang implisit ingin meyakinkan bahwa
sebetulnya merupakan sesuatu yang tidak ada landasan teologis yang
dihasilkan oleh pemahaman manusia, defi-nitive kewajiban mendirikan
bukan merupakan hukum yang langsung negara Islam atau menegakkan
diberikan oleh Tuhan. syariat Islam bagi umat Islam.
Kemungkinan seperti itu besar sekali, Selain episode basis
karena agama ketika berada di tangan argumentasi yang digunakan untuk
manusia ditafsirkan menurut kerangka mendukung kon-sepsi wacananya
pemahaman manusia itu sendiri. sekaligus untuk meng-arahkan
Tentu saja, itu boleh dikritik, boleh opini publik adalah dengan
diperdebatkan.
menggunakan latar yaitu konteks
Di dalam syariat sendiri, banyak hal perlu
dipersoalkan - misalnya perlakuan terhadap
perempuan yang diskriminatif. 12 Ulil Abshar, Syariat Islam, Kliping,

23/04/2004, www.islamlib.com

SPEKTRUM 58 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

(context) yang berhubungan dengan suatu sebagai rezim yang otoriter dan
peris-tiwa saat ini. Latar ini dipakai untuk hanya menjadikan agama sebagai
mengarahkan pembaca pada tema utama alat untuk me-nindas dan
tentang konstruksi JIL mengenai wacana mempertahankan kekuasaan-nya.
Islam. Contohnya sebagai berikut : Konteks ini dipakai untuk meng-
Dan siapakah yang boleh menjadi suami istri/ arahkan pembaca atau publik
Anda? mengenai buruknya sistem politik
Tunggu dulu SK dari Menteri Kebenaran. yang menginte-grasikan agama
Daftar larangan dan aturan pun makin dengan politik. Maksud yang ingin
panjang-termasuk terhadap orang-orang yang ditekankan dengan latar ini agar
berpeluang mengajukan tantangan pembaca (publik) mengetahui dan
politik dengan akal sehat.
yakin bahwa sistem teokratis
adalah sis-tem yang buruk dan
Itulah yang hari-hari ini terjadi di Iran, tempat
kaum ulama-penguasa memberangus hak-hak harus ditinggalkan. Implikasi yang
politik kalangan reformis, dengan mencoret diharapkan publik mau menerima
mereka dari daftar caleg. dan menggantikannya dengan
Kepala pemerintahan yang dipilih rakyat pun sekularisme yang mendasarkan
ompong. sistem po-litik pada rasionalitas
Dalam dua periode kepresidenannnya, (akal) manusia bu-kan pada agama.
Mohammad Khatami tak kunjung sanggup Disamping melalui
meloloskan satu pun undang-undang yang berbagai latar, JIL juga
aspiratif, karena terus dibendung menggunakan strategi komentar
oleh kaum konservatif yang mendominasi yang berisi evaluasi dan harapan di
parlemen. setiap tulisannya. Evaluasi
Mereka dilindungi, dan melindungi, Ali merupakan penda-pat/pernyataan
Khamenei, pemimpin mutlak yang
JIL terhadap tema utama yang
kekuasaannya di atas presiden
ditulisnya. Sedangkan harapan ada-
(bahkan di atas konstitusi) meski tak pernah
lah perkiraan atau prediksi atas
dipilih rakyatnya
katanya dipilih oleh Tuhan, suatu klaim politik peristiwa yang mungkin terjadi dan
yang mustahil dicek lewat mekanisme politik diharapkan atau mungkin tidak
diharapkan terjadi.
Kasus Iran merupakan contoh kontemporer
terbaik tentang buruknya sistem politik yang Sejak revolusi 1979 teokrasi Iran
diringkus oleh agama, dan karenanya makin membuat rakyat tak lagi punyai
mempertegas keperluan akan sistem politik ulama, sebab para mullah terserap
sekuler.13
ke dalam negara dan berganti jubah
Latar konteks seperti fenomena
politik di Iran di atas digunakan untuk
menjadi penguasa.
mendukung Pandangan Islam adalah aga- Dalam pencampuran ini, lazimnya
ma yang sekuler dan bukan agama poli- kerugian terbesar diderita oleh
tik. Iran, negara yang mendasarkan aga- agama, tapi seraya menguntungkan
ma tersebut digambarkan secara negatif para elitnya. Sekularisme berniat
memisahkan keduanya, dengan
13 Hamid Basyaib, Perihal Sekularisasi Politik, op.cit

SPEKTRUM 59 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

mendudukan agama dan politik di Pada elemen maksud


kursinya masing-masing. (intension) dapat diketahui secara
ideologis apakah fakta dan
informasi diungkapkan secara
Apa gerakan yang salah dengan
eksplisit dan apakah fakta yang me-
pemisahan ini ,
lemahkan argumen yang dibangun
sehingga orang-orang memekik-mekik
akan diungkapkan secara
menetangnya14. samar/malah tidak diungkapkan.
Sebagaimana contoh mak-sud di
Dalam kutipan di atas, evaluasi bawah ini :
yang dikemukakan ialah sistem teokrasi
merupakan sistem politik yang buruk dan
Karakter khilafah yang totaliter
mencemarkan citra agama karena hanya
hanya mungkin terlaksana pada
menjadikan agama sebagai alat kekuasaan
wilayah geografis yang tidak terlalu
yang menguntungkan elit politik dan
merugikan rakyatnya. luas dan masyarakat politik yang
Sementara harapan yang diung- relatif homogen. Karena itu, dalam
kapkan ialah perubahan pemahaman ma- sejarah Islam, konsep
syarakat bahwa sekularisasi di bidang po- khilafah dalam pengertian yang
litik merupakan langkah yang tepat de- sesungguhnya, hanya pernah
ngan memposisikan agama dan politik terjadi selama empat dasawarsa
dalam porsinya masing-masing. pertama, yakni pada masa
pemerintahan Abu Bakar, Umar bin
3. Politik Pencitraan.
Khattab, Uthman bin Affan,
Guna mengarahkan opini publik
dan Ali bin Abi Thalib. Bahkan
JIL menggunakan strategi pencitraan de-
ngan menonjolkan sisi negatif dari wa- pada masa Ali, institusi khilafah
cana Islam yang dibangun kelompok Is- mulai mengalami ancaman serius
lam radikal dan disisi lain sengaja meng- yang berpuncak pada
hilangkan aspek positifnya. Strategi ini terbunuhnya sang khalifah dan
terlihat dari telah level semantik yang me- naiknya Muawiyah dari klan Bani
liputi elemen maksud, detail, peng- Umayyah menggantikan Ali.
andaian dan nominalisasi. Analisis ini me-
liputi makna lokal (local meanings) yaitu
Di tangan Bani Umayyah, lembaga
makna yang muncul dari hubungan antar
khilafah menjadi sistem kerajaan
kalimat, hubungan antar proposisi atau
yang otoriter. Para khalifah Bani
frase, yang membangun makna tertentu
dalam suatu bangunan teks dimana akan Umayyah berusaha mengatasai
terlihat apakah makna ditampilkan JIL se- gejolak-gejolak politik secara dingin.
cara eksplisit atau emplisit dan bagaimana Pada tingkat
suatu makna ditekankan. tertentu mereka berhasil. Tapi,
dengan semakin meluasnya wilayah

14 Hamid Basyaib, ibid

SPEKTRUM 60 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

Islam, Dinasti Umayyah tak lagi mampu laskan bagaimana karakter


mengontol kekuasaannya. kepemimpi-nan khalifah
(pemimpinnya), apakah oto-riter
semuanya ? serta bagaimana
Maka, pada pertengahan abad ketiga
dengan karakter masyarakatnya
Hijriah, dimulai dari konflik-konflik
waktu itu apakah benar bersifat
berdarah yang panjang, institusi khilafah,
homogen? bukankah ma-syarakat
untuk pertama kali dalam sejarah Islam, Arab terdiri dari banyak suku ?
terbelah menjadi dua: satu di bawah Dari sini terlihat JIL tidak
kekuasaan Abbasiyyah yang berkuasa di menceritakan secara detail atau
Baghdad dan lainnya berada di bawah sengaja menyembunyi-kan fakta
kekuasaan Bani Umayyah yang tersebut sebagai strategi karena
berkuasa di Andalusia. dianggap bisa melemahkan upaya
Sejak saat itu, konsep khilafah yang penci-traan kepada publik.
mengandaikan adanya satu kepemimpinan Elemen detail digunakan
untuk menonjolkan fakta/informasi
politik Islam hanyalah sebatas konsep
tertentu yang mendukung tema
teoretis yang tak punya rujukan di
untuk men-ciptakan citra tertentu
dunia nyata15. kepada pembaca (publik) guna
mendukung konsepsinya mengenai
Artikel di atas secara eksplisit me- Islam sebagaimana contoh beri-kut :
nyatakan bahwa sistem khilafah adalah
sistem politik totaliter dan hanya mung- Kita bisa menyaksikan bagaimana
kin dilaksanakan di wilayah yang sempit Talibanisme melakukan represi dan
dan penduduk yang homogen. Untuk kekerasan kepada warganya sendiri
mendukung fakta tersebut JIL sengaja yang nota bene kaum muslim juga.
menguraikan secara eksplisit gejolak-ge- Dengan mengatasnamakan Islam,
jolak politik masa pemerintahan Islam mereka mengharamkan hampir semua
yang menggunakan sistem khilafah, yang aspek
dikatakan penuh konflik dan kekerasan. kehidupan, dari TV, radio, musik, lipstik,
Penonjolan sejarah yang penuh konflik kamera,gambar, patung, dan karya seni
tersebut nampaknya sengaja sebagai stra- lainnya.
tegi untuk membentuk citra negatif dan
Islam yang mereka pahami dan
praktikkan adalah Islam yang lusuh,
utopis-nya sistem khilafah. Menurut JIL
terbelakang, dan penuh dengan aroma
ide sistem khilafah yang mengandaikan
darah dan kekerasan. Mereka melarang
satu kepemimpinan Islam menyalahi lo- kaum wanita bekerja dan
gika politik. Karena di era modern saat ini keluar rumah, mereka memaksa para
tidak mungkin ada wilayah yang pendu- wanita mengenakan burqa atau busana
duknya homogen, selain itu ide tersebut penutup seluruh tubuh.
juga tidak memiliki referensi yang nyata. Kaum pria dipaksa memelihara
Namun dalam artikel tersebut tidak dije- jenggot, dan jika didapati tak

15 Lutfi Assyaukanie, Perlunya Mengubah Sikap

Politik Kaum Muslim, Editorial, 19/03/2004, www.islamlib.com.

SPEKTRUM 61 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

berjenggot, mereka akan ditangkap dan


dipenjarakan16. Sekularisme berniat memisahkan
keduanya, dengan mendudukan agama
Detail di atas menguraikan bagai- dan politik di kursinya masing-masing.
mana rezim Taliban yang berkuasa di Af- Apa gerangan yang salah dengan
ghanistan memerintah secara represif pemisahan ini, sehingga orang-orang
untuk memaksakan pemahaman keaga- memekik-mekik menentangnya ?17
maannya kepada rakyatnya. Digambar-
kan hampir semua aspek kehidupan ma- Kutipan-kutipan di atas
syarakat dikontrol atas nama agama, dari merupa-kan bentuk nominalisasi
mulai TV, radio, musik, lipstik, kamera, yang dipakai JIL untuk
gambar, patung, dan karya seni, sampai memberikan kesan generalisasi
dengan jenggot. Citra yang ingin tekan- kepada public untuk mendukung
kan JIL dengan menguraikan secara detail tema JIL mengenai konsepsinya
rezim Taliban ialah penegakan Islam seca- mengenai Islam. Pada kutipan
ra represif dan mengebiri hak-hak asasi pertama, kata “pemisahan’ dipakai
manusia disamping merugikan juga me- untuk lebih memberikan citra
rusak citra Islam sebagai agama yang hu- bahwa segala kegi-atan
manis. Hal ini ditekankan untuk men- memisahkan aga-ma dan politik
dukung wacananya bahwa Islam adalah bukan merupakan tindak-an yang
agama yang humanis bukan agama keke- tidak salah, karena mendudukan
rasan. Atau dengan kata lain ingin mene- pada posisinya masing-masing.
gaskan kepada publik bahwa ajaran Islam Sedangkan pengandaian
hendaknya disampaikan secara baik dan (presup-positian) yaitu
penuh kebijakan. Hal ini sekaligus ingin pernyataan/komentar yang
mencitrakan bahwa pemaksaan ajaran Is- dipergunakan JIL untuk
lam yang marak dilakukan kelompok Is- mendukung/-memperkuat makna
lam radikal secara represif merupakan sebuah teks digu-nakan untuk
upaya yang bertentangan dengan ajaran mengguatkan premis yang secara
Islam karena merugikan masyarakat dan umum dianggap benar/dikatakan
merusak citra Islam. sebagai kebenaran. Dalam artikel-
Sementara nominalisasi yaitu ele- artikel yang digunakan untuk
men wacana yang mengubah kata kerja menolak penegak-an negara Islam
menjadi kata benda (nominal) digunakan atau syariat Islam, JIL memakai
dalam dua hal. Pertama, untuk menim- pengandaian bahwa sistem se-kuler
bulkan efek generalisasi. Kedua, merupa- adalah sistem yang terbaik yang
kan strategi wacana untuk menghilang- akan menghasilkan pemerintahan
kan subyek atau pelaku. Berikut ini ele- yang demokratis. Pengandaian ini
men nominalisasi yang digunakan dalam digunakan sebagai premis yang
artikel-artikel yang ditulis JIL : dipakai untuk membenarkan sistem

16 Luthfi Assyaukanie, Renungan Idul Fitri 1422 H :

Memikirkan Kembali Sikap Keberagaaman Kita, Kolom,


15/12/2001,www.islamlib.com. 17 Hamid Basyaib, Perihal Sekularisme
Politik, op.cit

SPEKTRUM 62 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

politik sekuler dan menolak sistem harus di tolak karena hanya


teokratis, sebagaimana berikut ini : merusak citra agama sementara ide
sekularisme hendak-nya diterima
Kasus Iran merupakan contoh kontemporer karena menjadi “penyelamat
terbaik tentang buruknya sistem politik yang agama”.
diringkus oleh agama, dan karenanya makin
mempertegas keperluan akan sistem politik …… Dalam Islam ada suatu
sekuler. tradisi pemikiran hukum yang begitu
Sebab sistem yang didominasi kaya menyangkut semua aspek
agama hanya melahirkan politik yang kehidupan manusia, menyangkut jual
kedodoran (agama tidak tak menyediakan beli, kehidupan negara, kehidupan
manajemen politik lantaran ia hadir kesenian, dan kehidupan
memang bukan untuk itu), sekaligus agama pribadi. Apalagi di negara yang
yang cemar , sebab Tuhan dan Rasul akhirnya masyarakatnya plural, tidak bisa diatur
cuma diperalat untuk menopang tindakan- hanya dengan satu hukum agama saja
tindakan politik demi kepentingan rezim, tapi Hampir semua negara itu plural. Jarang
dengan sikap seolah mereka hanya ada negara yang komposisi
menjalankan perintah agama demi demografisnya homogen mutlak.
kemaslahatan publik18. Watak kehidupan negara dalam
masyarakat modern adalah plural.
Dari kutipan artikel di atas meru- Taruhlah sebuah negara yang 90%
pakan pengandaian yang digunakan JIL atau bahkan 100% masyarakatnya
bahwa sistem politik di Iran buruk karena beragama Islam. Tetapi hidup itu tidak
menggunakan sistem teokratis, karenanya statis. Orang Islam sendiri mempunyai
diperlukan sekularisme di bidang politik pandangan
yang memisahkan agama dan politik berbeda-beda, mazhabnya berbeda-
dalam penyelenggaraan pemerintahan. beda. Karena itu, kalau kita mau
Dari kalimat tersebut secara eksplisit di- mengatur kehidupan, aturan mana yang
asumsikan bahwa sistem teokratis selalu
mau dipakai: mazhab atau denominasi
(dalam Kristen)
buruk (cenderung otoriter) sementara sis-
mana yang mau dipakai19.
tem sekuler secara implisit mengandung
makna sebagai sistem politik alternatif
Dari artikel di atas JIL
yang baik. Be-narkah kalau negara meng-
memakai pengandaian bahwa di
anut sekularisme pasti baik sistem poli-
negara yang plural tidak bisa diatur
tiknya atau menjamin tidak otoriter pe-
dengan satu hukum aga-ma saja.
mimpinnya sebaliknya sistem politik teo-
Pengandaian ini untuk mene-
kratis pasti buruk .
gaskan ide syariat Islam atau
Lewat pengandaian tersebut JIL
negara Islam tidak cocok
ingin mengontrol wilayah kesadaran
diterapkan sebagai konsep politik
pembaca (publik) dengan terus-menerus
di masyarakat yang plural (here-
menekankan bahwa sistem teokrasi pasti
togen), seperti Indonesia.
otoriter dan sekulerisme adalah solusi
Pemaksaan pe-nerapan Syariat
yang terbaiknya. Sehingga ide teokrasi

18 Ibid 19 Ulil Abhsar Abdala, Syariat Islam, opcit

SPEKTRUM 63 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

Islam hanya menimbul-kan anomali di masyarakatnya beragama Islam. Tetapi


masyarakat karena adanya heterogenitas hidup itu tidak statis. Orang Islam
teologis maupun sosiologis, serta sendiri mempunyai pandangan
kebingungan menggunakan versi hukum berbeda-beda, mazhabnya berbeda-
atau mazhab penafsiran yang hen-dak beda. Karena itu, kalau kita mau
dipakai. Benarkah pengandaian jika
mengatur kehidupan, aturan mana yang
mau dipakai: mazhab atau denominasi
syariat Islam diimplementasikan umat Is-
(dalam Kristen) mana yang mau
lam akan mengalami konflik internal? Me-
dipakai.
maksakan hukum atau mazhab versi kel-
ompoknya ? Karena itu, ide mengenai negara
Makna yang ditekankan dari pe- agama harus ditolak.. Kalau umat Islam
ngandaian tersebut adalah ide penerapan mau mengatur hidup mereka
syariat Islam di Indonesia adalah ide yang berdasarkan agama, itu hak mereka
tidak realistis karena masyarakatnya he- sendiri, tetapi tidak boleh meminta
terogen. negara mengatur itu karena negara
Sementara itu di level sintaksis merupakan lembaga milik publik. Jadi,
pada level makro akan diketahui bagai- kalau agama mau mengatur kehidupan
mana struktur teks secara menyeluruh, publik, harus dibicarakan dulu oleh
pada level mikro kita melihat bagaimana publik20.
struktur kalimat dan struktur teks secara
umum mempunyai tendesi-tendesi keba- Paragraf di atas merupakan
hasaan tertentu yang dimanfaatkan untuk con-toh koherensi global yang
menonjolkan / menghilangkan makna- menggunakan koherensi sebab
makna tertentu. Elemen sintaksis ini meli- akibat. Koherensi global ialah
puti koherensi (lokal dan global) dan ben- koherensi yang dibangun antar ba-
tuk kalimat. gian teks yang berupa paragraf,
Di level koherensi yaitu hubung- proposisi atau kalimat. Pernyataan
an atau keterkaitan antar kata, kalimat pada paragraf kedua bahwa ide
atau antar proposisi terdiri dari beberapa negara Islam harus dito-lak dan jika
bagian yaitu meliputi koherensi sebab- me-nginginkan agama difor-malkan
akibat dan pengingkaran atau penyang- dalam negara harus dibicarakan
kalan. Koherensi sebab-akibat dipakai un- dulu dengan publik, masih dalam
tuk menggambarkan dan menjelaskan hu- konteks pernyataan paragraf
bungan, atau memisahkan suatu proposisi pertama, bahwa sya-riat Islam jika
dihubungkan dengan bagaimana JIL me- diterapkan hanya akan me-
maknai suatu peristiwa atau fakta yang nimbulkan anomali di masyarakat
ingin ditampilkan kepada publik (pem- karena pada dasarnya masyarakat
baca). Teks-teks berikut merupakan con- adalah hetero-gen (plural). Dengan
toh yang menggunakan koherensi sebab- kata hubung “oleh karena itu”
akibat : paragraf pertama berhubung-an
sebab-akibat dengan paragraf ke
Watak kehidupan negara dalam dua. Artinya ide negara Islam harus
masyarakat modern adalah plural. Taruhlah
sebuah negara yang 90% atau bahkan 100% 20 Ibid

SPEKTRUM 64 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

ditolak dan harus dibicarakan dengan berhubungan sebab-akibat dengan


publik se-bab menimbulkan anomali di per-nyataan “menyalahi logika
masyarakat yang heterogen (plural) politik yang berlaku pada masa
pemahaman ke-agamaannya. Inti yang kini”. Ini berarti kare-na menyalahi
ingin ditekankan atau dicitra-kan JIL logika politik menyebabkan
kepada publik ialah syariat Islam tidak gagasan khalifah atau negara Islam
realistik dan hanya menimbul-kan efek tidak relevan sehingga harus
negatif jika diterapkan di masyarakat ditolak. Dengan kata lain ingin
Indonesia yang heterogen. dicitrakan bahwa gagasan
Sementara di bawah ini adalah kelompok Islam yang menyerukan
contoh pemakaian koherensi lokal yaitu pe-negakan khalifah adalah
koherensi yang menghubungkan antar ka- gagasan yang ab-surd dan utopis.
limat satu dengan kalimat lain atau klausa Pada kutipan kedua,
satu dengan klausa lain. pernyataan “bu-ruknya sistem yang
diringkus aga-ma” berhubungan
Salah satu sebab mengapa gagasan khilafah sebab-akibat dengan “keperluan
atau negara Islam tidak lagi relevan dan akan sistem politik yang seku-ler”.
karenanya ditolak oleh sebagian besar kaum Maksud hubungan tersebut ialah
muslim adalah karena ia menyalahi logika sistem politik sekuler diperlukan
politik yang berlaku pada masa kini.21 sebab sistem teokratis terbukti
........................................................... buruk. Dengan teks ini ingin
menekankan kepada publik kalau
ingin sistem politik yang lebih baik
Kasus Iran merupakan contoh kontemporer maka sistem politik teokratis harus
terbaik tentang buruknya
di-gantikan dengan sistem
sistem politik yang diringkus oleh agama, dan
sekulerisme yang memisahkan
karenanya makin
mempertegas keperluan akan sistem politik agama dan negara. Inti yang ingin
yang sekuler22. dicitrakan JIL sistem teokrasi
adalah sistem yang buruk dan
Pada contoh kalimat-kalimat di otoriter sehingga diperlukan
atas merupakan koherensi lokal yang sekularisme.
menggunakan hubungan sebab-akibat. Selain koherensi, JIL
Adapun kata hubung yang dipakai adalah mengguna-kan bentuk kalimat
“karena”, “karenanya” dan “maka”. Citra untuk menentukan bagaimana
yang ingin ditekankan ialah bagaimana hubungan antara subyek, pre-dikat
pernyataan satu menyebabkan adanya dan obyek Dengan bentuk kalimat
pernyataan lain. Dalam kutipan pertama, yang berbeda maka peran masing-
“gagasan khilafah atau negara Islam tidak masing elemen tersebut akan
relevan dan karenanya harus ditolak” berbeda pula, yaitu apakah subyek
diekpresikan secara eks-plisit atau
implisit. Artikel-artikel JIL
21 Luthfi Assyaukanie, Perlunya Mengubah Sikap menggunakan kalimat aktif untuk
Politik Kaum Muslim, op.cit mene-kankan subyek pelaku.
22 Hamid Basyaib, Perihal Sekularisme Politik,

op.cit.

SPEKTRUM 65 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

nakan analogi-analogi tertentu atau


Itulah yang hari-hari ini terjadi di Iran, tempat de-ngan mengutip atau
kaum ulama-penguasa memberangus hak-hak membandingkan de-ngan popular
politik kalangan reformis, dengan mencoret wisdom atau general truth. Ini
mereka dari daftar caleg.23 dilakukan untuk mendukung
maksud yang ingin ditekankan
Pada kutipan pertama, kalimat untuk memberikan citra tertentu
aktif digunakan untuk menekankan aksi kepada publik (pembaca).
subyek, yaitu kaum ulama-penguasa. Hal
ini untuk menggambarkan bagai-mana Sistem politik sekuler adalah sistem
aksi kaum-ulama yang memerintah rak- yang dijalankan berdasar pertimbangan
yatnya secara otoriter dengan membe- akal manusia, yang kehebatannya
rangus kaum reformis dan mencoretnya dikerdilkan
dari daftar caleg. atau tak berani dimanfaatkann
Dari strategi pencitraan untuk maksimal oleh orang-orang yang
meyakinkan publik mengenai wacana Is- berpretensi memuja pencipta akal itu
lam yang dikonstruksikan sekaligus men- sendiri.
citrakan secara negatif wacana Islam ra- Mereka berlindung di balik tameng
dikal, JIL terlihat secara sengaja meng- rapuh, bahwa kemampuan akal sangat
terbatas, tanpa pernah mampu
uraikan hal-hal yang dapat memburuk ci-
menyatakan di manakah batas itu.
tra wacana Islam radikal secara detail, se-
Akhirnya akal mereka memang terus
mentara hal-hal yang mungkin dapat me-
menumpul (karena jarang dikerahkan),
lemahkan argumen sengaja ditampilkan dan
secara implisit atau justru tidak dikemu- makin lungkali untuk menghadapi
kakan. Dari sisi dapat simpulkan bagai- aneka masalah hidup yang terus
mana proses produksi teks, dalam hal ini berderap tanpa ampun24.
artikel, dalam pewacanaan Islam yang di- Kutipan artikel di atas
lakukan JIL tidak lepas dari strategi- menggu-nakan analogi ”tameng
strategi tertentu yang secara sengaja rapuh” untuk menggambarkan
dibuat untuk mengarahkan publik dan argumentasi orang-orang yang
mencitrakan sesuatu secara negatif waca- menolak sekularisme dan me-
na Islam radikal secara tidak seimbang. mandang akal kemampuan
terbatas. De-ngan analog tersebut
Stigmaisasi Islam Radikal JIL ingin men-citrakan bahwa
Dari analisis struktur retoris yang logika yang dibangun oleh orang-
berhubungan dengan kesan (impresi) orang tersebut lemah dan ti-dak
yang ingin dibawa dari wacana lain yaitu memiliki argumentasi .
meliputi metafora dan leksikon, JIL ber-
upaya membentuk stigma negatif terha- Kalau kita mau menegakkan syariat
dap kelompok Islam radikal beserta wa- Islam di Indonesia,sementara itu kita
cananya kepada publik. Strategi metafora belum mempersoalkan
paling sering dipakai dengan menggu- masalahmasalah

23 Ibid 24 Ibid

SPEKTRUM 66 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

seperti ini, bisa timbul masalah. Umat Islam


mau mengajukan syariat Islam sebagai Kasus Iran merupakan contoh
alternatif bagi kehidupan hukum kita yang kontemporer terbaik tentang buruknya
dianggap bobrok. sistem politik yang diringkus oleh
Tapi dia ibarat menyodorkan kucing dalam agama, dan karenanya makin
karung. Kita tidak pernah tahu, kucingnya mempertegas keperluan akan sistem
warna apa dan bulunya seperti apa25. politik sekuler. Sebab sistem
yang didominasi agama hanya
Sementara ide penerapan Syariat melahirkan politik yang kedodoran
Islam di Indonesia di analogikan sebagai (agama tak menyediakan manajemen
tindakan “menyodorkan kucing dalam politik lantaran ia hadir memang bukan
karung”. Arti yang ditekankan ialah, ide untuk itu), sekaligus agama yang
yang tanpa terlebih dahulu dipikir dan di-
cemar, sebab
Tuhan dan Rasul akhirnya cuma
analisa secara mendalam berbagai dam-
diperalat untuk menopang
pak yang ditimbulkannya di masyarakat.
tindakantindakan
Dengan analogi tersebut JIL ingin mene-
politik demi kepentingan rezim, tapi
kankan ide penerapan Syariat Islam di dengan sikap seolah mereka hanya
Indonesia adalah ide yang tidak didasari menjalankan perintah agama demi
oleh pengetahuan yang mendalam dan kemaslahatan
pemikiran yang matang. publik.
Pada level leksikon JIL memakai
pola-pola pilihan kata, catch phrase, dan Begitulah yang selalu terjadi selama
konsekuensi-konsekuensi interpretatif ribuan tahun, ketika agama dan politik
yang ditimbulkannya. Penggunaan kata tidur seranjang. Sejak revolusi 1979
dan catch phrase ini biasanya dengan cara teokrasi Iran membuat rakyat tak lagi
meminjam/mengana-logikannya dengan punya ulama, sebab para mullah
wacana lain. terserap ke dalam negara dan berganti
Puffery merupakan pengasaran
jubah menjadi penguasa.
Dalam pencampuran ini, lazimnya
dari konsep atau suatu pengertian dengan
kerugian
maksud tertentu. JIL menggunakan gaya
terbesar diderita oleh agama, tapi
bahasa puffery (pengasaran) untuk menge- seraya menguntungkan para elitnya.
sankan citra tindakan yang berlebihan Sekularisme berniat memisahkan
yang digunakan untuk mempengaruhi keduanya, dengan mendudukkan
makna yang diinginkan agar terkesan agama dan politik di kursinya masing-
buruk atau kasar. masing.
Sistem politik sekuler adalah sistem yang Apa gerangan yang salah dengan
dijalankan berdasarkan pemisahan ini, sehingga orang
pertimbangan akal manusia, yang memekik-mekik menentangnya.26
kehebatannya dikerdilkan atau
tak berani dimanfaatkan oleh orang-orang Dari kutipan di atas tampak
yang berpretensi memuja pencipta akal itu kata-kata tertentu sengaja
sendiri. ……………………............................ digunakan JIL untuk memberikan

25 Ulil Abshar Abdala, Syariat Islam, op.cit 26 Hamid Basyaib, Perihal Sekularisme Politik, op.cit

SPEKTRUM 67 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

citra “negative” terhadap orang yang mau berkompromi dan mengerti


menolak sekularisme dan ten-tang sistem perso-alan yang sesunguhnya.
teokrasi. Kata “dikerdilkan” dipilih
menggantikan kata “diragukan” untuk
E. KESIMPULAN
menekankan bahwa orang-orang yang
Pewacanaan kelompok
menolak sekularisme adalah orang-orang
Jaringan Islam Liberal melalui
yang secara sengaja menghalangi
tulisan-tulisannya di
perkembangan akal pemikiran manusia.
www.islamlib.com mengenai Islam
Atau dengan kata lain orang yang me-
seba-gai agama sekuler tidak lepas
nolak sekularisme adalah penghalang
dari respon terhadap wacana Islam
atau penghambat perkembangan potensi
yang berkembang khususnya
akal pemikiran manusia.
wacana Islam radikal di era
Kata “diringkus oleh agama” di-
reformasi. Upaya JIL mewacanakan
gunakan daripada kata “diatur oleh aga-
Islam sebagai agama yang afirmatif
ma”. Dengan kata diringkus memberi ke-
terhadap sekularisme merupakan
san bahwa agama membelenggu secara
upaya untuk mempengaruhi dan
paksa sistem politik jika agama dan
membentuk wacana di masyarakat
politik disatukan, sehingga mendorong
mengenai wajah Islam yang
terciptanya sistem politik yang otoriter.
berbeda dari wacana Islam radikal.
Kesan ini ditampilkan ialah buruknya
Dari telaah teks di
fungsi dan citra agama jika sistem teokrasi
www.islam-lib.com yang
dilaksanakan. Kesan jelek terhadap sistem
menggunakan analisis Van Dijk
teokrasi juga ditonjolkan dengan
dapat diketahui konstruksi JIL me-
pemakaian kata-kata “politik yang kedo-
ngenai wacana Islam :
doran” dibandingkan menggunakan kata
Pertama, bahwa Islam
“politik yang tidak serasi” atau “politik
adalah aga-ma sekuler bukan
yang tidak sistematis”, kemudian juga pe-
agama politik (negara). Agama
makaian kata “agama yang cemar” di-
adalah masalah privat (pribadi)
bandingkan penggunaan kata “agama
sehingga harus dipisahkan dari
yang buruk” , kata “agama dan politik ti-
politik.
dur seranjang” daripada “agama dan poli-
Kedua, Sekulerisasi
tik bersatu”. Inti dari pemakaian kata-kata
merupakan se-suatu yang tidak
tersebut adalah untuk memberikan kesan
bertentangan dengan ajaran Islam
yang buruk terhadap sistem teokrasi yaitu
karena di dalam Islam sendiri tidak
hanya menghasilkan sistem politik yang
terdapat doktrin yang definitif ke-
tidak sistematis, agama yang buruk, dan
wajiban menegakkan syariat Islam.
mencemarkan agama.
Wacana Islam tersebut
Sementara kata “memekik-me-
dikons-truksikan JIL melalui :
kik” digunakan untuk menggantikan kata
a. Bangunan kalimat, parafrase,
“berteriak” untuk mengesankan orang-
kata tertentu yang digunakan
orang yang menolak sekularisme, terlihat
untuk mem-bentuk pola
orang yang tidak mengetahui persoalan
tertentu guna menekan-kan
sehingga terkesan berteriak keras tanpa

SPEKTRUM 68 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

makna tertentu dalam mendu-kung teks yang terjadi di masyarakat.


wacananya. ‘Kebang-kitan” gerakan Islam
b. Bentuk kalimat, pengandaian, nomi- radikal di tanah air yang disertai
nalisasi, metafora dan pilihan kata ju- dengan maraknya ide pene-rapan
ga digunakan untuk memberikan citra syariat Islam, merebaknya aksi ke-
negatif terhadap kelompok Islam ra- kerasan dan terorisme atas nama
dikal. Pencitraan ini untuk menekan- agama, penghakiman terhadap
kan bahwa konsepsi Islam mereka pendapat atau ke-yakinan
salah, tidak tepat dan bahkan berten- orang/kelompok, dan gejala arab-
tangan dengan ajaran Islam. Bahwa isasi, maraknya media-media Islam
ide teokrasi merupakan sistem politik radi-kal adalah konteks yang
yang buruk. mendorong lahir-nya wacana Islam
c. Strategi pencitraan didukung pula tersebut.
dengan mengetengahkan konteks pe- Dalam hal ini pewacanaan
ristiwa tertentu seperti sistem peme- JIL me-ngenai Islam merupakan
rintahan otoriter di Iran, serta deretan upaya counter he-gemony wacana
argumen-argumen teologis untuk me- sekaligus untuk mengon-trol dan
yakinkan publik atas wacana yang mempengaruhi wacana publik
dibangunnya. dengan menggunakan media dalam
hal ini media on-line yaitu
Wacana Islam di atas merupakan mengenai Islam yang mulai
gambaran konstruksi ideologis JIL menge- cenderung dikuasai pengaruh
nai Islam yang merefleksikan representasi wacana Islam radikal. Dengan
mental dari respon kognitif kelompok ini media ini JIL bermaksud untuk
terhadap realitas sosial politik yang ada. memberikan akses wacana agar
Konstruksi ideologis tersebut dipengaruhi masyarakat mempunyai ke-
oleh kesadaran politik dan orientasi po- sempatan untuk menerima
litik yang dianut aktivis- aktivis Jaringan informasi me-ngenai Islam dari
Islam Liberal khususnya yang berkaitan penafsiran yang ber-beda.
dengan pemahaman Islam. Pewacanaan Islam yang
Latar belakang pendidikan yang dikons-truksikan JIL
kondusif, sosialisasi keagamaan yang mo- mengindikasikan bagaimana proses
derat, lingkungan sosial yang plural dan pertarungan perebutan wacana
inklusif berpengaruh pada pembentukan yang terjadi antara JIL dengan
pemahaman dan ekspresi Jaringan Islam kelompok Islam radikal. Melalui
Liberal terhadap Islam, yaitu inklusif, plu- media JIL ber-maksud merebut
laristik, dan liberal. Hal tersebut kemu- akses wacana yang ber-kembang di
dian melahirkan sikap mereka yang inklu- masyarakat. Disini media ter-bukti
sif, moderat dan afirmatif terhadap ide- menjadi salah satu media
ide Barat khususnya terhadap ide sekula- pertarung-an memperebutkan
risme, pluralisme dan liberalisme. wacana tersebut. Ba-hasa yang
Pewacanaan Islam Jaringan Islam dikemukakan JIL dalam mewa-
Liberal tersebut juga tidak lepas dari kon- canakan Islam di media on-linenya

SPEKTRUM 69 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

meru-pakan representasi yang rer tentang Isu-isu Global,


difungsikan un-tuk membentuk wacana Para-madina, Jakarta, 2003
lain di masya-rakat sekaligus Latif, Yudi dan Idi Subandy
membongkar wacana yang tengah Ibrahim, Bahasa dan
berkembang. Kekuasaan Politik Wa-cana
Namun disisi lain JIL terlihat ka- diPanggung Orde Baru,
dang cenderung menggunakan sterotipe Mizan, Bandung, 1996
negatif terhadap wacana Islam radikal da- Qodir, Zuly, Islam Liberal :
lam memperkuat wacananya. Hal ini bisa Paradigma Baru Wacana dan
mendorong terjadinya ekskalasi kebenci- Aksi Islam Indonesia,
an dalam arena pertarungan wacana di Pustaka Pelajar,
masyarakat. Implikasi lain pertarungan Yogyakarta, 2003.
wacana yang terjadi antara gerakan Islam Rani, Abdul (dkk), Analisis Wacana :
radikal dan Islam liberal akan bias dan ti- Sebuah kajian dalam
dak konstruktif. Sebagaimana yang juga pemakaian, Ba-yumedia,
sering dilakukan oleh Islam radikal yang Yogyakarta, 2004.
melakukan labellisasi secara negatif ter- Sobur Alex, Analisis Teks Media :
hadap JIL (jaringan Islam Liberal) sebagai Suatu Pengantar untuk
kelompok kafir , antek Barat, antek Yahu- Analisis Wacana,
di dan sebagainya. Analisis Semiotik dan Analisis
Dari telaah pewacanaan Islam Framing, PT Remaja
oleh JIL dalam penelitian ini, maka dapat Rosdakarya, Bandung,
diketahui bagaimana peran media dalam 2002.
mengkonstruksi pemikiran publik. Dalam Sumarlan (editor), Teori dan Praktik
hal ini JIL menggunakan media sebagai Anal-isis Wacana, Pustaka
alat untuk penyebaran ideologi dan untuk Cakra, Sura-karta, 2003.
mengcounter wacana ideologi lain. Van Dijk, Teun. Discourse and
Cognition in Society, dalam
DAFTAR PUSTAKA David Crowley dan David
Brown, Gillian dan George Yule, Analisis Mitchell (ed), Communi-
Wacana (terjemahan), PT Grame- cation Theory Today,Polity
dia Pustaka, Jakarta, 1996 Press Cambridge, 1994.
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Ana- _______________, Ideology and
lisis Teks Media, LkiS, Yogyakarta, discourse : A
2003. multidisciplinary
________, Kekuasaan Otoriter : Dari Gerakan Introduction, di-ambil dari
Penindasan Menuju Politik Hege- http://www.discourse-in-
moni society.org,
(Studi atas Pidato-Pidato Politik Soeharto), ______________, Social Cognition and
Insist, Yogyakarta, 2000 Discourse, diambil dari
Kurzman, Charles (editor), Wacana Islam http://www.discourse-in-
Liberal : Pemikiran Islam Kontempo- society.org

SPEKTRUM 70 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

Zada, Khamami, Islam Radikal : pergulatan


Ormas-orma Islam Garis Kerasdi
Indonesia, Teraju, Jakarta, 2002

Surat Kabar/Majalah/Jurnal
Kompas, 18 Nopember 2002
Gatra, 17 Nopember 2003
Aula, No.01 Tahun XXV, Januari 2003
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol. 5,
no.2, Juli 2003
----------------------------------, Vol. 6, no.1,
Januari 2004
Website
http://www.islamib.com
http://www.let.uu.nl.

SPEKTRUM 71 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Agus Riyanto Wacana Islam Liberal : Analisis artikel
Di Media On-line Jaringan Islam Liberal
(www.islamlib.com)

SPEKTRUM 73 Vol. 5, No. 2, Juni 2008


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional

Anda mungkin juga menyukai