Anda di halaman 1dari 1

Usia 0-5 Bulan :

Dongeng ini menceritakan tentang Cica dan bayangan. Pada suatu pagi, Cica terbangun dari tidur
lelapnya. “Hoamm” Pagi itu Cica masih merasa ngantuk. Dibukanya jendela kamar tidur. Wah
ternyata matahari sedang menunggunya. Sinar matahari itu masuk kedalam jendela kamar tidur dan
Cica merasa sangat Silau. “Pagi ini terang sekali” Cica menutup matanya dengan tangan.

Ketika dia ingin turun dari tempat tidurnya, dia melehat bayangan hitam yang ada ditembok. “Apa
itu?” tanya Cica. “Kok aku kesini dia ikut kesini, aku kesana dia ikut kesana” tanya Cica dengan heran.
Karena Cica takut akhirnya Cica memanggil mama “Mama...Mama!”. Mama Cica pun datang
menghampiri, “Ada apa sayang? Pagi-pagi gini kenapa kamu berteriak?” tanya mama Cica.

“Aku takut ma. Apa itu di dinding? Kok dia mengikutiku”, “Oh itu bayangan diri kamu sendiri”Ujar
mama cica. “Tapi aku takut, warnanya hitam, syerem”, ucap Cica ketakutan. “Kamu tidak perlu takut,
bayangan hitam itu adalah diri kamu sendiri. Dia akan mengikutimu. Dan satu lagi, kamu tidak perlu
takut karena ada mama yang selalu menemanimu”. Lalu mama memeluk Cica dengan kasih sayang.

“Yuk kita rapihkan tempat tidur kamu bersama-sama” ajak mama. “Hayuk” Ucap Cica dengan
semangat. Selagi Cica merapihkan tempat tidurnya, ia juga melihat bayangannya sendiri di lantai
yang terus mengikutinya. Ketika tangannya diangkat keatas, bayangannya juga ikut keatas.
Mamanya juga membentuk tangannya menjadi seekor burung. Sekarang Cica tidak takut lagi dengan
bayangannya karena itu adalah dirinya.

Usia 6 bulan – 7 tahun :

Di suatu hari yang cerah, Bani pergi ke sekolah diantar oleh ibunya. Dalam perjalan menuju sekolah,
Bani melihat di sekitarnya ada pohon berwarna hijau yang tinggi, kucing berbulu lembut berwarna
oranye dan beberapa kendaraan yang lalu lalang di sekitarnya.

“Ibu, itu pohon apa?” Tanya Bani pada ibu, “Itu namanya pohon pisang” jawan ibu. “Oh Pisang ya”,
“Kamu tahu tidak pohon pisang warnanya apa?”Tanya ibu. “Hmmm...Apa ya? Hijau” Ucap Bani. “Ya,
pintar. Pohon pisang warnanya hijau. Kalau buah pisang warnanya apa?” “Hijau bu”Jawab Bani.
“Benar warna hijau, ada juga yang warnanya kuning”.

Sambil berjalan menuju sekolah, Bani juga melihat ada seekor kucing sedang berjalan. “Ibu, apa ini?”
tanya Bani. “Namanya Kucing. Kucing warnanya apa?” “Hijau bu” jawab Bani, “Bukan sayang, kucing
ini warnanya oranye” ucap Ibu. “Kucing punya kaki berapa” tanya Ibu. “Dua ya?”, “Kucing punya kaki
empat. Dua kaki depan dan dua kaki belakang”, “Oo ada 4”

Selama diperjalanan menuju sekolah, Bani selalu bertanya tentang banyak hal. Ketika Bani dan ibu
akan melewati genangan air, Bani berkata “Ibu awas ada banjir!”. Ibu pun tersenyum. “Ibu itu apa?”
Tunjuk Bani ke arah atas. “Namanya Helikopter. Helikopter terbang tinggi sekali” Ucap ibu. “Aku mau
ikut bu” pinta Bani. “Boleh, coba panggil helikopternya”. “Helikopter aku mau ikut!!” Teriak Bani
dengan kencang. “Bu, Helikopternya tidak berhenti”

“Bani”, “Ya bu”. “Helikopter lagi mau pergi ke lapangan udara. Kalau Bani kan mau sekolah” Ucap
Ibu. “Tapi aku mau ikut helikopter” Rengek Bani. “Iya Sayang, jika nanti kamu sudah selesai sekolah
ya”. “Ok bu”

Tidak terasa Bani sudah sampai di sekolah. Sebelum masuk ke sekolah, Bani mencuci tangan dengan
sabun, lalu merapihkan sepatu di rak sepatu.

Anda mungkin juga menyukai