Anda di halaman 1dari 6

Nama : Syarifah Soraya

NPM : 2106677956

TUGAS INDIVIDU MANSIRS

1.
Modul Gizi
 Master Data Gizi : Data Diet, Data Makanan
 Data Pasien Gizi : Daftar Pasien, Order Harian, Laporan Data Order
 Billing dan Tindakan : Billing dan Tindakan
Modul Lab
 Master Data Lab : Jenis Pemeriksaan, Item Pemeriksaan, Sub Pemeriksaan
 Pemeriksaan Lab : Pemeriksaan Laboratorium, Pemeriksaan Darah Tepi
 Billing dan Tindakan : Billing dan Tindakan
 Data Pelayanan : Data Pelayanan
 Laporan : Rekap Bulanan, Rekap Tahunan, Kunjungan Lab, Laporan Pemeriksaan.
Modul Fisioterapi
 Billing dan Tindakan : Billing dan Tindakan
Modul Radiologi
 Billing dan Tindakan : Billing dan Tindakan
 Pemeriksaaan : Pemeriksaan
 Laporan : Rekap Kunjungan Radiologi, Rekap sesuai Jenis Pemeriksaan, Rekap Sesuai
Jenis Tindakan, Laporan Pemeriksaan.
Modul Kasir
 Billing  Pasien : Pembayaran Pasien, Pembayaran Apotik, Cek Kwitansi
 Transaksi Keuangan : Kas Harian
 Laporan : Laporan Billing Harian, Laporan Billing Apotik, Laporan Penerimaan
Pendapatan, Laporan Biaya Administrasi, Rekapitulasi Penerimaan, Rekapitulasi
Pengeluaran, Buku Kas Umum.
2. Berbeda dengan catatan kertas EHR (Electronic Health Record) merupakan suatu
kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan
dengannya atau suatu catatan elektronik komprehensif dari informasi kesehatan pasien
yang merupakan integrasi beberapa database informasi kesehatan yang meliputi
demografi pasien, catatan kemajuan, masalah, obat, tanda vital , riwayat medis masa
lalu, imunisasi , data laboratorium, dan laporan radiologi. Dengan kata lain EHR adalah
suatu catatan rekam medis yang bersifat elektronik.
Electronic Medical Record (EMR) dikenal sebagai sinonim dari Electronic Health Record
(EHR), namun terdapat perbedaan antara EHR dan juga EMR. Electronic Medical Record
(EMR) merupakan rekam medis pasien yang disimpan ke dalam sistem secara elektronik
yang mencakup semua riwayat kesehatan pasien seperti data demografi pasien dan juga
data klinis pasien.
Menurut Amatayakul Magret K dalam bukunya Electronic Health Records: A Practical,
Guide for Professionals and Organizations harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data from multiple
source)
 Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the point of care)
 Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan (Support
caregiver decision making).
Salah satu aspek yang paling sulit dalam menerapkan EMR adalah pada tahapan
implementasi. Ada beberapa alternatif implementasi yaitu:
 Implementasi seluruh fungsi di semua unit (instalasi) pada saat yang sama secara
menyeluruh di rumah sakit.
 Implementasi seluruh fungsi pada satu unit (instalasi). Jika di lokasi tersebut
sudah stabil, kemudian dilanjutkan ke seluruh lokasi lain pada saat yang sama.
Implementasi fungsi-fungsi terbatas pada seluruh unit (instalasi), misalnya
permintaan tes laboratorium secara elektronik. Jika fungsi ini sudah menjadi
bagian dari kegiatan klinik secara rutin, kemudian menerapkan lebih banyak
fungsi lagi.
 Kombinasi dari pendekatan-pendekatan di atas, misalnya menerapkan fungsi
terbatas pada satu lokasi. Jika fungsi tersebut sudah stabil, kemudian
memperluas berbagai fungsi pada lokasi tersebut dan kemudian diperluas ke
berbagai unit di seluruh rumah sakit.
Isu utama yang harus di atasi menurut Johan Harlan, yaitu: (1) Kebutuhan terhadap
standar di bidang terminology klinik, (2) Keperdulian terhadap privacy, kerahasiaan, dan
keamanan data, (3) Penentangan terhadap pemasukan data (data entry) oleh dokter
dan (4) Kesulitan sehubungan dengan integrasi system rekam medis dengan sumber
informasi lain dalam pelayanan kesehatan.
Menurut saya terkait pelaksanaan EMR/EHR dengan adanya EHR, semua dokter dapat
dengan mudah melihat rekam medis pasien A untuk mengetahui perkembangan riwayat
kesehatan pasien tersebut. Selain itu keuntungan dari EHR adalah dapat dengan cepat
mendapatkan informasi terkini tentang suatu kesehatan individu. Terkait EMR ini yaitu
memberikan kemudahan penelurusan dan pengiriman informasi, penyimpanan akan
lebih ringkas dan efektif, serta dalam hal pelaporan mungkin akan menjadi lebih mudah
bahkan otomatis
3. a.

Proses DR Unit dimulai dari Staff Gudang Farmasi melihat List SR Unit dan mengecek
ketersediaan barang, jika barang tersedia maka Staff Gudang Farmasi mengisi Form DR Unit.
Koordinator Gudang Farmasi menerima Draft DR Unit, jika disetujui maka Koordinator Gudang
Farmasi akan melakukan approval DR Unit. Staff Gudang Farmasi menerima Dokumen DR Unit
yang disimpan pada data store Data DR Unit dan update Data Obat. Staff Gudang melakukan
mutasi obat dan mengirim DR Unit ke Bagian Layanan, setelah itu akan dilakukan checklist obat
yang sudah diterima oleh Bagian Layanan.
b.
Time/ Step/Langkah Screen Data Items Comments
Waktu Used DataTerkait Catatan
Layar
1. Front Office (FO)
2. Front Office memberikan Data PR Diproses oleh
Registrasi Pasien agar Bagian Template sistem Transaksi
Farmasi dapat mengetahui Data Obat berdasarkan
Pasien resep yang
diberikan oleh
Modul Layanan
agar pasien dapat
menebus obat dan
membayar tagihan
di Bagian Kasir
Front Office.
3. Layanan
4. Sistem memberikan Info Obat ke Aprroval Memberikan resep
Modul Layanan untuk ke Modul Farmasi
mengetahui obat apa saja yang untuk memenuhi
tersedia di Instalasi Farmasi kebutuhan pasien
Rumah Sakit sebagai sumber seperti infus, obat-
input resep dan pengisian Store obatan dan lainnya,
Requisition (SR) Unit.
5. Receiving
6. Staff Farmasi adalah petugas
yang meng-input-kan master data
dan mengirim Data DR Unit ke
Modul Layanan. Staff Farmasi
mendapat pemberitahuan stok
barang minimum

4. Sistem Informasi Rumah sakit ini memiliki tiga aktor aktif, satu aktor pasif dan satu sistem
pendukung. Setiap aktor berhubungan langsung dengan Sistem informasi rumah sakit yang
merupakan aplikasi dari sistem pengaturan rumah sakit. Database SIRS ini merupakan
penyimpan data-data pasien, obat, dokter, peralatan yang dibuthkan maupun, data
kepegawaian yang dimonitor oleh sistem.
Pelayanan Kesehatan Dalam melakukan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan, efisien,
dan meminimalkan kesalahan dalam pendokumentasian, beberapa rumah sakit telah
memanfaatkan teknologi, contohnya dalam hal registrasi pasien, dokumentasi pasien rawat
jalan, rawat inap. Seringkali kita masih menemui ada yang melakukan dokumentasi secara
tertulis, meskipun sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai