Sistem Myologi/Musculus
Disusun oleh:
(22120002)
B. Tinjauan teori
I.sistem otot
meliputi alat-2 tubuh, dengan jalan kontraksi (memendek) dan relaksasi (kembali seperti
keadaan semula) akan menimbulkan pergerakan tubuh secara keseluruhan atau Sebagian
fungsi otot
fungsi volunter mrpkan akibat kerja dr otot rangka
1. mempertahankan sikap tubuh duduk, berdiri, tidur
fungsi involunter
(tdk dipengaruhi kehendak) akibat kerja otot polos & otot jantung
1. propulsi (dorongan) substansi dlm bermacam-2 saluran, misalnya: makanan yang berjalan
sepanjang saluran pencernaan; darah yang berjalan di sepanjang pembuluh darah; sel telur
yang berjalan di sepanjang saluran telur (oviduct); sperma yang berjalan di sepanjang saluran
mani
2. ekspulsi (pengeluaran) substansi yang tersimpan dalam kantung (vesica) empedu, urine,
feses
3. regulasi (pengaturan) diameter lubang mengatur besar kecilnya pupil mata, pylorus
lambung, rektum (anus)
4. regulasi (pengaturan) diameter saluran mengatur besar kecilnya pembuluh darah (sel-sel
darah sangat fleksibel sehingga sel-sel darah dapat merubah bentuk dengan segera pada saat
sel darah tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang berbeda (arteri, arteriol, kapiler,
venula, vena); mengatur besar kecilnya bronkiolus pulmo
II.jenis-jenis otot
1.otot polos
→Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron, tergantung lokasi: plg pendek
pembuluh darah; plg pjg uterus (rahim wanita/betina)
→Lokasi: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga 🡪 saluran pencernaan
makanan (batang kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus kasar); batang
tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim), kantung urine, kantung empedu, pembuluh
darah
→Untuk otot polos peningkatan kerja otot polos seperti gerak peristaltik dilakukan oleh
syaraf parasimpatis, sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh syaraf simpatis
→AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang ritmis
2. Otot jantung
Bentuk: tidur dari beberapa serabut otot yang bercabang & bersatu dengan serabut di
sebelahnya anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk sejelas pd
otot rangka); intinya di tengah (center); pada interval tertentu terdapat keping-keping
interkalar (intercalar disc), pada intercalar disc terdapat jaringan Purkinye yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik)
→ untuk otot jantung : peningkatan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis,
sedangkan pengurangan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis
→kerja syaraf otonom,baik simpatis maupun parasimpatis kebalikan dari kerja otot polos
→Bentuk: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi (pinggir), terdapat garis gelap dan
terang (sangat jelas), panjang otot rangka bervariasi antara 1-40 mm, sedangkan tebalnya
antara 10- 100 mikron;setiap serabut otot rangka dilapisi oleh sarkolema (di dlm sarkolema
terdapat miofibril = elemen yang dapat berkontraksi), serabut otot yang masing-masing
dilapisi sarkolema berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi fasiculus. Masing-
masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat perimisium. Jaringan ikat yang meliputi serabut
otot rangka disebut endomisium. Masing-masing endomisium dilapisi lagi oleh epimisium.
Dalam otot rangka terdapat mioglobin 🡪 pigmen yang disebut myoglobin
→Lokasi : semua otot yang melekat pada tulang, otot lidah, langit-langi (palatinum), pharing,
ujung esophagus
2. ekstensibilitas = distensibilitas kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada
gaya yang bekerja pada otot tersebut bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus
3. elastisitas kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami
ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)
1. Kontraktilitas
Sistol (kontraksi),diastol (relaksasi) dan selalu ada platau (dataran yang menyebabkan
fase diastol lebih Panjang dari sistol = memberi kesempatan darah tertampung lebih
banyak dijantung)
2. Konduktivitas perambatan impuls
→sinoatrio nodus
→atrium
→atrioventrikular nodus
→ventrikel berkas HIS
→jaringan Purkinye 4 m/detik
3. Otomatis dan ritmis
Secara otomatis dan ritmis selalu berdenyut kecuali ada gangguan
4. Otot irritabilitasjantung = eksitabilitas mengadakan respons bila di rangsang
5. Periode refrakter yang lama
absolut pada saat sistol tidak akan terjadi perubahan apa-apa (grafik tetap berjalan
tanpa gangguan)
relatif pada saat diastol akan terjadi perubahan tergantung rangsangan terjadi pada
awal diastol, pertengahan diastol, atau hampir akhir diastol sehingga akan
menghasilkan ekstra sistol dan kompensasi menjadi istirahat cukup panjang)
catatan: refrakter, otot kehilangan sifat irritabilitas untuk sementara, sedangkan
fatique, otot kehilangan sifat kontraktilitas dan irritabilitas
IV.Stimulus (rangsangan)
3. khemis : bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun organik (bisa asam, basa, garam)
intensitas rangsang, frekuensi rangsang serta durasi rangsang dapat diatur dan dikontrol
dengan suatu alat
■Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 30 kali) masih terlihat adanya periode
relaksasi tetanus incomplete (tetanus tidak sempurna) jamak
■Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih dari 50 kali) dan tidak terlihat lagi periode
relaksasi tetanus complete (tetanus sempurna) jamak
V.Mekanisme Gerakan Otot
• Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
•Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber
kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
•Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona H.
• Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein
kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
•Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. jika
otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat
berelaksasi
• Tendon yaitu jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg
menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Struktur Otot Rangka → Fascia
• Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh
jaringan ikat).
• Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut epimysium (fascia).
• Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yg berfungsi dlm perbaikan
jaringan otot yang rusak.
• Mekanisme kerja Sel Otot → Otot Rangka (Organ) : Sel otot → serat otot (endomysium) →
fascicle → fasciculus (perimysium) → fascia (epimysium) → otot rangka (organ)
• Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
• Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.
• Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma.
• Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut
miofibril.
• Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
• Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
• Filamen tebal
• Filamen tipis
• Protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis
• Garis M
• Zona H
• Zona overlap
• garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg
menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
• Retikulum endoplasma di sel lain → terdiri dari tubulus2 yg sejajar dgn miofibril, yang
pada garis Z dan Zona H bergabung membentuk kantung (lateral Sac) yang dekat dengan
sistem Tubulus Tranversal (Tubulus T)
• Tubulus T & Retikulum Sarkoplasma berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan kontraksi
otot.
• Otot Merah dan Putih Otot merah → bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin,
yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) ⇒
kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim
transport elektron yang kuat Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis
anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
• Ekstraktif Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP,
asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya
energi’
• Protein Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis
mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin,
troponin, dan tropomiosin.
Definisi Skeletal
• Rangka (Skeletal)→ Yaitu bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago)
sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor” → Lokomotor atau sering disebut anggota gerak
• Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot
(muscle) • Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.
Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamenligamen, otot, jaringan lunak &
organ Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak Penggerak; dpt
mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
VI.Skeletal (tulang)
Pada sistem skeletal (tulang) pada manusia terdapat 2 macam jenis tulang, yaitu :
1. Tulang Rawan
2. Tulang Keras Tulang tersebut bisa berdiri sendiri, maupun saling melengkapi antar tulang.
Hal tersebut berguna untuk membentuk suatu bentuk tubuh manusia, melindungi organ tubuh
vital.
• Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik.
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan :
1. Tulang rawan hialin : matriks mengandung serat kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tulang rawan elastin : serupa dengan tulang rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin
yg mengumpul pada dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago : tdk pernah berdiri sendiri ttp secara berangsur menyatu dengan tulang
rawan hialin atai jaringan ikat fibrosa yg berdekatan
• Appositional growth; tumbuh dari luar sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
•Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago
membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam Pertumbuhan
tulang rawan berakhir selama periode dewasa
Tulang
• Pembentuk jaringan:
-Matriks
• Secara makroskopik:
- Spongiosa (kanselosa)
-Kompak (padat)
• Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak
• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang). • Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke
osteon).
Periosteum
• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat
pada tulang.
• Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum
dan tulang.
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa
carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
VII.Sendi
• Yaitu suatu persambungan / artikulasio / pertemuan antara 2 atau lebih dari tulang rangka
• Sinartrosis : Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang
bersendi terhadap suatu jaringan .
Sinartrosis
a. Sutura : tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yg tipis. Ex : di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis : lempeng pd tulang yg satu terjepit di dlm celah pada tulang lain. Ex : antara
rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis : tulang yg 1 berbentuk kerucut masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain. Ex : antara gigi dg rahang.
d. Syndesmosis elastica : jaringan ikat penghubungnya merupakan jaringan ikat elastin. Ex:
di antara Arc. Vertebra oleh ligamen. Flavum
e. Syndesmosis fibrosa : jaringan ikat penghubungnya merupakan serat kolagen. Cth: antara
ulna & radius oleh membran interossa antebrachia
2. Synchondrosis : jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Contoh : antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica.
3. Synostosis : jaringan penghubungnya jaringan tulang. Contoh : antara epifisis & diafisis
setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium.
Penstabil Sendi
Penutup
A.Kesimpulan
Pada materi resume ini dapat disimpulkan bahwa struktur dan bentuk masing masing jaringan
otot berbeda. Otot juga berperan penting dalam tubuh manusia dan memiliki fungsi yang
berbeda pada setiap organ. Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan
kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi.
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.
Terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus, memiliki satu nukleus yang
terletak di tengah sel otot jantung berbentuk beberapa serabut dan hanya terdapat di jantung.
Otot rangka berbentuk banyak serabut, terdapat pada tulang otot lidah, langit-langit, faring
dan ujung caofagus. Juga terdapat bagian-bagiannya seperti: sarkolema, sarkoplasma,
miofibril, miofilamen
Daftar Pustaka
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/08._Anfis_Muskuloskeletal_.pdf
http://repository.maranatha.edu/2634/3/0910067_Chapter%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/38230/2/BAB%201.pdf
Utami,J.Nugrahaningtyas W.2022.” Myologi atau otot” Diakses pada 6 oktober 2022