DOSEN
Dra. Endang Dwi Astuti
Disusun Oleh :
Muhamad Fajri (191111109)
Fakultas Ekonomi
Tahun 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi
oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman
kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni
dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Ruang Lingkup..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
D. RumusanMasalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Konsep Etika,Moral,dan Akhlak…...............................................................3
B. Persamaan dan perbedaan akhlak,etika,dan moral ......................................4
C. Macam-macam Akhlak.................................................................................5
D. Akhlak mahmudah melahirkan insan yang
bertakwa ..................................9
E. Hubungan Taswuf dengan Akhlak............................................................10
F. Indikator Manusia
berakhlak.......................................................................10
G. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan………………………..
…...11
H. Akhlak kepada diri sendiri…………………………………………….
….13
I. Akhlak kepada keluarga…………………………..……………………....13
BAB III
PENUTUP.................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B. Sara..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………….15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu
tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada
kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan
akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita
berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan.
Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di
aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah
disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan
akhlak masyarakat.
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan dalam
bagaimana pandangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan dalil-dalil
dari al-qur’an dan hadist, dan sajauh mana fungsi dan peran akhlak dalm
kehidupan umat manusia. Dengan tujuan agar tidak terjadi prmbahasan yang
melebar dan berkepanjangan.
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang Dibimbing
Oleh Drs. Nizom zaini.
1
D. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan
adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2. Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3. Apa Indikator Manusia Berakhlak?.
4. Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
5. Apa perbedaan akhlak, etika dan moral ?
2
BAB II
PEMBAHSAAN
ETIKA MORAL DAN AKHLAK
3
hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia
tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki
nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari
sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik,
begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap
budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan
buruk.
diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan
seseorang itu
Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari
“khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak.
Dalam kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap
hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya
adalah wahyu tuhan.
4
yang Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin
rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka
semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
yang Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan
konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.
Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan
pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus,
berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas
masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai
segi-segi perbedaan yang dimaksud:
v Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu
perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan
bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai,
pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk.
Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis,
yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat
temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-
orang yang menganutnya.
C. Macam-macam akhlak
Akhlak berasal dari kata bahasa arab “akhlak” yang merupakan jamak
dari “khuluq” dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab.
Akhlak itu tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji
5
(akhlakul mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul
mazmumah).
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukan
kekuatan hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi sifat-sifat seperti
berbakti kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi,
berani mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan berterima kasih, sabar
dan ridha dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama
(allah dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun, sykur
nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,
rukun,tolong- menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig,
tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh, pendirian, drmawan, optimis, qana’ah,
tawakal, bertauhid, ikhlas, khauf, taubah, ikhtiyar, sabar, syukur,
tawadhu,berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu, adil, ridha
dan amal sholeh, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja,
serta pengenalan tentang tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam pembahasan ini kami akan
menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil
dan amanah.
IKHLAS
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-qurtubi, ikhlas pada
dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh- perngaruh makhluk. Abu
al-Qasyim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan dari
riwayat nabi SAW, “aku perna bertanya kepada jibril tentang ikhlas. Lalu jibril
berkata, “aku telah menanyanya hal itu kepada allah,” lalu allah berfirman,
“(ikhlas ) adalah salah satu dari rahasiaku yang aku berikan kedalam hati orang-
orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku,”
6
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan.
Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan
lahir-batin dan dunia akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai
perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.
AMANAH
Amanah secara bahasa bermakna wafa’ (memenuhi) dan wadhi’ah (titipan)
sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang di titipkan
padanya.hal ini didasarkan pada firman allah SWT: “sesungguhnya allah
memerintakan kepada kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang
memilikinya, dan jika menghukum diantara manusia agar menghukumi dengan
adil...”(QS 4;58).
Dalam ayat lainnya, allah juga berfirman: “sesungguhnya kami telah
menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka
enggan memikulnya karena mereka khawatir akan menghianatinya, maka
dipikullan amanah itu oleh manusia. Sesunguh manusia itu sangat dzolim dan
bodoh...” (QS 33: 72).
ADIL
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak
lain ialah merupakan perbuatan yang tidak berat sebelah. Para ulama
menempatkan adil pada beberapa peringkat, yaitu adil pada diri sendiri, bawahan,
atasan/pimpinan dan sesama saudara, “tiga perkara yang menyelamatkan yaitu
takut kepada allah ketika bersendiriaan dan di khalayak keramaian, berlaku adil
ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang, dan tiga
perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan
kagum seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Abu syeikh).
BERSYUKUR
Syukur menurut kamus “Al-Mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya
kenikmatan dan menampakannya serta memuji (atas) pemberian nikmat
7
tersebut. Sedangkan makna syukur menurut syar’i adalah: menggunakan
nikmat allah SWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang di cintainya.
Lawannya syukur adalah kufur yaitu dengan cara tidak memanfaatkan
nikmat tersebut, atau di gu nakan dalam hal-hal yang di benci allah.
8
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama.
Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karna mencemarkan
nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan
hal-hal yang jelek yang sebenarnya harus di tutupi. Jadi bahwa iri, dengki dan
hasud itu adalah suatu penyakit. Pada dasarnya iri yaitu perasaan tidak suka
terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian jika dibiarkan tumbuh,
iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit kedengkian jika dibiarkan
terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi yaitu hasud.
Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertaqwa
Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir
didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji
dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang boleh
membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan edengan sifat
mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan
kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan
sifat seseorang itu ada baik atau buruk adalah berdasarkan pada akhlak dan
perilaku yang dimiliki oleh seseorang.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yan g murni, ia
merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akhlak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri sendiri,
membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta tidak melakukan
perkara-perkara maksiat.
Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik antara
suami istri, berbuat baik kepada ibu dan bapak, menepati janji, berlaku adil,
menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti kunas-
lunas yang disyariatkan oleh Allah dan rosul-NYA. Antara jalan terbaik
membentuk akhlak yang mulia ialah :
9
Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu mempelajari apakah yang di
maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah) dan tahu membedakan dengan
akhlak yang keji (mazmumah).
Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak merupakan
cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image islam, malahan daya
tarik islam juga bergantung kepada akhlak yang mulia.
Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar menghayati sifat-
sifat yang mulia
E. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah
dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang
Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk
juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni
dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan
lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar
setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah.
Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati.
pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta
adaa al-naafilat
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk
pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah
iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak
dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan
kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
10
F.Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (su’al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam
hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara
hati dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat
menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan
hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan
tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain
adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti
orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak
bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah,
bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak
pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan
hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah
manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam
hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan
memiliki akhlak mulia.
Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
11
G. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus
dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan ,
karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk
karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam
kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
a. Akhlak terhadap Allah
Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b. Akhlak terhadap diri sendiri
Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c. Akhlak terhadap sesama manusia
Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
12
1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak
baik secara almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat)
kepada allah dengan dawam al-dzikir.
13
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara
lain :
a. Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan
cara bertutur kata sopan dan lemah lembut
b. Mentaati perintah
c. Meringankan beban, serta
d. Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
e.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari
filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi
yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi
pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara
tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama
manusia.
B. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan
ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islam-akhlak-etika-
dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul 5:03:15)
http://books.google.co.id/books?id=2K-
vp4lYPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&source=bl&
ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4m-
DWmSa9Q&hl=id&sa=X&ei=jpw5VPHIN5aVuASqmIGgCA#v=onepage&q=indik
ator%20manusia%20berakhlak&f=true (Diakses pada tanggal 20 November 2015,
pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-moral-
dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
16