Anda di halaman 1dari 9

K ONTAN:

JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN DAN BISNIS


ISSN (Online): 2829 -2154
Vol . 1, No. 2, Maret 2022

PENGENALAN STRATEGI PRODUK SEBAGAI UPAYA


PENGEMBANGAN BISNIS LTQ UTRUJJAH
Farah Putri Wenang Lusianingrum1*,
Virda A. Tsuraya2, Devi Triyani3
1,2,3
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Indonesia email:
farahputriwenang@untirta.ac.id

RIWAYAT ABSTRAK
ARTIKEL Transformasi Pesantren di Indonesia juga dilakukan oleh LTQ Utrujjah. LTQ
Received : 2022-06-06 Utrujjah mulai untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan melibatkan
Revised : 2022-06-18 seluruh santri beserta pengurusnya untuk menciptakan kemandirian LTQ
Accepted : 2022-07-12 secara umum dan kemandirian lulusan secara khusus. Kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh santri dan pengurus LTQ Utrujjah sebelum adanya pandemi
Covid-19 cukup berjalan dengan baik dengan sasaran utama konsumennya
KATA KUNCI yaitu jamaah yang berkunjung ke LTQ Utrujjah. Namun, sejak pandemi Covid-
Strategi Produk; 19 kegiatan bisnisnya sulit berkembang disebabkan produk-produk yang dimiliki
Pengembangan Bisnis; santri dan pengurus kurang mampu bersaing dengan produk lain ketika
dipasarkan diluar LTQ. Kondisi ini memberikan dorongan untuk dilaksanakan
Santripreneur pengenalan strategi produk sebagai upaya untuk pengembangan bisnis LTQ
Utrujjah. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya
stratagi produk dan selanjutnya akan dapat diaplikasikan oleh peserta. Metode
pelaksanaan penyampaian materi pada kegiatan ini dengan pendekatan
ceramah, diskusi, dan tutorial. Peserta kegiatan mengikuti seluruh acara
dengan semangat dan aktif. Kegiatan pengabdian berhasil sebab peserta dinilai
memahami materi strategi produk dengan memperlihatkan keaktifannya dalam
diskusi.

1. PENDAHULUAN
Penduduk muslim yang ada di Indonesia
pada akhir tahun 2021 ada sebanyak 231,05 juta
jiwa. Jumlah ini masih lebih banyak dari jumlah
penduduk muslim di negara Islam seperti
Pakistan, Bangladesh, Mesir, dan Iran. The
Royal Islamic Strategic Studies Centre dikenal
RISSC melaporkan bahwa Indonesia pada tahun
2021 masih menduduki posisi
pertama untuk negara dengan jumlah
penduduk yang beragama muslim Gambar 1. Jumlah Populasi Penduduk
terbesar (Karnadi, 2022). Sementara pada Muslim Terbanyak
posisi kedua ditempati oleh negara
Pakistan. Urutan delapan negara dengan Jumlah penduduk yang beragama
penduduk muslim yang tertinggi di dunia Islam di Indonesia ini juga memiliki
2 | KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022
dapat tergambarkan pada Gambar 1 dampak pada semakin banyak munculnya
berikut ini. pondok pesantren. Hal ini sesuai dengan
data Kementerian Agama bahwa Pondok
Pesantren yang tersebar di seluruh
provinsi Indoonesia ada 26.975 (Annur,
2022). Sebanyak 8.343 pesantren ada di
Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini membuat
KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
Jawa Barat sebagai provinsi dengan Hafidh dan Badrudin (2018) bahwa
jumlah pesantren terbanyak. pesantren perlu melakukan
Sementara, di posisi kedua ada transformasi kurikulum pendidikannya
provinsi Banten dengan jumlah sebab lulusannya masih ada
pesantren sebanyak 4.579. beberapa yang mengalami kesulitan
Selanjutnya, posisi ketiga yaitu jawa mengenai kemandirian ekonomi dan
Timur dengan jumlah pesantren life skill ketika keluar dari pesantren.
4.452. Jumlah angka pondok Lembaga Tahfidz Qur’an atau
pesantren di Indonesia berdasarkan disebut LTQ menjadi salah satu jenis
provinsi pada bulan Januari 2022 pesantren yang ada di Indonesia.
dapat dilihat pada Gambar 2. LTQ ini tergolong pada kategori
pendidikan non formal yang tentunya
juga perlu untuk melakukan
transformasi. LTQ harusnya juga
membekali santrinya dengan
pendidikan kewirausahaan untuk
mempersiapkan lulusannya dapat
hidup mandiri secara ekonomi dalam
masyarakat. Sebab, apabila tidak
dilakukan transformasi dapat
berakibat menambah jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia.
Saat ini, Pengangguran Terbuka yang
Gambar 2. Jumlah Pondok Pesantren
ada di Indonesia sudah mencapai
di
angka 5,83 persen dari total
Indonesia
keseluruhan penduduk Indonesia
(BPS, 2022). Jadi, apabila LTQ ini
Keberadaan pesantren di tidak mampu bertransformasi untuk
Indonesia ini menjadi bagian penting menghasilkan lulusan maka
dalam bidang pendidikan. Pesantren dikhawatirkan akan berkontribusi
menjadi Lembaga Pendidikan yang besar untuk mempertinggi angka
tujuan utamanya yaitu dapat pengangguran.
mencetak lulusan yang memiliki ilmu LTQ yang telah terbuka untuk
dan bermoral. Lembaga Pendidikan mencoba memperkenalkan kegiatan
seperti pesantren ini tidak terlepas kewirausahaan pada santrinya yaitu
dari pengaruh globalisasi. Adanya LTQ Utrujjah. LTQ Utrujjah ini terdiri
globalisasi ini mendorong agar dari santrisantri wanita pada rentang
pesantren tidak hanya mengajarkan usia remaja. Sebagian besar santrinya
santrinya pendidikan agama saja, ini lulusan
namun juga pendidikan keterampilan Sekolah Menengah Pertama dan
diri. Sebab, lulusan pesantren juga Sekolah Menengah Atas. Kegiatan
harus mampu hidup mandiri ketika kewirausahaan mulai dikembangkan
sudah lulus di lingkungan masyarakat. oleh LTQ ini secara umum sebagai
Hal ini sesuai dengan pendapat upaya untuk membentuk kemandirian

KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis


KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022 | 3
ekonomi LTQ dan para santrinya. 2
Sebab, kegiatan operasional di LTQ ini .
juga masih bergantung dari donator.
Sehingga adanya kewirausahaan ini
dapat menjadi sumber dana untuk LTQ.
M
LTQ Utrujjah dan santrinya ini telah E
mencoba untuk membuka usaha T
seperti penjualan buku dan penyediaan O
produkproduk yang dibutuhkan oleh D
para Jamaah yang datang. Namun, E
usaha ini belum dapat berjalan secara
maksimal terutama ketika kemudian
Kolaborasi antara Fakultas
adanya Pandemi Covid19 yang
Ekonomi dan Bisnis Untirta dengan
tentunya konsumen utama produk-
LTQ Utrujjah melalui pengenalan
produk LTQ Utrujjah ini tidak lagi
strategi produk bagi LTQ Utrujjah ini
berdatangan karena adanya
dapat diimplementasikan melalui
pembatasan kegiatan sosial di LTQ.
beberapa kegiatan berikut ini. a.
Terlebih lagi produk-produk tersebut
Perencanaan
masih sulit untuk bersaing dengan
produk-produk dari para kompetitor. Kegiatan pertama yang dilakukan
yaitu perencanaan yang meliputi
Kondisi ini merupakan
kegiatan survei dan persiapan.
permasalahan yang dihadapi oleh LTQ
Kegiatan survei ini perlu dilakukan
Utrujjah dalam melaksanakan kegiatan
untuk melihat kondisi nyata keadaan
kewirausahaan. Ketidakmampuan
dari mitra yaitu LTQ Utrujjah sehingga
produk-produk yang dihasilkan LTQ
dapat memberikan solusi yang tepat
beserta santrinya ini tentunya perlu
untuk membantu mengatasi
untuk melakukan kolaborasi dengan
permasalahan yang dialami oleh mitra.
pihak perguruan tinggi. Jadi, solusinya
Survei ini juga sebagai langkah awal
yaitu adanya kolaborasi melalui
untuk menjalin komunikasi dan
pengenalan strategi produk kepada
kerjasama dengan mitra. Selain itu juga
LTQ Utrujjah dan santrinya agar dapat
dikomunikasikan tentang rencana
meningkatkan kualitas produknya dan
waktu dan materi mengenai kegiatan
dapat bersaing dengan kompetitor.
pengenalan strategi produk untuk
Sebab, produk merupakan salah satu
pengembangan bisnis LTQ Utrujjah.
faktor yang memengaruhi keputusan
Kegiatan kedua pada bagian
dari pembelian yang dilakukan oleh
perencanaan yaitu persiapan.
konsumen (Rachmawati et al., 2021).
Persiapan ini meliputi persiapan alat
Melalui pengenalan strategi produk ini
dan bahan, materi, desain
diharapkan dapat membuat bisnis yang
penyampaian materi kegiatan.
dirintis LTQ Utrujjah dan santrinya
dapat berkembang.
b. Pelaksanaan
Kegiatan kedua yaitu pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan pengenalan
strategi produk bagi LTQ Utrujjah ini
agar dapat berjalan dengan terarah dan
baik maka menggunakan dua metode
utama dalam penyampaiannya. Metode
yang dipilih untuk kegiatan pengenalan
strategi produk yaitu ceramah dan
diskusi serta tutorial.

Jurnal Pengabdian Masyarakat (Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan)


4 | KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022
1) Ceramah dan Diskusi pesantren yang masuk di wilayah
Metode umum yang digunakan provinsi Banten. Provinsi Banten sendiri
untuk memberikan materi yaitu saat ini menduduki posisi kedua dalam
ceramah. Metode ini dinilai baik untuk jumlah pesantren terbanyak di
memaparkan materi strategi produk Indonesia (Annur, 2022). Tidak
agar peserta dapat memami apa yang mengherankan bahwa pertumbuhan
disampaiakan. Metode ceramah ini jumlah pesantren di Banten juga
agar tetap menarik juga didukung semakin pesat. Hal ini juga terjadi pada
dengan penggunaan media presentasi LTQ Utrujjah. Jumlah santri pada LTQ
yang dilengkapi dengan animasi dan Utrujjah ini juga semakin berkembang.
gambar. Ceramah ini dilakukan dengan Keseluruhan santri di LTQ Utrujjah
bahasa yang mudah dipahami. merupakan perempuan usia remaja.
Kegiatan ini juga tetap melibatkan LTQ Utrujjah mencoba untuk
keaktifan peserta dalam bentuk diskusi. beradaptasi dengan perkembangan
Materi yang disampaiakan melalaui zaman dan terpaan arus globalisasi
ceramah ini mengenai definisi strategi dengan mencoba untuk membekali
produk, alasan pentingnya strategi santrinya dengan keterampilan
produk, elemen dalam berwirausaha. Santri LTQ Utrujjah
mengembangkan strategi produk, dan dilatih untuk mulai berwirausaha. LTQ
cara mendesain strategi produk. Utrujjah beserta santri ini biasanya
melakukan kegiatan usahanya ketika
2) Tutorial membutuhkan dana untuk mengikuti
Tutorial juga menjadi metode yang kegiatan keagamaan yang diadakandi
dinilai tepat untuk memberikan materi luar kota. Sebab, kegiatan operasional
mengenai kemasan produk. Tutorial ini LTQ masih didukung dana dari donatur.
dilakukan oleh instruktur untuk LTQ Utrujjah juga memiliki keinginan
memberikan contoh dalam mendesain untuk dapat mandiri secara ekonomi
kemasan yang baik dan estetik. dan menghasilkan lulusan yang
memiliki keahlian dalam bidang agama
c. Evaluasi dan kewirausahaan. Sehingga
Kegiatan akhir dari pengbadian kewirausahaan saat ini juga menjadi
kepada msayarakat dengan tema fokus dari LTQ
pengenalan strategi produk bagi LTQ Utrujjah.
Utrujjah yaitu evaluasi. Kegiatan Beberapa santri dan pengelola di
evaluasi ini memiliki tujuan untuk dapat LTQ utrujjah ada yang memiliki usaha
mengetahui apakah peserta kegiatan berupa makanan, bucket bunga, buku,
ini dapat memahami selanjutnya dan aksesoris. Sebelum adanya
mengimplementasikan materi yang pandemi Covid-19 sasaran konsumen
diperoleh. Evaluasi keberhasilan dari utamanya yaitu jamaah yang setiap
kegiatan ini dilakukan dengan harinya datang di LTQ Utrujjah. Namun,
malakukan observasi langsung semenjak Covid-19 ada di Indonesia
terhadap peserta pelaksanaan serta mulai awal tahun 2020 usaha yang
hasil dari pretest dan posttest. dilakukan oleh santri dan pengelola
tidak berkembang. Kondisi ini terjadi
3 karena tidak ada konsumen yang
. membeli produk dari santri dan
pengelola tersebut. Selain itu, ketika
akan memasarkan produknya diluar
LTQ Utrujjah merupakan lembaga LTQ santri dan pengelola juga
Pendidikan Agama Islam non formal menghadapi beberpa tantangan. Salah
yang masuk kategori pesantren. LTQ satu tantangan yang dihadapi yaitu
Utrujjah ini menjadi salah satu produk dari santri dan pengelola ini

KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis


KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022 | 5
kurang mampu bersaing dipasaran. Abdillah et al., (2019) melalui
Kondisi ini yang mendorong bahwa strategi produk ini suatu bisnis dapat
perlu segera dilakukan pendampingan meningkatkan daya saing. Produk yang
dari perguruan tinggi mengenai dapat berdaya saing dinilai akan
pengenalan strategi produk untuk memberikan pengaruh yang baik pada
mengembangkan usaha di LTQ kepuasan seorang konsumen terhadap
Utrujjah. suatu produk (Cristina & Marwanti,
Kegiatan pengabdian berupa 2019). Alasan pentingnya strategi
pengenalan strategi produk ini produk yaitu sebagai panduan dalam
dilaksanakan pada 17 Juli 2021. menyusun siklus hidup suatu produk.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri Hal ini bermanfaat sebagai persiapan
serta pengelola dari LTQ Utrujjah. untuk pengembangan, peluncuruan,
Kegiatan pengenalan strategi produk ini dan penciptaan inovasi produk sebagai
dilaksanakan dalam jaringan respon adanya perubahan selera
menggunakan Zoom Meeting. Hal ini konsumen. Alasan lainnya yaitu
dilakukan sebab pada tanggal menjadi tolok ukur dalam mengukur
pelaksanaan tersebut ada santri yang keberhasilan dari suatu produk yang
positif Covid-19. Oleh sebab itu, diluncurkan.
pemilihan penggunaan Zoom Meeting
ini dinilai sebagai media yang tepat
untuk pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini.
Kegiatan pengabdian dengan tema
“Pengenalan Strategi Produk bagi
Pengembangan Bisnis LTQ Utrujjah” ini
diikuti oleh seluruh santri beserta
pengurus dengan jumlah tujuh belas
orang. Kegiatan pengabdian ini terbagi Gambar 3. Penyampaian Materi
dalam beberapa sesi acara. Pertama, Pengembangan Produk
pengenalan tim kepada para peserta
kegiatan pengabdian. Sesi ini juga Ketiga, peserta diberikan materi
dimanfaatkan untuk menjelaskan mengenai elemen-elemen kunci dalam
maksud dan tujuan kegiatan penyusunan strategi produk. Elemen
pengabdian ini kepada para peserta. pertama yaitu sasaran pasar. Peserta
Peserta dalam sesi ini juga diberitahu sebelum menciptakan suatu produk
mengenai materi apa saja yang akan perlu melakukan analisis sasaran
diperoleh selama kegiatan ini pasar yang akan dituju. Peserta perlu
berlangsung. tahu siapa saja yang nantinya akan
Kedua, penyampaian materi mengkonsumsi produk yang
mengenai stretegi produk. Peserta diciptakan. Hal ini tentunya dapat
diajak untuk memahami dari setiap menjadi langkap yang tepat dalam
maksud dan tujuan dari produk yang menciptakan produk yang tepat untuk
telah dimiliki sebelum penyampaian dipasarkan di pasar sasaran.
materi lebih lanjut. Hal ini tentunya Elemen kedua yaitu mengenai
memberikan dorongan kepada peserta proposisi nilai. Elemen ini menjelaskan
untuk aktif dalam mengikuti kegiatan. mengenai alasan-alasan yang
Selain itu, peserta juga diberitahu mendasari konsumen untuk memilih
beberapa alasan utama bahwa strategi produk yang akan diciptakan
produk itu menjadi penting dalam dibandingkan produk lain. Produk
proses pemasaran produk untuk harus memiliki keunikan dan manfaat
meningkatkan omset penjualan. yang menjadi solusi dari masalah yang
dimikili oleh konsumen sasarannya.
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan)
6 | KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022
Proposisi nilai dapat dikatakan baik Keempat yaitu materi mengenai
apabila mampu untuk mengidentifikasi cara untuk mendesain strategi produk.
suatu kebutuhan yang belum dapat Mendesain strategi produk tentunya
terlayani dengan baik oleh kompetitor. harus melalui beberapa tahap. Tahap
Jadi, kehadiran produk itu dapat pertama yaitu perlu mempelajari secara
menjadi pengisi dari kesenjangan dari rinci mengenai pasar sasarannya.
kekurangan produkproduk kompetitor. Tahap kedua yaitu mampu
Elemen ketiga yaitu harga. Harga mengartikulasikan suati visi usaha
menjadi elemen penting yang perlu pada produk yang akan diciptakan.
diperhitungkan oleh pelaku usaha Tahap ketiga yaitu dalam mendesai
dalam menciptakan suatu produk. strategi produk harus berfokus kepada
Sebab, harga ini berkaitan dengan solusi untuk mengatasi kebutuhan
sumber daya modal yang perlu dimiliki konsumen sasaran. Tahap keempat
pelaku usaha dalam menciptakan yaitu melakukan kolaborasi supaya
suatu produk dan kesediaan produk yang diciptakan dapat baik.
konsumen nantinya untuk membeli Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan
produk dengan harga yang penyedia bahan baku, pengemasan,
ditawarakan. Penentuan harga ini ataupun produsen yang mampu
berkaitan dengan harga bahan baku, membantu penciptaan suatu produk,
harga tenaga kerja, biaya distributor. Tahap kelima yaitu
penyimpanan, dan juga harga jual. melakukan penyusunan jadwal strategi
produk yang baik dan teratur.

Gambar 4. Penyampaian Materi


Elemen Harga dalam Strategi
Produk

Elemen keempat yaitu linimasa. Gambar 5. Contoh Produk LTQ


Implementasi dari strategi produk akan Utrujjah
efektif apabila terdapat garis waktu atau
linimasa yang tepat dalam melakukan
Selanjutnya kelima peserta
inisiatif baru serta mencapai tujuan.
diberikan beberapa contoh strategi
Strategi produk juga harus didukung
produk seperti positioning, overlapping,
dengan identifikasi waktu yang tepat
produk baru, desain produk,
dalam melakukan perencanaan,
elimination, dan differentiation. Strategi
pengembangan, produksi, peluncuran,
produk yang pertama yaitu positioning
pemasaran, dan inovasi suatu produk.
yang berkaitan dengan cara suatu
Ketepatan waktu dalam strategi produk
usaha untuk membentuk suatu kesan
ini akan memberikan manfaat yang
atau citra mengenai suatu produk
besar dalam kesesuain produk yang
dalam benak dari konsumen
diciptakan untuk hadir di pasar sasaran.
sasarannya. Strategi produk kedua,
Jadi, konsumen di pasar sasaran akan
overlapping merupakan strategi dengan
mendapatkan manfaat produk pada
melakukan peluncuran suatu produk
waktu yang tepat.
baru untuk bersaing dengan produk

KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis


KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022 | 7
yang telah diluncurkan sebelumnya. produk lainnya. Labeling produk ini
Strategi produk ketiga, produk baru berisi seperti nama produk, identitas
maksudnya bahwa dengan produsen (alamat dan nomor yang
menciptakan suatu produk yang dapat dihubungi), berat bersih, kode
memang baru sebagai upaya produksi, tanggal produksi, tanggal
memenuhi dari kebutuhan konsumen. kadaluarsa, cara pemakauan, bahan
Strategi produk keempat, desain pembuat dan lain sebagainya.
produk maksud dari strategi ini bahwa Peserta kegiatan yang teridri dari
dalam penciptaan produk juga berfokus 17 orang santri dan pengurus ini
pada desain suatu produk dimulai dari antusias dalam mengikuti seluruh
logo, bentuk, ukuran, serta kemasan. rangkaian acara pengabdian ini.
Strategi kelima, elimination menjadi Seluruh peserta dengan terus
strategi yang bertujuan untuk bersemangat dan aktif berdiskusi dalam
mempertahankan kestabilan keuangan mengikuti enam pokok bahasan materi
dan keberlanjutan dari suatu usaha. Hal mengenai strategi produk. Berdasarkan
ini dapat dilakukan dengan memangkas hasil pengamatan dari tim pelaksana,
atau menghilangkan lini produk yang kegiatan dinilai berhasil dengan melihat
dinilai sudah tidak sesuai dengan semangat serta antusiasme peserta
selera konsumen. Strategi keenam, dalam mengikuti kegiatan. Selain itu,
differentiation maksudnya membuat ciri peserta juga dinilai juga dapat
khas atau keunikan yang menjadi memahami mengenai materi-materi
pembeda produk yang dimiliki dengan yang telah disampaikan oleh seluruh
kompetitor. tim pengabdian sesuai dengan adanya
Keenam yaitu mengenai peningkatan hasil pretest dan posttest
penyampaian materi mengenai tutorial sesuai yang ditampilkan pada Gambar
dalam pengemasan serta labeling dari 5.
suati produk. Bagian penting dalam
strategi produk yaitu mendesain suatu 150
kemasan sebab menjadi salah satu
faktor yang mendorong keputuasan
pembelian 100
(Purbohastuti et al., 2021). Desain
berupa bentuk dan warna dari kemasan
ini memberikan daya tarik yang 50
diperhitungkan para konsumen dalam
memilih suatu produk. Selain bentuk
0
dan desain juga keamanan dari bahan Pretest Posttest
kemasan produk juga menjadi
pertimbangan konsumen dalam Gambar 6. Perbandingan Hasil
membuat keputusan pembelian. Materi Pretest dan Posttest
pentingnya kemasan dan cara mudah
membuat kemasan ini disampaikan Berdasarkan Gambar 5 yang telah
supaya peserta dapat meningkatkan disajikan bahwa seluruh peserta nilai
nilai produknya dari segi kemasan posttest meningkat setelah mengikuti
produk. kegiatan. Kondisi tersebut
Labeling produk juga menjadi memperlihatkan bahwa setelah
materi yang penting untuk disampaikan menerima materi peserta menjadi lebih
dalam strategi produk. Lusianingrum et paham mengenai strategi produk untuk
al. (2021) menyatakan bahwa labeling selanjutnya dapat diimplementasikan
pada suatu produk juga menjadi suatu pada pengembangan produk yang
identitas yang memberikan suatu dimiliki peserta. Peserta yang paham
pembeda antara satu produk dengan dengan materi yang disampaikan juga
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan)
8 | KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022
terlihat dari peran aktif peserta pada mengaplikasikan materi mengenai
diskusi interaktif selama acara strategi produk dalam melalukan
pemberian materi dan kegiatan tutorial penciptaan dan pengembangan produk.
pada pengabdian dengan tema Kegiatan pengabdian ini dinilai
“Pengenalan Strategi Produk Sebagai sudah berhasil terlaksana, namun
Upaya masih ada beberapa kekurangan.
Pengembangan Bisnis LTQ Utrujjah”. Pertama, pelaksanaan pengabdian
yang dilaksanakan melalui zoom
4 meeting ini membuat kegiatan ini tidak
. memberikan pendampingan secara
langsung dalam kegiatan praktiknya.
Kegiatan pegabdian selanjutnya dapat
K lebih intensif dalam melaksanakan
E pendampingan praktik strategi produk.
S Kedua, materi pengabdian ini baru
I berfokus pada strategi produk saja
M dalam pemasaran. Padahal strategi
P dalam pemasaran seperti strategi
harga, promosi, dan distribusi juga
U menjadi bagian penting dalam
L pengembangan suatu bisnis. Jadi, pada
A pengabdian selanjutnya dapat
N dilakukan dengan berfokus pada
strategi harga, promosi, dan distribusi.
D
5
A
.
N

S Pertama, ucapan terima kasih


A untuk
R Direktorat Pembelajaran dan
A Kemahasiswaan Kementerian
N Pendidikan menjadi pihak yang
berkontribusi besar melalui
pendanaannya. Kedua, LTQ Utrujjah
Pengabdian melalui pengenalan
juga disampaikan ucapan terima kasih
strategi produk sebagai upaya
atas kerjasama dalam pelaksanaan
pengembangan bisnis LTQ Utrujjah
kegiatan ini sebagai mitra. Ketiga
dinilai berjalan dengan lancar dan baik.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Waktu pelaksanaan sesuai dengan
yang telah memberikan arahan dan
perencanaan dan kesepakatan
dukungan kepada tim.
bersama mitra. Antusiasme beserta
semangat terus diperlihatkan seluruh
6
peserta selama mengikuti kegiatan.
Peserta dinilai dapat menangkap .
dengan baik materi mengenai strategi
produk ini yang terlihat bahwa peserta
dapat interaktif mengikuti diskusi dan Annur, C.M. 2022. Ada 26.975
peningkatan pada nilai posttest. Pesantren di Indonesia, di Provinsi
Harapannya pada waktu yang akan Mana yang Terbanyak?
datang peserta selanjutnya dapat https://databoks.katadata.co.id.
Diakses tanggal 2 Juni 2022.

KONTAN: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Bisnis


KONTAN, Vol. 1, No. 2, Maret 2022 | 9
Arif Abdillah, Ayu Oli Lumas, Citra W., Hidayah, A. A., Aribowo, D., &
Krisdayana, & Dede Yulia. (2019). Desmira. (2021). Peningkatan
Pengaruh Strategi Produk SDM
Terhadap Daya Saing Produk UMKM Melalui Pengayaan
Aqua Di Kabupaten Karawang. Packaging Produk di Kecamatan
BUANA ILMU, Jombang Kota Cilegon.
3(2). Dinamisia : Jurnal Pengabdian
https://doi.org/10.36805/ Kepada Masyarakat, 5(2).
bi.v3i2.647 https://doi.org/10.31849/
Badan Pusat Statistik. 2022. Februari dinamisia.v5i 2.5323
2022: Tingkat Pengangguran Rachmawati, A., Kana, A. A., &
Terbuka Anggarini, Y. (2021). Pengaruh
(TPT) Sebesar 5,83 Persen dan Harga, Kualitas Produk, dan Gaya
RataRata Upah Buruh Sebesar Hidup terhadap Proses Keputusan
2,89 Juta Pembelian Produk Hijab di Nadiraa
Rupiah Per Bulan. Hijab Yogyakarta. Cakrawangsa
https://www.bps.go.id. Diakses Bisnis: Jurnal Ilmiah Mahasiswa,
pada 3 Juni 2022. 1(2).
Cristina, H. M., & Marwanti, M. (2019). Rahayu, F., Barkah, C., Chan, A., &
Pengaruh Strategi Produk, Harga Tresna, P. W. (2021). Analisis
dan Kepuasan Konsumen Terhadap
Pomosi Terhadap Kepuasan Produk Sambal Kemasan Untuk
Pelanggan. Jurnal Inspirasi Bisnis Formulasi Perbaikan Strategi
Dan Manajemen, 3(1). Produk. BISMA: Jurnal Bisnis dan
Manajemen, 15(1), 47-55.
https://doi.org/10.33603/
jibm.v3i1.208
2
Hafidh, Z. & Badrudin, B. 2018.
Pesantren dan Kemandirian
Perekonomian: Studi tentang
Kewirausahaan di Pondok
Pesantren Ar-Risalah Cijantung IV
Ciamis. MANAGERIA: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam,
3(2): 257-267.
Karnadi, A. 2022. 8 Negara dengan
Populasi Muslim Terbesar, Ada
Indonesia?
https://dataindonesia.id.
Diakses pada tanggal 2 Juni 2022.
Lusianingrum, F. P. W., Purbohastuti,
A. W., & Hidayah, A. A. (2021).
Pelatihan labeling kemasan
produk
UMKM mitra binaan Posyantek
AlIkhlas. JMM (Jurnal Masyarakat
Mandiri), 5(2).
Purbohastuti, A. W., Lusianingrum, F.
P.

Jurnal Pengabdian Masyarakat (Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan)

Anda mungkin juga menyukai