Anda di halaman 1dari 1

10.1 Ketentuan terkait 10.2.

3 Pemberlakuan
PUIL diberlakukan untuk seluruh wilayah Republik Indonesia.
Di samping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan terkait dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, antara lain: PENJELASAN
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
b) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta Peraturan Hal ini berarti PUIL diberlakukan di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di setiap kompleks
Pelaksanaannya; atau lokasi milik asing di Indonesia, sepanjang masuk dalam ruang lingkup PUIL.
Tidak diperkenankan untuk dicetak atau diperjualbelikan

Tidak diperkenankan untuk dicetak atau diperjualbelikan


c) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup beserta
Peraturan Pelaksanaannya;
d) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta Peraturan 10.3 Penafsiran dan penyimpangan
Pelaksanaannya;
e) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah beserta Peraturan 10.3.1 Penafsiran
Pelaksanaannya;
10.3.1.1 Instansi yang berwenang memberlakukan PUIL, dan/atau mengubah, menambah dan atau
menyempurnakannya, bertanggung jawab atas terselenggaranya semua persyaratan di dalamnya.
PENJELASAN
10.3.1.2 Tanggung jawab atas perancangan dan pemasangan instalasi listrik berada pada masing-
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan telah dicabut masing perancang, pelaksana dan supervisi konstruksi.
dan dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan. Peraturan pelaksanaan menurut UU No. 15 Tahun 1985 tetap berlaku 10.3.1.3 Perbedaan penafsiran, baik tentang persyaratan dalam PUIL maupun penjelasannya, akan
sepanjang tidak bertentangan atau diganti berdasarkan UU No. 30 Tahun 2009. diputuskan oleh instansi yang berwenang dan bisa memperhatikan pendapat Panitia Teknis terkait.

10.3.2 Penyimpangan
Dalam hal khusus, instansi yang berwenang dapat menyetujui penyimpangan dari persyaratan dalam
10.2 Penamaan, penunjukan dan pemberlakuan
PUIL dan bisa memperhatikan pendapat Panitia Teknis terkait.
10.2.1 Penamaan
Persyaratan ini secara lengkap bernama Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2011, disingkat PUIL PENJELASAN
2011, untuk selanjutnya dalam standar ini disebut PUIL.
Lihat PENJELASAN 10.6.3.
PENJELASAN

Jika dalam penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 nama buku ini adalah Peraturan Umum 10.6 Penyempurnaan
Instalasi Listrik, maka mulai penerbitan tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum
Instalasi Listrik dengan tetap mempertahankan singkatannya yang sama yaitu PUIL. 10.6.1 Usulan untuk mengubah, menambah dan/atau menyempurnakan PUIL 2011 dapat diajukan
Penggantian “Peraturan” menjadi “Persyaratan” dianggap lebih tepat karena pada perkataan kepada instansi yang berwenang.
“peraturan” terkait pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya dan jika
tidak maka berlaku suatu sanksi; suatu peraturan hanya dapat diterbitkan oleh otoritas atau Instansi yang berwenang saat ini adalah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat
regulator yang berwenang. PUIL sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan Peraturan Jendral Listrik dan Pemanfaatan Energi, dengan alamat:
Menteri ESDM diberlakukan sebagai SNI wajib (merupakan regulasi), sehingga menjadi Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2, Kav. 07-08, Kuningan, Jakarta 12950.
“peraturan” yang harus dipatuhi.

2 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 3

Anda mungkin juga menyukai