Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN III

PT PLN (PERSERO)
UPP SUMBAGSEL 3
WORKING PERMIT
IJIN BEKERJA

28 - XII WP / (GI / SUTT) / K3L / 2022


Nomor : …………../

A. INFORMASI PEKERJAAN

1. Tanggal Pengajuan : 16 Desember 2022

2. Jenis Pekerjaan : ERECTION

3. Detail Pekerjaan : ERECTION ( T.013 AA2 +6 )

4. Lokasi Pekerjaan : PROJECT SUTT 150 KV SEPUTIH BANYAK - DENTE TELADAS

5. Pengawas Pekerjaan : ASBULAN No. Telp : 0852-4000-2380

6. Pengawas K3 : NATO No. Telp : 0813-7437-5135

B. DURASI PEKERJAAN

Tanggal mulai : 19 Desember 2022 Jam Mulai : 07:30


Durasi Kerja
Tanggal Selesai : 26 Desember 2022 Jam Selesai : 17:00

C. KLASIFIKASI PEKERJAAN

[ ] Pekerjaan Bertegangan Listrik [√] Pekerjaan di ketinggian [ ] Pekerjaan Penamanan Tiang

[ ] Pekerjaan Confined Space [ ] Pekerjaan Penggalian [ ] Pekerjaan Perampalan Pohon (ROW)

[ ] Pekerjaan Panas [ ] Pekerjaan Bahan Kimia [ ] Pekerjaan sipil

[ ] Pekerjaan lainnya, sebutkan : ERECTION TOWER

D. PROSEDUR PEKERJAAN YANG TELAH DIJELASKAN KEPADA PEKERJA

Pemeliharaan SUTM
[ ] Pemeliharaan Fuse Cut Out [] [ ] Pemeliharaan LBS dan RECLOSER
(Perbaikan Kawat terburai/rantas)

[ ] Bongkar Pasang Trafo Portal [ ] Pemeliharaan Arrester pada gardu [ ] Bongkar dan Pasang Tiang Beton

Pemeliharaan SUTM
[] [ ] Pemeliharaan Isolator [ ] Pemeliharaan Cubikle Gardu Bangunan
(Perabasan)

[ ] Prosedur lainnya, sebutkan : [√] Erection Tower

E. LAMPIRAN IZIN KERJA (WAJIB DILAMPIRKAN)

[√] Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko [√] Prosedur Kerja

[√] Job Safety Analysis [√] Sertifikat Kompetensi Pekerja

Keterangan : Form izin kerja tidak dapat disetujui jika salah satu lampiran tidak ada
PENGESAHAN IJIN KERJA

DISETUJUI OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISUSUN OLEH :

DESVEL GAMA SAPUTRA RIDHO ILHAM FAUZI ARIEF FARIDIAN YOHANA ASBULAN NATO
(MANBAG PENGENDALIAN PROYEK) (PEJABAT PELAKSANA K3L) (PTL JAR LAMPUNG1) (SITE MANAGER) ( SPV HSE )

KETERANGAN :
1. PADA UNIT INDUK UNTUK KOLOM PERSETUJUAN DITANDATANGANI OLEH DEPUTI MANAJER TERKAIT
2. PADA SUB UNIT PELAKSANA ATAU RAYON UNTUK KOLOM PERSETUJUAN DITANDATANGANI OLEH MANAJER SUB UNIT PELAKSANA / MANAJER RAYON
LAMPIRAN II
PT PLN (PERSERO) JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
UPP SUMBAGSEL 3 ANALISIS KESELAMATAN KERJA

A. INFORMASI PEKERJAAN
1. TANGGAL : 16 Desember 2022
2. JENIS PEKERJAAN : ERECTION ( T.013 AA2 +6 )
3. LOKASI : PROJECT SUTT 150 KV SEPUTIH BANYAK - DENTE TELADAS
4. PERUSAHAAN PELAKSANA PEKERJAAN : PT. CITRAMASJAYA TEKNIKMANDIRI
5. PENGAWAS PEKERJAAN : NATO
6. PELAKSANA PEKERJAAN : NAMA TANDA TANGAN

1. KUMIRAN …………………………………………….
2. ADI …………………………………………….
3. HENDRI …………………………………………….
4. RUSDI …………………………………………….
5. IRWAN …………………………………………….

B. PERALATAN KESELAMATAN
1. ALAT PELINDUNG DIRI : [ √ ] HELM [ ] LAIN-LAIN :
[ √ ] SEPATU KESELAMATAN
[ ] KACAMATA
[ ] EARPLUG
[ ] EARMUFF
[ √ ] SARUNG TANGAN KATUN
[ ] SARUNG TANGAN KARET
[ ] SARUNG TANGAN 20 kV
[ ] PELAMPUNG / LIFE VEST
[ ] TABUNG PERNAFASAN
[ √ ] FULL BODY HARNESS

2. PERLENGKAPAN KESELAMATAN & [ √ ] PEMADAM API (APAR dll) [ ] LAIN-LAIN :


DARURAT [ √ ] RAMBU KESELAMATAN
[ ] LOTO (Lock Out Tag Out)
[ ] RADIO TELEKOMUNIKASI

C. ANALISIS KESELAMATAN KERJA

NO LANGKAH PEKERJAAN POTENSI BAHAYA DAN RESIKO TINDAKAN PENGENDALIAN

BAHAYA : • Pastikan permit sudah sesuai dengan pekerjaan yang akan


• Permit tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. dilakukan.
• Kesalahan dalam pembuatan permit. • Pastikan permit dibuat oleh personil yang kompeten.

1 Permit to work
RESIKO :
• Mis komunikasi

BAHAYA : • Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual, SOP masih
• Kesalahan Perencanaan, kurang lengkap dan akurat informasi valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
yang didapatkan dari manual, salah pengertian terhadap topic • Menentukan bahaya potensial yang ada dan memperhitungkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksanaan dan penanggung tindakan pengendalian untuk keselamatan kerja (eliminasi atau
jawab pekerjaan kurang mengerti dengan topic yang substitusi).
dibicarakan. • Memastikan ruang lingkup pekerjaan dengan jelas, menentukan
langkah kerja dengan benar sesuai prosedur dan regulasi yang telah
• Penjelasan dari tahapan pekerjaan yang membingungkan &
ditetapkan.
tidak dapat dimengerti oleh pihak yang terlibat dalam rapat.
2 Toolbox meeting • Menjelaskan semua topik permasalahan sedetail mungkin
• Karyawan tidak mengerti akan pekerjaan yang akan • dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah kerja
dikerjakan serta batas wewenang dan kewajibannya.
RESIKO : • Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja & dapat
• Pekerja tidak mengerti pekerjaan yang akan di kerjakan dipertanggung jawabkan oleh semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan.Instruksi Kerja, rambu peringatan, APD
NO LANGKAH PEKERJAAN POTENSI BAHAYA DAN RESIKO TINDAKAN PENGENDALIAN

BAHAYA : Instruksi Kerja, rambu peringatan, APD


• Terpukul palu
• Tergores benda/material
• Terpeleset ke dalam lubang
3 Pemasangan barricade/pembatas area kerja • Personil masuk ke area pekerjaan tanpa ijin
RESIKO :
• Cidera
• Luka akibat peralatan kerja

BAHAYA : • Pasang barricade dan warning sign di lokasi pekerjaan .


• Jatuh dari ketinggian • Pastikan gin pole terikat dengan kokoh (tidak bergeser)
• Tertimpa alat/terjepit • Pasrtikan ikatan tali dan pancang gin pole
RESIKO : • Periksa semua garis untuk memastikan garis tersebut tidak
4 Pemasangan ginpole • Cidera dalam keadaan kusut.
• Luka akibat peralatan kerja • Pastikan semua simpul terikat dengan benar

BAHAYA : • Pastikan chain block dalam kondisi siap pakai dan telah lulus
• Jatuh dari ketinggian inspeksi.
• Tertimpa alat/terjepit • Pastikan safe working load (SWL) tidak melebihi
RESIKO : kapasitasnya.
• Cidera • Pastikan operator adalah orang yang telah berpengalaman.
• Luka akibat peralatan kerja • Panjang tali harus 2 kali lipat dari tempat kerja
• Kaitkan chain block pada full body harness saat naik ke atas
• Pakailah full body harness double landyard with shock
absorber.
• Pastikan bracing untuk alat penginjak dalam kondisi baut
5 Memasang dan menurunkan chain block yang dikencangkan.
• Gunakan simpul bowline untuk mengikatkan ke dua ujung
tali dan melebihi 1 meter untuk membawa alat – alat yang
akan di angkat.
• Pastikan simpul terikat dengan kuat.
• Pastikan emergency stop atau pedal rem berfungsi dengan
baik.

BAHAYA : • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on height.


• Jatuh dari ketinggian • Pastikan pekerja dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
• Tertimpa alat/terjepit • Pastikan menggunakan APD dan full body harness double
RESIKO : landyard with shock absorber.
• Kematian • Dilarang membawa material sambil naik ke atas
• Cidera Berat • Lakukan dengan perlahan saat memanjat tower
• Dilarang memanjat dalam kondisi hujan
6 Memanjat tower • Pastikan satu snap hook selalu terkait pada body tower saat
memanjat
• Jaga jarak aman antar pemanjat
• Gunakan sepatu yang flexible saat memanjat tower.
• Gunakan pelindung tangan

BAHAYA : • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on height.


• Jatuh dari ketinggian • Gunakan wire rope sesuai dengan kapasitas angkat.
• Tertimpa alat/terjepit
7 Menaikkan dan menurunkan material RESIKO :
• Kematian
• Cidera Berat

BAHAYA : • Pastikan baut terpasang sesuai dengan drawing


• Tertimpa alat/terjepit • Pastikan ulir baut tidak rusak
8 Memasang dan merakit material tower RESIKO : • Gunakan sarung tangan katun (cotton hand glove).
• Cidera Berat

BAHAYA : • Pastikan baut terpasang sesuai dengan drawing


• Jatuh dari ketinggian • Pastikan ulir baut tidak rusak
• Tertimpa alat/terjepit • Pastikan kekencangan baut sudah sesuai dengan yang
9 Fastener setting RESIKO : disyaratkan.
• Kematian • Gunakan torque wrench yang sudah dikalibrasi
• Cidera Berat • Gunakan sarung tangan katun (cotton hand glove).
BAHAYA : • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on height.
• Jatuh dari ketinggian • Gunakan peralatan teodolit yang sudah dikalibrasi.
• Tertimpa alat/terjepit • Gunakan torque wrench yang sudah dikalibrasi
10 Verticality RESIKO :
• Kematian
• Cidera Berat
NO LANGKAH PEKERJAAN POTENSI BAHAYA DAN RESIKO TINDAKAN PENGENDALIAN

BAHAYA : Pastikan sisa material dikumpulkan dan dimasukan ke dalam


•Matrial Berserakan tempat sampah atau tempat yang sudah
RESIKO : disediakan.
11 House Keeping •Major/minor accident

BAHAYA : • Pastikan permit sudah ditutup setelah selesai melakukan


• Permit tidak ditutup pekerjaan dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang.
• Permit tertinggal di lokasi • Pastikan dan cek terlebih dahulu sebelum meninggalkan
12 Permit closing lokasi pekerjaan tidak ada permit yang tertinggal dilokasi
RESIKO : pekerjaan
•Permit hilang

DISETUJUI OLEH DIPERIKSA OLEH DISUSUN OLEH

DESVEL GAMA SAPUTRA RIDHO ILHAM FAUZI ARIEF FARADIAN YOHANA ASBULAN NATO
(MANBAG PENGENDALIAN PROYEK) (PEJABAT PELAKSANA K3L) (PTL JAR LAMPUNG1) ( SITE MANAGER ) (SPV HSE)
LAMPIRAN I

Nama Unit : PT. CITRAMASJAYA TEKNIKMANDIRI


Bidang : PROJECT SUTT 150 KV SEPUTIH BANYAK - DENTE TELADAS
Jenis Pekerjaan : ERECTION ( T.013 AA2 +6 )

PT PLN (PERSERO)
UPP SUMBAGSEL 3

No. Dokumen : 02/HIRAC/K3L/UPPJLB


HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL HIRARC Tanggal : 02-Jan-20
Revisi : 01
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENINAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO IBPPR
Halaman : 1 of 1

PENILAIAN RESIKO PENGENDALIAN RESIKO


KEGIATAN POTENSI BAHAYA RESIKO PENGENDALIAN RESIKO STATUS PENGENDALIAN PENANGGUNG JAWAB

KONSEKUENSI KEMUNGKINAN TINGKAT RESIKO KONSEKUENSI KEMUNGKINAN TINGKAT RESIKO


• Permit tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. • Mis komunikasi • Pastikan permit sudah sesuai dengan pekerjaan
• Kesalahan dalam pembuatan permit. yang akan dilakukan.
Permit to work 3 C H • Pastikan permit dibuat oleh personil yang 2 B M OK SITE MANAGER
kompeten.

• Kesalahan Perencanaan, kurang lengkap dan akurat informasi yang • Pekerja tidak mengerti pekerjaan • Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi,
didapatkan dari manual, salah pengertian terhadap topic yang akan di kerjakan manual, SOP masih valid dan dapat dipertanggung
permasalahan yang dimaksud, pelaksanaan dan penanggung jawab jawabkan.
pekerjaan kurang mengerti dengan topic yang dibicarakan. • Menentukan bahaya potensial yang ada dan
• Penjelasan dari tahapan pekerjaan yang membingungkan & tidak memperhitungkan tindakan pengendalian untuk
dapat dimengerti oleh pihak yang terlibat dalam rapat. keselamatan kerja (eliminasi atau substitusi).
• Karyawan tidak mengerti akan pekerjaan yang akan dikerjakan • Memastikan ruang lingkup pekerjaan dengan jelas,
menentukan langkah kerja dengan benar sesuai
prosedur dan regulasi yang telah ditetapkan.
• Menjelaskan semua topik permasalahan sedetail
Toolbox meeting 3 C H mungkin 2 B M OK SITE MANAGER
• dan menetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dan
kewajibannya.
• Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja &
dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pihak
yang terkait dengan pekerjaan yang
dibicarakan.Instruksi Kerja, rambu peringatan, APD

• Terpukul palu • Cidera Instruksi Kerja, rambu peringatan, APD


Pemasangan • Tergores benda/material • Luka akibat peralatan kerja
barricade/pembatas area • Terpeleset ke dalam lubang 3 C H 2 B M OK SITE MANAGER
kerja • Personil masuk ke area pekerjaan tanpa ijin

• Jatuh dari ketinggian • Cidera • Pasang barricade dan warning sign di lokasi
• Tertimpa alat/terjepit • Luka akibat peralatan kerja pekerjaan .
• Pastikan gin pole terikat dengan kokoh (tidak
bergeser)
Pemasangan ginpole 3 C H • Pasrtikan ikatan tali dan pancang gin pole 2 B M OK SITE MANAGER
• Periksa semua garis untuk memastikan garis
tersebut tidak dalam keadaan kusut.
• Pastikan semua simpul terikat dengan benar
• Jatuh dari ketinggian • Cidera • Pastikan chain block dalam kondisi siap pakai dan
• Tertimpa alat/terjepit • Luka akibat peralatan kerja telah lulus inspeksi.
• Pastikan safe working load (SWL) tidak melebihi
kapasitasnya.
• Pastikan operator adalah orang yang telah
berpengalaman.
• Panjang tali harus 2 kali lipat dari tempat kerja
• Kaitkan chain block pada full body harness saat naik
ke atas
Memasang dan • Pakailah full body harness double landyard with
3 C H shock absorber. 2 B M OK SITE MANAGER
menurunkan chain block
• Pastikan bracing untuk alat penginjak dalam kondisi
baut yang dikencangkan.
• Gunakan simpul bowline untuk mengikatkan ke dua
ujung tali dan melebihi 1 meter untuk membawa alat
– alat yang akan di angkat.
• Pastikan simpul terikat dengan kuat.
• Pastikan emergency stop atau pedal rem berfungsi
dengan baik.

• Jatuh dari ketinggian • Kematian • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on
• Tertimpa alat/terjepit • Cidera Berat height.
• Pastikan pekerja dalam kondisi sehat jasmani dan
rohani
• Pastikan menggunakan APD dan full body harness
double landyard with shock absorber.
• Dilarang membawa material sambil naik ke atas
• Lakukan dengan perlahan saat memanjat tower
• Dilarang memanjat dalam kondisi hujan
Memanjat tower 3 C H
• Pastikan satu snap hook selalu terkait pada body
2 B M OK SITE MANAGER
tower saat memanjat
• Jaga jarak aman antar pemanjat
• Gunakan sepatu yang flexible saat memanjat tower.
• Gunakan pelindung tangan

• Jatuh dari ketinggian • Kematian • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on
• Tertimpa alat/terjepit • Cidera Berat height.
Menaikkan dan
3 C H • Gunakan wire rope sesuai dengan kapasitas angkat. 2 B M OK SITE MANAGER
menurunkan material

• Tertimpa alat/terjepit • Cidera Berat • Pastikan baut terpasang sesuai dengan drawing
• Pastikan ulir baut tidak rusak
Memasang dan merakit • Gunakan sarung tangan katun (cotton hand glove).
3 C H 2 B M OK SITE MANAGER
material tower

• Jatuh dari ketinggian • Kematian • Pastikan baut terpasang sesuai dengan drawing
• Tertimpa alat/terjepit • Cidera Berat • Pastikan ulir baut tidak rusak
• Pastikan kekencangan baut sudah sesuai dengan
yang disyaratkan.
• Gunakan torque wrench yang sudah dikalibrasi
Fastener setting 3 C H 2 B M OK SITE MANAGER
• Gunakan sarung tangan katun (cotton hand glove).
• Jatuh dari ketinggian • Kematian • Pastikan erector sudah dilatih mengenai working on
• Tertimpa alat/terjepit • Cidera Berat height.
• Gunakan peralatan teodolit yang sudah dikalibrasi.
Verticality 3 C H • Gunakan torque wrench yang sudah dikalibrasi 2 B M OK SITE MANAGER

•Matrial Berserakan •Major/minor accident Pastikan sisa material dikumpulkan dan dimasukan ke
dalam tempat sampah atau tempat yang sudah
House Keeping 2 C H disediakan. 2 B M OK SITE MANAGER

• Permit tidak ditutup •Permit hilang • Pastikan permit sudah ditutup setelah selesai
• Permit tertinggal di lokasi melakukan pekerjaan dan ditandatangani oleh pihak
yang berwenang.
Permit closing 2 C H • Pastikan dan cek terlebih dahulu sebelum 2 B M OK SITE MANAGER
meninggalkan lokasi pekerjaan tidak ada permit yang
tertinggal dilokasi pekerjaan

KONSEKUENSI PENJELASAN
KEMUNGKINAN
1 2 3 4 5 TINGKAT RESIKO KEMUNGKINAN KONSEKUENSI
A M M H E E E = Extreme Risk A = Hampir pasti akan terjadi / almost certain 1 = Tidak ada cedera, kerugian materi kecil
B L M H E E H = High Risk B = Cenderung untuk terjadi / likely 2 = Cedera ringan/P3K, kerugian cukup materi sedang
C L M H H E M = Moderate Risk C = Mungkin dapat terjadi / moderate 3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
D L L M H E L = Low Risk D = Kecil kemungkinan terjadfi / unlikely 4 = Cacat, kerugian materi besar
E L L M H H E = Jarang terjadi / rare 5 = Kematian, kerugian materi sangat besar

DISETUJUI OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISUSUN OLEH :

DESVEL GAMA SAPUTRA RIDHO ILHAM FAUZI ARIEF FARIDIAN YOHANA ASBULAN NATO
(MANBAG PENGENDALIAN PROYEK) (PEJABAT PELAKSANA K3L) (PTL JAR LAMPUNG1) (SITE MANAGER) (SPV HSE)
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 2 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

DAFTAR ISI

No. Descriptions Hal

1 TUJUAN 3

2 RUANG LINGKUP 3

3 REFERENSI 3

4 DEFINISI 3

5 DIAGRAM ALIR 4

6 CATATAN DIAGRAM ALIR 5

7 DOKUMEN TERKAIT 9

8 CATATAN MUTU 9
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 3 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

1. TUJUAN
Menjadi pedoman dalam melakukan proses erection tower sesuai dengan drawing dan
spesifikasi yang sudah disetujui oleh klien dan standard yang ditentukan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua personil yang terlibat di dalamnya dan bertanggung
jawab atas pelaksanaan dari seluruh pekerjaan erection.Seluruh personil pekerja eraction
harus memakai APD secara lengkap (Pekerjaan di ketinggian ) dan memenuhi kreteria
keselamatan kerja K3.

3. REFERENSI
ISO 9001:2015 Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
ISO 14001:2004 Klausal 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
OSHAS 18001:2007 Klausal 4.4.6 Pengendalian Operasional
SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 Elemen 6 Keamanan Bekerja berdasarkan Sistem
Manajemen K3

4. DEFINISI
Pekerjaan erection adalah perakitan material tower yang terdiri dari beberapa sub material
yang terpasang secara terkait berdasarkan drawing yang telah dibuat, dihitung ,dan setujui
antara kontraktor dan Owner,dengan pemasangan menggunakan alat bantu mesin( Crane)
ataupun secara manual.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 4 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

5. DIAGRAM

STRAT

MM

Pengangkutan material

Surat jalan dan paking list

Note 1

MM/QCHSE

Pengecekan material

FRM-QNC-02-01 Receiving inspection report

TIDAK

Diterima?

Note 2
YA

QHSE/SUPERVISOR

Erection tower
FRM-QNC-02-10 pemeriksaan pekerjaan
erection tower

Note 3

QHSE/SUPERVISOR

Erection peralatan utama

Drawing

Selesai
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 5 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

6. CATATAN DIAGRAM ALIR

Note 1

Pengecekan material dilakukan Untuk memudahkan erection harus dibuat Composision


List untuk setiap type tower berikut extens body dan extens legnya , juga untuk
kebutuhan bautnya.Composision list harus benar dan teliti.
pengelompokan untuk setiap type tower harus teliti dan benar, ada dua sistem .
pengaturan penempatan potongan-potongan bagian tower :
Pengelompokan berdasarkan Nomor posisi untuk setiap type tower dalam satu tempat
sehingga bila diperlukan tinggal mengambil kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan
komposisi list nya.
Karena tower type merupakan mayoritas dari jumlah semua tower , hampir 90 % tower
type A maka diperlukan tempat yang luas sedang type tower yang lain tergantung
prosentase tower yang diperlukan , misal type tower A.R = 5 % Tower Type B = 2 %,
Tower type C = 1 % dan seterusnya.
Cara pengaturan penempatan potongan dibuat teratur adalah untuk memudahkan
pengambilan , sehingga bila diperlukan sebuah tower type A dapat dilayani selama satu
jam dan tidak terjadi kesalahan.

Note 2

Persiapan pendirian / Erection


Kondisi Pondasi Bangunan/Tower harus sudah di back Fill/Urug kembali,sebelum
pekejaan pendirian tower tsb dimulai. Kekuatan beton pondasi harus sesuai specifikasi
teknis atau persyaratan yang ada.
Petugas survey & pengawa lapangan harus memeriksa :

1. Erection Tower Transmisi


1.1 Pengecekan stub kaki tower
 Back to back ( face and diagonal ).
 Relative levels of top of stubs .
 Slope of Stubs Slope of stubs.

1.2 Perpanjangan LEG


 Pengangkatan pertama adalah leg utama dengan pengencangan secepatnya
diatas stub.
 Setelah pengangkatan Leg utama pada posisi ujung stub,sambungan antara
keduanya dengan menggunakan plate
 Tali / Tambang pengendali / Labrang diikatkan pada bagian atas dari leg
utama tsb untuk menjaga kemiringan dari Leg utama tsb tetap terjaga dengan
baik dan tepat.
 Derek / Jimpul+Katrol kemudian dipindahkan ke leg selanjutnya dan langkah
keja diulang lagi.
 Batang horisontal dan silang pada leg yang bersangkutan dipasang pada
tempatnya dengan baik dan benar.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 6 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

 Derek kemudian dipindahkan ke leg yang lain,kembali langkah kerja diulang


 sampai keempat perpanjangan leg dipasang lengkap dengan batang
horisontal dan silangnya.

1.3 Perpanjangan Body


 Derek/jimpul,katrol besi/bambu kemudian diangkat kebatang legs horisontal
pertama pada salah satu leg utama.
 Tali kerekan/Labrang ditarik melewati poliblok pada bagian bawah leg
menggunakan derek dan melewati poliblok kedua yang terletak di puncak
derek.
 Langkah kerja yang diuraikan dan diikuti untuk menyelesaikan perpanjangan
body.
 Persiapan derek dengan panjang 14 m memungkinkan untuk mengangkat
dua leg pada
 posisinya dengan kemiringan derek /jimpul kedepan dari tiap leg dengan
menempatkan pangkal labrang secara berdampingan. Pangkal dan ujung tali
pengendali diikatkan pada leg untuk
 menggerakkan ke posisi yang diinginkan.
 Dengan cara ini derek /jimpul hanya akan bergerak ke leg yang lain.
 Kemiringan derek tidak boleh melebihi batas miring 15 derajat kearah tegak.

1.4 Common portion


 Derek/Jimpul,katrol diangkat, sesuai kebutuhan, ke tingkat ketinggian
selanjutnya dari tower.
 Lengan earthwire diangkat pada posisinya dengan menggunakan derek yang
diikat pada salah satu leg.
 Derek dimiringkan, sesuai kebutuhan, dengan menyesuaikan tali labrang.

1.5 Crossarm
Lengan tower diangkat ke tempat pemasangan setelah common portion body
sudah lengkap.
 Lengan earthwire diangkat pertama kali.
 Lengan atas, tengah dan bawah diangkat dalamdua bagian (bagian luar dan
bagian dalam)
 Bagian luar diangkat ke posisi dengan tali kerekan melewati poliblok pada
lengan earthwire melampaui plat.

1.6 Stringset Isolator


Setelah crossarm terpasang dengan baik,lalu Isolator bisa di angkat dan di
pasang pada posisinya.

2. Erection Tower telekomunkasi

2.1 Pengecekan angkur kaki tower


 Back to back ( face and diagonal ).
 Slope of Stubs Slope of stubs.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 7 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

2.2 Perpanjangan LEG


 Pengangkatan pertama adalah Leg utama dengan pengencangan
secepatnya diatas angkur pedestal
 Setelah pengangkatan Leg utama pada posisi ujung angkur
pedestal,sambungan antara keduanya dengan menggunakan plate
 Tali / Tambang pengendali / Labrang diikatkan pada bagian atas dari leg
utama tsb untuk menjaga kemiringan dari Leg utama tsb tetap terjaga
dengan baik dan tepat.
 Derek /Jimpul+Katrol kemudian dipindahkan ke leg selanjutnya dan langkah
keja diulang lagi.
 Batang horisontal dan silang pada leg yang bersangkutan dipasang pada
tempatnya dengan baik dan benar.
 Derek kemudian dipindahkan ke leg yang lain,kembali langkah kerja diulang
 sampai keempat perpanjangan leg dipasang lengkap dengan batang
horisontal dan silangnya.

2.3 Perpanjangan Body


 Derek/Jimpul+Katrol besi/bambu kemudian diangkat kebatang legs
horisontal pertama pada salah satu leg utama.
 Tali kerekan/Labrang ditarik melewati poliblok pada bagian bawah leg
menggunakan derek dan melewati poliblok kedua yang terletak di puncak
derek.
 Langkah kerja yang diuraikan dan diikuti untuk menyelesaikan perpanjangan
body.
 Persiapan derek dengan panjang 14 m memungkinkan untuk mengangkat
dua leg pada
 posisinya dengan kemiringan derek/jimpul kedepan dari tiap leg dengan
menempatkan pangkal labrang secara berdampingan. Pangkal dan ujung
tali pengendali diikatkan pada leg untuk
 menggerakkan ke posisi yang diinginkan.
 Dengan cara ini derek /jimpul hanya akan bergerak ke leg yang lain.
 Kemiringan derek tidak boleh melebihi batas miring 15 derajat kearah tegak.

2.4 Common portion


 Derek/Jimpul+Katrol diangkat, sesuai kebutuhan, ke tingkat ketinggian
selanjutnya dari tower.
 Lengan earthwire diangkat pada posisinya dengan menggunakan derek
yang diikat pada salah satu leg.
 Derek dimiringkan, sesuai kebutuhan, dengan menyesuaikan tali labrang.
 Dilanjutkan pemasangan semua brazing dan aksesoris.

2.5 ladder tray & tangga naik


Lengan tower diangkat ke tempat pemasangan setelah bagian dalam
tower/ladder &tangga.
 Lengan earthwire mengangkat pertama kali dari posisi ladder& tangga di
bagian atas ,tengah , bawah dengan menggunakan Jimpul+katrol.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 8 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

 Pemasangan selanjutnya di bagian bordes/ tempat peristarahatan tower.


 Dilanjutkan dengan pengencangan mur baut member tower secara
keseluruhan.
2.6 Stringset Isolator
Setelah crossarm terpasang dengan baik,lalu Isolator bisa di angkat dan di
pasang pada posisinya.

3. Erection dan General Struktur

3.1 Pengecekan angkur kaki tower


 Back to back ( face and diagonal ).
 Elevasi Base Plate

3.2 Pekerjaan Kolom Baja & Rafter


 Pengangkatan pertama adalah kolom besi utama dengan crane ,lalu pekerja
erection siap untuk pengencangan secepatnya Base Plat.
 Setelah pengangkatan Leg utama,jika ada sambungan antara dua besi
Kolom tsb antara keduanya dengan menggunakan plate kopel
 Tali/tambang pengendali/Labrang diikatkan pada bagian atas dari Kolom
Besi tersebut untuk menjaga kemiringan dari Leg utama tsb tetap terjaga
dengan baik dan tepat.
 Dengan menggunakan crane ,batang besi horisontal dipasang tempatnya
pada pertemuan dengan kolom .Posisi harus sesuai dengan sudut aman,
baik dan benar.
 Derek kemudian dipindahkan kolom besi yang lain,kembali langkah kerja
diulang
 Semua pekerjan di atas harus di chek dengan baik oleh surveyor,hal ini
untuk mengantisipasi kolom baja miring.

3.3 Pekerjaan Gording baja


 Setelah rangka baja tersusun/terangkai dengan baik.Maka dilanjutkan
pengangkatan dan Pemasangan baja gording ,jarak Gording sesuai dengan
design drawing.
 Setelah pengangkatan dan pemasangan Gording tsb.Dilanjutkan dengan
pemasangan Strek Stang .Posisi strek Stang yg di kaitkan pada 2 buah
kuda-kuda.
Note 3

Pemasangan string set isolator ini jenis Ball and Socket type (disc type) , yang akan
dipasang double string atau single string. Untuk tension menggunakan isolator string dengan
12 (dua belas) disc dan untuk tension menggunakan isolator string dengan 12 (dua belas)
disc sedang untuk suspension dan jumper menggunakan line post/long rod insulator.
Cara pemasangan atau assembling (perakitan) isolator string set dan line post harus
sesuai dengan gambar konstruksi. Cara pemasangan isolator ini agar teliti dan hati-hati
agar tidak retak dan pecah, sompal atau rusak. Bilamana isolator mengalami hal yang
demikian, maka isolator diklasifikasikan sebagai rusak dan tidak boleh dipasang.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Doc. No. SOP-QNC-03
Page 9 / 8
PT.CITRAMASJAYA PEKERJAAN ERECTION Date 01-Apr-2018
TEKNIKMANDIRI Rev. No. 02

Sebelum isolator dipasang , hams terlebih dahulu dibersihkan sehingga mengkilat


dengan menggunakan bahan yang lunak/katun atau bahan lainnya yang disetujui oleh
PLN. Penggunaan bahan cairan pembantu diperbolehkan yang non-konduktiv dan
tidak merusak permukaan isolator. Setelah isolator terpasang harus masih tetap dalam
keadaan bersih dan mengkilat.

Cara pemasangan dan penyambungan antara isolator yang satu dengan isolator lainnya dan
antara isolator dengan string set dan fitting ialah dengan sistem Ball dan Socket yang
diperlengkapi dengan cotter pin. Agar diperhatikan benar-benar bahwa semua
sambungan sudah dipasang /diperlengkapi dengan cotter pin tersebut. Pemasangan cotter
pin agar teliti dan pada kedudukan yang betul serta menghadap ke tower.
Cara penyetelan/perakitan string isolator set dilakukan diatas tanah, kemudian untuk setiap set
baru dinaikkan dan dipasang pada tower. Pada waktu penyetelan diatas tanah agar diberi
alas dengan anyaman bambu untuk menghindari kotoran yang mungkin akan menempel
pada isolator.

4. DOKUMEN TERKAIT

NO Dokumen terkait No.Dokumen


1 WIN Pengangkutan Material Tower WIN-QNC-03-01
2 WIN Pengecekan Material Tower WIN-QNC-03-02
3 WIN erection Tower WIN-QNC-03-03

5. CATATAN MUTU

NO Dokumen Terkait No.Dokumen

1 Form Receiving Inpection Report FRM-QNC-02-11

2 Form Pemeriksaan Pekerjaan Ereksi Tower FRM-QNC-02-10

Anda mungkin juga menyukai