Anda di halaman 1dari 17

Resume Anatomi

Sistem Myologi/Musculus

Disusun oleh:

YABES CHRISTIAN KASIH PASARIBU

(22120002)

Universitas Respati Yogyakarta

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Sarjana Gizi
BAB I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Kontraksi otot bisa terjadi karena adanya peran dari membran serat otot skeletal yang bekerja
dengan cara menghasilkan dan menyebarkan potensial aksi dan menghubungkannya ke
bagian akhir untuk melepaskan penyimpanan kalsium intraseluler yang memicu kontraksi
secara mekanik. Kegiatan ini bergantung pada berfungsinya kanal ion. Di dua dekade
terakhir, penyakit yang disebabkan oleh mutasi dari gen ion kanal pada otot telah dapat
diidentifikasi dan disebut dengan muscle channelopathies (gangguan kanal otot)
Gangguan kanal ion ini merupakan bagian dari kelompok gangguan neuromuskular yang
jarang ditemukan, disebabkan oleh mutasi pada beberapa kanal ion, diantaranya adalah kanal
klorida, natrium, kalsium, dan kalium. Secara klasik, gangguan kanal ion ini dapat terbagi
menjadi nondistrofi miotonia dan periodik paralisis. Periodik paralisis adalah kelemahan otot
rangka yang diturunkan secara autosomal dominan, yang berhubungan dengan kadar kalium
dalam serum yang bersifat periodik dan reversible. Periodik paralisis ini terjadi karena
adanya perubahan ion kanal yang dikarakteristikkan dengan episode berulangkali terjadi
paralisis flaksid, baik fokal maupun umum. Secara klinis, periodik paralisis diklasifikasikan
menjadi hiperkalemi periodik paralisis dan hipokalemi periodik paralisis. Pengklasifikasian
ini berdasarkan keadaan kalium serum atau respon tubuh terhadap kalium.
Kekuatan otot dapat dinilai secara klinis dengan mengklasifikasikan kemampuan pasien
untuk mengontraksikan otot rangka melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa dan
juga melawan gravitasi. Skala yang sering digunakan pada pemeriksaan ini adalah Medical
Research Council Scale, yaitu tidak ada kontraksi (skala 0), kedutan otot sedikit kontraksi
(skala 1), gerakan aktif yang terbatas oleh gravitasi (skala 2), gerakan aktif dapat melawan
gravitasi (skala 3), gerakan aktif dapat melawan gravitasi dan tahanan pemeriksa (skala 4),
dan kekuatan normal (skala 5).
Salah satu fungsi otot adalah untuk melakukan pergerakan anggota tubuh. Walaupun di
zaman ini kebanyakan bisa dikerjakan secara otomatis, manusia tetap harus bergerak untuk
melakukan aktivitasnya. Penggunaan energi yang berlangsung secara terus menerus tanpa
istirahat dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan. Kelelahan sendiri dapat dibedakan
menjadi kelelahan otot dan kelelahan saraf. Kelelahan otot adalah sebuah kondisi ketika otot
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi setelah kontraksi yang kuat dan lama.
Vitamin B1, B6, dan B12 dapat bermanfaat dalam mencegah timbulnya gejala kelelahan.
Vitamin B1 dan B6 memiliki peran dalam metabolisme karbohidrat dan protein yang
nantinya akan menghasilkan metabolit berenergi tinggi sehingga bisa digunakan dalam proses
kontraksi. Vitamin B12 membantu proses sintesis DNA yang diperlukan dalam proses
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah ini akan berikatan dengan oksigen dan
diedarkan ke seluruh tubuh salah satunya ke dalam otot. Jika suplai oksigen otot tercukupi
maka akan mencegah terjadinya.
BAB II
Pembahasan
A.Pengertian
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat
gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Otot merupakan kumpulan jaringan otot yang saling berkontraksi sehingga menghasilkan
gerakan. Otot terdiri atas serabut sel otot yang keseluruhan dilapisi oleh jaringan pelindung.
Otot melakukan kontraksi dan relaksasi menggunakan ATP.[1] Rangka tubuh makhluk hidup
terdiri atas tulang dan sendi, namun tidak dapat bergerak sendiri, energi kimia berupa ATP
akan diubah menjadi energi mekanik sehingga menghasilkan pergerakan berupa pergantian
kontraksi dan relaksasi. umumnya, hasil kontraksi otot ini akan memunculkan panas tubuh.
Otot berfungsi sebagai pergerakan, stabilitas atau keseimbangan dan termogenesis.
Berdasarkan histologi otot dan lokasi jaringan otot di klasifikasikan menjadi 3 yaitu: otot
rangka, otot jantung dan otot polos.[2] Otot merupakan mesin yang dapat mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik yang dapat terwujud dalam suatu aktivitas fisik. Dalam hal ini
otot dapat berkontraksi dan berelaksasi dikarenakan adanya ketersediaan energi dari sistem
energi. Kontraksi otot yang terjadi pada tubuh manusia mampu melakukan kerja
seperti mesin.[3]

B. Tinjauan teori
I.sistem otot
meliputi alat-2 tubuh, dengan jalan kontraksi (memendek) dan relaksasi (kembali seperti
keadaan semula) akan menimbulkan pergerakan tubuh secara keseluruhan atau Sebagian
fungsi otot
fungsi volunter mrpkan akibat kerja dr otot rangka
1. mempertahankan sikap tubuh duduk, berdiri, tidur

2. melaksanakan bermacam-macam Gerakan

 Anggota tubuh : Pergerakan


 Jari-jari : Untuk memegang
 Diafragma : Respirasi
 Pharyng : Menelan makanan
 Lidah dan bibir : Menggerakan makanan dan vokalisasi

fungsi involunter

(tdk dipengaruhi kehendak) akibat kerja otot polos & otot jantung
1. propulsi (dorongan) substansi dlm bermacam-2 saluran, misalnya: makanan yang berjalan
sepanjang saluran pencernaan; darah yang berjalan di sepanjang pembuluh darah; sel telur
yang berjalan di sepanjang saluran telur (oviduct); sperma yang berjalan di sepanjang saluran
mani

2. ekspulsi (pengeluaran) substansi yang tersimpan dalam kantung (vesica) empedu, urine,
feses

3. regulasi (pengaturan) diameter lubang mengatur besar kecilnya pupil mata, pylorus
lambung, rektum (anus)

4. regulasi (pengaturan) diameter saluran mengatur besar kecilnya pembuluh darah (sel-sel
darah sangat fleksibel sehingga sel-sel darah dapat merubah bentuk dengan segera pada saat
sel darah tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang berbeda (arteri, arteriol, kapiler,
venula, vena); mengatur besar kecilnya bronkiolus pulmo

II.jenis-jenis otot

1.otot polos

→Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping, pipih dan langsing

→Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah (center)

→Sitoplasmanya tdd dr sarkoplasma yang mengandung miofibril (elemen yang mampu


berkontraksi sehingga dpt bergerak)

→Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron, tergantung lokasi: plg pendek
pembuluh darah; plg pjg uterus (rahim wanita/betina)

→Lokasi: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga 🡪 saluran pencernaan
makanan (batang kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus kasar); batang
tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim), kantung urine, kantung empedu, pembuluh
darah

→Innervasi(persyarafan):sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom (bisa simpatis, bisa


parasimpatis)

→Untuk otot polos peningkatan kerja otot polos seperti gerak peristaltik dilakukan oleh
syaraf parasimpatis, sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh syaraf simpatis
→AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang ritmis

2. Otot jantung

Bentuk: tidur dari beberapa serabut otot yang bercabang & bersatu dengan serabut di
sebelahnya anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk sejelas pd
otot rangka); intinya di tengah (center); pada interval tertentu terdapat keping-keping
interkalar (intercalar disc), pada intercalar disc terdapat jaringan Purkinye yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik)

→ lokasi: hanya ada di jantung

→ innervasi: sistem syaraf otonom

→aksi: kontraksi otomatis & ritmis

→ Otonom,bisa simpatis,bisa parasimpatis

→ untuk otot jantung : peningkatan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis,
sedangkan pengurangan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis

→kerja syaraf otonom,baik simpatis maupun parasimpatis kebalikan dari kerja otot polos

3. otot rangka = otot sadar = otot lurik = otot seran lintang

→Bentuk: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi (pinggir), terdapat garis gelap dan
terang (sangat jelas), panjang otot rangka bervariasi antara 1-40 mm, sedangkan tebalnya
antara 10- 100 mikron;setiap serabut otot rangka dilapisi oleh sarkolema (di dlm sarkolema
terdapat miofibril = elemen yang dapat berkontraksi), serabut otot yang masing-masing
dilapisi sarkolema berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi fasiculus. Masing-
masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat perimisium. Jaringan ikat yang meliputi serabut
otot rangka disebut endomisium. Masing-masing endomisium dilapisi lagi oleh epimisium.
Dalam otot rangka terdapat mioglobin 🡪 pigmen yang disebut myoglobin

→Lokasi : semua otot yang melekat pada tulang, otot lidah, langit-langi (palatinum), pharing,
ujung esophagus

→Innervasi : sistem syaraf kraniospinal 🡪 bekerja menurut kehendak individu

→Aksi: kontraksi cepat, berlangsung sebentar


III.sifat-sifat otot (global)

1. kontraktilitas kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang


(otot polos 1/6 kali; otot rangka 1/10 kali)

2. ekstensibilitas = distensibilitas kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada
gaya yang bekerja pada otot tersebut bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus

3. elastisitas kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami
ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)

4. irritabilitas = eksitabilitas kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang

Sifat-sifat otot jantung

1. Kontraktilitas
Sistol (kontraksi),diastol (relaksasi) dan selalu ada platau (dataran yang menyebabkan
fase diastol lebih Panjang dari sistol = memberi kesempatan darah tertampung lebih
banyak dijantung)
2. Konduktivitas perambatan impuls
→sinoatrio nodus
→atrium
→atrioventrikular nodus
→ventrikel berkas HIS
→jaringan Purkinye 4 m/detik
3. Otomatis dan ritmis
Secara otomatis dan ritmis selalu berdenyut kecuali ada gangguan
4. Otot irritabilitasjantung = eksitabilitas mengadakan respons bila di rangsang
5. Periode refrakter yang lama
absolut pada saat sistol tidak akan terjadi perubahan apa-apa (grafik tetap berjalan
tanpa gangguan)
relatif pada saat diastol akan terjadi perubahan tergantung rangsangan terjadi pada
awal diastol, pertengahan diastol, atau hampir akhir diastol sehingga akan
menghasilkan ekstra sistol dan kompensasi menjadi istirahat cukup panjang)
catatan: refrakter, otot kehilangan sifat irritabilitas untuk sementara, sedangkan
fatique, otot kehilangan sifat kontraktilitas dan irritabilitas

IV.Stimulus (rangsangan)

1. mekanis : memijit, memukul, menarik, menyubit, menyentuh

2. thermis : dingin (bantuan es), panas (bantuan air panas)

3. khemis : bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun organik (bisa asam, basa, garam)

4. elektris :dengan bantuan atus listrik (umumnya untuk penyembuhan)

dari keempat stimulus mana yang terbaik ?

dari keempat macam stimulus, elektris yang terbaik, karena:

intensitas rangsang, frekuensi rangsang serta durasi rangsang dapat diatur dan dikontrol
dengan suatu alat

Perangsangan lebih dari dua kali atau lebih

■Perangsangan ke 2 dan seterusnya masih menghasilkan periode relaksasi tetanus incomplete


(tetanus tidak sempurna) tunggal

■Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 30 kali) masih terlihat adanya periode
relaksasi tetanus incomplete (tetanus tidak sempurna) jamak

■Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 50 kali) dan tidak terlihat lagi periode
relaksasi tetanus complete (tetanus sempurna) jamak
V.Mekanisme Gerakan Otot

• Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.

•Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber
kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.

•Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona H.

• Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein
kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.

•Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. jika
otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat
berelaksasi

Mekanisme kontraksi otot

•Rangsangan → asetilkolin → terurai menjadi asetil dan kolin→ miogen → merangsang


aktin dan miosin bergeser → otot akan berkontraksi atau memendek

Fungsi Sistem Otot Rangka

• Menghasilkan gerakan rangka.

• Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.

• Menyokong jaringan lunak.

• Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.

• Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas

Struktur Otot Rangka → Tendon

• Hampir semua otot rangka menempel pada tulang.

• Tendon yaitu jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg
menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Struktur Otot Rangka → Fascia

• Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh
jaringan ikat).

• Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut epimysium (fascia).

• Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium

• Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.

• Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yg berfungsi dlm perbaikan
jaringan otot yang rusak.

• Mekanisme kerja Sel Otot → Otot Rangka (Organ) : Sel otot → serat otot (endomysium) →
fascicle → fasciculus (perimysium) → fascia (epimysium) → otot rangka (organ)

Struktur Otot Rangka → Sarcolemma (membran sel/sel otot) & Sarcoplasma

• Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).

• Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.

• Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma.

• Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA.

• Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut
miofibril.

Struktur Otot Rangka → Miofibril (diameter 1-2 miometer)

• Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.

• Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin

• Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)

Struktur Otot Rangka → Sarkomer

• 1 Sarkomer terdiri dari :

• Filamen tebal

• Filamen tipis
• Protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis

• Protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis

• Pita gelap (pita/ bands A~anisotropic); pita terang (pita/bands I ~isotropic)

• Filamen tebal terdapat di tengah sarkomer Pita A, yg terdiri dari 3 bagian :

• Garis M

• Zona H

• Zona overlap

• Filamen tebal terdapat pada pita I

• garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg
menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.

Struktur Otot Rangka →Retikulum Sarkoplasma

•Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot

• Retikulum endoplasma di sel lain → terdiri dari tubulus2 yg sejajar dgn miofibril, yang
pada garis Z dan Zona H bergabung membentuk kantung (lateral Sac) yang dekat dengan
sistem Tubulus Tranversal (Tubulus T)

• Retikulum sarkoplasma sebagai tempat penympanan ion Ca2+

• Tubulus T → saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion

• Tubulus T & Retikulum Sarkoplasma berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan kontraksi
otot.

Komposisi Otot Rangka

• Otot Merah dan Putih Otot merah → bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin,
yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) ⇒
kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim
transport elektron yang kuat Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis
anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
• Ekstraktif Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP,
asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya
energi’

• Protein Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis
mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin,
troponin, dan tropomiosin.

Definisi Skeletal

• Rangka (Skeletal)→ Yaitu bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago)
sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi

• Skeletal atau Osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = osteologi)

• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor” → Lokomotor atau sering disebut anggota gerak

Sistem Rangka dan Sendi

• Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif  otot
(muscle) • Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.

• Tulang rawan, tulang, dan sendi

Fungsi Sistem Rangka

Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamenligamen, otot, jaringan lunak &
organ Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

Produksi sel darah (red marrow)

Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak Penggerak; dpt
mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
VI.Skeletal (tulang)

Pada sistem skeletal (tulang)  pada manusia terdapat 2 macam jenis tulang, yaitu :

1. Tulang Rawan

2. Tulang Keras Tulang tersebut bisa berdiri sendiri, maupun saling melengkapi antar tulang.
Hal tersebut berguna untuk membentuk suatu bentuk tubuh manusia, melindungi organ tubuh
vital.

Penjelasan tentang Tulang Rawan

•Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit

• Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik.

• Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan :

1. Tulang rawan hialin : matriks mengandung serat kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai

2. Tulang rawan elastin : serupa dengan tulang rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin
yg mengumpul pada dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit

3. Fibrokartilago : tdk pernah berdiri sendiri ttp secara berangsur menyatu dengan tulang
rawan hialin atai jaringan ikat fibrosa yg berdekatan

Pertumbuhan Tulang Rawan Terdapat 2 cara :

• Appositional growth; tumbuh dari luar  sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada

•Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago
membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam Pertumbuhan
tulang rawan berakhir selama periode dewasa
Tulang

• Pembentuk jaringan:

- Sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas)

-Matriks

• Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)

• Secara makroskopik:

- Spongiosa (kanselosa)

-Kompak (padat)

• Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak

Struktur Mikroskopis Tulang

• Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe)

• Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).

• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang). • Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke
osteon).

Periosteum

• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat
pada tulang.

• Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum
dan tulang.

Tulang Menurut Bentuknya

1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa
carpi

3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale

4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla

VII.Sendi

• Yaitu suatu persambungan / artikulasio / pertemuan antara 2 atau lebih dari tulang rangka

• Ilmu yg mempelajari persendian = Artologi

• Terdapat 3 Jenis Sendir berdasarkan strukturnya :

• Fibrosa = hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa

• Kartilago/tulang rawan = ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.

• Sinovial/Sinovial Joint = ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan


persendian.

Sendi berdasarkan jenis persambungannya :

• Sinartrosis : Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang
bersendi terhadap suatu jaringan .

•Diartrosis : Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat


rongga (cavum articulare)

Sinartrosis

1. Syndesmosis : Jaringan penghubungnya merupakan jaringan ikat

a. Sutura : tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yg tipis. Ex : di antara tulang-
tulang tengkorak

b. Schindylesis : lempeng pd tulang yg satu terjepit di dlm celah pada tulang lain. Ex : antara
rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis : tulang yg 1 berbentuk kerucut masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain. Ex : antara gigi dg rahang.

d. Syndesmosis elastica : jaringan ikat penghubungnya merupakan jaringan ikat elastin. Ex:
di antara Arc. Vertebra oleh ligamen. Flavum

e. Syndesmosis fibrosa : jaringan ikat penghubungnya merupakan serat kolagen. Cth: antara
ulna & radius oleh membran interossa antebrachia

2. Synchondrosis : jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Contoh : antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica.

3. Synostosis : jaringan penghubungnya jaringan tulang. Contoh : antara epifisis & diafisis
setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium.

Penstabil Sendi

•Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.

• Bentuk permukaan sendi → menentukan gerakan spesifik sendi

• Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi

• Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi


BAB III

Penutup

A.Kesimpulan

Pada materi resume ini dapat disimpulkan bahwa struktur dan bentuk masing masing jaringan
otot berbeda. Otot juga berperan penting dalam tubuh manusia dan memiliki fungsi yang
berbeda pada setiap organ. Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan
kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi.

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.
Terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus, memiliki satu nukleus yang
terletak di tengah sel otot jantung berbentuk beberapa serabut dan hanya terdapat di jantung.
Otot rangka berbentuk banyak serabut, terdapat pada tulang otot lidah, langit-langit, faring
dan ujung caofagus. Juga terdapat bagian-bagiannya seperti: sarkolema, sarkoplasma,
miofibril, miofilamen

Daftar Pustaka

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/08._Anfis_Muskuloskeletal_.pdf
http://repository.maranatha.edu/2634/3/0910067_Chapter%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/38230/2/BAB%201.pdf
Utami,J.Nugrahaningtyas W.2022.” Myologi atau otot” Diakses pada 6 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai