Hubungan Seks
Hubungan Seks
Bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama
susunan saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi
sosial.
1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan: kelemahan, kelelahan, efek samping pengobatan, demam,
malnutrisi, gangguan pertukaran gas (sekunder terhadap infeksi paru atau keganasan).
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: penurunan energi, kelelahan, infeksi respirasi,
sekresi trakheobronkhial, keganasan paru, pneumothoraks.
3. Kecemasan berhubungan dengan: prognosis yang tidak jelas, persepsi tentang efek penyakit dan
pengobatan terhadap gaya hidup.
4. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan: penyakit kronis, alopesia, penurunan berat badan, dan
gangguan seksual.
5. Ketegangan peran pemberi perawatan (aktual atau risiko) berhubungan dengan: keparahan penyakit
penerima perawatan, tahap penyakit yang tidak dapat diprediksi atau ketidakstabilan dalam perawatan
kesehatan penerima perawatan, durasi perawatan yang diperlukan, lingkungan fisik yang tidak adekuat
untuk menyediakan perawatan, kurangnya waktu santai dan rekreasi bagi pemberi perawatan,
kompleksitas dan jumlah tugas perawatan.
6. Konfusi (akut atau kronik) berhubungan dengan: infeksi susunan saraf pusat (misalnya toksoplasmosis),
infeksi sitomegalovirus, limfoma, perkembangan HIV.
7. Koping keluarga: tidak mampu berhubungan dengan informasi atau pemahaman yang tidak adekuat
atau tidak tepat keluarga atau teman dekat, penyakit kronis, perasaan yang tidak terselesaikan secara
kronis.
8. Koping tidak efektif berhubungan dengan: kerentanan individu dalam situasi krisis (misalnya penyakit
terminal).
9. Diare berhubungan dengan: pengobatan, diet, infeksi.
10. Kurangnya aktifitas pengalihan berhubungan dengan: sering atau lamanya pengobatan medis,
perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama, bed rest yang lama.