Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Oleh :
Nama : RABIATUL
Jurusan : PERBANKAN
Guru Pembimbing : MURNI S.Pd

SMK PERMATA BANGSA


PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR
BRI UNIT KATOBU KABUPATEN MUNA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Setelah diadakan peninjauan dan melalui tahap perbaikan, maka laporan hasil
Praktek kerja industry/praktek kerja lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh
pihak sekolah pada :

Hari :
Tanggal :
Mantobua, Juli 2022
Menyetujui,
Guru Pembimbing Ketua Jurusan

RIZLAN, S.T RIZLAN, S.T

Menyetujui,
Kepala SMKS Permata Bangsa

SUNATIA, S.Pd
NIP.

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BRI UNIT KATOBU KABUPATEN MUNA

Setelah diadakan peninjauan dan melalui tahap perbaikan, makan laporan hasil
Praktek kerja industry/praktek kerja lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh
pihak Kantor pada :

Hari :
Tanggal :
Mantobua, Juli 2022

Menyetujui,
Pembimbing Instansi/Perusahaan Kepala Bri Unit Katobu Kab. Muna

ELY PUTRIANI SITTI NURMYATI


NIP. NIP.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan


yang bertanggung jawab menciptakan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan, keterampilan, dan keahlian sehingga lulusannya dapat mengembangkan
kinerja apabila terjun dalam dunia kerja (Arif Rifai & Barnawi, 2012:13). Arti
pendidikan ini dijabarkan secara lebih spesifik lagi dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yaitu pendidikan menengah
kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu. Dari penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan pekerjaan.

Kekhususan dalam pembelajaran di SMK bukan hanya dengan adanya


pembelajaran kompetesi keahlian yang mampu membekali siswa agar siap kerja di
dunia usaha dan industri (DU/DI) tetapi dengan adanya relevansi SMK dengan
DU/DI guna mencapai tujuan terciptanya mutu lulusan SMK yang sesuai dengan
kebutuhan DU/DI. Hal ini didasarkan dari kebijakan pemerintah tentang link and
match DU/DI dengan penyelenggaraan pendidikan di SMK agar dari kedua belah
pihak saling mengerti apa saja yang dibutuhkan oleh DU/DI dan apa yang seharusnya
dilakukan oleh SMK dalam menanggapi kebutuhan dari DU/DI yang semakin
berkembang pesat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Program Praktek
Kerja Industri (Prakerin) adalah solusi yang tepat untuk meningkatkan relevansi
antara SMK dan DU/DI.

Praktek Kerja Industri adalah salah satu kegiatan yang dapat menambah ilmu
pengetahuan, kedisiplinan, bertanggung jawab, jujur dan teknologi yang diperoleh
disekolah menengah kejuruan (SMK) dengan keadaan diluar atau lapangan.

Kegiatan praktik industri pada pendidikan sistem ganda adalah kegiatan praktik
nyata dilakukan siswa pada pekerjaan produksi di lini produksi. Program praktik
industri ini memiliki cirri bahwa siswa yang melaksanakan praktik kerja industri
diperlakukan bekerja sebagaimana karyawan pekerja yang lain.

Tujuan praktik industri menurut Bukit ( 2014 : 50) yaitu: (1) mendapat
pengalaman bekerja di lini produksi; (2) memahami sikap dan disiplin kerja melalui
praktek kerja industri di lini produksi; (3) mendapatkan kompetensi kejuruan sesuai
dengan standar komptensi yang dituntut oleh dunia industri; (4) mendapatkan

1
kompetensi sosial, yaitu: bekerja sama dalam mengerjakan pekerjaan, mencari
pemecahan terhadap kesulitan dalam pekerjaan.

Program SMK Teknologi Maligano jurusan Teknik Komputer dan Jaringan


(TKJ) di Kota Raha bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang terampil di era
industri pada masa yang akan datang, agar dapat menghasilkan lulusan terampil dan
dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya terutama teknologi industri.

1.2. Tujuan

Penyelenggaraan prakering bertujuan untuk :


1. Dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakering. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
2. Bisa menambah dan menyembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh
siswa siswi prakering sesuai bidang masing-masing.
3. Dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Bisa menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia industry
maupun usaha.
1.3. Manfaat

Kerjasama anatara SMK dengan dunia Usaha/Industri atau instansi


dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi
untuk keutungan Bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) akan
memberi nilai tambah bagi pihak pihak yang bekerja sama,sebagai berikut:

a. Manfaat bagi industry


Perusahaan sendiri mendapatkan manfaat yang cukup banyak yaitu:
1. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”.
2. Mendukung program Pendidikan pemerintah.
3. Meningkatkan citra perusahaan.
b. Manfaat bagi sekolah
Manfaat prakering bagi sekolah sebenarnya tidak kalah
banyaknya,berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Meningkatkan hubungan sekolah dengan perusahaan/industry.
2. Meningkatkan popularitas sekolah dimata masyarakat.
3. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
4. Meningkatkan citra sekolah.

2
c. Manfaat bagi peserta didik.
Manfaat prakering bagi peserta didik antara lain yaitu:
1. Melatih dan mengasah keterampilan siswa-siswi dalam dunia kerja.
2. Menambah pengetahuan siswa-siswi tentang dunia kerja.
3. Membentuk mental siswa-siswi dan memberi motovasi agar serius dan
bersemangat dalam mencapai cita-cita.
4. Menambah kreatifitas siswa-siswi untuk mengembangkan bakat dan mina

3
BAB II
PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN
2.1. Latar Belakang Berdirinya Perusahaan Instalasi/ Bri Unit Katobu
Kabupaten Muna.
Pada awalnya bank rakyat Indonesia (BRI) didirikan diPurwokerto,Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp
en Spaarbank Der Inlandsche Hoofden atau “bank bantuan dan simpanan milik kaum
priyayi purwokerto”, suatu Lembaga keuangan yang melayani orang-orang
kebangsaan Indonesia.

2.2. Sejarah
Bank rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank rakyat iondonesia (BRI) didirikan di
purwokerto, jawa tengah oleh raden bei aria wirjaatmadja dengan nama de
poerwokertosche hulp en spaarband der indlandche hoofden atau bank bantuan Dan
simpanan milik kaum priyayi purwokerto suatu Lembaga keuangan yang melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan peraturan pemerintah no. 1


tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai bank pemerintah pertama
di republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun
1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan mulai aktif kembali
setelah perjanjian renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi bank
rakyat Indonesia serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk
bank koperasi tani dan nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari bri, bank
tani nelayan dan nederlandsche maatschappij (NHM). kemudian berdasarkan
penetapan presiden (penpress) no. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam bank
Indonesia urusan koperasi tani dan nelayan.

Setelah berjalan selama 1 bulan, keluar penpres no. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama bank negara Indonesia. Dalam ketentuan
baru itu, bank Indonesia urusan koperasi, tani dan nelayan (eksBKTN) diintegrasi
dengan nama bank negara Indonesia unit II bidang rullar, sedangkan NHM menjadi
bank negara Indonesia unit II bidang ekspor impor (exim).

Berdasarkan undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang undang-undang pokok


perbankan dan undang-undang no. 13 tahun 1968 tentang undangh-undang bank
sentral, yang intinya mengembalikan fungsi bank Indonesia sebagai bank sentral dan

4
bank negara Indonesia unit II bidang rular dan ekspor impor dipisahkan masing-
masing menjadi dua bank yaitu bank rakyat Indonesia dan bank ekspor impor
Indonesia. Selanjutnya berdasarkan undang-undang no. 21 tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 agustus 1992 berdasarkan undang-undang perbankan no. 7 tahun 1992


dan peraturan pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan pemerintah
republik Indonesia. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan public dengan nama
resmi PT. bank rakyat Indonesia (persero) tbk. Yang masih digunakan sampai saat
ini.

2.3. Visi Dan Misi

Visi dan misi PT.bank rakyat Indonesia (BRI) unit katobu.


Visi
Menjadi the most valuable banking group in southeast asia & champion of
financial inclusion.
Misi
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan pelayanan kepada
segmen mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui sumber
daya manusia yang professional dan memiliki budaya berbasis kinerja
(performance driven culture ) teknologi informasi yang handal dan future
ready. Jaringan kerja konversional maupun digital yang produktif dengan
menerapkan prinsip operational dan riks management excellence.
3. Memberi keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dengan memperhatikan prinsip keuangan
berkelanjutan dan praktik good corporate governance yang sangat baik.

5
2.4. Struktur Organisasi

NURMYATI

KA UNIT

MANTRI 4 MANTRI 2 MANTRI 1 MANTRI 3 MANTRI 5

EDWIN LD.HARUN ALIN FFARIDA HAIRIN AASRUL PRATAMA ADITYA KUSUNA


MUHAMMAD WARDANA
FA

FFORND LINER

PPA.KUR CCOSTUMER SERVICE TELLER

ELY PUTRIANI WD.RIZA RIMAYANTI RAHMAWATI NAGARUDDIN

SATPAM PJM CLEANING SERVICE

SLD.SIFU LA OWO ERFAN KURNIAWAN

6
2.5. Macam-Macam Posisi Dan Tugas

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen operational yaitu :

Segmen operasional, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada


pada segmen ini yaitu harus mendukung sisi bisnis bank, dan menjalankan proses
transaksi nasabah supaya berjalan lancer dan sesuai aturan/system yang ada. Bagian
operasional menjalankan dan mengerjkan fungsi-fungsi yang ada di dalam bank,
mulai dari teller yang bertugas melayani transaksi nasabah, sampai cleaning surfice
yang bertugas.

1. Teller Melayani Nasabah Dalam Bertransaksi Di Bank


Teller bank bertugas di dalam conter yang bertanggung jawab
memberikan pelayanan transaksi nasabah, baik itu penyimpanan atau
pembayaran. Teller adalah jabatan.

2. Back Office: Pengecakan Transaksi


Melakukan pengecekan dan memastikan transaksi yang dilakukan oleh
teller sudah benar dan susai, serta membuat pembukuan transaksi perusahaan dari
harian sampai tahunan.

3. General affair bagian umum


General affair atau GA di bank bertugas untuk melakukan maintenance
terhadap asset bank mulai dari bangunan,fisik ATM,satpam,cleaning service serta
kartu nama tetapi juga ada yang mengurus absensi karyawan.

4. Admin kreadit: mengolah data nasabah kredit


Seorang admin kredit bertugas membuat surat, menginfentarisir data
nasabah sampai merapikan data jaminan nasabah.

5. Cleaning service: menjaga kebersihan bank

Sama seperti dengan cleaning service atau petugas kebersihan di tempat


lainnya, seorang cleaning survice juga bertanggng jawab atas kebersihan area
bank, mulai dari lantai,pengecekan suhu ruangan , mengediakan kebutuhan untuk
kariawan, dan masih banyak lainnya.

6. Security: petugas keamanan bank


Security atau petugas keaman bank bertanggung jawab atas keamanan
yang ada di bank, mulai dari memeriksa setiap orang yang datang, menanyakan
keperluan, sampai membantu dan mengarahkan nasabah yang ingin melakukan
transaksi atau berurusaan dengan bank.

7
7. Driver: supir
Tugas inti atau sopir bank adalah mengantar pejabat bank menggunakan
kendaraan mobil, dan tidak hanya itu ia juga bertanggung jawab atas perawatan
infentaris kendaraan.

8. Ekspedisi/messenger/:pesuruh
Massenger bertugas untuk melakukan pengiriman seperti surat-surat,
dokumen, atau infentaris ban lainnya ke tujuan.

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen bisnis yaitu :


1. Marketing: melakukan pemasaran dengan mencari nasabah.
Tugas marketing bank tidaklah jauh berbeda dengan marketing ditempat
lain, yakni mulai dari strategi pemasaran, promosi produk,dan penjualan.seorang
marketing bank bertugas untuk menawarkan dan memberikan pelayanan kepada
nasabah.

2. Analis kredit: menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau


tidak.
Analis kredit bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan Analisa
semua data keuangan nasabah atau klien,mulai dari metode/kebiasaan
pembayatan, informasi tentang tabungan atau simpanan, sumber pendapatan serta
aktifitas belanja klien.

3. Anccout officer: Melakukan pemasaran, melukan Analisa kelayakan


pemberian kredit, dan pemantauan terhadap kelancaran pembayaran
debitur.
Pada umumnya seorang account officer adalah orang bertugas mencari
nasabah kredit, yang tentunya kriterianya layak menurut peraturan bank. Account
officer juga melakukan Analisa dan memeriksa kekuatan finansial calon debitur.

4. Sales officer/ seles executive: marketing.


Sorang sales officer bank bertugas untukmelakukan pemantauan biaya
kredit yang diberikan ke nasabah.

5. Customer service: memberikan sosialisasi pada nasabah/ calon nasabah


terkait produk bank.
Sama seperti tempat lainnya tugas coustumer service di bank adalah
menghadapi dan melayani nasabah, mulai dari keperluan pembukaan rekening,
deposito, asuransi, sampai ke masalah yang di hadapi oleh nasdabah.

8
6. Funding officer: mencari dan simpanan dari nasabah dengan menjual
berbagai produk funding perbankan.
Funding officer di bank mempunyai tugas untuk mencari dan
mengumpulkan dana dari nasabah dalam berbagai bentuk produk seperti
deposito, reksa dana, tahapan dan lainnya.

7. Collector: menagih pembayaran pinjaman/kredit dari para nasabah.


Seorang collector bank bertugas dan bertanggung jawab melakukan
penagihan terhadap nasabah/ debitur yang memiliki tanggungan atau ansuran-
ansuran yang belum terbayarkan dalam waktu yang di tentukan.

9
BAB III
KOMPETISI DAN HASIL PRAKERING

3.1. Kompetensi yang dikerjakan


1. Bidang Pekerjaan
Dalam pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKERING) siswa harus
mampu melakukan dan menyelesaikan bidang pekerjaan yang diberikan oleh
dunia usaha/ dunia industry (DU/DI) banyak sekali tugas dan pekerjaan yang
diberikan DU/DI kepada para siswa prakering akan lebih mampu
meningkatkan kedisiplinan diri dengan tugas itu juga dapat menambah
pengetahuan para siswa prakerin. Adapun bidang pekerjaan yang dilakukan
selama pelaksanaan praktek kerja industry diantaranya sebagai berikut:

a. Mengoperasikan miscrosof word.


b. Mengoperasikan miscrosof excel.
c. Mengoperasikan mesin print.

2. Uraian pekerjaan
Dalam pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKERIN), mulai dari awal
hingga terakhir dapat di uraikan berdasarkan bidang pekerjaan di atas yang
diantaranya sebagai berikut:

a. Mengetik dokumen,surat tugas,laporan,DLL


b. Memprin.
c. Mengsken
d. Mencari berkas

3.2. Bahan dan alat prakerin


Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam melaksanakan
prakerin atau proses kerja yaitu :

No Peralatan atau Perabotan No. Perlengkapan


.
1. Computer 1. ballpoin
2. Mesin print 2. Kertas HVS
3. Meja 3. Stop map
4. Kursi 4. Hekter
5. Telephone atau hp 5. Perforator

10
3.3. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat
3.3.1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu selama melaksanakan
kegiatan prakerin diantaranya:

a. Lingkungan kerja yang bersih


Lingkungan kerja yang bersih membuat saya merasa nyaman dalam
melaksanakan tugas.

b. Karyawan yang baik dan ramah


Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkanwaktu
untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja

c. Fasilitas yang memadai


Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami dapat
mengerjakan tugas dengan cepat.

3.3.2. Faktor Penghambat


Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan begitu
pula dengan saya yangt baru mengenal dunia kerja, saya juga mengalami
berbagai hambatan. Hambatan-hambatan itu antara lain:

a. kurangnya keterampilan dan kreatifitas


keterampilan dan kreatifitas saya masih kurang karena saya belum pernah
terjun ke lapangan kerja.

b. Kurangnya pengalaman
Kami belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan
sering tersendat-sendat.

c. Kurangnya menguasai peralatan kantor


Ada beberapa peralatan kantor yang belum terlalu saya kuasai, sehingga
saya harus meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.

d. Teori dan praktek yang tidak sesuai.


Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima di sekolah dengan
pelaksanaan atau praktek kerja yang sesungguhnya di lapangan
menyebabkan hasil yang di capai kurang maksimal dalam pelaksanaan.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kegiatan praktek kerja lapangan merupakan suatu kegiatan yang berlangsung
didunia kerja dan merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan Pendidikan yang
memadukan secara sistematis antara program Pendidikan dan program keahlian yang
diperoleh lapangan.dengan diadakan praktek kerja lapangan akan menjadi modal
yang sangat besar bagi penyusun antara mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama
mengikuti praktek kerja industry.

4.2 SARAN
1. Untuk Sekolah
a. Sebaiknya dalam pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKERIN)
Sekolah selalu siap untuk mensurvei anak-anak didiknya dengan teratur, agar
sekolah tau bagaimana peserta didiknya bertingkah laku di dunia industry.
b. Sebaiknya pemantauan siswa dilaksanakan secara teratur.
2. Untuk Perusahaan
a. Diharapkan agar kerja sama antara sekolah dan perusahaan lebih ditingkatkan
dengan banyak memberi peluang kepada siswa/siswi SMK untuk praktek kerja
industry (PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan siswa/siswi prakerin diharapkan selalu terjaga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bukit, Musriam. (2014). Strategi dan Inovasi Kejuruan. Bandung:


Alfabeta.
Ryan Mahendra. 2018. Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Pada Pt Icon+
Padang. Pariaman
Tim Penyusun Pl. 2017. Panduan Pelaksanaan Prakerin. Pariaman
Permendiknas.2007. Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.

13

Anda mungkin juga menyukai